TENTANG
Disusun Oleh :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan, segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat, terutama nikmat Iman, Islam, dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Metodologi Studi Islam”. Semoga
Muhammad SAW, Rahmat dan Tauladan bagi ummat Islam diseluruh alam. Yang telah
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Saprin, M.Si. selaku
Dosen mata kuliah Pancasila yang tak pernah lelah membimbing kami. Selanjutnya,
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini, baik yang telah menyumbangkan tenaga,
makalah ini. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................2
c. Ilmu Terapan..............................................................................................................8
A. Kesimpulan .....................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sarjana muslim, berpandangan bahwa yang dikatakan ilmu itu tidak hanya terbatas
pada aspek pengetahuan dan ilmu teori saja. Melainkan, justru dibuka oleh ilmu Allah
yang dirumuskan dalam lauhul mahfudz yang dikatakan pada kita melalui media
Alquran dan hadits. Ilmu Allah yaitu meliputi ilmu dan pengetahuan manusia tentang
alam semesta dan manusia itu sendiri. Jadi, jika kita menelusuri jalan fikiran ini, maka
kita akan dapat memahami bahwa Al-quran merupakan sumber pengetahuan manusia
sebelumnya, Sokrates, yang menganggap “dia tahu bahwa dia tidak tahu”,
sehingga Delphi menginterpretasikan tidak ada manusia yang lebih bijaksana dari
dipertentangkan satu sama lain. Akan tetapi pada prinsipnya dapat ditemukan
1
Lutfi Mey, Islam Sebagai Pengetahuan Ilmiah dalam
http://lutfi-ciut.blogspot.com/2016/12/islam -sebagai-pengetahuan-ilmiah.html, diunggah pada pada
tanggal 07 Desember 2016
2
Protasius Hardono Hadi, Kenneth T. Gallaghe, Epistimologi : Filsafat Pengetahuan,
(Yogyakarta: Kanisius,1994), hlm 13.
1
relasi dari keduanya. Langkah pertama menuju pengetahuan yang dibayangkan
tidak tahu, sehingga ada keinginan untuk tahu dan keinginan tersebut dapat
diwujudkan. Titik temu yang dapat ditarik dari keduanya adalah eksistensi
pengetahuan sebagai bagian penting yang pasti ada pada diri manusia.
Dalam islam pendidikan itu sangat penting dan harus mengetahui secara
keseluruhan, karena Allah SWT akan mengangkat derajat seseorang jika ia menutut
objek material yang diamati atau yang dijadikan penelitian itu sama sekali tidak
memiliki pengetahuan dan keberadaannya juga tidak akan berubah hanya karena
beragama Islam sudah banyak yang mengetahui dan mengerti bahwa betapa
pentingnya ilmu pengetahuan, tetapi apakah mereka sudah tahu apakah ilmu dan
pengetahuan itu? Dalam makalah yang sederhana ini akan diulas apakah ilmu dan
pengetahuan itu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari ilmu, pengetahuan, dan filsafat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Ilmu
Ilmu adalah sebuah kata yang asalnya dari bahasa Arab, yaitu ‘Ilmun yang
yang sistematis, disusun dengan rapi dan diatur menurut metode dan sistematika
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah suatu pengetahuan yang
b. Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari kata dasar “tahu”, mendapatkan awalan dan akhiran
pe dan an. Imbuhan pe-an bearti menunjukkan adanya sebuah proses. Jadi,
3
Ali Mudzakkir, Pengantar Studi Islam Edisi Revisi, (Semarang: Wahid Hasyim University Press,
2014), hlm. 55
3
menurut susunan katanya, pengetahuan berarti proses mengetahui, dan
sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sains atau pengetahuan adalah sebuah induk
dari berbagai macam pengetahuan yang ada saat ini. Contoh adalah ilmu
kesehatan yang mempunyai cabang ilmu keperawatan, ilmu farmasi, dan lain
sebagainya.
c. Filsafat
berpadanan dengan kata falsafah dalam bahasa Arab. Kata ‘filsafat’ secara
etimologi berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang terdiri atas dua kata, yakni
philein yang berarti ‘cinta’ dan kata ‘sophia’ yang berarti ‘bijaksana’. Jadi, kata
kebijaksanaan.5
Maka dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cara atau bentuk berpikirnya
seseorang, proses berpikir, dan hasil berpikir manusia tentang Tuhan, alam, dan
manusia.
4
Suparlan Suhartono, Filsafat Ilmu Pengetahuan Persoalan Eksistensi Dan Hakikat Ilmu
Pengetahuan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2005), hlm. 48-49
5
Aripin Banasuru, Filsafat dan Filsafat Ilmu: Dari Hakikat Ke Tanggung Jawab, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 2
4
Suriasumantri (2003:20-25) mengemukakan tiga karakteristik berpikir filsafat.
sebuah unsur yang aling berkaitan. Kedua, sifat mendasar. Berpikir yang
bercirikan mendasar adalah proses berpikir yang tidak serta merta menerima
sesuatu yang benar, melainkan harus berpikir suatu masalah sampai pada
masalahnya yang paling mendasar. Bertanya dan terus bertanya tentang sesuatu
dengan menyadarkan pemikiran pada kemungkinan yang lebih besar inilah yang
adalah bahwasannya pengetahuan itu berada pada tahap yang pertama atau diawal.
