PANDANGAN HIDUP
Tan Malaka (1948)
I
MANUSIA MONYET
Puluhan ribu tahun lalu, dimasa yang masih gelap gulita untuk
ingatan kita sekarang, ketika mungkin kepulauan Indonesia
masih besartu antara satu dengan lainnya, juga dengan Filipina
dan benua Asia bahwa mungkin juga dengan Australia, menurut
me nurut
seorang ahli hiduplah disini, dekat desa Trinil, makhluk setengah
hewan setengah manusia, yang oleh ilmu
dinamakan pithecantropus erectus
erectus,, manusia monyet. Di belahan
bumi lain seperi di Tiongkok Utara, Afrika Selatan, serta Eropa
Selatan dan Tengah ditemukan juga mahluk semacam itu.
III
ANIMISME
Bagi manusia yang sejak awal berpikir, yang sejak awal sekali
mencerminkan alam-luar itu kepada alam-dalamnya, kepada
jiwanya, cocok benarlah paham bahwa tekanan atas jiwa dalam
dirinya disebabkan olah jiwa yang berada di Alam-Luar, yakni
yang berada dalam hutan rimba raya itu. Buat pikiran orang
serba sederhana itu jiwa cuma bisa dipatahkan karena ditimpa
oleh pohon besar. Demikianlah di mata orang sederhana itu,
idealistis.
Memang dalam kitab suci India itu sukar diperoleh fakta
sejarahnya (historical
(historical facts)
facts) dan sukar pula didapat
konsistensinya, yakni persamaan dasar antara bagian dengan
Hegel, yakni tesis, anti tesis, sintesis. Cuma buat Hegel, seorang
ahli dalam ilmu filsafat, proses itu berlaku dalam otak manusia.
sedangkan buat orang Hidnu, Trimurti itu adalah Mahadewa
yang menguasai seluruhnya alam raya kita termasuk juga hidup
dan matinya manusia.
Bagi saya asal-usul, serta sifat ketiga Mahadewa Hindu itu cukup
tergambar dalam masyarakat Hindu yang kabur dan tiada logis-
kronologis tercantum dalam Kitab Suci Hindu.
V
INDONESIA-INDIA
lampau.
Mata pencaharian yang masih erat pada genggamannya, tanah,
air, udara yang teristimewa kaya-pemurah yang bagaimanapun
juga hebatnya perasaan dan penindasan asing dan bangsa
VI
DI SEKITAR NABI MUSA
VII
DI SEKITAR NABI ISA
Tentulah ada tafsiran lain yang rasional tentang dua susila yang
bertentangan itu. Salah satunya dikatakan bahwa kaum Murba
Yahudi di masa itu tidak berdaya pula menghadapi kaum Rabbi,
penindas dan pemeras yang langsung berurusan dengan Murba
Yahudi.
Yang lebih menarik hati saya ialah ketika 600 tahun lebih setelah
Nabi Isa, maka kembalilah 1=1 itu. Bersamaan dengan itu
kembalilah pula susila yang biasa, yang praktis, bagi masyarakat
manusia, yakni yang salah dihukum setimpal dengan
kesalahannya, dimaafkan salah seorang yang mengakui
kesalahannya dan mengubah tingkah lakunya di hari depan
dengan sungguh dan jujur. Yang mengembalikan itu ialah
Muhammad bin Abdullah, seorang Arab dari suku Qurays.
Karena bangsa Arab dan Yahudi tiada berapa bedanya menurut
ilmu kebangsaan, dan kedua bangsa itu disebutkan bangsa
Semit, maka sebetulnya ketiga nabi besar itu, yakni Nabi Musa,
Isa dan Muhammad itu sebangsa dan seketurunan pula. Dalam
kitab Injil sendiri disebutkan, bahwa bangsa Yahudi dan Arab
Jahiliyah.
Mempersatukan pelbagai kepercayaan Jahiliyah yang tergambar
pada pelbagai patung di masa itu; mempersatukan ideologi
sebagai sintesis dari pertentangan pelbagai ideologi yang ada di
masa itu, inilah usaha yang pertama sekali dan terutama sekali
dilakukan oleh Nabi Muhammad menjelang persatuan bangsa,
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Nya, yang tiada lagi takluk kepada tempat dan tempo, seperti
patung dimanapun juga, yang dibikin oleh tangan manusia dari
benda apapun juga di dunia ini.
semua soal yang timbul dalam otak yang ingin tahu dalam
segala-galanya.
X
AGAMA, FILSAFAT, DAN ILMU PENGETAHUAN
EMPIRIK
Syahdan, tiga garis pokok dalam sejarah dunia barat yang 2500
XI
PERALIHAN SISTEM PRODUKSI
Semua itu sudah kita ketahui. Mana yang betul tentulah terserah
kepada masing-masing penganut agama itu sendiri. Yang benar
menurut satu belum tentu benar menurut yang lain. Bagi saya
agama itu tetap “eine
“eine Privatsache”
Privatsache” atau kepercayaan masing-
masing-
masing orang. Dengan majunya ilmu filsafat, logika, dan
matematika maka ahli agama pun memakai ilmu ini buat
menjelaskan sendi agamanya. Tetapi, yang jelas bagi penganut
satu agama belum tentu jelas bagi penganut agama lain. Agama
tinggal tetap sesuatu kepercayaan bagi masing-masing orang.
