Anda di halaman 1dari 15

ORGANISASI KEAGAMAAN DI INDONESIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang diampu oleh
Bapak Dr. H. Abdul Mukti Thabrani M. HI

Oleh:

Kelompok 12

Siti Nur Kholisa 23383052086

Vina Rohmatika Mery Aisyah Afni 23383052091

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN MADURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan kesempatan yang telah diberikan kepada kami yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Organisasi Keagamaan di
Indonesia”.

Sekaligus pula, menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk Bapak


Dr. H. Abdul Mukti Thabrani, M. HI.selaku dosen mata kuliah Pengantar Studi Islam
yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu.

Kami juga berharap adanya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan Keterampilan
Membaca.

Selain itu kami sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami siap menerima kritik
dan saran untuk kemudian hari sehingga dapat kita revisi dan tulis Kembali.

Pamekasan, 1 November

Penulis
(Kelompok 12)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

A. Pengertian Organisasi Keagamaan ............................................... 3


B. Organisasi-organisasi Keagamaan Agama Islam .......................... 4
a. Nahdlatul Ulama (NU) .............................................................. 4
b. Muhammadiyah ........................................................................ 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 11

A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama adalah suatu wadah dimana manusia dapat mengenal, mengetahui,dan


menyadari siapa yang menciptakannya, mengapa ia diciptakan, untuk apa, danapa
yang harus ia lakukan selama ia hidup. Agamalah yang menuntun manusia untuk
mendekatkan diri manusia dengan penciptanya.

Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat beragam secara budaya dan
keagamaan. Berbagai suku, etnis, dan agama bersatu dalam satu negara. Indonesia
memiliki sejarah panjang dalam penerimaan dan penyebaran agama. Misalnya,
masuknya Islam di abad ke-13 oleh para pedagang dan penyebarannya melalui
kerajaan-kerajaan seperti Majapahit. Pengaruh Hindu-Buddha dapat dilihat dalam
peninggalan arsitektur seperti Candi Borobudur dan Prambanan, yang
menunjukkan toleransi dan integrasi keagamaan.

Masyarakat Indonesia umumnya menjalankan agamanya dengan damai dan


toleran. Meskipun terdapat perbedaan keyakinan, hubungan antarumat beragama
seringkali harmonis. Adanya kerukunan hidup beragama tercermin dalam perayaan
bersama, seperti Idul Fitri, Natal, Nyepi, Waisak, dan lain-lain. Seiring berjalannya
waktu, berbagai organisasi keagamaan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Ini
termasuk organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, serta
organisasi Kristen, Hindu, dan Buddha. Organisasi ini memiliki peran penting
dalam membimbing umatnya, memberikan layanan sosial, dan menjaga nilai-nilai
keagamaan dalam masyarakat.

Meskipun kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi, masih terdapat


tantangan terkait intoleransi agama dan konflik antarumat beragama di beberapa
daerah. Isu-isu seperti radikalisasi, pluralisme, dan hak asasi manusia dalam
konteks keagamaan menjadi bagian dari dinamika kehidupan beragama di

1
Indonesia. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga
keharmonisan antarumat beragama. Keberagaman diakui sebagai salah satu
kekuatan bangsa, dan berbagai kebijakan telah diimplementasikan untuk
mendukung toleransi dan kerukunan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi keagamaan?
2. Apa yang dimaksud dengan NU dan Muhammaddiyah?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud organisasi keagamaan
2. Mengetahui mengenai NU dan Muhammadiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Keagamaan

Organisasi keagamaan (Orgama) adalah organisasi yang bermula dari


pengalaman keagamaan yang dialami oleh pendiri dan para anggotanya. Dari
pengalaman demikian lahir suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang kemudian
menjadi organisasi keagamaan yang terlembaga. Kegiatan keagamaan umumnya
membutuhkan beberapa infrastruktur untuk dilakukan. Untuk itu pada umumnya
terdapat organisasi-organisasi dalam mendukung praktik keagamaan. 1

Masyarakat sederhana biasanya tidak memiliki organisasi agama secara


terpisah. Kelompok agama juga dapat disebut sebagai komunitas. Fenomena
keagaaman terjalin dalam berbagai kegiatan, mulai dari kehidupan keluarga sampai
bidang-bidang sosioekonomi. Dalam masyarakat yang kompleks organisasi agama
diperlukan demi terselenggaranya pertemuan, pengeajran, ritual, dan untuk
menjalin hubungan antar anggota secara internal maupun anatar kelompok dalam
masyarakat. Organisasi kegamaan yang formal umumnya baru dijumpai
padamasyarakat yang telah berkembang diferensiasi, spesialisasi dan stratifikasi
sosialnya. Kehadiran organisasi keagamaan yang khusus seperti itu sebagai
konsensi danmeningkatnya spesifikasi dan pembagaian kerja sebagai atribut
masyarakat.

Organisasi keagamaan dalam Islam berperan dalam memprogramkan dan


mengintensifkan pelaksanaan dakwah dan pendidikan. Organisasi tersebut
biasanya aktif dalam membangun lembaga pendidikan, seperti sekolah, madrasah,
pesantren dan perguruan tinggi sebagai wadah positif membangun kecerdasan
dalam kehidupan bernegara.2

1
Thomas F O’dea. Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal. (Jakarta: Rajawali, 1987). hlm. 227.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_keagamaan. Diakses, 1 Novemeber 2023.

3
B. Organisasi Keagamaan Agama Islam

Organisasi keagamaan agama Islam yang besar dan memiliki jaringan luas
umat Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

a. Nahdlatul Ulama (NU)

Secara etimologis Nadlatul Ulama terdiri dari dua kata Arab. Nadlatul-
ulama, Nadlatul berarti kenaikan, pendakian, lompatan, dan al-Ulama berarti
sekelompok orang yang beragama, jadi Nahdlatul Ualama artinya adalah
kebangkitan ulama. Di sisi lain, secara epistemologis, Nahdlatul Ulama adalah
komunitas cendikiawan (ulama) yang mampu menerima, melestarikan, dan
mewarisi tradisi dan budaya generasi sebelumnya, serta mampu menawarkan
sesuatu yang lebih bermanfaat. Di sisi lain rumusan Nahdlatul Ulama Kitta
Nahdlatul Ulama menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi
keagamaan yang berideologi Akhlus Sunnah wal Jama'a dan salah satu dari
empat Madzab yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas orang-orang
bertakwa.3

Nahdlatul Ulama adalah organisasi sosial keagamaan yang didirikan


oleh KH. Hasyim Asy’ari dan sejumlah tokoh ulama tradisisonal lainnya di
Surabaya pada tahun 1926. Dipilihnya nama “Nahdlatul Ulama” bukannya
kebetulan, tetapi membuktikan betapa pentingnya dan khas kedudukan ulama
dalam organisasi. KH. Hasyim Asy’ari sangat berperan penting dalam
berdirinya NU. 4

Setelah NU resmi berdiri menjadi jam’iyah pada tahun 1926, telah


banyak madrasah-madrasah yang berdiri disamping pondok pesantren yang
telah lama ada dan mengakar di Indonesia. Melihat kenyataan yang ada pada
saat itu, maka Muktamar II tahun 1927 membicarakan masalah perbaikan

3
Hilmy Muhammad Sulthan Fatoni. Identitas Islam Indonesia. (Jakarta: Elsas, 2004). hlm. 120 – 121.
4
Muhammad Hafiun dan A Yusrianto. Dinamika Sejarah NU dan Tantangannya Kini. (Yogyakarta:
Tangga Ilmu, 2021) hlm. 8.

4
metode pengajaran di pondok pesantren dan madrasah-madrasah. Selanjutnya
pada Muktamar III tahun 1928 di Surabaya dibicarakan pengembangan dan
perluasan pondok pesantren dan madrasah. Salah satu program permanen
Nahdatul Ulama adalah urusan madrasah atau sekolah, yang diberi nama
dengan Ma’arif. Semua program kerja Nahdatul Ulama, tidaklah semata-mata
usaha untuk mencapai sesuatu tujuan baru, tetapi pertama-tam adalah
manifestasi dari pelaksanaan ajaran agama lsalm. Demikian pula urusan
Madrasah atau Sekolah, pertama-tama adalah pelaksanaan perintah Agama di
bidang pendidikan dan pengajaran sekaligus merupakan keikutsertaan
Nahdatul Ulama dalam usaha mencerdaskan bangsa dan umat. Sebagai
organisasi yang benar-benar tumbuh dari bawah, berakar dibumi masyarakat
Kaum Muslimin Indonesia, sebagian besar madrasah atau sekolah Ma’arif
Nahdatul Ulama didirikan, dibangun dan dibiayai oleh masyarakat sendiri yang
kemudian menggabungkan diri pada Ma’arif Nahdlatul Ulama, dengan
kesediaan dikordinasikan, dibimbing dan diawasi oleh Ma’arif. 5

Nahdlatul Ulama (NU) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia


yang memiliki peran penting dalam kehidupan keagamaan, sosial, dan politik
negara tersebut. Berikut adalah beberapa peran utama Nahdlatul Ulama di
Indonesia:

1. Sosial dan Kemanusian


NU terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaa. Mereka
sering memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,
terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam.
2. Menjaga Keamanan dan Stabilitas
NU juga terlibat dalam menjaga keamanan dan stabilitas di tingkat
local. Mereka memiliki jarungan yang kuat di masyarakat dan sering
berperan dalam mediasi konflik dan menjaga ketertiban.

5
Ali Rahim. Nahdlatul Ulama: Peranan dan Sistem Pendidikannya. Jurnal Al Hikmah. Vol. XIV No. 2
(2013). hlm. 176-177.

5
3. Pelibatan Politik
NU juga memiliki peran politik yang signifikan. Beberapa tokoh NU
telah terlibat dalam politik nasional dan daerah. Meskipun NU tidak
resmi terafiliasi dengan partai politik tertentu, namun pengaruhnya
cukup besar dalam dinamika politik di Indonesia.
4. Pengembangan Ekonomi Umat
NU terlibat dalam proyek-proyek ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini termasuk program-
program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan
keterampilan dan pengembangan usaha kecil.
5. Pendidikan dan Dakwah Islam
NU memiliki sejarah panjang dalam mendukung pendidikan Islam di
Indonesia. Mereka mendirikan dan mengelola berbagai madrasah,
pesantren, dan lembaga pendidikan Islam. NU juga aktif dalam
menyebarkan ajaran Islam secara moderat dan toleran.

Penting untuk dicatat bahwa peran NU sangat beragam dan mencakup berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Meskipun NU merupakan organisasi Islam,
namun NU menganut prinsip inklusif dan toleran serta aktif memberikan
kontribusi terhadap pembangunan sosial dan politik Indonesia.

b. Muhammadiyah

Secara etimologis, Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab, dari kata


“‫ ”محمد‬yaitu nama Nabi dan Rasul Allah yang terakhir. Muhammad itu sendiri
berarti “yang terpuji”. Kemudian mendapatkan tambahan yā’ nisbah yang
berfungsi menjeniskan atau membang-sakan atau bermakna pengikut. Jadi
Muhammadiyah berarti sejenis dari Muhammad. Tegasnya golongan yang
berkemauan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad saw.6 Muhammadiyah adalah
nama gerakan Islam yang lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 18

6
AR. Fachruddin. Mengenal dan Menjadi Muhammadiyah. (Malang: UMM Press, 2005). hlm. 7.

6
November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah). Pendiri Muhammadiyah adalah
seorang kyai yang dikenal alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji
Ahmad Dahlan, yang sebelumnya atau nama kecilnya bernama Muhammad
Darwisy. 7 Tujuan utama Muhammadiyah adalah menyebarkan ajaran Islam
yang murni dan memberikan pembaruan dalam bidang pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Organisasi ini bertujuan untuk mengatasi ketertinggalan dan
ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat Muslim Indonesia pada saat itu.

Secara terminologi, menurut sumber-sumber primer dijelaskan sebagai


berikut:

1. Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan oleh K.H.


Ahmad Dahlan, pada tanggal 8 Dzulhijjah tahun 1330 H., bertepatan
dengan tanggal 18 November tahun 1912 M. di Yogyakarta.
2. Muhammadiyah adalah organisasi gerakan dakwah Islam amar ma’ruf
nahi munkar dan tajdid, berakidah Islam, dan bersumber pada Al-
Qur’an dan as-Sunnah.

Pemberian nama Muhammadiyah oleh Ahmad Dahlan diharapkan


warga Muhammadiyah dapat mengikuti Nabi Muhammad saw dalam segala
tindakannya. Sedangkan organisasi itu merupakan alat atau wadah dalam usaha
melancarkan kegiatan sesuai tujuan. Hal ini dijelaskan Ahmad Dahlan yang
terkenal dengan wasiatnya kepada organisasi Muhammadiyah yaitu bahwa:
“Hidup-hiduplah Muhammadi-yah dan Tidak mencari penghidupan dalam
Muhammadiyah”. Artinya ideologi Muhammadiyah yang Beramar Ma’ruf
Nahi Mungkar harus murni dilakukan. 8

Pendidikan Muhammadiyah merupakan salah satu hasil tajdid dari KH.


Ahmad Dahlan untuk menyelamatkan rakyat pribumi dari kemunduran

7
Nashir dan Haedar. Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2016). hlm. 15.
8
Nurhayati dkk. Muhammadiyah: Dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai.
(Yogyakarta: TrustMedia Publishing, 2018). hlm. 2

7
beragaman, kebodohan dan penindasan pemerintah Belanda. Untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat itu, perlu
dilakukan perubahan terhadap adat istiadat pergaulan yang menyimpang.
Misalnya karena alasan agama, praktik-praktik seperti takhayul, bid'ah, dan
khrofat masih marak sehingga semakin menjauhkan umat Islam dari ajaran
Islam yang sebenarnya. Dari faktor pendidikan saat itu tantangan yang dihadapi
adalah belum adanya sistem pengajaran dan pembelajaran bagi rakyat pribumi
khususnya umat Islam. Sekolah yang ada hanya milik pemerintahan Belanda
diperuntukan bagi kaum bangsawan dan priya dan belum tersedianya sekolah
untuk rakyat pribumi. Sedangkan pribumi muslim hanya menempuh
pendidikan melalui pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama dan masih
menggunakan cara pengajaran lama dalam kegiatan pembelajaran. Dapat
disimpulkan bahwa pembaharuan yang harus dilakukan oleh Ahmad Dahlan
adalah mengenai pemurnian agama Islam dan Pendidikan.9

Dalam praksis pendidikan Islam modern saat ini Pendidikan


Muhammadiyah menerepkan pendidikan holistik yaitu pendidikan yang
menghasilkan manusia yang mampu berdiri sendiri, memakanai hidup dengan
damai, menekankan kebijakan reflektif serta jujur. Zamroni juga menambahkan
untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya untuk membentuk sekolah yang
M. Arif Syaifuddin, Helena Anggraeni, Putri Chusnul K, C. Mahfud. Sejarah
Sosial Pendidikan Islam Modern Di Muhammadiyah memiliki keutuhan dalam
sistem dan praktik pendidikannya. Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan
yang bersifat transformatif yakni pendidikan yang menghasilkan manusia yang
mampu dan mau melakukuan perubahan kehidupan masyarakat menuju kondisi
yang lebih baik, spiritual dan material.10

9
Muhammad Arif Syaifuddin dkk. Sejarah Sosial Pendidikan Islam Modern di Muhammadiyah. Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. 8 No. 1 (2019).
10
Ibid.

8
Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia yang
memiliki peran penting dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan
dakwah. Berikut adalah beberapa peran Muhammadiyah di Indonesia:

1. Pendidikan
a. Sekolah dan perguruan tinggi
Muhammadiyah memiliki jaringan sekolah dan perguruan tinggi
di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah ini menyediakan
pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.
Beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah terkenal seperti
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
b. Pendidikan keagamaan
Muhammadiyah juga aktif dalam memberikan pendidikan
keagamaan. Mereka membuka madrasah dan pesantren untuk
memberikan pendidikan agama Islam kepada generasi muda.
2. Kesehatan
a. Rumah sakit dan klinik
Muhammadiyah memiliki sejumlah rumah sakit dan klinik di
berbagai wilayah. Mereka memberikan pelayanan kesehatan
yang terjangkau dan berbasis prinsip-prinsip Islam.
b. Pendidikan Kesehatan
Selain memberikan pelayanan kesehatan, Muhammadiyah juga
terlibat dalam pendidikan kesehatan untuk masyarakat. Mereka
mengadakan program-program penyuluhan dan pencegahan
penyakit.
3. Sosial
a. Bantuan sosial

9
Muhammadiyah aktif dalam memberikan bantuan sosial kepada
masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi krisis
dan bencana alam.
b. Pemberdayaan ekonomi
Organisasi ini juga terlibat dalam program pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan
bantuan modal usaha.
4. Dakwah
a. Pengembangan keilmuan islam
Muhammadiyah berperan dalam pengembangan keilmuan Islam
di Indonesia. Mereka memiliki tokoh-tokoh intelektual yang
berkontribusi dalam merumuskan pandangan Islam terhadap
berbagai isu kontemporer.
b. Pembinaan karakter
Selain dakwah yang bersifat intelektual, Muhammadiyah juga
berfokus pada pembinaan karakter dan moral masyarakat agar
sesuai dengan nilai-nilai Islam.
5. Pemberdayaan Masyarkat
Muhammadiyah memiliki berbagai program pemberdayaan
masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur dan program-
program ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Muhammadiyah mempunyai peranan penting dalam pembangunan masyarakat


Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan dakwah.
Organisasi terus berupaya memajukan masyarakat melalui pendekatan holistik
berdasarkan nilai-nilai Islam.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua organisasi dakwah


yang sangat populer di Indonesia. NU dikenal dengan toleransinya terhadap tradisi-
tradisi yang ada di Indonesia, sementara Muhammadiyah dikenal dengan istilah
pemurnian Islam dan gebrakannya dalam dunia pendidikan.

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) adalah dua organisasi Islam


terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh besar dalam
membentuk dinamika sosial, pendidikan, dan politik di negara ini. Meskipun
keduanya memiliki perbedaan pendekatan dan fokus, keduanya berupaya untuk
meningkatkan kesejahteraan umat dan mempromosikan nilai-nilai Islam. Hal ini
dipandang dari segi jumlah anggotanya yang sangat besar, dan banyak cabang-
cabang organisasi Muhammadiyah maupun NU yang tersebar di seluruh penjuru
negara ini. Keduanya juga mempunyai peran penting dalam kehidupan politik serta
proses demokratisasi dan bernegara di Indonesia.

B. Saran

Meskpiun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya
tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fachruddin, AR. (2005). Mengenal dan Menjadi Muhammadiyah. Malang: UMM


Press.

Fatoni, Hilmy Muhammad Sulthan. (2004). Identitas Islam Indonesia. Jakarta: Elsas.

Hafiun, Muhammad dan Yusrianto, A. (2021). Dinamika Sejarah NU dan


Tantangannya Kini. Yogyakarta: Tangga Ilmu.

Nashir dan Haedar. (2016). Muhammadiyah Gerakan Pembaruan. Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah.

Nurhayati dkk. (2018). Muhammadiyah: Dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan


Sistem Nilai. Yogyakarta: TrustMedia Publishing.

Rahim, A. (2013). Nahdlatul Ulama: Peranan dan Sistem Pendidikannya. Jurnal Al


Hikmah. 14 (2).

O’dea, Thomas F. (1987). Sosiologi Agama: Suatu Pengenalan Awal. Jakarta:


Rajawali.

Organisasi Keagamaan. (2022). Diakses 1 November 2023 dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_keagamaan
Syaifudin, Muhammad Arif, dkk. (2019). Sejarah Sosial Pendidikan Islam Modern di
Muhammadiyah. Jurnal Pendidikan Islam. 8 (1).

12

Anda mungkin juga menyukai