Anda di halaman 1dari 14

ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU AL-QUR'AN, ISLAM SEBAGAI

PRODUK BUDAYA DAN ISLAM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN


ILMIAH

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Dr. M. Agus Mushodiq, M. Hum

Disusun Oleh:

Istiqomah 221310016

Intan Desy Luxfiyanti 221310038

Agustinah 221310001

Progam Studi Pendidikan Anak Usia Dini

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Islam Sebagai Agama Wahyu Al-Qur'an, Islam Sebagai Produk Budaya, Dan
Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmiah dengan tepat waktu. Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah di progam studi Pendidikan Anak Usia
Dini Fakultas Tarbiyah Universitas Ma’arif Lampung pada semester Empat. Kami
ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. M. Agus Mushodiq, M. Hum selaku dosen
pembimbing Mata kuliah Metodologi Studi Islam dan kepada segenap pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Metro, 05 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Islam Sebagai Agama Wahyu Al-Qur'an...................................................3


B. Islam Sebagai Produk Budaya...................................................................6
C. Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmiah...................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A..Kesimpulan................................................................................................10
B..Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................11

iii
BAB 1

PENDAHULUAH

A. LATAR BELAKANG
Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang
khas dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui
berbagai literatur yang berbicara tentang Islam dapat dijumpai uraian
mengenai pengertian agama Islam, sumber dan ruang lingkup ajarannya serta
cara untuk memahaminya. Dalam upaya memahami ajaran Islam, berbagai
aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu dikaji secara seksama, sehingga
dapat dihasilkan pemahaman Islam yang komprehensif. Hal ini penting
dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman seseorang akan
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindak keislaman yang bersangkutan.
Islam adalah wahyu yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman manusia untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat. Kita tau bahwa itu terdiri dari wahyu yang berbentuk Al-Qur’an, serta
wahyu yang berbentuk hadis, sunnah Nabi Muhammad SAW. Wahyu juga
memberi sumbangan intelektual yang tidak terjangkau oleh kekuatan rasional
dan empiris, sehingga wahyu dapat dijadikan sebagai rujukan pencarian suatu
ilmu pengetahuan.
Dalam Islam pendidikan juga tidak terlepas dari kehidupan baik itu
masa lampau sampai sekarang. Dalam Islam pendidikan itu sangat penting
karena Allah Swt. akan mengangkat derajat seseorang jika ia menuntut ilmu.
Oleh karena itu Islam sangat berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan.
Masyarakat indonesia khususnya yang beragama Islam sudah banyak yang
mengetahui dan mengerti bahwa betapa pentingnya ilmu pengetahuan.
Disamping itu, agama juga merupakan kebudayaan. Hal tersebut
menimbulkan berbagai perdebatan, suatu pihak menyatakan bahwa agama
bukan kebudayaan, sementara pihak yang lainnya menyatakan bahwa agama
adalah kebudayaan. Kelompok orang yang tidak setuju dengan pandangan
bahwa agama itu kebudayaan adalah pemikiran bahwa agama itu bukan

iv
berasal dari manusia, tetapi datang dari Tuhan, dan sesuatu yang datang dari
Tuhan tentu tidak dapat disebut kebudayaan. Kemudian, sementara orang yang
menyatakan bahwa agama adalah kebudayaan, karena praktik agama tidak
dapat dilepaskan dari kebudayaan.
Memang benar bahwa wahyu yang menjadi sandaran fundamental
agama itu datang dari Tuhan, akan tetapi realisasinya dalam kehidupan adalah
persoalan manusia, dan sepenuhnya tergantung pada kapasitas diri manusia
sendiri, baik dalam hal kesanggupan “pemikiran intelektual” untuk
memahaminya, maupun kesanggupan dirinya untuk menjalankannya dalam
kehidupan. Maka menurut pandangan ini realisasi dan aktualisasi agama
sesungguhnya telah memasuki wilayah kebudayaan, sehingga “agama mau
tidak mau menjadi soal kebudayaan”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Yang Di Maksud Islam Sebagai Agama Wahyu Al-Qur'an?
2. Bagaimana Yang Di Maksud Islam Sebagai Produk Budaya?
3. Bagaimana Yang Di Maksud Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmiah?

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Islam Sebagai Agama Wahyu Al-Qur’an


Ada dua sisi yang digunakan untuk memahami pengertian agama
Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian
tentang Islam ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh tunduk, taat,
dan berserah diri kepada Tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan
kebahagiaan hidup, baik dunia maupun akhirat. Hal demikian dilakukan atas
kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-pura,
melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak
dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Tuhan.
Dengan demikian, secara antropologis perkataan Islam sudah
menggambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang tunduk dan patuh
kepada Tuhan. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman terhadap
orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap
fitrah dirinya sendiri.
Adapun pengertian Islam dari secara istilah adalah nama bagi suatu
agama yang berasal dari Allah Swt. Nama Islam demikian itu memiliki
perbedaan yang luar biasa dengan nama agama lainnya. Kata Islam tidak
mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau
dari suatu negeri. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Tuhan sendiri.
Selanjutnya, agama dari segi sumbernya bisa dikelompokkan
menjadi agama budaya dan agama samawi. Agama budaya adalah agama yang
bersumber dari akal atau pemikiran manusia. Sedangkan agama samawi sering
disebut juga agama yang berasal dari wahyu Allah Swt. kepada Rasul-Nya
untuk disampaikan kepada umat manusia.
Pendapat lain mengatakan bahwa yang termasuk dalam kelompok
agama wahyu ini adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Perbedaan
pendapat itu terjadi karena dilihat dari segi misi ajarannya, Islam adalah

vi
agama sepanjang sejarah manusia. Agama dari seluruh Nabi dan Rasul yang
telah diutus oleh Allah Swt. pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok
manusia. Misi agama yang mereka anut adalah Islam, tetapi agama yang
mereka bawa nama-namanya dikaitkan dengan nama daerah atau nama
penduduk yang menganut agama tersebut. Agama yang dibawa oleh Nabi Isa
as. misalnya, sungguhpun misinya penyerahan diri kepada Allah Swt. (Islam),
tetapi agama tersebut adalah Kristen, yaitu nama yang dinisbahkan kepada
Yesus Kristus sebagai agama pembawa tersebut, atau agama Nasrani, yaitu
nama yang dinisbahkan kepada tempat kelahiran Nabi Isa, yaitu Nazaret.
Namun dalam kenyataan yang sebenarnya Islam adalah satu-satunya agama
samawi dan sebagai agama wahyu, dapat dilihat melalui wahyu Allah Swt.
dalam ayat-ayat Al-Qur’an diantaranya “Ketika Tuhannya berfirman
kepadanya: “Islam-lah wahai dikau Ibrahim,” Ibrahim menjawab: “Aku telah
ber-Islam kepada Tuhan semesta alam.” (QS. Al-Baqarah: 131). “Nabi Nuh
berkata: “Dan aku diperintahkan (oleh Allah Swt) untuk menjadi seorang dari
golongan muslimin.” (QS. Yunus: 72). “Nabi Musa berkata kepada kaumnya:
“Ya kaumku, bila kalian beriman kepada Allah Swt., bertawakal dirilah
kepada-Nya jika benar-benar kalian muslimin.” (QS. Yunus: 84). “Dia (Allah
Swt) telah menamai kamu semua sebagai orang-orang muslim dari dahulu.”
(QS. Al-Hajj: 78).
Dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam
adalah satu-satunya agama samawi (wahyu) yang bersumber dari Allah Swt.
dzat yang paling benar dan mengetahui kebenaran. Islam sebagai agama
wahyu telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada umat-Nya melalui Nabi dan
Rasul-Nya, dari sejak Nabi Adam sampai nabi terakhir kita, yaitu Nabi
Muhammad saw.
1. Ciri-ciri Islam Sebagai Agama Wahyu
Islam sebagai agama wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berkembang secara revolusi, diwahyukan Tuhan.
Jika agama-agama lain namanya ada setelah pembawa ajarannya
telah tiada, maka nama Islam sudah ada sejak awal kelahirannya. Allah

vii
Swt. sendiri yang memberikan nama untuk agama Islam ini, seperti
dalam QS. Ali Imran ayat 19 yang artinya: “Sesungguhnya agama
(yang diridhai) disisi Allah Swt hanyalah Islam.”
Ini merupakan salah satu keistimewaan dan sekaligus tanda bahwa
Islam adalah satu-satunya agama wahyu yang diridhai Allah Swt untuk
umat-Nya. Mengenai Islam berkembang secara revolusioner, dapat
dilihat dari segi pembawa ajaran Islam (Nabi dan Rasul). Islam
merupakan agama semua Nabi dan Rasul beserta pengikut-pengikut
mereka.
b. Disampaikan melalui utusan Tuhan.
Telah jelas bahwa agama Islam itu adalah agama wahyu samawi
yang disampaikan kepada umat manusia dari Allah Swt. melalui para
Nabi dan Rasul sepanjang sejarah Nabi Adam as. hingga Nabi
Muhammad saw.
c. Ajaran ketuhanannya Monoteisme Mutlak (tauhid).
Islam mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah Swt., hal ini tertuang dalam
lafadz syahadat yang merupakan salah satu rukun Islam.
d. Memiliki kitab suci (berupa wahyu) yang bersih dari campur tangan
manusia.
Kitab suci umat Islam adalah Al-Qur’an yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. seperti yang telah dijelaskan Allah Swt. dalam
firman-Nya QS. An-Najm ayat 3-4 : “Dan Tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” Ini menjadi bukti bahwa kitab suci (Al-Qur’an)
diturunkan bersih dari campur tangan manusia, termasuk nabi yang
menerimanya sendiri. Jadi wahyu (kitab suci) ini benar-benar murni
bersumber dari Allah Swt.
e. Ajaran prinsipnya tetap (ajaran tauhid dari waktu ke waktu).

viii
Segala macam bentuk ajaran dalam Islam merupakan bentuk
konsekuensi tauhid. Seperti masalah ibadah, yang merupakan realisasi
dari ketauhidan seseorang. Orang yang menyatakan bahwa Tuhan yang
menciptakan dan memelihara alam semesta adalah Allah Swt.,
konsekuensinya ia harus beibadah hanya kepada Allah Swt.
B. Islam Sebagai Produk Budaya
Islam yang dihubungkan dengan kebudayaan berarti cara hidup atau
way of life yang juga sangat luas cakupannya. Tentu disini Islam juga dilihat
sebagai realitas sosial. Yakni Islam yang telah menyejarah, meruang dan
mewaktu, Islam yang dipandang sebagai fenomena sosial bisa dilihat dan
dicermati. Dengan demikian yang dimaksudkan kebudayaan Islam adalah cara
pandang komunitas Muslim yang telah berjalan, terlembaga dan tersosialisasi
dari kurun waktu ke waktu, satu generasi ke generasi yang lain dalam berbagai
aspek kehidupan yang cukup luas tapi tetap menampilkan satu bentuk budaya,
tradisi, seni, yang khas Islam. Biasanya ruang lingkup studi budaya tidak bisa
lepas dari beberapa faktor yang mencangkup manusia, pengaruh lingkungan,
perkembangan masyarakat, serta lintas budaya atau cross-culture.
Keunikan budaya dan peradapan Islam terletak pada kokohnya
landasan budaya dan peradapan ini berdiri dan bersandar. Paling tidak ada
lima poin utama yang membedakan budaya islam dengan budaya lain, yaitu:
1. Konsep tauhid atau oneness of god. Di mana saja kapan saja Islam selalu
menampilkan ajakan satu Tuhan. Semua yang ada di atas bumi tunduk
pada hanya satu Tuhan.
2. Universalitas pesan dan misi peradapan ini. Al-Qur’an menekankan
persaudaraan manusia dengan tetap memberi ruang pada perbedaan ras,
keluarga, negara, dan sebagainya. Al-Qur’an memberi ajaran yang jelas
bahwa persatuan umat manusia adalah satu keharusan dengan tetap
bersandar pada kebenaran, kebaikan, serta taqwa pada Allah Swt.
3. Prinsip moral yang selalu ditegakkan dalam budaya ini. Selain ajaran Al-
Qur’an, sunnah yang penuh dengan nuansa-nuansa moral, peradaban dan
kebudayaan Islam juga tidak pernah sepi dari ajaran ini. Ajaran moral

