Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“SEJARAH KE NU AN”
Disajikan untuk tugas mata kuliah : perkembangan individu
Dosen pembimbing :
Agus Zainudin, M.Pd.I

Di susun oleh kelompok 8 :


1. Ibnu Aji Prasetyo (2203805091139)
2. Arifin Hidayat (2203805091138)
3. Roby Saputra (2203805091090)
4. Muhammad Hamam (2203805091026)

PROGAM STUDI ISLAM AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2022/2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah
Lahirnya Nahadlatul Ulama ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga penulis berterima kasih pada Bapak Agus Zainudin, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah
PENGANTAR ASWAJA yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Penyusun

Jember,01 Desember 2022


3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................4

A. Rumusan Masalah..................................................................................................5

B. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. Pengertian NU.......................................................................................................6

B. Proses terbentukn NU............................................................................................7

C. Tokoh-tokoh pendiri NU.......................................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


NU adalah organisasi keagamaan sekaligus organisasi kemasyarakatan terbesar dalam
lintasan sejarah bangsa Indonesia, mempunyai makna penting dan ikut menentukan
perjalanan sejarah bangsa Indonesia, NU lahir dan berkembang dengan corak dan kulturnya
sendiri. Sebagai organisasi berwatak keagamaan Ahlussunnah Wal Jama'ah, maka NU
menampilkan sikap akomodatif terhadap berbagai madzhab keagamaan yang ada di
sekitarnya. NU tidak pernah berfikir menyatukan apalagi menghilangkan mazdhab-mazdhab
keagamaan yang ada. Dan sebagai organisasi kemasyarakatan, NU menampilkan sikap
toleransi terhadap nilai-nilai lokal. NU berakulturasi dan berinteraksi positif dengan tradisi
dan budaya masyarakat lokal. Dengan demikian NU memiliki wawasan multikultural, dalam
arti kebijakan sosialnya bukan melindungi tradisi atau budaya setempat, tetapi mengakui
manifestasi tradisi dan budaya setempat yang memiliki hak hidup di Republik Indonesia
tercinta ini.
Sebagai warga negara Indonesia, terkhusus sebagai warga Nahdlatul ‘Ulama alangkah
baiknya kita mengetahui lebih dalam mengenai apa itu Nahdlatul ‘Ulama. Banyak hal yang
bisa kita temukan dan kita kaji dalam perkembangan organisasi ini sehingga kita dapat
memetik segala hikmah kebaikan yang bisa dijadikan motivasi dan semangat untuk
kehidupan kita. Dalam Makalah ini, penulis akan mencoba menguraikan sedikit tentang apa
itu Nahdlatul ‘Ulama, bagaimana sejarah terbentuknya dan apa saja ajaran/pokok pikiran
yang mendasar di Nahdlatul ‘Ulama ini.
5

A. Rumusan Masalah

1.         Apakah yang dimaksud dengan NU?


2.         Bagaimanakah terbentuknya NU?
3. Siapa saja tokoh-tokoh pendiri NU

B. Tujuan

1. Untuk menjelaskan tentang NU


2. Untuk menjelaskan teebentuknya NU
3. Untuk mengetahui pendiri NU
6

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Nahdlatul Ulama ( NU )

Nahdlatul Ulama adalah merupakan organisasi kemasyarakatan sekaligus sebagai


organisasi keagamaan yang lebih dikenal dengan istilah jam‟iyah, yang berprinsip moderat
terhadap adat istiadat dengan toleransinya terhadap masyarakat dan sesuai dengan prinsip
Nahdlatul Ulama.Nahdhatul Ulama (NU) menjadi salah satu organisasi sosial keagamaan di
Indonesia yang pembentukannya merupakan kelanjutan perjuangan kalangan pesantren dalam
melawan kolonialisme di Indonesia. NU didirikan pada tanggal 31 januari 1926 di Surabaya
oleh sejumlah ulama tradisional yang diprakarsai oleh KH. Hasyim Asy‟ari.1 Pembentukan
NU merupakan reaksi satu sisi terhadap berbagai aktivitas kelompok reformis,
Muhammadiyah dan kelompok modernis moderat yang aktif dalam gerakan politik, Syarekat
Islam (SI), sisi lain terhadap perkembangan politik dan paham keagamaan

