Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REPORT

MATA KULIAH

“PENULISAN KARYA ILMIAH”

Dosen Pengampu : Dra. Yuspa Hanum, MS

Oleh:

IMAM ALFAN KHOIRI

(5183342003)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahma,
kurnia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tentang Critical Book
Report sehingga berguna dengan baik meskipun banyak kekurangannya di dalamnya. Dan juga
saya berterima kasih kepada ibu Dra.Yuspa Hanum selaku dosen mata kuliah Penulisan Karya
Ilmiah.

Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan tentang dasar pengajaran berskala kecil. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam tugas ini terdapat kekurangan jauh dari kata kesempurnaan.

Oleh sebab itu saya berharap adanya kritik dan saran dan usulan demi memperbaiki tugas
yang telah kami buat dimasa yang akan datang , mengingat tidak sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Medan, 1 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR.........................................................................................................1
C. Manfaat CBR........................................................................................................................1
D. Identitas Buku.......................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................................3
A. BUKU UTAMA...................................................................................................................3
B. BUKU PEMBANDING I.....................................................................................................9
C. BUKU PEMBANDING II..................................................................................................19
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................24
1. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama...........................................................................24
2. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding I................................................................24
3. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding II..............................................................24
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................26
A. Kesimpulan.........................................................................................................................26
B. Saran...................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Critical Book Review (CBR) merupakan hal yang penting, karena bukan hanya sekedar
laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada
evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau
artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi buku tersebut yang bisa
mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut
dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan melakukan Critical Book Review akan
menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang, serta pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan Penulisan CBR

Alasan dibuatnya CBR ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas,
khususnya mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan serta meningkatkan daya kritis dan menguatkan materi Mata Kuliah Penulisan
Karya Ilmiah.

C. Manfaat CBR

1. Dapat menambah wawasan yang luas, terlebih dalam Mata Kuliah Penulisan Karya
Ilmiah.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku yang di
kritisi oleh penulis
4. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah.

1
2
D. Identitas Buku

1. BUKU UTAMA

1. Judul buku : Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, dan Tesis


2. Penulis : Ir. I Made Wiratha, M.Si
3. Penerbit : CV. ANDI OFFSET
4. Tahun terbit : 2006
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tebal buku : 186 Halaman
7. ISBN : 979-763-165-6

2. BUKU PEMBANDING I

1. Judul buku : Teknik Penulisan Karya Ilmiah


2. Penulis : Barnawi & M.Arifin
3. Penerbit : Ar-Ruzz Media
4. Tahun terbit : 2015
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 228 Halaman
7. ISBN : 978-6023-130-368

3. BUKU PEMBANDING II

1. Judul buku : Pedoman Penulisan Karya Ilmiah


2. Penulis : Dr. Ah Rofiddin, M.Pd, dkk
3. Penerbit : Universitas Negeri Padang
4. Tahun terbit : 2017
5. Kota terbit : Malang
6. Tebal buku : 121 Halaman
7. ISBN : 978-979-495-929-9

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BUKU UTAMA

BAB I PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN USULAN PENELITIAN

Usulan penelitian adalah rencana penelitian selengkapnya. Sebagaimana diketahui,


penelitian ilmiah memerlukan perencanaan yang mantap. Oleh karena itu, penelitian tertahap
usulan penelitian memegang peranan penting dalam proses pekerjaan penelitian selanjutnya.
Jadi, penyusunan usulan penelitian merupakan tahap awal penelitian mahasiswa yang hasilnya
disusun dalam bentuk skripsi.

Usulan penelitian harus disusun secara realistis, komperehensif, dan terperinci. Usulan
penelitian atau proposal penelitian merupakan konsep yang bersifat sementara, karena masih
harus dikaji dan disempurnakan lebih lanjut melalui proses konsultasi dengan dosen pembimbing
atau melalui seminar proposal. Dalam setiap konsultasi atau seminar proposal, perubahan-
perubahan atau penyempurnaan terhadap proposal masih mungkin dilakukan.Bagi peneliti
sendiri, ada beberapa hal yang bisa dipakai untuk menilai rencana atau usulan penelitiannya,
yaitu:

1) Latar belakang pengetahuan peneliti.


2) Persoalan data.
3) Cara pengambilan sampel.
4) Maksud, tujuan dan manfaat penelitian.
5) Teknik analis.

1.1 Unsur-Unsur Usulan Penelitian


Unsur-unsur yang penting untuk dituliskan dalam usulan penelitian adalah:

4
1) Judul penelitian. Judul merupakan cerminan dari keseluruhan usulan penelitian karena
merupakan unsur yang paling penting dan “wajah” usulan penelitian tersebut.

2) Penegasan masalah. Dalam kebanyakan proposal penelitian, unsur ini tidak atau jarang
diminta. Akan tetapi, dalam usulan penelitian mahasiswa diperlukan untuk memeriksa
sejauh mana pemahaman masalah yang ditelitinya.
3) Latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan mengapa
topik seperti yang tercantum pada judul penelitian itu diteliti.
4) Tinjauan kepustakaan. Tinjauan kepustakaan mengemukakan berbagai teori yang relevan
dengan topik penelitian.
5) Hipotesis atau pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah kesimpulan hasil kajian terhadap
teori. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. Penelitian yang tidak berhipotesis
sebaiknya mencantumkan masalah penelitian atau pertanyaan-pertanyaan mengenai
aspek-aspek yang akan diteliti.
6) Tujuan dan manfaat penelitian. Bagian ini menjelaskan apa saja tujuan penelitian. Lalu,
jelaskan pula manfaat hasil penelitian dan pihak-pihak yang mungkin membutuhkannya.
7) Metode penelitian. Bagian ini memaparkan teknik penelitian. Dijelaskan metode
pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan.
8) Daftar kepustakaan. Daftar kepustakaan merupakan salah satu petunjuk apakah
mahasiswa sudah menyiapkan diri dengan landasan teori yang berkaitan dengan topiknya
atau belum. Semakin mutakhir kepustakaan yang dibaca, isi penelitian cenderung lebih
up to date.
1.2 Pengajuan Usulan Penelitian
Usulan penelitian yang dikembangkan secara tepat merupakan titik awal mahasiswa untuk
dapat meneruskan kegiatan penelitian. Usulan penelitian merupakan rambu-rambu dan sekaligus
panutan bagi mahasiswa untuk mengerjakan penelitian secara terencana dan sistematis.

1.3 Penilaian Kelayakan Usulan Penelitian


Suatu usulan penelitian akan disetujui apabila memenuhi persyaratan tertentu, meliputi
materi isi usulan penelitian, teknik penulisan usulan penelitian, dan rujukan yang dipergunakan.

5
1.3.1 Materi isi usulan penelitian
Materi isi usulan penelitian terdiri atas beberapa bagian, antara lain:

1). Latar belakang


2). Perumusan masalah
3). Tujuan penulisan
4). Analisis
5). Rencana isi
6). Daftar pustaka
1.3.2 Teknik penulisan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian teknik penulisan usulan penelitian
adalah sebagai berikut.

1).Penyusunan harus menghindari penggunaan bahasa lisan sehingga proposal didasarkan


pada bahasa tulis formal.
2).Penyusun harus mematuhi tata bahasa dan tata tulis dalam bahasa indonesia dengan
baik sebab pembaca menganggapnya telah memahami aturan yang berlaku.
3).Penyusun usulan penelitian hendaknya mengemukakan gagasan dengan singkat,
ringkas, jelas dan konsisten dalam logika.
4).Jangan membiasakan menulis pengertian secara kabur. Ungkapkanlah dalam gagasan
yang lancar dan tidak berbelit-belit.
5).Jangan membuat tujuan terlalu banyak, satu saja sudah cukup.
6).Penulis hendaknya menggunakan pendekatan dedukatif dalam penyampaian gagasan.
1.3.3 Rujukan
Penyusunan rujukan harus memperhatikan hal-hal berikut:

1). Kumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan judul usulan penelitian.


2). Dokumentasikan berbagai pendapat yang relevan tersebut dalam suatu kartu (arsip)
yang dirancang untuk usulan penelitian.

6
3). Seleksilah bagian-bagian yang penting dari kumpulan meteri usulan penelitian
tersebut.
4). Buatlah daftar buku yang telah dipilih dalam prosedur ketiga diatas.

BAB II BAGIAN-BAGIAN USULAN PENELITIAN

Usulan penelitian untuk skripsi umumnya terdiri atas bagian awal, bagian utama, dan bagian
akhir dengan jumlah halaman tidak lebih dari 20 halaman.

2.1 Bagian Awal Usulan Penelitian

Ada beberapa pedoman pembuatan judul usulan penelitian, seperti tercantum dibawah ini:

a. Judul usulan penelitian dibuat sesingkat- singkatnya, tetapi dengan jelas dan
menunjukkan dengan tepat masalah atau topik masalah yang hendak diteliti sehingga
tidak membuka peluang salah penafsiran.
b. Setelah judul, bagian bawah diketikkan maksud usulan penelitian yaitu untuk menulis
skripsi S1 dalam program studi dan minat studi yang ada dijurusan.
c. Halaman ini juga mencantumkan lambing universitas dengan diameter 4 cm.
d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap dan dibawah nama dicantumkan NIM.
e. Nama instansi.
f. Waktu pengajuan penelitian, ditunjukkan dengan menuliskan tahun dibawah nama kota
tempat perguruan tinggi itu berada.

Setelah halaman judul, buatlah halaman persetujuan dari Pembimbing I dan Pembimbing II,
lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan serta disahkan oleh ketua jurusan.

2.2 Bagian Utama Usulan Penelitian


2.2.1 Pendahuluan

Pendahuluan memuat gambaran secara singkat dan jelas tentang penelitian yang akan
dilakukan serta latar belakang mengapa penelitian itu perlu dilaksanakan. Uraian dalam bab
pendahuluan dapat dibagi menjadi beberapa subbab sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

7
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian
adalah:
1) Tidak terlalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks masalah.
2) Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi dan jurusan si penyusun usulan penelitian.
3) Berorientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.
4) Disusun secara sistematis, ringkas dan terarah.

Untuk merumuskan latar belakang maslash secara runtut jelas dan tajam, peneliti dituntut
mampu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalma bidang keilmuannya.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Berisi uraian yang merupakan abstraksi dari latar belakang masalah penelitian dan
rumusan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan, baik masalah mayor maupun masalah
minor. Bila kegunaan operasional hanya dapat dicapai melalui perumusan–perumusan
masalah yang agak luas maka orientasi rumusannya diarahkan kepada “bisa tidaknya
penelitian dengan masalah seluas itu dilaksanakan”

Ciri-ciri rumusan masalah yang baik adalah :


1. Ringkas, jelas, dan sederhana.
2. Memungkinkan untuk dijawab dan diuji secara ilmiah.
3. Dalam bentuk kalimat pertanyaan.
4. Menjelaskan hubungan antara dua variable atau lebih.
Untuk mempermudah perumusan masalah maka rumusan masalah dapat dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Namun apabila mampu merumuskannya dalam bentuk
uraian yang komperhensif dan analitis maka hal itu lebih utama.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan maksud dan tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai sesuai
urutan masalah yang diidentifikasikan. Rumusan tujuan penelitian selamanya mengacu pada
masalah penelitian yang telah dirumuskan.
Sejalan rumusan permasalahannya maka tujuan penelitian dapat terdiri atas :

8
1. Tujuan Umum : yakni tujuan penelitian yang berupaya menjawab masalah pokok
(masalah mayor).
2. Tujuan Khusus : yakni tujuan-tujuan penelitian yang secara spesifik akan menjawab
masalah-masalah khusus (maslaah minor)
Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan
skripsi yang ditulis pada halaman sampul luar dan halaman sampul dalam.
D. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang diteliti


belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu. Jika penelitian tersebut sudah pernah
dilakukan, nyatakan dengan tegas perbedaannya.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tergantung pada maksuddan tujuannya.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian menjelaskan pembatasan penelitian dalam aspek metodologi


penelitian, variable yang dipergunakan dan keadaan yang tidak mencakup penelitian.

Dalam rangka pembatasan ruang lingkup penelitian, penyusun usulan penelitian


hendaknya mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembatasan dalam konteks bidang keilmuan.


2. Pembatasan dalam konteks permasalahan.
2.2.2 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian
yang didapatkan oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan dan tujuan
penelitian.

2.2.3 Landasan Teori

Landasan teori, dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa
sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Landasan

9
teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau persamaan-persamaan yang
langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.

2.2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dibuat berupa skema sederhana yang menggambarkan secara singkat
proses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian.

2.2.5 Hipotesis

Hipotesis berperan menetapkan tujuan yang tegas bagi penelitian dan membantu
pembatasan ruang lingkup penelitian dengan memilih fakta-fakta pokok dan relevan. Hipotesis
bukan syarat bagi setiap macam penelitian. Artinya, ada penelitian ang tidak memerlukan
hipotesis (misalnya grounded research).

B. BUKU PEMBANDING I

BAB I LANGKAH LANGKAH PENGUMPULAN DAN PENYUSUNAN BAHAN


TULISAN

1.1 Studi keputusan

Untuk membuat karya ilmiah, langkah awal yanag harus dilakukan adalah studi
kepustakaan. Selain buku jurnal sangat penting untuk bahan penulisan ilmiah. Sesudah
menemukan berbagai pustaka yang sesuai dengan topik yang akan diteliti, kita mulai merangkum
inti tulisan dari tiap kepustakaan. Hal ini bisa kita kerjakaan dengan kertas indeks atau dengan
mengetiknya di komputer. keuntungan menggunakan kertras indek adalah kita dapat memindah
mindahkan urutan/susunan kertas indeks atau bahkan pengelompokannya dalam subtopik-
subtopik bula anotasi pustaka sudah banyak jumlahnya.

Dalam membuat anotsi pustaka, sebaiknya data-datanya ditulis lengkap:

10
 Nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan/buku, nama penerbit, kota penerbit, edisi
keberapa. Bila ada kutipan, diambil dari halaman berapa.
 (untuk jurnal) nama pengarang, tahun terbit, judul karangan, nama jurnal, n omor,
volume, dan nomor halaman harus disebutkan secara lengkap dan benar.
1.2 Perumusan Ide/ Permasalahan

Perumusan ide/permasalahan adalah bagian dari pengantar (introduction). Merumuskan


permasalahan penelitian akan lebih baik hasilnya bila dilandasi dengan studi kepustakaan yang
memadai. Tanpa studi keputusan yang memadai, akan sangat mungkin permasalahan penelitian
cendrung hanya berdasarkan logika & akal sehat, secara permasalahan yang dirumuskan menjadi
dangkal secara konteks.

Perumusan permasalahan yang baik harus diberi konteks sebelum masalah dipaparkan dan
alasan penelitian dikemukakan. Yang dimaksud konteks disini adalah penggambaran latar
belakang sampai timbulnya permasalahan.perumusan masalah memuat alasan mengapa
penelitian perlu dilakukan, dan biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan.

1.3 Perumusan Hipotesis

Hipotesis dirumuskan brdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan hasil penelitian yang


diharapkan. Menurut (Leoke, Spirduso, dan Silverman, 1987; dalam Rudestam & Newton,
1992), hipotesis yang baik harus :

a. Bebas dari kedwiartian (arti ganda)


b. Mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih
c. Berimplikasi tes empirik.

Disertai bisa mengandung pertanyaan penelitian dengan hipotesis, tetapi bisa juga hanya
pertanyaan penelitian tanpa hipotesis.

1.4 Perumusan Hasil yang Diharapkan dan Analisis Statistik

Perumusan hasil yang diharapkan dan analisis statistik dibuat dalam proposal/usulan
penelitian. Hal ini berguna untuk mempersiapkan, memperbaiki, menambah, dan mengurani
11
variabel yang akan dikumpulkan selama penelitian. Sebaiknya perumusan hasil yang diharapkan
adalah analisis statistik dilakukan dengan membuat tabel-tabel. Hal ini akan membentu fotmat
pengumpulan data dan pemasukan data kekomputer sebagai data base yang akan dikelola lebih
lanjut.

BAB II KERANGKA TULISAN ILMIAH

Bagian bagian dalam tulisan ilmiah terutama dalam jurnal ilmiah, antara lain:

1. Judul tulisan
2. Nama dan alamat penulis
3. Abstrak
4. Pengantar
5. Permasalahan penelitian
6. Bahan dan cara penelitian
7. Hasil
8. Pembahasan
9. Kesimpulan
10. Ucapan terima kasih
11. Daftar pustaka
2.1 Judul Tulisan

Setiap tulisan ilmiah harus mempunyai judul yang menggambarkan isi tulisan. Kadang-
kadang, penulis mengubah judul setelah keseluruhan selesai, karena dirasa lebih sesuai dengan
isi. Judul hendaknya janganterlalu panjang, judul merupakan bagian penting tulisan karena
merupakan bagian bagian yang akan dibuat indeks dalam katalog. Judul sebaiknya tidak terlalu
umum, tidak terlalu panjang, tidak mengandung singkatan, dan harus menggambarkan isi tulisan.
Meskipun demikian, judul tidak harus berupa kalimat lengkap.

2.2 Nama dan Alamat Penulis

Setiap jurnal ilmiah mempunyai aturan tenteng penulisan nama penulis, baik dengan
mencantumkan gelar akademik dan profesinmaupun tidak, misalnya: psikolog, entomolog,

12
peneliti dan lain lain. Namun demikian, umumnya gelar akademik dan profesi penulis tidak
dicantumkan, terutama pada jurnal-jurnal ilmiah. Kadangkala jumlah penulis lebih dari satu.
Oleh karena itu dalam mengurutkan nama penulis kita harus memperhatikan etikan penulisan,
yaitu penulis yang paling banyak kontribusinya dalam penelitian dan penulisan ditempatkan di
urutan pertama. Demikian seterusnya kedua, ketiga, sesuai derajat konstribusi masing-masing
penulis. Pada tulisan ilmiah berbahasa Inggris, nama penulis utama biasa disebut senior author.

Alamat penulis yang dicantumkan sedudah nama adalah afiliasi penulis. Nama kota penting
sekali dicantumkan dalam alamat penulis, tetapi tidak demikian halnya dengan nama negara.
Belakangan ini, alamat email juga mulai lazim dicantumkan didalam alamat penulis.

2.3 Abstrak

Menurut Day (1979), abstrak tulisan ilmiah harus

1. Menyatakantujuan utama dan skop penelitian


2. Menerangkan bahwa dan metode yang dipakai
3. Meringkas hasil
4. Menyatankan kesimpulan utama

Pada berbagai jurnal ilmiah, latar belakang penelitian harus dicantumkan dalam abstrakt
restruktur abstrak juga harus memuat kata kunci (biasanya sebanyak lima kata).

2.4 Pengantar

Pengantar harus mengandung 4 hal pokok:

1. Sifat dan skop masalah yang akan diteliti


2. Tinjauan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
3. Cara dan bahan penelitian
4. Hasil penelitian

13
Pengantar harus padat, tepat informasi, serta mengandung petannyaan penelitian dan
jawabannya sekaligus. Pengantar menjadi bagian terpenting pada tulisan ilmiah. Dengan
membaca pengantar, pembaca mendapatkan rangkuman penelitian dan konteks penelitain yang
berhubungan dengan penelitian penelitian lainnya.

Menurut the little redschoolhous (1995), sebuah permasalahan harus mengandung


komponen-komponen:

o Kondisi yang tidak stabil


o Konsekuensi darindari kondisi yang tidak stabil tersebut, yang dikemas sebagai
a. kerugian dan kondidi yang tidak stabil
b. keuntungan bila kondisi menjadi stabil

Permasalahan harus menjadi topok utama dalam pengantar, oleh karena itu pengantar harus
memuat:

1. Pernyataan masalah, dibuat dengan memaparkan :


a. Keadaan yang tidak stabil
b. kerugian dari membiarkan keadaan tidak stabil tidak teratasi.
2. Pernyataan tanggapan terhadap masalah, dibuat dengan:
a. Pernyataan solusi masalah
b. Janji pemberian solusi masalah.

Urutan yang harus ada didalam pengantar adalah:

 Konsensus/konteks
 Masalah : kondisi yang tidak stabil
 Akibat kondisi yang tidak stabil
 Tanggapan : solusi atau janji solusi
2.5 Permasalahan Penelitian

14
Permasalahan penelitian dapat ditulis pada bab tersendiri. Permasalahan penelitian ini
merupakan penegasan kembali permasalahan yang ditulis pada pengantar, tetapi lebih diperluas
dan lebih mendetail pemaparannya.

2.6 Bahan dan Cara Penelitian

Bila kita selesai melakukan penelitian dan akan mulai menulis tulisan ilmiah, bab yang
paling mudah ditulis lebih dahulu adalah bahan dan cara penelitian. Karena langsung sesudah
selesai penelitian, ingatan kita tentang bahan dan cara penelitian masih segar. Selain sumber
bahan penelitian. Jumlah objek penelitian juga perlu disebutkan. Keterbatasan pengumpulan
bahan penelitian perlu di jelaskan.

2.6.1 Bahan

Bahan penelitian harus disebutkan dari mana aslanya, berapa jumlahnya, kapan pendataan
bahan dilakukan. Bila penelitian menggunakan objek manusia, maka harus disebutkan apa
alasan/kriteria seleksi dan perlu persetujuan lisan/tertulis dari subjek penelitian. Bila perlu
persetujuan subjek, harus dilakukan apakah hal itu pernah dilakukan.

2.6.2 Cara penelitian

Cara paling mudah menjelaskan metodologi adalah berdasarkan kronologi penelitian. Akan
tetapi kronologi belum tentu harus diikuti, terutama bila ada metode yang berhubungan yang
harus dijelaskan bersama sama.

2.7 Hasil

Hasil harus benar benar memuat hasil penelitian saja, sedangkan interpetasi dan diskusi
diletakkan pada pembahasan. Hasil harus berisi fakta fakta saja, yang pada prinsipnya terdidi
dari: tabel, keterangan tabel, gambar grafik ( termasuk dalam gambar ), ringkasan hasil, dan
grafik dalam teks. Tabel harus berdiiri sendiri tanpa teks. Oleh karenanya satu satunya ukuran
yang digunakan harus dicantumkan dalam tabel. Singkatan singkatan yang perlu diterangkan

15
kepanjangannya di bagian bawah tabel. Demikian pula judul tabel harus menggambarkan hasil
variabel variabel yang ada didalam tabel.

2.8 Pembahasan

Menurut Rudestam & Newton (1992:121), elemen-elemen yang biasanya dimuat didalam
pembahasaan adalah sebagai berikut

1. Tujuan tentang penemuan-penemuan penting dalam penelitian.


2. Pertimbangan tentang penemuan-penemuan dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu
yang relevan
3. Implikasi penemuan terhadap teori yang ada pada saat itu
4. Pemeriksaan yang hati-hati terhadap hasil yang tidak mendukung atau hanya sebagai
mendukung hipotesis
5. Keterbatasan-keterbatasan studi yang mungkin berakibat pada kesimpulan dan
generalisasi studi.
6. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
7. Implikasi studi untuk praktek atau studi terapan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penuliasan pembahasaan
seperti yang dikemukakan oleh Rudestam & Newton (1992:123-124), yang kemudian di
rangkum dan ditambah beberapa anjuran :

1. Analisis data hrus dipaparkan di bab hasil.


2. Jangan mengulang atau merumuskan kembali hal hal yang telah dikemukakaan.
3. Bila terdapat kekurangab pada cara pengumpulan data, akui sebagai keterbatasaan, dan
tidak perlu membela diri dengan nada minta maaf.
4. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut harus singkat.
5. Pembahasaan adalah bagian tulis yang mengutamakan kreativitas berfikir secara logis
dan terfokus, serta pengembanganganinterpretasi.
6. Terus mencari dan membaca literatur terbaru yang relevan untuk di bahas dalam
pembahasan.

16
2.9 Kesimpulan

Kesimpulan biasanya juga disertai dengan saran akan penelitian-penelitian selanjutnya yang
berkembang dari penelitian dalam tulisan tersebut.

2.10 Ucapan terimakasih

Pada penelitian yang melibatkan beberapa institusi dalam individu, kita perlu mencatat
dengan teliti nama-nama mereka secara lengkap dan benar. Penelitian yang mengikuti kode etik
akademik menghargai bebrapa bantuan tersebut di atas dengan menuliskan nama-nama yang
membantu dan jenis bantuan di dalam ucapan terimakasih.

2.11 Daftar Pustaka


 Buku: judul buku bercetak miring. Urutan penulisan : nama pengarang, tahun terbit, judul
buku, nama penerbit, kota penerbit.
 Jurnal : yang bercetak miring nama jurnalnya, bukan judul tulisan dan nomornya. Urutan
penulisan : nama pengarang, tahun terbit, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor,
halaman.
 Buku yang diedit: nama editor ditulis sebagai berikut ; nama kecil disingkat dan ditulis di
depan nama keluarga.
 Makalah yang dipersentasikan di seminar

BAB III PENULISAN YANG EFEKTIF: SINGKAT, JELAS, TEPAT, ALIRAN LOGIKA
LANCAR, DAN KOHEREN

Tulisan yang efektif harus mengandung unsur-unsur yang singkat, jelasm tepat, aliran
logika lancar, serta koheren. Singkat dalam arti tidak perlu menambahkan hal-hal yang diluar isi
pokok tulisan, serta tidak mengulang-ngulang yang sudah dijelaskan (reduntan). Jelas kejelasan
(clarity) dalam arti tidak mempunyai arti ganda (ambigous), serta tepat (precise), dalam arti
pemilihan kosa kata harus tepat menggambarkan apa yang dimaksudkan penulis. Aliran logika
(logical flow) lancar dalam arti paparan ide pokok didukung oleh penjelasan dan kesimpulan.
Dalam hal ide harus saling berkaitan dan sling berurutan.

17
Howar dan Barton (1989) menyebutkan bahwa menulis pada dasarnya adalah kegiatan berfikir,
selain berkomunikasi. Menurut Horward dan Barton menulis adalah

1. Kegiatan simbolik yang membuahkan makna.


2. Bagaikan kegiatan di pentas untuk menyampaikan makna kepada orang lain.
3. Cara untuk mengekpresikan diri dan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
3.1 Penulisan yang Efektif di Tingkat Kalimat dan Tingkat Paragraf
Sebuah kalimat dikatakanefektif jika dapat mengimpormasikan satu gagasan atau maksud
penulis dengan jelas dan tanpa kemungkinan mengandung arti ganda lebih-lebih didalam
tulisan ilmiah. Selanjutnya sebuah kalimat efektif harus dirangkaikan dengan kalimat-kalimat
efektif yang laain untuk membentuk paragraf yang efektif. Sebuah paragraf dikatakan efektif
jika dapat mengimformasikan berbagai gagasan/maksud penulis dalam alur pikiran yang
lancar, logis, tepat dan koheren dalam kaitannya dengan paragraf-paragraf lain yang tersusun
memebentuk satu unit tulisan yang utuh.
Pembahasan penyusunan tulisan yang efektif harus mencakup pembahasan ditingkat kalimat
(intrakalimat dan antarkalimat) dan ditingkat (intraparagraf dan antarparagraf), secara terpisah
maupun sekaligus (tumpang tindih).
Penulisan yang efektif pada tingkat intrakalimat dan antarkalimat akan membentuk
fundamen yang kuat bagi pembentukkan paragraf yang baik. Program penulisan ilmiah di
unerversuty of Chicago, The Litle Red Schoolhouse Of Chicago (LRS, 1995), menganjurkan
jurus-jurus penulisan yang mudah dimengerti dan dikemas dalam sepuluh perintah
(comandments).
1. Ungkapan tindakan penting dengan kata kerja yabg tepat, bukan dengan kata benda.
2. Letakkan pelaku sebagai subjek seekat mungkin dengan kata kerjanya.
3. Letakkan informasi yang lebih singkat sebelum informasi yang panjang dan kompleks.
4. Pelihara integritas atau kesatuan (Co-Core-Others).
5. Letakkan informasi yang familiar dan berulang diawal kalimat.
6. Letakkkan informasi baru dan tidak terduga di akhir kalimat dan berilah penekenan.
7. Susunlah tali-tali topik untuk membentuk paparan informasi yang koheren dan
konsisten.
8. Buatlah rancangan issue untuk setiap paragraf tulisan anda. Setiap issue harus
berkaitan dengan isi diskusi di bagian akhir pragraf sebelumnya.

18
9. Rumuskan sentence points (maksud-maksud kalimat) yang tepat untuk setiap
discourse (unit tulisan).
10. Biasakn untuk meletakan setence points dibagian akhir issue, jangan dibagian akhir
diskusi.
3.2 Jenis-Jenis Paragraf dan Pengembangannya
Ada bermacam-macam jenis paragraf. Menurut Widyamartaya (1990), berdasarkan
tempat dan fungsinya, paragraf dibagi menjadi 3, yaitu paragraf pengantar, pengembang, dan
penutup. Widyamartaya (1990) juga menyatakan bahwa dalam bentuk unit tulisan, paragraf
dapat dibagi menjadi paragraf naratif, deskritif, ekspositoris, dan argumenatif.
Berdasarkan letaknya, paragraf dibedakan menjadi paragraf pengantar, pengembang,
transisi, dan penutup. Peragraf pengantar berfungsi mengantarkan pembaca untuk
mengetahui apa kira-kira yang akan disampaikan pada paragraf-paragraf berikutnya. Menurut
Widyamartaya (1990), paragraf pengantar bermanfaat untuk:
1. Memberitahukan pokok masalah.
2. Menarik minat membaca dengan memaparkan latar belakang, faktor pentingnya
pokok masalah atau pemecahannya.
3. Menyatakan tesis atau ide sentral karangan, yaitu pendirian penulis

Dengan demikian arah dan tatanan karangan ditentukan oleh paragraf pengantar. Ide
sentral karangan, pokok masalah, latar belakang yang ditulis di dalam paragraf pengantar
perlu dikembangkan lebih jauh didalam paragraf-paragraf pengembang. Adapun fungsi
paragraf pengembang adalah:

1. Membuat pernyataan-pernyataan mengenai pikiran utama (dapat berupa kalimat utama)


2. Menerangkan setiap pikiran utama (mendefinisikan, menjelaskan).
3. Memberikan bukti-bukti (contoh alasan, fakta, rincian, dsb)
4. Memberikan komentar tentang pentingnya pokok pembicaraan.

Berbagai jenis pengembangan paragraf menurut Widyamartaya (1990), antara lain:

1. Pengembangan dengan perincian dan pelukisan (deskripsi).


2. Pengembangan dengan perbandingan dan pertentangan.
3. Pengembangan dengan analogi.

19
4. Pengembangan dengan penggolongan dan pembagian.
5. Pengembangan dengan contoh dan ilustrasi.
6. Pengembangan dengan defenisi.
7. Pengembangan dengan analisis.
3.3 Menuangkan Gagasan Panjang: Paralelisme dan Keseimbangan.
1. Paralelisme
Dalam struktur paralel, sebuah kalimat mempunyai cabang-cabang yang mirip dalam hal
struktur dan tata bahasa (dari satu kata ke cp-cores).
2. Keseimbangan
Keseimbangan kata-kata muncul pada posisi yang sama pada cabang-cabang paralel
dengan mempersamakan dan mengontras isi kalimat.
3.4 Membuat Argumentasi
Dalam membuat tulisan ilmiah, penulis kerap kali dihadapkan pada keadaan harus
membuat argumentasi. Hal ini, selain menuntut cara berfikir yang kritis dan sistematis, juga
memerlukan pengetahuan akan elemen-elemen yang harus ada didalam argumentasi.
Argumentasi yang kuat harus mengandung:
1. Klaim.
2. Bukti alternatif dan bukti kontradiktif.
3. Garansi/justifikasi.
4. Kompromi.
5. Dan sumber aset.
3.5 Kesinambungan Antar Bab
Kesinambungan antarbab diciptakan dengan memberi satu-dua kalimat yang menyatakan
isi bahasan bab sebelumnya untuk menuju ke bab berikutnya. Selain itu, pada awal bab
sebaiknya diuraikan apa yang akan dibahas dalam bab yang bersangkutan. Contoh pada awal
bab dan buku menulis karya ilmiah ini terdapat keterangan sebagai berikut:
Isi karangan dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu:
1. Pengantar.
2. Permasalahan penelitian.
3. Bahan dan cara penelitian.
4. Hasil.

20
5. Pembahasan.
6. Kesimpulan.
7. Ucapan terim kasih.
8. Daftar pustaka.

C. BUKU PEMBANDING II

BAB I JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

 Tugas akhir adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan mahasiswa D-3 dalam
menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta
mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan. Tugas akhir
berisi desain, aplikasi (terapan), atau laporan praktik kerja lapangan atau industri.
 Skripsi adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan mahasiswa S-1 dalam
mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi,
gagasan, desain, karya, atau kritik seni.
 Tesis adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan mahasiswa S-2 dalam
mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah,
penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, dan
menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika
ilmiah yang layak dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
 Disertasi adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan mahasiswa S-3 dalam
menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/gagasan ilmiah baru yang memberikan
kontribusi pada pengembangan serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi
yang memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang keahliannya, dengan
menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan kreatif, yang layak dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional
bereputasi.

21
 Artikel adalah karya ilmiah yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan oleh pengelola jurnal. Artikel ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa S-2 atau S-3 dapat didasarkan atas tesis atau disertasi yang mereka hasilkan
sebagai persyaratan penyelesaian studi mereka pada jenjang S-2 atau S-3. Artikel ilmiah
yang ditulis oleh dosen didasarkan atas laporan penelitian yang mereka hasilkan untuk
memenuhi kewajiban memublikasikan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah.
 Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan
objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen
atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah
 Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil suatu
kegiatan penelitian.

BAB II PROPOSAL TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI

Proposal penelitian berfungsi sebagai penuntun peneliti dalam melaksanakan penelitian


dan sebagai alat komunikasi antarpeneliti dalam penelitian kolaboratif, serta sebagai kesepakatan
tertulis antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Proposal penelitian harus memenuhi tiga
aspek, yaitu substansi, format, dan tata tulis. Aspek substansi dan format dijelaskan pada bab ini,
sedangkan aspek tata tulis dijelaskan pada

Proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi harus memenuhi substansi tertentu, yang
meliputi keaslian, kemutakhiran, ruang lingkup, dan manfaat penelitian.

 Keaslian Suatu penelitian dianggap asli apabila belum pernah dipublikasikan.


Keaslian penelitian merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi pada
penelitian yang diusulkan oleh mahasiswa. Pengecekan keaslian dari penelitian
yang akan dilakukan adalah melalui data base dari setiap bidang ilmu yang
bersesuaian.
 Kemutakhiran, Kemutakhiran penelitian dilihat dari tahun terbit sumber rujukan
primer yang digunakan. Secara umum, penelitian dianggap mutakhir apabila
rujukan yang digunakan merupakan rujukan primer yang terbit dalam kurun

22
waktu 10 tahun terakhir. Untuk bidang bidang tertentu, penelitian yang dianggap
mutakhir dapat lebih atau kurang dari 10 tahun terakhir. Pengecekan
kemutakhiran penelitian dapat dilakukan melalui data base dari bidang ilmu yang
relevan atau melalui situs tertentu di internet.
 Ruang Lingkup, Pembatasan ruang lingkup merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam proposal penelitian. Proposal tugas akhir, skripsi, tesis, dan
disertasi dapat berkaitan dengan penelitian dalam tema yang sama, tetapi keluasan
dan kedalamnya harus berbeda. Ruang lingkup proposal disertasi harus lebih luas
dan lebih dalam dibandingkan dengan ruang lingkup proposal tesis. Ruang
lingkup proposal tesis harus lebih luas dan lebih dalam dibandingkan dengan
ruang lingkup proposal skripsi. Ruang lingkup proposal skripsi harus lebih luas
dan lebih dalam dibandingkan dengan ruang lingkup proposal tugas akhir.
 Manfaat, Suatu penelitian harus memiliki manfaat teoretis atau praktis. Suatu
penelitian memiliki manfaat teoretis apabila temuannya dapat digunakan untuk
mengembangkan ipteks. Suatu penelitian memiliki manfaat praktis apabila
temuannya dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

BAB III SISTEMATIKA DAN ISI TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI.

 Bagian Awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
 Halaman Sampul
 Lembar Logo
 Halaman Judul
 Lembar Persetujuan
(a) Lembar persetujuan pembimbing
(b) Lembar persetujuan dan pengesahan
 Pernyataan Keaslian Tulisan Ringkasan (dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris)
 Ucapan Terima Kasih
 Daftar Isi
 Daftar Tabel

23
 Daftar Gambar
 Daftar Lampiran
 Daftar Istilah (jika diperlukan)

 Bagian Inti
Bagian inti isi tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi meliputi hal-hal berikut.
 Alternatif Pertama
 BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
 Rumusan Masalah atau Tujuan Penelitian
 Kajian Pustaka atau Kerangka Berpikir, jika diperlukan
 Hipotesis, jika diperlukan
 Asumsi Penelitian, jika diperlukan
 METODE
 Rancangan Penelitian
 Data Penelitian
 Analisis Data Penelitian
 HASIL ANALISIS
 PEMBAHASAN
 SIMPULAN
 Bagian Akhir
Pada bagian akhir dimuat:
Daftar Rujukan
Lampiran Riwayat Hidup

BAB V PENGUTIPAN, PERUJUKAN DAN PENULISAN DAFTAR RUJUKAN

 PENGUTIPAN
Pengutipan merupakan cara menuliskan gagasan, istilah, kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi yang diambil dari suatu sumber menjadi bagian dari teks untuk
mendukung, memperkuat, mempertajam, memerinci, dan/atau membandingkan gagasan

24
yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, tidak dibenarkan mengutip dari berbagai
sumber yang bertujuan memperpanjang tulisan, tetapi tidak menambah substansitulisan.
Kutipan harus memerhatikan aspek kualitas dan keakuratan. Kutipan dikatakan
berkualitas apabila kutipan berisi hal-hal yang sangat substansial, yaitu gagasan yang
mendukung esensi tulisan. Gagasan yang bersifat umum tidak perlu dikutip. Kutipan
dikatakan akurat apabila kutipan diambil dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, yaitu
sumber yang penulis dan penerbitnya jelas. Untuk itu, perlu dihindari kutipan dari sumber
yang tidak jelas, termasuk kutipan dari internet yang tidak jelas keakuratannya. Demikian
juga, tidak dibenarkan mengutip teks dari kutipan.

25
BAB III
PEMBAHASAN

1. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama


A. Kelebihan :
Dilihat dari isi dan pemaparannya buku tersebut sangat bagus, karena
pemaparannya jelas dan detail. Dan juga tidak membosankan untuk dibaca, karena
disertai gambar yang mempermudah pembaca untuk memahami isinya, ,Untuk lebih
mudah memahami isi materi, buku tersebut juga berisi gambar.
B. Kekurangan :

1. Kualitas kertas nya buruk


2. Penggunaan bahasanya tidak baku
3. Materi yang dijelaskan di ulang ulang
4. Terlalu banyak menyisipkan kutipan pendapat sehingga dapat membingungkan
5. Kutipan yang menggunakan bahasa asing tidak diterjemahkan

2. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding I


A. Kelebihan
Kelebihan dari buku  ini adalah menjelaskan setiap bab nya dengan baik. Materi
yang diberikan memiliki kesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Pemilihan kata
yang lazim digunakan juga menambah nilai plus buku ini. Pembaca menjadi mudah
memahami isinya. Jamal juga memberikan beberapa kata kata motivasi yang di sajikan
secara apik pada suatu kolom di tepi buku yang sesuai dengan materi pada bab tertentu.
Selain itu, juga terdapat kolom untuk catatan sumber. Untuk tampilan cover, buku ini
cukup menarik karena warna yang dipilih terasa cocok. Font yang digunakan untuk
konten juga pas dan nyaman untuk dibaca. Dengan font size yang cukup besar sehingga
memudahkan pembaca dalam membaca.

B. Kekurangan
Kekurangan dari buku  ini adalah kurangnya ornamen ornamen visual yang dapat
menciptakan gairah membaca. Kebanyakan pembaca akan tertarik untuk melanjutkan
bacaan apabila ada ornamen ornamen yang terdapat di buku, seperti gambar gambar
ataupun bentuk bentuk lainnya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding II


A. Kelebihan
  Buku ini memberikan pengetahuan tentang keterampilan yang harus dimiliki oleh
guru agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Kelebihan dari buku ini di

26
antaranya dapat menjelaskan berbagi macam keterampilan yang harus dimiliki oleh guru
dengan baik dikarenakan terdapat contoh setelah penjelasan. Hal ini memudahkan
pembaca memahami maksud dari penjelasan penulis. Pilihan kata yang digunakan
penulis serta susunan kalimat pada buku juga mudah dipahami oleh pembaca.
B. Kekurangan

Kekurangan buku ini yaitu terdapat beberapa materi yang menggunakan bahasa
asing (Inggris) yang tidak disertai dengan penjelasan. Pembaca dengan kemampuan
bahasa Inggris yang kurang akan kesulitan memahami materi tersebut. Ada juga
kesalahan penulisan bahasa asing yaitu tidak dicetak miring. Selain itu, terdapat beberapa
point-point bahasan yang ditulis menjadi sebuah paragraf yang justru menyulitkan
pembaca dalam memahami masing-masing point. Namun, secara keseluruhan buku ini
sangat bagus.

27
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu


permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya
ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya
ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

B. Saran

Adapun manfaat yang diharapkan dari critical book review ini adalah sebagai media
untuk memperluas wawasan peneliti sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam
perkuliahan pada keadaan yang sebenarnya dalam lapangan terkhususnya di bidang pendidikan
serta bahan referensi atau masukan untuk memberikan informasi yang positif bagi mahasiswa
yang ingin memperluas ilmu pendidikan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ir. I Made Wiratha, M.Si, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, dan Tesis, CV. ANDI OFFSET,
Yogyakarta, 2006

Barnawi & M.Arifin, Teknik Penulisan Karya Ilmiah, Ar-Ruzz Media, Jakarta, 2015

Dr. Ah Rofiddin, M.Pd, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Negeri Padang,
Malang, 2017

29

Anda mungkin juga menyukai