DISUSUN OLEH :
NAMA : ABDULLAH MUNAWIR NASUTION
NIM : 1213311125
DOSEN PENGAMPU: SANI SUSANTI, S.PD., M.PD
MATA KULIAH: FILSAFAT PENDIDIKA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
C. Manfaat............................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 36
B. Saran................................................................................................................. .. 36
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah
peserta didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
maupun perguruan tinggi. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna
bahwa guru mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat
memberikan layanan pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing
anak.Filsafat sudah sebagai ilmu pengetahuan yang membingungkan, dan banyak
kalangan yang mempelajari filsafat berakhir dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian.
Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahakan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metode-metode ilmiah
lainnya.
Dengan kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang
dikembangkan oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan aliran filsafat yag dianutnya. Dengan dibuatnya cbr ini diharapkan agar
kiranya dapat mempermudah pembaca dalam mengambil intisari dari buku yang
direview.
B. TUJUAN
Ada pun tujuan dari pembuatan critical book report ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar Filsafat pendidikan
b. Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata filsafat pendidikan
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari buku yang di kritik
C. MANFAAT
a. Untuk melatih diri sebagai mahasiswa untuk dapat berfikir secara kritis dalam mencari
informasi dari buku yang di kritik
b. Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan
c. Dapat lebih memahami mengetahui mengenai filsafat
BAB II
ISI BUKU
A. IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
a. Judul buku : Filsafat Pendidikan
b. Pengarang : Muhammad Anwar
c. Penerbit : Kencana
d. Tahun terbit : 2017
e. Kota terbit : Makassar
f. Tebal buku : 176 halaman
g. ISBN : 978-602-1186-52-7
BUKU PEMBANDING
a. Judul buku : Pengantar Filsafat Pendidikan
b. Pengarang : Drs.Uyoh Sadulloh, M.Pd
c. Penerbit : Alfabeta Bandung
d. Tahun terbit : 2017
e. Kota terbit : Bandung
f. Tebal buku : 183 halaman
g. ISBN : 979-8433-71-5
B. RINGKASAN BUKU
Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para ahli dapat dirumuskan bahwa filsafat
ialah upaya manusia dengan akal budinya untuk memahani, mendalami, dan menyelami
scera radikal, integral dan sistematik mengenai ketuhanan , alam semesta, dan manusia.
Sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang hakikatnya yang dapat dicapai akal
manusia dan bagaimna seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan yang
diinginkan.
B.KEHIDUPAN DFILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEDUDUKAN MANUSIA
1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan snetaral, dan asal pokok.
Karena, filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha menusia dibidang
kerohanian untuk mencapai kebenaran pengetahuan. Tetapi, manusia tidak pernah
merasa puas dengan meninjau sesuatu dari sudut yang umum, melainkan juga ingin
memperhatikan hal-hal yang khusus. Ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari
filsafat dengan rincian sebagai berikut:
setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem
filsafat juga memberikan dasr-dasr yang umum bagi semua ilmu pengetahuan, d
dnegan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu pengetahuan
disamping itu, filsafat juga memberikan dasar-dasar khusu yang digunakan dalam
setiap ilmu pengetahuan.
dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari ilmu
pengetahuan
filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.
berdasarkan atas dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman
hidup kepada manusia. Pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat disekitar manusia
sendiri, seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lain. Kita juga mengetahui
bahawa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rsa, dan kehendak. Dengan akal,
filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan.
Dengan rasa dan kehendak, maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan
mengenai baik dan buruk.
Untuk mencapai tujuan tersebut , pendidikan perlu melakukan usaha ynag disengaja
dan terncana untuk memilih isi, strategi kegitan, dan teknik penilaian yang sesuai.
Navitisme dan naturalisme, pendidikan menurut aliran navitisme ialah tidak mepunyai
kekuatan sama sekali. Apa yang patut dihargai dan pendidik atau manfaat yang diberikan
oleh pendidikan, tidak lebih dari sekadar memoles permukaan peradaban dan tingkah
laku sosial. Sedangkan pandangan aliran naturalisme hampir sama dnegan nativisme,
karena pandangan ini sering mengemukakan teori yang ganjil tentang kemungkinan
manusia dapat di didik. Aliran ini disebut juga aliran negativisme, karena berpandangan
bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan
sendirinya, dan selanjunya diserahkan kepada alam.
Teori konvergensi, dari pandangan konvergensi dapat disimpulkan bahwa, pendiidkan itu
serba mungkin diberikan kepada anak didik, pendiidkan diartikan sebagai pertolongan
yang diberikan kepada anak untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan
mencegah yang buruk,dan hasil pendidikan tergantung kepada pembawaan lingkungan.
Pandangan atau sudut pandang yang berbeda terhadap suatu obyek akan
melahirkan filsafat yang berbeda-beda. Misalnya, mengambil manusia sebagai obyeknya.
Jika dilihat dari segi jiwanya saja, maka akan muncul filsafat tentang jiwa manusia, yang
disebut Psikologi. Jika dilihat dari segi rasa, muncul filsafat yang disebut estetika. Jika
dilihat dari segi akal manusia, muncul filsafat yang dikenal Logika.
Pandangan mengenai hasil dari usaha manusia menyangkut akal, rasa dan kehendak
dapat dijadikan satu, yang disebut filsafat kebudayaan. Sebab kebudayaan menyangkut
ketiga segi dan alat-alat kejiwaan manusia tadi.
B.SIKAP MANUSIA TERHADAP FILSAFAT
1)Pandangan yang berpendapat bahwa setiap mendengar kata “ filsafat “ maka yang ada
dalam bayangan mereka adalah sesuatu yang ruwet dan sulit. Yang dalam yang hanya
dapat dipahami oleh orang tertentu saja.
2)Pandangan yang bersifat skeptis, yakni orang-orang yang berpendapat bahwa filsafat
adalah sesuatu perbuatan yang tidak ada gunanya.
3)Pandangan yang bersifat negatif karena mengambil manfaat secara negatif,dengan
mengatakan dengan berfilsafat adalah bermain api atau berbahaya. Karena pengertian
filsafat hanya dibatasi pada pengertian mencari hakikat Tuhan.
4)Golongan yang memandang dari sudut positif, yakni filsafat adalah suatu lapangan
studi, tempat melatih akal untuk berpikir. Jadi setiap manusia mempunyai kemungkinan
untuk berfilsafat.
C.MASALAH ESENSIAL FILSAFAT DAN PENDIDIKAN
Filsafat sebagai ilmu yang mengadakan tinjauan dan mempelajari objeknya dari
sudut hakikat, juga mengadakan tinjauan dari segi sistematik. Dalam tinjauan dari segi
ini filsafat berhadapan dengan tiga problem utama, yaitu:
Realitas;Mengenai kenyataan, yang selanjutnya menjurus kepada masalah kebenaran.
Kebenaran akan timbul bila orang telah dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan
yang telah dimiliki ini telah nyata. Realitas atau kenyataan ini dipelajari oleh metafisika.
Dipelajari oleh cabang filsafat yang disebut aksiologi. Pertanyaan yang dicari jawanya,
antara lain nilai-nilai yang bagaimanakah yang dikehendaki oleh manusia dan yang
dapat digunakan sebagai dasar hidupnya.
o Mengadakan metabolisme atau penyusunan dan pembongkaran zat, yaitu ada zat yang
masuk dan keluar.
o Memberikan tanggapan terhadap rangsangan ari dalam dam luar.
o Bergerak.
Apabila dibandingkan dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, seperti gajah,
harimau, burung dan buaya, tubuh manusia lebih lemah. Gajah dapat mengangkat balok
yang berat, harimau dapat berjalan cepat, burung dapat tebang, dan buaya dapat
berenan cepat. Sekalipun demikian, rohani manusia, yaitu akal budi dan kemauannya,
manusia dapat menggembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kedua alat
tersebut, manusia dapat menguasai dan mengungguli makhluk lain.
Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial, yaitu berpikir, dan
lahirnya filsafat pendidikan tentang manusia berasal dari pemikiran manusia tantang jati
dirinya yang unik dan misterius.
BAB 5 TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A.MANUSIA DAN TUJUAN HIDUPNYA
Tujuan hidup manusia mengalami proses perkembangan
Suatu bangsa yang ingin berdiri kokoh dan kuat harus mempunyai tujuan hidup
yang dicita-citakan. Bagi Indonesia, sejak Negara Indonesia merdeka, tujuan itu telah ada
dan jelas, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-
cita kemerdekaan yaitu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , dan turut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Sedangkan potret manusia Indonesia yang dicita-citakan, dan menjadi tujuan
hidup bangsa terkandung dalam jiwa Pancasila. Yaitu, manusia yang bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan manusia yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin ileh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia, itulah antara lain yang menjadi cita-cita proklamasi dan cita-
cita nasional bangsa Indonesia.Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, maka
dilaksanakanlah pembangunan atau proses perubahan secara terus meenerus
merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai, meliputu
unsur-unsur berikut:
a. Mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan
spiritual berdasarkan Pancasila.
b. Di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu, dan berkedaulatan rakyat.
c. Dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis.
d. Dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai untuk membangun manusia Indonesia
seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia, tidak akan mungkin tercapai dalam
beberapa tahun, dalam satu dua generasi. Yang lebih penting adalah semua upaya
pembangunan harus diarahkan sedemikian rupa, sehingga setiap tahap semakin dekat,
dan setiap generasi mewariskan kepada generasi berikutnya keadaan yang makin
mendekati tujuan tersebut.
