Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala Rahmat-nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak tyanga telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Atas bimbingan dosen pengampu pembinaan Bahasa
Indonesia yanga telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga
kelompok kami bisa menyelesaikan makalah inidengan baik sesuai kemampuan
kami.
Makalah ini dibuat akan dasar kenyamanan pembaca dalam
memahaminya, sehingga makalah ini kami buat dengan kata-kata yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh pembaca.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ledepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar dapt lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................ii
HALAMAN DAFTAR ISI...............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Definisi Tauhid.............................................................................................3
B. Peran Tauhid Dalam Pengembangan Ilmu Islam.........................................5
C. Tujuan Mempelajari Tuahid.........................................................................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................9
A. Simpulan.......................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam yang memiliki pondasi berupa tauhid (mengesakan Allah) dan ilmu
pengetahuan adalah dua hal yang seharusnya tidak boleh dipisahkan oleh umat
Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama yang akan membawa manusia
menuju akhir yang baik dari perjalan seorang manusia. Sedangkan ilmu
pengetahuan sebagai sarana untuk menjelajahi, menggali kekayaan yang
tersembunyi di bumi ini. Para pemikir islam, telah mengambil sikap untuk
memadukan antara islam dan ilmu pengetahuan modern dengan cara Menyusun
dan membangun ulang sains sastra, dan sains-sains pasti alam dengan
memberikan dasar dan tujuan-tujuan yang konsisten dengan islam. Setiap disiplin
harus dituangkan Kembali sehingga mewujudkan prinsip-prinsip islam dalam
metodologinya.
Gagasan untuk memadukan islam dengan ilmu pengetahuan telah tertuangkan
secara sistematis dalam sebuah proyek besar yang disebut sebagai “islamisasi
ilmu pengetahuan”. Islamisasi ilmu pengetahuan (Islamization of knoeledge)
merupakan sebuah ide atau gagasan yang muncul pada sekitar awal tahun 80-an.
Ide atau gagasan ini pertama kali dicetuskan oleh Syed Naquib al-Attas dan
dipopulerkan oleh Ismail R. al-Faruqi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
3. Untuk mengetahui tujuan mempelajari tauhid.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tauhid
Secara makna Bahasa, maka tauhid berarti: “menjadiakan sesuatu jadi satu
saja”. Berarti bertauhid berarti menjadikan sesuatu itu menjadi satu. Berdasarkan
arti dari kata tersebut, tauhid berate menjadikan hanya Allah saja sebagahi tuhan.
Tauhid juga diartikan menyifati segala sesuatu dengan satu saja. Dalam hal
ini, berarti menjadikan Allah saja untuk segala sifat ketuhanan yang ada.
Dalam ilmu Bahasa Arab, tauhid adalah bentuk Masdar dari fi’il wahhada-
Maksudnya merujuk pada suatu kejadian saja. Dengan demikian tidak ada
kejadian selainnya.
menunjukkan perbuatan. Kata itu, tidak terkait dengan yang lain seperti siapa
yang melakukan, dan kapan ia melakukan. Yang jadi poinnya adalah apa yang
dilakukan.
mementingkan siapa dan kapan itu dilakukan. oleh karena itu, ia bebas dari waktu.
Setisp orang bisa bertauhid tanpa memandang jenis kelamin dan warna kulit.
Setisp orsng bisa brtsuhid kapan saja, tak terikat waktu spre, pagi dan malam.
Inilah arti kata tauhid dalam Bahasa arab. Sebagaimana kita ketahui Al-
Qur’an ditulis dalam Bahasa arab. Sehingga memahami makna dari Bahasa arab
3
sangat penting dalam berusaha mempelajari agama islam. Karena dasar hukum
tentang sifat keesaan Allah”. Sebagai ilmu agama maka hukum mempelajarinya
adalah wajib bagi setiap kaum muslimin baik laki-laki atau Perempuan.
Dalam hal ini, ilmu tauhid merupakan salah satu dari ilmu akidah. Oleh
sebab itu, ilmu tauhid tak bisa lepas dari ilmu akidah dan keduanya berada dalam
dienul islam. Bukan terpisah antara ilmu tauhid dengan ilmu lainnya didalam
agama islam.tapi cara mempelajarinya saja yang dipisah untuk mencapai satu
Makna dasar tauhid adalah pengtahuan bahwa sesuatu itu satu. Adapun
dalam kaca pandang agama, tauhid ialah ilmu yang mengaji tentang penetapan
Dinamakan ilmu tauhid karena bagian utama ilmu ini adalah mengenai
keesaan Allah yang menjadi dasar ajaran islam. Ilmu ini disebut juga sebagai ilmu
ushul (fundament agama) atau ilmu Aqidah. Terkait penggunaan dalil aqliyah
1
Buya Yunhandri Danhas Sultan Kyo dan Azwiman, Ilmu Tauhid (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2021), hal. 98.
4
(akal) dan dalil naqliyah (Al-Qur’an dan Hadits), ilmu ini jugs disebut ilmu
kalam2.
objektif, tertib dan teratur. Mereka tidak merancukan kepercayaan dengan metode
islam bukan tanpa dasar dan alasan logis. Sebab, tauhid sebagai pandanagn dunia
dasar bangunan Pendidikan islam. Dari pespektif ini dapat diambil formulasai
2
Ahmad Hawassy, Kajian Tauhid Dalam Bingkai Aswaja (Jakarta: PT Naraya Elaborium Optima,
2020), hal. 2.
5
membesaskan dirinya dari setisp belenggu yang akan memasung dirinya kedalam
Diantara berbagai atribut manusia tauhid yang diharapkan lahir dari Rahim
secara maksimal menjalankan pesan dan perintah tuhan sesuai dengan kadar
kemampuannya. Kedua, menolak pedoman hidup yang bukan datanhg dari Allah
menjadi utuh dan kokoh. Ketiga, bersikap progresif dengan selalu melakukan
penilaian terhadap kualitas hidupnya, tradisi, dan faham hidupnya. Bila dalam
Manusia tauhid adalah manusia progresif karena ia tidak pernah menolak setiap
perubahan yang bersifai positif. Keempat, tujuan hidupnya amat jelas. Ibadahnya,
kerja kerasnya, hidup dan matinya hanya untuk Allah semata. Inilah yang
terjerat kedalam nilai-nilai palsu dan hal-hal yang yang tanpa nilai4.
pengetahuan. Semenjak dari buaiyan hingga akhir hayat terutama ilmu tauhid.
Sebagai seorang muslim semestinya ilmu tauhid telah ditanamkan sejak usia belia.
3
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Islam Dan Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Prenadamedia Group.
2018), hal. 100.
4
Latifatul Hasanah “Tauhid:Dasar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam”, hal. 101.
6
mempelajari tauhid yang sesungguhnya. Perlu diketahui beberapa diantara tujuan
dari perbuatan syirik. Orang muslim yang tidak mempelajari ilmu tauhid
akan mudah tergelincir kedalam perbuatan syirik. Apalagi ibadah dan atau
bercampur dalam syirik sebagai bukti tidak tidak mempelajari ilmu tauhid
dengan benar.
mereka dariku, dan hisab mereka tanggungjawab Allah (HR. Bukhari dan
Muslim).
bid’ah
Memahami ilmu tauhid mampu menolak seluruh godaan dari dalam diri,
misalnya syaitan5.
5
Miswar Saputra, S.Pd.I. dkk, Teori Studi Keislaman (Aceh: Yayasan Penerbit Muhammadiyah,
2022). Hal. 44.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
8
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tauhid juga diartikan menyifati segala sesuatu dengan satu saja. Dalam hal
ini, berarti menjadikan Allah saja untuk segala sifat ketuhanan yang ada.
dirinya dari setisp belenggu yang akan memasung dirinya kedalam situasi
B. Saran
1. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami juga
penaggulangan dalam hal ini. Yang mana aspek yang paling intinya adalah
keyakinan, hal ini karena apabila keyakinan seseorang hilang, maka akan
9
keyakina seseorang itu kuat, terjaga, terpenuhi kebutuhannya, maka akan
supaya bisa tertanam dalam hati setiap manusia untuk mencegah jatuhnya
DAFTAR RUJUKAN
Kyo, Buya Yunhandri Danhas Sultan dan Azwiman. 2021. Ilmu Tauhid. Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Hawassy, Ahmad. 2020. Kajian Tauhid Dalam Bingkai Aswaja. Jakarta: PT Naraya Elaborium
Optima.
10
Prof. Dr. H. Nata, Abuddin M.A. 2018. Islam Dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Saputra, Miswar, S.Pd.I. dkk, 2022. Teori Studi Keislaman. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammadiyah.
11