Anda di halaman 1dari 38

Critical Book Report

“FILSAFAT PENDIDIKAN”
Manusia, Filsafat, dan Pendidikan

Nama : M. Alfi Shafa Sudharma

Nim : 3213331023

Kelas : Geografi C (2021)

Dosen Pengampu : May Sari Lubis , S. Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Reviewmata kuliah “Filsafat
pendidikan” ini dengan tepat waktu dan sebagaimana mestinya.
Saya menyadari bahwa tugas makalah saya ini tidak sempurna, dengan demikian
saya akan menerima masukan, kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya
membangun dan bisa memperbaiki makalah saya yang selanjutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca dan harapannya
setelah membaca makalah ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca.
Lebih dan kurangnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya.

Medan, September 2021

M. Alfi Shafa Sudharma

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
1.1Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................5
1.3 Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
2.1 Ringkasan Isi Bab Buku Utama................................................................................................6
2.2 Ringkasan Isi Bab Buku Pembanding I...................................................................................18
2.3 Ringkasan Isi Bab Buku Pembanding II..................................................................................28
BAB III.............................................................................................................................................34
3.1 Keunggulan...........................................................................................................................34
3.2 Kelemahan............................................................................................................................35
BAB IV.............................................................................................................................................36
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................36
4.2 Saran.....................................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................37
Lampiran.........................................................................................................................................38

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Sebagaimana yang diketahui bahwa manusia adalah sebagai kholifah allah di
bumi, Sebagai kholifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk
melaksanakannya, dengan demikian pendidikan adalah suatu urusan hidup
danmerupakan tanggung jawab manusia itu sendiri.
Untuk mendidik dirinya sendiri, pertama-tama manusia harus memahami dirinya
sendiri, apa hakikatnya sebagai seorang manusia, bagaimana hakikat hidup dan
kehidupannya, apa tujuan hidup dan apa pula tujuan hidupnya.Filsafat, sebagai daya
upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami
secara radikal dan integral serta sisitematis mengenal ketuhanan, alam semesta dan
manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu menggunakan ratio (pikiran),
dalam perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada pengalaman-pengalaman
peristiwa alamiyah yang ada di sekitarnya.
Filsafat itu membahas sesuatu dari segala bentuk aspek yang mendalam, maka
dapat dikatakan bahwa filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering
dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif.Karena kebenaran ilmu
yang hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati oleh manusia saja.Sesungguhnya isi
alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es,
hanya mampu melihat yang di atas permukaan laut saja.Sementara filsafat mencoba
menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada
melalui pikiran dan renungan yang kritis.Sedangkan pendidikan adalah salah satu
bidang ilmu yangsama dengan ilmu yang lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu
filsafat, sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan juga.

4
1.2 Tujuan
1. Untuk mengulas isi sebuah buku
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan
3. Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan
4. Untuk mengkritisi buku dengan judul “Filsafat Pendidikan”
5. Untuk mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
6. Untuk melatih diri agar lebih berfikir kritis dalam mencari informasi yangakan
diberikan oleh setiap bab dari buku utama dan buku pembanding.

1.3 Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan buku utama dan buku pembanding

5
BAB II
ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Bab Buku Utama


Judul Buku : FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I

PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU


PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Filsafat pada arti peratamanya adalah suatu jalan yang ditempuh untuk
memecahkan sebuah masalah.Sedangkan,pada pengertian kedua, filsafat merupakan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah. Filsafat juga
merupakan sebuah ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan lain.Menurut
Sondang P.Siagian,filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.Untuk menjadi
bijaksana,berarti harus berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-
dalamnya,baik mengenai hakikat adanya sesuatu,fungsi,ciri-ciri,kegunaan,masalah-
masalah,dan sekaligus pemecahannya.Dari uraian tersebut menunjukan bahwa pengertian
filsafat telah berkembang dan berubah,baik mengenai ruang lingkup,metode,sistem,dan
kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari,sejalan dengan perkembangan budaya umat
manusia.

Berikut ini adalah ciri khusus untuk melengakapi uraian sebelumnya tentang
pengertian filsafat yang mengandung arti kebijaksanaa (baik dari segi bahasa maupun
istilah),yaitu:

 Keradikalan sejajar dengan dasar (masa lalu)


 Keuniversalan sesuai dengan kenyataan (masa sekarang)
 Kesistematisannya sesuai dan selaras dengan tujuan (masa mendatang)

6
Dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu dasarnya adalah filsafat, dapat
diuraikan sebagai berikut:
 Setiap ilmu pengetahuan memiliki objek dan problem.
 Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu.
 pengetahuan,dengan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu
pengetahuan.
 Disamping itu,filsafat juga memberikan dasar-dasar khusus yang digunakan dalam
setiap ilmu pengetahuan.
 Dasar yang diberikan oleh filsafat adalahtentang sifat ilmu dari ilmu
pengetahuan.Ilmu pengetahuan memperoleh sifat ilmu jika memenuhin syarat yang
telah ditentukan oleh filsafat.Artinya,tidak mungkin setiap ilmu meninggalkan
dirinya sebagai ilmu pengetahuan,dengan meninggalkan syarat yang telah
ditentukan olehfilsafat.
 Filsafat juga memberikan suatu metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.

Dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah sebagai
berikut:

 Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan


tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
 Berdasarkan atas dasar-dasar hasil kenyataan itu,maka filsafat membrikan pedoman
hidup kepada manusia.

7
BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN
SERTA PERANANNYA

Dalam pengertian yang sederhana dan umum,makna pendidikan sebagai usaha


manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan,baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan.Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma
tersebut,serta mewariskannya pada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup
dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan.Terdapat beberapa ciri atau
unsur umum dalam pendidikan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai,yaitu individu yang kemampuan
dirinya berkembang seehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya,baik
sebagai seorang individu maupunn sebagai warga negara atau warga masyarakat.
 Untuk mencapai tujuan itu,pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja dan
terencana untuk memilih isi (bahan materi),strategi kegiatan,dan teknik penilaian
yang sesuai.
 Kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan keluarga,sekolah, dan
masyarakat,berupa pendidikan jalur luar sekolah (informal dan nonformal).

Analisis bahasa,menurut Harry S.Schofield adalah usaha untuk mengadakan


interprestasi yang menyangkut pendapat,atau pendapat-pendapat mengenai makna yang
dimilikinnya.Oleh karena itu,bahasa merupakan alat rasional untuk menghubungkan satu
konsep atau peristilah dalam konteks semestinya dengan konteks.Sedangkan analisis
konsep adalah suatu analisis mengenai istilah-istilah (kata-kata) yang mewakili gagasan
atau konsep.Jika dalam analisis berusaha menemukan jawaban adanya sesuatu,maka apa
yang dilakukannya ini adalah analisis filosofis.Sebagai ilmu yang menjadi jawaban
terhadap problema-peoblema dalam lapangan pendidikan,maka filsafat pendidikan dalam
kegiatannya secara normative berfungsi sebagai:

8
 Merumuskan dasar-dasar dan tujuan pendidikan,konsep hakikat pendidikan dan
hakikat manusia,danisi moral pendidikan.
 Merumuskan teori, bentuk,dan sistem pendidikan, yang meliputi
kepemimpinan,politik pendidikan,pola-pola akutansi,dan peranan pendidik dalam
pembangunan bangsa dan negara.
 Merumuskan hubungan anatara agama,filsafat,filsafat pendidikan,teori
pendidikan,dan kebudayaan.

Adapun perbandingan pengaruh dan beberapa ide filsafat dalam pendidikan dapat
diketahui melalui sejarah pendidikan dapat diketahui melalaui sejarah pendidikan,anatara
lain tersimpul dalam pandangan-pandangan berikut ini :

1.Aliran Empirisme

Tokoh aliran ini adalah Jhon Locke (1632-1704).Seorang filosofi bangsa inggris.Ia
berpendapat bahwa anak lahir didunia ini sebagai kertas kosong atau sebagai meja berlapis
lilin (tabula rasa) yang belum ada tulisan diatasnya.
Nativisme dan Naturalisme
A. Nativisme

Aliran ini adalah penganut salah satu ajaran filsafat idealisme. Mendidik,menurut
aliran ini membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaannya.Berhasil tidaknya
perkembangan anak bergantung pada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimiliki
oleh anak.
B. Naturalisme
Aliran ini disebut juga aliran negativism,karena berpendangan bahwa pendidikan
hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya,dan selanjutnya
diderahkan kepada alam.

1. Teori Konvergensi
Teori atau aliran konvergensi ingin mengompromikan dua macam aliran yang
ekstrem,yaitu aliran empirisme dan nativisme.Tokoh aliran ini ialah William Stern (1871-
1938,seorang ahli pendidikan bangsa Jerman) yang berpendapat bahwa pembawaan
lingkungan sama pentingnya,kedua-duanya sama berpengaruh terhadap hasil

9
perkembangan anak didik.Hasil perkembangan dan pendidikan anak tergantung kepada
besar kecilnya pembawaan serta situasi lingkungannya.
BAB III
MASALAH POKOK FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

Dalam tinjaun dari segi sistematik ini filsafat berhadapan dengan tiga problem
utama,yaitu sebagai berikut :
1. Realitas
Mengenai kenyataan,yang selanjutnya menjurus kepada masalah
kebenaran.Kebenaran akan timbul,bila orang telah dapat menarik kesimpulan
bahwa pengetahuan yang dimiliki ini telah nyata.Realitas atau kenyataan ini
dipelajari oleh metafisika.
2. Pengetahuan
Berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti hak pengetahuan,cara
manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan itu,dan jenis-jenis
pengetahuan.Pengetahuan dipelajari oleh epistemology.
3. Nilai
Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi,pertanyaan yang
dicari jawabnya,antara lain nilai-nilai yang bagaimanakah yang dikehendaki oleh
manusia yang dapat digunakan sebagai dasar hidupnya.
Menurut John S. Brubcher,problema-problema filsafat juga merupakan problem
esensial dan pendidikan,antara lain filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang
erat.Pendidikan dalam pengembangan konsep-konsepnya,antara lain,dapat
menggunakannya sebagai dasar hasil-hasil yang dicapai oleh cabang-cabang diatas.

10
BAB IV
PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Adapun potensi-potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangkan
menjadi sikap hidup,meliputi hal dibawah ini:
1. Potensi jasmani dan pancaindra
2. Potensi piker (rasional)
3. Potensi perasaan dikembangkan
4. Potensi karsa atau kemauan yang keras
5. Potensi-potensi cipta
6. Potensi karya
7. Potensi budi nurani

Dalam proses pendidikan,potensi-potensi tadi merupakan potensi dasar manusia


dan merupakan isi pendidikan yang dibina dan dikembangkan dalam proses hidup dan
kehidupan seseorang,mulai dari lingkungan hingga kepada masyarakat yang lebih luas.
Dalam perkembangan sejarah umat manusia,maka tampillah manusia-manusia unggul
yang mengadakan perenungan,pemikiran,penganalisisan terhadap problem hidup dan
kehidupan dana alam semesta.Yang kemudian melahirkan beberapa aliran
filsafat,sofisme,filsafat klasik kemudian memberikan pengaruh didalam pendidikan,yang
dimulai oleh filsafat klasik dipelopori oleh Socrates (470-399 SM),dan diikuti oleh murid-
muridnya Plato dan Arietoteles.
Proses kehidupan umat manusia pada abad tersebut telah mengalami perubahan
drastic.Pembangunan yang luar biasa dari ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mendorong kehidupan uamt manusianya,proses lebih maju 100 tahun dari
sebelumnya.Dengan kemajuan teknologi,maka jarak antara benua terasa semakin
dekat,baik melalui hubungan transportasi,telekomunikasi dan lain-lain.
Pada 1967 di Amerika Serikat (William Burg) di Virginia pernah diadakan
konvensi internasional pendidikan yang membahas kritis dunia dalam
pendidikan.Konvensi tersebut menganggap masalah pendidikan dunia berasal dari
hubungan historis,dari faktor pertambahan jumlah murid,kelangkaan sumber dana,biaya

11
pendidikan yang meningkat,ketidakmampuan menyesuaikan hasil (relevensi
pendidikan),kelambanan dan ketidakefektivan.

BAB V
TUJUAN HIDUP DANTUJUAN PENDIDIKAN

A.Tujuan Manusia Mengalami Proses Perkembangan


Tujuan hidup mereka tidak begitu jelas,atau hampir tidak ada sama sekali.Kehidupan
mereka tidak lebih dari hanya untuk mengisi perut,melindungi dirinya dan keluarganya
daris serangan binatang buas,marabahaya dan lain sebagainya.Namun mungkin pendidikan
dalam penegrtian sempit sudah berlangsung bagi manusia pada saat itu,yakni mengajarkan
bagaimana menghadapi hidup,berjuang untuk menghadapi serangan binatang buas dan lain
sebagainya.

B.Tujuan Hidup Bangsa Indonesia

Sedangkan potret manusia Indonesia yang dicita-citakan,dan menjadi tujuan hidup


bangsa terkandung dalam jiawa pancasila.Yaitu manusia yang menjunjung tinggi
kemanusiaan yang adil dan beradap=b,persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,Itulah antara lain yang menjadi cita-cita
proklamasi dan cita-cita nasional bangsa Indonesia.

C.Tujuan Hidup Manusia Menurut Pandangan Islam

Tujuan kita sebagai muslim adalah menyembah,mengabdi,dan berbakti kepada


Allah SWT.Artinya,mengabdikan din kepadanya harus sesuai dengan kehendaknya.Semua
aktivitas dalam kehidupan manusia seharusnya sesuai dengan petunjuk dan aturannya,baik
dalam kehidupan individu,keluarga,masyarakat maupun dalam kehidupan bernegara,baik
sebagai masyarakat awam maupun sebagai pejabat penguasa,sebagai orang yang tak punya
maupun orang yang jutawan,baik dalam mencari maupun menafkahkan harta.

12
1.Fungsi Pendidikan
Tujuan pendidikan sebenarnya sudah terlingkup didalam pengertian pendidikan
sebagai usaha secara sadar,yang berati usaha tersebut mengalami permulaan dan akhirnya.
Dari uraian diatas,maka semakin jelaslah fungsi tujuan pendidikan yangkita
maksudkan,yaitu sebagai berikut:
 Mengakhiri tujuan itu
 Mengarahkan tujuan itu
 Sautu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain,baik tujuan baru maupun tujuan lanjutan dan tujuan pertama.
 Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.

2.Cara Menentukan Tujuan Pendidikan


Menurut para ahli pendidikan,seperti John S.Brubcher,dalam menetapkan tujuan
pendidikan dapat ditempuh tiga cara atau pendekatan yaitu:
 A historical analysis of social institutions approach
 A sociological analysis of current life approach
 Nornative philosophy approach

3.Kriteria Kualifikasi Tujuan Pendidikan


Menurut Dewey,ada tiga kriteria untuk tujuan yang baik,yaitu sebagai berikut:
 Tujuan yang sudahada harus menciptakan perkembangan yang lebih baik daripada
kondisi sebelumnya.
 Tujuan itu harus fleksibel dan dapat diubah ,menurut keadaan.
 Tujuan itu harus menunjukan kebebasan kegiatan.

4.Sasaran Tujuan Dan Tujuan Tertinggi Dalam Pendidikan


Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sadar akan tujuan.Tujuan
pendidikan,biasanya dirumuskan sebagai atau dalam bentuk tujuan akhir (ultimate aims of
education),karena dalam tujuan akhir meliputi semua tujuan pendidikan.
Secara umum,tujuan pendidikan sebagai dunia cita-cita dirumuskan secara singkat
dan padat,seperti membawa anak kearah tingkat kedewasaan,kematangan,integrasi pribadi

13
(kesempurnaan),dan terbentuknya kepribadian Muslim.Tujuan pendidikan tersebut sarat
dengan nilai-nilai yang bersifat mendasar (fundamental),yaitu nilai-nilai ilmiah,nilai
sosial,nilai moral,dan nilai agama.

BAB VI
FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS

Menurut Brubacher,seni mendidik atau seni pendidikan atau pedagogi,berbeda dari


ilmu pendidikan,karena ilmu pengetahuan pendidikan adalah mengenal prinsip-prinsip
universal yang dapat dipergunakan oleh seluruh pelajar atau siswa.Seni pendidikan
(mungkin dan kebiasaannya) didasarkan atas prinsip itu,akan tetapi masih sering terdapat
kesenjangan diantara prinsip dan praktik.Melalui seni (pendidikan) dari siguru,maka
kesenjangan ini dapat dihindarkan dan penyesuaian dapat dibuat antara prinsip yang umum
dengan sifat-sifat yang khusus (yang rumit) dari pribadi seseorang pelajar atau siswa.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga,yang berfungsi
membantu keluarga untuk mendidik anak-anak.Anak-anak mendapatkan pendidikan
dilembaga ini,yaitu yang tidak didapatkan dalam keluarga.Atau karena kedua orang tuanya
tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada
anak-anaknya.Salah satu tugas pendidikan anak-anak oleh orang tua,diserahkan kepada
guru sebagai pendidik professional untuk memberikan ilmu pengetahuan.Kehidupan
kerohanian merupakan potensi atau kemampuan dasar yang dibawa manusia sejak
lahir,dalam perkembangannya memerlukan orang lain.Dengan bantuan orang lain,potensi
tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan optimal sehingga kebutuhan
hidupnya akan terpenuhi.Dari sudut pandangan kebutuhan-kebutuhan manusia yang
bersifat biologis,fisiologis,dan naluriah,telah dibuktikan oleh peran yang dimainkan
pendidikan dalam kelangsungan hidup manusia.Sejak zaman prasejarah,umat manusia
dalam proses penyesuaian diri mereka terhadap berbagai cara hidup,mengatur hidup,dan
menciptakan masyarakatnya untuk usaha bersama yang dimulai dari satuan keluarga dan
suku primitive,kemudian terus maju dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman.

14
BAB VII
DEMOKRASI PENDIDIKAN

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga


memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung 3
hal,yaitu:
1. Rasa Hormat Terhadap Harkat Sesama Manusia
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaraan dan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin,umur,warna
kulit,agama,dab bangsa.
2. Setiap Manusia Memiliki Perubahan Ke Arah Pemikiran Yang Sehat
Dari acuan prinsip inilah,timbul pandangan bahwa manusia itu harus
dididik,karena dengan pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang
kearah yang lebih sehat,baik dan sempurna.
3. Rela Berbakti Untuk Kepentingan Dan Kesejahteraan Bersama
Kesejahteraan dan kebahagian hanya akan dapat tercapai,apabila setiap
warga negara atau anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau
pikirannya untuk memajukan kepentimgan bersama.

Pelaksanaan demokrasi pendidikan tidak hanya terbatas pada pemberian


kesempatan belajar,tetapi juga mencukupi fasilitas pendidikan sesuai jenis dan jenjang
pendidikan yang dibutuhkan masyarakat dengan tetap berorientasi kepada peningkatan
mutu dan relevansi pendidikan atau keserasian antara pendidikan dengan lapangan kerja
yang tersedia.

15
BAB VIII
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Aliran Progresivisme
Aliran progresivisme merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang
berkembang pesat pada permulaan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaruan
pendidikan.Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagai subjek yang
memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya,mempunyai
kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan mengancam manusia
itu sendiri.Pendidikan dianggap mampu mengubah dan menyelamatkan manusia demi
masa kedepan.Tujuan pendidikan selalu diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman yang
terus menerus dan bersifat profresif.Dengan demikian,progresif merupakan sifat positif
dari aliran tersebut.Sedangkan sifat negatifnya adalah aliran ini kurang menyetujui adanya
pendidikan yang bercorak otoritas dan absolut dalam segala bentuk seperti terdapat dalam
agama,moral,politikdan ilmu pengetahuan.

Aliran Esensialisme
Esensialisme merupakan perpaduan antara ide-ide filsafat idealism dan
realism.Aliran tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide,jika hanya
mengambil salah satu dari aliran atau posisi sepihak.Pertemuan dua aliran itu bersifat
eklektik,yakni keduanya sebagai pendukung,tidak melebur menjadi satu atau tidak
melepaskan identitas dan ciri masing-masing aliran.
Esensialisme yang berkembang pada zaman Renaissance mempunyai tujuan yang
berbeda dengan progresitivisme,yaitu mengenai pendidikan dan kebudayaan.Jika
progresivisme menggap pendidikan yang penuh fleksibilitas,serba terbuka untuk
perubahan ,tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu,toleran dan nilai-nilai dapat
berubah dan berkembang,maka aliran esensialisme ini memandang bahwa pendidikan
yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk menjadi sumber
timbulnya pandangan yang berubah,mudah goyah,kurang terararah dan tidak menentu
serta kurang stabil.Karena itu,pendidikan harus pijakan atas nilai yang dapat
mendatangkan kestabilan,telah teruji oelh waktu,tahan lama,dan nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan terseleksi.

16
Aliran Perennialisme
Aliran ini mengambil analogi realitas sosial budaya manusia,seperti realitas
sepohon bunga yang terus menerus mekar dari musim kemusim,datang dan pergi,berubah
warna secara tetap sepanjang masa,dengan gajala yang yang terus menerus ada dan
sama.Jika gejala dari musim kemusim itu dihubungkan satu dengan lainnya seolah-oleh
merupakan benang dengan corak warna yang khas dan terus menerus sama.Perennialisme
berpendapat,untuk mengatasi gangguan kebudayaan diperlukan usaha untuk menemukan
dan mengamankan lingkungan sosiokultural,intelektual,dan moral.Inilah yang menjadi
tugas filsafat dan filsafat pendidikan.

Aliran Rekonstruksionalisme
Untuk mencapai tujuan itu, rekonstruksionalisme berusaha mencari kesepakatan
semua orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam
suatu tataran baru seluruh lingkungannya.Tujuan tersebut hanya dapat diwujudkan melalui
usaha bersama dan bekerja sama semua bangsa.Pengikut aliran ini percaya bahwa bangsa-
bangsa didunia telah tumbuh kesadaran dan sepakat untuk menciptakan satu dunia baru
dengan kebudayaan baru,dibawah pengawasan mayoritas umat manusia.Itulah ide-ide
yang tersimpul dalam aliran rekonstruksionalisme ini.

17
2.2 Ringkasan Isi Bab Buku Pembanding I
Judul Buku:FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philos yang berarti cinta dan Sophia
berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan (Philosophia yang berarti cinta
pengetahuan).Dengan demikian filsafat adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau
kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.Filsafat pendidikan merupakan suatu
ilmu pengetahuan yang normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah,
norma-norma atau tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia
dalam hidup dan kehidupannya.Filsafat jika dilihat dari fungsinya, yaitu sebagai sarana
bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang
dihadapinya termasuk problematika di bidang pendidikan.Dalam hubungan antara filsafat
(umum) dan filsafat pendidikan, filsafat pendidikan memiliki beberapa batasan.
Filsafat adalah studi secara kritis mengenai masalah-masalah yang timbul dalam
kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari jalan keluar yang terbaik agar
dapat mengatasi semua permasalahan hidup dan kehidupan yang dihadapi.Dalam
pengertian yang luas, filsafat bertujuan memberikan pengertian yang dapat diterima oleh
manusia mengenai konsep-konsep hidup secara ideal dan mendasar bagi manusia agar
mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa
ruang lingkup filsafaat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komprehensif dan
semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami
hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan
pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang
dicita-citakan.Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu.Ilmu ingin mengetahui sebab dan
akibat dari sesuatu.Sementara filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak mau
terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan penyelidikannya tentang
hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi bahasannya. Filsafat pendidikan memiliki
beberapa sumber yaitu: manusia, sekolah, dan lingkungan. Sumber tersebut merupakan
sumber primer dari filsafat hidup dan filsafat pendidikan yang dialami seseorang. Sumber-
sumber ini akan terus memiliki dampak karena seorang individu terus tumbuh dan

18
berkembang. Filsafat mengkaji permasalahan yang menyangkut nilai yang ditentukan
untuk dijadikan pandangan hidup manusia. Menurut John Dewey, filsafat merupakan teori
umum sebagai landasan dari semua pemikiran umum mengenai pendidikan. Hubungan
antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi
dasar dan arah serta pedoman suatu sistem pendidikan.

19
BAB II
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan yang mampu menjawab segala
pertanyaan dan permasalahan yang berhubungan dengan alam semesta hingga masalah
manusia dengan segala problematika dan kehidupannya.Menurut John Dewey seorang
filsuf Amerika, filsafat merupakan teori umum dan landasan dari semua pemikiran
mengenai pendidikan.Tugas filsafat adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
menyelidiki faktor-faktor realitas dan pengalaman yang banyak terdapat dalam lapangan
pendidikan.Kemunculan filsafat pendidikan disebabkan banyaknya perubahan dan
permasalahan yang timbul di lapangan pendidikan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu
filsafat.
Sejarah menunjukkan bahwa kini filsafat tidak lagi membawa pemikiran mengenai
adanya subjek besar sebagaimana masa lalu.Kemajuan ilmu pengetahuan terutama ilmu
pengetahuan alam, telah menggoyahkan dasar-dasar pemikiran filsafat.Filsafat mulai
berkembang dan berubah fungsi dari segala induk ilmu pengetahuan menjadi semacam
pendekatan dan perekat kembali berbagai macam ilmu pengetahuan yang berkembang
pesat dan terpisah satu dengan yang lainnya.Jadi jelas bahwa filsafat berkembang sesuai
dengan perputaran dan perubahan zaman.
Ada beberapa aliran yang muncul yaitu idealisme, materialisme, dan
rasionalisme.Idealisme merupakan aliran yang mengagungkan jiwa.Menurut aliran ini, cita
adalah gambaran asli yang bersifat rohani dan jiwa terletak diantara gambaran asli (cita)
dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh pancaindra. Prinsip idealisme mendasari
semua yang ada dan yang nyata dialam ini hanya idea, disebabkan dunia idea merupakan
lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata sebagaimana yang tampak
dan tergambar. Aliran materialisme merupakan aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran
kebendaan.Menurut aliran ini, benda merupakan sumber segalanya.
Tokoh-tokoh aliran materialisme diantaranya yaitu Leukipos dan
Demokritus.Mereka berpendapat bahwa kejadian seluruh alam terjadi karena atom kecil
yang mempunyai bentuk dan bertubuh.Rasionalisme adalah aliran yang berpendapat
bahwa sumber pengetahuan itu terletak pada akal, sedangkan kesadaran terbentuk dalam
wadah-wadah pengetahuan yaitu ide-ide.Penganut aliran ini yakin bahwa kebenaran dan
kesesatan terletak didalam ide kita, bukannya terletak didalam sesuatu.
20
Aliran rasionalisme ini lahir karena adanya usaha untuk membebaskan diri dari
bentuk pemikiran yang tradisional yang dianggap tidak pernah mampu menangani dan
menemukan hasil terhadap ilmu pengetahuan.

21
BAB III
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan
yang sebenarnya, apakah hakikat dibalik alam nyata ini.Ontologi menyelidiki hakikat dari
segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra kita. Epistemologi
adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis
pengetahuan. Menurut epistemology, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari
pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia.
Aliran-aliran filsafat pendidikan modern dikenal beberapa aliran antara lain :
1. Progresivisme
2. Essensialisme
3. Perennialisme
4. Rekonstruksionalisme
Aliran progresivisme mengakui dan berusaha mengembangkan asas
progresivisme dalam semua realitas kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi
semua tantangan hidup.Aliran progresivisme memiliki kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan yang meliputi ilmu hayat, bahwa manusia mengetahui semua masalah
kehidupan; antropologi, bahwa manusia mempunyai pengalaman, pencipta budaya.Adapun
tokoh-tokoh aliran progresivisme ini antara lain adalah William James, John Dewey, dan
Hans Vaihinger.Menurut William James otak atau pikiran seperti juga aspek dari
eksistensi organic, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup.Dia
menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran
pokok dari ilmu pengetahuan alam.Dalam pandangan ontologis, menurut aliran
progresivisme, kenyataan alam semesta merupakan kenyataan kehidupan
manusia.Disamping itu, filsafat progresivisme memandang kebudayaan sebagai hasil budi
manusia yang dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak beku,
melainkan selalu berkembang dan berubah.

22
Aliran essensialisme merupakan aliran pendidikan yang didasarkan pada nilai-
nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.Essensialisme
memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan
tahan lama, yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata nilai
yang jelas.
Aliran Perennialisme merupakan aliran yang memandang bahwa pendidikan
sebagai kembali atau proses mengembalikan keadaan sekarang dan berpendapat bahwa
mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas merupakan tugas yang utama dari filsafat
khususnya filsafat pendidikan.
Aliran Rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak
tata susunan lama dengan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern dan berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat
manusia.

23
BAB IV
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN

Filsafat adalah hasil usaha manusia dengan kekuatan akal budinya untuk
memahami secara radikal, integral, dan universal tentang hakikat sarwa yang ada (Tuhan,
alam, dan manusia), serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari pemahaman tersebut.
Ada beberapa teori kebenaran menurut pandangan filsafat dalam bidang ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.Ontologi merupakan teori dari cabang filsafat yang membahas
realitas atau kenyataan yang selanjutnya menjurus pada sesuatu kebenaran.Epistemologi
adalah studi tentang pengetahuan, bagaimana kita mengetahui benda-benda.
Filsafat pendidikan adalah nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang
menjiwai, mendasari, dan memberikan identitas atau karakteristik suatu sistem pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah jiwa, roh, dan kepribadian sistem kependidikan nasional,
karenanya sistem pendidikan nasional wajarlah dijiwai, didasari, dan mencerminkan
identitas pancasila, citra dan karsa bangsa kita, atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat
Indonesia yang tersimpul dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
perwujudan jiwa dan nilai pancasila. Filsafat menjadikan manusia berkembang dan
mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis.
Untuk merealisasikan pandangan filsafat tentang pendidikan, ada beberapa unsur
yang dapat dijadikan tonggak untuk pengembangan pendidikan lebih lanjut yang meliputi
dasar dan tujuan pendidikan, pendidikan dan peserta didik, kurikulum, dan sistem
pendidikan.

24
BAB V
FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Ajaran filsafat yang komprehensif telah menduduki status tinggi dalam kebudayaan
manusia, yakni sebagai ideologi bangsa dan Negara.Filsafat pendidikan merupakan
aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan.Keberadaan filsafat bagi ilmu
pengetahuan bukan bersifat insidentil, melainkan filsafat itu merupakan teori umum dan
landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan.
Pancasila merupakan kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan
mencapai puncak kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan,
baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, sebagai makhluk sosial dalam mengejar
hubungan dengan masyarakat, alam, Tuhannya maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah
dan kebahagiaan rohaniah. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan
fungsi utamanya dan dari segi materinya digali dari pandangan hidup dan kepribadian
bangsa.
Filsafat pendidikan pancasila ditinjau dari ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.Ontology merupakan bagian dari filsafat yang menyelidiki tentang hakikat yang
ada.Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan (adanya) benda-benda atau merupakan
bidang filsafat yang menyelidiki sumber syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas
validitas dan hakikat ilmu pengetahuan.Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki
nilai-nilai (value). Nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul karena manusia
mempunyai bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari.

25
BAB VI
FILSAFAT PENDIDIKAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

Manusia adalah makhluk yang mampu mengembangkan diri.Kemampuan ini


menyebabkan manusia berpeluang untuk membentuk dirinya baik secara fisik maupun
mental.Filsafat diartikan sebagai kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang,
masyarakat atau bangsa.Dimasyarakat tradisional, peningkatan kualitas sumber daya
manusia masih terbatas pada aspek-aspek tertentu, yang erat kaitannya dengan tradisi
setempat.Namun yang jelas, peningkatan itu tak lepas hubungannya dengan filsafat hidup
dan kepribadian masing-masing.Dalam pengertian sederhana, filsafat diartikan sebagai
kepribadian jati diri dan pandangan hidup seseorang, masyarakat atau bangsa.Pendidikan
merupakan usaha untuk membimbing dan menghubungkan potensi individu.Sementara
dari sudut pandang kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai
budaya dari generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap
terpelihara. Dalam masyarakat modern, proses pendidikan tersebut didasarkan pada suatu
program pendidikan secara formal.

26
BAB VII
PENDIDIKAN NASIONAL DAN PEMBINAAN KARAKTER

Tujuan filosofis pendidikan nasional, secara garis besar sebagai upaya membentuk
anak didik yang memiliki kompetensi sains-teknologi maupun sains-agama agar mereka
beriptek dan berimtak.Atau dapat dikatakan pula tujuan pendidikan nasional adalah
menciptakan manusia Indonesia yang memiliki pengetahuan, berakhlak mulia,
berkepribadian dan berkarakter.Sebagai upaya sadar untuk menciptakan sumber daya
manusia yang berkarakter seperti yang diharapkan itu, institusi pendidikan memiliki
peranan terdepan.Pembangunan karakter generasi muda Indonesia diharapkan dapat
menjadi identitas anak bangsa ditengah era globalisasi dan akulturasi budaya dunia serta
mendorong kemandirian dalam upaya peningkatan kemampuan daya saing generasi muda
Indonesia.Karakter merupakan kualitas moral dan mental yang pembentukannya
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.Potensi karakter yang baik dimiliki
seorang sebelum dilahirkan harus terus-menerus dikembangkan melalui sosialisasi dan
pendidikan.

27
2.3 Ringkasan Isi Bab Buku Pembanding II
Judul Buku:FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB I
PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN
DAN KEHIDUPAN MANUSIA

1.pengertian filsafat
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk meyelesaikan
masalah.sedangkan pada pengertian kedua ,merupakan kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan atau pembahasan masalah.filsafat dari segi bahasa pada hakikatnya
adalah menggunakan rasio atau cara berpikir seseorang.ada 4 golongan pemikiran manusia
yaitu:
a.pemikiran pseudo ilmiah
pemikiran yang bertumpu pada aspek kepercayaan kebudayaan dan mitos
b.pemikiran awam
adalah pemikiran orang dewasa yang dapat menggunakan akal sehat
c.pemikiran ilmiah
pemikiran ini menggunakan metode-metode,tata pikir dalam paradigma ilmu pengetahuan
tertentu.
d.pemikiran filosofis
adalah kegiatan berpikir reflektif meliputi kegiatan
analisis,pemahaman,deskripsi,penilaian,penafsiran,dan perekaan yang bertujuan untuk
memperoleh kejelasan,kecerahan,keterangan,pembenaran dan penyatu paduan tentang
objek.
Filsafat berasal dari bahasa yunani ,yaitu philos dan sopia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar.para ahli yang mengemukakan pengertian filsafat ditinjau dari
segi istilah:
a.plato(427-342 SM)
b.Al-kindi(796-474M)

c. Ibnu Sina

28
2.kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia

a.kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan

Dalam ilmu pengetahuan,filsafat mempunyai kedudukan sentral,dan asal atau


pokok.karena ,filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang
kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan.adapun yang pertama kali yang
melepaskan diri dari filsafat adalah ilmu pasti kemudian disusul oleh ilmu-ilmu yang lain
mengenai perkembangan anak yang dikemukakan oleh piagiet dapat disimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat,dengan rincian sebagai berikut:

-Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem

-filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu pengetahuan

-disamping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar khusus yang digunakan dalam setiap
ilmu pengetahuan

-dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat dari ilmu pengetahuan

b.kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia

filsafat sebagai suatu ikhtiar,bukan berarti untuk merumuskan suatu doktrin


final,konklusif,dan tidak bisa diganggu gugat.dia bukan hanya sekedar idealis seperti yang
kita alami sebagai realitas.selain itu ada anggapan bahwa filsafat hanya suatu kegiatan
perenungan yang bertujuan mencapai pengetahuan tentang hakikat dan segala hal yang
nyata.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan filsafat dalam kehidupan adalah
sebagai berikut:

a) memberikan pengertian dan kesadaran pada manusia akan arti pengetahuan tentang
kenyataan yang diberikan oleh filsafat

b) berdasarkan atas dasar-dasar hasil kenyataan itu maka filsafat memberikan pedoiman
hidup kepada manusia.

29
BAB II

PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA


PERANANNYA

1.pengertian pendidikan

Dalam pengertian yang sederhana dan umum,makna pendidikan sebagai usaha


manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki,baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan.

Dengan kata lain pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri,yang berfungsi sebagai
filsafat pendidikan atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya.

Pengaruh pendidikan dalam jiwa seseorang merupakan pendorong kemampuan


untuk berkembang.sedangkan pendorong utama adalah potensi berupa bakat dan
pengalaman yang terpendam pada diri sesorang atau peserta didik.

Konsep yang dikemukakan oleh freeman butt dalam bukunya byaittu sebagai berikut:

1)pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga


kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi lainnya

2)pendidikan merupakan suatu proses

3)pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan

4)pendidikan adalah rekontruksi dan reorganisasi pengalaman Berdasarkan bebarapa


pengertian pendidikan yang telah diuraikan tadi,maka terdapat beberapa ciri atau unsur
utama,yaitu :

a.pendidikan mengandung tujuan yang ingin di capai

b.untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja dan
terencana

c.kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat.

30
2.Seluk beluk filsafat pendidikan

Pokok pikiran yang memengaruhi lahirnya filsafat pendidikan yaitu

a) sebagai ilmu pengetahuan normatif,ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau norma


yang dilaksanakan oleh manusia.

b) pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis ialah menanamkan sistem norma tingkah
laku manusia yang didasarkan oleh dasar- dasar filsafat

c) ilmu pengetahuan yang dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan noirmatif meliputi


agama

d) agam,filsafat dengan segala cabangnya menentukan dasar-dasar dan tujuan hidup


pendidikan manusia.

e) sistem pendidikan bertugas merumuskan alat-alat dan prasarana agar dicapai dan dibina
tujuan-tujuan pendidikan.

f) filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi,bertugas merumuskan secara normatif


dasar-dasar dan tujuan pendidikan

31
BAB III

MASALAH POKOK FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

A.objek dan sudut pandang filsafat

-objek materi filsafat terdiri atas 3 persoalan pokok yaitu:masalah tuhan,masalah alam,dan
masalah manusia.

-objek formal filsafat yaitu mencari keterangan sedalam dalamnya ke akarnya


persoalan,sampai kepada sebab sebab terakhir tentang objek materi filsafat,sepanjang
kemungkinan yang ada pada akal budi manusia. Pandangan mengenai hasil dari usaha
manusia menyangkut akal,dan kehendak dapat dijadikan satu yang disebut filsafat
kebudayaan.sebab kebudayaan menyangkut ketiga segi dan alat-alat kejiwaan manusia
tadi.

B.bersikap manusia terhadap filsafat

1)pandangan yang berpendappat bahwa setiap mendengar

katafilsafatmaka yang ada dalam bayangan mereka adalah sesuatu yang ruwet dan sulit.

2)pandagan yang bersifat skptis,yakni orang-orang yang berpendapat bahwa filsafat adalah
sesuatu perbuatan yang tidak ada gunanya.

3)pandangan yang bersifat negatif karena mengambil manfaat secara negatif,dengan


mengatakan dengan brfilsafat adalah bermain api atau berbahaya.karena pengertian filsafat
hanya dibatasi pada pengertian mencari hakikat tuhan.

4)golongan yang memandang dari sudut positif yakni filsafat adalah suatu lapangan
studi,tempat melatih akal untuk berfikir.jadi setiap manusia memiliki kemungkinan untuk
berfilsafat.

32
BAB IV

PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIDKAN

1.Proses pendidikan bersama perkembangan proses kehidupan

Adsapun potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangkan menjadi sikap
hidup meliputi:

a. potensi jasmani dan panca indra,dengan mengembangkan sikap hidup sehat,memelihara


gizi,olahraga teratur,istirahat yang cukup,lingkungan hidup bersih.

b. potensi pikir dengan mengembangkan kecerdasan suka membaca,belajra ilmu


pengetahuan yang sesuai dengan minat,mengembangkan gaya pikir kritis,dan objektik.

c. potensi perasaan dikembangkan yaitu perasaan yang peka ddan halus dalam segi oral
dan kemanusiaan,perasaan estetika dengan mengembangkan minat kesenian dengan
berbagai seginya,sastra dan budaya.

d. potensi kersa atau kemauan yang keras ,dengan mengembangkan sikap rajin belajar atau
ulet,tabah menghadapi segala tantangan,brjiwa

perintis,suka berprakarsa,hidup hemat dan sederhana

e. potensi-potensi cipta,dengan mengembangkan daya kreasi dan imajinasi dari segi


konsepsi pengetahuan maupun seni budaya.

f. potensi karya konsepsi dan imajinasi tidak cukup diciptakan sebagai konsepsi,semuanya
diharapkan dilaksanakan secara opersional.inilah tindakan,amal,atau karya yang nyata.

g. potensi budi nurani,kesadaran ketuhanan dan keagamaan,yakni kesadaran moral yang


meningkatkan hakat dan martabat manusia menjadi manusia yang berbudi luhur,atau insan
kamil atau manusia yang takwa menurut konsepsi agama masing-masing.

Jadi pendidikan merupakan suatu aktifitas manusiaa terhadap manusia dan untuk
manusia,atau apa yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia dengan segalla
problematikanya.

33
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan
Kelebihan Materi Bab di Buku Utama

 Cover pada buku utama terlihat menarik dengan penggunaan perpaduan warna
hitam dan abu-abu.
 Penjelasan materi didalam buku sudah sangat jelas dan penggunaan katanya mudah
dipahami oleh pembaca;
 Didalam materi bab penulis menambahkan pendapat-pendapat para ahli sehingga
akan lebih mudah untuk mengetahui keakuratan meteri isinya dan juga dapat
dipercaya oleh pembaca;
 Penulis mencantumkan daftar pustaka sehingga pembaca mengetahui sumber asli
dari buku.

KelebihanMateri Bab di Buku Pembanding

 Penjelasan dari materi buku pembanding sudah cukup jelas;


 Cover pada buku utama terlihat menarik dengan penggunaan warna biru dan
disertai gambar yang membuat cover lebih menarik;
 Penjelasan materi sudah jelas karena kata-katanya mudah dipahami oleh pembaca.
 pengertian filsafat dibuku pembanding II menggunakan 2 pendekatan yaitu
tradisional dan kritis,yang pada intinya pendekatan itu menjelaskan bahwa filsafat
pendidikan adalah pendekatan terhadap masalah pendidikan.pada buku
pembanding filsafat pendidikan bersandarkan pada filsafat formal atau umum,yang
berartibahwa masalah-masalah pendidikan merupakan karakter filsafat.

34
3.2 Kelemahan
Kelemahan Materi Bab di Buku Utama

 Didalam buku utama ini setiap babnya tidak ada rangkuman dan soal latihan
untuk menguji sejauh mana kemampuan pembaca dalam materi yang sudah
dibacanya.
 Tidak disertai gambar pendukung untuk penyampaian materi
 Terdapat kalimat-kalimat asing yang sulit dimengerti maksudnya.

Kelemahan Materi Bab di Buku Pembanding

 Tidak terdapat gambar yang mendukung penyampaian materi


 Tidak terdapat soal latihan untuk menguji kemampuan pembaca
 Tidak ada rangkuman materinya
 Buku ini tidak memiliki indikator dan latihan yang diberikan untuk penugasan
mahasiswa yang berguna untuk mengevaluasi pemahaman mengenai makna
materi yang di paparkan.pada buku pembanding tidak ada rangkuman pada
akhir babnya.

35
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu
yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal
sehat dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan atau kesulitan.
Sedangkan pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk
mencapai tujuan, seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan
terbentuknya kepribadian muslim.Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan.
Keduanya menjadi arah, dasar, dan pedomam suatu kehidupan.Masalah pendidikan adalah
merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan
berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan
keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Pendekatan filosofis adalah cara
pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah
mengenai sesuatu yang berada di balik objek formanya. Hubungan antara filsafat dan teori
pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem
pendidikan.

4.2 Saran
Semoga dengan penulisan critical book ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
modal dalam mempelajafi filsafat. Saya sebagai penulis critical book ini menyadari masih
banyak kekurang dan kesalahan dalam membuat critical book dikarenakan kurangnya
peengalaman dan sumber yang masih sangat terbatas, oleh karena itu saya sebagai penulis
berharap dapat memaklumi isi dari critical book ini dan dapat diberikan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar kedepannya dicapai kesempurnaan dalam pembuatan
critical book yang berikutnya .

36
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Muhammad. 2018. Filsafat Pendidikan.Jakarta :PRENADAMEDIA GROUP.
Prof. Dr. H. Jalaluddin dan Prof.Dr.H. Abdullah Idi, M.Ed. 2014. Filsafat Pendidikan:
Manusia, Filsafat, Dan Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

37
Lampiran
IDENTITAS BUKU

Buku Utama Buku Pembanding I & II

Judul Buku Utama: Judul Buku pembanding I: Judul Buku pembanding II:
FILSAFAT PENDIDIKAN: FILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
Manusia, Filsafat, Dan
Pendidikan
Penulis Buku Utama: Penulis Buku Pembanding Penulis Buku Pembanding
Muhammad Anwar I: II: D.rs.Uyoh
Prof. Dr. H. Jalaluddin Sadulloh,M.Pd
dan Prof.Dr.H. Abdullah
Idi, M.Ed.
Tahun Terbit:2018 Tahun Terbit: 2014 Tahun Terbit: 2017

Penerbit: PRENADAMEDIA Penerbit: RajaGrafindo Penerbit : alfabeta bandung


Persada
GROUP
Jumlah Halaman: 244 Jumlah Halaman: 242 Jumlah Halaman: 183

ISBN: 978-979-769-375-2 ISBN: 978-979-769-372-5 ISBN: 979-8433-71-5

38

Anda mungkin juga menyukai