Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOKREVIEW

M.K FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN IPA-
FMIPA

Skor Nilai :

FILSAFAT PENDIDIKAN

(Prof, Dr, H, Jalaluddin & Dr. Abdullah Idi, M. Ed. 2018)

NAMA MAHASISWA : WIKI NADIA HUSNA

NIM : 4223151002

DOSEN PENGAMPU : Dr. NURMAYANI M.Ag

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS ILMU MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGE RI MEDAN

SEPTEMBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan review book
dengan judul untuk menyelesaikan tugas CBR mata kuliah Pendidikan filsafat ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih
Dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yaitu Ibu Dr. NURMAYANI M.Ag yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap kiranya report book
ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui isi buku beserta kelebihan dan
kekurangan dari buku tersebut sebelum membelinya. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam report book ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan report book yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga report sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya terutama penulis. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 12 september 2022

Wiki Nadia Husna

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................ 4


B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................... 4
C. Manfaat CBR.......................................................................................................... 4
D. Identitas Buku Yang Direview........................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU............................................................................ 6

A. Buku Utama........................................................................................................... 6
B. Buku Pembanding............................................................................................... 14

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................ 17

A. Kelebihan Buku.................................................................................................... 17
B. Kelemahan Buku.................................................................................................. 17

BAB IV PENUTUP................................................................................................. 19

A. Kesimpulan............................................................................................................ 19
B. Saran ........................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20

LAMPIRAN.............................................................................................................. 21

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dalam mengerjakan CBR ini nantinya penulis akan dilatih dalam meringkas,
menganalisis, membandingkan, mengkritik dan membandingkan nilai-nilai yang
terkandung dalam sebuah buku yang di analisis. Sering kita alami saat ingin memilih
buku kita bingung, dan selalu hasil yang kita temukan dan baca tidak sesuai dengai
apa yang kita harapkan baik dari segi bahasa, pembahasan, ataupun penyajiannya.
Oleh karena itu penulis membuat CBR Filsafat Pendidikan ini untuk mempermudah
teman-teman untuk mencari referensi buku yang sesuai dengan Filsafat Pendidikan.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Critical Book Report adalah untuk mengetahui
kelebihan maupun kekurangan dari buku Filsafat Pendidikan : Manusia, filsafat, dan
pendidikan.

C. Manfaat
1. Memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah tentang Psikologi
Pendidikan.
2. Memahami pembahasan dan ilmu yang ada di dalam buku Psikologi
Pendidikan.

D. Identitas Buku Yang Direview

Buku Utama :

1. Judul : Filsafat Pendidikan : Manusia, filsafat, dan pendidikan

2. Jumlah Hal : 243 halaman

3. Pengarang : Prof, Dr, H, Jalaluddin & Dr. Abdullah Idi, M. Ed

4. Penerbit : Rajawali Pers

4
5. Kota Terbit : Jakarta

6. Tahun Terbit : 2018

7. ISBN : 978-979-769-37-5

Buku Pembanding :

1. Judul : Filsafat Pendidikan

2. Jumlah Hal : 176 halaman

3. Pengarang : Muhammad Anwar

4. Penerbit : Prenada Media

5. Kota Terbit : Jakarta

6. Tahun Terbit : 2015

7. ISBN : 978-602-1186-52-7

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Buku Utama (Filsafat Pendidikan : Manusia, Filsafat, dan Pendidikan)

Bab 1 : Pendahuluan

Filsafat atau falsafat berasal dari kata Philore dan Shopia dari bahsa Yunani


kuno. Philore berarti cinta dan Shopia berarti kebijaksanaan, kebaikan, kebenaran,
cinta, hikmah. Filosof adalah orang yang mencintai hikmah dan berusaha
mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif
terhadapnya. Juga mencari hakekat sesuatu, berusaha menautkansebab dan akibat
serta berusaha melakukan penafsiran atas pengalaman-pemgaaman manusia.

Bab 2 : PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BAHASAN FILSAFAT PENDIDIKAN

A.     Pengertian Filsafat
Menurut Imam Barnadib
Filsafat adalah pandangan yang menyeluruh dan sistematis. Menyeluruh karena
filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan melainkan juga suatu pandangan yang
dapat menembus sampai di balik pengetahuan itu sendiri. Sistematis karena
filsafat menggunakan berfikir secara sadar, teliti, teratur sesuai dengan hokum-
hukum yang ada.
Menurut Harun Nasution
Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika), bebas (tidak terikat pada
tradisi, dogma,serta agama) dan dengan sedalam-dalamnyasehingga sampai ke
dasar-dasar persoalan.
Menurut Jujun S. Suriasumantri
Filsafat merupakan cara berfikir radikal, sistematis, menyeluruh dan mendasar
untuk suatu permasalahan yang mendalam.
Menurut Muhammad Noor Syam
Filsafat merupakan lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang amat luas
(komprehensif). Meskipun kesimpulan-kesimpulan filsafat bersifat hakiki namun
masih relative dan subjektif.

6
B.      Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al-Syaibany
Filsafat pendidikan adalah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat
tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses
pendidikan.
Menurut John Dewey
Filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar
fundamental, baik yang menyangkut daya piker9intelektual) maupun perasaan
(emosional) menuju kea rah tabi’at manusisa, maka filsafat juga bias diartikan
teori umum pendidikan.
Menurut Barnadib
Filsafat pendidikan adalah ilmu yang hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Sehingga filsafat pendidikan
adalah aplikasi sesuatu analisa filosofis terhadap bidang pendidikan.

Dalam hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, maka filsafat


pendidikan memiliki batasan-batasan sebagai berikut:
a. Filsafat pendidikan merupakan pelaksana pandangan filsafat dan kaidah filsafat
dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut pendidikan
b. Mempelajari filsafat pendidikan karena kajian tersebut sangat pendting dalam
mengembangkan pandangan terhadap proses pendidikan dalam upaya
memperbaiki keadaan pendidikan. 
c. Filsafat pendidikan memiliki kepercayaan, andaian, konsep yang terpadu satu
dan yang lainnya terhadap masalah pendidikan.

C. Ruang Lingkup Bahasan Filsafat Dan Filsafat Pendidikan


Ruang lingkup filsafat pendidikan  secara umum adalah menjangkau seluruh
permasalahan kehidupan manusia, alam semesta, dan alam sekitarnya.
Ruang lingkup secara mikro
1. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan
2. Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan

7
3. Merumuskan dengan tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan,
agama da kebudayaan.
4. Merumuskan hubungan filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
5. Merumuskan hubungan antar filsafat Negara, filsafat pendidikan, politik
pendidikan.
6. Merumuskan system nilai norma dan isi moral pendidikan yang merupakan
tujuan pendidikan.

Menurut Will Durant ruang lingkup studi filsafat adalah logika, estetika,
etika, politik, metafisika.
Filsafat pendidikan memiliki beberapa sumber, sebagai berikut:
a) Manusia
b) Sekolah
c) Lingkungan

D.     Hubungan Filsafat  Dengan Filsafat Pendidikan


Hubungan antara filsafat denga filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali
sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai
medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelarasakan dan
mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi
terdapat kesatuan utuh antara filsafat, filsafat pendidikan dan pengalaman
manusia.
Tujuan pendidikan adalah tujuan filsafat, yaitu menuju kea rah kebijaksanaan. Oleh
karena itu pendidikan adalah realisasi dari ide-ide filsafat, filsafat member asas
kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah pembinaan manusia yang telah
melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan, da aktivitas pendidikan. Jadi
filsafat pendidikan adalah jiwa dan pedoman dasar pendidikan.

8
E.      Hubungan Filsafat Pendidikan Dengan Program Fakultas Tarbiyah
Fakultas tarbiyah yang berkecimpung dalam masalah kependidikan dengan
problematika-problematikanya maka keberadaan filsafat pendidikan tidak bias
diabaikan dan karenanya perlu dipelajari mendalam dan diperdalami.
Karena fungsi filsafat dalam pendidikan sangat penting, maka fakultas tarbiyah
sebagi fakultas yang mencetak atau memproduksi calon pendidik sehingga dalam
fakultas tarbiyah mata kuliah filsafat pendidikan merupaka Mata kuliah dasar
khusus yang wajib diikuti mahasiswanya. Hal ini sesuai dengan namanya tarbiyah
yang berarti pendidikan maka mahasiswa fakultas tarbiyah diharapkan bisa
menjadi calon pendidik yang mampu membantu dan memecahkan problematika
yang ada dalan pendidikan islam.
Oleh karena itu filsafat pendidikan islam mempunyai hubungan erat dengan
peranannya sebagai sumber idealism pada program pendidikan fakultas tarbiyah
untuk menciptakan sarjana-sarjana pendidikan muslim yang sesuai dengan tujuan
program fakultas tarbiyah.

Bab 2 : Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan


Perkembangan Pemikiran Filsafat  Spiritualisme Kuno
Timur Jauh
Hindu
Pemikiran spiritualisme = adanya konsep karma dan reinkarnasi. Alam semesta ini
penuh rahasia dan manusia didalamnya merupakan suatu yang mat kecil, namun
memiliki arti yang besar. Sehingga manusia didorong untuk menyelidiki dan
memahami alam semesta dan isinya.
Budha (Sidarta Gautama)
Meskipun ajaran budha telah disebut sebagai agama tetapi sebenarnya ia bukanlah
agama karena tidak ditemukan ajaran tentang tuhan. Dalam kitab Tripitaka terdapat
8 ajaran yang akan membawa manusia menjadi mulia dan sempurna. Apabila
manusia melakukan pelanggaran maka akan sengsara. Karena secara filsafat agama
ini berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang ada si sunia ini terliputi oleh sengsara
yang disebabkan oleh cinta yang berlebihan.

9
Tao (Lao Tse)
Jalan Tuhan atau sabda Tuhan, tao ada di mana-mana, tetapi tidak berbentuk dan
tidak dapat
Shinto
Shinto adalah agama utama di Jepang, yang menitik beratkan pemujaan alam dan
pemujaan leluhur. Shinto tumbuh dan berkemang di Jepang, sangat respek kepada
alam (nature) karena ajaran-ajarannya mengandung nilai atau ekspresi. Dalam ajaran
Shinto ini mengandung makna-makna filsafat, mengandung nilai motivasi dan optmik
guru menjadi pegangan bagi penganutnya. Karena itu ajaran Shinto mengandung
petunjuk agar umat Shinto bias menempatkan diri di alam semesta tanpa merusak
dan mengorbankan alam dan isinya dan kerja keras menjadi cirri khas masyarakat
jepang.
Timur Tengah
Yahudi
Tanda –tanda pemikiran filsafat:
Penguraian tt bentuk-bentuk penindasan moral dari monotheisme, peredaran,
kebenaran dan bernilai tinggi.
Kaum yahudi sangat mementingkan pendidikan bagi generasinya Karena hal pokok
dan lebih penting dari kekuatan militer serta adanya ganjaran-ganjaran di surga.
Selama 200 tahun, doktrin-doktrin monotheisme dan pengajaran-pengajaran etis
yang penting dari orang-orang yahudi dan telah meresapi pikiran-pikiran para ahli
filsafat dan para pendidik dengan menyangkut jiwa dan memberi harapan bagi masa
depan kemanusiaan.
Kristen
Ajaran Kristen mengajarkan konsep tuhan.
Romawi dan Yunani: Antomorpomisme
Antomorpomisme adalah suatu paham yang menggunakan antara sifat-sifat Tuhan
(pencipta) dengan sifat-sifat yang ada pada manusia. Missal tahan tuhan disamakan
dengan tangan manusia.

10
Reaksi Terhadap Spiritualisme Di Yunani
Awal munculnya filsafat adalah dengan pengetahuan mitos. Khusus mengenai aliran
filsafat spiritual ditandai dengan pemikiran yang mengutamakan kerohanian dan
kejiwaan, banyak para filosof yang mencurahkan pemikirannya memenuhi dan
melalui alur aliran ini. Banyak yang puas dengan aliran ini yaitu aliran idealism.
Sementara aliran yang tidak puas karena aliran ini dianggap tidak ilmiah lahirlah
aliran materialism. Dan kemudian muncul aliran rasionalisme yaitu pusat segala
sesuatu terletak pada dunia rasio, sementara yang lain adalah objeknya.
Idealisme (Plato)
Adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa, menurutnya cita adalah
gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak diantara gambaran
asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indra. Jadi yang nyata
adalah idea. Inti ajaran ini yang terpenting adalah manusia menganggap roh atau
sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan
manusia. Roh dianggap suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi
disebut sebagai penjelmaan dari roh atau sukma.
Materialisme
Adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda
merupakan sumber segalanya. Mereka berfikir sederhana, bahwa realitas adalah
sebagimana adanya. Maka realitas alam semesta ini pastilah sebagimana apa yang
kita lihat yang tampak dihadapan kita, yaitu materi
Menurut Demokritos seluruh ala mini berasal dari atom kecil.
Rasionalisme
Pelopor rasionalisme adalah Rene Descrates
Aliran ini beranggapan bahwa segala sesuatu disandarkan pada rasio. Aliran ini lahir
karena adanya usahauntuk membebaskan diri dari pemikiran tradisional (skolastik)
sebab sudah tidak mampu menangani dan menemukan hasil terhadap ilmu
pengetahuan dikarenakan aliran skolastik banyak mengadakan praduga yang
berisikan angan-angan semata.

11
Pemikiran Filsafat Pendidikan Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan
Suatu pandangan dunia umumnya suatu pandangan teoritis mempunyai hubungan
erat denga lingkungan di mana pemikiran itu dijalankan. Bagi seorang Yunani, filsafat
bukanlah merupakan ilmu disamping ilmu-ilmu lain melainkan meliputi semua
ilmupengetahuan ilmiah. Tanah Yunani adalah tempat permainan dimana pemikitan
ilmiah tumbuh terutama bidang filsafat pendidikan.
Pemikiran Filsafat Pra-Socrates
Pada masa ini para pemikir belum puas dengan keterangan mengenai alam semesta
yang diterima dari kepercayaannya. Maka mereka mencari tahu sendiri, apakah
sebenarnya alam semesta ini? Apa intisarinya? Sehingga para filosof filosof ini disebut
filosof alam.
Filosof alam yang terkenal pada masa ini antara lain: Thales, Anaximandros,
Anaximenes, Pitagoras, Heraklitos, Parmenides
Pada masa ini muncul pula kaum sofisme (sendekiawan) yang dipelopori oleh
Protogoras. Bagi mereka manusia menjadi ukuran kebenaran, tidak ada kebenaran
yang berlaku secara universal,kebenaran hanya berlaku secara individual.
Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Socrates
Sacrotes (Athena, 470-399 SM) merupakan pemikir besar kuno yang memiliki
gagasan-gagasan filosofisnya dan pengajarannya dalam dunia pendidikan.
Prinsip-prinsip dasar pendidikan menurut Sacrotes adalah metode dialektis, dasar
teknis pendidikan yang direncanakan dan mendorong seseorang belajar untuk
berfikir cermat, untuk menguji coba diri sendiri dan untuk memperoleh
pengetahuannya.
Tujuan pendidikan :merangsang penalaran yang cermat dan disiplinmental yang akan
menghasilkan perkembangan intelektual yang terus-menerus dan standar moral yang
tinggi.
Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Plato
Plato (427-347 SM) adalah murid Sacrotes.
Pendidikan adalah tugas suatu bangsa yang harus dilaksanakan untuk kepentingan
Negara dan perorangan, pendidikan itu memeberikan kesempatan kepadanya untuk
penampilan kesanggupan diri pribadinya. Bagi Negara ia bertanggung jawab untuk
memberikan perkembangan kepada warganya, dapat berlatih, terdidik, dan

12
merasakan bahagia dalam menjalankan peranannya guna melaksanakan kehidupan
kemasyarakatan.
Pendidikan merupakan suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan
ketidakbenaran sehingga mereka akan lahir kembali (they shall be born again)
Tujuan pendidikan : untuk menemukan kemampuan-kemampuan ilmiah setiap
individu dan melatihnya sehingga akan menjadi seorang warga Negara yang baik,
dalam suatu masyarakat yang harmonis, melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien
sebagai seorang anggota kelasnya.
Pendidikan harus direncanakan dan diprogramkan agar sesuai yang dididamkan
yaitu sebagai berikut: sesuai tingkat usia
Tahap pertama
Pendidikan diberikan kepada taruna hingga usia 20 tahun
Tahap kedua
Dari usia 20-30 tahun
Tahap ketiga
Usia 30-40 tahun

Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Aristoteles (367-345 SM)


Aristoteles adalah murid Plato.
Pendidikan harus didapatkan oleh setiap orang agar ia hidup baik. Pendidikan
bukanlah semata-mata soal akal tetapi member bimbingan kepada perasaan-perasan
yanglebih tinggi, supaya mengarah diri kepada akal, sehingga dapat dipakai akal guna
mengatur nafsu-nafsu.
Pendidikan yang baik adalah yang mempunyai tujuan untuk kebahagiaan,
kebahagiaan tertinggi adalah kebahagiaan spekulatif.

Prinsip poko pendidikan adalah pengumpulan serta penelitian fakta-fakta suatu


belajar induktif, suatu pencarian objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua
ilmu pengetahuan.

13
B. Buku Pembanding (Filsafat Pendidikan)
Bab 1 : PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU PENGETAHUAN
DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Bab ini membahas tentang pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu
pengetahuan dan kehidupan manusia. Pengertian filsafat mengandung arti
kebijaksanaan, yaitu : (1) Keradikalan sejajar dengan dasar atau dengan kata lain
masa lalu. (2) Keuniversalan sesuai dengan kenyataan atau dengan kata lain masa
sekarang. Dan (3) Kesistematisan sesuai dan selaras dengan tujuan atau dengan kata
lain masa sekarang.
Filsafat memberikan dasar-dasar yang umum dan khusus bagi ilmu
pengetahuan. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu sifat-sifat ilmu dari ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan memperoleh sifat ilmu, kalau memenuhi syarat yang
telah ditentukan oleh filsafat. Artinya, tidak mungkin setiap ilmu meninggalkan
dirinya sebagai ilmu pengetahuan, dengan meninggalkan syarat yang telah
ditentukan oleh filsafat. Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada setiap
ilmu pengetahuan.
Kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia adalah memberikan pengertian
dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang
diberikan filsafat.

Bab 2 : PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA


PERANANNYA
 Bab ini membahas tentang pengertian pendidikan dan filsafat pendidikan
serta penerapannya. Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu
individu yang kemampuan dirinya berkembang sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya, baik sebagai seorang individu maupun sebagai warga negara
atau warga masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu
melakukan usaha yang disengaja dan terencana untuk memilih bahan materi, strategi
kegiatan, dan teknik penilaian. Kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat, berupa pendidikan formal, inormal dan
nonformal.

14
Filsafat pendidikan lahir dan menjadi bagian dan rumpun konsep ilmu
pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif. Merupakan disiplin ilmu yang
merumuskan kaidah-kaidah, norma, atau nilai yang akan dijadikan ukuran tingkah
laku manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Sekaligus untuk menentukan
tingkah laku perbuatan manusia dalam kehidupan dan penghidupannya. Filsafat
pendidikan juga lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis. Artinya
bahwa tugas pendidikan sebagai aspek kebudayaan mempunyai tugas untuk
menyalurkan nilai-nilai hidup. Selain itu, untuk melestarikan dan mengembangkan
nilai-nilai tingkah laku kepada subjek didik, yang bersumber dari filsafat dan/atau
orangtua. Pelaksanaan pendidikan tersebut juga merangkum antara teori
pengetahuan dan filsafat yang terkandung dalam pelajaran yang diberikan. Filsafat
pendidikan merupakan terapan ilmu filsafat terhadap masalah pendidikan atau
filsafat yang diterapkan dalam suatu usaha pemikiran mengenai masalah pendidikan.
Sebagai ilmu yang menjadi jawaban terhadap masalah-masalah dalam bidang
pendidikan, maka filsafat pendidikan dalam kegiatannya secara normatif berfungsi :
(1) Merumuskan dasar-dasar dan tujuan pendidikan, konsep hakikat pendidikan dan
hakikat manusia, dan isi moral pendidikan. (2) Merumuskan teori, bentuk, dan sistem
pendidikan, yang meliputi kepemimpinan, politik pendidikan, pola-pola akulturasi,
dan peranan pendidikan dalam pembangunan bangsa dan negara. (3) Merumuskan
hubungan antara agama, filsafat, filsafat pendidikan, teori pendidikan, dan
kebudayaan.
Untuk memahami peranan, fungsi, dan tugas filsafat pendidikan, maka terlebih
dahulu harus diketahui peranan filsafat dan pendidikan, serta hubungan antara
keduanya. Filsafat menetapkan ide-ide dan idealismenya, sedangkan pendidikan
merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk merealisasikan ide-ide itu
menjadi kenyataan dalam tindakan, tingkah laku pembinaan kepribadian. Peranan
filsafat pendidikan semakin jelas sebagai jiwa, pedoman, dan pendorong adanya
pendidikan. Dalam memecahkan masalah pendidikan, filsafat pendidikan tidak dapat
lepas dari displin ilmu filsafat yaitu, metafisika atau teori tentang realitas,
epistemologi atau teori tentang ilmu pengetahuan, dan etika atau teori tentang nilai.
Jika dihubungkan dengan ketiga disiplin ilmu tersebut maka filsafat pendidikan
menurut Kil-patrick mempunyai tugas pokok, yaitu : (1) Memberikan kritik terhadap

15
asumsi yang dipegangi oleh pendidik. (2) Membantu memperjelas tujuan pendidikan.
(3) Melakukan evaluasi secara kritis, tentang berbagai metode-metode pendidikan
yang dipergunakan  untuk mencapai tujuan-tujuan kependidikan yang telah dipilih.

16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
Buku Utama :
1. kehadiran buku ini sangat penting artinya terutama untuk kalangan
pengkaji filsafat pendidikan dan pendidikan / akademisi maupun
masyarakat, dapat dijadikan referensi bagi pengembang kurikulum dan
praktisi pendidikan.
2. buku ini menyajikan beberapa argumen terkait dengan filsafat, mulai dari
filsafat timur jauh sampai filsafat zama pra-sokrates mengenai filsafat
pendidikan
3. buku ini masih bersifat teoiritis saja, solusi dalam melaksanakan
pendidikan seperti carut-marutnya pendidikan dan bagaimana idealnya
seharusnya pendidikan dilaksanakan di Indonesia tidak disajikan dalam
buku ini

Buku Pembanding :
1. Dilihat dar dari aspek tampilan buku,buku yang di review terlihat biasa
saja dan kurang menarik.
2. Dilihat dari aspek layout dan tata letak,serta tata tulis,termasuk
penggunaan font, buku ini sudah bagus dan rapi.
3. Dilihat dari aspek isi buku, buku ini isinya sudah lengkap bahkan sangat
lengkap.
4. Dilihat dari aspek tata bahasa, buku tersebut tata bahasanya sudah benar
dan baku.Namun,ada beberapa bahasa yang cukup sulit di pahami,mungkin
karena bahasa tersebut kurang familiar dikalangan pembaca.
B. Kelemahan Buku
Buku Utama :
1. buku ini sama seperti buku-buku filsafat pendidikan yang lain dalam
penyajiannya masih menggunakan alur berpikir datar-datar saja.

17
2.  sudut pandang buku ini belum memberikan tif-tif atau upaya-upaya dalam
mengatasi problematika pendidikan baik dari sudut pandang filsafat
maupun dari sudut pandang pendidikan itu sendiri.
3. ika filosofi pendidikan ini dirumuskan secara matang dan selanjutnya
diaplikasikan secara benar, tentu saja kita tidak akan melihat kelatenan
karut-marutnya sistem pendidikan di negeri ini
4. buku ini hanya mampu memberikan peta bagi penelusur lebih mendalam
terhadap filsafat pendidikan melalui berbagai pendekatan yang
ditawarkan.

Buku Pembanding :

Dari segi aspek tata bahasa dalam buku utama banyak menggunakan pendapat
para ahli dengan dilengkapi dengan bahasa inggris namun dia menggunakan
bahasa-bahasa yang kurang dipahami oleh orang awam sehingga kurang
paham dengan materi.

Buku pembanding tidak ada menjelaskan tentang aliran filsafat pragmatisme


dan aliran eksistensialisme

18
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical
book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi
materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat
direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.

Buku Filsafat Pendidikan karya Prof, Dr, H, Jalaluddin & Dr. Abdullah Idi, M. Ed,
sudah memiliki sistematika penggunaan bahasa, dan kedalaman materi yang cocok
untuk diajarkan . Hal tersebut didapat setelah mengadakan pembandingan dengan
buku Filsafat lainnya. Meskipun demikian buku tersebut juga memiliki beberapa
kelemahan yang membuat buku ini menjadi tidak sempurna, hal tersebut ialah
terdapat kalimat/kata asing atau mungkin istilah membuat pembaca agak sulit
memahami.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Untuk saran bisa
berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan critical buku yang telah di jelaskan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin, Abdullah,. 2018. Filsafat Pendidikan

Anwar. Muhammad,. 2015 filsafat pendidikan

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai