Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

CRITICAL BOOK REVIEW

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah : Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Bapak. Juanda, M.Pd.

Disusun Oleh :

Andika Pratama Sihite (22.02.0084)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANGSIANTAR

TA.2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga Tugas Critical Book Review ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang
sudah memberikan tugas ini.

Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam tugas ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini.

Pematang Siantar, 3 April 2023

Pemakalah.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

IDENTITAS BUKU...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................1

BAB II ISI BUKU…………………………………………………………………2

2.1 Ringkasan Buku Utama......................................................................................2

2.2 Ringkasan Buku Pembanding............................................................................7

BAB III PEMBAHASAN ( KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU )……...9

3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama............................................................9

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding...................................................9

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………...11

5.1 Kesimpulan......................................................................................................11

5.2 Saran.................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………12

iii
IDENTITAS BUKU

IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul buku : Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Pengerang : Prof.Dr. Suharsini Arikunto

ISBN : 978-979-518-998-5

Kota terbit : Jakarta

Penerbit : Rineka Cipta

Cetakan : 2017

iv
IDENTITAS BUKU KEDUA

Judul buku : Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D)

Pengerang : Prof.DR.Sugiyoni

ISBN : 979-8433-71-8

Kota terbit : Bandung

Penerbit : cv ALFABETA

Cetakan : ke 6, November 2008. Ke 7, Desember 2

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Critical book report merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut


untuk mengkritik dan mengulas isi buku dari kedua buku yang berbeda dengan
sub bab materi yang sama. Dalam membuat critical book report diperlukan ulasan
terhadap isi buku, ditinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan didasarkan
pada argumentasi dan bukti yang dipertanggungjawabkan.
Untuk mengulas sebuah buku, kita dapat memperolehnya melalui
membaca terlebih dahulu sub bab materi yang akan dikritik. Dalam makalah ini
akan diulas mengenai sub bab materi atletik.

1.2 Tujuan

1. Mengulas satu buku materi dengan cara mereview dan mengkritiknya.


2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
pada beberapa buku.
3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan buku.
1.3 Manfaat

1. Untuk mengetahui metode penelitian kuantitatif dengan merumuskan


hipotesis
2. Menambah wawasan akan tiap materi-materi yang ada dibuku

vi
BAB II

ISI BUKU

2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB VIII

MERUMUSKAN ANGGAPAN DASAR

A. Pengertian
Setelah penelitian menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan
selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam
hubungan yang lebih luas.Menurut Winrno Surakhmad anggapan dasar atau
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik.
Penelitian perlu merumuskan anggapan dasar:
1. Agar ada dasar berpihak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian.
3. Guna menentukan dan merumuskan hipotetis.
B. Cara Menentukan Anggapan Dasar
Seseorang yang masih merasa ragu ragu terhadap sesuatu hal, tentu saja tidak
dapat dengan pasti menentukan anggapan bagi hal tersebut.Sebagai contoh apabila
kita tidak memahami keadaaan suatu daerah, kita tidaak daapat menentukan
anggapan bahwa daerah tersebut di huni oleh banyak mahasiswa. Jadi kita tidak
dapat pasti menentukan daerah tersebut sebagai wilayah penelitian yang
menyangkut masalah masalah mahasiswa.
Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, penelitian sebaiknya melakukan
studi perpustakaan untuk mengumpulkan teori teori daari buku maupun penemuan
dari penelitian.Untuk dapat merumuskan anggapan dasar, penelitian harus banyak
membaca buku, mendengarkan informasi dari berbagai sumber dan mengunjungi
tempat.

vii
BAB IX
MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. PENGERTIAN
Setelah penelitian mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai
sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah
hipotesis.Agar dapat lebih muda dipahami pengertian ini, perlu di kutipkan
pendapat prof.Drs Sutrisno Hadi MA tentang pemecahan masalah seringkali
peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan.
Permasalahan itu akan dapat diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan pertanyaan untuk tiap tiap segi, dan mencari jawabannya melalui
penelitian yang dilakukan.
Jawaban dari permasalahan ini dibedakan atas dua hal sesuai dengan taraf
pencapaiannya yaitu;
1. Jawaban permasaalahan berupa kebenaran pada taraf teoritik, dicapai melalui
membaca
2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktik, dicapai
setelah penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data

Sehubungan dengan itu hipotesis dapat diartikan sebagai suatu


jawaban yang bersifat dementara terhadap permasalahan penelitian.

Dari arti katanya, hipotesis berasal dari 2 kata “hypo” yang artinya
“dibawah”dan “thesa”yang artinya”kebenaran” jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya di sesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan
berkembang menjadi hipotesis

Apabila penelitian telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan


seksama serta menetapkan anggapann dasar, maka lalu membuat teori sementara,
yang kebenarannya masih perlu di uji inilah hipotesis penelitian harus berpikir
bahwa hipotesisnya itu dapat di uji. Selanjutnya penelitian akan bekerja
berdasarkan hipotesis ini, penelitian mengumpulkan data data yang paling
berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasaarkan data yang terkumpul,
penelitian akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status

viii
menjadi tessa, atau sebaliknya, tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak
terbukti.Penelitian harus bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.

Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap 2 hal;

1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak


terbukti (pada akhir penelitian).
2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda tanda bahwa data dta yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis ( pada saat penelitian
berlangsung).

Bagaimana mengetahui kedudukan suatu hipotesis?

1. Perlu diuji apakah ada data yang berhubungan antara variable penyebab dan
variable akibat.
2. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan
oleh penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bias
menimbulkan akibat tersebut.

Jenis penelitian eksploratif, survey, atau kasus, dan penelitian development


biasanya justru tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan
untukmenguji hipotesis tetapi mempelajari tentang gejala gejala sebanyak
banyaknya.

Sehubungan dengan hal ini G.E.R. brurrough mengatakan bahwa penelitian


berhipotesis penting dilalukan bagi;

1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu(magnitude).


2. Penelitian tentang perbedaan(differencies)
3. Penelitian hubungan(relationship)
A. Jenis Jenis Hipotesis

Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubunhan dua


variable akibat.Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting
kedudukannya delam penelitian. Oleh karena itu maka, dari penelitian di tuntut

ix
kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Seorang ahli
bernama Borg yang dibantu oleh temannya Gall (1979;61)mengajukan adanya
persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.


2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau
lebih variable.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori teori yang di kemukakan oleh para ahli
atau hasil penelitian yang relevan.

Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian.

1. Hipotesis kerja, atau disebut hipotesis alternative, disingkat Ha. Hipotesis


kerja menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y atau adanya
perbedaan antara dua kelompok.
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis nol menyatakan tidak
anya perbedaan antara dua variable, atau tidak adanya pengaruh variable X
terhadap variable.
B. Kekeliruan Yang Terjadi dalam Pengujian hipotesis.
Telah berkali kali disebutkan bahwa perumusan hpotesis dilakukan secara hati
hatisetelah penelitian memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan landasan teori
yang kuat. Namun demikian rumusan hipotesis tidak selamanya benar.Benar atau
tidaaknya hipotesis tidak adaa hubungannya dengan terbukti dan tidaknya
hipotesis tersebut. Keadaan ini akan berbahaya, apabila mengenai hipotesis
tentang sesuatu yang berbahaya.
Contoh; belajar tidak mempengaruhi prestasi. Dari data yang terkumpul
memang ternyata anak anak yang tidak belajar dapat lulus. Maka didapat
kesimpulan bahwa hipotesis tersebut terbukti. Tentu saja kesimpulan ini salah
menurut norma umum. Pembuktian hipotesis mungkin benar.akibatnya bias
berbahaya apabila disimpulkan oleh siswa atau mahasiswa bahwa idak ada
gunanya mereka belajar. Yang salah adalah perumusan hipotesisnya.

Selanjutnya ditentukan bahwaprobabilitas melakukan kekeliruan macam I


dinyatakan dengan a (alpha) , sedangkan melakukan kekeliruan macam II

x
dinyatakan dengan B (beta). Nama nama ini digunakan untuk menentukan jenis
kesalahan.Misalnya; peneliti menetapkan kesalahan a= 1% berarti bahwa jika kita
menerapkan kesimpulan penelitian kita, aka nada penyimpangan sebanyak 1%.
Besar kecilnya resika kesalahan kesimpulan ini tergantung dari keberanian
peneliti, atau kesediaan peneliti mengalami kesalahan tipe I.
C. Cara Menguji hipotesis.
Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data bahan pengujian
hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak
hipotesis tersebut.Untuk keperluan ini dicontohkan peneraannya pada sebuah
populasi berdistribusi normal yang digambarkan dengan grafik.

D. Cara menguji Hipotesis

Apabila peneliti telah mengumpulkan dan mengolah data, bahan pengujian


hipotesis tentu akan sampai kepada suatu kesimpulan menerima atau menolak
hipotesis tersebut.

Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka hipotesis


alternative (Ha) diubah menjadi hipotesis nol (Ho)

Untuk keperluan ini dicontohkan penerapan pada sebuah populasi


berdistribusi normal, yang digambarkan dengan grafik seperti dibawah.

F. Penelitian tanpa Hipotesis

Apabila semua penelitian harus berhipotesis untuk memberikan jawaban


atas pertanyaan ini kita tidak boleh berpikir pada hal yang benar dan tidak benar
secara mutlak. Ada dua alternatif jawaban dan masing-masing berdasarkan diri
pada argumentasi yang kuat.

Pendapat pertama mengatakan, semua penelitia pasti berhipotesis. Semua


peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan
data yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus
ada, dan butir – butir nya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan
penelitian

xi
Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang
dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variable atau lebih. Jawaban
untuk satu variable yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Penelitia
eksploratif yang jawabannya masih dicari dan suka diduga, tentu sukar ditebak
apa saja, atau bahkan tidak mungkin dihipotesiskan.

Berdasarkan pendapat kedua ini ini maka mungkin sekali did ala sebuah
penelitian, banyak hipotesis tidak sama dengan banyaknya problematika dan
tujuan penelitian. Mungkin problematika unsure 1 dan 2 yang sifatnya deskriptif
tidak diikuti dengan hipotesis, tetapi problematika nomor 3 dihipotesiskan.

2.2 RINGKASAN BUKU KEDUA ( PEMBANDING )

BAB III

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS

A. HIPOTESIS
` Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan
hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis, tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Hipotesis statistik itu ada penelitian bekerja dengan sampel, jika penelitian
tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam suatu
penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik.
Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis
penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik.
Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik :
1. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dalam sampel dengan
populasi. Prestasi belajar anak paling tinggi dengan nilai 6,5 ( hipotesis
deskriptif, sering tidak dirumuskan dalam penelitian ).

xii
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dan
keluarganya ( hipotesis komparatif, keluarganya adalah sampel ).
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara kerajinan belajar dengan prestasi
belajar anak pada sekolah ( hipotesis sosiatif atau hubungan ).
Dalam statistik juga terdapat 2 macam hipotesis yaitu : hipotesis kerja dan
hipotesis alternatif. Dalam hipotesis statistik diuji adalah hipotesis 0, hipotesis
yang menyatakan tidak perbedaan anatara data sampel, dan data populasi.
1. Bentuk – bentuk Hipotesis
Bentuk rumusan masalah penelitian ada 3 yaitu : rumusan masalah
deskriptif ( variabel mandiri ), komparatif ( perbandingan ) dan asosiatif
( hubungan ).
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskripttif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
2) Hipotesis Deskriptif
3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
b. Hipotesis Komperatif

Hipotesis komperatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah komperatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya yang berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.

c. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah


asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel yang lebih

2. Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis

Dengan peradigma penelitian, peneliti dapat menggunakan sebagai panduan


untuk merumuskan masalah, dan hipotesis penelitiannya, yang selanjutnya
dapat digunakan untuk panduan dalam pengumpulan data dan analisis.

3. Karakteristik Hipotesis yang Baik

xiii
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan dua
variabel atau lebih
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak akan menimbulakan
berbagai penapsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode- metode ilmiah

BAB III

PEMBAHASAN ( KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU )

3.1 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA


 Kelebihan
 Memiliki gambar yang detail
 Adanya penjelasan berupa tabel dan grafik
 Menjelaskan hipotesis melalui rumus-rumus atau perhitungan yang jelas
( halaman 117 dan 118 )
 Didalam materi VIII dan IX memaparkan banyak penjelasan serta contohnya (
halaman 106 dan 107 )
 Di setiap Bab Terdapat soal-soal.
 Didalam buku ini terdapat rangkuman sehingga pembaca mudah mengambil
kesimpulan dari rangkuman tersebut.
 Kelemahan
 Dibuku ini menjelaskan tentang penelitian yang menjelaskan tentang
hipotesis. Dalam pembahasannya kurang dimengerti oleh sipembaca sehingga
pembaca sulit untuk memahaminya.
 Didalam buku ini terdapat gambar namun tidak berwarna

3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING


 Kelebihan
 Pada buku ini terdapat gambar, grafik atau tabel untuk memperjelas suatu
materi maka digunakan gambar,grafik,tabel.

xiv
 Pada buku ini Cover dan desainnya cukup menarik sehingga pembaca tertarik
dengan buku tersebut.
 Penyusunan dalam kalimatnya cukup rapi
 Dalam buku ini terdapat rumus-rumus untuk bentuk-bentuk hipotesis
 Kelemahan
 Pada buku ini Gambar,grafik atau tabel tidak terdapat warna
 Tata bahas dalam buku ini sulit untuk dipahami pada sipembaca
 Bukunya terlalu tebal.

xv
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapat diantara kedua buku tersebut memiliki judul
materi yang sama, hanya saja pada buku utama tersebut menjelaskan materi
hipotesis yang umum dan dalam buku pembanding dari karangan Sugiyono
menjelaskan tentang hipotesis dengan menggunakan metode penelitian
Kuantitatif. Pembahasan

diantara kedua buku dari keseluruhannya sama namun dibuku utama lebih
luas penyampaian materinya.

4.2 SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan, sebagai calon pendidik harus


selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat
dilakukan salah satunyadengan cara mempelajari materi-materi yang ada pada
buku yang kita baca sebagai referensi belajar. Dan untuk pengarang ataupun
penulis setiap buku yang diterbitkan, semoga kedepannya agar lebih baik lagi dan
mudah dipahami pembaca pembahasaannya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta.

Sugiyono, 2011. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung : ALFABETA.

xvii

Anda mungkin juga menyukai