MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang diampu oleh
Bapak Dr. H. Abdul Mukti Thabrani M. HI
Oleh:
Kelompok 12
Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan kesempatan yang telah diberikan kepada kami yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Organisasi Keagamaan di
Indonesia”.
Kami juga berharap adanya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan Keterampilan
Membaca.
Selain itu kami sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami siap menerima kritik
dan saran untuk kemudian hari sehingga dapat kita revisi dan tulis Kembali.
Pamekasan, 1 November
Penulis
(Kelompok 12)
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat beragam secara budaya dan
keagamaan. Berbagai suku, etnis, dan agama bersatu dalam satu negara. Indonesia
memiliki sejarah panjang dalam penerimaan dan penyebaran agama. Misalnya,
masuknya Islam di abad ke-13 oleh para pedagang dan penyebarannya melalui
kerajaan-kerajaan seperti Majapahit. Pengaruh Hindu-Buddha dapat dilihat dalam
peninggalan arsitektur seperti Candi Borobudur dan Prambanan, yang
menunjukkan toleransi dan integrasi keagamaan.
1
Indonesia. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga
keharmonisan antarumat beragama. Keberagaman diakui sebagai salah satu
kekuatan bangsa, dan berbagai kebijakan telah diimplementasikan untuk
mendukung toleransi dan kerukunan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi keagamaan?
2. Apa yang dimaksud dengan NU dan Muhammaddiyah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud organisasi keagamaan
2. Mengetahui mengenai NU dan Muhammadiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Thomas F O’dea. Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal. (Jakarta: Rajawali, 1987). hlm. 227.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_keagamaan. Diakses, 1 Novemeber 2023.
3
B. Organisasi Keagamaan Agama Islam
Organisasi keagamaan agama Islam yang besar dan memiliki jaringan luas
umat Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Secara etimologis Nadlatul Ulama terdiri dari dua kata Arab. Nadlatul-
ulama, Nadlatul berarti kenaikan, pendakian, lompatan, dan al-Ulama berarti
sekelompok orang yang beragama, jadi Nahdlatul Ualama artinya adalah
kebangkitan ulama. Di sisi lain, secara epistemologis, Nahdlatul Ulama adalah
komunitas cendikiawan (ulama) yang mampu menerima, melestarikan, dan
mewarisi tradisi dan budaya generasi sebelumnya, serta mampu menawarkan
sesuatu yang lebih bermanfaat. Di sisi lain rumusan Nahdlatul Ulama Kitta
Nahdlatul Ulama menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi
keagamaan yang berideologi Akhlus Sunnah wal Jama'a dan salah satu dari
empat Madzab yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas orang-orang
bertakwa.3
3
Hilmy Muhammad Sulthan Fatoni. Identitas Islam Indonesia. (Jakarta: Elsas, 2004). hlm. 120 – 121.
4
Muhammad Hafiun dan A Yusrianto. Dinamika Sejarah NU dan Tantangannya Kini. (Yogyakarta:
Tangga Ilmu, 2021) hlm. 8.
4
metode pengajaran di pondok pesantren dan madrasah-madrasah. Selanjutnya
pada Muktamar III tahun 1928 di Surabaya dibicarakan pengembangan dan
perluasan pondok pesantren dan madrasah. Salah satu program permanen
Nahdatul Ulama adalah urusan madrasah atau sekolah, yang diberi nama
dengan Ma’arif. Semua program kerja Nahdatul Ulama, tidaklah semata-mata
usaha untuk mencapai sesuatu tujuan baru, tetapi pertama-tam adalah
manifestasi dari pelaksanaan ajaran agama lsalm. Demikian pula urusan
Madrasah atau Sekolah, pertama-tama adalah pelaksanaan perintah Agama di
bidang pendidikan dan pengajaran sekaligus merupakan keikutsertaan
Nahdatul Ulama dalam usaha mencerdaskan bangsa dan umat. Sebagai
organisasi yang benar-benar tumbuh dari bawah, berakar dibumi masyarakat
Kaum Muslimin Indonesia, sebagian besar madrasah atau sekolah Ma’arif
Nahdatul Ulama didirikan, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat sendiri yang
kemudian menggabungkan diri pada Ma’arif Nahdlatul Ulama, dengan
kesediaan dikordinasikan, dibimbing dan diawasi oleh Ma’arif. 5
5
Ali Rahim. Nahdlatul Ulama: Peranan dan Sistem Pendidikannya. Jurnal Al Hikmah. Vol. XIV No. 2
(2013). hlm. 176-177.
5
3. Pelibatan Politik
NU juga memiliki peran politik yang signifikan. Beberapa tokoh NU
telah terlibat dalam politik nasional dan daerah. Meskipun NU tidak
resmi terafiliasi dengan partai politik tertentu, namun pengaruhnya
cukup besar dalam dinamika politik di Indonesia.
4. Pengembangan Ekonomi Umat
NU terlibat dalam proyek-proyek ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini termasuk program-
program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan
keterampilan dan pengembangan usaha kecil.
5. Pendidikan dan Dakwah Islam
NU memiliki sejarah panjang dalam mendukung pendidikan Islam di
Indonesia. Mereka mendirikan dan mengelola berbagai madrasah,
pesantren, dan lembaga pendidikan Islam. NU juga aktif dalam
menyebarkan ajaran Islam secara moderat dan toleran.
Penting untuk dicatat bahwa peran NU sangat beragam dan mencakup berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Meskipun NU merupakan organisasi Islam,
namun NU menganut prinsip inklusif dan toleran serta aktif memberikan
kontribusi terhadap pembangunan sosial dan politik Indonesia.
b. Muhammadiyah
6
AR. Fachruddin. Mengenal dan Menjadi Muhammadiyah. (Malang: UMM Press, 2005). hlm. 7.
6
November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah). Pendiri Muhammadiyah adalah
seorang kyai yang dikenal alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji
Ahmad Dahlan, yang sebelumnya atau nama kecilnya bernama Muhammad
Darwisy. 7 Tujuan utama Muhammadiyah adalah menyebarkan ajaran Islam
yang murni dan memberikan pembaruan dalam bidang pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Organisasi ini bertujuan untuk mengatasi ketertinggalan dan
ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat Muslim Indonesia pada saat itu.
7
Nashir dan Haedar. Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2016). hlm. 15.
8
Nurhayati dkk. Muhammadiyah: Dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai.
(Yogyakarta: TrustMedia Publishing, 2018). hlm. 2
7
beragaman, kebodohan dan penindasan pemerintah Belanda. Untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat itu, perlu
dilakukan perubahan terhadap adat istiadat pergaulan yang menyimpang.
Misalnya karena alasan agama, praktik-praktik seperti takhayul, bid'ah, dan
khrofat masih marak sehingga semakin menjauhkan umat Islam dari ajaran
Islam yang sebenarnya. Dari faktor pendidikan saat itu tantangan yang dihadapi
adalah belum adanya sistem pengajaran dan pembelajaran bagi rakyat pribumi
khususnya umat Islam. Sekolah yang ada hanya milik pemerintahan Belanda
diperuntukan bagi kaum bangsawan dan priya dan belum tersedianya sekolah
untuk rakyat pribumi. Sedangkan pribumi muslim hanya menempuh
pendidikan melalui pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama dan masih
menggunakan cara pengajaran lama dalam kegiatan pembelajaran. Dapat
disimpulkan bahwa pembaharuan yang harus dilakukan oleh Ahmad Dahlan
adalah mengenai pemurnian agama Islam dan Pendidikan.9
9
Muhammad Arif Syaifuddin dkk. Sejarah Sosial Pendidikan Islam Modern di Muhammadiyah. Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. 8 No. 1 (2019).
10
Ibid.
8
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia yang
memiliki peran penting dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan
dakwah. Berikut adalah beberapa peran Muhammadiyah di Indonesia:
1. Pendidikan
a. Sekolah dan perguruan tinggi
Muhammadiyah memiliki jaringan sekolah dan perguruan tinggi
di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah ini menyediakan
pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.
Beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah terkenal seperti
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
b. Pendidikan keagamaan
Muhammadiyah juga aktif dalam memberikan pendidikan
keagamaan. Mereka membuka madrasah dan pesantren untuk
memberikan pendidikan agama Islam kepada generasi muda.
2. Kesehatan
a. Rumah sakit dan klinik
Muhammadiyah memiliki sejumlah rumah sakit dan klinik di
berbagai wilayah. Mereka memberikan pelayanan kesehatan
yang terjangkau dan berbasis prinsip-prinsip Islam.
b. Pendidikan Kesehatan
Selain memberikan pelayanan kesehatan, Muhammadiyah juga
terlibat dalam pendidikan kesehatan untuk masyarakat. Mereka
mengadakan program-program penyuluhan dan pencegahan
penyakit.
3. Sosial
a. Bantuan sosial
9
Muhammadiyah aktif dalam memberikan bantuan sosial kepada
masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi krisis
dan bencana alam.
b. Pemberdayaan ekonomi
Organisasi ini juga terlibat dalam program pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan
bantuan modal usaha.
4. Dakwah
a. Pengembangan keilmuan islam
Muhammadiyah berperan dalam pengembangan keilmuan Islam
di Indonesia. Mereka memiliki tokoh-tokoh intelektual yang
berkontribusi dalam merumuskan pandangan Islam terhadap
berbagai isu kontemporer.
b. Pembinaan karakter
Selain dakwah yang bersifat intelektual, Muhammadiyah juga
berfokus pada pembinaan karakter dan moral masyarakat agar
sesuai dengan nilai-nilai Islam.
5. Pemberdayaan Masyarkat
Muhammadiyah memiliki berbagai program pemberdayaan
masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur dan program-
program ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Fatoni, Hilmy Muhammad Sulthan. (2004). Identitas Islam Indonesia. Jakarta: Elsas.
12