Pengetahuan
Dosen pengampuh:
Susilo Sudarman.M.Pd
Disusun oleh :
Wahyu Eka Judistira
Ziyad Habibul Mikraj
Zul Fiqri Arifqi
Ilmu Komputer 2
Falkutas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negri Sumatra Utara
2021/2022
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yag telah memeberi kita begitu nikmat kesehatan
dan nikmat luang waktu serta nikmat-nikmat yang lainnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini, bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah “pengetahuan dan pembenaran tentang sumber pengetahuan”
Sholawat beriringkan salam tak luput pula kita sanjung sajikan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umat nya dari jaman kegelapan menuju ke
terang-beneran, dari terpuruknya ahlak hingga ahlakul karimah. Berkat Beliau-lah Islam
bisa tegak di muka bumi ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami Kelompok 11 sebagai penyusun memohon
maaf apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam penulisan, disebabkan oleh
minimnya mengetahuan kami dalam penuliasan makalah. kami Berharap kepada
bapak/ibu dosen dapat membimbing kami hingga dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Minggu 26 juni. 22
Kelompok 11
DAFTAR ISI
PRAKATA.........................................................................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................................................III
BAB I.................................................................................................................................1
Pengertian pengetahuan dan ilmu pengetahuan..................................................................1
Pengetahuan...................................................................................................................1
Ilmu pengtahuan.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan...............................................................................3
A. Ontologi.................................................................................................................3
B. Epistimologi...........................................................................................................5
C. Aksiologi................................................................................................................6
BAB III..............................................................................................................................9
Sumber-sumber pengetahuan.............................................................................................9
A. Empiresme................................................................................................................9
B. Rasionalisme.............................................................................................................9
C. Intuisi.......................................................................................................................10
D. Wahyu.....................................................................................................................10
BAB IV............................................................................................................................12
Kesimpulan..................................................................................................................12
GLOSARIUM..................................................................................................................13
INDEKS...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................15
PERTANYAN DAN JAWABAN....................................................................................17
BAB I
Pengetahuan
Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) tentang suatu objek (fisik
dan supranatural) atau nyata.
Ilmu pengtahuan
Sedangkan ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang
benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang
berlakuuniverswal dan dapat diuji kebenarannya.
Sifat dari ilmu pengetahuan : bukan hanya satu melaikan banyak (plural),
bersifat terbuka (dapat dikritik), berkaitan dalam memecahkan masalahSains
merupakan produk epistemologi, atau dengan kata lain sains terbentuk dari 3
cabang filsafat: ontologi, epistemologi, dan aksioma.
Sains adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang
berkesinambungan untuk menjelaskan fenomena dari wahyu, dari hati, dan dari
alam semesta sehingga dapat dikaji atau dikaji secara kritis untuk tujuan
memahami hakikatnya. logika. hasil. .
Sains adalah bisnis multidimensi, sehingga dapat didefinisikan dalam
berbagai cara dan tidak dibakukan.
Ilmu dalam arti lain adalah sistem berbagai pengetahuan yang diperoleh
dari hasil pemeriksaan yang dilakukan secara cermat dengan metode tertentu.
Jadi, sains adalah semua proses yang bekerja melawan suatu keadaan dengan
menggunakan alat, prosedur, metode, metode untuk menghasilkan pengetahuan
baru bagi manusia itu sendiri. Belajar sains oleh para ahli
Selain pengertian umum tentang sains, masih banyak pendapat dan
pandangan yang berbeda dari para ahli untuk mendefinisikan apa itu sains.
Pengikut:
mohamed hatta
Sains adalah pengetahuan reguler atau studi tentang cara kerja hukum-
hukum umum, sebab dan akibat dalam sekelompok masalah yang sifatnya sama
baik di tempat maupun dalam hubungannya.
Dadang Ahmad S.
Sains adalah sudut pandang atau ide yang memenuhi persyaratan ilmiah
untuk masalah tertentu.
BAB II
A. Ontologi
Ontologi merupakan bahasa yunani yang memiliki arti kenyataan atau realita.
Ontologi merupakan azas pada menetapkan batas ruang lingkup wujud yang sebagai
objek penelaahan dan penafsiran tentang hakikat realitas 1. Jadi ontologi merupakan ilmu
yang mempelajari keberadaan ilmu dan keadaaan itu meamang benar adanya. Ontologi
merupakan studi mengenai sesuatu yang ada dan tidak ada, atau dengan kata lain dapat
dikatakan mempelajari mengenai kerealitasan.