XIII
FILSAFAT
XIV
KAUM MATERIALIS DAN IDEALIS
Menurut kaum idealis, maka ide, kodrat atau rohani itulah yang
asal (primus
primus)) dan benda jasmani itulah yang turunan
(derivative
derivative).
). Kata idealis ekstrem, maka yang ada di alam raya
ini cuma ide saja, yakni ide yang ada
ad a dalam otaknya ahli filsafat
itu sendiri. Memang paham ini ada hubungannya dengan
kekuasaan mahadewa Rah, yang mengisi dunia-kosong pada
awal dunia ini dengan binatang, bumi, langit, sungai, tumbuh-
tumbuhan, hewan, dan manusia dalam sekejap mata setelah
kata “Ptah” difirmankan (lihat Madilog
Madilog))
XV
AHLI FILSAFAT YUNANI
Bahwasanya setelah para ahli pikir Yunani mulai melepaskan diri
dari tali pusat kepercayaan yang bersandar kepada dogma
semata-mata, dan mulai kritis menghadapi alam raya kita ini,
kita mengenal juga jawab yang diberikan oleh mereka itu.
Mereka sampai kepada empat anasir asli, yakni tanah, air, udara
dan api. Terkurung dalam rohaninya sendiri sebagai penyelidik
alam raya ini serta terganggu oleh benda dan gerakan benda di
luar pikirannya sendiri, maka Zeno, idealis Yunani, mengambil
kesimpulan bahwa: “Gerakan (benda) itu cuma bayangan panca
indera manusia saja (illusion
(illusion of the sense)."
sense )."
sederhana (rudimentary).
terpisah dari Murba itu, memisahkan diri pula dari hewan dan
tumbuhan yang sesungguhnya! Demikianlah pengetahuan buku
ahli filsafat di Abad Pertengahan itu tergantung di awang-awang
saja, seperti hidupnya sendiri terpisah dari rakyat Murba yang
sesungguhnya, yang menghasilkan semua kebutuhan hidup
para ahli filsfaat di Abad Pertengahan itu.
bahwa “kamu-
“kamu-pun” buat dia (Hume) hanyalah satu “gambaran”
dalam otak Hume semata-mata. Sesungguhnya dengan begitu
maka Hume meniadakan dirinya sendiri. Karena kalau Hume
mengatakan bahwa orang lain, buat dia cuma satu “gambaran”
dalam otak Hume saja, maka orang lain itu pun bisa berakat
bahwa Hume sendiri tidak akan ada bagi orang lain itu saja,
selain daripada satu gambaran dalam otak orang lain itu saja.
“Kamu” buat Hume adalah “saya” buat o
orang
rang lain itu. Sebaliknya
“saya” buat Hume adalah “kamu” buat orang lain itu.
XVIII
MATERIALISME DIALEKTIS
XIX
ILMU PENGETAHUAN EMPIRIK
XI
CABANG-CABANG
CABANG-CABANG ILMU PENGETAHUAN EMPIRIK
menjadi ilmu bintang, ilmu alam ( phisic), ilmu kimia, ilmu listrik
dan lain-lain. Disamping itu kita kenal pula ilmu matematika
yang bukti dasarnya berlandaskan barang ciptaan seperti angka
(number) dan huruf (letter
(letter). Kita kenal ilmu ukur, ilmu hitung,
aljabar, trigonometri dan sebagainya.
(laws of nation)
nation) hukum sipil (civil
( civil laws)
laws) dan hukum kejahatan
(criminal laws).
laws).
XXI
MAKSUD, CARA, BAHAN, DAN SEMANGAT ILMU
PENGETAHUAN EMPIRIK
Tetapi tidak pula kurang praktisnya formula yang lain, yang juga
dipublikasikan di dunia ilmu sebagai maksud sains, yaitu
to estabish laws and system,
system, untuk membentuk hukum dan
sistem.
XXII
MASYARAKAT TIMUR DAN ILMU PENGETAH
PENGETAHUAN
UAN
EMPIRIK
XXIV
LOGIKA DAN DIALEKTIKA
Contoh :
Apakah warna sapi itu hitum atau putih jika dipandang dari
sebelah kiri ini?
Memang jika hanya satu atau terbatas warna yang dimiliki oleh
benda yang tak bergerak, pertanyaan semacam itu dapat
dijawab dengan hitam atau putih saja. Umpamanya sebagian
dari sapi itu dipandang dari kiri putih, bukannya hitam. Dan
kalau dipandang dari sebelah kanan maka sapi itu sebaliknya,
yakni hitam bukannya putih.
Pertanyaan itu sudah tak dapat lagi dijawab dengan putih saja
atau dengan hitam saja.
