Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILM
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Zulfikar Taufiq Ismail 23242081002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AL- IHYA KUNINGAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang
berjudul “Ilmu dan Kebudayaan” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat Ilmu. Tidak lupa pula rasa terima kasih yang amat dalam, saya sampaikan kepada
Dr. Aep Saepudin, M.Pd.I, selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah banyak
memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga kami dapat belajar mengenai Filsafat Ilmu
yang begitu penting.

Tentu, semua upaya penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan khususnya dari dosen pembimbing sangat saya
harapkan sebagai evaluasi untuk kebaikan di masa depan.

Kuningan, 29 November 2023

Zulfikar Taufiq Ismail

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................................2
1) Ilmu...................................................................................................................................2
a) Pengertian Ilmu............................................................................................................2
b) Pengertian Pengetahuan..............................................................................................2
2) KEBUDAYAAN...............................................................................................................3
a) Pengertian Kebudayaan...............................................................................................3
b) Hakikat Kebudayaan...................................................................................................4
c) Komponen Kebudayaan...............................................................................................4
d) Unsur-unsur Kebudayaan............................................................................................4
e) Sifat kebudayaan..........................................................................................................5
f) Fungsi Kebudayaan......................................................................................................5
3) Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan..............................................................6
BAB III..............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu dan kebudayaan diantaranya saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Keduanya memiliki kaitan yang erat dengan manusia, manusia yang
akan membentuk sebuah kebudayaan, merumuskan ilmu dan menciptakan
teknologi, serta mengembangkannya, manusia sendiri memiliki akal dan bahasa.
Manusia juga merumuskan dan mengembangkan ilmu. Ilmu bagi manusia adalah
ilmu sebagai suatu cara berpikir dan pola pikir manusia, sarana untuk menemukan
kebenaran dan ilmu digunakan sebagai sistem nilai dan moral. Ilmu sendiri
memiliki fungsi sebagai pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai
tujuan hidupnya. Kebudayaan terbentuk dalam masyarakat, artinya manusialah yang
membentuk kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu, budaya dan kebudayaan ?
2. Bagaimana hubungan ilmu dan kebudayaan ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1) Ilmu
a) Pengertian Ilmu
Ilmu secara istilah diambil dari bahasa inggris science, yang berasal dari
bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari dan
mengentahui. Menurut the liang Gie, ilmu itu adalah sebuah rangkaian aktivitas
penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman
secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya dan
keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin
dimengerti manusia.
Tidak hanya dari asal kata mengenai ilmu tersebut. Ilmu juga dijelaskan oleh
beberap ahi secara terperinci.
a. Alwi (2008) yang menjelaskan pengertian ilmu dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia bahwa ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang
tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu.
b. Jujun (2003: 11) mengungkapkan hal senada bahwa ilmu merupakan
bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari
kebudayaan.
c. Mundiri (2012: 5) juga mengatakan dalam bukunya tentang ilmu adalah
tindak lanjut dari pengetahuan yang membutuhkan pembuktian dengan
metode yang tersistematis.
d. Tim Dosen Filsafat Ilmu (2012: 22) berpendapat bahwa ilmu adalah
kumpulan pengetahuan yang memiliki syarat-syarat tertentu berupa objek
baik objek material maupun objek formal.
Dari beberapa pengertian para ahli mengenai ilmu, dapat disimpulkan bahwa
ilmu adalah kajian mendalam terhadap pengetahuan yang membutuhkan
penjelasan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu sebagai
alat pembuktiannya. Dan jika dihubungkan dengan kebudayaan maka dapat
disimpulkan bahwa ilmu membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang ilmu dan
juga merupakan unsur dari kebudayaan.
b) Pengertian Pengetahuan
Pengertian pengetahuan dijelaskan oleh Lasiyo (2014) bahwa pengetahuan
adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki

2
manusia tetang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Dari
penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan itu adalah hasil dari upaya
mengetahui tentang dunia dan segala isinya.
Jenis pengetahuan ada empat menurut Ibrahim (2008) yang terjabarkan
sebagai berikut:
1. Pengetahuan biasa (common sense) merupakan pengetahuan yang digunakan
terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang
sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
2. Pengetahuan Ilmiah atau disebut dengan ilmu merupakan pengetahuan yang
diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin
mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih
berkisar pada pengalaman.
3. Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang tidak mengenal batas,
sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki samapai
diluar dan diatas pengalaman biasa.
4. Pengetahuan agama merupakan suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari
Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan
wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Pembagian ilmu berdasar pada sumber pengetahuan, sebagaimana dijelaskan
oleh Mundiri (2012) sebagai berikut:
1. Aposteriori adalah ilmu pengetahuan yang bersumber pada pengalaman dan
eksperimen. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman inderawi dan
disebut dengan empirisme seperti ilmu Kimia, ilmu Alam, ilmu Hayat, ilmu
Kesehatan dan ilmu-ilmu lainnya.
2. Apriori adalah ilmu yang tidak kita peroleh dari pengalaman dan percobaan tapi
bersumber pada akal itu sendiri. Jadi, kebenaran ilmu tidak dapat ditemukan dan
dikembalikan pada data empiris sebagaimana ilmu-ilmu aposteriori.
2) KEBUDAYAAN
a) Pengertian Kebudayaan
Definisi kebudayaan dari para ahli sangat beragam, sehingga pemilihan definisi
kebudayaan tepat sangat sulit. Adapun kebudayaan menurut para ahli sebagai
berikut:
1. Ki Hajar Dewantara.
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat)
yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai

3
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2. Koentjaningrat.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
b) Hakikat Kebudayaan
Hakikat kebudayaan ada empat yaitu:
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat
hilang setelah generasi tidak ada.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban-kewajiban.
Dari keempat hakikat kebudayaan tersebut, diketahui bahwa kebudayaan
menjadi identitas manusia. Kebudayaan bersifat turun-temurun yang diwariskan dari
generasi ke generasi, kebudayaan itu sudah ada sebelum kita lahir karena sudah
dimiliki oleh orang-orang terdahulu, dan setelah kita tidak ada, kebudayaan itu akan
tetap ada karena kita juga akan meariskannya kepada generasi. Tidak hanya itu,
kebudayaan berperan untuk mengontrol karena terdapat aturan di dalamnya.
a) Komponen Kebudayaan
Komponen kebudayaan mencirikan klasifikasi tiga bagian wilayah kebudayaan
yaitu:
1. Hubungan antara manusia dan alam,yang berkaitan dengan kemampuan
manusia mempertahankan kelangsungan hidupnya “material”.
2. Hubungan antara manusia yang terkait dengan hasrat dan upaya untuk meraih
status dan hasil dalam kebudayaan masyarakat.
3. Aspek-aspek yang berkaitan dengan spiritual.
b) Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan ada tujuh yaitu:
1. Bahasa merupakan hal yang terpenting bagi manusia, sebagai alat untuk
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain atau berhubungan dengan
sesamanya, sebagai suatu pemenuhan kebutuhan social.
2. Sistem pengetahuan. Manusia dibekali oleh akal dan pikiran sehingga berusaha
untuk mencari tahu jawaban akan pertanyaan apa, bagaimana, dan mengapa
suatu hal tersebut terjadi.
3. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial adalah usaha manusia untuk
membentuk masyarakan melalui kelompok kecil atau kelompok sosial sehingga

