Skor Nilai:
FILSAFAT PENDIDIKAN
(MUHAMMAD ANWAR,KENCANA,2017 )
FOTO
Mah- siswa
Medan,,September 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................. 1
C. Manfaat............................................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 36
B. Saran................................................................................................................. .. 36
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 36
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menjadi fokus perhatian adalah peserta
didiknya, baik itu di Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun
perguruan tinggi. Pemahaman pada diri peserta didik mempunyai makna bahwa guru
mengenal betul kelebihan dan kelemahan peserta didik sehingga dapat memberikan layanan
pendidikan yang tepat dan bermanfaat bagi masing masing anak.Filsafat sudah sebagai ilmu
pengetahuan yang membingungkan, dan banyak kalangan yang mempelajari filsafat berakhir
dengan rasa pusing dan ketidakmengrtian. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah
merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam
memecahakan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya, di samping
menggunakan metode-metode ilmiah lainnya.
Dengan kata lain, teori-teori dan pandangan-pandangan filsafat pendidikan yang
dikembangkan oleh seorang filosof tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh
pandangan dan aliran filsafat yag dianutnya. Dengan dibuatnya cbr ini diharapkan agar
kiranya dapat mempermudah pembaca dalam mengambil intisari dari buku yang direview.
B. TUJUAN
Ada pun tujuan dari pembuatan critical book report ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar Filsafat pendidikan
b. Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata filsafat pendidikan
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari buku yang di kritik
C. MANFAAT
a. Untuk melatih diri sebagai mahasiswa untuk dapat berfikir secara kritis dalam mencari
informasi dari buku yang di kritik.
b. Untuk menambah wawasan tentang Filsafat Pendidikan
c. Dapat lebih memahami mengetahui mengenai filsafat
BAB II
ISI BUKU
A. IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
a.Judul buku : Filsafat Pendidikan
b.Pengarang : Muhammad Anwar
c.Penerbit : Kencana
d.Tahun terbit : 2017
e.Kota terbit : Makassar
f.Tebal buku : 176 halaman
g.ISBN : 978-602-1186-52-7
BUKU PEMBANDING
a.Judul buku : Pengantar Filsafat Pendidikan
b.Pengarang : Drs.Uyoh Sadulloh, M.Pd
c.Penerbit : Alfabeta Bandung
d.Tahun terbit : 2017
e.Kota terbit : Bandung
f.Tebal buku : 183 halaman
g.ISBN : 979-8433-71-5
B. RINGKASAN BUKU
BAB 1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN
DAN KEHIDUPAN MANUSIA
A.PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah.
Sedangkan, pada pengertian untuk ke dua, merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan atau pembahasan masalah. Filsafat dari segi bahasa pada hakikatnya dalah
menggunakan rasio(berfikir). Tetapi tidak semua berfikir disebut filsafat. Filsafat juga
merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan lain, sebenarnya arti filsafat
mengandung cita-cita yang mulia, yaitu orang yang belajar filsafat berusahan untuk memiliki
mutiara-mutiara kebijaksanaan sebagai pedoman dan pegangan hidup sehingga filsafat
mengandung sesuatu yang dalam bagi manusia. Filsafat dipandang sebagai induk ilmu
pengetahuan, karena pada mulanya sebagian besar ilmu yang berkembang dewasa ini berasal
dari filsafat. Uraian tentnag pengertian filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat
disimpulkan bahwa filsafat adalah:
· Pengetahuan tentang kebijaksanaan
· Mencari kebenaran, dan
· Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip.
Filsafat ditinjau dari segi istilah, menurut para ahli dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah
upaya manusia dengan akal budinya untuk memahani, mendalami, dan menyelami secara
radikal, integral dan sistematik mengenai ketuhanan , alam semesta, dan manusia. Sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang hakikatnya yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimna seharusnya sikap manusia setelah mencapai pengetahuan yang diinginkan.
B.KEHIDUPAN DFILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN KEDUDUKAN
MANUSIA
1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan snetaral, dan asal pokok.
Karena, filsafat pada awalnya merupakan satu-satunya usaha menusia dibidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran pengetahuan. Tetapi, manusia tidak pernah merasa puas dengan
meninjau sesuatu dari sudut yang umum, melainkan juga ingin memperhatikan hal-hal yang
khusus. Ilmu pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat dengan rincian sebagai berikut:
· setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek dan problem
· filsafat juga memberikan dasr-dasr yang umum bagi semua ilmu pengetahuan, d dnegan
dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu pengetahuan
· disamping itu, filsafat juga memberikan dasar-dasar khusu yang digunakan dalam setiap
ilmu pengetahuan.
· dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari ilmu pengetahuan
· filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.
2. Kedudukan Filsafat Dalam Kehidupan Manusia
Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia dapat diuraikan sebagai berikut:
· memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang
kenyataan yang diberikan oleh filsafat
· berdasarkan atas dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup
kepada manusia. Pedoman itu mengenai sesuatu yang terdapat disekitar manusia sendiri,
seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lain. Kita juga mengetahui bahawa alat-
alat kewajiban manusia meliputi akal, rsa, dan kehendak. Dengan akal, filsafat memberikan
pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak,
maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
· dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari ilmu pengetahuan
· filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.
.
. BAB 2 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA
PERANANNYA.
A.PENGERTIAN PENDIDIKAN
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendiidkan terlebih dahulu perlu diketahui dua
istilah yang hampir sama bentuknya dan sering digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu
pedagodi dan paedagoiek. Pedagodi berarti pendidikan. Sedangkan paeda artinya ilmu
pendidikan. Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki, merenung tentang
gejala-gejala perbuatan mendidik. Istilah ini beral dari kata pedagogia(yunani) yang berarti
pergaiulan dengan anak-anak.
Dalam pengertian yang sederhana dan umum, makna pendidikan sebagai
usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan. Baik
jamsani maupun rohani sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaaan.
Dengan kata lain, pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang berfungsi sebagai filsafat
pendidikannya atau sebagi cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya.
Berikut ini beberapa ciri atau unsur umum dalam pendidikan yang dapat disimpulkan sebagai
berikut:
· Pendidikan mengandung tujuan yag ingin dicapai, yaitu individu yang kemampuan dirinya
berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya, baik sbegai seorang individu
maupun sebagai warga negara atau warga masyarakat.
· Untuk mencapai tujuan tersebut , pendidikan perlu melakukan usaha ynag disengaja dan
terncana untuk memilih isi, strategi kegitan, dan teknik penilaian yang sesuai.
· Kegiatan tersebut dapat diberikan dilingkungan keluarga, sekolah, dan msyarakat, berupa
pendidikan jalur sekolah(formal) dan pendidikan jalur luar sekolah(non formal).
B.TUJUAN PENDIDIKAN
· FUNGSI TUJUAN PENDIDIKAN
Fungsi tujuan pendidikan yaitu sebagai berikut:
1.Mengakhiri tujuan itu
2.Mengarahkan tujuan itu
3.Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik tujuan
baru maupun tujuan lanjutan dan tujuan pertama
4.memberi nilai(sifat) pada usaha-usaha itu
· CARA MENENTUKAN TUJUAN PENDIDIKAN
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan cara yang paling baik
bagi seorang pendidik dalam menentukan tujan pendidikan. Menurut John S. Brubacher ada 3
cara dalam menentapkan tujuan pendidikan yaitu;
1.A Historical Analysis of social institutions approach, adalah suatu pendekatan yang
berorientasi kepada raealitas yang sudah ada dan telah tumbuh
2.A Sociological analysis of curent life approach, yaitu pendekatan yang berdasarkan pada
analisis tentang kehidupan yang aktual
3.Normative philosophy approach, yaitu pendekatan melalui nilai-nilai filsafat normatif,
seperti filsafat negara dan moral.
· KRITERIA KUALIFIKASI TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan dalam pendidikan menunjukkan hasil dari proses alamiah yang membawa kepada
kesadaran, menjadikannya faktor penentuan observvasi dan memilih acara untuk bertindak.
Dengan kata lain, dalam pendidikan perlu adanya suatu kegiatan yang sadar akan tujuan
untuk memberikan ketentuan pasti dalam memilih materi,metode, alat evaluasi, disamping
memberi kan arah tujuan kegiatan
· SASARAN TUJUAN DAN TUJUAN TERTINGGI DALAM PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan nasional kita dalam upaya mewujudkan masyarakat budaya yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka pendidikan nasional harus berfungsi sebagai
alat pengembang pribadi, warga negara kedudukan, dan pengembangan bangsa.
BAB 6 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BIOLOGIS
A.FUNGSI PENDIDIKAN DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia terlebih-lebih dalam jaman
modern sekarang ini yang dikenal dengan abad cybemetica,bahwa pendidikan diakui sebagi
satu kekuatan (education as power) yang menentukan prestasi dan produktivitas di bidang
yang lain,karena menurut Theodore Brameld bahwa: Education as power means compement
and strong enough to enable us, themajority of people,to decide what kind of a word we want
and how to acheve that kind world atau dengan kata lain pendidikan sebagai kekuatan berati
mempunyai wewenang dan cukup kuat bagi kita,bagi rakyat banyak (khalayak) untuk
menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia
semacam itu.dan tidak ada satu fungsi dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses
pendidikan baik didalam maupun di luar lembaga formal .Hubungan dan interaksi sosial yang
terjadi dalam proses pendidikan di masyrakat mempengaruhi perkembangan kepribadian
manusia.untuk memperoleh hakekat diri yang makin bertambah sebagai hasil pengalaman
berturut-turut sepanjang kehidupan masyarakat.
Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada
dan berkembang. Didalam masyarakat yang kompleks,fungsi pendidikan ini mengalami
proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap
behubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah.
Menurut Prof.Lodge tersebut bahwa perkataan pendidikan di pakai kadang-kadang
dalam pengertian yang lebih luas dan dalm arti sempit .Dalam pengertian yang lebih luas:
semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan,sebagai contoh:seorang anak dapat
mendidik orang tuanya sebagaimana halnya seorang murid dapat pula seorang murid dapat
pula mendidik gurunya,bahkan seekor anjing pun dapat pula mendidik tuannya. segala
sesuatu yang kita katakan ,pikiran atau kerjaan,dapat mendidim kita,demikian pula apa yang
dikatakan atau dilakukukan sesuatu kepada kita,baik dari benda-benda mati maupun benda-
benda hidup.Dalam pengertian yang lebih luas ini,bahwa hidup adalah pendidikan ,dan
pendidikan adalah proses hidup dan kehidupan,yang berjalan sama,tidak terpisah satu sama
lainnya.sedangkan dalam pengertian yang lebih sempit,di uraikan selanjutnya olehLodge
bahwa pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas
penyerahan adat istiadat(tradisi) dengan latar belakang sosialnya,dan demikianlah
seterusnya.
B.PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Sebenarnya adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan merupakan jawaban
manusia juga atas problema dari perkembangan manusia itu sendiri. pendidikan yang akan
membentuk dan membina bentuk-bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan
tertentu pula .Maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula.jika
pendidikan itu di katakan sebagai suatu propesi, maka anggota pengelola pendidikan yang
menekuninya adalah karena dorongan tertentu pula demikian pula dalam propesi-propesi
lainnya.
sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga,yang berfungsi juga
membantu keluarga untuk medidik anak-anak.anak-anak mendapatkan pendidikan di
lembaga ini,apa yang tidak di dapat di dalam keluarga atau karena kedua orang tuanya tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-
anaknya.Dan salah satu tugas pendidik utuk anak-anak ,oleh orang tua diserahkan kepada
guru sebagai pendidik propesional untuk memberikan ilmu pengetahuan,keterampilan, jiwa
beragama kepada anak dan sebagainyabagi sekolah-sekolah negri yang di kelola oleh
pemerintah ,maka masyarakat memperoleh banyak kemudahan dan keuntungan .adanya
kewajiban belajar di tingkat bawah bagi tiap-tiap warga negara adalah merupakan
perwujudan urgensi pendidikan bagi manusia buat keluarga,masyarakat dan negara .artinya
negara sebagai lembaga hidup bersama lebih
menyadari urgensi pendidikan bagi kepentingan warga negara ,berdasarkan nilai-nilai dan
tujuan pendidikan yang berlaku di negara itu.Demi kepentingan warga negara untuk
membina kesejahteraan hidup brsama di dalam negara,maka pendidikan menjadi tanggung
jawab dan kewajiban negara
BAB 7 DEMOKRASI PENDIDIKAN
A.PENDAHULUAN
Setiap orang atau pendidik boleh merumuskan sendiri apa arti demokrasi pendidikan
baginya. Maksudnya agar mereka memahami makna yang sebenarnya dari demokrasi
pendidikan itu sehingga tidak tergambar makna lain dari isitilah tersebut. Dalam memberikan
penafsisran makna demokrasi pendidikan mungkin terdapat bermacam-macam konsep,
seperti beraneka ragam pandangan dalam memberikan arti demokrasi. Dalam pemerintahan
demokrasi , demokrasi harus dijadikan filsafat hidup yang harus ditanamkan kepada setiap
peserta didik
B.PENGERTIAN DEMOKRASI PENDIDIKAN
demokrasi pendidikan dalam pengertian yang luas mengandung tiga hal yaitu :
1.Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia
Demokrasi pada prinsip ini dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin
persaudaraan hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama
dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang ditanamkan dengan memandang
perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik hubungan antara sesama peserta didik atau
hubungan dengan gurunya yang saling menghargai dan menghormati.
2.Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat
Dari prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus dididik, karena dengan
pendidikan itu manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih sehat, baik dan
sempurna. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan anak didik untuk berpikir dan memecahkan persoalan-
persoalannya sendiri secara teratur, sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak
didik memiliki wawasan, kemampuan dan kesempatan yang luas.
3.Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama
.
C.PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM PENDIDIKAN
Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain :
1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka
Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu
sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana mereka
berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan
banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat.
E.DEMOKRASI PENDIDIKAN DI INDPONESIA
Sebenarnya bangsa indonesia telah mneganut dan mengembangkan asas demokrasi
dalam pendidikan sejak di proklamasikannya kemerdekaan hingga masa pembangunan dan
era reformasi sekarang ini. Pelaksanaan demokrasi pendiidkan tidakhanya terbatas pada
pemberian kesempatan belajar, tetapi juga mencukupi fasilitas pendiidkan sesuai jenis dan
jenjang pendidikan yang dibutuhkna masyarakat dengan tetap berorientasi kepada
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan atau keserasian anatar pendidikan dengan
lapangan kerja yang tersedia
Ø Dari buku utama pengertian filsafat adalah Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang
ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan, pada pengertian untuk ke dua, merupakan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan atau pembahasan masalah. Dari buku
pembanding filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup dan dapat juga disebut
pandangan hidup. Filsafat juga dapat diartikan sebagai berfikir reflektif dan kritis. Jadi
menurut saya filsafat adalah suatu pemikiran yang dilakukan untuk memcahkan masalah
yang berusaha untuk mencari sedalam dalamnya sebuah pemahaman.
Ø Selanjutnya pengertian filsafat pendidikan dari buku utama yaitu menggunakan dua pendekatan
yaitu menggunakan pendekatan tradisional dan kritis, yang pada intinya dari pendekatan itu
menjelaskan bahwa filsafat pendidikan adalah cara pendekatan terhadap masalah pendidikan.
Sedangkan pada buku pembanding filsafat pendidikan bersandarkan pada filsafat formal atau
umum, yang memiliki arti bahwa masalah-masalah pendidikan merupakan karakter filsafat.
Jadi menurut saya filsafat pendidikan adalah segala hal yang mempelajari pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan
Pada buku utama dan buku pembanding hanya materi filsafat dan filsafat pendidikan
yang ada pada setiap buku jadi hanya itu yang dapat dibanding kan dan diambil
kesimpulannya.
B. KEUNGGULAN BUKU
Pada buku utama, buku ini sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan ajar , Hal ini
dikarenakan isi atau materi yang terkandung didalamnya tersusun secara sistematis yang
memudahkan mahasiswa untuk memahami secara berkala materi yang dibahas pada setiap
babnya. Dari segi bahasa juga bagus karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
dimenegrti pembaca.
Pada buku pembanding isi materi lebih banyak dalam menjelaskan mazhab-mazhab
filsafat
C. KELEMAHAN BUKU
Kedua buku ini mempunyai kelemahan yang sama yaitu, tidak terdapat indikator yang
membantu mahasiswa mencapai kompetensi ajarnya, kedua buku tidak memiliki
latihan yang diberikan untuk penugasan mahasiswa yang berguna untuk mengevaluasi
pemahaman mahasiswa mengenai materi yang dibahas sebelumnya sehingga mahasiswa
dapat lebih memahami makna materi yang dipaparkan. Selain itu tidak dicantumkan
rangkuman pada akhir bab pada buku pembanding, hal itu merupakan salah satu kelemahan
yang ada, karna rangkuman sangat membantu mahasiswa dalam meringkas ulang apa isi dari
materi yang ada. Dan juga Kedua buku tidak melampirkan gambar yang menjadi salah satu
penarik perhatian pembaca.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah adalah suatu pemikiran yang
dilakukan untuk memcahkan masalah yang berusaha untuk mencari sedalam dalamnya
sebuah pemahaman. Filsafat memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari filsafat
pendidikan karena Filsafat dijadikan sebagai media untuk menyusun proses pendidikan
,menyelaraaskan dan mengharmoniskan dan menernagkan nilai-nilai dan tujuan yang akan
dicapai.dalam pelaksanaanya filsafat pendidikan
B.SARAN
Saran saya sebaiknya sebagai calon guru kita harus menguasi dan mendalami filsafat
pendidikan agar dapat meningkatkan prestasi anak dalam berbagai hal kehidupan karena
filsafat pendidikan sangat penting dalam peran pendiidkan sebab masalah-masalah
pendidikan akan berkaitan dengan masalah-masalah filsafat umum
Diperlukan jawaban secara filosofis. Bidang dilsafat oendidikan adalah masalah hidup
dan kehidupan manusia. Karena, semua pengalamman yang dialami seseorang selama hidup
data dikatakan sebagai pendidikan. Pengertian pendidikan berarti usaha manusia dewasa
secara sadar dalam membimbing, melatih, mengajar, dan menanamkan nialai-nialai dan
pandangan hidup kepada manusia yang belum dewasa. Pendidikan formal yang diperoleh
disekolah hanya merupakan bagian kecil, tapi menjadi masalah inti dan tidak bisa dilepas
dalam kaitannya dengan proses pendidikan secara keseluruhan dalam kehiduan ini.Adapun
potensi-potensi yang dibawa sejak lahir yang dibina dan dikembangan menjadi sikap hidup,
meliputi:
1. Potensi jasmani dan pancaindra,Dengan mengembangkan sikap hidup sehat, memlihara
gizi makanan, olahraga teratur, istirahat yang cukup, lingkungan hidup bersih.
2. Potensi pikir (rasional).Dengan mengembangkan kecerdasan suka membaca, belajar ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan minat, mengembangkan daya piker kritis, dan objektif.
3. Potensi perasaan dikembangkan,
a. perasaan yang peka dan halus dalam segi oral dan kemanusiaan.
b. perasaan estetika dengan mengembangkan minat kesenian dengan berbagai seginya, sastra
dan budaya.
4. Potensi karsa atau kemauan yang keras,Dengan mengembangkan sikap rajin belajar atau
bekerja, ulet, tabah meghadapi segala tantangan, berjiwa perintis, suka berprakarsa, hidup
hemat dan sederhana.
5. Potensi-potensi cipta,Dengan mengembangkan daya kreasi dan imajinasi dari segi
konsepsi-konsesi pengetahuan maupun seni budaya.
6. Potensi karya,Konsepi dan imajinasi tidak cukup diciptakan sebagai konsepsi, semuanya
diharapkan dilaksanakan secara operasional. Inilah tindakan, amal, atau karya yang nyata.
7. Potensi budi nurani,Kesadaran ketuhanan dan keagamaan, yakni kesadaran moral yang
meningkatkan harkat dan martabat manusia menjadi manusia yang berbudi luhur, atau insan
kamil atau manusia yang takwa menurut konsepsi agama masing-masing.