KHITTAH NU
Dosen Pengampu:
Anggota:
2. Kiswah (8820123005)
BAGU
2023/2024
Kata pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan
sehingga makalah teori sastra ini dapat selesai dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada bapak “LALU SURYA JAGAT, M.Pd.” Selaku dosen pengampu mata
kuliah “KE NU AN” yang telah membimbing kami dalam proses pembelajaran. Dan tak lupa
kami mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu pada proses
pengerjaan makalah “ KHITTAH NU “ ini, Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah teori sastra ini.
Daftar isi
A. Latar Belakang........................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan............................................................................................. 5
A. Khittoh Nu................................................................................................ 6
B. Latar Belakang Khittah Nu................................................................... 7
C. Orgensi Khittah Bagi Nu................................................................... 8
D. Butir Butir Khittah Nu
A. Kesimpulan.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu ini terus menguat sampai kemudian disepakati dalam munas NU di Situbondo
Jawa Timur pada tahun 1983. Pada masa itu terjadi penurunan Charisma K.H. Idham Khalid
yang selama dua dekade (dari tahun 1956) telah memimpin NU, sehingga NU terus
dipinggirkan oleh orde baru dan PB NU tidak bisa berbuat banyak.
Hak berpolitik adalah salah satu hak azasi seluruh warga negara, termasuk warga
negara yang menjadi anggota NU, tetapi NU bukan merupakan wadah bagi kegiatan politik
praktis. Penggunaan berpolitik dilakukan menurut ketentuan perundang undangan yang ada
dan dilaksanakan dengan akhlakul karimah sesuai ajaran Islam, sehingga tercipta kebudayaan
politik yang sehat. NU menghargai warga negara yang menggunakan hak politiknya secara
baik, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Khittah NU?
2. Apa itu orgensi bagi NU?
3. Apa itu butir-butir khittah?
C. Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
1.paham ke agamaan
Dari keempat madzab tersebut warga NU mengikuti madazb Imam Syafi’i dengan tetap
menghormati madzab yang lain. Karena pahamnya moderat, ditunjang dengan literatur yang
lengakap dan sistematis, dapat dipertanggung jawabkan, sesuai dengan kondisi riil
masyarakat Indonesia.
Bidang Akhlak dan Tasawuf, NU mengikuti ajaran Imam Ghazali dan Imam Junaid al-
Baghdadi. Karena keduanya selaras dengan ajaran Ahlussunah Waljamaah. Meskipun
demikian dimungkinkan warga NU tetap kritis dalam mengikuti suatu madzab dan
menghargai pendapat madzab yang lain.
Bidang ijtihad, NU mengikuti hukum yang sudah jelas dan pasti yang tercantum di dalam
Alquran dan Hadis. Sedangkan masalah-masalah yang belum jelas dan pasti keterangan
hukumnya maka dilakukan ijtihad, yaitu pengerahan daya pikir untuk menentukan suatu
hukum. Hanya mereka yang memenuhi syarat ijtihad yang diperbolehkan melakukan ijtihad.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA