Disusun Oleh :
PEMATANGSIANTAR
TA.2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga Tugas Critical Book Review ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang
sudah memberikan tugas ini.
Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas ini agar menjadi lebih baik lagi.
Pemakalah.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
IDENTITAS BUKU...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………...11
5.1 Kesimpulan......................................................................................................11
5.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12
iii
IDENTITAS BUKU
ISBN : 978-979-518-998-5
Cetakan : 2017
iv
IDENTITAS BUKU KEDUA
Pengerang : Prof.DR.Sugiyoni
ISBN : 979-8433-71-8
Penerbit : cv ALFABETA
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
vi
BAB II
ISI BUKU
BAB VIII
A. Pengertian
Setelah penelitian menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan
selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam
hubungan yang lebih luas.Menurut Winrno Surakhmad anggapan dasar atau
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik.
Penelitian perlu merumuskan anggapan dasar:
1. Agar ada dasar berpihak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian.
3. Guna menentukan dan merumuskan hipotetis.
B. Cara Menentukan Anggapan Dasar
Seseorang yang masih merasa ragu ragu terhadap sesuatu hal, tentu saja tidak
dapat dengan pasti menentukan anggapan bagi hal tersebut.Sebagai contoh apabila
kita tidak memahami keadaaan suatu daerah, kita tidaak daapat menentukan
anggapan bahwa daerah tersebut di huni oleh banyak mahasiswa. Jadi kita tidak
dapat pasti menentukan daerah tersebut sebagai wilayah penelitian yang
menyangkut masalah masalah mahasiswa.
Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, penelitian sebaiknya melakukan
studi perpustakaan untuk mengumpulkan teori teori daari buku maupun penemuan
dari penelitian.Untuk dapat merumuskan anggapan dasar, penelitian harus banyak
membaca buku, mendengarkan informasi dari berbagai sumber dan mengunjungi
tempat.
vii
BAB IX
MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. PENGERTIAN
Setelah penelitian mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai
sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah
hipotesis.Agar dapat lebih muda dipahami pengertian ini, perlu di kutipkan
pendapat prof.Drs Sutrisno Hadi MA tentang pemecahan masalah seringkali
peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan.
Permasalahan itu akan dapat diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan pertanyaan untuk tiap tiap segi, dan mencari jawabannya melalui
penelitian yang dilakukan.
Jawaban dari permasalahan ini dibedakan atas dua hal sesuai dengan taraf
pencapaiannya yaitu;
1. Jawaban permasaalahan berupa kebenaran pada taraf teoritik, dicapai melalui
membaca
2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktik, dicapai
setelah penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data
Dari arti katanya, hipotesis berasal dari 2 kata “hypo” yang artinya
“dibawah”dan “thesa”yang artinya”kebenaran” jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya di sesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan
berkembang menjadi hipotesis
viii
menjadi tessa, atau sebaliknya, tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak
terbukti.Penelitian harus bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.
1. Perlu diuji apakah ada data yang berhubungan antara variable penyebab dan
variable akibat.
2. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan
oleh penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bias
menimbulkan akibat tersebut.
ix
kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Seorang ahli
bernama Borg yang dibantu oleh temannya Gall (1979;61)mengajukan adanya
persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:
x
dinyatakan dengan B (beta). Nama nama ini digunakan untuk menentukan jenis
kesalahan.Misalnya; peneliti menetapkan kesalahan a= 1% berarti bahwa jika kita
menerapkan kesimpulan penelitian kita, aka nada penyimpangan sebanyak 1%.
Besar kecilnya resika kesalahan kesimpulan ini tergantung dari keberanian
peneliti, atau kesediaan peneliti mengalami kesalahan tipe I.
C. Cara Menguji hipotesis.
Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data bahan pengujian
hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak
hipotesis tersebut.Untuk keperluan ini dicontohkan peneraannya pada sebuah
populasi berdistribusi normal yang digambarkan dengan grafik.
xi
Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang
dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variable atau lebih. Jawaban
untuk satu variable yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Penelitia
eksploratif yang jawabannya masih dicari dan suka diduga, tentu sukar ditebak
apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.
Berdasarkan pendapat kedua ini ini maka mungkin sekali did ala sebuah
penelitian, banyak hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan
tujuan penelitian. Mungkin problematika unsure 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif
tidak diikuti dengan hipotesis, tetapi problematika nomor 3 dihipotesiskan.
BAB III
A. HIPOTESIS
` Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan
hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Hipotesis statistik itu ada penelitian bekerja dengan sampel, jika penelitian
tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam suatu
penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik.
Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis
penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik.
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik :
1. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dalam sampel dengan
populasi. Prestasi belajar anak paling tinggi dengan nilai 6,5 ( hipotesis
deskriptif, sering tidak dirumuskan dalam penelitian ).
xii
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dan
keluarganya ( hipotesis komparatif, keluarganya adalah sampel ).
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara kerajinan belajar dengan prestasi
belajar anak pada sekolah ( hipotesis sosiatif atau hubungan ).
Dalam statistik juga terdapat 2 macam hipotesis yaitu : hipotesis kerja dan
hipotesis alternatif. Dalam hipotesis statistik diuji adalah hipotesis 0, hipotesis
yang menyatakan tidak perbedaan anatara data sampel, dan data populasi.
1. Bentuk – bentuk Hipotesis
Bentuk rumusan masalah penelitian ada 3 yaitu : rumusan masalah
deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif ( perbandingan ) dan asosiatif
( hubungan ).
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskripttif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
2) Hipotesis Deskriptif
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
b. Hipotesis Komperatif
c. Hipotesis Asosiatif
xiii
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan dua
variabel atau lebih
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak akan menimbulakan
berbagai penapsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode- metode ilmiah
BAB III
xiv
Pada buku ini Cover dan desainnya cukup menarik sehingga pembaca tertarik
dengan buku tersebut.
Penyusunan dalam kalimatnya cukup rapi
Dalam buku ini terdapat rumus-rumus untuk bentuk-bentuk hipotesis
Kelemahan
Pada buku ini Gambar,grafik atau tabel tidak terdapat warna
Tata bahas dalam buku ini sulit untuk dipahami pada sipembaca
Bukunya terlalu tebal.
xv
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapat diantara kedua buku tersebut memiliki judul
materi yang sama, hanya saja pada buku utama tersebut menjelaskan materi
hipotesis yang umum dan dalam buku pembanding dari karangan Sugiyono
menjelaskan tentang hipotesis dengan menggunakan metode penelitian
Kuantitatif. Pembahasan
diantara kedua buku dari keseluruhannya sama namun dibuku utama lebih
luas penyampaian materinya.
4.2 SARAN
xvi
DAFTAR PUSTAKA
xvii