Oleh:
Alia Rizky Malika 23170021
Miska Amalina Zahwa 23170004
Hanna Nurul Fajriyah 23170045
2023
1
BAB I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT yang telah membimbing
manusia melalui taufik hidayatnya sebagaimana yang terkandung didalam al-quran dan hadits, petunjuk
menuju ke jalan yang lurus dan jalan yang diridhoinya. Puji syukur alhamdulillah dapat menyelesaikan
makalah ini sesusai dengan harapan. Makalah ini yang berjudul “ MANUSIA dan KEGELISAHAN”.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada baginda nabi MUHAMMAD SAW, keluarga,
sahabat, tabi’in, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut terhadap risalah yang di bawanya sampai
hari kiamat. Selanjutnya kami ucapankan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah ilmu
sosial budaya dasar ibu Nur Ismiati M,pd.yang telah memeberikan tugas kepada kami serta pada pihak yang
telah ikut serta dalam penyusunan makalah ini. Kami meyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Terlepas
dari kekurangan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca pada umumnya, aamiin.
2
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………..1
Kata pengantar……………………………………………………………………2
Daftar isi………………………………………………………………………….3
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………………4
Rumusan masalah…………………………………………………………………5
Tujuan………………………………………………………………………….….6
BAB II
Pembahasan………………………………………………………………………7
BAB III
Kesimpulan………………………………………………………………………8
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Nahdlatul Ulama?
2. Bagaimanakah terbentuknya Nahdlatu Ulama?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Nahdlatul Ulama
2. Mengetahui sejarah lahirnya Nahdlatul Ulama
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NU
B. SEJARAH LAHIRNYA NU
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa indoesia, akibat penjajahan
maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar unutk memperjuangkan
martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1928 tersebut dikenal
dengan “Kebangkitan Nasional”. Semangat kebangkitan memang terus menyebar kemana-mana setelah rakyat
pribumi sadar terhadap pederitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah
berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasioanl tersebut
dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdltul Wathon (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916.
Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan “Nahdlatul Fikri”
(Kebangkitan pemikiran, sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum
santri.Didirikan kemudian dari situ Nahdlatul Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat ini dijadikan basis
untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain
tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki
cabang di beberapa kota.
6
Suatu waktu Raja ibnu sa’ud hendak menerapkan asas tunggal yakni madzhab wahabi di mekkah,
serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah islam maupun pra islam, yang selama ini banayk
diziarahi karena dianggap bid’ah.gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dan kaum
modernis di indonesia, baik kalangan muhammadiyah maupun PSII di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto.
Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagamaan, menolak pembatsan bermadzhab
dan penghancuran warisan peradaban tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN