Anda di halaman 1dari 45

TUGAS

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun Oleh :

Nama : Edward Manurung

NIM : 5183331013

Kelas : A 18

M.Kuliah : Methodologi Penelitian

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan rahmat dan
kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Critical Book ini dengan tepat
waktu.

Kami menyadari bahwa critical book ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
pihak pihak yang terkait begitu juga mungkin dalam penyajiannya jauh dari kesempurnaan
karena masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan dalam penyusunan makalah ini.

Dengan bantuan dan dukungan yang telah kami dapatkan, semoga dapat
memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang konsep serta pemahaman
mengenai methodelogi penelitian yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Selaku manusia
biasa, saya menyadari bahwa dalam hasil makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan
saran. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada mata
kuliah Methodelogi Penelitian di Universitas Negeri Medan.

Medan, 16 Desember 2020

Penulis

ii |Critical Book Report


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2 Tujuan..........................................................................................................................................5

1.3 Manfaat .....................................................................................................................................5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................................................6

2.1. Identitas Buku........................................................................................................................6

2.2. Ringkasan buku utama ( Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ).....................................................7

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................34

3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama..................................................................................34

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku Kedua..................................................................................34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................36

5.1. Kesimpulan..............................................................................................................................36

5.2. Saran........................................................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................37

iii |Critical Book Report


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk
menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan.
Mengkritik buku (critical book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat
diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah
buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun
kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita
dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti
dengan pendapat terhadap isi buku.
Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas
pengarang, cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan
teori yang dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau 
resensi sangat bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai
kekurangan dan kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk
itu, kami harapkan kepada  pembaca  agar mengetahui dan memahami mengenai
laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik
dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami
apa yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.
2

4 |Critical Book Report


1.2 Tujuan
Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Methodologi Penelitian pada
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro di Universitas Negeri Medan.

1.3 Manfaat

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnya secara ringkas.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.

3. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.

4. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.

5 |Critical Book Report


BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1. Identitas Buku

BUKU 1

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
SkripsiPenulis : Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathori, M.Si
Penerbit : RINEKA CIPTAKota
Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Edisi :1
Jumlah Halaman : vii + 149

2.2. Ringkasan buku utama ( Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar )

Buku Utama (Buku I)

BAB 1

PENDAHULUAN

6 |Critical Book Report


Manusia dengan kemampuan belajarnya, sudah tentu karena hasrat ingin tahunya.
Semenjak dahulu kala, manusia sudah menunjukkan hasrat yang besar untuk mengetahui
rahasia alam sekelilingnnya. Bukan itu saja. Manusia juga berikhtiar untuk menguasai
alam sekelilingnya.

A. Hasrat Ingin Tahu Manusia

Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya,
baik alam semesta (macro-cosmos), maupun alam kecil (micro-cosmos). Manusia sebagai
animal rational dibekali rasa ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan
sejak manusia masih kanak-kanak. Dari dorongan ingin tahu itu, manusia berusaha untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakannya. Dalam sejarah
perkembangan pikir manusia, ternyata yang dikejar itu esensinya adalah pengetahuan yang
benar, atau cara singkat disebut kebenaran.

B. Dua Pendekatan Untuk Memperoleh Kebenaran


1. Pendekatan Non-Ilmiah

Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak digunakan, yaitu:

1. Akal sehat

2. Prasangka

3. Intuitif

4. Penemuan kebetulan dan coba-coba, dan


5. Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis.

7 |Critical Book Report


2. Pendekatan Ilmiah
Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian
ilmiah dan dibangun atas teori tertentu. Dengan pendekatan ilmiah, orang berusaha untuk
memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk
diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya.

C. Tugas-Tugas Ilmu Dan Penelitian

Adapun tugas-tugas ilmu dan penelitian itu secara singkat adalah seperti yang
disajikan di bawah ini:
1. Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memberikan).
2. Tugas menerangkan (eksplanasi)
3. Tugas menyusun teori.
4. Tugas prediksi.

BAB II

SUATU KERANGKA UMUM PENELITIAN

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Penelitian

Penelitaan adalah terjemahan dari kata Inggris, research. Kata research berasal dari
kata re, yang berarti “kembali” dan to rsearch yang berarti “mencari”. Dengan demikian,
arti yang sebenarnya dari research adalah “mencari kembali”.

Menurut ilmuwan Hillway (1956) research (penelitian) tidak lain dari suatu metode
studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap
suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah-masalah
tersebut.

8 |Critical Book Report


Dari tanggapan serta definisi-definisi tentang penelitian, maka nyata bahwa penelitian
adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Dalam definisi-definisi di atas penekanan
diletakkan pada sistem asuhan sebagai suatu atribut yang esensial (mutlak)

B. Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang penelitian itu pada umumnya adalah sebagai tersebut
dibawah ini:

1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah,


2. Penelaahan kepustakaan,
3. Penyusunan hipotesis,
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variabel-variabel.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambilan data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan.

BAB III

PERANAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN

A. Penyusunan Model Teoretis


Dalam memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai
gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Model matematis ini
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
1. Dapat merumuskan masalah dengan lebih singkat dan padat.
9 |Critical Book Report
2. Lebih mudah melakukan kuantifikasi.
3. Lebih memudahkan penggunaan teknik analisis statistik dan penggunaan jasa
computer.
4. Lebih mudah dilihat apakah asumsi yang mendasari berbagai komponen dalam
penelitian itu terpenuhi atau tidak.

B. Hipotesis

Perumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukkan pertautan antara dua


variabel atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis pula.
Selanjutnya perumusan hipotesis dalam hipotesis alternative dan hipotesis nol adalah
konsep dalam statistika.

C. Pengembangan Alat Pengambilan Data


Telah disebutkan bahwa sebelum seseorang menggunakan sesuatu alat pengambil
data harus mempunyai kepastian bahwa alat yang akan digunakannya itu mempunyai taraf
reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan.

D. Penyusunan Rancangan Penelitian

Untuk masing-masing rancangan statistika menunjukkan keterbatasan dan kecuali


itu, statistika menunjukkan cara-cara untuk mengurangi keterbatasan dengan
mengendalikan variabel-variabel tertentu. Dengan menggunakan rancangan yang
memperhitungkan peranan lebih banyak variabel biasanya kecermatan hasil dapat
ditingkatkan yang berarti kekeliruan diperkecil.

10 |Critical Book Report


E. Penentuan Sampel Penelitian
Tujuan berbagai teknik penentuan sampel ialah agar diperoleh sampel yang
representatif bagi populasinya. Berbagai teknik statistik telah dikembangkan untuk
memperkirakan besarnya sampel, untuk memilih sampel secara rambang.

F. Penentuan Sampel Penelitian

Tidak dapat diragukan pada langkah inilah statistika itu memegang peranan
terpenting. Dalam penelitian ilmiah pengolahan dan analisis data itu tidak lain adalah
penerapan teknik-teknik atau metode-metode statistika tertentu.

Statistika juga penting dalam mengembangkan berbagai metode untuk menguji


hipotesis. Di sinilah peranan terpenting statistika itu, karena tujuan utama penelitian pada
umumnya ialah menguji hipotesis.

BAB IV

SEKILAS FILSAFAT ILMU

A. Apakah Filsafat Ilmu Itu


Filsafat ilmu termasuk bagian dari filsafat pengetahuan atau lazim disebut
epistimologi. Secara sederhana filsafat ilmu ialah dasar yang menjiwai dinamika proses
kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Ini berarti bahwa terdapat pengetahuan
yang ilmiah dan tidak ilmiah. Adapun yang tergolong ilmiah adalah yang disebut ilmu
pengetahuan yang telah disistematisasivdan diorganisasi sedemikian rupa. Sedangkan
pengetahuan yang tidak ilmiah adalah yang masih tergolong pra ilmiah. Dalam hal ini
berupa pengetahuan hasil serapan indrawi yang secara sadar diperoleh baik yang telah
lama maupun baru didapat.

11 |Critical Book Report


B. Disiplin Ilmu Yang Mandiri
Secara umum ilmu pengetahuan berkembang dari dinamika proses kegiatan
sistematisasi dan organisasi pengetahuan pra ilmiah yang dimulai dengan klasifikasi
berdasarkan karakteristik yang bersifat umum dan spesifik.

C. Metode Ilmiah
Sementara itu, telah dikenal istilah metodologi, yaitu ilmu yang memperoleh metode-
metode ilmiah. Sedang metodik adalah kumpulan metodeyang dapat di pilih dalam
melakukan pendalaman objek studi yang bersangkutan. Dalam hal ini, metode ilmiah
adalah sistem dan metode yang secara ketat mengatur pengetahuan tentang gejala-gejala
alam dan sosial.

1. Karakteristik Metode Ilmiah

Dalam skema tampak sejumlah kriteria pokok yang perlu diperhatikan, siantaranya:

a. Berdasarkan fakta
b. Pertimbangan objektif
c. Asas analitik
d. Sifat kuantitatif
e. Logika dedukatif-hipotetik
f. Logika indukatif-generalisasi

2. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Adapun langkah-langkah pokok dalam unsur-unsur peristiwa dalam struktur penelitian


ilmiah adalah:

a. Penempatan masalah
b. Menyusun kerangka pemikiran dan premis-premis
c. Perumusan hipotesis
12 |Critical Book Report
d. Pengujian hipotesis
e. Penarikan kesimpulan
f. Siklus empiris metode ilmiah
g. Usulan penutup mengenai metode ilmiah

BAB V

RUANG LINGKUP METODE PENELITIAN

A. Hakikat Penelitian

Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi bukan satu-
satunya cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang dapat ditempuh
untuk mencapai nilai kebenaran di antaranya:

1. Teori empirisme dikembangkan oleh John Lock dari Inggris (1632-1704). Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran yang diperoleh secara indrawi, pengalaman
melalui pengamatan.
2. Teori rasionalisme, dikembangkan antara lain Leibniz (1646- 1716) dari Jerman.
Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui proses berpikir
yang menghasilkan kesimpulan rasional, yang berdasarkan pertimbangan akal.
3. Pragmatisme, dikembangkan oleh Charles Sander Peirce (1839- 1914) dari
Amerika. Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui
penyelidikan yang berorientasi pada kepentingan masa kini dan masa datang.

Ada empat cara metode yang biasa digunakan untuk mencapai nilai kebenaran, yaitu:

13 |Critical Book Report


a. Metode tenasitas (tenacity method). Dalam cara ini orang mencapai dan menerima
kebenaran berdasarkan pengalamannya sendiri yang dijumpai secara kebetulan,
kemudian sesuatu yang dianggap benar itu dipertahankan dengan teguh hati (keras
kepala), meskipun ternyata salah menurut pengalaman orang lain.
b. Metode otoritas (authority method). Dalam cara ini orang mencapai dan menerima
kebenaran berdasarkan informasi dari orang lain yang di pandang memiliki otoritas
(kewenangan) dalam bidang tertentu.
c. Metode intuitif (intuitive method). Orang dapat mencapai dan menerima kebenaran
berdasarkan intuisi, (bisikan nurani) yang di dapat melalui proses berpikir kritis.
d. Instrumentalisme dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1859- 1952 dari
Amerika.
e. Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui penyelidikan
ilmiah, penyelidikan yang menggunakan metode akal dan teknik rasional.

Berdasarkan pertimbangan akal, ada lima tahap yaitu:

a. Kebutuhan yang dirasakan

b. Permasalahan

c. Hipotesis

d. Pengumpulan data sebagai alat uji

e. Kesimpulan terpercaya

f. Nilai umum kesimpulan yang diperoleh

B. Macam-macam Penelitian

Ditinjau dari segi tempat dilaksanakannya, penelitian dibedakan ke dalam tiga macam,
yaitu:
14 |Critical Book Report
1.Penelitian pustaka, sesuatu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk
menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-
buku, periodikal-periodikal, majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah
sejarah, dokumen dan materi perpustkaan lainnya yang dapat dijadikan sebagai rujukan
penelitian laporan ilmiah

2. Penelitian laboratorium, suatu penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium,


yaitu suatu tempat yang dilengkapi perangkat khusus untuk melakukan penyelidikan
terhadap gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang juga dilakukan untuk menyusun
laporan ilmiah.

3. Penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi
penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif
sebagai terjadi di lokasi tersebut.

Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Penelitian Dasar yaitu penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang
diamati untuk disusun sebagai laporan ditelaah melalui analisisuntuk disusun sebagagi
laporan ilmiah.

2. Penelitian vertikal yaitu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemudian
dihubungkan dengan kenyataan objektif yang diamati secara empirik dan ditelaah melalui
analisis ilmiah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut.

3. Penelitian survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan


survey terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap
suatu unit sampel bukan terhadap seluruh populasi sasaran.

Ditinjau dari segi jenisnya, penelitian dibedakan menjadi lima macam, yakni:

15 |Critical Book Report


1. Penelitian eksploratif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan
penjajakan atau pengenalan terhadap gejala tertentu. Dalam penelitiann ini belum
diperlukan rujukan teori dan belum digunakan hipotesis.

2. Penelitian deskriptif yaitu suatu peneltitian yang bermaksud mengadakan


pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu. Dalam penelitian
macam ini landasan teori mulai diperlukan tetapi bukan digunakan sebagai landasan untuk
menentukan kriteria pengukuran terhadap gejala yang diamati dan akan di ukur.

3.Penelitian konformatif, yaitu penelitian yang bermaksud menelaah dan


menjelaskan pola hubungan antara dua variabel atau lebih yang jenis ini dukungan teori
telah diperlukan, baik untuk digunakan sebagai landasan dalam mengajukan hipotesis
maupun menentukan kriteria pengukuran terhadap adanya hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti.

4.Penelitian evaluatif, yaitu penelitian yang dimaksud mengevaluasi pelaksanaan


dan dibedakan lagi ke dalam dua evaluasi sumatif dan pencapaian tujuan suatu program.

5. Penelitian prediktif, yaitu suatu penelitian untuk meramalkan gejala yang


mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan proteksi dari hasil penelaahan
terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi atau penyelidikan saat ini.

Ditinjau dari segi kegunaannya, penelitian dibedakan dalam dua macam, yakni:

16 |Critical Book Report


1. Penelitian murni yaitu suatu penelitian yang semata-mata digunakan untuk
memelihara kesinambungan dan integritas pemikiran ilmiah, guna menunjang
perkembangan ilmu di bidang tertentu.
2. Penelitian terapan yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk kepentingan
praktis, baik untuk perkembangan atau perbaikan tata dan nilai sosial maupun tata nilai
ekonomi.

C. Ruang Lingkup Metodologi Penelitian

Ruang lingkup penelitiannya meliputi:

1. Metode penelitian

2. Metode pengambilan sampel

3. Metode pengumpul dan inventarisasi data

4. Metode penyajian data

5. Metode analisis data

D. Metode Penelitian

Secara garis besar metode penelitian terbagi atas tiga, yakni:

1. Studi kasus
Kasus artinya kejadian/peristiwa. Studi kasus berarti penelitian terhadap suatu kejadian
atau peristiwa. Namun, konsep kejadian atau peristiwa ini hendaknya tidak diartikan
sebagai kejadian atau peristiwa biasa, yang menurut konsep bahasa inggris disebut event.
Siatu kejadian atau peristiwa yang mengandung masalah atau perkara, sehingga perlu

17 |Critical Book Report


ditelaah kemudian dicarikan cara penanggulangannya melalui penelitian studi kasus yang
dilakukan oleh psikologi.

2. Eksperimen

Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen berarti metode percobaan untuk


mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lain, melalui uji coba dalam
kondisi khusus yang sengaja diciptakan. Dalam metode ini ditetapkan sedikitnya tiga
variabel yang akan dihadapi, yakni: variabel tidak terikat, variabel eksperimen, dan
variabel non-eksperimen/ kontrol.

3. Survey

Survey artinya pemeriksaan/pengukuran. Metode survey berarti metode


pemeriksaan dan pengukuran metode penelitian yang dilakukan untuk mengadakan
pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di
lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan sedikitnya lima jenis survey, yakni;

1. Survey eksploratif

2. Survey deskriptif

3. Survey konfirmatif

4. Survey evaluatif
5. Survey prediktif

E. Metode Pengambilan Sampel

18 |Critical Book Report


Sampel artinya contoh, tetapi yang dimaksud contoh disini bukan sekadar contoh
dalam arti teladan, melainkan contoh terpilih untuk dihadapi sebagai objek sasaran
penelitian yang hasil atau kesimpulanya dapat mewakili seluruh populasi sasaran
representatif. Perlu diperhatikan dalam pengambilannya ada tiga hal yang perlu, yaitu:

1. Dapat memberikan gambaran terpercaya tentang keadaan populasi sasaran.

2. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan menggunakan tenaga,


waktu dan dana yang gerbatas.
3. Dapat menentukan presisi hasil penelitian dengan mengestimasi batas kesalahan
(standard error) dar taksiran hasil yang diperoleh.

F. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, khususnya penelitian survey, penelitian tidak perlu


menghadapi seluruh populasi sebagai sasaran penelitiannya, apalagi jika jumlah
populasinya cukup besar, tetapi cukup meneliti sebagi besar dari populasi tersebut agar
sampel yang dihadapi itu dapat menggambarkan karakteristik populasi yang diwakili
secara representatif, pelimihannya harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi
secara metodologis.

Populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga


melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian. Populasi
dibedakan menjadi populasi sampling dan populasi sasaran.

BAB VI
METODE PENGUMPULAN DAN INVENTARISASI DATA

19 |Critical Book Report


A. Metode Pengumpulan Data

Data artinya informasi yang didapat melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk


digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedang
fakta itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik, antara lain
melalui analisis data.

Secara metodologis dikenal beberapa macam teknik pengumpulan data, diantaranya:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu


pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencacatan terhadap keadaan atau perilaku objek
sasaran. Orang yang melakukan obervasi disebut observer, sedangkan orang atau pihak
yang diobservasi disebut observe.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan
jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Kedudukan kedua pihak secara berbeda ini
terus dipertanyakan selama proses tanya jawab berlangsung, berbeda dengan dialog yang
kedudukan pihak terlibat bisa berubah dan bertukar fungsi setiap saat, waktu proses dialog
sedang berlangsung.
Ditinjau dari segi bentuk pertanyaan yang digunakan, wawancara dibedakan ke
dalam tiga macam, yaitu:

1. Wawancara terbuka, ialah wawancara yang menggunakan kuesioner terbuka,


kuesioner yang memberikan keleluasan bagi responden untuk memberikan jawaban
dengan bebas, tanpa dibatasi untuk memberikan jawaban dengan bebas.

20 |Critical Book Report


2. Wawancara tertutup ialah wawancara yang menggunakan kuesioner tertutup,
kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden tidak
memberikan jawaban lain.

3. Wawancara setengah tertutup, wawancara yang menggunakan kuesioner


setengah tertutup, artinya kuesioner yang memberikan kesempatan kepada
responden untuk mengemukakan jawaban lain, atau keterangan tambahan di
samping alternatif yang telah tersedia.

3. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner


(daftar/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian
untuk menghimpun pendapat umum.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-


catatan mengenai data pribadi responden.