ix
walisongo juga disajikan melalui media wayang yang memasyarakat
dijawa.
4. Budaya toleransi yang cukup tinggi. Bisa dikatakan bahwa dimana sebuah
negara penduduknya mayoritas muslim, seperti Madinah zaman Nabi
misalnya, pastilah non muslim terjamin hidup aman, damai, berdampingan
bersama-sama. Sementara jika minoritas muslim tinggal disebuah negara
dengan penduduk mayoritas non muslim seperi yang terjadi di India,
agaknya keadaan akan lain.
5. Prinsip keutamaan belajar memperoleh ilmu. Budaya ngaji membaca dan
mengkaji kandungan Al-Qur’an, mempelajar hadits adalah budaya Islam yang
telah lama eksis sejak kurun pertama sampai kini. Al-Qur’an dan sunah itu
sendiri menekankan mulianya pendidikan dan pencari ilmu. Budaya baca,
iqra’, dengan demikian telah terbukti membawa peradaban islam pada puncak
peradaban dunia dalam waktu yang sangat lama. Budaya yang mengesankan
ini sering disebut sebagai budaya pendidikan seumur hidup atau “life long
educatin” yang terukir dalam sejarah sekaligus dalam sabda Nabi : “Carilah
ilmu dari sejak bayi sampai keliang lahat”.
C. Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan Ilmiah
1. Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui
pengalaman, informasi, perasaan atau melalui intuisi. Ilmu pengetahuan
merupakan hasil pengolahan akal (berpikir) dan perasaan tentang sesuatu
yang diketahui itu. Sebagai makhluk berakal, manusia mengamati sesuatu.
Hasil pengamatan itu diolah sehingga mejadi ilmu pengetahuan. Dengan
ilmu pengetahuan itu dirumuskannya ilmu baru yang akan digunakannya
dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya dan menjangkau jauh di luar
kemampuan fisiknya. Demikian banyak hasil kemajuan ilmu pengetahuan
yang membuat manusia dapat hidup menguasai alam ini.
Berbagai contoh peristiwa alam dan benda-benda yang ada di dunia
ini, tidak dapat dipikirkan dan diolah manusia untuk kepentingan hidupnya
dan memperkuat imannya, kecuali oleh orang yang berilmu yang