Tujuan hidup manusia menurut pandangan islam
Tujuan hidup manusia dan orang-orang yang beriman ialah beribadah atau mengabdi
kepada ALLAH. Sehingga, menjadi orang yang taat dan mengabdi kepa ALLAH yang
Maha Kuaasa dan Maha Pencipata Alam Semesta ini.
B.TUJUAN PENDIDIKAN
FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan dalam pendidikan menunjukkan hasil dari proses alamiah yang membawa
kepada kesadaran, menjadikannya faktor penentuan observvasi dan memilih acara
untuk bertindak. Dengan kata lain, dalam pendidikan perlu adanya suatu kegiatan yang
sadar akan tujuan untuk memberikan ketentuan pasti dalam memilih materi,metode,
alat evaluasi, disamping memberi kan arah tujuan kegiatan
SASARAN TUJUAN DAN TUJUAN TERTINGGI DALAM PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan nasional kita dalam upaya mewujudkan masyarakat budaya yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka pendidikan nasional harus berfungsi
sebagai alat pengembang pribadi, warga negara kedudukan, dan pengembangan bangsa.
Dari buku utama pengertian filsafat adalah Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang
ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian untuk ke dua,
merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah.
Dari buku pembanding filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup dan dapat
juga disebut pandangan hidup. Filsafat juga dapat diartikan sebagai berfikir reflektif dan
kritis. Jadi menurut saya filsafat adalah suatu pemikiran yang dilakukan untuk
memcahkan masalah yang berusaha untuk mencari sedalam dalamnya sebuah
pemahaman.
Selanjutnya pengertian filsafat pendidikan dari buku utama yaitu menggunakan dua
pendekatan yaitu menggunakan pendekatan tradisional dan kritis, yang pada intinya
dari pendekatan itu menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah cara pendekatan
terhadap masalah pendidikan. Sedangkan pada buku pembanding filsafat pendidikan
bersandarkan pada filsafat formal atau umum, yang memiliki arti bahwa masalah-
masalah pendidikan merupakan karakter filsafat. Jadi menurut saya filsafat pendidikan
adalah segala hal yang mempelajari pendidikan dan pelaksanaan pendidikan
Pada buku utama dan buku pembanding hanya materi filsafat dan filsafat
pendidikan yang ada pada setiap buku jadi hanya itu yang dapat dibanding kan dan
diambil kesimpulannya.
B. KEUNGGULAN BUKU
Pada buku utama, buku ini sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan ajar , Hal
ini dikarenakan isi atau materi yang terkandung didalamnya tersusun secara sistematis
yang memudahkan mahasiswa untuk memahami secara berkala materi yang dibahas
pada setiap babnya. Dari segi bahasa juga bagus karena menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dan dimenegrti pembaca.
Pada buku pembanding isi materi lebih banyak dalam menjelaskan mazhab-
mazhab filsafat
C. KELEMAHAN BUKU
Kedua buku ini mempunyai kelemahan yang sama yaitu, tidak terdapat indikator
yang membantu mahasiswa mencapai kompetensi ajarnya, kedua buku tidak memiliki
latihan yang diberikan untuk penugasan mahasiswa yang berguna untuk mengevaluasi
pemahaman mahasiswa mengenai materi yang dibahas sebelumnya sehingga mahasiswa
dapat lebih memahami makna materi yang dipaparkan. Selain itu tidak dicantumkan
rangkuman pada akhir bab pada buku pembanding, hal itu merupakan salah satu
kelemahan yang ada, karna rangkuman sangat membantu mahasiswa dalam meringkas
ulang apa isi dari materi yang ada. Dan juga Kedua buku tidak melampirkan gambar yang
menjadi salah satu penarik perhatian pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah adalah suatu pemikiran
yang dilakukan untuk memcahkan masalah yang berusaha untuk mencari sedalam
dalamnya sebuah pemahaman. Filsafat memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan
dari filsafat pendidikan karena Filsafat dijadikan sebagai media untuk menyusun
proses pendidikan ,menyelaraaskan dan mengharmoniskan dan menernagkan nilai-nilai
dan tujuan yang akan dicapai.dalam pelaksanaanya filsafat pendidikan
B.SARAN
Saran saya sebaiknya sebagai calon guru kita harus menguasi dan mendalami
filsafat pendidikan agar dapat meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal
kehidupan karena filsafat pendidikan sangat penting dalam peran pendiidkan sebab
masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan masalah-masalah filsafat umum,
seperti hakikat kehidupan yang baik, pendidikan akan berusaha untuk mencapainya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Anwar.2017.Filsafat Pendidikan, Makassar, Kencana
Drs.Uyoh Sadulloh, M.Pd.2017. Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung, Alfabeta