Anda di halaman 1dari 24

Pengetahuan dan Pembenaran Tentang Sumber

Pengetahuan

Dosen pengampuh:
Susilo Sudarman.M.Pd

Disusun oleh :
Wahyu Eka Judistira
Ziyad Habibul Mikraj
Zul Fiqri Arifqi

Ilmu Komputer 2
Falkutas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negri Sumatra Utara
2021/2022
PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yag telah memeberi kita begitu nikmat kesehatan
dan nikmat luang waktu serta nikmat-nikmat yang lainnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini, bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah “pengetahuan dan pembenaran tentang sumber pengetahuan”
Sholawat beriringkan salam tak luput pula kita sanjung sajikan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari jaman kegelapan menuju ke
terang-beneran, dari terpuruknya ahlak hingga ahlakul karimah. Berkat Beliau-lah Islam
bisa tegak di muka bumi ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami Kelompok 11 sebagai penyusun memohon
maaf apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam penulisan, disebabkan oleh
minimnya mengetahuan kami dalam penuliasan makalah. kami Berharap kepada
bapak/ibu dosen dapat membimbing kami hingga dapat menjadi lebih baik kedepannya.

Minggu 26 juni. 22

Kelompok 11
DAFTAR ISI

PRAKATA.........................................................................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................................................III
BAB I.................................................................................................................................1
Pengertian pengetahuan dan ilmu pengetahuan..................................................................1
Pengetahuan...................................................................................................................1
Ilmu pengtahuan.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan...............................................................................3
A. Ontologi.................................................................................................................3
B. Epistimologi...........................................................................................................5
C. Aksiologi................................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................9
Sumber-sumber pengetahuan.............................................................................................9
A. Empiresme................................................................................................................9
B. Rasionalisme.............................................................................................................9
C. Intuisi.......................................................................................................................10
D. Wahyu.....................................................................................................................10
BAB IV............................................................................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................................12
GLOSARIUM..................................................................................................................13
INDEKS...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................15
PERTANYAN DAN JAWABAN....................................................................................17
BAB I

Pengertian pengetahuan dan ilmu pengetahuan

Pengetahuan
Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) tentang suatu objek (fisik
dan supranatural) atau nyata.
Ilmu pengtahuan
Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang
benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang
berlakuuniverswal dan dapat diuji kebenarannya.
Sifat dari ilmu pengetahuan : bukan hanya satu melaikan banyak (plural),
bersifat terbuka (dapat dikritik), berkaitan dalam memecahkan masalahSains
merupakan produk epistemologi, atau dengan kata lain sains terbentuk dari 3
cabang filsafat: ontologi, epistemologi, dan aksioma.
Sains adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang
berkesinambungan untuk menjelaskan fenomena dari wahyu, dari hati, dan dari
alam semesta sehingga dapat dikaji atau dikaji secara kritis untuk tujuan
memahami hakikatnya. logika. hasil. .
Sains adalah bisnis multidimensi, sehingga dapat didefinisikan dalam
berbagai cara dan tidak dibakukan.
Ilmu dalam arti lain adalah sistem berbagai pengetahuan yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan yang dilakukan secara cermat dengan metode tertentu.
Jadi, sains adalah semua proses yang bekerja melawan suatu keadaan dengan
menggunakan alat, prosedur, metode, metode untuk menghasilkan pengetahuan
baru bagi manusia itu sendiri. Belajar sains oleh para ahli
Selain pengertian umum tentang sains, masih banyak pendapat dan
pandangan yang berbeda dari para ahli untuk mendefinisikan apa itu sains.
Pengikut:
mohamed hatta

Sains adalah pengetahuan reguler atau studi tentang cara kerja hukum-
hukum umum, sebab dan akibat dalam sekelompok masalah yang sifatnya sama
baik di tempat maupun dalam hubungannya.
Dadang Ahmad S.

Sains merupakan proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus


sehingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Minto Rahayu
Sains adalah pengetahuan yang diorganisasikan secara sistematis dan diterima
secara umum.
Syahruddin Kasim

Sains merupakan hasil transformasi materi sebagai pedoman alam, yang


timbul dari interaksi fenomena alam melalui dimensi hati, pikiran, akal,
pengalaman dan keinginan esensial untuk menafsirkan hash alam semesta untuk
memenuhi tanggung jawab alam. . kalif.
Helmi A. Kotto

Sains adalah proses pembentukan pengetahuan untuk menjelaskan


fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Asle Montagu

Sains adalah proses pembentukan pengetahuan untuk menjelaskan


fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
V.Afayanev

Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran


Mappadjantji Amien .
Sains adalah sesuatu yang dimulai dengan pengetahuan, berasal dari
wahyu, dari hati dan dari alam semesta, di mana model, pengamatan, metode, dan
komunikasi mendukung untuk membentuk sains baru untuk tujuan pemahaman. . .
dari alam. untuk mengenal Tuhan. Profesor Sondang Siagian
Sains adalah objek ilmiah yang merupakan kumpulan prinsip, proposisi,
rumus, melalui percobaan berulang yang sistematis, yang telah terbukti
kebenarannya, argumen, prinsip, dan rumus yang dapat diajarkan dan dipelajari.
Dokter. S. Abu Bakar

Sains adalah sudut pandang atau ide yang memenuhi persyaratan ilmiah
untuk masalah tertentu.
BAB II

Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan

A. Ontologi
Ontologi merupakan bahasa yunani yang memiliki arti kenyataan atau realita.
Ontologi merupakan azas pada menetapkan batas ruang lingkup wujud yang sebagai
objek penelaahan dan penafsiran tentang hakikat realitas 1. Jadi ontologi merupakan ilmu
yang mempelajari keberadaan ilmu dan keadaaan itu meamang benar adanya. Ontologi
merupakan studi mengenai sesuatu yang ada dan tidak ada, atau dengan kata lain dapat
dikatakan mempelajari mengenai kerealitasan.

pokok Pikiran atau aliran Ontologi :

pada pemahaman tentang ontologi ini dapat dikemukakan pandangan-pandangan


pokok pikiran didalam ontologi. pokok pikiran atau aliran ontologi antara lain ialah
sebagai berikut:

1. Monoisme
Istilah dari monisme dari berasal Bahasa Yunani yakni monos yang
mempunyai arti tunggal atau sendiri. ada beberapa pengertian mengenai monisme
menurut Lorens yakni :
Teori yg menyatakan bahwa segala hal dalam alam semesta itu dapat
dijabarkan dan juga dijelaskan pada kerangka kegiatan atau aktivitas satu unsur
dasar. contohnya, Allah.
Teori yang menyatakan bahwa segala hal itu dari asal satu sumber
terakhir tunggal. Keyakinan, bahwa realitas adalah satu, dan segala sesuatu
lainnya artinya delusi. Ajaran yang mempertahankan bahwa suatu ajaran pokok
seluruh eksistensi ialah satu asal.

2. Dualisme
Kata dualisme ini dari berasal Bahasa Yunani, dualis yang memiliki arti
dan bersifat dua. tidak sama dengan monisme yang memiliki pandangan bahwa
hanya ada satu substansi, maka dualisme ini justru berpandangan bahwa ada dua
substansi pada kehidupan ini. dalam pembahasan filsuf Rene Descartes ihwal
konsep dualisme ini dianggap sempurna. yg mana dualisme ini berhubungan
menggunakan manusia,
Rene Descartes juga memandang manusia adalah menjadi makhluk yang
berasal asal dua substansi yakni jiwa sebagai alat berpikir dan tubuh jasmaniah
yang meiliki sifat fisikal. kedua substansi ini saling terpisah antara satu sama lain.
pada pemikiran inilah, dualisme menurut Rene Descartes ini artinya dua substansi
1
https://id.wikipedia.org/
yang terpisah. namun, Rene Descartes juga percaya bahwa selain 2 (dua)
substansi tersebut terdapat satu lagi substansi yg memiliki sifat absolut yakni
yang kuasa.

3. Pluralisme
Istilah pluralisme ini dari dari Bahasa Latin pluralis yg memiliki arti
jamak atau plural. di saat berbicara tentang alam semesta, Empedokles ini
menyatakan bahwa alam jagat raya yang kita saksikan ini terdiri berasal empat
(4) unsur yakni tanah, udara, api, dan air.
Sedangkan Anaxagoras ingin membawa teori ini kearah lebih jauh.
sehabis melakukan kajian dengan secara seksama Anaxagoras lalu
menyimpulkan bahwa tidak hanya empat unsur tadi yang membuat alam semesta.
Bagi Anaxagoras itu ada jutaan unsur bahkan substansi yang tidak terhitung
jumlahnya.

4. Nihilisme
Kata istilah nihilisme ini berasal dari Bahasa Latin yang menggunakan
secara harfiah memiliki arti tidak ada atau ketiadaan. Secara umum nihilisme ini
berarti pandangan bahwa keberadaan dan hidup di dunia sama sekali tidak
berarti dan juga tidak berguna.

5. Agnotiisme
Kata istilah agnotisisme ini berasal berasal Bahasa Yunani yg terdiri
berasal dua kata yaitu a yang berarti ‘bukan’, ‘tak’, serta gnostikos yang memiliki
arti ‘orang yang mengetahui atau juga mempunyai pengetahuan tentang’. dari
pengertian tadi bisa diambil pengertian bahwa agnotisisme tersebut dibagi pada 2
(dua) tentang, antara lain : pertama, paham yang berhubungan dengan tentang
ketuhanan. sirkulasi tersebut mengklaim bahwa manusia tidak pernah bisa untuk
bisa mengetahui keberadaan yang kuasa. kedua, manusia jua tidak mungkin
mampu untuk mengetahui sesuatu yg berada di kembali realitas.

6. Materialisme
Aliran ini memandang bahwa yang ‘terdapat’ sesungguhnya itu artinya
memiliki sifat material (kebendaan) atau juga empiris yg bisa dijelaskan dengan
secara materialistis.
Keberadaan tuhan (Mistisisme) salah satu realitas mendasar yg
diperbincangkan dalam mistisisme merupakan keberadaan tuhan yang adalah
realitas tertinggi serta sebagai sumber bagi eksistensi dari segala sesuatu 2.

2
https://www.kompasiana.com/hilmimanbaulhikam/5e6f9635097f36195a4dcbc2/pengertian-
ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-pendidikan
B. Epistimologi
Epistimologi merupakan bahasa yunani yang memiliki arti ilmu pengetahuan.
Epistimologi adalah cabang dari ilmu filsafat yang berkaitan dengan hakikat atau teori
pengetahuan3. pada bidang filsafat, epistemologi meliputi pembahasan tentang berasal
mula, asal, ruang lingkup, nilai validitas, dan kebenaran dari pengetahuan.

a. Contoh-contoh dari epistimologi


1. Sosial
Epistemologi sosial berkaitan menggunakan pertanyaan tentang
pengetahuan dalam konteks di mana atribusi pengetahuan kita tak dapat
dijelaskan hanya dengan memeriksa individu dalam isolasi satu sama lain, yang
berarti bahwa ruang lingkup atribusi pengetahuan kita harus diperluas buat
memasukkan konteks sosial yang lebih luas.

Hal ini juga mengeksplorasi cara-cara di mana keyakinan antarpribadi


dapat dibenarkan dalam konteks sosial. Topik yang paling umum dibahas dalam
epistemologi sosial kontemporer salah satunya yaitu testimoni, yang bekerjasama
dengan kondisi di mana keyakinan “fulan ialah sahih” yang dihasilkan asal
pemberitahuan bahwa “fulan artinya benar” merupakan pengetahuan.
Topik epistemologi sosial lainnya yaitu epistemologi kelompok, yang berkaitan
dengan apa ialah mengatribusikan pengetahuan pada kelompok daripada
individu, dan kapan atribusi pengetahuan grup sosial sinkron.

2. Formal
Epistemologi formal memakai indera dan metode formal dari teori
keputusan, logika, teori probabilitas dan teori komputasi untuk contoh dan
alasan tentang persoalan kepentingan epistemologis. Pekerjaan di bidang ini
mencakup beberapa bidang akademik, termasuk filsafat, ilmu komputer,
ekonomi, serta statistik.
Fokus epistemologi formal cenderung relatif berbeda asal epistemologi
tradisional, menggunakan topik mirip ketidakpastian, induksi, serta revisi
keyakinan mendapatkan lebih banyak perhatian daripada analisis pengetahuan,
skeptisisme, dan dilema menggunakan pembenaran.

3. Metaepistemologi
Metaepistemologi ialah studi metafilosofis berasal metode, tujuan, serta
pokok bahasan epistemologi. Secara awam, metaepistemologi bertujuan buat
lebih memahami penyelidikan epistemologis taraf pertama kami.
Beberapa tujuan metaepistemologi adalah mengidentifikasi asumsi yang
tak akurat yang dibuat pada perdebatan epistemologis serta menentukan apakah
pertanyaan yg diajukan dalam epistemologi garis utama artinya pertanyaan
epistemologis yang sempurna buat ditanyakan.

3
https://id.wikipedia.org/
C. Aksiologi
Aksiologi diartikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang tujuan
ilmu pengetahuan serta bagaimana insan menggunakan ilmu tersebut. sebagai akibatnya
mendalami dulu dasar-dasar berasal ilmu pengetahuan 4. Aksiologi lalu juga dianggap
dengan kata hakikat nilai. Dimana nilai-nilai pada kehidupan ini majemuk dan lalu
melibatkan perasaan serta pola pikir manusia. Aksiologi merupakan bahsa yunani yang
memiliki arti ilmu penilaian.

a. Aspek-aspek dalam aksilogi

Dalam ilmu filsafat, aksiologi diketahui mempunyai dua jenis aspek atau 2
komponen dasar yg menyusun nilai-nilai yang dipelajari di dalamnya. 2 aspek aksiologi
yg dimaksudkan ialah:

1. Etika

Aspek yang pertama di dalam aksiologi artinya etika, etika diketahui dari
dari bahasa Yunani. Yakni berasal istilah ethos yg memiliki arti “tata cara norma”.
kata lain buat menyebutkan unsur etika adalah kata moral.

Etika sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas duduk
perkara-masalah moral, perilaku, norma, dan norma istiadat yg berlaku di
komunitas eksklusif. sebagai akibatnya pada dalamnya akan membahas tentang
suatu adat norma yang berlaku pada pada suatu komunitas, misalnya suatu grup
masyarakat.

2. Estetika

Aspek ke 2 di pada Aksiologi merupakan keindahan serta ialah cabang


ilmu filsafat yang berhubungan menggunakan keindahan, rasa, serta segala hal
yang berafiliasi menggunakan perasaan atau evaluasi personal (subjektif).

Dalam keindahan, penentuan nilai suatu hal melibatkan rasa atau perasaan
sebagai akibatnya ditentukan oleh banyak faktor. misalnya dipengaruhi oleh
suasana hati, saat suasana hati jelek maka segala hal dinilai buruk pula. Begitupun
sebaliknya.

Meskipun melibatkan perasaan, tetapi akal dalam memilih sebuah nilai


permanen berjalan. Sesuatu yang cantik, rapi, dan memang sedap dilihat secara
umum dikuasai orang akan menilainya punya keindahan yang tinggi. Demikian
pula Bila melihat sesuatu yang berkebalikan.

b. Fungsi Aksiologi

Aksiologi dilihat dari kajian ilmu filsafat memiliki banyak sekali kegunaan, lalu
dibedakan menjadi dua fungsi. Yakni:

A. Kegunaan Teoritis

4
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
Fungsi atau kegunaan yang pertama merupakan secara teoritis, sebagai akibatnya
aksiologi mempunyai fungsi yang sifatnya berupa teori. bekerjasama menggunakan
segala materi pembelajaran pada global pendidikan.

Seluruh ilmu pengetahuan umumnya dirangkum dalam bentuk goresan pena


yakni mampu dalam bentuk kitab , ensiklopedia, serta lain sebagainya. Ilmu pengetahuan
pada global pendidikan merupakan unsur primer.

Dipergunakan buat membangun sumber daya insan yang memiliki etika dan
mempunyai keindahan pada menilai suatu hal. Sekaligus bisa mendapatkan lebih poly
ilmu pengetahuan yg bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Ilmu secara teori atau nilai-nilai kehidupan secara teori akan memberi
pemahaman mendasar. mampu mengetahui suatu nilai secara mendalam dan mencoba
memahaminya dulu menggunakan nalar dan nalar.

Jika sudah menguasai aksiologi secara teori maka kemudian akan memudahkan
proses prakteknya. Suatu nilai akan lebih simpel dipraktekan Jika sudah dipahami
teorinya seperti apa. Maka fungsi pertama asal aksiologi adalah sebagai unsur teoritis.

B. Kegunaan simpel

Kegunaan yang kedua artinya secara praktis. Secara sederhana bisa diartikan
menjadi penerapan atau aplikasi asal pemahaman nilai-nilai pada suatu kehidupan. Bila
mendapatkan ilmu pengetahuan maka tugas pertama adalah mempraktekannya.

Pada global pendidikan, ilmu yang dihasilkan selama belajar atau sekolah akan
dipraktekan selesainya lulus dari bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Praktek ini
mampu pada bentuk membentuk interaksi menggunakan rakyat sebagai bagian dari
mereka.

Bisa pula dalam bentuk mendirikan sebuah perusahaan memakai ilmu yang
dikuasai. mampu juga digunakan buat meniti karir di sebuah perusahaan, sebuah
perusahaan akan merekrut karyawan yg mempunyai pengetahuan sesuai bidang usaha
mereka.

Nilai-nilai yg dibahas pada dalam aksiologi lalu juga berfungsi membantu setiap
manusia atau individu buat memberi penilaian menggunakan cermat. bisa membedakan
mana hal baik serta mana hal buruk , mana yg perlu dilakukan serta mana yg seharusnya
dihindari.

Pemahaman tentang seluruh pengetahuan di dalam aksiologi lalu membantu


membangun keteraturan serta adat adat yang baik. Sekaligus mampu diterima oleh
seluruh warga pada suatu wilayah bahkan global.

c. Contoh-contoh aksiologi

1. Penggunaan Ilmu membuat meja


Seseorang mempunyai ilmu serta keterampilan buat membentuk kursi,
ketika meja terselesaikan dibuat maka pengrajin ini mampu memahami kegunaan
kursi ini buat apa saja. contohnya bisa dipergunakan buat menulis, dipergunakan
untuk memberi ketenangan waktu bekerja, menaruh barang seperti lipatan baju,
serta lain sebagainya.

2. Norma adat
Dalam sebuah negara tentunya akan berlaku tata cara aturan, sifatnya
tertulis serta dilengkapi menggunakan undang-undang yang terdiri dari
banyaknya pasal yang menjadi landasannya.
Lewat adat hukum inilah rakyat bisa memahami tindakan apa saja yang
salah dan melanggar hukum dan tidak, sekaligus memahami nilai-nilai
keadilan.

3. Sopan dan tidak Sopan


Aksiologi pula bicara tentang etika atau moral yg mengarah pada sopan
santun. seseorang yang mempunyai etika yang baik tentunya akan menghormati
siapa saja dan berlaku sopan pada siapa saja.
Contohnya waktu melewati orang tua, maka mereka akan tersenyum,
menyapa, dan sedikit membungkukan badan menjadi bentuk rasa hormat 5.

5
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
BAB III

Sumber-sumber pengetahuan

A. Empiresme

Empirisme ialah aliran yang memakai pengalaman sebagai sumber pengetahuan.


Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman melalui
pengamatan ataupun emosi. Pengalaman menjadi elemen dasar pengetahuan dan sumber
pengetahuan manusia.

Empirisme berasal dari kata Yunani "empiris," atau artinya pengalaman indrawi.
Oleh karena itu, empirisme berasal dari gagasan memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengetahuan baik untuk pengalaman eksternal maupun internal yang berhubungan
dengan manusia. Pada dasarnya, kecenderungan ini bertentangan dengan rasionalisme.

Para penganut empirisme mengatakan bahwasanya pengalaman terjadi akibat


suatu objek yang merangsang alat-alat indrawi, yang kemudian dipahami oleh otak, dan
akibat dari rangsangan tersebut timbul tanggapan-tanggapan mengenai objek telah
merangsang alat-alat indrawi tersebut. Empirisme berperan penting bagi pengetahuan.
Penganut aliran empirisme beranggapan pengalaman adalah satu-satunya sumber dan
dasar ilmu pengetahuan. Pengalaman indrawi sering dianggap sebagai pengadilan yang
paling tinggi.

Pemikiran empirisme oleh para tokohnya telah memberikan peran penting untuk
pengembangan bidang keilmuan.

Para tokoh empirisme antara lain ialah :

1. John Locke (ilmu sosial dan metode ilmiah)


2. George Berkeley (fisika, matematika, dan teologi)
3. David Hume (ilmu sejarah dan sains).

B. Rasionalisme

Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah aliran filsafat yang menyatakan


bahwa kebenaran dapat diperoleh hanya melalui hasil pembuktian, logika dan analisis
terhadap fakta. Segala sumber pengetahuan dalam rasionalisme berasal
dari akal pikiran atau harus bersifat rasional realistis. Fungsi pancaindra manusia di
dalam rasionalisme hanya menjadi pendukung akal dalam memperoleh
pengetahuan. Rasionalisme berkembang di dunia Barat, dunia Islam, dan ateisme. Aliran
yang berkembang pada rasionalisme meliputi rasionalisme radikal, rasionalisme kritis dan
rasionalisme moderat. Pemikir utama yang mengembangkan rasionalisme antara
lain René Descartes (1596–1650), 

Baruch de Spinoza (1632−1677), dan Gottfried Leibniz (1646−1716). Sementara


itu, ada pula pemikir yang mengembangankan rasionalisme dengan menggabungkannya
dengan aliran filsafat lain. Salah satunya ialah Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770–
1831) yang menggabungkan rasionalisme dengan romantisisme.

Istilah "rasionalisme" merupakan turunan kata berbahasa Latin yaitu ratio yang


berarti akal. Dalam artian ini, rasionalisme berarti cara berpikir yang mengutamakan
pemakaian akal manusia. Akal dijadikan sebagai alat yang mutlak digunakan dalam
mengetahui segala sesuatu. Dalam terminologi rasionalisme, segala sesuatu yang tidak
rasional harus ditiadakan dari pengetahuan. 

 Tokoh-Tokoh Rasionalisme:
1. Blaise Pascal.
2. Cristian Wolf.
3. Rene Descartes.
4. Baruch Spinoza.
5. G.W Leibnitz.

C. Intuisi

Intuisi merupakan firasat yg terbentuk menurut pikiran bawah sadar. Pada ketika
itu, pikiran bawah sadar akan menggunakan cepat menyaring pengetahuan dan
pengalaman masa kemudian sebagai sebuah gagasan atau pandangan baru. Lalu, gagasan
atau pandangan baru tadi sebagai sebuah pertimbangan singkat pada merogoh keputusan
tanpa melakukan analisis atau proses berpikir panjang terlebih dahulu.

Intuisionisme adalah aliran filsafat dalam tradisi Kant yang mengklaim bahwa
semua pengetahuan manusia dimulai dengan intuisi, menciptakan konsep, dan berakhir
dengan gagasan. Dalam studi filsafat, intuisi merupakan hal baru dalam sejarah filsafat.
Sekolah menganggap bahwa intuisi adalah sumber pengetahuan, yang kebenarannya
muncul secara tiba-tiba dengan mengabaikan proses berpikir dan didasarkan pada emosi
dan keyakinan spontan atau langsung.

D. Wahyu

Wahyu secara etimologis berarti isyarat langsung, pesan disampaikan dengan


cepat dan pesan disampaikan kepada pihak lain. Dalam istilah agama, wahyu adalah
hubungan penting antara pribadi seorang nabi dan makhluk gaib melalui mana pesan
Tuhan dikomunikasikan kepada nabi. Para nabi yang disebutkan adalah orang-orang
istimewa yang dipilih oleh Tuhan yang dianggap layak menerima pesan Tuhan.

Dalam istilah wahyu diartikan sebagai: "firman Allah yang diturunkan kepada
seorang nabi". Definisi ini menggunakan konsep maf`ul, khususnya al muha (wahyu).
Ustadz Muhammad Abduh membedakan antara wahyu dan ilham. Inspirasi
adalah intuisi yang dipercaya oleh jiwa sehingga wajib melakukan apa yang diminta
tanpa mengetahui dari mana asalnya. Hal-hal seperti itu terlihat seperti lapar, haus, sedih,
dan gembira.

Dalam syariat Islam, wahyu adalah kalam atau perkataan dari Allah, yang


diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara
langsung. Kata "wahyu" adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya adalah awha-
yuhi, arti kata wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat.

Selanjutnya dijelaskan lebih dalam bahwa pengertian makna wahyu meluas menjadi
beberapa makna, di antaranya adalah sebagai:

1. Perintah, seperti perintah beribadah kepada Allah Swt.


2. Isyarat, seperti yang terjadi pada kisah zakariyya:

Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda." Tuhan berfirman: "Tanda
bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga
malam, padahal kamu sehat." Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia
memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang."
(Maryam 10-11)

3. Ilham secara kodrati dan insting

 Penerima wahyu:

1. Malaikat.

2. Nabi dan rasul.

3. Orang-orang beriman: Hawa istri Adam. Sarah istri Ibrahim. Dzul Qarnain.
Yukabad ibunda Musa, pendapat lain mengatakan namanya adalah Yuhanaz
Bilzal. Asiyah ibunda angkat Musa. Maryam ibunda dari Isa. Pengikut Isa.

4. Makhluk lainnya: Hewan. Langit ketujuh. Bumi.

 Bentuk penyampaian wahyu

Ibnul Qoyim menyebutkan bahwa penyampaian wahyu yang diterima


oleh Muhammad ada beberapa bentuk, diantaranya adalah:

1. Mimpi,
2. Bisikan hati,
3. Mendengar seperti gemerincing lonceng yang sangat dahsyat,
4. Mendengar suara keras, seperti rantai yang digesekkan ke batu,
5. Perantara Malaikat Jibril dengan wujud manusia, atau wujud aslinya,
6. Wahyu yang disampaikan ketika menerima perintah sholat di langit ke-7,
7. Allah berbicara langsung kepadanya, seperti kisah Musa tanpa perantara.

BAB IV

Kesimpulan
 Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) atas objek (rill dan ghaib) atau
nyata
 Ilmu pengtahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlakuuniverswal dan dapat diuji
kebenarannya.
 Ontologi : eksitensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu tersebut
 Epistemologi : metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
tersebut
 Aksiologi : manfaat dari ilmu tertentu
 Empirisme secara bahasa yakni pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman yang berasal dari indrawi manusia.
 Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat
diperoleh melalui pertimbangan akal.
 Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
 Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini sebagai berasala dari Tuhan.
GLOSARIUM

Delusi : Keyakinan atau kenyataan semu yang diyakini terus menerus


meskipun bukti atau kesepakatan berlawanan, umumnya merujuk
pada gangguan mental.
Substansi : Konsep mendasar terkait terbentuknya sesuatu. Dalam kimia
misalnya, substansi adalah zat yang membangun sebuah bentuk
atau benda. Dalam filsafat, substansi adalah komponen yang
membangun hal-hal dasar.

Fisikal : segala urusan yang berkenaan dengan pajak atau pendapatan


negara. Fiskal berasal dari masyarakat dan dianggap oleh
pemerintahan sebagai pendapatan yang digunakan untuk
pengeluaran berbagai program-program. Fiskal digunakan untuk
menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional

Empiris : kata yang berasal dari bahasa Yunani. Arti empiris adalah
pengalaman yang didapat dari percobaan. Dalam bidang
akademisi, empiris erat hubungannya dengan observasi untuk
mendapatkan rumus dan data empiris

Skeptisisme : sikap mempertanyakan atau mencuragi segala sesuatu karena


adanya keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti
Afiliasi : sebuah pertalian dan berhubungan sebagai anggota atau cabang
dalam sebuah lembaga atau organisasi.
Romantisisme : sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual yang berasal dari
Eropa Barat abad ke-18 pada masa Revolusi Industri

.
INDEKS

A F
Afiliasi, 13 Fisikal, 13

D R
Delusi, 13 Romantisisme, 13

E S
Empiris, 13 Skeptisisme, 13
Substansi, 13
DAFTAR PUSAKA

https://dosenmuslim-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenmuslim.com/filsafat-
pendidikan/pengertian--ilmu- pengetahuan/amp/?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16562888846085&referrer=https%3A%2F%2F
www.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fdosenmuslim.com%2Ffilsafat-
pendidikan%2Fpengertian-ilmu-pengetahuan%2F
https://raharja.ac.id/2020/11/19/ilmu-pengetahuan/
https://id.wikipedia.org/
https://www.kompasiana.com/hilmimanbaulhikam/5e6f9635097f36195a4dcbc2/
pengertian-ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-pendidikan
https://dosensosiologi.com/pengertian-epistemologi/
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Empir
PERTANYAN DAN JAWABAN

Pertanyaan kelompok 1
a. apa yang menjadi dasar ilmu pengetahuan untuk menyatakan kebenaran?
b. mengapa wahyu dikatakan sebagai sumber ilmu pengetahuan
jawaban :
a. suatu hal yang bisa dikatakan benar dan di dasarkan dengan alasan
yang jelas dan logis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan atau
kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang sudah jelas dan
pasti kebenarannya menurut norma - norma atau prinsip-prinsip
keilmuan

b. Wahyu ialah pengetahuan yang bersumber dari Allah, kemudian


disampaikan melalui Nabi dan Rasul-Nya. Melalui wahyu, diajarkan
sejumlah pengetahuan yang terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh
manusia. Wahyu dapat dikatakan sebagai pengetahuan itu sendiri dan
dapat juga disebut sebagai sumber pengetahuan

Pertanyaan kelompok 2
a. Apa perbedaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan bagaimana mencari
kebenaran?
b. Apakah ilmu sangat membutuhkan logika?

Jawaban :
a. Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) atas objek (rill dan ghaib) atau
nyata
Ilmu pengetahuan Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlakuuniverswal dan dapat diuji
kebenarannya.
Cara-cara mencari kebenaran
1. Penemuan Secara Kebetulan.
2. Penemuan "Coba dan Ralat alias Trial dan Error"
3. Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan.
4. Penemuan Secara Spekulatif.
5. Penemuan Kebenaran Lewat Cara Berfikir Kritis dan Rasional
6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah.

b. Logika berperan penting di dalam penggunaan ilmu pengetahuan yang di


dalamnya tercakup metode penelitian, pengembangan atau penemuan kajian
tertentu. Logika inilah menjadi syarat agar mampu menghasilkan ilmu
pengetahuan yang Logis atau dapat dimengerti dan ditangkap oleh nalar manusia.

Pertanyaan kelompok 3
a. Apa yang membedakan ilmu pengetahuan dengan akal pikiran?
b. Bagaiman awal terciptanya ilmu pengtahuan di dunia?
Jawaban :
a. Ilmu pengetahuan merupakan adalah sebuah kebenaran yang telah diketahui
kebenaranya secara pasti menurut norma-norma ataupun prinsip-prinsip
keilmuan. Sedangkan kal pikiran manusia termasuk adalah hasil dari pemikiran
yang berkaitan dengan pengetahuan. Dan belum tentu semua akal pikiran adalah
ilmu pengetahuan.
b. Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri
manusia. Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam
kehidupan yang terus berkembang.
Pertanyaan kelompok 4
a. Tuliskan sumber-sumber ilmu pengetahuan?
b. Bagaimana kebenaran dalam pandangan ilmu filsafat?
Jawaban :
a. Sumber-sumber pengetahuan.
1. Empirisme secara bahasa yakni pengalaman. Pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman yang berasal dari indrawi manusia.
2. Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat
diperoleh melalui pertimbangan akal.
3. Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
4. Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini sebagai berasal dari Tuhan.

b. Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan objek bisa juga diartikan
suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan (atau tidak ditolak
oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri
Pertanyaan kelompok 5
a. Apa yang dimaksud falsification?
b. Apa yang dimaksud hipotetic?
Jawaban :
a. Falsification adalah teori yang memiliki maksud bahwa suatu hipotensis diajukan
untuk menggambarkan suatu prilaku manusia atau fenomena alam yang dapat
berubah-ubah yang berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan berikutnya
b. Hipotetik adalah suatu data hak keberadaaan atas suatu benda yang tidak
bergerak.
Pertanyaan kelompok 6
a. Apa yang dibahas pada aspek ontologi?
b. Apa saja yang dibahas pada aspek aksiologi?
Jawaban :
a. Yang dibahas dalam ontologi adalah hakikat realitas. Adapun dalam penelitian
kualitatif, idealisme, rasionalisme, materiaslisme, dan sebagainya. Keterkaitan
antara penelitin kuantitatif dan kualitatif memang tidak tidak perlu diragukan.
Jadi ontologi itu adalah ilmu yang membhas seluk-belik ilmu
b. Aspek aksiologi diantaranya
Etika
sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah
moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada komunitas tertentu.
Estetika
Aspek kedua di dalam Aksiologi adalah estetika dan merupakan cabang ilmu
filsafat yang berhubungan dengan keindahan, rasa, dan segala hal yang
berhubungan dengan perasaan atau penilaian personal (subjektif). Karena
aksiologi ini membahas tentang daya manfaat dan daya guna dari bahasan
tersebut, apakah memberi kemanfaatan dan berguna ataukah tidak memberikan
manfaat dan tidak berguna
Pertanyaan kelompok 7
a. Apa hubungan ilmu pengetahuan dengan filsafat?
b. Mengapa ilmu [engetahuan membutuhkan filsafat?
Jawaban :
a. Filsafat dengan ilmu pengetahuan dapat saling bertemu sebab kedua-duanya
menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usaha untuk menghadapi fakta-
fakta dunia dan kehidupan. Keduanya menunjukkan sikap kritik, dengan pikiran
terbuka dan kemauan yang tidak memihak, untuk mengetahui hakikat kebenaran
b. alasan yang dapat diberikan bahwa ilmu masih membutuhkan filsafat adalah,
karena metode keilmuan adalah suatu skema. Skema metode keilmuan meliputi
empat kegiatan dasar, yaitu: perumusan masalah, pengajuan hipotesis, deduksi
hipotesis dan pengujian kebenaran.
Pertanyaan kelompok 8
a. apakah ilmu tertentu akan terbangun tanpa memperhatikan aspek-aspek filasafat?
b. Apakah yang dibahas pada aspek-aspek ontologi dan aksiologi?
Jawaban :
a. Tidak karena Tiga hal tersebut itu adalah ontologi, epistemology, dan aksiologi,
akan selalu menjadi prolog suatu pembahasan sehingga dapat membedakan akar
suatu pembahasan dengan pengetahuan yang melingkupi suatu akar pembahasan
b. Yang dibahas dalam ontologi adalah hakikat realitas. Adapun dalam penelitian
kualitatif, idealisme, rasionalisme, materiaslisme, dan sebagainya. Keterkaitan
antara penelitin kuantitatif dan kualitatif memang tidak tidak perlu diragukan.
Jadi ontologi itu adalah ilmu yang membhas seluk-belik ilmu. Aksiologi
merupakan cabang filsafat yang khusus membahas tentang nilai, manfaat, moral,
etika keindahan atau estetika. Aksiologi kemudian juga disebut dengan istilah
hakikat nilai. Dimana nilai-nilai dalam kehidupan ini beragam dan kemudian
melibatkan perasaan dan pola pikir manusia. Misalnya nilai keindahan, kesetiaan,
kecurangan, keadilan, dan lain sebagainya.
pertanyaan kelompok 9
a. Bagaimana pengetahan dapat diproleh manusia?
b. Apa hubungan ilmu pengtahuan dengan filasafat?
Jawaban :
a. pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal
budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
b. Filsafat sering di sebut sebagai induk ilmu dari semua ilmu pengetahuan. Sejarah
ilmh pengetahuan memperlihatkan bahwa ilmu pengetahuan berasal dan
berkembang dari filsafat. Sebelum ilmu pengetahuan lahir, filsafat telah
memberikan landasannya yang kuat. Karena para filsuf Yunani klasik seperti
demokrasi sampai tiga serangkai guru dan murid yang sangat terkenal yakni
socrates, plato, dan Aristoteles telah berbicara tentang atom,naluri,emosi,bilangan
dan ilmu hitung (matematika), demokrasi, sistem pemerinrahan dan
kemasyarakatan, yang kemudian dikembangkan oleh fisik, biologi, kedokteran,
matematika, biologi, ilmu budaya, psikologi, sosiologi, dan ilmu politik. Lalu,
setelah ilmu-ilmu pengetahuan melepaskan diri dari filsafat dan dengan tegas
menyatakan kemandiriannya, Kedudukan filsafat dan hubungannya dengan ilmu
pengetahuan
Pertanyaan kelompok 10
a. Bagaimana cara yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar?
b. Bagaimana dapat di peroleh pengetahuan tentang hukum?
Jawaban :
a. pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal
budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
b. Tujuan dari hukum adalah untuk menciptakan ketertiban masyarakat dan oleh
karena itu maka diperlukan adanya kepastian hukum. Sehubungan dengan tujuan
hukum tersebut maka hukum harus bersifat konkrit dan faktual. Untuk
memperoleh pengetahuan hukum yang bersifat konkrit dan faktual maka hukum
diperoleh melalui pengalaman inderawi atau secara empiris. Hukum dibuat
berdasarkan kenyataan atau kondisi yang ada dalam masyarakat, dari pengalaman
inderawi tersebut dibuatlah hukum untuk menciptakan kondisi masyarakat yang
lebih baik, lebih tertib. Namun untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum
tidak monopoli dari pengalaman inderawi (empiris). Pengetahuan hukum juga
dapat diperoleh melalui akal manusia atau logik
Pertanyaan kelompok 12
a. Apakah hubungan antara tuhan dan alam sebagai ilmu pengetahuan?
b. Apa yang terjadi jika salah satu hal yang dibahas dalam aspek epistimologi tidak
dilakukan?
Jawaban :
a. Manusia dan alam merupakan salah satu ciptaan Tuhan. Manusia, alam, dan
Tuhan saling berhubungan satu sama lain. Alam semesta dan segala isinya
merupakan ciptaan Tuhan yang disediakan bagi manusia. Oleh karena itu,
manusia sebagai pemimpin di bumi ini harus memanfaatkan alam dengan
bijaksana.
b. Kebenaran dati suatu studi tersebut menjadi tidak sempurna atau tidak akurat
secara 100%.

Anda mungkin juga menyukai