Disusun oleh:
Solihin (7185)
Syaiful (7209)
FAKULTAS TARBIYAH
2021-2022
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Materi............................................................................................ 1
C.Tujuan materi.................................................................................................. 2
BAB II Hadis-Hadis tentang Pendekatan Pendidikan Islam.................................... 3
A. Pengertian Pendekatan Pendidikan Islam........................................................ 3
B. Macam-macam pendekatan pendidikan Islam................................................. 4
C. Persfektif pemikiran masa depan dalam hadis pendekatan pendidikan Islam 10
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 12
A. Kesimpulan...................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan pada hakikatnya bersumber dari Allah yang
kebenarannya bersifat mutlak. Kebenarannya bisa dibuktikan melalui dua
pendekatan, yaitu iman (dalam aspek metafisik) dan akal (dalam aspek fisik).
Dalam beberapa persoalan, keberadaan akal dapat memperkokoh keyakinan
manusia terhadap agamanya. Dengan demikian para ilmuwan dalam berbagai
bidang keahlian tersebut sebenarnya bukanlah pencipta ilmu, tetapi penemu
ilmu, penciptanya adalah Tuhan. Atas dasar paradigma tersebut, seluruh ilmu
hanya dapat dibedakan dalam nama dan istilahnya, sedangkan hakikat dan
substansi ilmu tersebut sebenarnya satu dan berasal dari Tuhan yang satu. Atas
dasar pandangan ini, maka tidak ada dikotomi yang mengistimewakan antara
satu ilmu dengan ilmu lainnya.
Pengetahuan tentang Islam secara rasional akan berdampak positif
terhadap pengamalan, pengalaman, pembiasaan, dan emosional peserta didik
dalam menjalankan ajaran-ajaran agama Islam. Logisnya bila para pendidik
memiliki kemampuan dalam mentransformasikan materi pendidikan Islam
dengan menggunakan berbagai pendekatan pendidikan Islam, maka dapat
dipastikan akan terbentuknya insan kamil yang memiliki wajah-wajah quraniy
dalam arti beriman, bertakwa, berakhlak yang mulia, memiliki kekuatan,
wawasan, perbuatan, dan kebijaksanaan yang senafas dengan al-Qur’an, yang
akan mendorong tercipta insan kaffah yang memiliki dimensi-dimensi religius,
budaya dan ilmiah serta terwujudnya kesadaran akan fungsi dan tujuan manusia,
yaitu sebagai hamba dan khalifah di muka bumi ini.
B. Rumusan Materi
1. Bagaimana pengertian pendekatan pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam pendekatan pendidikan Islam?
3. Bagaimana prespektif pemikiran masa depan dalam hadits?
1
C. Tujuan Materi
Adapun tujuan materi dari rumusan masalah diatas dapat mengetahui
pengertian pendidikan Islam, macam-macam pendekatan pendidikan Islam dan
prespektif pemikiran masa depan dalam hadis.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
indivdu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan
cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara
berbagai profesi asasi dalam masyarakat.[4]
2. Fadhil al-Jamaliy
Pendidikan Islam diartikan sebagai upaya mengembangkan,
mendorong dan mengajak manusia ke arah yang lebih maju dengan
berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga
terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
perasaan maupun perbuatan.[5]
Jadi dari uraian diatas kami sebagai pemakalah menyimpulkan
bahwa pengertian pendekatan pendidikan Islam adalah suatu proses
perbuatan mengubah tingkah laku indivdu pada kehidupan pribadi, akal
yang berlandaskan nilai-nilai tertentu di masyarakat dan alam sekitarnya
dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di
antara berbagai profesi asasi dalam masyarakat.
وج َداية
4
ُِٔسل ِْم فقاَ َل ُٔ اللُٔ َعلَْيهِ َو َسلَّ َِم ِبَ ْعلَى َم َّك ِةَ فَ َد َخ ْل
َ تِ َوَِلْ أ ِٰ صلَّى
َ َّب
ِس َوالن ي
َِ ضغَابْي
َ َو
ِالسالَُِٔم َعلَْي ُٔك ْم
َّ ِْارج ِْع فَ ُٔقل
5
2. Pendekatan Pembiasaan
Pendekatan pembiasaan merupakan suatu tingkah laku tertentu yang
sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja
tanpa dipikirkan lagi. Pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik
secara individu maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari-
hari.[8] Sehubungan dengan ini, terdapat hadist antara lain sebagai berikut.
ِضاجع
َ ف الْ َم
ِْ بَْي نَ ُٔه ِْم
Artinya: “Dari ‘Amru bin Syu’aib dari bapaknya dan kakeknya, Rosululloh
bersabda.’ suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur tujuh tahun
dan pukulah mereka karena meninggalkanya ketika ia berumur sepuluh
tahun. (pada saat itu), pisahkanlah tempat tidur mereka,,,” (H.R Abu
Dawud)
Maksud dan tujuan dari hadist ini menginformasikan bahwa (1) orang tua
harus menyuruh anak mendirikan shalat sejak umur tujuh tahun; (2)setelah
berumur sepuluh tahun-dan ternyata meninggalkan shalat maka orang tua
boleh memukulnya; dan (3) pada usia sepuluh tahun juga, tempat tidur anak
harus dipidahkan antara laki-laki dan perempuan.
Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam hadits yaitu:
a. Membiasakan anak untuk melaksanakan ibadah sejak dari kecil,
sebagaimana pepatah mengatakan “bisa karena terbiasa”.
b. Dapat mempermudah proses pendidikan anak ketika sudah besar nanti,
karena telah dibiasakan melakukan kebaikan sejak kecil.
c. Membiasakan anak belajar agar tumbuh menjadi anak yang baik, ibarat
kayu kalau sudah besar sulit di luruskan,maka luruskanlah dari sejak
kecil. begitu juga dengan anak didik kita.
d. Belajar di masa kecil lebih cepat menyerap ilmu di bandingkan belajar
sesudah dewasa, pepatah arab mengatakan “atta’limu pissigory
6
kannaksiy ‘alal hajari,” belajar di masa kecil bagai mengukir di atas batu
, belajar di masa tua bagai mengukir di atas air. Artinya ingatannya lebih
kuat.
3. Pendekatan Emosional
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi peserta didik dalam memahami dan menghayati ajaran agama agar
perasaanya bertambah kuat terhadap Allah sekaligus dapat merasakan mana
yang baik dan mana yang buruk. Sesuai dengan ditemukannya hadist berikut
:
7
Nilai-Nilai yang terkandung dalam pendidikan Islam yaitu:
a. Bersikap lemah lembut terhadap peserta didik, agar peserta didik dapat
dengan mudah memahami apa yang diajarkan.
b. Pentingnya mempererat tali persaudaraan antara sesama manusia.
c. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupan sehari-
harinya membutuhkan orang lain, dalam arti saling tolong menolong.
4. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan atau
memberikan contoh yang baik kepada peserta didik. Guru yang senantiasa
baik kepada setiap orang misalnya, secara langsung memberikan
keteladanan kepada peserta didiknya. Keteladan pendidik terhadap peserta
didiknya merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan
keberhasilan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru akan menjadi
tokoh identifikasi dalam pandangan anak yang akan dijadikan sebagai
teladan dalam mengidentifikasikan diri dalam kehidupanya.Sehubungan
dengan ini telah ditemukan hadist, antara lain sebagai berikut.
ِس أَلَنَا َع َّم ْن َِّ َشبَ بَةِ ُٔمتَ َقاربُٔ ْو َِن فَأَقَ ْمنَا عْن َدِهُٔ ع ْشريْ َِن لَْي لََِة فَظَ َِّن أ
َِ َن ا ْشت ْقنَا أ َْهلَنَا َو
8
telah masuk, hendaklah salah seorang diantara kalian mengumandangkan
azan dan yang lebih tua hendaklah menjadi imam.” (H.R Al-Bukhari)
Maksud atau tujuan dalam hadis diatas, Rosul memberikan
keteladan cara memperlakukan tamu selama berada dirumahnya. Beliau
telah menunjukan keramahan, kelemah lembutan, kasih sayang dan
meninggalkan kesan yang mendalam. Dalam hal ini Rosul tidak menyuruh
agar para sahabat meniru. Selain itu, beliau juga mencontohkan mendirikan
shalat, terlihat bahwa beliau mengutamakan pendekatan keteladanan.
Manusia banyak belajar tentang berbagai kebiasaan dan tingkah laku
melalui proses peniruan terhadap kebiasaan dan tingkah laku kedua orang
tua dan saudara-saudaranya. Ia mulai belajar bahasa dari meniru kedua
orang tuanya dan saudara-saudaranya dengan mengucapkan kata-kata
secara berulang kali. Tanpa terbiasa mendengar orang mengucapkan suatu
kata, manusia tidak bisa berbahasa lisan.[10]
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan Islam yaitu:
a. Peralakukan tamu dengan baik selama berada di rumah mu
b. Sopan satun terhadap semua orang baik di atas usia maupun sebaya
c. Terdahulukan orang yang lebih tua untuk menjadi imam, hal ini
menamkan peserta didik untuk tidak merasa besar kepala dan tidak
mudah menyepelekan diri sendiri.
5. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional, yaitu penyajian materi ajaran agama islam dengan
penekanan segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari sesuai tingkat perkembangan mereka. Pembelajaran dan melakukan
bimbingan shalat misalnya, diharapkan berguna bagi kehidupan seseorang,
baik dalam kehidupan individu maupun sosial. Ditemukan hadis sebagai
berikut.
9
ِٰ اللُٔ َعلَْيهِ فِ الدينْيَا َواْلٓخَرةِ َوَم ِْن َس ََِت َعلَى ُٔم ْسلمِ فِ الدينْيَا َس ََِت
ُٔالل ِٰ الدينْيَا يَ َّسَر
ِالعْبدِ َما َكا َِن الْ َعْب ُِٔد فِ َع ْونِ أخْيه ِٰ َعلَْيهِ فِ الدينْيَا َواْآلخَرةِ َو
َ ِاللُٔ فِ َع ْون
Artinya:Dari Abu hurairah, Nabi bersabda,”barang siapa yang
melapangkan seorang muslim dari suatu kesempitan dunia niscya Allah
akan melapangkan dari suatu kesulitan di hari kiamat. Siapa yang
memudahkan seorang muslim dari satu kesulitan dunia niscaya Allah akan
memudahkan didunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim
di dunia, niscaya alloh menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah
menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya.” (H.R At-
Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)
Maksud dan tujuan dari hadits diatas Rasulullah meninginkan hal
yang harus dikerjakan oleh umatnya terhadap sesama dalam hadis diatas,
yaitu (1) melapangkan kesempitan, (2) memudahkan kesulitan, (3) menutup
aib, dan (4) menolong saudara. Untuk kegiatan tersebut ditegaskan oleh
Rosululloh manfaat yang akan didapat oleh pelaku, baik didunia maupun
akhirat. Hal ini dapat membangkitkan semangat para sahabat untuk saling
membantu. Dengan demikian, beliau telah menggunakan pendekatan
fungsional dalam mendidik para sahabatnya.
Adapun nilai-nilai pendidikan yang terkandung dari hadis diatas yaitu:
a. Memberikan pelajaran agama yang diberikan kepada peserta didik
bukan saja untuk memberantas kebodohan dan pengisi kekosongan
intelektual, tetapi untuk diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal yang demikian itulah yang menjadi tujuan
pendidikan agama disekolah dalam berbagai jenis dan tingkatan.
b. Kehidupan di dunia ini adalah sebuah gambaran kehidupan kelak
di akhirat.
c. Dunia ini adalah tempat kita mencari bekal untuk kita bisa meraih
kebahagiaan kelak di akhirat.
d. Menghargai sesama kita adalah sebuah kebaikan bagi kita, karna
menghargai sesama, menjaga aib sesama kita memberikan
kemudahan bagi orang lain di saat orang lain kesusahan, niscaya
kita juga akan di bantu di berikan kemudahan oleh Allah SWT. di
dunia dan di akhirat.
10
e. Ketika memberikan pengarahan kepada anak didik kita, hendaknya
memberikan sebuah pemahaman yang bisa bermanfaat baginya
baik di lingkungan sekitarnya ataupun bisa bermanfaat bagi dirinya
dan orang lain dunia dan di akhirat. Inilah yang harus kita tekankan
pada anak didik kita di kelas.[11]
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjabaran diatas maka, kami selaku pemakalah mengambil
kesimpulan diantaranya:
1. Pengertian Pendekatan Pendidikan Islam adalah suatu proses perbuatan
mengubah tingkah laku indivdu pada kehidupan pribadi, akal yang
berlandaskan nilai-nilai tertentu di masyarakat dan alam sekitarnya
dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi
di antara berbagai profesi asasi dalam masyarakat.
2. Macam-macam pendekatan pendidikan Islam terdiri dari:
a. Pendekatan Pengalaman
b. Pendekatan Pembiasaan
c. Pendekatan Emosional
d. Pendekatan Keteladanan
e. Pendekatan Fungsional
3. Persfektif pemikiran masa depan dalam hadis pendekatan pendidikan
Islam yaitu:
a. Menanamkan sopan santun kepada peserta didik
b. Menanamkan rasa percaya percaya diri kepada peserta didik
c. Menanamkan rasa tolong menolong kepada semua makhluk hidup
d. Menanamkan rasa disiplin
B. Saran
Demikian makalah ini kami perbuat dan kami sebagai penulis memohon
maaf bila didalam penulisan makalah kami terdapat kesalahan dalam
penulisan dan pemaparan. Kami penulis memohon kritik dan juga saran dari
teman-teman sekali.
12