Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENJELASKAN PENGERTIAN ILMU DAN AKAL

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu:
Muhammad Hilal M. phil.

Oleh:
Muhammad Farhus Sururi (22108401011061)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IAI AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Makalah ini
disusun sebagai kewajiban Mahasiswa yang telah di beri tugas oleh dosen
pengampu mata kuliah Filsafat Ilmu ini. Penyusunan makalah ini masih
ditemukam beberapa kekurangan karena aspek-aspek yang ada sangat luas dan
berkaitan dengan dinamika Pendidikan.
Ucapan terima kasih kepada bapak Muhammad Hilal M.phil. yang telah
membimbing kami dengan sabar, dan juga tidak lupa ucapan terima kasih untuk
rekan kelompok yang telah bekerja sama sehingga terselesaikannya makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Malang, 16 juli 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….

C. Tujuan ....................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN ............................................................
A. Penegrtian Ilmu............................

B. Pengertian akal……..................................…… ...........................

BAB II
PENUTUP ......................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran …………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
\

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu ?
2. Apa pengertian akal ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian ilmu !
2. Mengetahui dan memahami pengertian akal !
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu
Ilmu di ambil dari kata bahasa arab “alima” yang berarti
pengetahuan. Penggunaan kata tersebut di dalam bahasa indonesia
dihubungkan dengan istilah “science” . yang berasal dari bahasa latin :
Scio, sctre yang di artikan dengan penegtahuan. Ilmu adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode
tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi mencangkum
semua pengumpulan pengetahuan yang sudah dikaji berdasarkan teori-
teori yang di sepakati secara sistematis dengan seperangkat metode yang
telah di akui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut pandang
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang di milikinya. Ilmu pengetahuan juga sangat
berperan penting bagi berjalannya kehidupan, jika kita pandang dari sudud
agama ilmu sangatlah dimulyakan,dengan ilmu seseorang bisa mempunyai
derajat yang tinggi di dunia ataupun di akhirat banyak sekali dalil-dalil
yang memulyakan ilmu,
Pengertian ilmu menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
1. Mohammad Hatta menyataan bahwa ilmu adalah pengetahuan
yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab akibat dalam suatu
golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut
kedudukanya (juka dilihat dari luar) maupun menurut
hubungannya (jika dilihat dari alam).
2. M. Izzuddin Taufiq, mengemukakan bahwa ilmu adalah
penelusuran data atau informasi melalui pengamatan,
pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan
hakikat.landasan asal ataupun asal usulnya.

6
3. Thomas Khun, ilmu adalah himpunan aktivitas yang
menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan
maupun pengembangannya.
4. DR.Maurice Bucaille ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan
segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun
sebentar.
5. Ns. Asmadi, ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang
padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang
sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
Menurut Hamid (2011) ilmu adalah pengetahuan yag telah
teruji kebesaranya melalui metode-metode ilmiah.Oleh sebab
itu, ilmu pada hakikatnya adalah pengetahuan ilmiah.
Seseorang yang telah memiliki ilmu atau pengetahuan ilmiah
dituntut memiliki sefat-sefat terbuka, jujur, teliti, krisis,tidak
mudah percaya tanpa adanya bukti-bukt, tidak cepat putus asa
dengan pekerjaan atau hasil karyanya.
Menurut Dewey (1933) dalam Ardhana (1987) hakikat ilmu
terletak bukan pada simpulan yang dicapai.Melainkan pada
metode observai, eksperimentasi dan penalaran matematikanya.
Menurut Hamid (2011), terddaoat persyaratan yang harus di
penuhi agar pengetahuan dapat di sebut sebagai ilmu, yaitu :
1. Objektif berarti ilmu harus memiliki objek kajian yang
terdiri dari suatu golongan masalah yang sama hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Dalam
mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut
kebenaran objektif, bukan subjektif berdasarkan subjektif
atau penunjang penelitian.
2. Metodis merupakan upaya- upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadi penyimpangan dalam
mencari kebenaran.
3. Sistematis, dalam perjalannya mencoba mengetahui dan
menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan
dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
meyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian
sebab akibat menyangkut objeknya.
4. Universal, kebenarannya yang hendak di capai adalah
kebenaran unversal yang bersifat umum (tidak bersifat
tertentu ).

