DOSEN PENGAMPU :
Dr. Daimun Hambali, M.Pd.
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 3 (Tiga)
Semester/ Kelas : 1 (satu)
Nama Kelompok :
1. Laila Sofiatun Janna (A2G021032)
2. Linda Nirmala (A2G021036)
3. Novia Kurnia Sari (A2G021047)
4. Ogy Agiustora (A2G021049)
5. Sadela Nurhayani (A2G021057)
6. Yeni Puspita Sari (A2G021066)
7. Yubi Juliadi (A2G021067)
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi....................................................................................................... 2
Kata Pengantar............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................ 4
1.2 Rumusan masalah........................................................................ 4
1.3 Tujuan......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
2.1 AliranFilsafat Ilmu Pendidikan Modern Ditinjau Dari Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi.......................................................... 6
2.2 Tokoh-tokoh Filsafat................................................................... 15
Daftar Pustaka.............................................................................................. 18
13
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Filsafat Pendidikan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materi. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhirnya, besar harapan penulis agar kehadiran makalah ini dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta
memajukan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja aliran filsafat ilmu.
2. Mengetahui siapa saja tokoh-tokoh filsafat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Aliran idealisme kenyataannya sangat identik dengan alam dan lingkungan sehingga
melahirkan dua macam realita. Pertama, yang tampak yaitu apa yang dialami oleh kita selaku
makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti ada yang datang dan pergi, ada yang hidup dan
ada yang demikian seterusnya. Kedua, adalah realitas sejati, yang merupakan sifat yang kekal
dan sempurna (idea), gagasan dan pikiran yang utuh di dalamnya terdapat nilai-nilai yang
murni dan asli, kemudian kemutlakan dan kesejatian kedudukannya lebih tinggi dari yang
tampak, karena idea merupakan wujud yang hakiki.
Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. Yang nyata di alam ini hanya
idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata
seperti yang tampak dan tergambar. Sedangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan
tumpuan yang paling akhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali
kesempurnaan yang disebut dunia idea dengan Tuhan, arche, sifatnya kekal dan sedikit pun
tidak mengalami perubahan.
Aliran idealisme berusaha menerangkan secara alami pikiran yang keadaannya secara
metafisis yang baru berupa gerakan-gerakan rohaniah dan dimensi gerakan tersebut untuk
menemukan hakikat yang mutlak dan murni pada kehidupan manusia. Demikian juga hasil
adaptasi individu dengan individu lainnya. Walaupun katakanlah idealisme dipandang lebih
luas dari aliran yang lain karena pada prinsipnya aliran ini dapat menjangkau hal-ihwal yang
sangat pelik yang kadang-kadang tidak mungkin dapat atau diubah oleh materi.
7
Dengan demikian pandangan-pandangan realisme mengenai pendidikan
mencerminkan dua jenis determinasi mutlak dan determinasi terbatas. Determinisme Mutlak,
menunjukkan bahwa belajar adalah mengenal hal-hal yang tidak dapat dihalang-halangi
adanya, jadi harus ada yang bersama-sama membentuk dunia ini. Determinisme Terbatas,
memberikan gambaran kurangnya sifat pasif mengenai belajar. Bahwa meskipun pengenalan
terhadap hal-hal yang kuantitatif didunia ini tidak berarti dimungkinkan adanya penguasaan
terhadap mereka, namun kemampuan akan pengawasan diperlukan.
15
C. Al-Kindi (185 H/801 M-260/873 M)
Al-Kindi adalah filosof Muslim pertama. Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’kub
ibn Ishaq ibn Sabbah ibn Imran ibn Ismail bin Qais al-Kindi. Kindah adalah salah satu suku
Arab besar pra-Islam. Ia dilahirkan di Kufah dan di sana ia mempelajari berbagai macam
pengetahuan terutama sastra dan filsafat. Ia juga menguasai bahasa Yunani dan
menerjemahkan karya-karya Yunani seperti Enneads karya Plotinus.
D. Jalaluddin Rumi
Rumi lahir di Balk, Afghanistan pada tahun 604 H/1207 M. Ia lebih dikenal sebagai
mistikus Islam (sufi). Karyanya-karyanya dalam bentuk syair-syair di antaranya Matsani dan
Divani. Menurut Rumi, tujuan utama penciptaan terpenuhi melalui diri para nabi dan orang-
orang suci. Mereka dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki manusia. Para
nabi dan Adam adalah prototipe kesempurnaan manusia. Rumi menunjuk pada Adam, dan
menggunakan istilah adami, yang berarti “manusia” dan kesempurnaan kondisi rohaniahnya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perbedaan-perbedaan cara dalam meng-approach suatu masalah akan melahirkan
kesimpulan-kesimpulan yang berbeda-beda tentang masalah yang sama. Perbedaan-perbedaan
itu dapat juga disebabkan latar belakang pribadi para ahli tersebut, di samping pengaruh
zaman, kondisi dan alam pikiran manusia di suatu tempat. Kenyataan-kenyataan itu melatar
belakangi perbedaan-perbedaan tiap-tiap pokok suatu ajaran filsafat. Dengan demikian suatu
ajaran filsafat dapat merupakan reaksi dan aksi atas sesuatu realita di dalam kehidupan
manusia. Aliran-aliran filsafat ilmu :
1. Aliran Filsafat Pendidikan Idealisme
2. Aliran Filsafat Pendidikan Realisme
3. Aliran Filsafat Pendidikan Materialisme
4. Aliran Filsafat Pendidikan Pragmatisme
5. Aliran Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
6. Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme
7. Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme
8. Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme
9. Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme
Filsafat dibagi menjadi dua bagian, yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis.
Filsafat teoritis adalah filsafat yang membahas berbagai hal sesuai dengan apa adanya,
sedangkan filsat praktis adalah bagian studi filsafat yang mempelajari tentang apa yang
semestinya ada. Oleh karena itu, filsafat praktis disebut juga filsafat normatif. Yang termasuk
filsafat teoritis adalah: ontologi (metafisika), dan epistemologi. Sedangkan aksiologi adalah
filsafat praktis.
17
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Idi Abdullah, M. Ed, Prof. Dr Jalauddin. 2011. Filsafat Pendidikan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Dr. H. Amka, M.Si. 2019. Filsafat Pendidikan. Bandung: Nizamia Learning Center.
Turats. 2010. Studi Deskriptif Tentang Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Barat. Jurnal Filsafat
Indonesia, 6 (1), 1-33.
http://hansseba.blogspot.com/2011/09/aliran-filsafat-yang-digunakan-di.html
18