Anda di halaman 1dari 10

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

DOSEN PENGAMPU :

Prof. Dr. Armai Arief, M.A.

Nana Meily Nurdiansyah, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 1

Kamaluddin Alfatih Sarif (11230110000096)


Dina Tricahyani (11230110000085)
Syakira Kamal (11230110000076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2023 M / 1445 H

[i]
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran
di dunia dan di akhirat kepada umat manusia.

Kami mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Prof. Dr. Armai Arief, M.A., dan
Bapak Nana Meily Nurdiansyah, M.Pd. sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah
Islam dan Ilmu Pengetahuan yang telah memberikan kesempatan kepada kami semua
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Islam dan Ilmu Pengetahuan”
Kami Menyusun makalah ini dengan segala pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki dan semaksimal mungkin. Namun, kami juga menyadari bahwa
materi dan penggunaan serta peletakkan sumber-sumber materi yang kami susun di
dalam makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan

Dengan demikian, kami segenap kelompok 1 akan menerima saran dan


kritikan yang sifatnya membangun agar kami bisa menyempurnakan penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memperluas pengetahuan untuk pembaca dan
penulis sendiri dan dapat menjadi sumber ilmu yang mudah dipahami.

Jakarta, 9 Maret 2024

Penyusun

[ii]
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................................... i

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

BAB I: Pendahuluan .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................... 1

BAB II: Pembahasan ................................................................................................. 2

A. Pengertian ...................................................................................................... 2
B. Aspek-Aspek Ajaran Islam Di Eropa/Barat .................................................. 3
C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Tempat Ibadan Dan Pusat Kajian Islam Di
Eropa/Barat .................................................................................................... 3

BAB II: Penutup ........................................................................................................ 6

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 6

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7

[iii]
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, karena pada
dasarnya manusia hidup di dunia tidak lain berbekalkan ilmu pengetahuan, dan hal
itu tidak terpisahkan dari ajaran agama Islam, karena kata islam itu sendiri berasal
dari kata dasar “Aslama” yang memiliki arti “tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah”.

Ilmu tidak hanya pengetahuan, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan


berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
berbagai macam metode yang diterima di dalam bidang ilmu tertentu. Dari sudut
filsafat, ilmu hadir karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari ilmu pengetahuan menurut bahasa dan istilah?


2. Apa ciri-ciri dari ilmu pengetahuan?
3. Apa tujuan hadirnya ilmu pengetahuan?
4. Dimana letak persamaan dan perbedaannya dengan agama dan Filsafat?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui sekaligus memahami arti dari ilmu pengetahuan


2. Mengetahui ciri-ciri dari ilmu pengetahuan
3. Memahami tujuan adanya ilmu pengetahuan bagi manusia
4. Mengetahui dimana persamaan dan perbedaan antara ilmu pengetahuan,
agama dan filsafat

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Ilmu pengetahuan tersusun dari kata ilmu dan pengetahuan. Dalam kamus
umum Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian (baik
tentang segala yang masuk jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan
keadaan alam dan sebagainya). 1

Adapun dalam oxford English dictionary terdapat tiga arti dari ialmu, yaitu:

1. Informasi dan kecakapan yang diperoleh melalui pengalaman dan


Pendidikan
2. Keseluruhan dari apa yang diketahui
3. Kesadaran atau kebiasaan yang didapat melalui pengalaman akan suatu
fakta atau keadaan

Dalam Bahasa arab, kata ilmu jamaknya ‘ulum diartikan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan adalah tahu, atau hal mengetahui sesuatu; segala apa yang diketahui
berkenaan sesuatu hal (mata Pelajaran).

Ilmu pada hakikatnya berasal dari pengetahuan, namun sudah disusun secara
sistematik dan diuji kebenarannya menurut metode ilmiah dan dinyatakan valid
atau shohih. Adapun pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, namun
belum disusun secara sistematik dan belum diuji kebenarannya menurut metode
ilmiah, dan belum dinyatakan valid dan shohih. Dengan demikian, ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang sudah bersifat ilmiah. 2

1
W.J.S.poerwadarminta, kamus umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), cet, XII,
hlm.373
2
Abuddin Nata, Islam dan Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Prenada Media, 2018), hlm. 8

2
B. CIRI-CIRI

Berikut 8 ciri-ciri pengetahuan yang bersifat ilmiah:

1. Memiliki objek yang jelas berupa fenomena alam tau sosial


2. Menggunakan metode yang jelas berupa observasi atau eksperimen.
3. Telah disusun secara sistematik dan komprehensif.
4. Rasional, yakni mengandung premis, postulas, preposisi yang masuk akal.
5. Sudah dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya di laboratorium.
6. bersifat universal , yakni bahwa yang ditetapkan dalam teori tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan semua fenomena yang sama, dan diterima
semua hali.
7. Memiliki time response yang jelas.
8. Terikat pada hukum-hukum yang serba pasti

C. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA FILSAFAT DAN AGAMA

Istilah filsafat dan agama mengandung pengertian yang dipahami secara


berlawanan oleh banyak orang. Filsafat dalam cara kerjanya berasal dari akal,
karena itu banyak kaitan dengan berfikir, sedangkan agama berasal dari wahyu,
maka agama banyak terkait dengan pengalaman. Filsafat membahas sesuatu dalam
rangka melihat kebenaran yang diukur, apakah sesuatu itu logis atau tidak. Agama
tidak selalu mengukur kebenaran dari segi logisnya, karena dalam agama ada yang
ma'qulil ma'na (masuk akal maknanya) dan ghoeru ma kulil ma'na (tidak masuk
akal maknanya).

Antara filsafat dan ilmu memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari kebenaran.
Namun terdapat perbedaan-perbedaan dari beberapa aspek, diantaranya:

1. Dari aspek sumber, filsafat memiliki sumber yaitu akal. Karena akal
manusia terbatas, yang tak mampu menjelajahi wilayah yang metafisik,

3
maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif. Sementara agama
bersumber dari wahyu, yang kebenarannya dianggap mutlak.
2. Dari aspek objek, filsafat memiliki objek kajian yang luas. Filsafat
menjangkau wilayah jaminan fisik maupun yang metafisik seperti tuhan,
alam dan manusia. Tetapi jangkauan wilayah metafisik filsafat (sesuai
wataknya yang rasional-spikulatif) membuatnya tidak bisa disebut
kebenaran mutlak. Sementara agama dengan ajaran-ajarannya yang
terkandung dalam kitab suci Tuhan, diyakini memiliki kebenaran mutlak.
3. Dari aspek sebab terjadinya, awal mula filsafat karena didahului oleh
keraguan. Sementara awal mula agama diawali oleh keimanan dan
keyakinan.
4. Dari aspek sumber, filsafat bersumber pada kekuatan akal. Sementara
agama bersumber pada wahyu.
5. Dari aspek isi yang terkandung, filsafat mengandung pertanyaan yang lebih
mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari. Sementara
agama mengandung penjelasan tentang semua yang terjadi di alam ini
bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan yang sudah digariskan oleh Tuhan.

Menurut Prof Dr. H. Rasyidi, mengatakan bahwa perbedaan antara filsafat dan
agama bukan terletak pada bidangnya, tetapi terletak pada cara-cara menyelidiki
bidang- bidang itu sendiri, yaitu:

1. Filsafat adalah berfikir, sedangkan agama adalah mengabdikandiri.


2. Agama banyak berhubungan dengan hati, sedangkan filsafat banyak
berhubungan dengan pemikiran.
3. Filsafat menuntut pengetahuan untuk memahami, sedangkan agama
menuntut pengetahuan untuk beribadah atau mengabdi.
4. Pokok agama bukan pengetahuan tentang Tuhan, tetapi yang penting adalah
hubungan manusia dengan Tuhan.

4
5. Agama mulai dari keyakinan yang kemudian dilanjutkan dengan mencari
argumentasi untuk memperkuat keyakinan itu, sedangkan filsafat berawal
dari mencari-cari argumen dan bukti-bukti yang kuat dan timbullah
keyakinan
6. Seorang penganut agama biasanya selalu mempertahankan agamanya
habis-habisan karena dia sudah mengikatkan diri kepada agamanya itu,
sebaliknya seorang ahli filsafat bersifat lunak dan sanggup meninggalkan
pendiriannya jika ternyata pendapatnya keliru. 3

Diantara perbedaan-perbedaan antara filsafat dan agama,filsafat dan agama


memiliki keterkaitan dan saling melanjutkan bagi manusia.Keterkaitan itu terletak
pada tiga potensi utama yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia, yaitu masuk
akal,budi dan rasa serta keyakinan. Melalui ketiga potensi tersebut manusia akan
memperoleh kebahagian yang sebenarnya. Berikut persamaan antara filsafat dan
agama, antara lain:

1. Keduanya sama-sama mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki


objek selengkap- lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.
2. Keduanya sama-sama memberikan pengertian mengenai hubungan atau
koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba
menunjukkan sebab-akibatnya.
3. Keduanya sama-sama ingin memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan
yang bergandengan.
4. Keduanya sama-sama memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran.

3
Rasyidi, H., Filsafat Agama, Jakarta, Bulan Bintang, 1965, hal 3-4

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulannya ilmu boleh diperolehi dari berbagai sumber dan berbagai cara.
Sebagaimana yang telah dinyatakan sumber-sumber ilmu menurut Islam. Walau
bagaimanapun, konsep budaya ilmu di dalam Islam menitikberakan soal amalan
membaca. Melalui pembacaan, kita memeroleh informasi-informasi yang tidak
diterima melalui ceramah atau kuliah.

B. SARAN

Sebagai pemateri, tentu kami sangat menyadari betapa banyaknya kekurangan


didalam makalah ini, seperti informasi yang didapat, ejaan kata yang salah,
penerjemahan nama yang sedikit ambigu dan sebagainya. Maka dari itu, kami
selaku pemakalah meminta kritik dan sarannya bisa melalui personal maupun
langsung ketika diskusi berlangsung. Segala kekurangan yang ada, kami memohon
maaf yang sedalam-dalamnya, dan akan terus melakukan improvisasi baik di
makalah ini, maupun makalah yang akan kami buat, terima kasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/118559458/Makalah-Agama-Tentang-Islam-
Dan-Ilmu-Pengetahuan
Soelaiman A. Darwis. Filsafat Ilmu Pengetahuan Perspektif Barat dan Islam.
Aceh, Bandar Publishing. September 2019.

Anda mungkin juga menyukai