1. Monoisme
Istilah dari monisme dari berasal Bahasa Yunani yakni monos yang
mempunyai arti tunggal atau sendiri. ada beberapa pengertian mengenai monisme
menurut Lorens yakni :
Teori yg menyatakan bahwa segala hal dalam alam semesta itu dapat
dijabarkan dan juga dijelaskan pada kerangka kegiatan atau aktivitas satu unsur
dasar. contohnya, Allah.
Teori yang menyatakan bahwa segala hal itu dari asal satu sumber
terakhir tunggal. Keyakinan, bahwa realitas adalah satu, dan segala sesuatu
lainnya artinya delusi. Ajaran yang mempertahankan bahwa suatu ajaran pokok
seluruh eksistensi ialah satu asal.
2. Dualisme
Kata dualisme ini dari berasal Bahasa Yunani, dualis yang memiliki arti
dan bersifat dua. tidak sama dengan monisme yang memiliki pandangan bahwa
hanya ada satu substansi, maka dualisme ini justru berpandangan bahwa ada dua
substansi pada kehidupan ini. dalam pembahasan filsuf Rene Descartes ihwal
konsep dualisme ini dianggap sempurna. yg mana dualisme ini berhubungan
menggunakan manusia,
Rene Descartes juga memandang manusia adalah menjadi makhluk yang
berasal asal dua substansi yakni jiwa sebagai alat berpikir dan tubuh jasmaniah
yang meiliki sifat fisikal. kedua substansi ini saling terpisah antara satu sama lain.
pada pemikiran inilah, dualisme menurut Rene Descartes ini artinya dua substansi
1
https://id.wikipedia.org/
yang terpisah. namun, Rene Descartes juga percaya bahwa selain 2 (dua)
substansi tersebut terdapat satu lagi substansi yg memiliki sifat absolut yakni
yang kuasa.
3. Pluralisme
Istilah pluralisme ini dari dari Bahasa Latin pluralis yg memiliki arti
jamak atau plural. di saat berbicara tentang alam semesta, Empedokles ini
menyatakan bahwa alam jagat raya yang kita saksikan ini terdiri berasal empat
(4) unsur yakni tanah, udara, api, dan air.
Sedangkan Anaxagoras ingin membawa teori ini kearah lebih jauh.
sehabis melakukan kajian dengan secara seksama Anaxagoras lalu
menyimpulkan bahwa tidak hanya empat unsur tadi yang membuat alam semesta.
Bagi Anaxagoras itu ada jutaan unsur bahkan substansi yang tidak terhitung
jumlahnya.
4. Nihilisme
Kata istilah nihilisme ini berasal dari Bahasa Latin yang menggunakan
secara harfiah memiliki arti tidak ada atau ketiadaan. Secara umum nihilisme ini
berarti pandangan bahwa keberadaan dan hidup di dunia sama sekali tidak
berarti dan juga tidak berguna.
5. Agnotiisme
Kata istilah agnotisisme ini berasal berasal Bahasa Yunani yg terdiri
berasal dua kata yaitu a yang berarti ‘bukan’, ‘tak’, serta gnostikos yang memiliki
arti ‘orang yang mengetahui atau juga mempunyai pengetahuan tentang’. dari
pengertian tadi bisa diambil pengertian bahwa agnotisisme tersebut dibagi pada 2
(dua) tentang, antara lain : pertama, paham yang berhubungan dengan tentang
ketuhanan. sirkulasi tersebut mengklaim bahwa manusia tidak pernah bisa untuk
bisa mengetahui keberadaan yang kuasa. kedua, manusia jua tidak mungkin
mampu untuk mengetahui sesuatu yg berada di kembali realitas.
6. Materialisme
Aliran ini memandang bahwa yang ‘terdapat’ sesungguhnya itu artinya
memiliki sifat material (kebendaan) atau juga empiris yg bisa dijelaskan dengan
secara materialistis.
Keberadaan tuhan (Mistisisme) salah satu realitas mendasar yg
diperbincangkan dalam mistisisme merupakan keberadaan tuhan yang adalah
realitas tertinggi serta sebagai sumber bagi eksistensi dari segala sesuatu 2.
