Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REPORT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

DOSEN PENGAMPU: DR. NASIRWAN, S.E.M.SI.,AK,CA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metode Penelitian

DISUSUN OLEH :

Hana Ira Angelina Marpaung (7193220009)


Hamidah Hasibuan (7201220002)
Indah Anggraini (7201220005)
Any Syahputri (7201220006)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report; Metodologi Penelitian
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Metode Penelitian dan penyusunan Critical Book Report (CBR) bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Nasirwan, S.E.M.SI.,Ak,CA selaku
dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas dan juga ilmu
pengetahuan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, September 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................ 2


Daftar Isi ......................................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan................................................................................................................ 5
Bab II Ikhtisar Buku........................................................................................................................ 6
A. Identitas Buku ...................................................................................................................... 6
B. Ringkasan Buku ................................................................................................................... 6
Bab 1 Pemilihan Pendekatan Penelitian.................................................................................. 6
Bab 2 Tinjauan Literatur ....................................................................................................... 10
Bab 3 Penggunaan Teori ....................................................................................................... 11
Bab 4 Strategi Menulis dan Etika Pertimbangan .................................................................. 13
Bab 5 Pengantar .................................................................................................................... 14
Bab 6 Pernyataan Tujuan ...................................................................................................... 17
Bab 7 Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis........................................................................... 19
Bab 8 Metode kuantitatif ...................................................................................................... 21
Bab 9 Metode Kualitatif........................................................................................................ 23
Bab 10 Prosedur Metode Campuran ..................................................................................... 27
Bab III Pembahasan ...................................................................................................................... 31
A. Kelebihan ........................................................................................................................... 31
B. Kekurangan ........................................................................................................................ 31
Bab IV Penutup ............................................................................................................................. 32
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 32
B. Saran .................................................................................................................................. 32
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 33

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical review adalah bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau
artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) kita
mengenai keunggulan & kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel
tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita & menambah
pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review
kita menguji pikiran pengarang/ penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan
pengetahuan & pengalaman yang kita miliki.
Menurut Troyka (2006:117), proses berpikir kritis terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1)
merangkum (menyatakan kembali); 2) menganalisis (menggali informasi tersirat); 3)
mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan dianalisis dengan pengetahuan
dan pengalaman kita); 4) mengevaluasi (membuat penilaian). Tahapan inilah yang diterapkan
pada saat kita melakukan critical review dan Membuat critical review sama dengan membuat
sebuah essay pendek.
Laporan resensi buku adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai keunggulan
dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian
tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari
kelebihan dan kelemahan buku.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami kritik,
antara lain:
1. Apa dan bagaimana isi di setiap struktur?
2. Bagaimana inti sari atau ringkasan dari bab buku?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan critical book report ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian akuntansi
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku serta memberikan opini tentang buku yang di
kritik.

4
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan critical book report ini adalah:
1. Memperoleh pemahaman mengenai suatu buku yang di critical book.
2. Mampu berpikir kritis, yaitu Merangkum,menganalisis, Menghubungkan, Mengevaluasi
suatu buku yang di baca atau dipelajari.
3. Mampu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan buku serta mampu memberikan opini
tentang buku yang di kritik.

5
BAB II
IKHTISAR BUKU

A. Identitas Buku
Buku Utama :

a. Judul Buku : Research Design; Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Approaches
b. Penulis : John W. Creswell
c. Penerbit : SAGE Publications, Inc.
d. Edisi :4
e. Tahun Terbit :2017
f. ISSBN : 978-1-4522-2609-5
g. Jumlah Halaman : 456

6
Buku Pembanding :

Buku Pembanding I :

a. Judul Buku : Research Methods for Business


A Skill Building Approach
b. Penulis : Uma Sekaran and Roger Bougie
c. Penerbit : Library of Congress Cataloging-in Publication Data
d. Edisi :5
e. Tahun Terbit :2013
f. ISSBN : 978-0-470-74479-6(pbk)
g. Jumlah Halaman :423

7
Buku Pembanding II :

a. Judul Buku : Research Methods for Business


A Skill Building Approach
b. Penulis : Uma Sekaran and Roger Bougie
c. Penerbit : Library of Congress Cataloging-in Publication Data
d. Edisi :7
e. Tahun Terbit :2015
f. ISSBN : 9781119165552 (pbk)
9781119266846 (ebk)
g. Jumlah Halaman :447

B.Ringkasan Buku
Bab 1 Pemilihan Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah rencana dan prosedur penelitian yang mencakup langkah-
langkah dari asumsi yang luas hingga metode pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang
terperinci. Pemilihan pendekatan penelitian juga didasarkan pada sifat masalah penelitian atau
isu yang sedang dibahas, pengalaman pribadi peneliti, dan audiens untuk penelitian. Jadi, dalam
buku ini, pendekatan penelitian, desain penelitian, dan metode penelitian adalah tiga istilah kunci
yang mewakili perspektif tentang penelitian yang menyajikan informasi secara berurutan dari
konstruksi penelitian yang luas hingga prosedur metode yang sempit.

Tiga Pendekatan Penelitian


Sebuah penelitian cenderung lebih kualitatif daripada kuantitatif atau sebaliknya.
Penelitian metode campuran berada di tengah kontinum ini karena menggabungkan unsur-unsur
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Seringkali perbedaan antara penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif dibingkai dalam hal menggunakan kata-kata daripada angka, atau
8
menggunakan pertanyaan tertutup daripada pertanyaan terbuka. Cara yang lebih lengkap untuk
melihat gradasi perbedaan di antara mereka adalah dalam asumsi filosofis dasar yang peneliti
bawa ke penelitian, jenis strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian, dan metode khusus
yang digunakan dalam melakukan strategi tersebut.
Selama paruh kedua abad ke-20, minat penelitian kualitatif meningkat dan seiring dengan
itu, pengembangan penelitian metode campuran. Proses penelitian melibatkan pertanyaan dan
prosedur yang muncul, data yang biasanya dikumpulkan dalam setting partisipan, analisis data
yang dibangun secara induktif dari hal-hal khusus ke tema umum, dan peneliti membuat
interpretasi makna data. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan untuk menguji teori-teori
objektif dengan menguji hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini, pada gilirannya, dapat
diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data bernomor dapat dianalisis menggunakan
prosedur statistik.
Laporan tertulis akhir memiliki struktur set yang terdiri dari pendahuluan, literatur dan
teori, metode, hasil, dan diskusi. Penelitian metode campuran adalah pendekatan penyelidikan
yang melibatkan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif, mengintegrasikan dua bentuk data,
dan menggunakan desain berbeda yang mungkin melibatkan asumsi filosofis dan kerangka
teoretis. Definisi ini memiliki informasi yang cukup besar di masing-masing definisi. Sepanjang
buku ini, saya membahas bagian-bagian dari definisi sehingga artinya akan menjadi jelas bagi
Anda saat Anda membaca selanjutnya.

Postpositivis di seluruh duni


Asumsi postpositivis telah mewakili bentuk penelitian tradisional, dan asumsi ini lebih
berlaku untuk penelitian kuantitatif daripada penelitian kualitatif. Pandangan dunia ini kadang-
kadang disebut metode ilmiah, atau melakukan penelitian sains. Ini juga disebut penelitian
positivis/postpositivis, ilmu empiris, dan postpositivisme. Tradisi postpositivis berasal dari
penulis abad ke-19, seperti Comte, Mill, Durkheim, Newton, dan Locke dan baru-baru ini dari
penulis seperti Phillips dan Burbules.
Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata postpositivis didasarkan pada
pengamatan dan pengukuran yang cermat terhadap realitas objektif yang ada «di luar sana» di
dunia. Dengan demikian, mengembangkan ukuran numerik pengamatan dan mempelajari
perilaku individu menjadi sangat penting bagi seorang postpositivis. Akhirnya, ada hukum atau
teori yang mengatur dunia, dan ini perlu diuji atau diverifikasi dan disempurnakan agar kita
dapat memahami dunia.
Penelitian adalah proses membuat klaim dan kemudian menyempurnakan atau
mengabaikan beberapa klaim untuk klaim lain yang lebih terjamin. Sebagian besar penelitian
kuantitatif, misalnya, dimulai dengan pengujian sebuah teori. Data, bukti, dan pertimbangan
rasional membentuk pengetahuan. Penelitian berusaha mengembangkan pernyataan yang relevan
dan benar, yang dapat berfungsi untuk menjelaskan situasi yang menjadi perhatian atau yang
menggambarkan hubungan sebab akibat yang menarik.

9
Dalam studi kuantitatif, peneliti memajukan hubungan antar variabel dan mengajukannya dalam
bentuk pertanyaan atau hipotesis.

Konstruksi Sosial Realitas dan Lincoln dan Guba's


Penyelidikan Naturalistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengandalkan
sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang sedang dipelajari. Mereka tidak
hanya dicetak pada individu tetapi dibentuk melalui interaksi dengan orang lain dan melalui
norma-norma sejarah dan budaya yang beroperasi dalam kehidupan individu. Dengan demikian,
peneliti konstruktivis sering membahas proses interaksi antar individu.
Peneliti menyadari bahwa latar belakang mereka sendiri membentuk interpretasi mereka,
dan mereka memposisikan diri dalam penelitian untuk mengakui bagaimana interpretasi mereka
mengalir dari pengalaman pribadi, budaya, dan sejarah mereka. Maksud peneliti adalah untuk
memahami makna yang dimiliki orang lain tentang dunia.
Manusia membangun makna ketika mereka terlibat dengan dunia yang mereka tafsirkan.
Peneliti kualitatif cenderung menggunakan pertanyaan terbuka sehingga peserta dapat berbagi
pandangan mereka. Generasi dasar makna selalu bersifat sosial, muncul dan keluar dari interaksi
dengan komunitas manusia. Kelompok peneliti lain berpegang pada asumsi filosofis dari
pendekatan transformatif.

Pandangan Dunia Transformatif


1990-an dari individu yang merasa bahwa asumsi postpositivis memberlakukan hukum
dan teori struktural yang tidak sesuai dengan individu yang terpinggirkan dalam masyarakat kita
atau masalah kekuasaan dan keadilan sosial, diskriminasi, dan penindasan yang perlu ditangani.
Penelitian ini juga mengasumsikan bahwa penyelidik akan berproses secara kolaboratif agar
tidak semakin meminggirkan partisipan sebagai akibat dari penyelidikan. Dalam pengertian ini,
para peserta dapat membantu merancang pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis
informasi, atau menuai hasil penelitian. Penelitian transformatif memberikan suara bagi para
peserta ini, meningkatkan kesadaran mereka atau memajukan agenda perubahan untuk
meningkatkan kehidupan mereka
Pandangan dunia filosofis ini berfokus pada kebutuhan kelompok dan individu dalam
masyarakat kita yang mungkin terpinggirkan atau kehilangan haknya.