Persamaan pertama :
Kedua jenis pemikiran itu sama-sama mempergunakan cara
dialektik, yakni menyelidiki sesuatu dalam keadaan bergerak,
bertentangan timbul, tumbuh dan tumbang.
Persamaan kedua :
Keduanya sama-sama menolak pemisahan kekal antara ya dan
tidak itu. Dalam gerakan tesis, antitesis, dan sintesis, maka
akhirnya ya itu bisa menjadi tidak dan sebaliknya. Dalam
gerakan itu maka perubahan quantity (jumlah) lambat laun
beralih menjadi perubahan quality (sifat). Dengan demikian
tercapailah Negation der Negation (peniadaan ketiadaan).
Syahdan menurut ilmu logika dan matematika, maka dua barang
yang masing-masingnya bersamaan dengan barang ketiga,
kedua barang itu bersamaan pula satu dengan lainnya. Tetapi
dua barang yang masing-masing berbeda dengan
de ngan barang ketiga
belumlah tentu bersamaan satu dengan lainnya.
sekelilingnya itu”.
lain).
1. NEGARA (STATE).
Sebagai hasil dari cara berpikir berdasarkan logika yang
mengesampingkan pertentangan, maka ahli borjuis seperti
Kranenburg dan Krabbe (Belanda), Blackstone (Inggris) dan
lain-lainnya mendefinisikan negara itu, kurang lebih sebagai
berikut :
Dalam buku karangan Engels judul Der Uspung der Familie, der
Privateigentums und des State (1894) tertulis di antara lain-
lainnya " ….(negara) adalah hasil masyarakat pada suatu tingkat
kemajuannya, dia (negara) adalah suatu pengakuan bahwa
masayrakat ini sudah terlibat dalam pertentangan dengan
dalam rakyat itu untuk menindas kelas yang lain dengan alat
kekuasaan negara itu.
(Oer-kominisme
Oer-kominisme).
).
Negara yang lama tumbang dan negara yang baru timbul kalau
yang lama itu tak sanggup lagi memberi kemajuan, dan kelas
baru dalam masyarkat, yakni yang selama ini tertindas, sanggup
berorganisasi, berjuang dan menggantikan yang lama, serta
mengadakan kemajuan dalam semua lapangan masyarakat.
Pada masa ini mulailah timbul kaum saudagar dan timbul pula
kemungkinan bahwa semua kodrat penghasil, yakni kaum budak
serta alat, jatuh terkumpul di tangan beberapa orang yang
berpunya.
budak-serf ((lijfeigene
budak-serf lijfeigene).
). Produksi di zaman feodal menghendaki
sedikit perhatian serta initiatif dalam pekerjaannya. Budak-
slave sama sekali tidak mempunyai kedua sifat itu karena
memang badan dan jiwanya sendiri bukan milik mereka, apa lagi
alat dan hasil. Budak-serf
Budak-serfdiizinkan sedikit mempunyai tanah
(husbandry) dan perkakas (implements
(implements)) untuk digarap. Dengan
demikian mereka sanggup membayarkan sebagian hasilnya
kepada ningrat dan sanggup memegang sisa pajak itu buat
hidupnya sendiri beserta keluarganya. Sebab itu pula maka
mereka sekedarnya menaruh perhatian terhadap dan
menunjukkan initiatif dalam pekerjaannya. Disamping milik
feodal ada juga milik perseorangan oleh petani dan tukang alat
beserta hasilnya yang berdasarkan kerja perseorangan. Milik
perseorangan itu bertambah maju dalam zaman feodal ini.
Umumnya pemerasan di zaman budak-serf
budak-serf hampir tidak beda
dengan zaman budak-slave
budak-slave.. Demikian juga pertentangan dan
perjuangan antara kelas ningrat dengan kelas budak-serf
bersama-sama dengan pertentangan serta perjuangan
antara baas
baasdengan
dengan knecht (majikan dan pembantu) pada suatu
usaha manufaktur tidak pula berkurang dibandingkan di zaman
budak-slave
budak-slave.. Di zaman feodal ini negara dengan
perlengkapannya seperti serdadu, polisi, jaksa, penjara, dan
algojo disertai gereja sebagai penekan mental, jelas sekali sifat
dan coraknya sabagai alat penindasnya satu kelas atas kelas
yang lain.
dengan keras).
beranak. Oleh sebab itu, tidak adil sama sekali kalau yang lemah
diharuskan mengeluarkan tenaga yang sama banyak dengan
yang kuat. Begitu juga sebaliknya, yang kuat menghasilkan
lebih banyak dari pada yang lemah (dalam tempo yang sama)
menerima upah yang sama dengan yang lemah itu; atau yang
beranak-istri harus mendapat sama banyak dengan yang tidak;
atau yang beranak banyak mendapat sama pula dengan yang
https://
https://www.marxists.o
www.marxists.org/indonesia
rg/indonesia/archive/mala
/archive/malaka/index.htm
ka/index.htm