x
menggunakan ilmunya. Allah berfirman : “Itulah berbagai contoh
perumpamaan yang Kami berikan kepada manusia, tidak ada yang dapat
memikirkannya (untuk kepentingan hidupnya), kecuali orang yang
berilmu.” (QS. Al-Ankabut 43)
Faktor terbesar yang membuat makhluk manusia itu mulia adalah
karena ia berilmu. Ia dapat hidup senang dan tentram karena memiliki
ilmu dan menggunakan ilmunya. Ia dapat menguasai alam ini dengan
ilmunya. Iman dan takwanya dapat meningkat dengan ilmu juga.
2. Islam sebagai Pengetahuan Ilmiah
Al-Quran adalah himpunan wahyu Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Al-Quran adalah kitab suci agama Islam yang
berisikan tuntunan-tuntunan dan pedoman-pedoman bagi manusia dalam
menata kehidupan mereka agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat, lahir dan batin.
Memang Al-Quran pada dasarnya merupakan buku petunjuk dan
pegangan keagamaan, namun di antara isinya mendorong umat Islam
supaya banyak berpikir. Hal ini dimaksud agar mereka melalui pemikiran
akalnya sampai pada kesimpulan adanya Allah Pencipta alam semesta dan
sebab dari segala kejadian di alam ini.
Telah dikemukakan bahwa Al-Quran merupakan pendorong utama
lahirnya pemikiran filsafat dalam Islam. Pengertian yang dikandung
filsafat sejalan dengan isi Al-Quran. Filsafat memberikan pandangan
keseluruh, kehidupan dan pandangan tentang alam, dan untuk
mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lain agar
mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan konsisten. Dengan kata
lain filsafat berusaha membawa hasil penyelidikan manusia-keagamaan,
sejarah dan keilmuwan kepada suatu pandangan yang terpadu sehingga
dapat memberi pandangan dan pengetahuan bagi kehidupan manusia.
Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang mendorong pemeluknya agar
banyak berpikir dan mempergunakan akalnya sehingga mucullah salah
satu ilmu pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan ilmiah.

xi
Pengetahuan Ilmiah yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek
khas atau spesifik dengan menerapkan atau hampiran metodologis yang
khas pula, artinya metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan di
antara para ahli sejenis. Kebenaran yang terkandung dalam pengetahuan
ilmiah bersifat relatif, maksudnya kandungan kebenaran dari jenis
pengetahuan imiah selalu mendapatkan revisi yaitu selalu diperkaya oleh
hasil penemuan yang paling mutakhir. Dengan demikian, kebenaran dalam
pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil
penelitian yang paling akhiran mendapatkan persetujuan.
Perintah berpikir terdapat pula dalam ayat kauniyah. Ayat-ayat ini
menggambarkan kejadian di alam semesta. Semua kejadian tersebut yang
oleh Al-Quran perintahkan umat islam untuk memikirkan dan
merenungkan.
Jelaslah bahwa kata-kata yang terdapat di Al-Quran dan juga ayat-
ayat hadits mengandung anjuran mendorong umat Islam banyak berpikir
dan menggunakan akalnya, berpikir menggunakan akal adalah ajaran yang
jelas dan tegas dalam Islam. Jika filsafat dikatakan berpikir secara radikal,
bahkan sampai ke dasar segala dasar, maka pengertian ini sejalan dengan
kandungan isi Al-Quran yang mendorong pemeluknya untuk berpikir
secara mendalam tentang segala sesuatu sehingga ia sampai ke dasar
segala dasar, yakni Allah, Pencipta alam semesta.

xii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam adalah agama samawi yang langsung diwahyukan oleh Allah
Swt. kepada Nabi Muhammad Saw yang berupa Al-Quran sebagai pedoman
dalam kehidupan manusia agar manusia tersebut dapat mengamalkan ajaran
yang ada di dalam Al-Quran.
Dalam Al-Quran juga membahas ilmu pengetahuan karena kedudukan
ilmu pengetahuan dalam agama Islam sangat penting. Menutut ilmu adalah
kewajiban seorang muslim karena faktor yang membuat manusia itu mulia
adalah ia berilmu. Dan tentunya harus diseimbangkan dengan bimbingan
wahyu untuk meluruskan akal.
Akibat dari manusia menggunakan akal pikirannya, perasaannya dan
ilmu pengetahuannya, tumbuhlah kebudayaan dan berkembang sejalan dengan
akal pikiran manusia serta sosial budayanya untuk mewujudkan suatu sosial
budaya dan masyarakat yang Islami.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1998.

Hawi, Akmal. Dasar-dasar Studi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2014.

Hakim, Atang ABD. Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 1999.

Daradjat, Zakiah, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara 2000.

Zar, Sirajuddin. Filsafat Islam (Filosof dan Filsafatnya). Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada. 2004.

Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas UGM. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
2007.

xiv

Anda mungkin juga menyukai