Pandangan Dunia Pragmatis


Posisi lain tentang pandangan dunia berasal dari para pragmatis. Alih-alih berfokus pada
metode, peneliti menekankan masalah penelitian dan menggunakan semua pendekatan yang
tersedia untuk memahami masalah. Sebagai landasan filosofis untuk studi metode campuran,

10
Morgan, Patton, dan Tashakkori dan Teddlie menyampaikan pentingnya memusatkan perhatian
pada masalah penelitian dalam penelitian ilmu sosial dan kemudian menggunakan pendekatan
pluralistik untuk memperoleh pengetahuan tentang masalah tersebut.
Peneliti individu memiliki kebebasan memilih. Dengan cara ini, peneliti bebas memilih
metode, teknik, dan prosedur penelitian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya.
Pragmatis tidak melihat dunia sebagai satu kesatuan mutlak. Dengan cara yang sama, peneliti
metode campuran melihat ke banyak pendekatan untuk mengumpulkan dan menganalisis data
daripada hanya berlangganan satu cara.
Metode campuran peneliti perlu menetapkan tujuan untuk pencampuran mereka, alasan
mengapa data kuantitatif dan kualitatif perlu dicampur di tempat pertama. Para pragmatis setuju
bahwa penelitian selalu terjadi dalam konteks sosial, sejarah, politik, dan lainnya. Dengan cara
ini, studi metode campuran dapat mencakup perubahan postmodern, lensa teoretis yang
mencerminkan keadilan sosial dan tujuan politik. Kaum pragmatis percaya pada dunia luar yang
terlepas dari pikiran dan juga yang bersarang di dalam pikiran.

Desain Penelitian
Desain penelitian adalah jenis penyelidikan dalam pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
metode campuran yang memberikan arahan khusus untuk prosedur dalam desain penelitian.
Yang lain menyebutnya strategi penyelidikan. Desain yang tersedia untuk peneliti telah
berkembang selama bertahun-tahun karena teknologi komputer telah memajukan analisis data
kami dan kemampuan untuk menganalisis model yang kompleks dan sebagai individu telah
mengartikulasikan prosedur baru untuk melakukan penelitian ilmu sosial.

Desain Kuantitatif
Selama akhir abad ke-19 dan sepanjang abad ke-20, strategi penyelidikan yang terkait
dengan penelitian kuantitatif adalah strategi yang menggunakan pandangan dunia postpositivis
dan sebagian besar berasal dari psikologi. Sebuah desain eksperimental tambahan diterapkan
analisis perilaku atau eksperimen subjek tunggal di mana pengobatan eksperimental diberikan
dari waktu ke waktu untuk satu individu atau sejumlah kecil individu. Salah satu jenis penelitian
kuantitatif noneksperimental adalah penelitian kausal-komparatif di mana peneliti
membandingkan dua atau lebih kelompok dalam hal penyebab yang telah terjadi.
Penelitian survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik tentang tren, sikap, atau
pendapat suatu populasi dengan mempelajari sampel dari populasi tersebut. Penelitian
eksperimental berusaha untuk menentukan apakah pengobatan tertentu mempengaruhi hasil.
Peneliti menilai ini dengan memberikan perlakuan khusus untuk satu kelompok dan menahannya
dari yang lain dan kemudian menentukan bagaimana kedua kelompok menilai suatu hasil.

11
Bab 2 Tinjauan Literatur
Selain memilih pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran, perancang
proposal juga perlu meninjau literatur tentang suatu topik. Tinjauan literatur ini membantu untuk
menentukan apakah topik tersebut layak dipelajari, dan memberikan wawasan tentang cara-cara
di mana peneliti dapat membatasi ruang lingkup ke bidang penyelidikan yang diperlukan. Pada
titik ini, peneliti juga perlu mempertimbangkan apakah topik tersebut dapat dan harus diteliti.

Topik Penelitian
Topik adalah pokok bahasan atau pokok bahasan dari studi yang diusulkan, seperti
«pengajaran fakultas,» «kreativitas organisasi,» atau «tekanan psikologis». Jelaskan topik dalam
beberapa kata atau dalam frasa singkat. Topik menjadi ide sentral untuk dipelajari atau
dieksplorasi. Ada beberapa cara bagi peneliti untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang
topik mereka ketika mereka awalnya merencanakan penelitian mereka.
Saya menemukan bahwa dalam penelitian saya, topik ini mendasari saya dan
memberikan tanda tentang apa yang saya pelajari, serta tanda yang berguna untuk
menyampaikan kepada orang lain gagasan sentral dari penelitian saya. Ketika siswa pertama kali
memberikan ide proyek penelitian mereka kepada saya, saya sering meminta mereka untuk
memberikan judul kerja jika mereka belum menuliskannya di atas kertas.
Suatu topik dapat diteliti jika seorang peneliti memiliki partisipan yang bersedia untuk
melayani dalam penelitian. Ini juga dapat diteliti jika penyidik memiliki sumber daya seperti
mengumpulkan data selama periode waktu yang berkelanjutan dan menggunakan program
komputer yang tersedia untuk membantu dalam analisis data. Langkah pertama dalam proyek
apa pun adalah menghabiskan banyak waktu di perpustakaan untuk memeriksa penelitian tentang
suatu topik. Tanyakan, «Bagaimana proyek ini berkontribusi pada literatur?» Pertimbangkan
bagaimana studi dapat membahas topik yang belum diperiksa, memperluas diskusi dengan
memasukkan elemen baru, atau mereplikasi studi dalam situasi baru atau dengan peserta baru.
Isu tentang topik yang harus dipelajari juga berkaitan dengan apakah ada orang di luar
lembaga atau wilayah peneliti sendiri yang tertarik dengan topik tersebut. Diberi pilihan antara
topik yang mungkin menjadi kepentingan regional terbatas atau salah satu kepentingan nasional,
saya akan memilih yang terakhir karena akan memiliki daya tarik yang luas untuk khalayak yang
lebih luas. Editor jurnal, anggota komite, perencana konferensi, dan lembaga pendanaan
semuanya menghargai penelitian yang menjangkau khalayak luas. Akhirnya, masalah yang
seharusnya juga berkaitan dengan tujuan pribadi peneliti.
Semua peneliti harus mempertimbangkan bagaimana studi dan komitmen waktu yang
berat akan membuahkan hasil dalam meningkatkan tujuan karir, apakah tujuan ini berhubungan
dengan melakukan lebih banyak penelitian, memperoleh posisi masa depan, atau maju menuju
gelar. Sebelum melanjutkan dengan proposal atau studi, seseorang perlu mempertimbangkan
faktor-faktor ini dan menanyakan reaksi orang lain terhadap topik yang sedang dipertimbangkan.
Carilah reaksi dari rekan-rekan, otoritas terkemuka di lapangan, penasihat akademik, dan
anggota komite fakultas. Saya sering meminta siswa membawakan kepada saya sketsa satu

12
halaman dari proyek yang mereka usulkan yang mencakup masalah atau isu yang mengarah pada
kebutuhan untuk penelitian, pertanyaan penelitian utama yang mereka rencanakan untuk
ditanyakan, jenis data yang akan mereka kumpulkan, dan keseluruhan signifikansi studi mereka.

Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti mengidentifikasi topik yang dapat dan harus dipelajari, pencarian dapat
dimulai untuk literatur terkait pada topik tersebut. Tinjauan literatur mencapai beberapa tujuan.
Ini menghubungkan studi dengan dialog yang lebih besar dan berkelanjutan dalam literatur,
mengisi kesenjangan dan memperluas studi sebelumnya.

Penggunaan Sastra
Di luar pertanyaan mengapa literatur digunakan adalah masalah tambahan tentang
bagaimana literatur digunakan dalam penelitian dan proposal. Saran terbaik saya adalah untuk
meminta pendapat dari penasihat atau anggota fakultas Anda tentang bagaimana mereka ingin
melihat literatur yang dibahas. Pendekatan lain adalah mengembangkan garis besar topik dan
referensi potensial yang nantinya akan dikembangkan menjadi satu bab, biasanya bab kedua,
berjudul «Tinjauan Sastra,» yang mungkin terdiri dari 20 hingga 60 halaman atau lebih. Tinjauan
pustaka dalam artikel jurnal adalah bentuk singkatan dari yang ditemukan dalam disertasi atau
tesis master.
Ini biasanya terkandung dalam bagian yang disebut «Literatur Terkait» dan mengikuti
pengantar studi. Secara umum, tinjauan pustaka dapat mengambil beberapa bentuk. Kecuali
mengkritik karya ilmiah sebelumnya, sebagian besar disertasi dan tesis berfungsi untuk
mengintegrasikan literatur, mengaturnya ke dalam serangkaian topik terkait, dan merangkum
literatur dengan menunjukkan isu-isu sentral. Dalam penelitian kualitatif, penyelidik
menggunakan literatur dengan cara yang konsisten dengan asumsi belajar dari partisipan, bukan
menentukan pertanyaan yang perlu dijawab dari sudut pandang peneliti.
Dengan pendekatan yang didasarkan pada pembelajaran dari peserta dan variasi menurut
jenis, ada beberapa model untuk memasukkan tinjauan pustaka ke dalam studi kualitatifDalam
penempatan ini, literatur memberikan latar belakang yang berguna untuk masalah atau isu yang
menyebabkan perlunya penelitian, seperti siapa yang telah menulis tentangnya, siapa yang telah
mempelajarinya, dan siapa yang telah menunjukkan pentingnya mempelajari masalah tersebut.

Bab 3 Penggunaan Teori


Dalam penelitian kuantitatif, peneliti sering menguji teori sebagai penjelasan atas
jawaban atas pertanyaan mereka. Dalam disertasi kuantitatif, seluruh bagian dari proposal
penelitian mungkin dikhususkan untuk menyajikan teori untuk penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, penggunaan teori jauh lebih bervariasi. Penyelidik dapat menghasilkan teori sebagai
hasil akhir dari studi dan menempatkannya di akhir proyek, seperti di grounded theory.

13
Dalam penelitian metode campuran, peneliti dapat menguji teori dan menghasilkannya. Prosedur
dalam mengidentifikasi teori selanjutnya disajikan, diikuti dengan naskah bagian perspektif
teoretis dari proposal penelitian kuantitatif. Kemudian pembahasan beralih ke penggunaan teori
dalam penelitian kualitatif. Penyelidik kualitatif menggunakan istilah yang berbeda untuk teori,
seperti pola, lensa teoretis, atau generalisasi naturalistik, untuk menggambarkan penjelasan yang
lebih luas yang digunakan atau dikembangkan dalam studi mereka.
Akhirnya, bab ini beralih ke penggunaan teori dalam penelitian metode campuran dan
penggunaan ilmu sosial dan teori transformatif dalam penelitian tersebut.

Variabel dalam Penelitian Kuantitatif


Variabel mengacu pada karakteristik atau atribut individu atau organisasi yang dapat
diukur atau diamati dan bervariasi di antara orang-orang atau organisasi yang sedang dipelajari.
Beberapa teks memberikan diskusi rinci tentang jenis variabel yang dapat digunakan dan skala
pengukurannya. Variabel mediasi, organisasi studi, berdiri di antara variabel independen dan
dependen dalam kemungkinan hubungan sebab akibat. Variabel pemoderasi adalah variabel
bebas yang mempengaruhi arah dan/atau kekuatan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel pemoderasi ini merupakan variabel baru yang dikonstruksi oleh peneliti dengan
mengambil satu variabel dan mengalikannya dengan variabel lain untuk menentukan dampak
gabungan keduanya terhadap variabel dependen. Variabel ini biasanya ditemukan dalam
eksperimen. Dua jenis variabel lainnya adalah variabel kontrol dan variabel pengganggu.
Variabel kontrol berperan aktif dalam studi kuantitatif.
Ini adalah tipe khusus dari variabel independen yang diukur oleh peneliti karena
berpotensi mempengaruhi variabel dependen. Peneliti menggunakan prosedur statistik untuk
mengontrol variabel-variabel ini. Mereka mungkin variabel demografis atau pribadi yang perlu
"dikendalikan" sehingga pengaruh sebenarnya dari variabel independen pada dependen dapat
ditentukan. Jenis variabel lain, variabel pengganggu, sebenarnya tidak diukur atau diamati dalam
sebuah penelitian.
Peneliti mengomentari pengaruh variabel pengganggu setelah penelitian selesai, karena
variabel ini mungkin telah beroperasi untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, tetapi tidak atau tidak dapat dengan mudah dinilai . Dalam studi penelitian
kuantitatif, variabel terkait untuk menjawab pertanyaan penelitian atau untuk membuat prediksi
tentang apa yang peneliti harapkan dari hasil yang ditunjukkan.

Pengertian Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Dengan latar belakang variabel ini, kita dapat melanjutkan ke penggunaan teori
kuantitatif. Dia mengatakan bahwa teori adalah «seperangkat konstruksi, definisi, dan proposisi

14
yang saling terkait yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan fenomena alam». Dalam definisi ini, teori
dalam penelitian kuantitatif adalah seperangkat konstruksi yang saling terkait yang dibentuk
menjadi proposisi, atau hipotesis, yang menentukan hubungan antar variabel.

Asumsikan bahwa pelangi menjembatani variabel independen dan dependen


Pelangi ini mengikat variabel-variabel dan memberikan penjelasan menyeluruh tentang
bagaimana dan mengapa seseorang mengharapkan variabel independen untuk menjelaskan atau
memprediksi variabel dependen. Ketika peneliti menguji hipotesis seperti ini berulang-ulang
dalam setting yang berbeda dan dengan populasi yang berbeda, sebuah teori muncul, dan
seseorang memberinya nama. Dengan demikian, teori berkembang sebagai penjelasan untuk
memajukan pengetahuan dalam bidang tertentu. Teori stratifikasi sosial tingkat makro Lenski,
misalnya, menjelaskan bagaimana jumlah surplus yang dihasilkan masyarakat meningkat seiring
dengan perkembangan masyarakat.

Bentuk-Bentuk Teori dalam Penelitian Kuantitatif


Peneliti menyatakan teori mereka dalam proposal penelitian dalam beberapa cara, seperti
serangkaian hipotesis, pernyataan logika jika-maka, atau model visual. Pertama, beberapa
peneliti menyatakan teori dalam bentuk hipotesis yang saling berhubungan. Misalnya, Hopkins
menyampaikan teorinya tentang proses pengaruh sebagai rangkaian dari 15 hipotesis. Cara kedua
adalah dengan menyatakan teori sebagai serangkaian pernyataan jika-maka yang menjelaskan
mengapa seseorang mengharapkan variabel independen untuk mempengaruhi atau menyebabkan
variabel dependen.
Ketiga, seorang penulis dapat menyajikan teori sebagai model visual. Hal ini berguna
untuk menerjemahkan variabel ke dalam gambar visual.
Diagram seperti ini menunjukkan kemungkinan urutan kausal antara variabel yang
mengarah ke pemodelan melalui analisis jalur dan analisis lebih lanjut menggunakan beberapa
ukuran variabel seperti yang ditemukan dalam pemodelan persamaan struktural. Gunakan panah
satu arah yang mengarah dari setiap variabel penentu ke setiap variabel yang bergantung
padanya. Tunjukkan kekuatan hubungan antar variabel dengan menyisipkan tanda valensi pada
jalur. Gunakan panah berkepala dua yang terhubung untuk menunjukkan hubungan yang tidak
dianalisis antara variabel yang tidak bergantung pada hubungan lain dalam model.

Bab 4 Strategi Menulis dan Etika Pertimbangan


Strukturnya akan berbeda tergantung pada apakah Anda menulis proyek metode
kuantitatif, kualitatif, atau campuran. Pertimbangan umum lainnya adalah menyadari praktik
penulisan yang baik yang akan membantu memastikan proposal yang konsisten dan mudah
dibaca.

15
Argumen yang Disajikan dalam Proposal
Saya pikir tempat yang baik untuk memulai adalah dengan memeriksa daftar argumen
inti Maxwell yang perlu dikembangkan dalam proposal apa pun.
Kesembilan pertanyaan ini, jika dibahas secara memadai dalam satu bagian untuk setiap
pertanyaan, merupakan dasar dari penelitian yang baik, dan dapat memberikan struktur
keseluruhan untuk sebuah proposal.

Format Proposal Kualitatif


Di luar sembilan pertanyaan ini, juga berguna untuk memiliki garis besar keseluruhan
atau struktur umum untuk topik yang akan dimasukkan dalam proposal. Tidak diragukan lagi,
dalam penelitian kualitatif, tidak ada satu pun struktur untuk proposal kualitatif yang berlaku.
Saya pikir, bagaimanapun, bahwa beberapa garis besar umum akan membantu, terutama bagi
mahasiswa yang belum pernah menulis proyek tesis atau disertasi.

Berikut adalah beberapa tips penelitian yang saya berikan kepada siswa tentang
merancang keseluruhan struktur proposal
Tentukan bagian di awal desain proposal. Pelajari topik yang dibahas dan urutannya serta
tingkat detail yang digunakan dalam menyusun proposal. Tentukan apakah program atau institusi
Anda menawarkan kursus pengembangan proposal atau topik serupa. Seringkali kelas seperti itu
akan membantu sebagai sistem pendukung untuk proyek Anda serta menyediakan individu yang
dapat bereaksi terhadap ide proposal Anda saat mereka berkembang.
Pembaca perlu melihat keseluruhan organisasi gagasan melalui paragraf pengantar dan
diberi tahu poin paling menonjol yang harus mereka ingat dalam ringkasan. Gunakan koherensi
untuk menambah keterbacaan naskah. Koherensi dalam menulis berarti bahwa gagasan-gagasan
itu mengikat dan mengalir secara logis dari satu kalimat ke kalimat lain dan dari satu paragraf ke
paragraf lainnya. Pendekatan ini membangun koherensi ke dalam penelitian.
Menekankan urutan yang konsisten setiap kali variabel independen dan dependen
disebutkan juga memperkuat gagasan ini. Pada tingkat yang lebih rinci, koherensi dibangun
melalui menghubungkan kalimat dan paragraf dalam naskah. Ide dasarnya di sini adalah bahwa
satu kalimat dibangun di atas kalimat berikutnya dan kalimat dalam paragraf dibangun menjadi
paragraf berikutnya. Bagian berikut dari draf proposal siswa menunjukkan tingkat koherensi
yang tinggi.

Bab 5 Pengantar
Proses pengorganisasian dan penulisan ide dimulai, dimulai dengan merancang pengantar
proposal. Bab ini membahas komposisi dan penulisan pendahuluan ilmiah dan mengkaji

16
perbedaan penulisan pendahuluan untuk ketiga jenis desain yang berbeda ini. Komponen-
komponen ini terdiri dari model kekurangan ilmu sosial dalam menulis pendahuluan, karena
komponen utama dari pendahuluan adalah untuk memaparkan kekurangan dalam penelitian
sebelumnya. Untuk mengilustrasikan model ini, pengantar lengkap dalam studi penelitian yang
diterbitkan disajikan dan dianalisis.
Pentingnya Pengantar
Pengantar adalah bagian pertama dalam artikel jurnal, disertasi, atau studi penelitian
ilmiah. Tujuannya adalah untuk membangun kerangka kerja penelitian, sehingga pembaca dapat
memahami bagaimana kaitannya dengan penelitian lain. Pendahuluan menetapkan masalah atau
perhatian yang mengarah pada penelitian dengan menyampaikan informasi tentang suatu
masalah. Pendahuluan perlu menciptakan minat pembaca pada topik, menetapkan masalah yang
mengarah pada penelitian, menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih besar dari literatur
ilmiah, dan menjangkau khalayak tertentu.
Masalah penelitian adalah masalah atau isu yang mengarah pada perlunya suatu
penelitian. Ini mungkin berasal dari perdebatan ekstensif yang telah muncul dalam literatur.
Literatur mungkin memiliki celah yang perlu diatasi, pandangan alternatif yang harus
diselesaikan, atau cabang yang perlu dipelajari. Selanjutnya, masalah penelitian mungkin
berkembang dari perdebatan kebijakan di pemerintahan atau di antara eksekutif puncak.
Sumber masalah penelitian seringkali banyak. Mengidentifikasi dan menyatakan masalah
penelitian yang mendasari suatu penelitian tidaklah mudah. Misalnya, mengidentifikasi masalah
kehamilan remaja berarti menunjukkan masalah bagi perempuan dan masyarakat pada
umumnya. Sayangnya, terlalu banyak penulis yang tidak mengidentifikasi masalah penelitian
dengan jelas, membuat pembaca memutuskan sendiri pentingnya masalah tersebut.
Ketika masalahnya tidak jelas, sulit untuk memahami semua aspek lain dari studi
penelitian, terutama signifikansi penelitian.