Nahdhatul Ulama bisa diartikan kebangkitan ulama. Kata Al-Nahdlah secara etimologis
seperti dikemukakan oleh Ibrahi Anis dalam al Mu‟jam al Wasih (h.959) berarti
“kemampuan kekuatan dan loncatan atau trobosan dalam mengupayakan kemajuan
masyarakat atau lainnya” dan secara epistimologi dapat didefinisikan “menerima segala
aktivitas kemajuan ummat yang berperadaban lama dari sisi yang lebih baru disertai
kemampuan melakukan rekonstruksi dan reformasi, seperti dikutip oleh Said Aqiel Siradj
dalam Ahl assunnah wal jama‟ah dalam lintasan sejarah, dengan mengutip dari Abdurrahman
Badawai dalam al-insan al kamil fi al-islam (h.12).” didirikan di Surabaya bertepatan dengan
tanggal 26 rajab 1344 H. Dengan tokoh-tokoh pendirinya antara lain: KH. Hasyim Asy‟ari,
Tebuireng Jombang; KH. A. Wahab Hasbullah, Surabaya; KH. Bisri Syamsuri, Denpasar,
Jombang; KH. R. Asnawi, Kudus; KH. Ridwan, Semarang; KH. R. Hambali, Kudus; KH.
Nachrowi, Malang; KH. Ndoro Muntaha, Madura; dan KH. Nawawi

Maksud Nahdlatul Ulama berdiri memang mempunyai motivasi keagamaan, yaitu


mempertahankan Islam ahlussunnah wal jamaah sebagaimana latar belakang didirikannya
Nahdlatul Ulama. Dengan latar belakang keagamaan yakni mendarah dagingnya ajaran
ahlussunnah waljamaah (pendukung madzhab Syafi‟i) pada masa pergerakan nasional.
Sebagai lanjutan, organisasi ini bertujuan sesuai motivasi berdirinya yaitu mencapai izzatul
Islam wal muslimin atau dengan kata lain membentuk masyarakat Islam Ahlussunnah wal-
7

Jama‟ah. Sedangkan Ahlussunnah wal-Jama‟ah sendiri memiliki pengertian dalam


orangorang yang meniti jalan yang ditempuh oleh Nabi dan para sahabatnya yang bersumber
dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

B. PROSES TERBENTUKNYA NU

Melansir laman NU Online, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) berdiri pada tanggal 31
Januari 1926 Masehi bertepatan dengan 16 Rajab 1344 Hijriah. Para ulama pesantren
Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) mendirikan jam'iyah atau organisasi NU di kediaman KH
Abdul Wahab Chasbullah di Kertopaten. Sebelumnya, KH Wahab Chasbullah juga pernah
telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada
1916. Kemudian beliau juga mendirikan Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada
1918. Kemudian pada tahun 1914 didirikanlah kelompok diskusi Tashwirul Afkar atau kawah
candradimuka pemikiran yang juga disebut sebagai Nahdlatul Fikr atau kebangkitan
pemikiran. Pada saat mendirikan NU, para kiai juga mendiskusikan nama organisasi yang
akan digunakan. Serupa dengan nama kelompok sebelumnya, tersebutlah usulan nama
Nuhudlul Ulama yang berarti kebangkitan ulama. Namun, KH Mas Alwi Abdul Aziz
kemudian mengusulkan nama Nahdlatul Ulama. Alasannya, konsekuensi penggunaan kata
nahdlatul adalah kebangkitan yang telah terangkai sejak berabad-abad lalu. Hal ini mengingat
bahwa Nahdlatul Ulama bukanlah hasil yang tiba-tiba mengingat ulama Aswaja memiliki
sanad keilmuan dan perjuangan sama dengan ulama-ulama sebelumnya. Hal inilah yang
kemudian membuat organisasi NU sebagai kelanjutan dari komunitas dan organisasi-
organisasi yang telah berdiri sebelumnya, dengan cakupan dan segmen yang lebih luas..

Berkaitan erat dengan perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia islam kala
itu. Pada tahun 1924 di Arab Saudi sedang terjadi arus pembaharuan4 oleh Syarif Husein,
Raja Hijaz (Makkah) yang berpaham Sunni ditaklukan oleh Abdul Aziz bin Saud yang
beraliran Wahabi. Pada tahun 1924 juga, di Indonesia K.H Wahab Chasbullah mulai
memberikan gagasannya pada K.H. Hasyim Asyari untuk perlunya didirikan NU, Sampai dua
tahun kemudian pada tahun 1926 baru diizinkan. Untuk mengumpulkan para ulama untuk
mendirikan NU. Dengan susunan kepengurusan pada tahun yang pertama, yaitu.
8

C.TOKOH-TOKOH PENDIRI NU

NU adalah singkatan dari Nahdlatul Ulama. NU merupakan salah satu organisasi islam
terbesar yang ada di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 dan tak hanya membidangi
agama saja melainkan aspek lain seperti ekonomi, politik juga sosial. Nahdlatul Ulama ini
artinya adalah Kebangkitan Cendekiawan Islam atau Kebangkitan Ulama. Adapun tokoh-
tokoh yang menjadi pendiri NU adalah sebagai berikut:

1. K.H. Hasyim Asy’ari 


2. K.H. Bisri Syamsuri
3. K.H. Abdullah Wahab Chasbullah
4. K.H. Abdul Chamid Faqih
5. K.H. Ridwan Abdullah
6. K.H. Abdul Halim
7. K.H. Mas Alwi bin Abdul Aziz
8. K.H. Ma’shum
9. K.H. A Dachlan Achjad
10. K.H. Nachrowi Thahir
11. K.H. R Asnawi
12. Syekh Ghanaim
13. K.H. Abdullah Ubaid

Saat ini, pengikut organisasi NU ini sudah mencapai 90 juta jiwa dan angka tersebut akan
terus berkembang.
9

BAB III
PENUTUP

D.    Kesimpulan
Dari materi yang sudah disampaikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Nahdlatul ‘Ulama sebagai jam’iyah diniyah adalah wadah para Ulama’ dan pengikut-
pengikutnya, dengan tujuan memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan
ajaran Islam yang berhaluan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Nahdlatul ‘Ulama (NU) adalah merupakan gerakan keagamaan yang bertujuan untuk
ikut membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang bertaqwa kepada Alloh
Swt, cerdas, trampil, ber-akhlaq mulia, tenteram, adil dan sejahtera. NU mewujudkan cita-
cita dan tujuannya melalui serangkaian ikhtiar yang didasari oleh dasar-dasar faham
keagamaan, yang membentuk kepribadian khas Nahdlatul Ulama.
Pada masa reformasi inilah peluang Nahdlatul Ulama untuk memainkan peran
pentingnya di Indonesia kembali terbuka. Dengan tidak lagi menjadi parpol, NU sebagai
organisasi kemasyarakatan bisa lebih leluasa mengembangkan diri, memfokuskan pada visi
dan misinya di bidang-bidang sosial, kemasyarakatan, keagamaan dan pendidikan.
10

DAFTAR PUSTAKA

http://infomediakita.blogspot.co.id/2015/03/makalah-sejarah-berdirinya-nahdlatul.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_'Ulama

http://zakaaswaja.blogspot.co.id/2016/07/peranan-nahdlatul-ulama-dari-masa-ke.html

http://pengayaan.com/sejarah-lahir-dan-berdirinya-nahdlatul-ulama/

Anda mungkin juga menyukai