B. Pengertian akal
Kata akal diambil dari bahasa arab (aqola) yang bermakna berfikir
atau (al aql) yang memili arti pikiran sebetulnya dalam bahasa arab (al aql)
mempunyai banyak sekali arti atau makna 1, dalam kamus besar bahasa
indonesia (KBBI) mempunyai 4 arti pertama daya pikir, pikiran, ingatan,
kedua jalan atau cara melakukan sesuatu, daya, upaya, iktiyar, ketiga tipu
daya muslihat, kecerdikan, kelicikan keempat kemampuan melihat atau
cara-cara memahami lingkungan. Hamka menjelaskan (al aql) adalah
sesuatu yang membedakan manusia dengan ciptaan yang lain2 , Akal juga
bisa berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar. Akal juga
mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya, muslihat,
kecerdikan, kelicikan.
Kant mengatakan bahwa apa yang kita katakan rasional itu adalah suatu
pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan ukuran hukum alam. Dengan kata
lain, rasional adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Misalnya,
alasan pesawat terbang yang beratnya ratusan ton bisa terbang. Jawabannya adalah
karena pesawat itu telah dirancang sesuai dengan hukum alam. Itu rasional. Lain
halnya dengan cerita Nabi Musa yang melemparkan tongkatnya ke tanah, lantas
tongkat itu menjadi ular, segera saja Anda mengatakan bahwa itu tidak rasional

1
Ibnu manshur, lisan al arab juz XI
2
Hamka, tafser al azar juz VIII

8
karena menurut hukum alam adalah tidak mungkin tongkat dapat berubah menjadi
ular.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
pembelajaran sastra ditemukan beberapa fakta yang terjadi dilapangan,
adanya beberapa permasalahan, dan bagaimana solusi alternatifnya
sebagaimana yang telah di uraikan diatas.
B. Saran
Saran yang bisa penulis ajukan adalah dengan banyaknya
problematika permasalahan dalam pembelajaran sastra di sekolah yang
sudah diidentifikasi di atas beserta solusi alternatifnya,hendaknya
diterapkan oleh semua yang berkepentingan dalam dunia pendidikan. Baik
itu para siswa, guru, kepala sekolah, komite sekolah, maupun dinas
pendidikan terkait Permasalahan-permasalahan tersebut apabila tidak
segera mendapat pemecahan akan berdampak pada kualitas pembelajaran
sastra dan kualitas hasil dari pembelajaran sastra.
DAFTAR PUSTAKA

Gani, R. 1988. Pengajaran Sastra Indonesia: Respon dan Analisis. Jakarta:


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muslich, M & Suyono. 2010. Aneka Model Pembelajaran Membaca dan Menulis.
Malang: A3 (Asah Asih Asuh).

Subana, M & Sunarti. 2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.


Bandung: Pustaka Setia.

Sutejo. 2013. Senarai Pemikiran Sutejo. Yogjakarta: Pustaka Felicha.

Yustisia, N. 2012. Hypnotheaching. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bakri, Andi Hariyana. 2001. Kendala Pengajaran Sastra Indonesia di SMP


Negeri 1 Pammana Kabupaten Wajo”.Skripsi. Makassar: FBS Universitas Negeri
Makassar.

Haling dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit


Universitas Negeri Makassar.

Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran


Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri
Makassar.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Rosihidin, Muh. 2012. Pengertian Problematika Pembelajaran.

A.Hamid, Mukhlis.2014. Mencari Solusi Pengajaran Sastra Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai