Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI S1 PTIK-FT

Skor Nilai:

FILSAFAT PENDIDIKAN
( Muhammad Anwar, 2015 )
FILSAFAT PENDIDIKAN
( Dr. Erward Purba, MA dan Prof. Dr. Yusnadi, MS , 2013 )

NAMA MAHASISWA : M.TONDI NASMA

NIM : 5213351019

DOSEN PENGAMPU : Drs.Daitin Tarigan,M.Pd

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang
berkuasa atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya
jugalah maka Critical BookReview (CBR) mata kuliah Filsafat Pendidikan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas CBR ini tidak terlepas dari
kesalahan dan sangat jauh dari sempurna.Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan ini.

Saya berharap semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
bisa memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan yang maha Esa
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, 18 September 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Pentingnya CBR......................................................................3
B. Tujuan Penulisan CBR..........................................................................................3
C. Manfaat CBRR.......................................................................................................... 3
D. Identitas Buku......................................................................................................... 3
BAB II ISI BUKU.......................................................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................. 5
A. Analisis Isi Buku..................................................................................................... 5
B. Kelebihan dan KekuranganIsi Buku...............................................................5
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan............................................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................................................ 6

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pentingnya CBR


CriticalBookReview(CBR) merupakan salah satu instrument yang dapat
mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan melalui
CriticalBook Review (CJR) mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari
pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan di bangun oleh
setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang mereka miliki.

B. Tujuan Penulisan CBR


Adapun tujuan penulisan CBR ini yaitu untuk menyelesaikan kewajiban tugas
pada Mata Kuliah Filsafat Pendidikan sekaligus untuk untuk meningkatkan
pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan

C. Manfaat CBR
 Bagi Penulis :
o Memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
o Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi isi buku.
o Menumbuhkan pola pikir kreatif setelah mereview buku.
 Bagi Pembaca:
o Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Filsafat Pendidikan
o Untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari–hari.

3
D. Identitas Buku (UTAMA)
Judul Buku : Filsafat Pendidikan
Edisi : Pertama
Penulis : Muhammad Anwar
Penerbit : Kencana
ISBN : 9786021186527
Kota Terbit : Depok
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 176 Halaman

E. Identitas Buku (PEMBANDING)


Judul Buku : Filsafat Pendidikan
Edisi : Pertama
Penulis : Dr. Erward Purba, MA
dan Prof. Dr. Yusnai, MS
Penerbit : UNIMED PRESS
ISBN : 978-602-7938-38-0
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 164 Halaman

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 BAB I

2.1.1 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN


DAN KEHIDUPAN MANUSIA(BUKU UTAMA)

Kata fisafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat di pikirkan
olehmanusia, bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung duakemu-
ngkinan, yaitu proses berfikir dan hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah
jalan yang ditempuh untuk memecahkan masalah. Sedangkan pada pengertian
kedua,merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan
masalah atau pembahasan masalah.jika pemikiran manusia dapat di pelajari,ada em-
pat golongan pemikiran yaitu :

1. Pemikiran pseudo-ilmiah, bertumpu pada aspek kepercayaan terhadap buku


primbon.

2. Pemikiran awam, merupakan pemikiran-pemikiran orang dewasa yangdapat


menggunakan akal sehat, cukup menggunakan akal sehat tanpa melakukan peneli-
tian terlebih dahulu.

3. Pemikiran ilmiah lazim, menggunakan metode-metode tata pikir


dalam paradigma ilmu pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan
hipotesis untuk menguji kebenaran konsep teori atau pemikiran dalam dunia em-
piris dalam proses keilmuan

4. Pemikiran filosofis, kegiatan berfikir reflektif meliputi kegiatan


analisis,pemahaman,deskripsi,penilaian,penafsiran,dan perekaan yang bertujuan un-
5
tuk memperoleh kejelasan.Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan yaitu mem-
berikanalternatif pilihan yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.Sedan-
gkan kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia yaitu meberikan pengertian dan ke-
sadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentangkenyataan yang diberikan oleh
filsafat, dan memberikan pedoman hidupkepada manusia. Jadi,filsafat ialah upaya
manusia dengan akal budi nyauntuk memahami, mendalami, dan menyelami secara
radikal, integral dansistematis mengenai ketuhanan alam semesta, dan manusia.

2.1.2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKUPEMBANDING)

Kata filsafat dalam bahasa inggris philosophy , dan dalam bahasa arabfal-
safash, yang keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosopia. Philosopiaterdiri
atas dua suku kata yakni philein an shopia; philein berarti cinta dan shopia berarti ke-
bijaksanaaan(love of widom) dalam arti yang sedalam-dalamny. Orang yangsenang
dengan berfilsafat dan membidangi filsafat atau ahli filsafat atau filusuffilsafat adalah
pecinta atau pencari kebijaksanaaan. Dapat diambil suatu kesimpulan bahwa fil-
safat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang adasecara men-
dalam sampai pada hakikatny dengan menggunakan akal atau pikiran. Alasan orang
berfilsafat yaitu kebenaran, kesangsian, dan kesadaran akanketerbatasan.Peranan fil-
safat dalam kehidupan manuia adalah sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimb-
ing.

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikanmeu-


pakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalammembimbing,
memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problemaatau pesoalan
dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanannya. Pendidikan juga da-
pat diartika sebagai hasil dimana pendidikan itu merupakan wahana untukmembawa
peserta didik mencapai optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehinggamenjadi
manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnyasebagai manu-
sia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiannya. Jadi, filsafatadalah ilmu penge-

6
tahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalamsampai pada
hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran.

2.2 BAB II

2.2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKANSERTA PERAN-


NYA(BUKU UTAMA)

Dalam pengertian sederhana dan umum , makna pendidikan sebagai usa-


hamanusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan,baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam ma
syarakat dankebudayaan.

Dengan kata lain pendidikan dapat diartikan sebagai hasil perada-


ban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang
berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai ciita-cita dan pernyataan tu-
juan pendidikannnya. Pengertian filsafat pendidikan menggunakan dua pendekatan
yakni:

1. filsafat pendidikan bermakna sebagai filsafat tradisional.Filsafat pendidikan dalam


arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah berkembangdan menghasilkan
berbagai alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan filosofis.

2. Filsafat pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat kritis.Dalam


pendekatan ini, pemikiran logis kritis mendapatkan tempat utama.Pertanyaaan-
pertanyaaan yang diajukan dapat disusun dan tidak terikat pada periodesasi waktu
,serta dapat menerapkan analisis yang dapat menjangkau waktu saatdan masa
datang.

Peranan filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena filsafatmene-


tapkan ide-ide dan idealisme,sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yangsengaja
7
dan terencana, untuk merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalamtindakan
atau perilaku serta pembinaaan kepribadian. Adapun perbandingan pengaruhdan be-
berapa ide filsafat dalam pendidikan dapat diketahui melalui sejarah pendidikananatr
lain tersimpul dalam pandangan-pandangan berikut:

a. Aliran empirisme. Menurut teori ini, kepribadian didasarkan pada lingkungan pen-
didikan yang di dapatnya,atau perkembangan jiwa seseorang semata mata bergan-
tung kepada pendidikan.

b. Nativisme dan natralisme. Mendidik, menurut aliran nativisme membiarkan anak-


tumbuh berdasarkan pembawaannya. Sedangkan menurut pandangan bahwa pen-
didik hanyaa wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dan diserahkankepada
alam.

c.Teori konvergensi

2.2.2 FILSAFAT PENDIDIKAN(BUKU PEMBANDING)

Filsafat ditandai dengan pemunculan atau lahirnya teori-teori atau sistem pemikiran
yang dihasilkan oleh para pemikir atau filusuf besar seperti Socrates, Plato,Aristoteles,
Thomas Aquinas, Spinoza, Hegel Karlmax, August Comte. Filsafat pendidikan terwujud
dengan menarik garis besar linier antara filsafat dan pendidikan. Dalam hal ini filsafat seo-
lah-olah dijabarkan secara langsung kedalam pendidikndengan maksud untuk meng-
hasilkan konsep pendidikan yang berasal ari satu cabangatau aliran filsafat, misalnya den-
gan idealisme.

Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sba-


gai bagian dari fundasi- fundasi pendidikan. Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu
mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan.Nuansa serta tekanan permasala-
han dari waktu ke waktu dapat berbeda sehingga erlu mendapatkan perhatian khusus dalam
telaah pendidikan serta filsafat pendidikan. Kalau dewasa ini persoalan yang selalu nampak
adalah berkaitan dengan kaakter atau perilaku manusiayang sudah tidak sesuai dengan
8
harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan tuhanyang Maha Mulia, misalnya maka sudah
sewajarnya bila studi tentang filsafat pendidikan dan praksis serta praktek pen-
didikan memperhatikan substansi dan praktek pelaksanaan pendidikan.

Filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekalidan
tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnyai peranan penting dalam suatusistem
pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagiusaha-usaha
perbaikan , menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknyasistem pendidikan.

2.3 BAB III

2.3.1MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)

Objek filsafat terdiri atas :

1.Objek materi filsafat terdiri atas tiga persoalan pokok yaitu, Masalah
tuhan,Masalah alam, Masalah manusia .

2.Objek formal filsafat ,yaitu mencari keterangan yang sedalam-dalamnya.Hasil dari


usaha manusia menyangkut akal,rasa, dan kehendak dapat dijadikansatu,yang
disebut filsafat kebudayaan. Sebab,kebudayaan menyangkut ketiga segi danalat-
alat kejiwaan manusia. Sedangkan filsafat tentang hidup kemanusiaan,
disebutfilsafat antropologi. Adapun sikap manusia terhadap filsafat yaitu:

a.Terbayang dihadapan mereka bahwa filsafat merupakan sesuatu


yangsulit,sesuatu alam abstrak yaitu alam yang dalam dan luas yang hanya
dapat di pelajari oleh orang-orang tertentu saja.

b.Pandangan yang bersifa skeptis, yaitu suatu perbuatan yang tidak ada gunanya,
akan membuang waktu saja.

9
c.Pandangan yang bersifat negatif, bermain api alias berbahaya. Karena berfilsafat
dianggap tidak baik, tidak boleh, dan berdosa.

d.Golongan yang memandang sudut yang positif, yakni filsafat adalah


suatulapangan studi, tempat melatih akal untuk berfikir.

Dalam tinjauan dari segi sistematis ada tiga problem utama dalam filsafat yaitu:

1.Realitas,menjerumus pada masalah kebenaran

2.Pengetahuan, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan

3.Nilai, pertanyaan yang dicari jawabannya.

2.3.2 ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)

Adapun beberapa aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:

1.Idealisme

Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-


gagasan(ide-ide) atau spirit. Segala benda yang nampak berhubungan
dengankejiwaan dan segala aktivitas adalah aktivitas kejiwan. Aliran
idealismekenyataannnya tidak terpisahkan dengan alam dan lingkungan
sehinggamelahirkan dua macam realita: pertama, yang nampak yaitu apa
yangdialami oleh kita selaku makhluk hidup dalam lingkungan ini seperti adayang
datang dan ada yang pergi, ada yang hidup adayng mati; kedua,adalah realitas
sejati yang merupakan sikap yang kekal dan sempurna.

2.Realisme

Seorang pengikut materialisme mengatakan bahwa jiwa dan


materisepenuhnya sama jika demikian halnya, sudah tentu dapa juga sama-sama
dikatakan ”jiwa adalah materi” seperti hal nya mengatakan “materi adala jiwa”.
Sistem kefisafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-
hal yang adanya terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang
hakekatnya tidak terpengaruhi oleh seseorang.
10
3.Filsafat pendidikan realisme

Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentangajaran


kebendaan di mana benda merupakan sumber segalanya, sedangkanyang
dikatakan materialistis mementingkan kebendaan menurutmaterialisme. Aliran
ini, berfikir dengan sederhana, mereka berfikirrealitas sebagaimana adanya,
kenyataannya aliran ini memberikan suatu pertanyaan bahwa segala sesuatu yang
ada di semua alam ini memberiasuatu pertanyaan bahwa segala sesuatu yang ada
di semua alam ini ialahyang dapat dilihat atau di observasi, baik wujudnya maupun
gerakan-gerakannya serta peristiwa-peristiwanya.

4.Pragmatisme

Filsafat ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli, pada hal kenyataanyang
sebenarnya adalah berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat
bahwa sumber pengetahuan manusia adalah apa yang amnusiaalami. Pragtisme
berasal dari kata “pragma’ yang berarti praktik atau aku yang berbuat. Hal ni
mengandung arti bahw makna dari segala sesuatutergantung dari hubungannya
dengan apa yang dapat dilakukan.

5.Eksistensialisme

Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu.Eksistensi


adalah cara manusia ada di dunia

6.Progresivisme

Menurut penganut aliran ini bahwa kehidupan manusia berkembang


terusmenerus dalam suatu arah yang positif. Apa yang dipandang benarsekarang
belum tentu benar pada masa yag akan datang.

7.Perenialisme

Aliran ini berbeda dengan progresivisme yang menekankan perubahan


dansesuatu yang baru. Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia saatini
penuh dengan kekacauan dan ketidakpastian , dan ketidak teraturanterutama
dalam tatanan kehidupan moral, moral, intelektual dan sosio-kultural.
11
8.Esensialisme

Esensialisme bukan merupakan suatu aliran filsafat tersendiri ,


yangmendirikan suatu bangunan filsafat tersendiri, melainkan suatu gerakandalam
pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme. Penganut paham ini
berpendapat bahwa betul-betul ada hal-hal yang esensial dari penglaman peserta
didik yang memilki nilai esensial dan perludipertahankan.

9.Rekonstruksionalisme

Adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresifisme dalam
pendidikan. Tidak cukup kalau individu belajar hanya dari pengalaman-
pengalaman kemasyarakatan di sekolah.

2.4 BAB IV

2.4.1 PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSFAT PENDIDIKAN( BUKU UTAMA)

Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternatif proses


pendidikan dalam pembentukan watak ,dimana kedua proses itu pada
hakikatnyaadalah satu. Dengan mengambil pengertian pendidikan secara luas,
berarti masalahkependidikan mempunyai ruang lingkup yang luas pula, meliputi
seluruh aspek hidupdan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang
dialami seseorang sejak iadilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau
mati. Seseorang mulaimendapatkan pendidikan sejak memperoleh pengalaman
dalamlingkungannya,terutama lingkungan keluarga dimana anak dilahirkan dalam
keadaanlemah tak berdaya.

Dalam proses pendidikan,potensi-potensi merupakan potensi dasar


manusiadan merupakan isi pendidikan yang dibina dan dkembangkan dalam
proses hidup dankehidupan seseorang, mulai dari lingkungan keluarga hingga
kepada masyarakat yanglebih luas.

Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia


bahwamereka harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan
12
ditunaikandengan baik dan sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang
sederhana, di hutanrimba dan di gua batu, atau di tempat lainnya,sampai
kehidupan umat abad ini.

kepada-Nya harus sesuai dengan kehendak-Nya. Semua aktivitas dalam ke-


hidupanmanusia seharusnya sesuai dengan petunjuk dan aturan-Nya, baik dalam
kehidupanindividu,keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bernegara,
baik sebagaimasyarakat awam maupun sebagai pejabat penguasa,sebagai orang
yang tak punyamaupun sebagai orang jutawan, baik dalam mencari maupun
menafkahkan harta.Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya, dengan kata
lain rumusantujuan pendidikan yang dapat di baca unsur filsafat dan kebudayaan
suatu bangsayang dominan. Fungsi tujuan pendididkan ialah sebagai berikut:

a.Mengakhiri tujuan itu

b.Mengarahkan tujuan itu

c.Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain, baik tujuan baru maupun tujuan lanjutandan tujuan pertama.

d.Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.

2.5.2 HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN (BUKU PEMBANDING)

Pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia


dandirinya sendiri, pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat objektif atau subyek-
tif,tetapi harus kedua-duanya. Pendidikan merupakan pemberdayaan sumebr
dayamanusia. Untuk mengembangkan diirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki.
Jadi, pendidikan dapat dimaknai sebaagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agarmenjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai
anggota masyarakatdalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu bera-
da.Pendidikan harus di dasarkan pada cinta kasih, agar terbentuk pada diriindividu
cinta sesama, cinta masyarakat, cinta bangsa, dan negara sebagai modal dasartim-

13
bulnya dan berkembangnya pengabdian masing-masing warga negara bagi
perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara menuju masyarakat adil, mak-
mur,sejahtera.

2.6 BAB VI

2.6.1 FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIASEBAGAI MAKHLUK


BIOLOGIS (BUKU UTAMA)

Seni pendidikan yang dapat mewujudkan teori menjadi kenyataan ataumeng-


gabungkan teori dengan praktik. Artinya, menjadi pendidik dalam pengertiannya-
disini lebih banyak ditentukan oleh bakat atau sifat bawaan, disamping ilmu
dasaryang dimiliki. Sebab, suatu praktik yang baik tentu bersumber dari teori yang
baik,walaupun teori ilmu yaang baik belum tentu melahirkan praktik yang baik
pula.

Dari uraian-uraian tersebut, jelas bahwa pendidikan melaksanakan fungsiselu-


ruh aspek kebutuhan hidup untui mewujudkan potensi manusia sebagai akuali-
tas.Sehingga mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah
yangdihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahan yang ter-
jadi padamasa-masa yang akan datang.

Sebagai konsenkuensi logis, pendidikan senantiasamengandung pemikiran dn


analisis , baik secara konseptual maupun operasional.Memikirkan masalah pen-
didikan merupakan suatu kegiatan yang terhormat.Karena, hal itu merupakan su-
atu usaha berguna bagi perkembangan masyarakat.Mendidik adalah al yang
khusus hanya terdapat dalam dunia kemanusiaan.Salah satu ciri yang paling men-
dasar tentang gambaran manusia adalah bahwamanusia itu makhluk yang harus di
didik, dapat didik dan dapat pula mendidik.Pendidikan itu berusaha untuk
mengembangkaan potensi-potensi manusia yang utuh,yang merupakan aspek-as-
pek kepribadian termasuk didalamnya aspek individualitas,moralitas, seimbang
antara kebutuhan jasmani dan rohani dan antara duniawi sertaukhrawi.

14
2.7 BAB VII

2.7.1 DEMOKRASI PENDIDIKAN (BUKU UTAMA)

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas mengandung tiga hal, yaitu:

1.Rasa hormat terhadap harkaat sesama manusia

2.Setiap manisa memilki perubahan kearah pikiran yang sehat

3.Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama.Prinsip-prinsip


demokrasi dalam pendidikan yaitu:

1.Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan

2.Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan

3.Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.Prinsip-prinsip


demokrasi dalam pandangan Islam yaitu Al-Qur’an daan Hadist.

Jadi, dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin untuk kepentingan


hidupmanusia yang kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pen-
didikan.Mulai dari baca tulis hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi , sesuai
dengan kebutuhan manusia dalam mengikuti kemajuan perkembangan ilmu
pengetahun dantekhnologi.

Sebenranya, bangsa indonesia telah menganut dan mengembangkan asas-


demokrasi dalam pendidikan sejak di proklamasikannya kemerdekaan hingga
masa pembangunan dan era reformasi sekarang ini. Hal itu dapat dilihat pada apa
yangterdapat dalam hal-hal sebagai berikut

1.Undang-undang dasar 1945 pasal 31

2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem


pendidikan Nasional.

3.Prinsip penyelenggaraan Pendidikan pasal 44.

15
GBHN di sektor negaraDan apa yang tercantum dalam undang-undang dan
GBHN di atas merupakansuatu proses untuk memberikan jaminan dan kepastian
adanya persamaan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
bagi seluruh warga negaraIndonesia, terutama pada usia sekolah tertentu.

2.8 BAB VIII

2.8.1ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ( BUKU UTAMA)

Adapun-adapun aliran-aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut :

1.Aliran Progresivisme.

Merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang pesat pada
permulan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan.
Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yangmempunyai pandangan bahwa
kenyataan yang sebenarnya adalah alam semestaini.

2. Aliran Esensialisme.

Dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang menginginkan agarmanusia


kemabli kepada kebudayaan yang lamatelah banyak melakukan kebaikanuntuk
manusia. Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia
dahulu,terutama sejak zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan-
megahnya. Esensialisme merupakam perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme
dan realisme. Aliran tersebut akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide,
jika hanya mengambil salah satu aliran atau posisi sepihak.

3.Aliran Perennialisme.

Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapaat berarti pulatiada akhir. Dengan
demikian esensi kepercayaan filsafat perennial adalah berpegang pada nilai-nilai
atau norma-norma yang bersifat abadi.

4.Aliran Rekonstruksionalisme.
16
Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran perennialisme dalam menga-
hadapi krisis keebudaayaan modern. Bedanya carayang dipakai berbeda dengan
yang ditempuh oleh perennialisme. Namun, sesuaiistilah yang dikandungnya, yakni
berusaha membina suatu konsesus yang palingluas dan paling mungkin tentang tu-
juan utama dan tertinggi dalam kehidupanmanusia.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PERBEDAAN

17
Buku utama menjelaskan bahwa filsafat ialah upaya manusia denganakal budi
nya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal,integral dan sistem-
atis mengenai ketuhanan alam semesta, dan manusia.

Sedangkan buku pembanding menjelaskan bahwa filsafat adalah ilmu penge-


tahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalamsampai pada
hakikatnya dengan menggunakan akal dan pikiran.Perbedaan lainnya yaitu buku
utama lebih menekankan ada pengertianfilsafat pendidikan secara mendalam sedan-
gkan buku pembanding hanyamenekankan Pendidikan.

3.2 KEUNGGULAN

Kelebihan buku utama oleh Muhammad anwar ialah membahas tentang perila-
halfilsafat yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis,mengan-
dung maksud bahwa pendidikan sebagai aspek kebudayaan. Juga dijelaskan bahwa
masalah pokok dalam filsafat dan pendidikan yang meliputi masalah tuhan,masalah
alam dan masalah manusia. Sedangkan buku pembanding kelebihannya ialah

3.3 KELEMAHAN

Kelemahan buku utama tidak menjelaskan terminology. Di buku utamadijelaskan


bahwa ada 4 golongan pemikiran filsafat yaitu Pseudo Ilmiah,awam, ilmiah dan
filosofis. Sedangkan buku pembanding tidakmenjelaskannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

18
Dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
proses kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembentukan watak ,di-
manakedua proses itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pen-
didikanterdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pen-
didikanmempunnyai peranan penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat-
merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha
perbaikan ,menaingkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pen-
didikan.

1.2 SARAN

Berdasarkan hasil Critical Book Report yang sudah di review ,priviewmen-


yarankan agar filsafat pendidikan dapat dipelajari dan dipahami semua lapisan baik
guru, orangtua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anakdalaam
berbagai hal kehidupan . Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan Critical Book
Review dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam pengetikan tidak
terdapat huruf yang salah. Penulis juga jangan membuat kata-kataatau kalimat yang
bertele-tele karena akan membuat pembaca merasa bosan.

DAFTAR PUSTAKA

19
Muhammad Anwar,Filsafat Pendidikan: Kencana, 2015, Depok

Erward,Yusnadi,Filsafat Pendidikan:UNIMED PRESS,2013, Medan

20

Anda mungkin juga menyukai