B. Inventarisasi Data

Data hasil penelitian, baik yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, maupun
angket dan studi dokumentasi pada umumnya masih berupa data mentah, bersifat
argumentasi untuk menjadi data-data tersebut sebagai data yang siap untuk disajikan dalam
tabulasi data perli di inventarisasi lebih dahulu, yakni:

1. Editing data ialah pemeriksaan kembali data hasil penelitian yang tercantum pada
kuesioner untuk mengetahui kelengkapan dan kejelasan isi jawaban, kesesuaian antara
jawaban yang satu dengan jawaban yang lain.

2. Koding data ialah mengklasifikasi data hasil penelitian yang tercantum pada
kuesioner dalam arti isian/jawaban yang maksudnya sama walaupun kalimatnya berbeda,
diberi sandi-sandi tertentu yang sama lazimnya dengan memberikan kategori jawaban yang
dianggap sama.

21 |Critical Book Report


3. Penyusunan data ialah menyusun data yang telah di edit dan diberi sandi-sandi itu
dalam suatu himpunan data yang tersusun secara sistematik.

BAB VII

METODE ANALISIS DATA

A. Konsep dan variabel

1. Hubungan Simetrik

Adalah pola hubungan antara dua variabel yang dipandang mempunyai posisi sama
secara fungsional.

2. Hubungan Respirokal

Adalah pola hubungan antara dua variabel yang saling mempengaruhi secara timbal
balik dalam arti saling bertukar fungsi

3. Hubungan Asimetrik
Ialah pola hubungan antara dua variabel yang dipandang berada pada posisi yang
berbeda secara fungsional, yang satu berpengaruh terhadap yang lain atau yang satu
merupakan ciri dari yang lain.

B. Hubungan dalam Penelitian Sosial

Dalam penelitian sosial, satuan-satuan analisis didasarkan atas pengukuran terhadap


besaran nilai variabel kuantitaif atau atribut variabel kualitatif pada umumnya lebih sulit
dilakukan daripada pengukuran terhadap besaran nilai variabel kuantitatif.

C.Menguji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner


22 |Critical Book Report
Kuesioner merupakan alat ukur dalam teknik pengumpulan data, dalam bentuk teknik
wawancara maupun angket. Agar data yang diperoleh mencapai derajat akurasi yang
signifikan, maka validitas dan reabilitasnya perlu diuji terlebih dahulu sebelum digunakan.

BAB VIII

TEKNIK PENYUSUNAN SKRIPSI

A. Hakikat Skripsi
Skripsi atau bentuk karya ilmiah yang lain merupakan bentuk laporan dari satu jenis
evaluasi terhadap pernyataan empirik, kenyataan objektif yang ditelusuri melalui penelitian

B. Bobot skripsi

Bobot skripsi akan ditentukan oleh derajat kecermatan penelitian dalam


mengungkapkan serta menganalisis data ketepatan penelitian dalam memilih metodologi
yang digunakan dan kemampuan penelitian untuk menggunakan bahasa yang efektif dan
efisien dalam menginformasikan hasil penelitiannya.

C. Sistematika Skripsi

Bentuk skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Model A (tanpa hipotesis)

IV. Bagian Persiapan

1. Lembaran Judul
23 |Critical Book Report
Judul merupakan identifikasi yang mencerminkan karakteristik penelitian dan isi
skripsi sebagai salah satu bentuk laporan ilmiah.

Judul berkaitan

a. Judul kausalita

b. Judul resiprokal

c. Judul asosiatif

d. Judul fungsional

e. Judul deskriptif

V. Teknik Pengetikan

VI. Pengetikan Judul

VII. Pengetikan Tabel

VIII. Pengetikan daftar Pustaka

BUKU 2

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Dasar Metodologi Penelitian

Penulis : - Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes, - M. Ali Sodik, M.A

24 |Critical Book Report


Penerbit : Literasi Media Publishing

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2015

Edisi :1

Jumlah Halaman : viii+ 130

BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

A. Kebenaran

Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia


akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro
cosmos). Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu
(curiousity). Rasa ingin tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan
menge nai apa yang dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar
memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan
menjadi dua: secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan
ilmiah).

25 |Critical Book Report


1. Pendekatan Non ilmiah

Upaya untuk memperoleh pengetahuan atau memahami fenomenafenomena


tertentu ada yang dilakukan secara tradisional atau non ilmiah. Upaya ini muncul di
masyarakat secara alami seiring dengan munculnya berbagai fenomena atau masalah yang
membutuhkan penjelasan. Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak dipakai
untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran melalui proses, akal sehat, prasangka,
intuisi, penemuan kebetulan, coba-coba (tral and error), pendapat otoritas, pikiran kritis ,
serta pengalaman (Suryabrata, 2008).

2. Pendekatan Ilmiah (modern)

Dengan pendekatan ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu


kebenaran yang dapat dipertanggung jawaban secara rasional dan empiris. Kebenaran
semacam ini dapat diperoleh dengan metoda ilmiah (Margono, 2007). Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk mencari ilmu
pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang didukung dengan
langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Setidaknya terdapat tiga pola pikir yang
dikembangkan dalam pendekatan ilmiah, yakni pola pikir induktif, pola pikir deduktif, dan
pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif.

B. Pengertian Penelitian

Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan


yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian
adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research
terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu
pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan yang telah diterima
26 |Critical Book Report
secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan adanya aplikasi baru pada
pendapat tersebut. Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan
sebagai penelitian ilmiah.

C. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur
dan prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti
adalah sebagai berikut.

1. Sikap-Sikap Seorang Penelliti

a) Objektif

Seorang peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada.
Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa
yang ada di

data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat
mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya

(tidak boleh subjektif).

b) Kompeten

Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian


dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu

c) Faktual
27 |Critical Book Report
Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan
observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak. Selain itu, seorang peneliti juga
diharapkan memiliki pola pikir yang mendukung tugas-tugas mereka. Cara berpikir yang
diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut.

2. Cara Berpikir Seorang Peneliti

a) Berpikir Skeptis

Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung
suatu pernyataan (tidak mudah percaya)

b) Berpikir analisis

Peneliti harus selalu menganalisi setiap pernyataan

atau persoalan yang dihadapi

c) Berpikir kritis

Mulai dari awal hingga akhir kegiatan, penelitian dilakukan berdasarkan cara-cara yang
sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

D. Tujuan Penelitian

Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa


tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan
masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk
pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila
permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila

28 |Critical Book Report


disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan
penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan
model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak
penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan
tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam
menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin
mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok
bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi
sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat
diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

BAB 2

PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-masalah
pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat
variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut nantinya dapat berkembangkan secara
luas sesuai dengan keadaan di lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang

29 |Critical Book Report


diamati dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
dan bersifat penemuan.

A. Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya.

B. Penelitian Kualitatif

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya


belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat
post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni
(kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode
penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian
naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di
sebut juga metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya.

C. Perbedaan Kuantitatif Dan Kualitatif

30 |Critical Book Report


Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang
sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif
bersifat eksploratoris

dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini
bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat
mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data
ilmiah baik dalam bentuk angka.

Penarikan kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu
yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya.

BAB 3

KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN

A. Permasalahan

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian dilakukan untuk


menyelesaikan masalah yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Stonner (1998)
mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi. Menurut Suryabrata (2008) masalah
merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara
kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang
ada (what it is) (Suryabrata, 2008). Penelitian

31 |Critical Book Report


dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).

Pernyataan masalah yang baik (Kerlinger, 2006), yaitu:

1. Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan
demikian, masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-pernyataan seperti :

a. Apakah A terkait dengan B?

b. Apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar?

2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang
menyiratkan adanya pengujian yang empiris.

B. Teori Ilmiah

Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh


pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian terdiri dari fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia
dapat memahami fenomena an memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah
penelitian dapat timbul karena adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia
atausemata-mata karena dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia.

C. Variabel
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu
yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Supaya proses penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil dengan baik maka
peneliti ditekankan untuk membuat rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan
penelitian, hal yang perlu untuk diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus
terjalin secara serasi dan tertib. Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti
penting dalam kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah variabel
penelitian.
32 |Critical Book Report
D. Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. (Gay & Diehl, 1992).
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan
dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan
sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan
atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori (Uma, 1992).

E. Populasi dan Sampel

Dewasa ini sering kita dengar tentang kata populasi. Biasanya berkaitan dengan sensus
penduduk atau jumlah warga suatu negara. Populasi dan sampel sering kita kenal juga
dalam bidang biologi, yakni kumpulan individu yang menepati suatu tempat. Sedangkan
sampel diartikan sebagai contoh objek yang diteliti. Dan bagi para mahasiswa semester
akhir mungkin sudah tak asing lagi dengan kata populasi dan sampel. Karena populasi dan
sampel digunakan untuk membuat skripsi yang bersifat kuantitatif. Nah sekarang mari kita
bahas tentang pengertian
populasi dan sampel.

1. Pengertian Populasi

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.

2. Pengertian Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini dikarenakan adanya
keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat

33 |Critical Book Report


memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.

3. Teknik Sampling

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai


macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian.
Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu
probability sampling dan non-probability sampling.

F. Data

Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan
baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data
adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan
masalah atau menjawab perta- nyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai
sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan
penelitian berlangsung. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya
dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

BAB 4

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Teknik Pengumpulan Data


Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun instrumen
adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian, tetapi mengumpulkan data jauh

34 |Critical Book Report


lebih penting lagi, terutama jika peneliti menggunakan metode yang rawan terhadap
masuknya unsur subjektif peneliti. Itulah sebabnya menyusun instrumen pengumpulan data
harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu
pengumpulan variabel yang tepat.

B. Instrumen Penelitian
Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian.
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan.
Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data, misal metode wawancara
yang instrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau kuesioner, instrumennya
berupa angket atau kuesioner. Metode tes, instrumennya adalah soal tes, tetapi metode
observasi, instrumennya bernama chek-list (Black, 2006).

C. Validitas Instrumen

Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur.
Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil
dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang
lain (Ali, 1993; Anggoro, 2008).

D. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata
rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan
berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil belajar dikatakan dapat
dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara
konsisten. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas. Menurut Azwar (2012),
reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur,
kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang.

E. Beberapa Kesalahan dalam Pengukuran

35 |Critical Book Report


Pengukuran adalah pemberian angka yang merefleksikan karakteristik suatu objek.
Sebuah pengukuran belum tentu memberikan nilai atau angka sebenarnya atas suatu
karakteristik yang diukur, melainkan lebih cenderung hanya memberikan nilai atau angka
observasi atas karakteristik yang diukur. Contohnya, jika kita mengukur luas lautan yang
ada di bumi, seberapa luaskah laut itu sebenarnya? Pengukuran luas lautan memberikan
suatu angka yang merupakan nilai berdasarkan hasil observasi. Misalkan hasil pengukuran
tersebut menghasilkan angka 30 juta km persegi. Apakah angka ini merupakan angka
sebenarnya atas luas lautan di bumi ini? Bisa jadi luas lautan sebenarnya adalah 35 juta km
persegi. Dapat pula 28 juta km persegi. Selisih antara hasil observasi yang kita dapatkan
dengan angka sebenarnya disebut error. Setiap pengukuran pasti mengandung unsur error
(measurement error), baik itu yang sifatnya konstan maupun yang tidak konstan.

BAB 5

DESAIN PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, terlebih lagi untuk penelitian kuantitatif, salah satu
langkah yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian pada hakikatnya
merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan
berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Alsa,
2003). Hal senada juga dinyatakan oleh Arikunto. Menurut Arikunto (2010) desain
penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah
berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian
dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.

A. Tipe-tipe Desain Penelitian

Ada beberapa terminologi antara metode penelitian dengan metodologi penelitian yang
hingga saat ini masih banyak orang rancu memahaminya. Metode adalah bagian dari
metodologi baik berupa metode, teknik, prosedur, dan berbagai macam alat (tools), dengan
36 |Critical Book Report
tahap-tahap tertentu dalam suatu penelitian disebut dengan metodologi. Metode penelitian
atau yang bisa juga disebut dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ada
beberapa macam. Cara mengkatagorisasikan penelitian bisa dilakukan dengan melihat
metode penelitian ataupun dengan melihat riset desainnya atau ada juga yang membaginya
berdasarkan dikotonomi penelitian dasar dan penelitian aplikatif.

B. Macam-macam Desain Penelitian

1. Study Cross Sectional

Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor


resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (poin time approach).

2. Study Case Control

Adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari
dengan menggunakan pandekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau
status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi adanya
atau terjadinya pada waktu yang lalu.

3. Study Cohort

Adalah penelitian observasional analitik yang didasarkan pada pengamatan


sekelompok penduduk tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kelompok
penduduk yang diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2 kategori tertentu yakni
yang terpapar dan atau yang tidak terpapar terhadap faktor yang dicurigai sebagai faktor
penyebab. Penelitian cohort adalah kebalikan dari case control. faktor resiko (penyebab)
telah diketahui terus diamati secara terus menerus akibat yang akan ditimbulkannya.

4. Riset Eksperimental

37 |Critical Book Report


Riset eksperimental merupakan Research that allows for the causes of behavior to be
determined. Untuk menggambarkan riset eksperimental bisa dilakukan pada dua kelompok
dimana kelompok satu disebut kontrol tanpa diberi perlakukan apapun sedangkan pada
kelompok ke dua diberikan perlakuan (treatment). Diasumsikan kedua kelompok ini sama.

5. Quasi Eksperimental

Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak,
sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas fluktuasi
acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran, pelaksanaan
penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena
subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed intact
group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-kelompok ini juga sering kali
jumlahnya sangat terbatas. Dalam keadaan seperti ini kaidahkaidah dalam penelitian
eksperimen murni tidak dapat dipenuhi secara utuh, karena pengendalian variabel yang
terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus
dilakukan dengan menggunakan intact group.

BAB 6

RANCANGAN ANALISIS DATA

A. Penelitian Kuantitatif

1. Pengertian Analisis Data

38 |Critical Book Report


Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“.
Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Agar data bisa
dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut
element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh
pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah
penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang
diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah.
Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi
agar mendapat hasil yang memuaskan.

2. Tujuan Analisis Data Kuantitatif

Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data
tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah
dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.

3. Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif

Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten


dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa
data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data
yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya
diolah dan dianalisis dengan secara computerized berdasarkan metode analisi data yang
telah ditetapkan dalam desain penelitian.

4. Prinsip-prinsip Analisis Data

Analisa data belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Setelah data


dianalisa dan diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisa terus harus
diinterpetasi untuk mencari makna yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa.

5. Proses Analisis Data Penelitian Kuantitatif


39 |Critical Book Report
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian
kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Statistic inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.

B. Penelitian Kualitatif

1. Pengertian Analisis Data Kualitatif

Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Pekerjaan analisis data dalam hal ini
ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan
mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.

2. Metode Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang metode dan
prosedurnya sudah pasti dan jelas. Ketajaman analisis data kualitatif tergantung kepada
kebiasaan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Peneliti yang sudah terbiasa
menggunakan pendekatan ini, biasanya mengulas hasil penelitiannya secara mendalam dan
kongkret.

40 |Critical Book Report


41 |Critical Book Report
BAB III

PEMBAHASAN

KELEBIHAN BUKU 1

1. Sebagian besar penulisan sesuai dengan standard umum penulisan dalam bahasa
Indonesia.

2. Penggunaan bahasa yang disampaikan dalam penyampaian materi mudah dimengerti.

3. Buku ini sudah disertakan dengan latihan.


4. Buku ini juga disertai dengan contoh yang memang menyangkut pada penjelasannya
sehingga dapat membuat para pembacanya lebih tertarik lagi untuk membaca buku ini.

KELEMAHAN BUKU 1

1. Penggunaan bahasa pada buku tersebut masih terdapat beberapa kesalahan.


2. Masih ada beberapa kalimat yang sulit dimengerti maknanya.
3. Pada buku 1 mencakup kajian yang cukup luas namun tidak membahasnya terlalu
dalam.

KOMENTAR :

Buku ini juga sudah baik namun akan lebih baik lagi apabila penulis lebih berhati-
hati dalam menulis kata per kata agar tidak ditemukan lagi kesalahan penulisan dan lebih
baik jika kalimatnya juga dipilih mana yang dengan cepat ditangkap oleh pembaca dan
mana yang sulit, sehingga para pembaca akan lebih mudah lagi dalam menemukan makna
dari buku ini.

42 |Critical Book Report


KELEBIHAN BUKU 2

1. Buku tersebut dapat sebagai penambah wawasan dan kreatifitas.


2. Dapat digunakan sebagai acuan.
3. Sumber referensi terpercaya.
4. Buku ini sudah baik karena isinya cukup menarik.
5. Penjelasan isi buku ini juga sudah cukup luas sehingga pembaca dapat lebih mudah
menangkap dan memahami isi buku.

KELEMAHAN BUKU 2

1. Penggunaan bahasa pada buku tersebut masih terdapat beberapa kesalahan.


2. Masih ada beberapa bagian yang sulit dimengerti maknanya.
3. Tampilan depan (sampul buku) ini, terlihat sangat polos sehingga kurang dapat
menarik perhatian para pembacanya.

KOMENTAR:

Buku ini sudah baik, tetapi alangkah baiknya jika isi dari buku ini diperiksa
kembali agar tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan yang sama dan juga akan lebih
baik lagi jika kalimatnya disortir lagi agar mudah dipahami oleh para pembaca. Kemudian
akan sangat baik lagi jika sampul buku ini juga dapat lebih diberi kreatifitas atau gambar-
gambar tambahan. Karena pembaca akan sangat lebih tertarik minatnya untuk membaca
buku tersebut apabila sampul bukunya sudah terlihat menarik.

43 |Critical Book Report


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Kedua Buku Metdologi Penelitian menjelaskan materi secara detail dan


mudah dipahami
2. Buku ini banyak memuat materi materi tetapi sebagian dai materi tersebut
tidak dijelaskan secara lengkap.
3. Buku ini cocok diggunakan dosen dosen sebagai bahan ajar kepada
mahasiswa.

5.2. Saran

Buku utama dan buku pembanding sebaiknya bisa saling mengisi kekurangannya.
Bisa meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing buku
tersebut. Baik dari segi fisik ataupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan
melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing buku. Materi yang kurang jelas
pemahamannya didalam buku utama maupun buku pembanding hendaknya bisa
diperluas.

Penjelasan dari buku ini dijelaskan secara singkat, sehingga sebagian Mahasiswa
sulit unuk memahami isi dari buku ini baik dari segi materi, gambar dan juga
penyelesaian soal soal. Untuk itu, perlu ada buku referensi yang memuat penjelasan
materi yang lebih lengkap dan juga penjelasan penjelasan soal yang mudah dipahami
dan dimengerti.

44 |Critical Book Report


DAFTAR PUSTAKA

H.Abdurrahmat Fathori. 2006.Methodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan


Sikripsi : Jakarta, RINEKA CIPTAKota

Sandu Siyoto,Ali Sodik, 2015, DasarMethodologi Penelitian : Yogyakarta, Literasi


Media Publishing

45 |Critical Book Report

Anda mungkin juga menyukai