2
https://www.kompasiana.com/hilmimanbaulhikam/5e6f9635097f36195a4dcbc2/pengertian-
ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-pendidikan
B. Epistimologi
Epistimologi merupakan bahasa yunani yang memiliki arti ilmu pengetahuan.
Epistimologi adalah cabang dari ilmu filsafat yang berkaitan dengan hakikat atau teori
pengetahuan3. pada bidang filsafat, epistemologi meliputi pembahasan tentang berasal
mula, asal, ruang lingkup, nilai validitas, dan kebenaran dari pengetahuan.
2. Formal
Epistemologi formal memakai indera dan metode formal dari teori
keputusan, logika, teori probabilitas dan teori komputasi untuk contoh dan
alasan tentang persoalan kepentingan epistemologis. Pekerjaan di bidang ini
mencakup beberapa bidang akademik, termasuk filsafat, ilmu komputer,
ekonomi, serta statistik.
Fokus epistemologi formal cenderung relatif berbeda asal epistemologi
tradisional, menggunakan topik mirip ketidakpastian, induksi, serta revisi
keyakinan mendapatkan lebih banyak perhatian daripada analisis pengetahuan,
skeptisisme, dan dilema menggunakan pembenaran.
3. Metaepistemologi
Metaepistemologi ialah studi metafilosofis berasal metode, tujuan, serta
pokok bahasan epistemologi. Secara awam, metaepistemologi bertujuan buat
lebih memahami penyelidikan epistemologis taraf pertama kami.
Beberapa tujuan metaepistemologi adalah mengidentifikasi asumsi yang
tak akurat yang dibuat pada perdebatan epistemologis serta menentukan apakah
pertanyaan yg diajukan dalam epistemologi garis utama artinya pertanyaan
epistemologis yang sempurna buat ditanyakan.
3
https://id.wikipedia.org/
C. Aksiologi
Aksiologi diartikan sebagai cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang tujuan
ilmu pengetahuan serta bagaimana insan menggunakan ilmu tersebut. sebagai akibatnya
mendalami dulu dasar-dasar berasal ilmu pengetahuan 4. Aksiologi lalu juga dianggap
dengan kata hakikat nilai. Dimana nilai-nilai pada kehidupan ini majemuk dan lalu
melibatkan perasaan serta pola pikir manusia. Aksiologi merupakan bahsa yunani yang
memiliki arti ilmu penilaian.
Dalam ilmu filsafat, aksiologi diketahui mempunyai dua jenis aspek atau 2
komponen dasar yg menyusun nilai-nilai yang dipelajari di dalamnya. 2 aspek aksiologi
yg dimaksudkan ialah:
1. Etika
Aspek yang pertama di dalam aksiologi artinya etika, etika diketahui dari
dari bahasa Yunani. Yakni berasal istilah ethos yg memiliki arti “tata cara norma”.
kata lain buat menyebutkan unsur etika adalah kata moral.
Etika sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas duduk
perkara-masalah moral, perilaku, norma, dan norma istiadat yg berlaku di
komunitas eksklusif. sebagai akibatnya pada dalamnya akan membahas tentang
suatu adat norma yang berlaku pada pada suatu komunitas, misalnya suatu grup
masyarakat.
2. Estetika
Dalam keindahan, penentuan nilai suatu hal melibatkan rasa atau perasaan
sebagai akibatnya ditentukan oleh banyak faktor. misalnya dipengaruhi oleh
suasana hati, saat suasana hati jelek maka segala hal dinilai buruk pula. Begitupun
sebaliknya.
b. Fungsi Aksiologi
Aksiologi dilihat dari kajian ilmu filsafat memiliki banyak sekali kegunaan, lalu
dibedakan menjadi dua fungsi. Yakni:
A. Kegunaan Teoritis
4
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
Fungsi atau kegunaan yang pertama merupakan secara teoritis, sebagai akibatnya
aksiologi mempunyai fungsi yang sifatnya berupa teori. bekerjasama menggunakan
segala materi pembelajaran pada global pendidikan.
Dipergunakan buat membangun sumber daya insan yang memiliki etika dan
mempunyai keindahan pada menilai suatu hal. Sekaligus bisa mendapatkan lebih poly
ilmu pengetahuan yg bermanfaat bagi kehidupan mereka.
Ilmu secara teori atau nilai-nilai kehidupan secara teori akan memberi
pemahaman mendasar. mampu mengetahui suatu nilai secara mendalam dan mencoba
memahaminya dulu menggunakan nalar dan nalar.
Jika sudah menguasai aksiologi secara teori maka kemudian akan memudahkan
proses prakteknya. Suatu nilai akan lebih simpel dipraktekan Jika sudah dipahami
teorinya seperti apa. Maka fungsi pertama asal aksiologi adalah sebagai unsur teoritis.
B. Kegunaan simpel
Kegunaan yang kedua artinya secara praktis. Secara sederhana bisa diartikan
menjadi penerapan atau aplikasi asal pemahaman nilai-nilai pada suatu kehidupan. Bila
mendapatkan ilmu pengetahuan maka tugas pertama adalah mempraktekannya.
Pada global pendidikan, ilmu yang dihasilkan selama belajar atau sekolah akan
dipraktekan selesainya lulus dari bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Praktek ini
mampu pada bentuk membentuk interaksi menggunakan rakyat sebagai bagian dari
mereka.
Bisa pula dalam bentuk mendirikan sebuah perusahaan memakai ilmu yang
dikuasai. mampu juga digunakan buat meniti karir di sebuah perusahaan, sebuah
perusahaan akan merekrut karyawan yg mempunyai pengetahuan sesuai bidang usaha
mereka.
Nilai-nilai yg dibahas pada dalam aksiologi lalu juga berfungsi membantu setiap
manusia atau individu buat memberi penilaian menggunakan cermat. bisa membedakan
mana hal baik serta mana hal buruk , mana yg perlu dilakukan serta mana yg seharusnya
dihindari.
c. Contoh-contoh aksiologi
2. Norma adat
Dalam sebuah negara tentunya akan berlaku tata cara aturan, sifatnya
tertulis serta dilengkapi menggunakan undang-undang yang terdiri dari
banyaknya pasal yang menjadi landasannya.
Lewat adat hukum inilah rakyat bisa memahami tindakan apa saja yang
salah dan melanggar hukum dan tidak, sekaligus memahami nilai-nilai
keadilan.
5
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
BAB III
Sumber-sumber pengetahuan
A. Empiresme
Empirisme berasal dari kata Yunani "empiris," atau artinya pengalaman indrawi.
Oleh karena itu, empirisme berasal dari gagasan memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengetahuan baik untuk pengalaman eksternal maupun internal yang berhubungan
dengan manusia. Pada dasarnya, kecenderungan ini bertentangan dengan rasionalisme.
Pemikiran empirisme oleh para tokohnya telah memberikan peran penting untuk
pengembangan bidang keilmuan.
B. Rasionalisme
Tokoh-Tokoh Rasionalisme:
1. Blaise Pascal.
2. Cristian Wolf.
3. Rene Descartes.
4. Baruch Spinoza.
5. G.W Leibnitz.
C. Intuisi
Intuisi merupakan firasat yg terbentuk menurut pikiran bawah sadar. Pada ketika
itu, pikiran bawah sadar akan menggunakan cepat menyaring pengetahuan dan
pengalaman masa kemudian sebagai sebuah gagasan atau pandangan baru. Lalu, gagasan
atau pandangan baru tadi sebagai sebuah pertimbangan singkat pada merogoh keputusan
tanpa melakukan analisis atau proses berpikir panjang terlebih dahulu.
Intuisionisme adalah aliran filsafat dalam tradisi Kant yang mengklaim bahwa
semua pengetahuan manusia dimulai dengan intuisi, menciptakan konsep, dan berakhir
dengan gagasan. Dalam studi filsafat, intuisi merupakan hal baru dalam sejarah filsafat.
Sekolah menganggap bahwa intuisi adalah sumber pengetahuan, yang kebenarannya
muncul secara tiba-tiba dengan mengabaikan proses berpikir dan didasarkan pada emosi
dan keyakinan spontan atau langsung.
D. Wahyu
Dalam istilah wahyu diartikan sebagai: "firman Allah yang diturunkan kepada
seorang nabi". Definisi ini menggunakan konsep maf`ul, khususnya al muha (wahyu).