Abstrak Untuk Studi


Abstrak adalah ringkasan singkat dari isi penelitian, dan memungkinkan pembaca untuk
dengan cepat mensurvei elemen-elemen penting dari sebuah proyek. Saya akan fokus di sini
pada abstrak untuk proposal artikel empiris. Saya melihat beberapa komponen utama sebagai
bagian dari abstrak, dan ini akan sama apakah proposal itu metode kuantitatif, kualitatif, atau
campuran. Masalah ini mungkin terkait dengan kebutuhan akan lebih banyak literatur, tetapi saya
suka memikirkan masalah kehidupan nyata yang perlu ditangani, seperti penyebaran AIDS,
kehamilan remaja, mahasiswa putus sekolah, atau kurangnya perempuan dalam profesi tertentu.
Anda dapat mengutip satu atau dua referensi tentang «masalah» ini, tetapi umumnya
abstrak terlalu pendek untuk menyertakan banyak referensi. Selanjutnya nyatakan data apa yang
akan dikumpulkan untuk mencapai tujuan ini. Anda dapat menunjukkan jenis data, peserta, dan
di mana data akan dikumpulkan. Setelah ini, tunjukkan tema atau hasil statistik yang
kemungkinan akan muncul dalam penelitian Anda.

17
Pada tahap awal perencanaan proyek, Anda tidak akan tahu tema apa yang muncul, jadi
Anda mungkin harus menebak apa temanya. Tunjukkan empat sampai lima tema atau hasil
statistik utama sebagai kemungkinan. Berikut adalah contoh abstrak singkat untuk studi kualitatif
yang memuat kelima elemen tersebut. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
kurangnya perempuan dalam kompetisi pencak silat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini akan menggali motivasi atlet
wanita dalam kompetisi Tae Kwon Do. Untuk mengumpulkan data, dilakukan wawancara
dengan 4 peserta turnamen Tae Kwon Do wanita. Tema-tema ini akan berguna untuk memahami
cara optimal untuk meningkatkan motivasi pada seniman bela diri wanita.

Pendahuluan
Jenis masalah yang disajikan dalam pendahuluan akan bervariasi tergantung pada
pendekatannya. Dalam proyek kualitatif, penulis akan menggambarkan masalah penelitian yang
paling baik dipahami dengan mengeksplorasi konsep atau fenomena.
Atau, anak-anak di kelas dasar memiliki kecemasan yang mengganggu pembelajaran ,
dan cara terbaik untuk mengeksplorasi masalah ini adalah pergi ke sekolah dan mengunjungi
langsung dengan guru dan siswa. Beberapa peneliti kualitatif memiliki lensa transformatif yang
melaluinya masalah akan diperiksa. Selain itu, pendahuluan kualitatif dapat dimulai dengan
pernyataan pengalaman pribadi dari penulis, seperti yang ditemukan dalam studi fenomenologis.
Variasi yang lebih sedikit terlihat dalam pendahuluan kuantitatif.
Dalam proyek kuantitatif, masalahnya paling baik ditangani dengan memahami faktor
atavariabel apa yang memengaruhi hasil. Dalam kedua situasi ini, masalah penelitian adalah
masalah di mana memahami faktor-faktor yang menjelaskan atau berhubungan dengan suatu
hasil membantu peneliti memahami dan menjelaskan masalah dengan baik. Selain itu, dalam
pendahuluan kuantitatif, peneliti kadang-kadang mengajukan teori untuk diuji, dan mereka akan
memasukkan tinjauan literatur yang substansial untuk mengidentifikasi pertanyaan penelitian
yang perlu dijawab. Pendahuluan kuantitatif dapat ditulis dari sudut pandang impersonal dan
dalam bentuk lampau, untuk menyampaikan objektivitas.
Sebuah studi metode campuran dapat menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif
untuk menulis pendahuluan. Dalam setiap studi metode campuran tertentu, penekanannya
mungkin mengarah ke arah penelitian kuantitatif atau kualitatif, dan pendahuluan akan
mencerminkan penekanan itu. Untuk proyek metode campuran lainnya, penekanannya akan
sama antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dalam hal ini, masalahnya mungkin merupakan
masalah di mana ada kebutuhan untuk memahami hubungan antar variabel dalam suatu situasi
dan mengeksplorasi topik secara lebih mendalam.
Dengan fase pertama proyek ini sebagai kuantitatif, pendahuluan dapat menekankan
pendekatan kuantitatif dengan dimasukkannya teori yang memprediksi hubungan ini dan tinjauan
literatur substantif.

18
Bab 6 Pernyataan Tujuan
Signifikansi Dan Makna Pernyataan Tujuan
Wilkinson, misalnya, merujuknya dalam konteks pertanyaan dan tujuan penelitian.
Penulis lain membingkainya sebagai aspek dari masalah penelitian. Meneliti diskusi mereka,
bagaimanapun, menunjukkan bahwa mereka berdua mengacu pada pernyataan tujuan sebagai
pusat, ide pengendali dalam sebuah penelitian. Bagian ini disebut pernyataan tujuan karena
menyampaikan maksud keseluruhan dari studi yang diusulkan dalam satu kalimat atau beberapa
kalimat.
Dalam proposal, peneliti perlu membedakan secara jelas antara pernyataan tujuan,
masalah penelitian, dan pertanyaan penelitian. Pernyataan tujuan menetapkan maksud penelitian,
bukan masalah atau isu yang mengarah pada kebutuhan penelitian. Meskipun pernyataan tujuan
metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran memiliki topik yang sama, masing-masing
diidentifikasi dalam paragraf berikut dan diilustrasikan dengan skrip pengisi untuk menyusun
pernyataan tujuan yang menyeluruh tetapi dapat dikelola.
Fokus pada satu fenomena. Fokus ini berarti bahwa suatu tujuan tidak menyampaikan
menghubungkan dua atau lebih variabel atau membandingkan dua atau lebih kelompok, seperti
yang biasanya ditemukan dalam penelitian kuantitatif. Sebaliknya, memajukan fenomena
tunggal, mengakui bahwa studi dapat berkembang menjadi eksplorasi hubungan atau
perbandingan antara ide-ide. McCracken mengacu pada kebutuhan dalam wawancara kualitatif
untuk membiarkan responden menggambarkan pengalamannya.
Pewawancara dapat dengan mudah melanggar «hukum nondirection» dalam penelitian
kualitatif dengan menggunakan kata-kata yang menunjukkan orientasi terarah. Berikan definisi
kerja umum dari fenomena atau ide sentral, terutama jika fenomena tersebut adalah istilah yang
biasanya tidak dipahami oleh khalayak luas. Konsisten dengan retorika penelitian kualitatif,
definisi ini tidak kaku dan tetap, tetapi tentatif dan berkembang sepanjang studi berdasarkan
informasi dari partisipan. Maksud di sini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca pada
tahap awal dalam proposal atau studi penelitian pengertian umum dari fenomena sentral sehingga
mereka dapat lebih memahami jenis pertanyaan dan tanggapan yang diajukan dari peserta dan
sumber data.
Sertakan kata-kata yang menunjukkan strategi penyelidikan yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, analisis, dan proses penelitian, seperti apakah penelitian akan menggunakan
etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologis, pendekatan naratif, atau beberapa
strategi lainnya. Sebutkan peserta dalam penelitian, seperti satu atau lebih individu, sekelompok
orang, atau seluruh organisasi. Identifikasi situs untuk penelitian, seperti rumah, ruang kelas,
organisasi, program, atau acara. Sebagai pemikiran terakhir dalam pernyataan tujuan, sertakan
beberapa bahasa yang membatasi ruang lingkup partisipasi atau lokasi penelitian dalam
penelitian ini.

19
Lokasi penelitian mungkin terbatas pada satu kota metropolitan atau satu wilayah
geografis kecil. Fenomena sentral mungkin terbatas pada individu dalam organisasi bisnis yang
berpartisipasi dalam tim kreatif. Pembatasan ini membantu untuk lebih menentukan parameter
studi penelitian. Untuk membantu Anda, berikut adalah skrip yang akan membantu dalam
menyusun pernyataan lengkap.
Sebuah naskah, seperti yang digunakan dalam buku ini, berisi kata-kata dan gagasan
utama dari sebuah pernyataan dan memberikan ruang bagi peneliti untuk menyisipkan informasi.

Tujuan dari studi ini adalah untuk


Saya menemukan pernyataan tujuan Lauterbach di bagian pembuka artikel jurnal di
bawah judul «Tujuan Studi.» Dengan demikian, judul tersebut meminta perhatian pada
pernyataan ini. Dia memusatkan perhatian pada fenomena utama «faktor» dan memberikan
definisi tentatif dengan menyebutkan contoh, seperti «faktor afektif, sosial, dan pendidikan.» Dia
memasukkan pernyataan ini di bawah judul yang disebut «Tujuan Studi» untuk menarik
perhatiannya, dan dia menyebutkan para pesertanya. Pada bagian abstrak dan metodologi,
pembaca mengetahui bahwa penelitian tersebut menggunakan strategi inkuiri dari penelitian
studi kasus dan bahwa penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas. Pernyataan tujuan kuantitatif
berbeda jauh dari model kualitatif dalam hal bahasa dan fokus pada menghubungkan atau
membandingkan variabel atau konstruksi.
Rancangan pernyataan tujuan kuantitatif mencakup variabel-variabel dalam penelitian
dan hubungannya, partisipan, dan lokasi penelitian. Ini juga mencakup bahasa yang terkait
dengan penelitian kuantitatif dan pengujian deduktif hubungan atau teori. Pernyataan tujuan
kuantitatif dimulai dengan mengidentifikasi variabel utama yang diusulkan dalam penelitian,
disertai dengan model visual untuk secara jelas mengidentifikasi urutan ini, dan menemukan dan
menentukan bagaimana variabel akan diukur atau diamati. Akhirnya, maksud penggunaan
variabel secara kuantitatif biasanya untuk menghubungkan variabel, seperti yang biasanya
ditemukan dalam survei, atau untuk membandingkan sampel atau kelompok dalam hal hasil,
seperti yang biasa ditemukan dalam eksperimen.

Komponen utama dari pernyataan tujuan kuantitatif yang baik meliputi yang berikut
Menyebutkannya dalam pernyataan tujuan memberikan penekanan pada pentingnya teori
dan meramalkan penggunaannya dalam penelitian. Identifikasi variabel independen dan
dependen, serta variabel mediasi, moderasi, atau kontrol yang digunakan dalam penelitian.
Gunakan kata-kata yang menghubungkan variabel independen dan dependen untuk menunjukkan
bahwa mereka terkait, seperti «hubungan antara» dua atau lebih variabel atau «perbandingan»
dua atau lebih kelompok. Juga, pernyataan tujuan bisa untuk «menggambarkan» variabel.
Kebanyakan studi kuantitatif menggunakan satu atau lebih dari tiga pilihan ini untuk
membahas variabel dalam pernyataan tujuan. Tempatkan variabel intervening antara variabel

20
independen dan dependen. Banyak peneliti juga menempatkan variabel pemoderasi antara
variabel bebas dan variabel terikat. Atau, variabel kontrol dapat ditempatkan segera setelah
variabel dependen dalam frasa seperti «mengendalikan untuk ...» Dalam eksperimen, variabel
independen akan selalu menjadi variabel yang dimanipulasi.
Buat referensi tentang partisipan dalam penelitian, dan sebutkan tempat penelitian.
Definisi umum disertakan pada poin ini untuk membantu pembaca memahami dengan baik
pernyataan tujuan. Pernyataan tujuan metode campuran berisi maksud keseluruhan penelitian,
informasi tentang untaian kuantitatif dan kualitatif penelitian, dan alasan memasukkan kedua
untaian untuk mempelajari masalah penelitian. Pernyataan-pernyataan ini perlu diidentifikasi
sejak awal, dalam pendahuluan, dan memberikan petunjuk-petunjuk utama bagi pembaca untuk
memahami bagian-bagian kuantitatif dan kualitatif dari suatu penelitian.
Tunjukkan tujuan keseluruhan studi dari perspektif konten, seperti «Tujuannya adalah
untuk mempelajari efektivitas organisasi» atau «Tujuannya adalah untuk memeriksa keluarga
dengan anak tiri.» Dengan cara ini, pembaca memiliki jangkar untuk digunakan untuk
memahami studi secara keseluruhan sebelum peneliti membagi proyek menjadi untaian
kuantitatif dan kualitatif. Tunjukkan jenis desain metode campuran, seperti desain sekuensial
eksplorasi, atau desain sekuensial tertanam, atau transformasional atau multifase, atau lainnya.
Diskusikan alasan untuk menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif.

Alasan ini bisa menjadi salah satu dari berikut


Untuk mengembangkan pemahaman yang lengkap tentang masalah penelitian dengan
menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif dan membandingkan dua database. Berdasarkan
elemen-elemen ini, tiga contoh skrip pernyataan tujuan metode campuran mengikuti berdasarkan
desain sekuensial konvergen, penjelas, dan eksplorasi. Contoh pertama dari pernyataan tujuan
metode campuran ini adalah skrip untuk strategi metode campuran konvergen di mana data
kuantitatif dan kualitatif dikumpulkan dan dianalisis secara terpisah dan dua database
dibandingkan untuk memahami masalah penelitian dengan baik.

Bab 7 Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis


Pertanyaan Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, penyelidik menyatakan pertanyaan penelitian, bukan tujuan
atau hipotesis. Ajukan satu atau dua pertanyaan penelitian utama. Penanya mengajukan
pertanyaan ini, sesuai dengan metodologi penelitian kualitatif yang muncul, sebagai masalah
umum agar tidak membatasi pandangan partisipan. Untuk sampai pada pertanyaan ini, tanyakan,
«Apa pertanyaan terluas yang dapat saya ajukan dalam penelitian ini?» Peneliti pemula yang
terlatih dalam penelitian kuantitatif mungkin kesulitan dengan pendekatan ini karena mereka
terbiasa dengan pemikiran terbalik.

21
Mereka mempersempit studi kuantitatif menjadi pertanyaan atau hipotesis yang spesifik
dan sempit berdasarkan beberapa variabel. Dalam penelitian kualitatif, tujuannya adalah untuk
mengeksplorasi serangkaian faktor umum dan kompleks yang mengelilingi fenomena sentral dan
menyajikan perspektif atau makna yang luas dan beragam yang dipegang oleh para partisipan.
Pendekatan ini masih dalam batas yang ditetapkan oleh Miles dan Huberman, yang
merekomendasikan agar para peneliti menulis tidak lebih dari selusin pertanyaan penelitian
kualitatif secara keseluruhan.
Kaitkan pertanyaan sentral dengan strategi kualitatif spesifik dari penyelidikan. Misalnya,
kekhususan pertanyaan dalam etnografi pada tahap desain ini berbeda dengan strategi kualitatif
lainnya. Dalam penelitian etnografi, Spradley mengajukan taksonomi pertanyaan etnografi yang
mencakup tur mini kelompok berbagi budaya, pengalaman mereka, penggunaan bahasa ibu,
kontras dengan kelompok budaya lain, dan pertanyaan untuk memverifikasi keakuratan data.
Dalam etnografi kritis, pertanyaan penelitian dapat dibangun di atas literatur yang ada.
Sebagai alternatif, dalam fenomenologi, pertanyaan-pertanyaan mungkin dinyatakan
secara luas tanpa referensi khusus ke literatur yang ada atau tipologi pertanyaan. Dalam studi
kasus kualitatif, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membahas deskripsi kasus dan tema-tema
yang muncul dari mempelajarinya. Mulailah pertanyaan penelitian dengan kata-kata apa atau
bagaimana menyampaikan desain yang terbuka dan muncul. Kata mengapa sering menyiratkan
bahwa peneliti mencoba menjelaskan mengapa sesuatu terjadi, dan ini menyarankan kepada saya
kemungkinan pemikiran sebab-akibat yang saya kaitkan dengan penelitian kuantitatif dan yang
membatasi penjelasan daripada membukanya untuk pandangan partisipan.

Pertanyaan Dan Hipotesis Penelitian Kuantitatif


Pertanyaan penelitian kuantitatif menanyakan tentang hubungan antara variabel yang
peneliti ingin ketahui. Mereka sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial dan terutama dalam
studi survei. Penasihat terkadang merekomendasikan penggunaannya dalam proyek penelitian
formal, seperti disertasi atau tesis, sebagai sarana untuk menyatakan arah studi yang akan
diambil. Mereka sering muncul dalam proposal untuk pendanaan, tetapi cenderung digunakan
dengan frekuensi yang lebih sedikit dalam penelitian ilmu sosial dan kesehatan. Karena itu,
fokus di sini adalah pada pertanyaan penelitian dan hipotesis.

Model untuk Pertanyaan Deskriptif dan Hipotesis


Pertimbangkan model untuk menulis pertanyaan atau hipotesis berdasarkan menulis
pertanyaan deskriptif diikuti dengan pertanyaan atau hipotesis inferensial. Pertanyaan atau
hipotesis ini mencakup variabel independen dan dependen. Serangkaian pertanyaan terakhir
dapat menambahkan pertanyaan atau hipotesis inferensial di mana variabel dikendalikan.

Metode Campuran Pertanyaan Penelitian Dan Hipotesis

22
Dalam diskusi tentang metode, peneliti biasanya tidak melihat pertanyaan atau hipotesis
khusus yang disesuaikan dengan penelitian metode campuran. Sebuah studi metode campuran
yang kuat harus berisi pertanyaan kualitatif, pertanyaan kuantitatif atau hipotesis, dan pertanyaan
metode campuran. Konfigurasi ini diperlukan karena metode campuran tidak bergantung secara
eksklusif pada penelitian kualitatif atau kuantitatif tetapi pada kedua bentuk penyelidikan.
Kemudian dalam penelitian, ketika fase kualitatif ditangani, pertanyaan penelitian
kualitatif muncul. Saat menulis pertanyaan atau hipotesis ini, ikuti panduan dalam bab ini untuk
menyusun pertanyaan atau hipotesis yang baik. Beberapa perhatian harus diberikan pada urutan
pertanyaan penelitian dan hipotesis. Selain pertanyaan/hipotesis kuantitatif dan pertanyaan
kualitatif, sertakan pertanyaan penelitian metode campuran yang secara langsung membahas
pencampuran untaian kuantitatif dan kualitatif penelitian.
Ini adalah bentuk pertanyaan inovatif dalam metode penelitian, dan Tashakkori dan
Creswell menyebutnya sebagai pertanyaan «hibrida» atau «terintegrasi». Pertimbangkan
bagaimana menyajikan pertanyaan metode kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran dalam
studi metode campuran. Format yang ideal adalah menulis pertanyaan ke dalam bagian terpisah,
seperti pertanyaan kuantitatif atau hipotesis, pertanyaan kualitatif, dan pertanyaan metode
campuran.

Bab 8 Metode kuantitatif


Mendefinisikan Survei Dan Eksperimen

Sebuah desain survei memberikan deskripsi kuantitatif atau numerik dari tren, sikap, atau
pendapat dari suatu populasi dengan mempelajari sampel dari populasi tersebut. Dari hasil
sampel, peneliti menggeneralisasi atau menarik kesimpulan terhadap populasi. Sebagai salah satu
bentuk kontrol, peneliti secara acak menugaskan individu ke dalam kelompok.

Komponen Rencana Metode Survei

Desain bagian metode survei mengikuti format standar. Bagian berikut merinci
komponen tipikal. Dalam proposal atau rencana, bagian pertama dari bagian metode dapat
memperkenalkan pembaca pada tujuan dan alasan dasar penelitian survei. Mulailah diskusi
dengan meninjau tujuan survei dan alasan pemilihannya untuk studi yang diusulkan.

Tujuan ini adalah untuk menggeneralisasi dari sampel ke populasi sehingga kesimpulan
dapat dibuat tentang beberapa karakteristik, sikap, atau perilaku populasi ini. Berikan referensi
untuk tujuan ini dari salah satu teks metode survei. Tunjukkan mengapa survei adalah jenis
prosedur pengumpulan data yang disukai untuk penelitian ini. Dalam alasan ini, pertimbangkan
keuntungan dari desain survei, seperti ekonomi desain dan perputaran yang cepat dalam
pengumpulan data.

23
Diskusikan keuntungan dari mengidentifikasi atribut populasi besar dari sekelompok
kecil individu. Tentukan bentuk pengumpulan data.

