Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Ilmu Pengetahuan

Dosen Pengampu :
Rita Zunarti, S.Th.I., M.Ag
Mata Kuliah : AIK III

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Desi Ramadan Putri


201014283207049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
hidayat serta taufik-Nya karena atas berkat dan rahmat-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Ilmu Pengetahuan selesai tepat pada
waktunya.
Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, saya tidak lupa menghaturkan
ucapan terima kasih khususnya kepada, Ibu Rita Zunarti, S.Th.I., M.Ag. Selaku
dosen pengampu dan dosen mata kuliah AIK III yang telah memberikan
arahannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini
dikemudian hari. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terima kasih.

Muara Bungo, 27 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

1. Definisi ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan ..................................... 2

2. Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan ........................................................................ 3

3. Dalil-dalil yang Berkaitan Dengan Ilmu Pengetahuan................................. 4

4. Dasar Dalil Perintah Mencari Ilmu .............................................................. 5

5. Kedudukan Orang yang Berilmu Dalam Islam ............................................ 6

6. Pengertian ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah .............................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan di jaman modern seperti saat ini sangatlah
penting dan telah dimanfaatkan perkembanganya. Karena semua bidang
kehidupan memanfaatkan perkembangan tersebut, mulai dari sektor terkecil
hingga ke sektor-sektor besar yang digunakan untuk menunjang perekonomian
suatu Negara. Oleh sebab itu, keberadaan dan juga perkembangan ilmu
pengetahuan sangatlah dibutuhkan oleh seluruh umat didunia ini karena bila ilmu
pengetahuan hanya berhenti pada suatu titik dan tidak mampu berkembang
menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan umat manusia maka
akan fatal akibatnya bagi kelangsungan masing-masing individunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan ?
2. Apa saja sifat-sifat ilmu pengetahuan itu?
3. Apa saja dalil-dalil yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan?
4. Apa dasar dalil perintah mencari ilmu?
5. Bagaimana kedudukan orang yang berilmu dalam islam ?
6. Apa pengertian ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami definisi ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan
2. Memahami dan mengetahui sifat-sifat ilmu pengetahuan
3. Memahami dalil-dalil yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
4. Memahami dasar dalil perintah mencari ilmu
5. Memahami kedudukan orang yang berilmu dalam islam
6. Memahami pengertian ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab ٍُ ‫ع‬, masdar dari َُ ٍِ‫– عَـ‬
ُُ ٍَ‫„( ٌَـعْـ‬alima-ya‟lamu)yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris
Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan
knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi
sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual
mengacu pada makna yang sama.
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan. Ilmu memang
mengandung arti pengetahuan, tapi pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu
yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh Hatta (1954:5) “Pengetahuan
yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu”.
Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang yang
berilmu. Dalam islam sendiri terkandung ilmu pengetahuan yang tidak terbatas
dan terpisah-pisah seperti halnya masyarakat barat membagi dan memisahkan
ilmu menjadi beberapa cabang. Ilmu pengetahuan dalam islam tersusun dalam
kesatuan dan bahkan dalam Alqur‟an sendiri terkandung ilmu pengetahuan di
dalamnya. Sebagaimana Allah menyebutkan dalam Alqur‟an tentang orang-orang
yang berilmu, berpikir dan berakal
Dalam sudut pandang Islam, ilmu sendiri diartikan sebagai pengetahuan yang
diperoleh berdasarkan ijtihad atau hasil pemilkiran mendalam para ulama dan
ilmuwan muslim yang didasarkan pada Alqur‟an dan hadits. Alqur‟an dan hadits
adalah pedoman hidup manusia dan di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan yang
universal. Allah bahkan menurunkan ayat pertama yang berbunyi “Bacalah”
sedangkan kita mengetahui bahwa membaca adalah aktifitas utama dalam
kegiatan ilmiah. Kata ilmu itu sendiri disebut sebanyak 105 kali dalam al-Qur‟ān
dan kata asalnya disebut sebanyak 744 kal.

2
3

2. Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dari sebuah
pemahaman ke pemahaman yang lebih baik dan kompleks. Sifat sifat ilmu
pengetahuan yaitu:
1. Rasional
Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan
menggunakan rasa [nalar] dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.
2. Objektif
Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan
yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya, serta tidak tergantung
pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode
ilmu tersebut dapat dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu dapat
diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut melalui
pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran
fenomena. Hal yang memiliki objek kajian dan bersifat sudah pasti atau ada dan
bersifat masih dalam pengkajian oleh para ilmuan dan hasil harus berdasarkan
tentang fakta dari objek tersebut bukan subjektif. Salah satu contoh ilmu objektif
adalah matematika.
3. Akumulatif
Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, dan
diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan
kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu
pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan
demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.
4. Empiris
Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan
pembuktian pancaindra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang
membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.
5. Sistematis
Ilmu berarti harus tersruktur dengan menjelaskan dan mendeskripsikan objek
terkait dengan logis dan teratur secara utuh baik dalam hal menyimpulkan sebab
akibat dari ilmu ini dan Sifat sistematis ini bertujuan untuk mempermudah dalam
mempelajari ilmu tersebut.
4

6. Metodis
Ini adalah upaya yang dilakukan dalam meminimalisasi adanya penyimpangan
saat terungkap nya kebenaran yang merujuk pada metode ilmiah ini juga membuat
ilmu ini tetap ada sampai ada ilmu baru yang berhasil menetangnya
7. Universal
Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara
umum dan diterima di semua institusi pendidikan. Sifat universal ini selain
bertujuan untuk mempermudah dalam pembelajaran juga agar tercipta suatu
keseragaman. Sehingga kebenaran yang diungkapkan dapat di terima diseluruh
pelosok dunia manapun.
3. Dalil-dalil yang Berkaitan Dengan Ilmu Pengetahuan
Dalil mengenai ilmu pengetahuan dan kewajiban menuntut ilmu tertera dalam
banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. QS. Al-Mujadalah Ayat 11
‫َا ٌَا‬ٌَُّٙ‫ٌٓ أ‬ َ ‫ا اٌَّ ِز‬َُِٕٛ ‫ا ٌَ ُى ُْ لٍِ ًَ إِ َرا آ‬ُٛ‫ظ فًِ ذَفَ َّغح‬ ِ ٌِ‫ا ْاٌ َّ َجا‬ُٛ‫ح فَا ْف َغح‬ َّ ُْ ‫إِ َرا ۖ ٌَ ُى‬َٚ ًَ ٍِ‫ا ل‬ٚ‫ا ْٔ ُش ُض‬
ِ ‫َّللاُ ٌَ ْف َغ‬
‫ا‬ٚ‫َّللاُ ٌَشْ فَ ِع فَا ْٔ ُش ُض‬ َ ‫اٌَّ ِز‬َٚ ‫ا‬ُٛ‫ذ‬ُٚ‫خ ْاٌ ِع ٍْ َُ أ‬
َ ‫ا اٌَّ ِز‬َُِٕٛ ‫ٌٓ ِِ ْٕ ُى ُْ آ‬
َّ ٌٓ َّ َٚ ‫ْخَ تِ َّا‬ٛ
ٍ ‫َّللاُ ۖ َد َس َجا‬ َ ٍَُّ ‫خَثٍِ ٌش ْع‬
Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-
majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ
yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā
ta'malụna khabīr"
Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: 'Berlapang-
lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan," (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).
2. QS. Shad Ayat 29
ٌ‫ه أَ ْٔ َض ٌَْٕاُٖ ِورَاب‬ ٌ ‫ا ُِثَا َس‬ُٚ‫ٌٍَِرَ َز َّو َش آٌَاذِ ِٗ ٌٍَِ َّذتَّش‬َٚ ٌُُٛٚ‫ب أ‬
َ ٍْ ٌَِ‫ن إ‬ ِ ‫ْاْلَ ٌْثَا‬
Bacaan latinnya: "Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī
wa liyatażakkara ulul-albāb"
5

Artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran," (QS. Shad [38]: 29).
3. QS. At-Taubah Ayat 122
َ ُِِٕ ‫ا ْاٌ ُّ ْؤ‬ُٚ‫ْ ََل ۖ َوافَّحً ٌٍَِ ْٕفِش‬ٍََٛ‫ُ ُْ فِشْ لَ ٍح ُو ًِّ ْْ َِ َٔفَ َش ف‬ْٕٙ ِِ ٌ‫ا طَائِفَح‬َُّٛٙ‫ا اٌذٌِّ ِٓ فًِ ٌٍَِرَفَم‬ُٚ‫ٌٍُِ ْٕ ِزس‬َٚ
َ ‫ْ َو‬ٛ
‫ َِا‬َٚ ْ‫ا‬
ُْ َُِٙ َْٛ‫ا إِ َرا ل‬ُٛ‫ ُْ َس َجع‬ِٙ ٍْ ٌَِ‫ُ ُْ إ‬ٍَّٙ‫ْ ٌَ َع‬ُٚ
َ ‫ٌَحْ َزس‬
Bacaan latinnya: "Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara
ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ
qaumahum iżā raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżaruun"
Artinya: "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya," (QS. At-Taubah [9]: 122).
4. Dasar Dalil Perintah Mencari Ilmu
Anjuran menuntut ilmu ini diisyaratkan dalam surat Al-„Alaq ayat pertama.
Al-qur‟an yang pertama diwahyukan kepada Rasulullah SAW adalah surat Al-
„Alaq. "Di mana Allah memerintahkan beliau dan umatnya untuk membaca
sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan ilmu," kata H Aswanto Muhammad,
Lc dalam tulisannya "Haji dan Urgensi Ilmu."
Menurutnya terdapat banyak ayat di dalam Alquran di mana Allah SWT.
memuji orang-orang yang berilmu dan mengangkat kedudukan mereka lebih dari
yang lain. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah SAW cukup banyak
sabda beliau yang menganjurkan umatnya untuk berilmu. Berikut
beberapa keutamaan ilmu dan orang yang mempelajarinya:
1. Ilmu adalah warisan para nabi, orang yang terbanyak memiliki ilmu
mendapat bagian terbesar dari warisan tersebut. Rasulullah SAW
bersabda:
ْ‫ َسثَحُ ْاٌ ُعٍُ َّا ُء إ‬َٚ ،‫ْ ا ٌَ ُْ ْاْلَ ْٔثٍِا َ َء إِ َّْ ْاْلَ ْٔثٍَِا ِء‬ُٛ‫ ِّسث‬َٛ ٌُ ‫َل َ ِدٌْٕا َ ًسا‬َٚ ً ‫ْ ا إَِّٔ َّا ِدسْ َّ٘ا‬ُٛ‫ َّسث‬َٚ َُ ٍْ ‫فَمَ ْذ تِ ِٗ أَ َخ َز ْْ فَ َُ ْاٌ ِع‬
‫افِ ٍش تِ َحعٍّ أَخَ َز‬َٚ
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sungguh para Nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka barang
6

siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR
Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Daud).
2. Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk meminta kepada-Nya
agar ditambahkan ilmu. Allah SWT berfirman yang artinya:
ًُْ‫ل‬َٚ ِّ‫“ ِع ٍْ ًّا ِص ْدًِٔ َسب‬Dan katakanlah wahai Muhammad: Tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu.” (QS Thaha ayat 114).
Hal ini menunjukkah keutamaan ilmu daripada harta dan kedudukan, karena
Allah SWT. tidak memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan sesuatu
kecuali ilmu.
3. Menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana
sabda Rasulullah SAW beliau bersabda:
َ ٍَ‫ فٍِ ِٗ ٌَ ٍْرَ ِّظُ طَ ِشٌمًا َع‬،‫َّ ًَ ِع ٍْ ًّا‬ٙ‫“ ْاٌ َجَّٕ ِح إٌَِى طَ ِشٌمًا تِ ِٗ ٌَُٗ َّللا ُ َع‬Barang siapa yang
ْٓ َِ َٚ ‫ه‬
menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya
jalan menuju surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menempuh jalan untuk mencari ilmu bisa diartikan dengan dua makna,
pertama, menempuh jalan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu berjalan kaki atau
kendaraan menuju majelis (forum) ilmu, baik formal maupun nonformal. Kedua,
menempuh jalan dalam arti kiasan, yaitu metode atau sarana untuk mendapatkan
ilmu, dengan membaca, mendengarkan, dan mengkaji ilmu, diskusi serta metode-
metode lain yang menjadi sarana dalam meraih ilmu.
4. Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, baik di dunia
maupun di akhirat, Allah SWT berfirman:
َّ ٌٓ
‫َّللاُ ٌَشْ فَ ِع‬ َ ‫اٌَّ ِز‬َٚ ‫ا‬ُٛ‫ذ‬ُٚ‫خ ْاٌ ِع ٍْ َُ أ‬
َ ‫ا اٌَّ ِز‬َُِٕٛ ‫ٌٓ ِِ ْٕ ُى ُْ آ‬ ٍ ‫َد َس َجا‬
“Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan diberi
ilmu di antara kalian beberapa derajat.” (QS Al Mujadilah ayat 11)
5. Allah SWT menginginkan kebaikan untuk orang yang berilmu. Rasulullah
SAW bersabda:
َِٓ ‫ْٗ خٍ ًشا ت ٗ َّللا ُ ٌ ُِش ِد‬ِّٙ‫اٌذٌٓ ف ً ٌُفَم‬
ِ
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah akan memahamkannya
dalam agama.” (HR Bukhari dan Muslim).
5. Kedudukan Orang yang Berilmu Dalam Islam
Peranan ilmu dalam Islam sangat penting sekali. Karena tanpa ilmu, maka
seorang yang mengaku mukmin, tidak akan sempurna bahkan tidak benar dalam
7

keimanannnya. Seorang muslim wajib mempunyai ilmu untuk mengenal berbagai


pengetahuan tentang Islam baik itu menyangkut aqidah, adab, ibadah, akhlak,
muamalah, dan sebagainya. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman ilmu
yang benar, maka diharapkan pengamalannya akan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Saw.
Allah Ta‟ala berfirman dalam surah Al-Mujadalah [58] ayat 11:
‫َا‬ٌَُّٙ‫ٌٓ ٌََٰٓأ‬
َ ‫ ۟ا ٱٌَّ ِز‬َٰٛٓ َُِٕ ‫ا ٌَ ُى ُْ لٍِ ًَ إِ َرا َءا‬ُٛ
۟ ‫ا ْٱٌّ َجٍِظ فِى ذَفَ َّغح‬ُٛ
ِ َ
۟ ‫ٱَّللُ ٌَ ْف َغح فَٱ ْف َغح‬
ِ
۟ ‫ٱٔ ُش ُض‬
َّ ُْ ‫إِ َرا ۖ ٌَ ُى‬َٚ ًَ ٍِ‫ا ل‬ٚ
۟ ‫ٱَّللُ ٌَشْ فَع فَٱٔ ُش ُض‬
‫ا‬ٚ َّ ٌٓ ۟ ُِٕ‫ٌٓ ِِٕ ُى ُْ َءا‬
َ ‫ا ٱٌَّ ِز‬ٛ ۟ ُ‫ذ‬ُٚ‫د ْٱٌ ِع ٍُْ أ‬
َ ‫ٱٌَّ ِز‬َٚ ‫ا‬ٛ َّ ‫ْ تِ َّا‬ٛ
ٍ ‫ ۖ َد َس َج‬َٚ ُ‫ٱَّلل‬ َ ٍَُّ ‫َخثٍِ ٌش ذَ ْع‬
ِ َ َ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman, yang taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-
perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, berusaha menciptakan suasana
damai, aman dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang yang
berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah.
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang
paling tinggi di sisi Allah ialah orang yang beriman, berilmu dan ilmunya itu
diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Kemudian
Allah SWT menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui semua yang dilakukan
manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya, siapa yang durhaka kepada-Nya.
Dia akan memberi balasan yang adil, sesuai dengan perbuatan yang telah
dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas dengan surga dan perbuatan jahat dan
terlarang akan dibalas dengan azab neraka.
1. Sedangkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan sebagai berikut:
1) Allah Ta‟ala akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Maksudnya, janganlah kalian berkeyakinan bahwa jika salah seorang di
antara kalian memberi kelapangan kepada saudaranya, baik yang datang
maupun yang akan pergi lalu dia keluar, maka akan mengurangi hak-nya.
8

Bahkan hal itu merupakan ketinggian dan perolehan martabat di sisi Allah.
Dan Allah Ta‟ala tidak menyia-nyiakan hal tersebut, bahkan Dia akan
memberikan balasan kepadanya di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya
orang yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat
derajatnya dan akan memasyhurkan namanya.
2) Imam Ahmad meriwayatkan dari Abuth Thufail „Amir bin Watsilah,
bahwa Nafi‟ bin „Abdil Harits pernah bertemu dengan „Umar bin al-
Khaththab di Asafan. „Umar mengangkatnya menjadi pemimpin Makkah
lalu „Umar berkata kepadanya: “Siapakah yang engkau angkat sebagai
khalifah atas penduduk lembah?” la menjawab: “Yang aku angkat sebagai
khalifah atas mereka adalah Ibnu Abzi, salah seorang budak kami yang
telah merdeka.” Maka „Umar bertanya: “Benar engkau telah mengangkat
seorang mantan budak sebagai pemimpin mereka?” Dia pun berkata:
“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah seorang yang ahli
membaca Kitabullah (al-Qur-an), memahami ilmu fara-idh dan pandai
berkisah.” Lalu „Umar berkata: “Sesungguhnya Nabi kalian telah
bersabda: “Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum karena Kitab ini
(al-Qur-an) dan merendahkan dengannya sebagian lainnya.”

Pertama, keutamaan orang berilmu seperti keutamaan Rasulullah SAW dalam


konteks transfer ilmu.
َّ ‫صٍَّى‬
‫ ٌي َح َّذثََٕا‬ُٛ‫ ُي لَا َي لَا َي َِ ْىح‬ُٛ‫َّللاِ َسع‬ َ ُ‫َّللا‬ َّ ِٗ ٍْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َع‬َٚ ًُ ْ‫ثُ َُّ أَ ْدَٔا ُو ُْ َعٍَى َوفَضْ ًٍِ ْاٌ َعاتِ ِذ َعٍَى ْاٌ َعاٌِ ُِ فَض‬
َّ ْٓ ِِ ِٖ ‫َّللاَ إِ َّْ } ْاٌ ُعٍَ َّا ُء ِعثَا ِد‬
ًََ ‫َّللاَ ٌَ ْخشَى إَِّٔ َّا { ْاٌََحَ َ٘ ِز ِٖ اذ‬ َّ َُٗ‫ َِ ََلئِ َىر‬َٚ ًَ ْ٘ َ‫أ‬َٚ ِٗ ِ‫اذ‬َٚ ‫ضٍ ِٗ َع َّا‬
ِ ‫أَ َس‬َٚ ٌَُّْٕٛ‫ا‬َٚ ًِ‫ْاٌثَحْ ِش ف‬
ٍَُّْٛ‫ُص‬ َ ٌَّٕ‫ْاٌ َخ ٍْ َش ا‬
َ ٌ ‫َْ اٌَّ ِزٌَٓ َعٍَى‬ُّٛ ٍِّ‫اط ٌُ َع‬
Makhul berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Keutamaan seorang yang
berilmu dari seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas orang-orang yang
paling rendah diantara kalian, kemudian beliau membaca surat Fathir ayat
28, "innama yakhsyallaha min 'ibadihil 'ulama`" (bahwa yang takut kepada Allah
dari hamba-hambaNya adalah para ulama). Sesungguhnya Allah, para malaikat,
penduduk langit dan bumi, serta ikan di lautan (selalu) bershalawat kepada orang
yang mengajarkan kebaikan kepada manusia'."
Kedua, Allah mudahkan jalannya menuju surga
‫ث‬
ِ ‫ٌش‬ ِ ‫ظ ْت ِٓ َو‬ ٍ ٍْ َ‫د لَا َي ل‬ ُ ْٕ ‫ك َِ ْغ ِج ِذ فًِ اٌذَّسْ دَا ِء أَتًِ َِ َع َجاٌِغًا ُو‬ َ ‫ه إًِِّٔ اٌذَّسْ دَا ِء أَتَا ٌَا فَمَا َي َس ُج ًٌ فَأَذَاُٖ ِد َِ ْش‬
َ ُ‫أَذَ ٍْر‬
ْٓ ِِ ‫ ِي َِ ِذٌَٕ ِح ْاٌ َّ ِذٌَٕ ِح‬ُٛ‫صٍَّى اٌ َّشع‬ َّ ِٗ ٍْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َع‬َٚ ‫ث‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ْٕ ‫ن َّْ َع‬
ٍ ٌ‫ه تٍََ َغًِٕ ٌِ َح ِذ‬ َ‫ ِي ع َْٓ ذُ َح ِّذثُُٗ َأ‬ُٛ‫َّللاِ َسع‬َّ ‫صٍَّى‬ َّ ِٗ ٍْ ٍَ‫َع‬
َ ُ‫َّللا‬
9

َُ ٍَّ‫ َع‬َٚ ‫ه َجا َء فَ َّا لَا َي‬


َ ِ‫اسجٌ ت‬
َ ‫ ََل لَا َي ََل لَا َي ذِ َج‬َٚ ‫ه َجا َء‬ ُ ‫ َي َع ِّع‬ُٛ‫َّللاِ َسع‬
َ ِ‫ْد لَا َي ََل لَا َي َغ ٍْ ُشُٖ ت‬ َّ ‫صٍَّى‬ َّ ِٗ ٍْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َع‬َٚ
َ ُ‫َّللا‬
‫ ُي‬ُٛ‫ه َِ ْٓ ٌَم‬ َ ٍَ‫ط ِشٌمًا َع‬َ َُِ ‫َّ ًَ ِع ٍْ ًّا تِ ِٗ طُ ٌَ ٍْر‬ٙ‫َّللاُ َع‬
َّ ِٗ ِ‫ط ِشٌمًا ت‬َ ْٓ ِِ ‫ُق‬ ِ ‫إِ َّْ ْاٌ َجَّٕ ِح طُش‬َٚ َ‫ض ُع ْاٌ َّ ََلئِ َىح‬
َ َ‫َا ٌَر‬َٙ‫ضا أَجْ ِٕ َحر‬ ً ‫ِس‬
ِ ٌِ‫إِ َّْ ْاٌ ِع ٍْ ُِ ٌِطَا‬َٚ ‫ة‬
‫ة‬ َ ٌِ‫ض اٌ َّغ َّا ِء فًِ َِ ْٓ ٌَُٗ ٌٍََ ْغرَ ْغفِ ُش ْاٌ ِع ٍْ ُِ طَا‬
ِ ْ‫ ْاْلَس‬َٚ ‫إِ ْاٌ َّا ِء فًِ ْاٌ ِحٍرَاُْ َحرَّى‬َٚ َّْ ًَ ْ‫َعٍَى ْاٌ َعاٌِ ُِ فَض‬
‫َ َعائِ ِش َعٍَى ْاٌمَ َّ ِش َوفَضْ ًِ ْاٌ َعاتِ ِذ‬ُٛ ِ ‫ َسثَحُ ُ٘ ُْ ْاٌ ُعٍَ َّا َء إِ َّْ إٌُّج‬َٚ ‫ا ٌَ ُْ ْاْلَ ْٔثٍَِا َء إِ َّْ ْاْلَ ْٔثٍَِا ِء‬ُٛ‫ ِّسث‬َٛ ٌُ ‫ ََل ِدٌَٕاسً ا‬َٚ ‫ِدسْ َ٘ ًّا‬
‫إَِّٔ َّا‬َٚ ‫ا‬ُٛ‫ َّسث‬َٚ َُ ٍْ ‫ْ ظِّ ِٗتِ َح أَخَ َز تِ ِٗ أَخَ َز فَ َّ ْٓ ْاٌ ِع‬َٚ‫افِ ٍش تِ َحعٍّ أ‬َٚ
Dari Katsir bin Qais berkata, "Aku sedang duduk bersama Abu Darda`RA di
Masjid Damaskus. Tiba-tiba seorang laki-laki datang, dan berkata: "Wahai Abu
Darda`, aku mendatangimu dari Madinah kota Rasulullah SAW karena dorongan
memperoleh hadits yang datang darimu, yang kamu ceritakan dari Rasulullah
sallallahu `alaihi wa sallam. Abu darda' bertanya: 'Apa sebenarnya yang
mendorongmu kemari, dagangkah barangkali?, dia menjawab: 'tidak'. Abu darda"
bertanya lagi: Tidak pula dorongan lain? ', dia menjawab: 'tidak'.
Ketiga, keutamaannya sebanyak 100 derajat yang setiap dua derajatnya
ditempuh 500 tahun dengan kuda.
‫ي ع َْٓ َعجْ ََلَْ تُْٓ ُِ َح َّّ ُذ َح َّذثََٕا‬ ُّ ‫ ِذ َعٍَى ْاٌ َعاٌِ ُِ فَضْ ًُ لَا َي‬ِٙ َ‫ب َِا َد َس َج ٍح ِِائَحُ ْاٌ ُّجْ ر‬
ِّ ‫اٌض ْ٘ ِش‬ َ ٌَْٓ ِٓ ٍْ َ‫خَ ّْظُ اٌ َّذ َس َجر‬
‫ط حُضْ ُش َعَٕ ٍح ِِائَ ِح‬ ِ ‫ض َّّ ِش ْاٌفَ َش‬
َ ُّ ٌ‫ٌع ْا‬
ِ ‫اٌغ َِّش‬
Muhammad bin 'Ajlan dari Az Zuhri berkata, "Keutamaan seorang yang
berilmu dibandingkan seorang mujtahid (ahli ibadah) sebanyak seratus derajat,
dan setiap dua derajat (jaraknya seperti antara) lima ratus tahun yang ditempuh
dengan menggunakan kuda yang larinya sangat cepat."
6. Pengertian ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah
a. Ayat Qauliyah (Ayat-ayat Allah)
Ayat Qur‟aniyah (Qauliyah), yaitu ayat-ayat yang Allah firmankan dalam
kitab-kitab-Nya. Al-Qur‟an adalah ayat qauliyah yang berfungsi antara lain
sebagai petunjuk “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur‟an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
berserah diri”. [an-Nahl 16:89]
b. Ayat Kauniyah
Yang kedua, Ayat Kauniyah,yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah
berupa alam semesta dan semua yang ada didalamnya. Ayat-ayat ini meliputi
segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang
besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis juga
10

merupakan ayat kauniyah. Ayat kauniyah ini sering juga disebut dengan fenomena
alam.
Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman dalam Q.S Fussilat ayat 53:
‫اا َس ِر ْي ا َس ْي ُن ِر ِر ْي ا َس ٰا ّٰت ا َس َس َس َّي َس ا َس ُن ْي ا َس َّي ُنا ْي َس ُّۗق ا َس َس َس ْي ا َس ْي ِر ا ِر َس ِّب َس ا َس َّي ٗه ا َس ٰا ا ُن ِّب ا َس ْي ٍء ا َس ِر ْي ٌدا‬
‫َس ُن ِر ْي ِر ْي ا ٰا ٰا ِر َس ا ِر ا ْي ٰاا َس ِر‬
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di
segala penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa
Al-Quran adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu?”
Secara bahasa, makna ayat Qauliyah dan Kauniyah sebagai berikut:
Qauliyah berasal dari kata QOOLA yang maknanya adalah perkataan atau
ucapan, yakni ayat Allah berupa ucapan yang difirmankan pada Muhammad
SAW.
Kauniyah berasal dari kata KAANA yang maknanya adalah bukti. Secara
istilah Kauniyah maksudnya adalah ayat-ayat Allah yang tidak terfirmankan atau
terucapkan atau tertuliskan namun bisa dibuktikan melalui keadaan atau pun
kejadian. Seorang mukmin yang baik tak hanya sekedar mencari kebesaran Allah
melalui ayat-ayatnya di dalam Al-Qur‟an melainkan juga mencari ilmu dan
kebesaran Allah melalui alam semesta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab ٍُ ‫ع‬, masdar dari ‫– ـٍِ َُ َع‬
ُُ ٍَ‫„( ٌَـعْـ‬alima-ya‟lamu)yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggris
Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan
knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu tapi
sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual
mengacu pada makna yang sama. Sifat-sifat Ilmu Pengetahuan Rasional, Objektif,
Akumulatif, Empiris, dan Dapat diuji. Dalil-dalil yang Berkaitan Dengan Ilmu
Pengetahuan: QS. Al-Mujadalah Ayat 11, QS. Shad Ayat 29, QS. At-Taubah Ayat
122.
Dasar Dalil Perintah Mencari Ilmu, Anjuran menuntut ilmu ini diisyaratkan
dalam surat Al-„Alaq ayat pertama. Al-qur‟an yang pertama diwahyukan kepada
Rasulullah SAW adalah surat Al-„Alaq. "Di mana Allah memerintahkan beliau
dan umatnya untuk membaca sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan ilmu,"
kata H Aswanto Muhammad, Lc dalam tulisannya "Haji dan Urgensi Ilmu."
Kedudukan Orang yang Berilmu Dalam Islam, Allah Ta‟ala berfirman dalam
surah Al-Mujadalah [58] ayat 11:
‫َا‬ٌَُّٙ‫ٌٓ ٌََٰٓأ‬
َ ‫ ۟ا ٱٌَّ ِز‬َٰٛٓ َُِٕ ‫ا ٌَ ُى ُْ لٍِ ًَ إِ َرا َءا‬ُٛ
۟ ‫ا ْٱٌّ َجٍِظ فِى ذَفَ َّغح‬ُٛ
ِ َ
۟ ‫ٱَّللُ ٌَ ْف َغح فَٱ ْف َغح‬
ِ
۟ ‫ٱٔ ُش ُض‬
َّ ُْ ‫إِ َرا ۖ ٌَ ُى‬َٚ ًَ ٍِ‫ا ل‬ٚ
۟ ‫ٱَّللُ ٌَشْ فَع فَٱٔ ُش ُض‬
‫ا‬ٚ َّ ٌٓ ۟ ُِٕ‫ٌٓ ِِٕ ُى ُْ َءا‬
َ ‫ا ٱٌَّ ِز‬ٛ ۟ ُ‫ذ‬ُٚ‫د ْٱٌ ِع ٍُْ أ‬
َ ‫ٱٌَّ ِز‬َٚ ‫ا‬ٛ َّ َٚ ‫ْ تِ َّا‬ٛ
ٍ ‫ٱَّللُ ۖ َد َس َج‬ َ ٍَُّ ‫خَثٍِ ٌش ذَ ْع‬
ِ َ َ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. Pengertian ayat qauliyah dan ayat kauniyah
a. Ayat Qauliyah (Ayat-ayat Allah)
Ayat Qur‟aniyah (Qauliyah), yaitu ayat-ayat yang Allah firmankan dalam
kitab-kitab-Nya. Al-Qur‟an adalah ayat qauliyah yang berfungsi antara lain
sebagai petunjuk “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur‟an) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
berserah diri”. [an-Nahl 16:89]

11
12

b. Ayat Kauniyah
Yang kedua, Ayat Kauniyah,yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah
berupa alam semesta dan semua yang ada didalamnya. Ayat-ayat ini meliputi
segala macam ciptaan Allah, baik itu yang kecil (mikrokosmos) ataupun yang
besar (makrokosmos). Bahkan diri kita baik secara fisik maupun psikis juga
merupakan ayat kauniyah. Ayat kauniyah ini sering juga disebut dengan fenomena
alam.
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi Dalamislam. (2022, Maret 18). „Dalam islam‟ sejarah islam islam dan
ilmu pengetahuan. Retrieved from dalamislam.com :
https://dalamislam.com/sejarah-islam/islam-dan-ilmu-pengetahuan
Iman Putra Arta. (2022, Maret 19). Makalah tentang islam dan ilmu. Retrieved
from sibuyuang-jolong-ba-imbau.blogspot.com :
http://sibuyuang-jolong-ba-imbau.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-
islam-dan-ilmu.html
Scribd. (2022, Maret 19). Kedudukan ilmu pengetahuan dalam islam. Retrieved
from scribd.com :
https://www.scribd.com/embeds/425626338/content?start_page=1&view_
mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3Kwf
repository. (2022, Maret 20). Klasifikasi ilmu dalam islam. Retrieved from
repository.uinjkt.ac.id :
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29070/3/MUH
BIB%20ABDUL%20WAHAB%20-%20FITK.pdf
Siti Munawaroh. (2022, MMaret 20). Ilmu pengetahuan dalam islam. Retrieved
from sitiimunawaroh.blogspot.com :
http://sitiimunawaroh.blogspot.com/2015/04/ilmu-pengetahuan-dalam-
islam.html
Abdul Hadi. (2022, Maret 21). Ayat al quran tentang ilmu pengetahuan kewajiban
menuntut ilmu. Retrieved from tirto.id :
https://tirto.id/ayat-al-quran-tentang-ilmu-pengetahuan-kewajiban-
menuntut-ilmu-gkUo
Ali Yusuf, Nashih Nashrullah. (2022, Maret 21). Ketamaan menuntut ilmu dari
kemudahan dunia dan akhirat. Retrieved from republika.co.id :
https://www.republika.co.id/berita/r3uneu320/5-keutamaan-menuntut-
ilmu-dari-kemudahan-dunia-hingga-akhirat
Bambino. (2022, Maret 22). Ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Retrieved from
bambies.wordpress.com :
https://bambies.wordpress.com/2019/06/16/ayat-qauniyah-dan-ayat-
kauniyah/

13

Anda mungkin juga menyukai