Ustadz Muhammad Abduh membedakan antara wahyu dan ilham. Inspirasi
adalah intuisi yang dipercaya oleh jiwa sehingga wajib melakukan apa yang diminta
tanpa mengetahui dari mana asalnya. Hal-hal seperti itu terlihat seperti lapar, haus, sedih,
dan gembira.
Selanjutnya dijelaskan lebih dalam bahwa pengertian makna wahyu meluas menjadi
beberapa makna, di antaranya adalah sebagai:
Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda." Tuhan berfirman: "Tanda
bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga
malam, padahal kamu sehat." Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia
memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang."
(Maryam 10-11)
Penerima wahyu:
1. Malaikat.
3. Orang-orang beriman: Hawa istri Adam. Sarah istri Ibrahim. Dzul Qarnain.
Yukabad ibunda Musa, pendapat lain mengatakan namanya adalah Yuhanaz
Bilzal. Asiyah ibunda angkat Musa. Maryam ibunda dari Isa. Pengikut Isa.
1. Mimpi,
2. Bisikan hati,
3. Mendengar seperti gemerincing lonceng yang sangat dahsyat,
4. Mendengar suara keras, seperti rantai yang digesekkan ke batu,
5. Perantara Malaikat Jibril dengan wujud manusia, atau wujud aslinya,
6. Wahyu yang disampaikan ketika menerima perintah sholat di langit ke-7,
7. Allah berbicara langsung kepadanya, seperti kisah Musa tanpa perantara.
BAB IV
Kesimpulan
Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) atas objek (rill dan ghaib) atau
nyata
Ilmu pengtahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlakuuniverswal dan dapat diuji
kebenarannya.
Ontologi : eksitensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu tersebut
Epistemologi : metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
tersebut
Aksiologi : manfaat dari ilmu tertentu
Empirisme secara bahasa yakni pengalaman. Pengalaman yang dimaksud adalah
pengalaman yang berasal dari indrawi manusia.
Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat
diperoleh melalui pertimbangan akal.
Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini sebagai berasala dari Tuhan.
GLOSARIUM
Empiris : kata yang berasal dari bahasa Yunani. Arti empiris adalah
pengalaman yang didapat dari percobaan. Dalam bidang
akademisi, empiris erat hubungannya dengan observasi untuk
mendapatkan rumus dan data empiris
.
INDEKS
A F
Afiliasi, 13 Fisikal, 13
D R
Delusi, 13 Romantisisme, 13
E S
Empiris, 13 Skeptisisme, 13
Substansi, 13
DAFTAR PUSAKA
https://dosenmuslim-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenmuslim.com/filsafat-
pendidikan/pengertian--ilmu- pengetahuan/amp/?
amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16562888846085&referrer=https%3A%2F%2F
www.google.com&share=https%3A%2F%2Fdosenmuslim.com%2Ffilsafat-
pendidikan%2Fpengertian-ilmu-pengetahuan%2F
https://raharja.ac.id/2020/11/19/ilmu-pengetahuan/
https://id.wikipedia.org/
https://www.kompasiana.com/hilmimanbaulhikam/5e6f9635097f36195a4dcbc2/
pengertian-ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-pendidikan
https://dosensosiologi.com/pengertian-epistemologi/
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-aksiologi/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Empir
PERTANYAN DAN JAWABAN
Pertanyaan kelompok 1
a. apa yang menjadi dasar ilmu pengetahuan untuk menyatakan kebenaran?
b. mengapa wahyu dikatakan sebagai sumber ilmu pengetahuan
jawaban :
a. suatu hal yang bisa dikatakan benar dan di dasarkan dengan alasan
yang jelas dan logis. Kebenaran dalam ilmu pengetahuan atau
kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang sudah jelas dan
pasti kebenarannya menurut norma - norma atau prinsip-prinsip
keilmuan
Pertanyaan kelompok 2
a. Apa perbedaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan bagaimana mencari
kebenaran?
b. Apakah ilmu sangat membutuhkan logika?
Jawaban :
a. Pengetahuan adalah persepsi subjek (manusia) atas objek (rill dan ghaib) atau
nyata
Ilmu pengetahuan Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan
metode untuk mencapai tujuan yang berlakuuniverswal dan dapat diuji
kebenarannya.
Cara-cara mencari kebenaran
1. Penemuan Secara Kebetulan.
2. Penemuan "Coba dan Ralat alias Trial dan Error"
3. Penemuan Melalui Otoritas atau Kewibawaan.
4. Penemuan Secara Spekulatif.
5. Penemuan Kebenaran Lewat Cara Berfikir Kritis dan Rasional
6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah.
Pertanyaan kelompok 3
a. Apa yang membedakan ilmu pengetahuan dengan akal pikiran?
b. Bagaiman awal terciptanya ilmu pengtahuan di dunia?
Jawaban :
a. Ilmu pengetahuan merupakan adalah sebuah kebenaran yang telah diketahui
kebenaranya secara pasti menurut norma-norma ataupun prinsip-prinsip
keilmuan. Sedangkan kal pikiran manusia termasuk adalah hasil dari pemikiran
yang berkaitan dengan pengetahuan. Dan belum tentu semua akal pikiran adalah
ilmu pengetahuan.
b. Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri
manusia. Hasrat ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam
kehidupan yang terus berkembang.
Pertanyaan kelompok 4
a. Tuliskan sumber-sumber ilmu pengetahuan?
b. Bagaimana kebenaran dalam pandangan ilmu filsafat?
Jawaban :
a. Sumber-sumber pengetahuan.
1. Empirisme secara bahasa yakni pengalaman. Pengalaman yang dimaksud
adalah pengalaman yang berasal dari indrawi manusia.
2. Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat
diperoleh melalui pertimbangan akal.
3. Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
4. Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini sebagai berasal dari Tuhan.
b. Kebenaran adalah persesuaian antara pengetahuan dan objek bisa juga diartikan
suatu pendapat atau perbuatan seseorang yang sesuai dengan (atau tidak ditolak
oleh) orang lain dan tidak merugikan diri sendiri
Pertanyaan kelompok 5
a. Apa yang dimaksud falsification?
b. Apa yang dimaksud hipotetic?
Jawaban :
a. Falsification adalah teori yang memiliki maksud bahwa suatu hipotensis diajukan
untuk menggambarkan suatu prilaku manusia atau fenomena alam yang dapat
berubah-ubah yang berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan berikutnya
b. Hipotetik adalah suatu data hak keberadaaan atas suatu benda yang tidak
bergerak.
Pertanyaan kelompok 6
a. Apa yang dibahas pada aspek ontologi?
b. Apa saja yang dibahas pada aspek aksiologi?
Jawaban :
a. Yang dibahas dalam ontologi adalah hakikat realitas. Adapun dalam penelitian
kualitatif, idealisme, rasionalisme, materiaslisme, dan sebagainya. Keterkaitan
antara penelitin kuantitatif dan kualitatif memang tidak tidak perlu diragukan.
Jadi ontologi itu adalah ilmu yang membhas seluk-belik ilmu
b. Aspek aksiologi diantaranya
Etika
sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah
moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada komunitas tertentu.
Estetika
Aspek kedua di dalam Aksiologi adalah estetika dan merupakan cabang ilmu
filsafat yang berhubungan dengan keindahan, rasa, dan segala hal yang
berhubungan dengan perasaan atau penilaian personal (subjektif). Karena
aksiologi ini membahas tentang daya manfaat dan daya guna dari bahasan
tersebut, apakah memberi kemanfaatan dan berguna ataukah tidak memberikan
manfaat dan tidak berguna
Pertanyaan kelompok 7
a. Apa hubungan ilmu pengetahuan dengan filsafat?
b. Mengapa ilmu [engetahuan membutuhkan filsafat?
Jawaban :
a. Filsafat dengan ilmu pengetahuan dapat saling bertemu sebab kedua-duanya
menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usaha untuk menghadapi fakta-
fakta dunia dan kehidupan. Keduanya menunjukkan sikap kritik, dengan pikiran
terbuka dan kemauan yang tidak memihak, untuk mengetahui hakikat kebenaran
b. alasan yang dapat diberikan bahwa ilmu masih membutuhkan filsafat adalah,
karena metode keilmuan adalah suatu skema. Skema metode keilmuan meliputi
empat kegiatan dasar, yaitu: perumusan masalah, pengajuan hipotesis, deduksi
hipotesis dan pengujian kebenaran.
Pertanyaan kelompok 8
a. apakah ilmu tertentu akan terbangun tanpa memperhatikan aspek-aspek filasafat?
b. Apakah yang dibahas pada aspek-aspek ontologi dan aksiologi?
Jawaban :
a. Tidak karena Tiga hal tersebut itu adalah ontologi, epistemology, dan aksiologi,
akan selalu menjadi prolog suatu pembahasan sehingga dapat membedakan akar
suatu pembahasan dengan pengetahuan yang melingkupi suatu akar pembahasan
b. Yang dibahas dalam ontologi adalah hakikat realitas. Adapun dalam penelitian
kualitatif, idealisme, rasionalisme, materiaslisme, dan sebagainya. Keterkaitan
antara penelitin kuantitatif dan kualitatif memang tidak tidak perlu diragukan.
Jadi ontologi itu adalah ilmu yang membhas seluk-belik ilmu. Aksiologi
merupakan cabang filsafat yang khusus membahas tentang nilai, manfaat, moral,
etika keindahan atau estetika. Aksiologi kemudian juga disebut dengan istilah
hakikat nilai. Dimana nilai-nilai dalam kehidupan ini beragam dan kemudian
melibatkan perasaan dan pola pikir manusia. Misalnya nilai keindahan, kesetiaan,
kecurangan, keadilan, dan lain sebagainya.
pertanyaan kelompok 9
a. Bagaimana pengetahan dapat diproleh manusia?
b. Apa hubungan ilmu pengtahuan dengan filasafat?
Jawaban :
a. pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal
budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
b. Filsafat sering di sebut sebagai induk ilmu dari semua ilmu pengetahuan. Sejarah
ilmh pengetahuan memperlihatkan bahwa ilmu pengetahuan berasal dan
berkembang dari filsafat. Sebelum ilmu pengetahuan lahir, filsafat telah
memberikan landasannya yang kuat. Karena para filsuf Yunani klasik seperti
demokrasi sampai tiga serangkai guru dan murid yang sangat terkenal yakni
socrates, plato, dan Aristoteles telah berbicara tentang atom,naluri,emosi,bilangan
dan ilmu hitung (matematika), demokrasi, sistem pemerinrahan dan
kemasyarakatan, yang kemudian dikembangkan oleh fisik, biologi, kedokteran,
matematika, biologi, ilmu budaya, psikologi, sosiologi, dan ilmu politik. Lalu,
setelah ilmu-ilmu pengetahuan melepaskan diri dari filsafat dan dengan tegas
menyatakan kemandiriannya, Kedudukan filsafat dan hubungannya dengan ilmu
pengetahuan
Pertanyaan kelompok 10
a. Bagaimana cara yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar?
b. Bagaimana dapat di peroleh pengetahuan tentang hukum?
Jawaban :
a. pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal
budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
b. Tujuan dari hukum adalah untuk menciptakan ketertiban masyarakat dan oleh
karena itu maka diperlukan adanya kepastian hukum. Sehubungan dengan tujuan
hukum tersebut maka hukum harus bersifat konkrit dan faktual. Untuk
memperoleh pengetahuan hukum yang bersifat konkrit dan faktual maka hukum
diperoleh melalui pengalaman inderawi atau secara empiris. Hukum dibuat
berdasarkan kenyataan atau kondisi yang ada dalam masyarakat, dari pengalaman
inderawi tersebut dibuatlah hukum untuk menciptakan kondisi masyarakat yang
lebih baik, lebih tertib. Namun untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum
tidak monopoli dari pengalaman inderawi (empiris). Pengetahuan hukum juga
dapat diperoleh melalui akal manusia atau logik
Pertanyaan kelompok 12
a. Apakah hubungan antara tuhan dan alam sebagai ilmu pengetahuan?
b. Apa yang terjadi jika salah satu hal yang dibahas dalam aspek epistimologi tidak
dilakukan?
Jawaban :
a. Manusia dan alam merupakan salah satu ciptaan Tuhan. Manusia, alam, dan
Tuhan saling berhubungan satu sama lain. Alam semesta dan segala isinya
merupakan ciptaan Tuhan yang disediakan bagi manusia. Oleh karena itu,
manusia sebagai pemimpin di bumi ini harus memanfaatkan alam dengan
bijaksana.
b. Kebenaran dati suatu studi tersebut menjadi tidak sempurna atau tidak akurat
secara 100%.