Yaitu, hanya sekedar mengetahui secara umum dan tidak sampai mengakar
sampai kedalam, sedangkan ilmu telah sampai pada tahapan yang ke dua. Yaitu,
pengetahuan, dan filsafat adalah: filsafat objeknya universal atau berifat umum
mencakup seluruh objek, sementara ilmu bersifat khusus atau hanya satu bidang
saja.
5
Metode adalah prosedur atau cara seseorang dalam melakukan sebuah
untuk menjelaskan suatu fenomena alam. Metode ilmiah boleh disebut suatu
yang masuk akal. Karena idealnya dari sebuah ilmu adalah untuk memperoleh info
atau pendekatan yang sistematis dari fakta-fakta yang ada. Maka metode ilmiahlah
yang digunakan untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta tersebut dan dengan
Metode ilmiah boleh juga disebut suatu pengajaran kepada kebenaran yang
diatur oleh petimbangan logis. Metode ilmiah pun bisa berarti sebagai prosedur yang
mencakup berbagai macam tindakan pikiran, kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk
ada. Secara singkat, metode ilmiah adalah cara para ilmuwan untuk memecahan
demikian, bagaimana bisa begini/begitu, seberapa jauh itu, bagaimanakah hal tersebut
6
Latif Mukhatar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 129
7
Abu Ahmadi, Ilmu alamiah Dasar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 2
6
C. Klasifikasi Pengetahuan
a. Ilmu Alam
dasar dan ilmu terapan. Kemudian, dikelompokkan lagi kedalam ilmu alam, ilmu
Ilmu alam adalah istilah yang digunakan untuk menuju ke ilmu pengetahuan
yang pasti dan umum, berlaku sampai kapanpun dan dimanapun ilmu ini berada.
Ilmu alam yaitu sebuah ilmu yang mempelajari aspek-aspek fsik dan nonfisik
manusia tentang bumi, alam, dan sekitarnya. Ilmu alam memberi landasan dasar
kepada ilmu terapan lainnya. Seperti, ilmu sosial, seni, dan lainnya. Ilmu alam
mempunyai cabang cabang lagi, yaitu ilmu astronomi, biologi, fisika, kimia,
Bisa disimpulkan bahwa ilmu alam alam adalah salah satu cabang ilmu dari
berbagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup dan benda
benda disekitarnya. Seperti pohon, air, sungai, dan lain sebagainya adalah
lingkungan biotik. Sedangkan batu, pasir, dan lain-lain adalah lingkungan abiotik.
Ayat yang berkaitan dengan ilmu alam dan sekiarnya adalah surah as-Shaad
yang berbunyi :
ض َو َما بَ ْينَهُ َما بَا ِطاًل ٰۗ ذلِكَ ظَ ُّن الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ۚ فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِمنَ النَّا ِر
َ ْ َو َما خَ لَ ْقنَا ال َّس َمٓا َء َوا اْل َ ر
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah, yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir
maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka.” (QS.
Saad: 27)
7
b. Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari hal-
hal yang berhubungan langsung dengan sifat manusia dan lingkungan sosial
ilmu alam. Namun, sekarang penelitian yang dipakai dalam penelitian sosial
membuat para peneliti ilmu alam berminat pada beberapa hal dalam metodologi
ilmu sosial. Beberapa cabang dalam ilmu sosial, yaitu : antropologi, sejarah,
Dalam ajaran Agama Islam, juga mempelajari hal yang berhubungan dengan
ilmu ilmu sosial yang langsung mengarah ke perilaku sosial manusia. Seperti
toleransi, gotong royong, sebuah konflik, dan lain sebagainya. Dalam al-Qur’an
salah satunya juga disebut dalam surah al Hujurat ayat 13 yang berbunyi :
ِ , ِيَا َأيُّ َها النَّاس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِم ْن ذَ َك ٍر وُأْنثَى و َج َعْلنَا ُكم ُش ُعوبًا و َقبَاِئل لَِت َعارفُوا ِإ َّن َأ ْكر َم ُكم ِعْن َد اللَّ ِه َأْت َقا ُكم ِإ َّن اللَّهَ َعل
ٌيم َخبري
ٌ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ
Ilmu terapan adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan dari satu atau beberapa
bidang-bidang seperti matematika, fsika atau ilmu alam, ilmu kimia atau ilmu
8
bisnis dan industri, hokum,informatika, komunikasi, otomotif, pendidikan,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengetahuan itu berada pada tahap pertama yaitu sekedar mengetahui secara umum
dan tidak sampai mengakar, sedangkan ilmu sudah sampai pada tahapan yang ke dua
yaitu pengenalan secara rasio, artinya keberadaan manusia (manusia sebagai objek)
dengan segala sifat-sifatnya sudah dianalisa secara akal, sehingga tidak bertanya-
tanya dan ragu-ragu. Dan perbedaan ilmu dan filsafat adalah filsafat objeknya
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Yogyakarta: Kanisius.
Suhartono, S. (2005). Filsafat Ilmu Pengetahuan Persoalan Eksistensi Dan
Hakikat Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
10