4
terjalin sebuah kekerabatan yang sadar akan dirinya yang tidak dapat bertahan
hidup sendiri dan memiliki kepentingan yang sama.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi yang lahir dan timbul karena manusia
dibekali oleh akal sehingga berpikir untuk menciptakan sesuatu yang
bermanfaat untuk kehidupan.
5. Sistem ekonomi dan mata pencaharian. Untuk mencukupi kebutuhan hidup,
manusia memiliki berbagai cara mata pencaharian untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.
6. Sistem religi. Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang
muncul karena kesadara bahwa ada zat yang lebih dan maha kuasa sehingga
manusia melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan kekuatan
supranatural tersebut.
7. Kesenian. Manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian.
b) Sifat kebudayaan
Bukan hanya manusia, kebudayaan juga memiliki sifat sebagaimana terterah
pada berikut ini:
1. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu dan menganggap bahwa
kebudayaannya yang terbaik dibandingkan dengan kebudayaan yang lain.
2. Universal artinya kebudayaan itu bersifat umum (berlaku untuk semua orang
atau untuk seluruh dunia).
3. Akulturasi merupakan perpaduan atau percampuran dua kebudayaan atau lebih
yang saling bertemu dan saling mempenaruhi sehingga terbentuk kebudayaan
yang baru.
4. Adaptif berarti bahwa kebudayaan itu selalu mampu menyesuaikan diri.
5. Dinamis (Flexibel) artinya bahwa kebudayaan itu terus mengalami
perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya kehidupan, dan
kebudayaan itu dapat ditempatkan dan mengikut atau sesuai dengan
keberadaannya.
6. Integratif (integrasi) artinya kebudayaan itu memadukan semua unsur yang
dapat mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
b) Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompok.
2. Wadah untuk menyatukan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya.
3. Pembimbing kehidupan manusia.
4. Pembeda antar manusia dan binatang.

5
Secara garis besar, fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengetahuai bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat serta bersikap
ketika berhubungan dengan orang lain di dalam kehidupan.
a) Wujud kebudayaan
Wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Gagasan (wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya yang sifatnya
abstrak.
2. Aktivitas (tindakan) adalah aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta begaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat teta kelakuan.
3. Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan dan karya berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diindrai.
3) Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia, yang meliputi hasil akal, rasa, dan
kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak pernah berhenti, terus
berlangsung sepanjang jaman, merupakan suatu proses yang memerlukan waktu
yang panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih berkualitas.
Apabila kebudayaan adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil
akal pikir manusia juga merupakan kebudayaan. Namun ilmu dapat dikatakan
sebagai hasil akhir dalam perkembangan mental manusia dan dapat dianggap
sebagai hasil yang paling optimal dalam kebudayaan manusia.
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan
cara – cara tertentu yaitu sebagai berikut :
(1) Memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem.
(2) Mempunyai obyek formal dan obyek material.

Selain ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan
ada hubungan pengaruh timbal – balik. Perkembangan ilmu tergantung pada
perkembangan kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan
pengaruh pada kebudayaan. Keadaan sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan
saling mendukung. Pada beberapa kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan
subur. Disini ilmu mempunyai peran ganda yakni:
(1) Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung pengembangan kebudayaan.
(2) Ilmu merupkan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak bangsa.
(3) Peranan Ilmu terhadap Kebudayaan

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antara ilmu dan kebudayaan yaitu keduanya saling menunjang satu
sama lain, sebagaimana diungkapkan oleh (Jujun,2003:272) bahwa ilmu dan budaya
merupakan dua aspek yang saling mempengaruhi dan saling tergantung.
Ketidakterlepasan itu terlihat dari pernyataan bahwa ilmu merupakan bagian dari
kebudayaan, sedangkan eksistensi suatu budaya juga ditunjang dan dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu dan
kebudayaan dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat
terpisahkan keberadaannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/shintiaminandar/hubungan-antara-ilmu-dengan-kebudayaan

https://emilbalkis.wordpress.com/tugas/perkembangan-ilmu-dan-kebudayaan-nasional/#
%3A~%3Atext%3DDalam%20kerangka%20pengembangan%20kebudayaan%20nasional
%2Cmeengisi%20pembentukan%20watak%20suatu%20bangsa

Suriasumantri, Jujun.S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai