Anda di halaman 1dari 16

(Muhammad Anwar, 2015)

NAMA MAHASISWA : YUDHA RAMADHAN


NIM : 2203151007
DOSEN PENGAMPU : Drs. JASPER SIMANJUNTAK, M.Pd
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 SENI RUPA FBS


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2020
Kata Pengantar

Puji syukur selalu kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya Critical Book Report ini dapat dibuat. Laporan Critical Book Report
ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Critical Book Report dari mata kuliah
Filsafat Pendidikan. Tidak lupa pula diucapkan terima kasih kepada Drs. JASPER
SIMANJUNTAK, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan UNIMED yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.

Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan Crtitical Book Report ini dan hasil
dari Critical Book Report terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga saya sangat
suka bagi siapapun yang ingin memberikan kritik dan saran yang membangun bagi saya.
Saya berharap dengan selesainya Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca, amin.

Binjai, Oktober 2020

Yudha Ramadhan
Daftar Isi

BAB I...................................................................................................................................

PENDAHULUAN...............................................................................................................

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................................


B. Tujuan Penulisan CBR............................................................................................
C. Manfaat CBR...........................................................................................................
D. Identitas Buku yang Di Review...............................................................................

BAB II.................................................................................................................................

RINGKASAN ISI BUKU...................................................................................................

BAB III................................................................................................................................

PEMBAHASAN..................................................................................................................

A. Pembahasan Isi Buku...............................................................................................


B. Kelebihan Buku.......................................................................................................
C. Kekurangan Buku....................................................................................................

BAB IV................................................................................................................................

PENUTUP...........................................................................................................................

A. Keseimpulan............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas dan menganalisa sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya
tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku refrensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu
penulis membuat CBR Filsafat Pendidikan ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang Filsafat Pendidikan.

B. Tujuan Penulisan CBR

Adaapun tujuan Critical Book Report ini adalah mengkritik atau


membandingkan sebuah buku tentang Filsafat Pendidikan serta membandingkan
dengan buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan dalam buku
tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan
dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis. Serta memenuhi tugas individu yang
diberikan Dosen Pengampu mata kuliah.

C. Manfaat CBR

Manfaat dari Critical Book Report ini membantu kita dalam memahami isi
dalam buku dengan membuat inti dari setiap garis besar atau judul buku yang telat di
review kembali oleh Mahasiswa. Critical Book Report ini bisa sangat bermanfaat jika
kita dapat memahami pasti apa yang disampaikan dalam setiap penjelasannya.
D. Identitas Buku yang Di Review
Identitas Buku Utama

Judul : Filsafat Pendidikan


Edisi : Pertama
Pengarang : Muhammad Anwar
Penerbit : Prenada Media
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-1186-52-7
Identitas Buku Pembanding

Judul : Pengantar Filsafat Pendidikan


Edisi : Kelima
Pengarang : Drs. Uyoh Sadulloh, M.Pd
Penerbit : Alfabet,cv.
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2018
ISBN : 979-8433-71-5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM ILMU


PENGETAHUAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Kata filsafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat ditangani oleh manusia,
bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, yaitu proses
berfikir dan hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan yang dicapai untuk
memecahkan masalah. Sedangkan pada pengertian kedua, masalah yang diperoleh dari hasil
pengelolaan atau pembahasan masalah. Ada empat golongan pemikiran yaitu:

1. Pemikiran pseudo-ilmiah, bertumpu pada aspek kepercayaan terhadap buku primbon.


2. Pemikiran awam, merupakan pemikiran-pemikiran orang dewasa yang dapat
menggunakan akal sehat, cukup menggunakan akal sehat tanpa melakukan penelitian
terlebih dahulu.
3. Pemikiran ilmiah lazim, menggunakan metode-metode tata pikir dalam paradigma
ilmu pengetahuan tertentu dilengkapi dengan penggunaan hipotesis untuk kebenaran
konsep teori atau pemikiran dalam dunia empiris dalam proses keilmuan.
4. Pemikiran filosofis, kegiatan berfikir reflektif termasuk kegiatan analisis,
pemahaman, deskripsi, kurban, penafsiran, dan perekaan yang bertujuan untuk
mencapai kejelasan.

Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan yaitu memberikanalternatif pilihan yang


paling baik untuk dijadikan pegangan manusia.Sedangkan kedudukan filsafat dalam
kehidupan manusia yaitu meberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti
pengetahuan tentangkenyataan yang diberikan oleh filsafat, dan memberikan pedoman
hidupkepada manusia. Jadi,filsafat ialah upaya manusia dengan akal budi nyauntuk
memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal, integral dansistematis mengenai
ketuhanan alam semesta, dan manusia.

BAB II. PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN FILSAFAT PENDIDIKAN SERTA


PERANNYA
Dalam pengertian sederhana dan umum , makna pendidikan sebagai usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan,baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dankebudayaan. Dengan kata lain
pendidikan dapat diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar
pandangan hidup bangsa itu sendiri, yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau
sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannnya. Pengertian filsafat pendidikan
menggunakan dua pendekatan yakni:

1. Filsafat pendidikan bermakna sebagai filsafat tradisional.Filsafat pendidikan dalam


arti ini dan dalam bentuknya yang murni, telah berkembangdan menghasilkan
berbagai alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan filosofis.
2. Filsafat pendidikan dengan menggunakan pendekatan yang bersifat kritis. Dalam
pendekatan ini, pemikiran logis kritis mendapatkan tempat utama. Pertanyaaan-
pertanyaaan yang diajukan dapat disusun dan tidak terikat pada periodesasi
waktu ,serta dapat menerapkan analisis yang dapat menjangkau waktu saatdan masa
datang.
Peranan filsafat dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Karena filsafat
menetapkan ide-ide dan idealisme, sedangkan pendidikan adalah suatu usaha yang
sengaja dan terencana, untuk merealisasikan ide-ide itu menjadi kenyataan dalam
tindakan atau perilaku serta pembinaaan kepribadian. Adapun perbandingan
pengaruhdan beberapa ide filsafat dalam pendidikan dapat diketahui melalui sejarah
pendidikan anatra lain tersimpul dalam pandangan-pandangan berikut:
a. Aliran empirisme. Menurut teori ini, kepribadian didasarkan pada
lingkungan pendidikan yang di dapatnya, atau perkembangan jiwa
seseorang semata-mata bergantung kepada pendidikan.
b. Nativisme dan naturalisme. Mendidik, menurut aliran nativisme
membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaannya. Sedangkan
menurut pandangan bahwa pendidik hanyaa wajib membiarkan
pertumbuhan anak didik saja dan diserahkan kepada alam.
c. Teori konvergensi

BAB III. MASALAH POKOK DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Objek filosofi terdiri atas :


1. Objek materi yang terdiri atas tiga masalah pokok yaitu Masalah tuhan,Masalah alam,
Masalah manusia.
2. Objek formalisme, yaitu mencari keterangan yang sedalam-dalamnya.

Hasil dari usaha manusia akal, akal, dan kehendak dapat dijadikan satu, yang disebut
filsafat kebudayaan. Sebab, kebenaran ketiga segi dan alat-alat kejiwaan manusia. Sedangkan
filosofi tentang hidup kemanusiaan, disebut filosofi antropologi. Adapun sikap manusia
terhadap filsafat yaitu :

a. Terbayang di hadapan mereka bahwa pikiran merupakan sesuatu yang sulit,


sesuatu alam abstrak yaitu alam yang dalam dan luas yang hanya dapat di
dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
b. Pandangan yang bersifat skeptis, yaitu suatu perbuatan yang tidak ada gunanya,
akan mencampakkan waktu saja.
c. Pandangan yang bersifat negatif, bermain api alias berbahaya. Karena berfilsafat
tidak baik, tidak boleh, dan berdosa.
d. Golongan yang memandang sudut pandang yang positif, yakni filsafat adalah
suatu lapangan studi, tempat melatih akal untuk berfikir.

Dalam tinjauan dari segi sistematis ada tiga masalah utama dalam filsafat yaitu :

1. Realitas, menjerumus pada masalah kebenaran


2. Pengetahuan, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan
3. Nilai, pertanyaan yang dicari jawabannya.

BAB IV. PROSES HIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat pendidikan mempelajari proses kehidupan dan alternatif pendidikan dalam


Resep watak , dimana kedua proses itu pada hakikatnya adalah satu. Dengan mengambil
pendidikan secara luas, berarti masalah kependidikan memiliki ruang lingkup yang luas pula,
termasuk seluruh aspek hidupdan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang
melayani seseorang sejak ia pendorong hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati.
Seseorang mulai mendapatkan pendidikan sejak memperoleh pengalaman dalam
lingkungannya, terutama lingkungan keluarga dimana anak dalam keadaan lemah tak
berdaya.
Dalam proses pendidikan, potensi-potensi merupakan potensi dasar manusia dan
merupakan isi pendidikan yang dibina dan dkembangkan dalam proses hidup dan kehidupan
seseorang, mulai dari lingkungan keluarga hingga kepada masyarakat yang lebih luas.

Sudah merupakan suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia bahwa mereka
harus melaksanakan tugas-tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan
sempurna sejak zaman kehidupan mereka yang sederhana, di hutan rimba dan di gua batu,
atau di tempat lainnya, sampai kehidupan umat abad ini.

BAB V. TUJUAN HIDUP DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Manusia adalah satu jenis makhluk hidup yang menjadi anggota populasi di
permukaan bumi ini. Ia adalah suatu himpunan yang memilki ciri khas yang tidak dimiliki
oleh sekian juta makhluk hidup lainnya. Manusia, selama ia hidup selalu berusaha dan
berjuang untuk memanfaatkan alam sekitarnya dengan cara mengguanakan daya dan tenaga
alam untuk kepentingan dirinya.

Kehidupan manusia selalu berubah, sangat bergantung kepada pengharapan, cita-cita


hidup, dan atau pengalaman kebagiaaan, atau kesengsaraan hidup manusia dalam
bermasyarakat. Kebahagiaan manusia membutuhkan perjuangan yang keras untuk
mempertahankan hidup, dalam suasana serba sulit, serba ketakutan, sengsara, dan tidak
merasakan kebahagiaan. Namun, mungkin pendididkan dalam pengertian sempit sudah
berlangsung bagi manusia pada saat itu, yakni mengajarkan bagaimana mengahadapi hidup,
berjuang untuk menghadapi serangan binatang buas dan lain sebagainya.

Sejak negara Indonesia merdeka, tujuan hidup bangsa Indonesia telah ada dan jelas,
terlihat jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita kemerdekaan yaitu
untuk membentuk suatu pemerintahan neagara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan hidup manusia menurut pandangan Islam harus terlebih dahulu apa
sebenarnya manusia hidup, atau diturukan Allah kemuka bumi ini menurut pandangan Islam.
Jadi tujuan hidup kita sebagai Muslim adalah menyembah, mengabdi, dan berbakti kepada
Semua Allah subhanahu wa ta'ala. Artinya, mengabdikan diri Kepada-Nya harus sesuai
dengan kehendak-Nya. Semua aktivitas dalam kehidupan Manusia harus sesuai dengan
petunjuk dan aturan-Nya, baik dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, maupun
dalam kehidupan bernegara, baik sebagai masyarakat awam maupun sebagai pejabat
penguasa, sebagai orang yang tak punya maupun sebagai orang jutawan, baik dalam mencari
maupun menafkahkan harta.

Tujuan pendidikan selalu terpaut pada zamannya, dengan kata lain rumusan Tujuan
pendidikan yang dapat di baca, filsafat, dan kebudayaan suatu bang sayang dominan. Fungsi
tujuan pendididkan adalah sebagai berikut :

a. Mengakhiri tujuan itu.


b. Mengarahkan tujuan itu.
c. Suatu tujuan dapat pula berupa titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik,
tujuan baru, dan tujuan lanjutan dan tujuan pertama.
d. Memberi nilai (sifat) pada usaha-usaha itu.

BAB VI. FUNGSI PENDIDIKAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI


MAKHLUK BIOLOGIS

Seni pendidikan yang mewujudkan teori menjadi rusak atau menggabungkan teori
dengan praktik. Artinya, menjadi pendidik dalam pengertiannya disini lebih ditentukan oleh
ditentukan oleh bakat atau sifat bawaan, disamping ilmu dasar yang dimiliki. Sebab, suatu
praktik yang baik tentu berdasarkan teori yang baik, walaupun teori ilmu yaang baik belum
melahirkan praktik yang baik pula.

Dari uraian-uraian tersebut, jelaskan bahwa pendidikan fungsi seluruh aspek


kebutuhan hidup untui mewujudkan potensi manusia sebagai akualitas. Sehingga mampu
menjawab tantangan dan memecahkan masalah-masalah yang membantu umat manusia
dalam dinamika hidup dan perubahan yang terjadi pada masa-masa yang akan datang.
Sebagai konsenkuensi logis, pendidikan senantiasa mengandung pemikiran dan analisis, baik
secara konseptual maupun operasional.

Memikirkan masalah pendidikan merupakan suatu kegiatan yang terhormat. Karena,


hal itu merupakan suatu usaha berguna bagi perkembangan masyarakat.

Mendidik adalah hal yang khusus hanya terdapat dalam kemanusiaan. Salah satu ciri
yang mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa Manusia itu makhluk yang harus
didik, dapat didik dan dapat pula mendidik. Pendidikan itu berusaha untuk mengembangkaan
potensi-potensi manusia yang utuh, yang merupakan aspek-aspek kepribadian termasuk
didalamnya aspek individualitas, moralitas, seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani
dan antara duniawi serta ukhrawi.
BAB VII. DEMOKRASI PENDIDIKAN

Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas mengandung tiga hal, yaitu :

1. Rasa hormat terhadap harkaat sesama manusia


2. Setiap manisa memilki perubahan kearah pikiran yang sehat
3. Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pendidikan yaitu :

1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan


2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Prinsip-prinsip demokrasi dalam pandangan Islam yaitu Al- Qur'an daan Hadist. Jadi,
dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin untuk kepentingan hidup manusia yang
kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pendidikan. Mulai dari baca tulis
hingga ketingkat pendidikan yang lebih tinggi, sesuai dengan kebutuhan manusia dalam
mengikuti perkembangan perkembangan ilmu pengetahun dan tekhnologi.

Sebenranya, bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi


dalam pendidikan sejak di proklamasikannya kemerdekaan hingga masa pembangunan dan
zaman reformasi sekarang ini. Hal itu dapat dilihat pada apa yang terdapat dalam hal-hal
sebagai berikut :

1. Undang-undang dasar 1945 pasal 31


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional
3. Prinsip penyelenggaraan Pendidikan pasal 4
4. GBHN di sektor negara

Dan apa yang foto dalam undang-undang dan GBHN di atas merupakan suatu proses
untuk memberikan jaminan dan kepastian adanya persamaan dan pemerataan kesempatan
untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia, terutama pada usia
sekolah tertentu.
BAB VIII. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Adapun-adapun aliran-aliran filsafat pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Aliran Progresivisme. Merupakan salah satu aliran aliran pendidikan yang


berkembang pesat pada permulan buruk ke XX dan sangat berpengaruh dalam
pembaruan pendidikan. Progresivisme disebut sebagai naturalisme, yang mempunyai
pandangan bahwa sebenarnya yang sebenarnya adalah alam semesta ini.
2. Aliran Esensialisme. Dapat ditelusuri dari aliran yang menginginkan agar manusia
kemabli kepada kebudayaan yang lama telah banyak melakukan untuk manusia.
Kebudayaan lama telah ada sejak peradaban umat manusia dahulu, terutama sejak
zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan megahnya. Esensialisme
merupakam perpaduan antara ide-ide filsafat idealisme dan realisme. Aliran tersebut
akan tampak lebih mantap dan kaya dengan ide-ide, jika hanya mengambil salah satu
aliran atau urutan sepihak.
3. Aliran Perennialisme. Diartikan sebagai abadi atau kekal dan dapaat berarti pula tiada
akhir. Dengan demikian esensi kepercayaan filosofi abadi adalah berpegang pada
nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.
4. Aliran Rekonstruksionalisme. Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran
perennialisme dalam mengahadapi dalam krisis kebudaayaan modern. Bedanya cara,
yang disukai berbeda dengan yang dicapai oleh perennialisme. Namun, sesuai istilah
yang dikandungnya, yakni berusaha membina suatu konsesus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


Buku utama menjelaskan bahwa pemberian pengertian manusia dengan akal
budi nya untuk memahami, mendalami, dan menyelami secara radikal, integral dan
sistematis mengenai ketuhanan alam semesta, dan manusia. Sedangkan buku
pembanding menjelaskan di Jerman, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pandangan
kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-akarnya. Harlod Titus mengartikan
filsafat secara sempit, yakni filsafat diartikan sebagai sains yang berkaitan dengan
metodologi atau analisis secara bahasa secara logis dan analisis. Berfilsafat
merupakan kegiatan manusia memiliki peran penting dalam menentukan dan
menemukan eksetensinya.
Perbedaan lainnya yaitu buku utama lebih menekankan pada pengertian
filsafat pendidikan secara mendalam sedangkan buku pembanding hanya menekan
kan kepada teori filsafat.
B. Kelebihan Buku
Kelebihan buku utama oleh Muhammad anwar membahas tentang perilahal
filosofi yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis,
mengandung maksud bahwa pendidikan sebagai aspek kebudayaan. Juga bahwa
masalah pokok dalam filosofi dan pendidikan yang termasuk masalah Tuhan, masalah
alam dan manusia. Sedangkan buku pembanding mampu memberikan informasi
tentang nilai, sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut
karena pendidikan pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.
C. Kekurangan Buku
Kelemahan buku utama tidak menjelaskan terminologi. Di buku utama fakta
bahwa ada 4 golongan pemikiran filsafat yaitu Pseudo Ilmiah, awam, ilmiah dan
filosofis. Sedangkan buku pembanding kurangnya memberikan pemahaman bagi
pembaca khususnya para pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang
tidak tersampaikan pada pembaca.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah pengetahuan yang belajar proses
kehidupan dan alternatif proses pendidikan dalam pembuatan watak, dimana proses
kedua itu pada hakikatnya adalah satu. Filsafat pendidikan dan pendidikan ada suatu
hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunnya
peran penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat merupakan pemberi arah
dan baru dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan
kokoh bagi tegaknya pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil Laporan Buku Kritis yang sudah di review, pereview
menyarankan agar filsafat pendidikan dapat mempelajari dan menerapkan semua
lapisan baik guru, orang tua, juga masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anak
dalaam berbagai hal kehidupan. Menyadari bahwa penulis harus menjelaskan Review
Buku Kritis dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan agar dalam pengetikan
tidak terdapat Huruf yang salah. Penulis juga jangan membuat kata-kata atau kalimat
yang tidak pernah dibaca karena akan membuat pembaca merasa bosan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/11/filsafat-pendidikan.pdf
 Sadulloh Uyoh. 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: AlFABETA.

Anda mungkin juga menyukai