Populasi dan Sampel

Pada bagian metode, mengikuti jenis desain dengan karakteristik populasi dan prosedur
pengambilan sampel. Identifikasi apakah desain pengambilan sampel untuk populasi ini adalah
satu tahap atau banyak tahap. Pengambilan sampel klaster sangat ideal bila tidak mungkin atau
tidak praktis untuk menyusun daftar elemen yang menyusun populasi. Prosedur pengambilan
sampel satu tahap adalah prosedur di mana peneliti memiliki akses ke nama-nama dalam
populasi dan dapat mengambil sampel orang-orang secara langsung.

Dalam prosedur multistage atau clustering, peneliti pertama-tama mengidentifikasi


cluster, memperoleh nama individu dalam cluster tersebut, dan kemudian mengambil sampel di
dalamnya. Identifikasi proses seleksi untuk individu. Saya merekomendasikan memilih sampel
acak, di mana setiap individu dalam populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih.
Dengan pengacakan, sampel yang representatif dari suatu populasi memberikan kemampuan
untuk menggeneralisasi ke suatu populasi.

Jika daftar individu panjang, menggambar sampel acak mungkin sulit. Atau, sampel
sistematis dapat memiliki sampling acak setara presisi. Dalam pendekatan ini, peneliti memilih
awal acak pada daftar dan memilih setiap orang bernomor X dalam daftar. Terakhir, yang kurang
diinginkan adalah sampel nonprobabilitas, di mana responden dipilih berdasarkan kenyamanan
dan ketersediaan mereka.

Identifikasi apakah penelitian akan melibatkan stratifikasi populasi sebelum memilih


sampel. Hal ini menuntut agar karakteristik anggota populasi diketahui sehingga populasi dapat
distratifikasi terlebih dahulu sebelum memilih sampel. Stratifikasi berarti ciri-ciri khusus
individu terwakili dalam sampel dan sampel mencerminkan proporsi yang sebenarnya dalam
populasi individu dengan ciri-ciri tertentu. Dalam setiap strata, identifikasi apakah sampel
mengandung individu-individu dengan karakteristik dalam proporsi yang sama dengan
karakteristik yang muncul di seluruh populasi.

Dalam penelitian survei, peneliti sering memilih ukuran sampel berdasarkan pemilihan
sebagian kecil dari populasi, memilih ukuran yang tidak biasa atau tipikal berdasarkan penelitian
sebelumnya, atau mendasarkan ukuran sampel hanya pada margin kesalahan yang ingin mereka
toleransi. Pertama, tentukan margin of error yang ingin Anda toleransi. Gambar yang
menunjukkan seberapa akurat jawaban yang diberikan oleh sampel Anda berkorelasi dengan
jawaban yang diberikan oleh seluruh populasi. Kedua, tentukan tingkat kepercayaan untuk
margin of error ini.

Sebagai bagian dari pengumpulan data yang ketat, pengembang proposal juga
memberikan informasi rinci tentang instrumen survei yang sebenarnya untuk digunakan dalam
studi yang diusulkan.

Peralatan

24
Sebutkan instrumen survei yang digunakan untuk mengumpulkan data. Diskusikan
apakah itu instrumen yang dirancang untuk penelitian ini, instrumen yang dimodifikasi, atau
instrumen utuh yang dikembangkan oleh orang lain. Dalam beberapa proyek survei, peneliti
merakit instrumen dari komponen beberapa instrumen. Program perangkat lunak kemudian dapat
menghasilkan hasil dan melaporkannya kembali kepada peneliti sebagai statistik deskriptif atau
sebagai informasi grafik.

Untuk menggunakan instrumen yang ada, gambarkan validitas yang ditetapkan dari skor
yang diperoleh dari penggunaan instrumen sebelumnya. Menetapkan validitas skor dalam survei
membantu mengidentifikasi apakah instrumen mungkin bagus untuk digunakan dalam penelitian
survei. Sertakan item sampel dari instrumen sehingga pembaca dapat melihat item yang
sebenarnya digunakan. Dalam lampiran proposal, lampirkan item sampel atau seluruh instrumen.

Tunjukkan bagian konten utama dalam instrumen, seperti surat pengantar , item , dan
instruksi penutup. Mail-out pertama adalah surat pemberitahuan awal singkat untuk semua
anggota sampel, dan mail-out kedua adalah survei surat yang sebenarnya, didistribusikan sekitar
1 minggu setelah surat pemberitahuan terlebih dahulu. Mail-out keempat, dikirim ke semua
nonrespondents, terdiri dari surat lamaran pribadi dengan tanda tangan tulisan tangan, kuesioner,
dan amplop kembali dengan prangko.

Variabel dalam Penelitian

Salah satu tekniknya adalah dengan menghubungkan variabel, pertanyaan penelitian atau
hipotesis, dan item sampel pada instrumen survei sehingga pembaca dapat dengan mudah
menentukan bagaimana pengumpulan data terhubung dengan variabel dan pertanyaan/hipotesis.

Bab 9 Metode Kualitatif


Karakteristik Penelitian Kualitatif
Sekarang diskusi ini kurang sering ditemukan dalam literatur dan ada beberapa konsensus
mengenai apa yang merupakan penyelidikan kualitatif. Jika ada pertanyaan tentang pengetahuan
mereka, sajikan karakteristik dasar penelitian kualitatif dalam proposal dan mungkin diskusikan
artikel jurnal penelitian kualitatif terbaru untuk digunakan sebagai contoh untuk menggambarkan
karakteristik.
Sejumlah penulis teks pengantar menyampaikan karakteristik ini, seperti Creswell, Hatch,
dan Marshall dan Rossman. Mereka tidak membawa individu ke lab , juga tidak biasanya
mengirimkan instrumen untuk diselesaikan individu. Informasi dari dekat yang dikumpulkan
dengan benar-benar berbicara langsung dengan orang-orang dan melihat mereka berperilaku dan
bertindak dalam konteks mereka merupakan karakteristik utama penelitian kualitatif. Dalam
pengaturan alami, para peneliti memiliki interaksi tatap muka, seringkali dari waktu ke waktu.
Mereka cenderung tidak menggunakan atau mengandalkan kuesioner atau instrumen
yang dikembangkan oleh peneliti lain. Proses induktif ini mengilustrasikan kerja bolak-balik

25
antara tema dan basis data sampai para peneliti menetapkan seperangkat tema yang
komprehensif.
Kemudian secara deduktif, para peneliti melihat kembali data mereka dari tema untuk
menentukan apakah lebih banyak bukti dapat mendukung setiap tema atau apakah mereka perlu
mengumpulkan informasi tambahan. Jadi, sementara proses dimulai secara induktif, pemikiran
deduktif juga memainkan peran penting saat analisis bergerak maju.
Ini berarti bahwa rencana awal untuk penelitian tidak dapat ditentukan secara ketat, dan
beberapa atau semua fase proses dapat berubah atau bergeser setelah peneliti memasuki lapangan
dan mulai mengumpulkan data. Misalnya, pertanyaan dapat berubah, bentuk pengumpulan data
dapat berubah, dan individu yang dipelajari dan situs yang dikunjungi dapat dimodifikasi. Ide
kunci di balik penelitian kualitatif adalah mempelajari masalah atau isu dari partisipan dan
mengarahkan penelitian untuk mendapatkan informasi tersebut. Aspek metode ini lebih dari
sekedar memajukan bias dan nilai dalam penelitian, tetapi bagaimana latar belakang peneliti
sebenarnya dapat membentuk arah penelitian.
Sebuah model visual dari banyak segi dari sebuah proses atau sebuah fenomena sentral
membantu dalam membangun gambaran holistik ini.
Identifikasi bagaimana penggunaan desain akan membentuk banyak aspek proses desain,
seperti judul, masalah, pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis data, serta penulisan
laporan.

Peran Peneliti
Ini memperkenalkan berbagai isu strategis, etis, dan pribadi ke dalam proses penelitian
kualitatif. Selain itu, mendapatkan akses ke lokasi penelitian dan masalah etika yang mungkin
muncul juga merupakan elemen dari peran peneliti. Sertakan pernyataan tentang pengalaman
masa lalu dengan masalah penelitian atau dengan peserta atau pengaturan yang membantu
pembaca memahami hubungan antara peneliti dan penelitian.
Penelitian «Backyard» melibatkan studi peneliti sendiri organisasi, atau teman-teman,
atau pengaturan kerja langsung. Hal ini sering menyebabkan kompromi dalam kemampuan
peneliti untuk mengungkapkan informasi dan menimbulkan masalah ketidakseimbangan
kekuatan antara penanya dan peserta. Ketika peneliti mengumpulkan data di tempat kerja mereka
sendiri, informasi tersebut mungkin nyaman dan mudah dikumpulkan, tetapi mungkin bukan
informasi yang akurat dan dapat membahayakan peran peneliti dan partisipan. Jika mempelajari
halaman belakang sangat penting, maka peneliti memegang tanggung jawab untuk menunjukkan
bagaimana data tidak akan dikompromikan dan bagaimana informasi tersebut tidak akan
menempatkan peserta pada risiko.
Dalam situasi ini, proses penyembunyian informasi memerlukan diskusi dalam proposal.

Prosedur Pengumpulan Data

26
Langkah-langkah pengumpulan data meliputi penetapan batas-batas penelitian,
pengumpulan informasi melalui observasi dan wawancara tidak terstruktur atau semi terstruktur,
dokumen, dan materi visual, serta menetapkan protokol untuk merekam informasi. Identifikasi
situs atau individu yang dipilih secara sengaja untuk studi yang diusulkan. Ide di balik penelitian
kualitatif adalah untuk secara sengaja memilih partisipan atau tempat yang paling membantu
peneliti memahami masalah dan pertanyaan penelitian. Ini tidak selalu menyarankan
pengambilan sampel acak atau pemilihan sejumlah besar peserta dan lokasi, seperti yang
biasanya ditemukan dalam penelitian kuantitatif.
Topik terkait adalah jumlah situs dan peserta yang akan terlibat dalam studi Anda.
Prosedur pengumpulan dalam penelitian kualitatif melibatkan empat tipe dasar beserta
kekuatan dan keterbatasannya. Observasi kualitatif adalah ketika peneliti membuat catatan
lapangan tentang perilaku dan aktivitas individu di lokasi penelitian. Dalam catatan lapangan ini,
peneliti mencatat, secara tidak terstruktur atau semi terstruktur, kegiatan di lokasi penelitian.
Pengamat kualitatif juga dapat terlibat dalam peran yang bervariasi dari nonpartisipan hingga
partisipan lengkap.
Biasanya pengamatan ini bersifat terbuka di mana peneliti mengajukan pertanyaan umum
kepada peserta yang memungkinkan peserta untuk secara bebas memberikan pandangan mereka.
Dalam wawancara kualitatif, peneliti melakukan wawancara tatap muka dengan partisipan,
wawancara telepon, atau terlibat dalam wawancara kelompok terfokus dengan enam sampai
delapan orang yang diwawancarai di setiap kelompok. Wawancara ini melibatkan pertanyaan
tidak terstruktur dan umumnya terbuka yang jumlahnya sedikit dan dimaksudkan untuk
memperoleh pandangan dan pendapat dari para peserta. Selama proses penelitian, peneliti dapat
mengumpulkan dokumen kualitatif.
Data ini dapat berupa foto, benda seni, videotape, halaman utama situs web, email, pesan
teks, teks media sosial, atau segala bentuk suara. Sertakan prosedur pengumpulan data kreatif
yang termasuk dalam kategori etnografi visual dan yang mungkin mencakup kisah hidup, narasi
visual metaforis, dan arsip digital . Dalam diskusi tentang formulir pengumpulan data,
spesifikkan jenisnya dan sertakan argumen mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing
jenis.Sertakan jenis pengumpulan data yang melampaui observasi dan wawancara biasa.
Proposal harus mengidentifikasi data apa yang akan dicatat oleh peneliti dan prosedur
untuk merekam data. Rencanakan untuk mengembangkan dan menggunakan protokol untuk
merekam pengamatan dalam studi kualitatif. Peneliti sering terlibat dalam beberapa pengamatan
selama studi kualitatif dan menggunakan protokol observasional untuk merekam informasi saat
mengamati. Bahkan jika wawancara direkam, saya menyarankan peneliti untuk membuat catatan
jika peralatan perekaman gagal.
Jika rekaman audio digunakan, peneliti perlu merencanakan terlebih dahulu untuk
transkripsi rekaman itu.

27
Peneliti biasanya mengembangkan log untuk menyimpan catatan dokumen yang
dikumpulkan untuk analisis dalam studi kualitatif. Juga bermanfaat untuk mengomentari
keandalan dan nilai sumber data.

Analisis dan Interpretasi Data


Pembahasan metode dalam proposal kualitatif juga perlu menentukan langkah-langkah
dalam menganalisis berbagai bentuk data kualitatif. Secara umum, tujuannya adalah untuk
memahami data teks dan gambar. Ini melibatkan segmentasi dan pembongkaran data serta
menyatukannya kembali. Proses ini tidak seperti penelitian kuantitatif di mana peneliti
mengumpulkan data, kemudian menganalisis informasi, dan akhirnya menulis laporan.
Karena data teks dan gambar begitu padat dan kaya, tidak semua informasi dapat
digunakan dalam penelitian kualitatif. Oleh karena itu, dalam analisis data, peneliti perlu
«menampi» data, suatu proses memusatkan perhatian pada beberapa data dan mengabaikan
bagian lainnya. Proses ini juga berbeda dari penelitian kuantitatif di mana peneliti berusaha keras
untuk melestarikan semua data dan merekonstruksi atau mengganti data yang hilang. Dalam
penelitian kualitatif, dampak dari proses ini adalah mengumpulkan data ke dalam sejumlah kecil
tema, kira-kira lima hingga tujuh tema.
Juga tentukan apakah Anda akan menggunakan program analisis data komputer kualitatif
untuk membantu Anda menganalisis data. Pengkodean tangan adalah proses yang melelahkan
dan memakan waktu, bahkan untuk data dari beberapa individu. Dengan demikian, program
perangkat lunak kualitatif telah menjadi sangat populer, dan mereka membantu peneliti
mengatur, menyortir, dan mencari informasi dalam database teks atau gambar. Ide dasar di balik
program ini adalah bahwa menggunakan komputer adalah cara yang efisien untuk menyimpan
dan menemukan data kualitatif.
Ini hanyalah beberapa fitur dari program perangkat lunak yang menjadikannya pilihan
logis untuk analisis data kualitatif daripada pengkodean tangan. Seperti halnya program
perangkat lunak lainnya, program perangkat lunak kualitatif memerlukan waktu dan
keterampilan untuk dipelajari dan digunakan secara efektif, meskipun buku untuk mempelajari
program tersedia secara luas. Penelitian fenomenologis menggunakan analisis pernyataan
signifikan, pembangkitan unit makna, dan pengembangan apa yang disebut Moustakas sebagai
deskripsi esensi. Ini melibatkan menghasilkan kategori informasi, memilih salah satu kategori
dan memposisikannya dalam model teoretis, dan kemudian menjelaskan cerita dari interkoneksi
kategori ini.
Studi kasus dan penelitian etnografi melibatkan deskripsi rinci tentang latar atau individu,
diikuti dengan analisis data untuk tema atau masalah. Deskripsi lengkap tentang analisis data
dalam proposal, ketika penanya menggunakan salah satu dari strategi ini, pertama-tama akan
menjelaskan proses umum analisis diikuti dengan langkah-langkah spesifik dalam strategi
tersebut. Terlepas dari perbedaan analitik ini tergantung pada jenis strategi yang digunakan,
penyelidik kualitatif sering menggunakan prosedur umum dan menyampaikan dalam proposal

28
langkah-langkah dalam analisis data. Situasi yang ideal adalah memadukan langkah-langkah
umum dengan langkah-langkah strategi penelitian khusus.
Gambaran proses analisis data terlihat pada Gambar 9.1. Sebagai tip penelitian, saya
mendorong para peneliti untuk melihat analisis data kualitatif sebagai langkah-langkah berikut
dari khusus ke umum dan melibatkan beberapa tingkat analisis. Saya menyarankan agar Anda
memajukan tujuh langkah ini di bagian metode proposal Anda dan memberikan ilustrasi konkret
tentang kode dan tema potensial yang mungkin muncul dalam studi Anda
Bab 10 Prosedur Metode Campuran
Komponen Prosedur Metode Campuran
Buku-buku baru tiba setiap tahun hanya dikhususkan untuk penelitian metode campuran.
Karena penelitian metode campuran relatif baru dalam ilmu sosial dan manusia sebagai
pendekatan penelitian yang berbeda, akan berguna untuk menyampaikan definisi dasar dan
deskripsi pendekatan di bagian metode proposal. Mulailah dengan mendefinisikan metode
campuran.

Jelaskan Penelitian Metode Campuran


Ini melibatkan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam menanggapi pertanyaan
penelitian atau hipotesis. Ini mencakup analisis kedua bentuk data. Prosedur pengumpulan dan
analisis data kualitatif dan kuantitatif perlu dilakukan secara ketat. Kedua bentuk data tersebut
diintegrasikan dalam analisis desain melalui penggabungan data, penyambungan data, atau
penyisipan data.
Prosedur-prosedur ini digabungkan ke dalam desain metode campuran yang berbeda yang
juga mencakup waktu pengumpulan data serta penekanan untuk setiap database. Diskusikan
bahwa banyak istilah berbeda yang digunakan untuk pendekatan ini, seperti pengintegrasian,
sintesis, metode kuantitatif dan kualitatif, multimetode, dan metodologi campuran, tetapi tulisan-
tulisan baru-baru ini cenderung menggunakan istilah metode campuran. Pada tingkat umum,
metode campuran dipilih karena kekuatannya menggambarkan penelitian kualitatif dan
kuantitatif dan meminimalkan keterbatasan kedua pendekatan.
Tunjukkan jenis desain metode campuran yang akan digunakan dalam penelitian dan
alasan pemilihannya. Ini termasuk kebutuhan untuk pengumpulan data yang ekstensif, sifat
analisis data kualitatif dan kuantitatif yang memakan waktu, dan persyaratan bagi peneliti untuk
terbiasa dengan bentuk penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Jenis Desain Metode Campuran


Ada beberapa tipologi untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi jenis strategi
metode campuran yang mungkin digunakan oleh pengembang proposal dalam studi metode
campuran yang mereka usulkan. Setiap pendekatan akan dibahas dalam hal deskripsi desain,
bentuk pengumpulan data dan analisis data, interpretasi, dan tantangan validitas.

29
Desain Metode Campuran Paralel Konvergen
Para peneliti yang baru mengenal metode campuran biasanya pertama kali memikirkan
pendekatan ini karena mereka merasa bahwa metode campuran hanya terdiri dari
menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendekatan ini, seorang peneliti
mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif, menganalisisnya secara terpisah, dan kemudian
membandingkan hasilnya untuk melihat apakah temuan itu saling mengkonfirmasi atau tidak.
Meskipun konseptualisasi Campbell dan Fiske hanya mencakup data kuantitatif, para peneliti
metode campuran memperluas gagasan untuk memasukkan pengumpulan data kuantitatif dan
kualitatif. Data kualitatif dapat mengambil bentuk apapun yang dibahas dalam Bab 8, seperti
wawancara, observasi, dokumen, dan catatan.
Masalah pengumpulan data lainnya adalah ukuran sampel untuk proses pengumpulan
data kualitatif dan kuantitatif. Tidak diragukan lagi, data untuk pengumpulan data kualitatif akan
lebih kecil daripada untuk pengumpulan data kuantitatif.

Bagaimana ketidaksetaraan ini diselesaikan dalam desain metode campuran konvergen?


Kadang-kadang penelitian metode campuran akan mengumpulkan informasi dari jumlah
individu yang sama pada database kualitatif dan kuantitatif. Ini berarti bahwa sampel kualitatif
akan meningkat, dan itu akan membatasi jumlah data yang dikumpulkan dari satu individu.
Pendekatan lain adalah dengan menimbang kasus kualitatif sehingga mereka sama dengan N
dalam database kuantitatif. Mereka berpendapat bahwa maksud penelitian kualitatif dan
kuantitatif berbeda dan masing-masing memberikan hitungan yang memadai.
Masalah lain dalam pengambilan sampel adalah apakah individu-individu untuk sampel
partisipan kualitatif juga harus individu-individu dalam sampel kuantitatif. Biasanya, peneliti
metode campuran akan memasukkan sampel partisipan kualitatif dalam sampel kuantitatif yang
lebih besar, karena pada akhirnya peneliti membuat perbandingan antara dua database dan
semakin mirip, semakin baik perbandingannya. Ini melibatkan proyek dua fase di mana peneliti
mengumpulkan data kuantitatif pada fase pertama, menganalisis hasilnya, dan kemudian
menggunakan hasilnya untuk merencanakan fase kualitatif kedua.
Maksud keseluruhan dari desain ini adalah agar data kualitatif membantu menjelaskan
secara lebih rinci hasil kuantitatif awal. Prosedur tipikal mungkin melibatkan pengumpulan data
survei pada fase pertama, menganalisis data, dan kemudian menindaklanjuti dengan wawancara
kualitatif untuk membantu menjelaskan tanggapan survei. Pengumpulan data berlangsung dalam
dua tahap yang berbeda dengan pengambilan sampel kuantitatif yang ketat pada tahap pertama
dan dengan pengambilan sampel yang bertujuan pada tahap kedua, kualitatif. Salah satu
tantangan dalam strategi ini adalah merencanakan secara memadai hasil kuantitatif apa yang
akan ditindaklanjuti dan peserta untuk mengumpulkan data kualitatif dari tahap kedua.
Ide kuncinya adalah bahwa pengumpulan data kualitatif dibangun langsung di atas hasil
kuantitatif. Tantangan lain adalah apakah sampel kualitatif harus individu yang berada dalam

30
sampel kuantitatif awal. Hasil kuantitatif kemudian digunakan untuk merencanakan tindak lanjut
kualitatif. Salah satu area penting adalah bahwa hasil kuantitatif tidak hanya menginformasikan
prosedur pengambilan sampel tetapi juga dapat menunjukkan jenis pertanyaan kualitatif untuk
diajukan kepada peserta di fase kedua.
Pertanyaan-pertanyaan ini, seperti semua pertanyaan penelitian kualitatif yang baik,
bersifat umum dan terbuka. Interpretasi ini mengikuti bentuk pelaporan pertama hasil tahap
pertama kuantitatif dan kemudian kualitatif, hasil tahap kedua. Meskipun pendekatan ini
mungkin membantu, maksud dari desain ini adalah agar data kualitatif membantu memberikan
wawasan yang lebih mendalam dan lebih mendalam tentang hasil kuantitatif. Oleh karena itu, di
bagian interpretasi, setelah peneliti menyajikan hasil kuantitatif umum dan kemudian kualitatif,
diskusi harus mengikuti yang menentukan bagaimana hasil kualitatif membantu memperluas atau
menjelaskan hasil kuantitatif.
Karena pertanyaan basis data kualitatif mempersempit ruang lingkup pertanyaan
kuantitatif, perbandingan langsung dari dua basis data berarti perbandingan variabel atau konsep
yang tidak memadai. Seperti semua studi metode campuran, peneliti perlu menetapkan validitas
skor dari ukuran kuantitatif dan mendiskusikan validitas temuan kualitatif. Ukuran sampel
mungkin juga tidak memadai baik pada sisi kuantitatif penelitian maupun pada sisi kualitatif.

Desain Metode Campuran Sekuensial Eksplorasi


Jika kita membalikkan pendekatan sekuensial penjelas dan mulai dengan fase kualitatif
terlebih dahulu diikuti oleh fase kuantitatif, kita memiliki pendekatan sekuensial eksplorasi.
Metode campuran sekuensial eksplorasi adalah desain di mana peneliti pertama-tama memulai
dengan mengeksplorasi dengan data kualitatif dan analisis dan kemudian menggunakan temuan
dalam fase kuantitatif kedua. Maksud dari strategi ini adalah untuk mengembangkan pengukuran
yang lebih baik dengan sampel populasi yang spesifik dan untuk melihat apakah data dari
beberapa individu dapat digeneralisasikan ke sampel populasi yang besar. Misalnya, peneliti
pertama-tama akan mengumpulkan data kelompok fokus, menganalisis hasil, mengembangkan
instrumen berdasarkan hasil, dan kemudian mengelolanya ke sampel populasi.
Pengumpulan data. Dalam strategi ini, pengumpulan data akan dilakukan dalam dua
tahap dengan pengumpulan data kualitatif awal diikuti dengan pengumpulan data kuantitatif
kedua. Analisis data kualitatif dapat digunakan untuk mengembangkan instrumen yang memiliki
sifat psikometrik yang baik. Analisis data kualitatif akan menghasilkan kutipan, kode, dan tema.
Ini adalah prosedur yang berguna untuk berpindah dari analisis data kualitatif ke
pengembangan skala. Seorang peneliti dapat menganalisis data kualitatif untuk mengembangkan
variabel baru, untuk mengidentifikasi jenis skala yang mungkin ada dalam instrumen saat ini
atau untuk membentuk kategori informasi yang akan dieksplorasi lebih lanjut dalam fase
kuantitatif. Timbul pertanyaan apakah sampel untuk fase kualitatif sama untuk fase kuantitatif.
Ini tidak mungkin, karena sampel kualitatif biasanya jauh lebih kecil daripada sampel kuantitatif
yang diperlukan untuk menggeneralisasi dari sampel ke populasi.

31
Kadang-kadang peneliti metode campuran akan menggunakan sampel yang sama sekali
berbeda untuk komponen kualitatif dan kuantitatif penelitian. Analisis data. Ini berarti bahwa
peneliti perlu memperhatikan langkah-langkah analisis data kualitatif dan menentukan temuan
apa yang akan dibangun. Studi kasus kualitatif dapat menghasilkan kasus-kasus berbeda yang
menjadi fokus variabel-variabel penting dalam fase kuantitatif kedua.
Tidak masuk akal untuk membandingkan dua database, karena mereka biasanya diambil
dari sampel yang berbeda dan maksud dari strategi ini adalah untuk menentukan apakah tema
kualitatif dapat digeneralisasikan ke sampel yang lebih besar. Peneliti yang menggunakan
strategi ini perlu memeriksa validitas data kualitatif serta validitas skor kuantitatif. Kekhawatiran
lain adalah bahwa seorang peneliti dapat mengembangkan instrumen atau ukuran yang tidak
mengambil keuntungan dari kekayaan temuan kualitatif. Hal ini terjadi ketika data kualitatif
kurang teliti atau terjadi hanya pada tingkat tema tanpa langkah analisis data lebih lanjut yang
terkait dengan penggunaan salah satu jenis desain kualitatif, seperti etnografi, grounded theory,
atau prosedur studi kasus.
Terakhir, seperti yang disebutkan sebelumnya, sampel dalam fase kualitatif tidak boleh
dimasukkan ke dalam fase kuantitatif karena ini akan menimbulkan duplikasi tanggapan yang
tidak semestinya. Yang terbaik adalah meminta peserta kualitatif memberikan informasi untuk
skala, instrumen, atau desain variabel tetapi tidak juga menjadi individu yang menyelesaikan
instrumen tindak lanjut.

Beberapa Desain Metode Campuran Tingkat Lanjut


Desain metode campuran tertanam menyarangkan satu atau lebih bentuk data dalam
desain yang lebih besar. Misalnya, dalam sebuah eksperimen, peneliti dapat mengumpulkan data
kualitatif dan mengumpulkannya selama eksperimen atau sebelum eksperimen dimulai atau
setelah eksperimen berakhir. Akhirnya, desain lanjutan lainnya adalah metode campuran
multifase di mana peneliti melakukan beberapa proyek metode campuran, kadang-kadang
termasuk metode campuran, pendekatan konvergen atau berurutan, kadang-kadang hanya
mencakup studi kuantitatif atau kualitatif dalam studi longitudinal dengan fokus pada tujuan
umum untuk beberapa proyek. Proyek-proyek ini dapat bolak-balik antara studi kuantitatif,
kualitatif, dan metode campuran.

32
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan

Kelebihan pada buku yang dibahas adalah:


1. Materi yang disajikan terstruktur yang dimulai dari pertimbangan awal dalam penelitian
hingga perancangan penelitian.
2. Pembahasan materi tentang metode kuantitatif, kualitatif hingga metode campura dibahas
dengan detail hingga ke tingkat lanjutannya, jadi tidak hanya sekedar membahas dasarnya
saja.
3. Penulisan yang baik hingga terstruktur dengan rapi.
4. Buku ini dilengkapi dengan tips dalam penyusunan dan penulisan kepada pembaca dalam
menyusun sebuah laporan.

B. Kekurangan

Kekurangan pada buku yang dibahas adalah:


1. Materi yang kurang dirasa kurang dibahas namun penting, seperti catatan tentang penggunaan
studi kasus penelitian dalam psikologi.
2. Tidak dibahasnya hal hal yang simple seperti kondisi yang menyebabkan memiliki lebih
banyak variabel daripada poin data.
3. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut masih kurang baik karena masih
susah untuk di mengerti dan di cerna,kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami
sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.
4. Dalam setiap babnya sering dijumpai kalimat yang tidak berhubungan,maka sebab itu dalam
memahaminya juga sulit.

33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Buku ini membahas dalam pada materi desain penelitiannya, tidak hanya sedekar membahas
dasarnya saja tetapi juga membahas tingkat lanjutannya, serta prosedur yang lengkap dalam
penyusunan penelitiannya.
Pada buku yang dibahas materi yang dibawakan sudah tergolong baik dan sedikit
ditemukannya kekurangan materi. Meskipun begitu, buku tersebut sangat layak untuk dijadikan
sumber pembelajaran dan patokan materi dalam menyusun dan desain penelitian. Buku ini
membahas dalam di materi desain penelitiannya, Penulis juga menggunakan sumber bacaan atau
referensi yang akurat dengan buku-buku yang memang penulisnya ahli.

B. Saran

Terkait hal tersebut, penulis berharap kedepannya untuk buku Research Design; Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches ini dapat memberikan kefokusan materi yang
lebih dalam lagi tidak hanya dalam materi research design nya meskipun materi tersebut
merupakan keunggulan dari buku ini.
Serta Dalam pembuatan sebuah tugas pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan, disini
peneliti menerima kritik dan saran pembaca agar dalam pembuatan tugas berikutnya akan
memperhatikan kritik dan saran sekalian. Terima kasih.

34
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. (2017). Research Design; Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods


Approaches (V. Knight, J. Young, & K. Koscielak (eds.); 4th ed.). SAGE Publications, Inc.

Sekaran Uma, and Bougie Roger.(2013).Research Methods for Business A Skill Building Approach,
Fifth Edition, Library of Congress Cataloging-in Publication Data.

Sekaran Uma, and Bougie Roger.(2015).Research Methods for Business A Skill Building Approach,
Seventh Edition, Library of Congress Cataloging-in Publication Data.

35

Anda mungkin juga menyukai