Anda di halaman 1dari 13

Critical Book Report

Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Prodi S1 Pend.Bahasa Jerman

Skor Nilai :

JUDUL BUKU :

FILSAFAT PENDIDIKAN (2016) FILSAFAT PENDIDIKAN (2019)

NAMA MAHASISWA : DWI NABILLA PUTRI

NIM : 2212132001

DOSEN PENGAMPU : ANADA LEO VIRGANTA S.PD,M.PD

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS BAHASA DAN SENI (FBS)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Bulan September 2021


1
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan laporan Critical Book Report (CBR) ini,hingga akhirnya
terselesaikan tepat waktu.Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Anada Leo
Virganta yang telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian tugas saya ini.

Laporan critical book ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan.Saya sangat berharap kiranya critical book ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mengetahui isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut.Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan dan jauh darikata sempurna.Oleh
sebab itu,saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan critical book selanjutnya.

Medan,13 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................1

A.Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................1

B.Tujuan Penulisan CBR....................................................................1

C.Manfaat CBR ..................................................................................1

D.Identitas Buku Utama dan Buku Pembanding ...............................2

BAB II : RINGKASAN ISI BUKU .........................................................3

2.1 Buku Utama ....................................................................................3

2.2 Buku Pembanding ..........................................................................

BAB III : PEMBAHASAN .....................................................................

3.1 Buku Utama ...................................................................................

3.2 Keunggulan dari kedua buku .........................................................

3.3 Kelemahan dari kedua buku ..........................................................

BAB IV : PENUTUP ................................................................................

4.1 Kesimpulan .....................................................................................

4.2 Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report (CBR)

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas dan menganalisi sebuah buku, mengenal dan it ab nilai serta mengkritik sebuah
karya tulis yang dianalisis Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk it abaca dan
pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CBR penghantar Filsafat Pendidikan untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi terkhusus pada pokok bahasa tentang penghantar Filsafat
Pendidikan.

B.Tujuan Penulisan Critical Book Report (CBR)

• Memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai Identitas kedua buku


tersebut serta kelebihan dan kekurangan dalam kedua buku itu.

• Membuat wawasan/pemikiran kita menjadi luas atau terjangkau.

• Meningkatkan minat bagi para pembaca yang ingin mengetahui buku ini.

C.Manfaat Critical Book Report (CBR)

• Dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan yang baik dan
benar.

• Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dari teori dan aplikasi dari hasil
gagasan sehingga dapat menjadi inspirasi baru bagi para mahasiswa.

• Dapat berpikir Logis dan Kritis terhadap suatu masalah dari kedua buku tersebut.

• Dapat mengerti bahwa buku itu adalah jendela dunia (Penting).

• Dan dapat mengenal bagaimana cara membandingkan 2 buku yang berbeda dengan
setiap bab yang berjudul sama.

1
D.Identitas dari kedua buku yang di review

BUKU UTAMA
1. Judul : FILSAFAT PENDIDIKAN
2. Pengarang : Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd.
3. Penerbit : Valia Pustaka Jogjakarta
4. Kota terbit : JOGJAKARTA
5. Tahun terbit : 2016
6. ISBN : 978-602-71540-8-7

BUKU PEMBANDING
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Pengarang : Dr. H. Amka, M.Si.
3. Penerbit : Nizamia Learning center
4. Kota terbit : Sidoarjo
5. Tahun terbit : 2019
6. ISBN : 978-623-7169-27-7

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama (Filsafat Pendidikan oleh Muhammad Kristiawan)

Bab 1 Mengenal Filsafat dan Filsafat Pendidikan

Filsafat adalah hasil akar seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran
dengan sedalam – dalamnya.

Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

1. Sebagai dasar dalam bertindak.


2. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Persiapan menghadapi situasi dunia yang selalu berubah
5. Menjawab keraguan.
Ciri – ciri berfikir filosofis antara lain :

1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.


2. Berfikir secara sitematis dan teliti.
3. Menyusun suatu tema konsepsi.
4. Menyeluruh dan seluas – luasnya (universal).
5. Setinggi – tingginya, seluas – luasnya, dan selengkap – lengkapnya.
Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi khasanah ilmu :

1. Idealisme, aliran ini memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan
fisik. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif
2. Realisme, membagi bahwa hakekat realitas terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani.
3. Materialisme, aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Memiliki dua
variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
4. Pragmatisme, merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak dapat bersifat mutlak
(absolut) tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.
5. Eksistensialisme, memfokuskan kepada pengalaman individu.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah – masalah
pendidikan.

1. Metafisika; persoalan keberadaan atau eksistensi.


2. Epistemologi; membicarakan rinci dasar, batas, dan objek pengetahuan.
3. Aksiologi; yang mempersoakan penilaian atau nilai guna.

3
Bab II Dasar – Dasar Pengetahuan (Penalaran dan Logika)

Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan.Kemampuan menalar ini menyebabkan manusia mampu
mengembangkan pengetahuan. Dengan adanya pengetahuan, maka manusia bisa mengetahui
yang benar dan yang salah, baik dan buruk, serta indah dan jelek.

Pengetahuan mampu dikembangkan oleh manusia karena ada dua hal :

1. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi.


2. Manusia memiliki kemampuan berfikir
Logika adalah ilmu yang mempersoalkan prinsip – prinsip dan aturan – aturan yang
valid. Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis, berpangkal pada penalaran,
dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu.

a. Objek Material dan Objek Formal Logika.


Syarat suatu ilmu pengetahuan adalah memiliki objek material dan objek formal.
 Objek material suatu ilmu ialah materi atau lapangan penyelidikan ilmu yang
bersangkutan.
 Objek formal adalah bagaimana objek material tersebut dipandang.
b. Tempat Logika dalam Peta Ilmu Pengetahuan
Pada masa kini, ilmu pengetahuan dibagi atas 3 kelompok :
 Ilmu pengetahuan abstrak, terdiri atas metafisika, logika, dan matematika.
 Ilmu pengetahuan alam, terdiri atas fisika, kimia, biologi, geologi, dll.
 Ilmu pengetahuan humanis, terdiri atas sosiologi, psikologi, dan antropologi.
Dilihat dari fungsi dan tujuannya, ilmu pengetahuan dibagi dua kelompok, yaitu :

1. Ilmu teoritis
 Deskriptif (ideografis)
 Nomotetis (eksplanatif)
2. Ilmu terapan
 Normatif, yaitu ilmu – ilmu logika, hukum, dll.
 Positif (pragmatis)

4
Bab III Hakikat Manusia dan Hakikat Pendidikan

Sifat hakikat manusia dapat diartikan sebagai ciri – ciri karakteristik yang dapat
membedakan manusia dengan hewan secara prinsipil. Sifat hakikat manusia menurut paham
eksistensialisme (Umar Tirtaraharja dan Lasula, 2000)

 Kemampuan menyadari diri


 Kemampuan bereksistensi
 Kata hati (hati nurani)
 Moral
 Kemampuan bertanggung jawab
 Rasa kebebasan
 Kewajiban dan hak
 Kemampuan menghadapi kebahagiaan
Diantara pandangan – pandangan hakikat manusia yang mempengaruhi pendidikan dan
pembelajaran adalah :

1. Pandangan humanistik; menekankan kebebasan personal, pilihan, kepekaan, dan


tanggung jawab. Memfokuskan pada prestasi, motivasi, perasaan, tindakan, dan
kebuthan.
2. Pandangan behavioristik; bahwa perilaku manusia yang diinginkan merupakan
produk desain, bukan kebutulan.

BAB IV FILSAFAT PENDIDIKAN SEBELUM ABAD 20

A. Bagaimana Latar Belakang Munculnya Filsafat?

Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang sekarang kita sebut sesuatu
sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran, fisika, matematika,
dan lain sebagainya, umat manusia lebih dulu memikirkan dengan bertanya tentang berbagai
hakikat apa yang mereka lihat. Kemudian jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut
sebagai sebuah jawaban filsafati.

5
B. Bagaimana Filsafat Pendidikan sebelum Abad 20?

1. Perkembangan Filsafat Umum

a). Filsafat Yunani

Filsafat Yunani lebih maju dan berkembang pada masa Aristoteles. Bahkan Aristoteles
tidak hanya ahli filsafat, melainkan juga sebagai ilmuwan.

b). Filsafat Hindu; Sejak Abad 10 SM

Filsafat Hindu tertuang dalam konsep Vedisme, Brahmanisme, dan Budisme.

c). Filsafat Islam

Di tangan sarjana-sarjana Islam,pemikiran filsafat Yunani itu berkembang pesat dalam


wajah Islam.

d). Filsafat Eropa/ Filsafat Modern

2. Perkembangan Filsafat Pendidikan

a). Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam
bidang pendidikan

b). Tinjauan Pemikiran Permulaan Filsafat Pendidikan

Pemikiran-pemikiran permulaan filsafat pendidikan

berkembang dalam tingkat humanisme relativistik, humanisme ilmiah, dan humanisme


literel.

C. Bagaimana Metodologi Ilmu Pendidikan sebelum Abad 20?

Sejak filsafat ikut menentukan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan sampai akhir abad 19,
paling kurang ada 3 tonggak utama yang dapat dikenali, yaitu Tonggak Pertama, Aristoteles,
Tonggak kedua, Francis Bacon,Tonggak ketiga, perkembangan abad 19

D. Bagaimana Mazhab-Mazhab Filsafat Pendidikan?

1. Mazhab Filsafat Pendidikan Idealisme

2. Mazhab Filsafat Pendidikan Realisme

3. Mazhab Filsafat Pendidikan Materialisme

6
BAB V ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

A. Apa Itu Ontologi?

1. Pengertian Ontologi

Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu Ontos: being, dan Logos: Logic. Jadi,
ontologi adalah the teori tentang keberadaan sebagai keberadaan Ontologi merupakan ‘ilmu
pengetahuan’ yang paling universal dan paling menyeluruh.

2. Dasar Ontologi Ilmu

Secara sederhana obyek kajian ilmu ada dalam jangkauan pengalaman manusia.Obyek kajian
ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia.

B. Apa Itu Epistemologi?

1. Pengertian Epistemologi

Secara garis besar definisi epistemologi adalah suatu cabang dari filsafat yang mengkaji
dan membahas tentang batasan, dasar dan pondasi, alat, tolak ukur, keabsahan, validitas, dan
kebenaran ilmu, makrifat, dan pengetahuan manusia.

2. Metode Epistemologi

metode ilmu ini adalah menggunakan akal dan rasio, karena untuk menjelaskan pokok-
pokok bahasannya memerlukan analisa akal.

3. Aliran Epistemologi

Aliran Epistemologi meliputi ;

 Empirisme
 Realisme
 Idealisme
 Positivisme
 Pragmatisme

7
C. Apa itu Aksiologi?

Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya "Filsafat Ilmu," mendefinisikan aksiologi dalam dua
tahap. Tahap pertama, ilmu yang otonom terbebas dari segenap nilai yang bersifat dogmatik
(bebas nilai) sehingga dengan leluasa ilmu dapat mengembangkan dirinya (fungsi
internal).Tahap kedua, ilmu juga bertujuan memanipulasi faktor-faktor yang terkait dalam
gejala tersebut untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi.

1. Etika

Etika merupakan cabang filsafat yang membicarakan perbuatan manusia dari sudut baik dan
tidak baik yang berlaku

a). Etika Alamiah

Para filsuf utilitarian, memandang bahwa suatu tindakan itu dapat dinilai etis atau tidak etis
berdasarkan seberapa besar tindakan itu mendatangkan suatu kemanfaatan alamiah.

b). Etika Obyektif

Istilah etika obyektif untuk menunjuk setiap kalimat etika yang dikemukakan secara bebas
tidak ada muatan suatu kepentingan apapun dari orang yang mengemukakannya (Edwards,
1972: 70).

c). Etika Universal

Terciptanya perdamaian, kesenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan merupakan tujuan


manusia yang bersifat universal.

d). Etika sosio-kultural

Setiap komunikasi insani, hampir dapat dipastikan merupakan komunikasi antar budaya.

e). Etika ilmiah atau etika kritis

Kritisime etika dalam konteks ini ditujukan pada segi-segi moral dari segala sesuatu yang
terjadi dan terdapat di dalam teks dan dampak yang mungkin timbul dari teks itu.

2. Estetika

Estetika berbicara tentang indah atau tidaknya sesuatu. Tujuannya adalah untuk menemukan
ukuran yang berlaku umum tentang apa yang Indah dan tidak indah. Nilai atas sesuatu yang
disebut indah atau tidak indah.

8
a). Teori Estetika Formal

Teori ini menyatakan bahwa keindahan luar bangunan menyangkut persoalan bentuk dan
warna.

b). Teori Estetika Ekspresionisme

Teori ini menyebutkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari bentuknya tetapi dari
maksud dan tujuan atau ekspresinya.

c). Teori Estetika Psikologis

BAB VI MASYARAKAT MADANI

A. Bagaimana Munculnya Masyarakat Madani?

Munculnya konsep masyarakat madani menunjukkan intelektual muslim Melayu yang


mampu menginterpretasikan ajaran Islam dalam kehidupan modern, Konsep masyarakat
madani digunakan sebagai Alternatif untuk mewujudkan good government, menggantikan
bangunan Orde Baru yang menyebabkan bangsa Indonesia terpuruk dalam krisis
multidimensional yang tak berkesudahan.

B. Apa Itu Masyarakat Madani?

masyarakat madani adalah istilah yang dilahirkan untuk menerjemahkan konsep di luar
menjadi “Islami”. Maarif mendefinisikan masyarakat madani sebagai sebuah masyarakat
yang terbuka, egaliter, dan toleran atas landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang
bersumber dari wahyu Allah (Maarif, 2004: 84).

C. Bagaimana Ciri-Ciri Masyarakat Madani?

Ada beberapa ciri-ciri utama dalam civil society, diantaranya adalah sebagai berikut

- free public sphere

- demokratisasi

- toleransi

- pluralisme

- keadilan sosial

- partisipasi sosial

- supermasi hukum

9
D. Bagaimana Konsep Masyarakat Madani?

Konsep masyarakat madani yang menjadi perbincangan dewasa ini pada dasarnya memang
mengacu pada konsep civil. Salah satu ide penting yang melekat dalam konsep civil society
adalah keinginan memperbaiki kualitas hubungan antara masyarakat dengan institusi sosial

E. Bagaimana Masyarakat Madani Dalam Islam?

Islam memiliki landasan kuat untuk melahirkan masyarakat yang beradab serta komitmen
pada kontrak sosial dan norma yang telah disepakati bersama. Masyarakat ideal, dalah
masyarakat dengan tatanan sosial yang baik, berasas pada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara hak dan kewajiban individu dengan hak dan kewajiban sosial.

F. Bagaimana Masyarakat Madani di Indonesia?

Selain ikut membangun dan memberdayakan masyarakat, masyarakat madani juga ikut
mengontrol kebijakan-kebijakan negara. Dalam pelaksanaannya, mereka bisa memberikan
saran dan kritik terhadap negara. Saran dan kritik itu akan obyektif, jika ia tetap independen.
Setiap warga negara berada dalam posisi yang sama, memiliki kesempatan yang sama, bebas
menentukan arah hidupnya, tidak merasa tertekan oleh dominasi negara, adanya kesadaran
hukum, toleran, dan memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

Anda mungkin juga menyukai