Anda di halaman 1dari 16

Critical Book Report

PENILAIAN AUTENTIK

Dosen Pengampu : Sabani, S.Pd., M.Si.

NAMA : SINTIA

NIM : 4161121024

KELAS : FISIKA DIK.B 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Critical Book Report.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Medan, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1


1.2 Tujuan .........................................................................................................1
1.3 Manfaat .......................................................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU .........................................................................2

2.1 Identitas Buku ..............................................................................................2


2.2 Ringkasan Isi Buku .....................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................11

3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama ........................................................11


3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding ..............................................11

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................12

4.1 Kesimpulan ................................................................................................12


4.2 Saran ..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Critical Book Review adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk
meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas critical book review bisa berupa buku,
bab, atau artikel. Dalam menulis critical book review kita harus membaca secara
seksama dan juga membaca tulisan lain yang serupa agar kita bisa memberikan
tinjauan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual. Kita juga akan
mencari kelemahan dan kelebihan dari buku tertentu. Hal itu belum cukup, kita juga
harus tahu tujuan dari penulisan teks dan siapa yang menjadi obyek dari penulisan
tersebut. Jika kita me-review buku atau bab, dua, tiga, atau empat paragraph juga
bisa. Disini kita akan menyebutkan nama penulis, judul atau tema, dan secara singkat
Anda bahas konteks penulisan. Dalam mengkritik, kita akan mendiskusikan masalah
dan juga mengevaluasi kelebihan, kekurangan, dan hal-hal penting lainnya dalam
tulisan. kita seharusnya menjadikan kriteria tertentu sebagai dasar kritikan kita.

1.2 Tujuan
a. Mengulas isi buku dengan materi penilaian autentik .
b. Mencari dan mengetahui informasi tentang materi penilaian autentik yang ada
dalam buku - buku tersebut.

1.3 Manfaat
a. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi buku tentang materi penilaian
autentik.

1
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Penilaian Autentik

Penulis : Ridwan Abdullah Sani

Penerbit : Bumi Aksara

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

ISBN : 789-602-217-577-3

2
2.2 Ringkasan Isi Buku

BAB 1
PENDAHULUAN

Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran


dan dapat menentukan kualitas dari sebuah kegiatan pembelajaran. Jika digunakan
kurikulum berbasis kompetensi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam melakukan penilaian, antara lain:

1) Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi,


2) Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan kemampuan atau
apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajara,
3) Hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam proses penilaian adalah:

1) Penilaian hasil belajar perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan,


dan
2) Penilaian hasil belajar harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.

Guru seharusnya dapat mengembangkan tes semacam itu dengan memerhatikan


empat karakteristik penilaian berikut:

1) Mengarahkan peserta didik untuk menampilkan, menciptakan, menghasilkan,


atau mengerjakan sesuatu,
2) Merangsang berpikir tingkat tinggi dan keterampilan-keterampilan
menyelesaikan masalah,
3) Menggunkan tugas-tugas dengan aktivitas belajar bermakna,
4) Menerapkan permasalahan dunia nyata.

BAB 2

PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian adalah upaya sistematik dan sistemik yang dilakukan melalui


pengumpulan data atau informasi yang sihih dan reliable, dan selanjutnya data atau
informasi tersebut diolah sebagai upaya melakukan pertimbangan untuk
mengambilan kebijakan suatu program pendidikan.

3
Penilaian autentik adalah jenis penilaian yang mengarahkan peserta didik
untuk mendemontrasikan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan dan situasi yang dijumpai dalam dunia nyata.

Kategori tingkat kognitif untuk penilaian autentik adalah: aplikasi (C3), analisis
(C4), evaluasi (C5), dan kreasi (C6). Beberapa karakteritik penilaian autentik adalah
sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik,


2. Merupakan bagian terintegrasi dari proses belajar mengajar,
3. Bersifat kontekstual dan bergantung pada konten pembelajaran,
4. Merefleksikan kompleksitas belajar,
5. Menggunakan metode/prosedur yang bervariasi,
6. Mengimformasikan cara pembelajaran atau program pengembangan yang
seharusnya dilakukan, dan
7. Bersifat kualitatif.

Terkait dengan integrasi penilaian autentik dalam pembelajaran, beberapa dampak


yang mungkin diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Penilaian autentik melibatkan peserta didik dalam belajar, termasuk


menggunakan media atau peralatan yang disukai peserta didik.
2. Penilaian autentik melibatkan peserta didik dalam mensintesis informasi
dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis.
3. Penilaian autentik melibatkan peserta didik belajar sambil mengerjakan
penilaian.
4. Penilaian autentik mengetahui cara peserta didik berpikir, dan tidak hanya
mengetahui apa yang diingat oleh mereka.
5. Penilaian autentik menolong peserta didik untuk memahami kemampuan
akademik mereka dan membantu guru untuk mengetahui cara terbaik dalam
mengajar mereka.

Berikut ini dideskripsikan beberapa cara penilaian autentik untuk pelajaran sains.

1. Penilaian dengan meminta padapeserta didik untuk mengerjakan instruksi atau


prosedur sains.
2. Penilaian yang memerlukan peraktik.
3. Penilaian yang mengukur pemahaman peserta didik dalam berpikir secara
mendalam.

4
4. Penilaian dengan melibatkan peserta didik dalam melakukan persentasi atau
penilaian laporan eksplorasi.
5. Penilaian yang meminta peserta didik untuk merancang eksperimen.

Tahapan pengembangan instrument penilaian autentik:

1. Identifikasi standar
2. Pengembangan tugas autentik
3. Pengembangan kriteria atau indikator kinerja
4. Mengembangkan rubric
5. Menilai instrument penilaian autentik.

BAB 3

PENILAIAN DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Kurikulum berbasis kompetensi yang diberlakukan di Indonesia adalah


Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Empat ciri pembelajaran berbasis kompetensi
yang diidentifikasi oleh Barshis (1983) adalah sebagai berikut.

1. Harapan pendidik tentang hasil belajar didefinisikan secara jelas dan


diinformasikan kepada peserta didik.
2. Mata pelajaran atau bahan ajar dibagidalam beberapa unit yang
diorganisasikan secara berurutan dengan mendahulukan materi yang harus
dikuasasi terlebih dahulu sebelum mengajarkan materi yang lebih sukar/rumit.
3. Pendidik mengevaluasi kemajuan peserta didik secara teratur dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan dan melakukan perbaikan pengajaran agar mereka
dapat menguasai materi perkuliahan.
4. Penilaian mengadopsi acuan patokan.

Penilaian dalam Kurikulum 2006

1. Konsep penilaian dalam Kurikulum 2006


Kurikulum 2006 dikenal sebagai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
2006 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Konsep yang diusung dalam
penilaiain hasil belajar mencakup penilaian untuk aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
2. Sistem penilaian dalam Kurikulum 2006
Sistem penilaian dalam KTSP 2006 diatur oleh Permendiknas Nomor 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5
3. Mekanisme pelaksanaan penilaian hasil belajar
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan penilaian,
analisis, pemanfaatan, tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.

Penilaian dalam Kurikulum 2013

1. Konsep dan prinsip penilaian dalam Kurikulum 2013


Beberapa konsep yang digunakan dalam Kurikulum 2013 perlu dipahami
terlebih dahulu dalam upaya memahami konsep penilaian yang harus
dilakukan , yakni konsep kompetensi dan standar kompetensi.
2. Tujuan penilaian dalam Kurikulum 2013
a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi,
b. Menetapakan ketuntasan penguasaan kompetensi,
c. Menetapakn program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi, dan
d. Memperbaiki proses pembelajaran.
3. Karakteristik penilaian dalam Kurikulum 2013

Penilain hasil belajar dalam kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik,


yakni: 1) belajar tuntas, 2) penilain autentik, 3) berkesinambungan, 4)
berdasarkan acuan patokan atau kriteria, dan 5) menggunakan teknik penilaian
yang bervariasi.

4. Metode penilaian dalam Kurikulum 2013


Teknik dan instrument yang digunakan utnuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

BAB 4
TAKSONOMI BERPIKIR

Taksonomi berasal dari bahasa Latin, yakni “taxis” yang berarti


pengaturan dan “nomos” yang berarti hokum. Sebuah taksonomi terdiri dari
kelompok (taksa) objek studi yang dipilah berdasarkan persamaan dan
perbedaannya (Blowler, 1992).
Taksonomi belajar dalm domain kognitif yang paling umum dikenal
adalah Taksonomi Bloom. Benjamin S Bloom mebagi taksonomi hasil belajar
dalam enam kategori, yakni:
a. pengetahuan,
b. pemahaman,

6
c. penerapan,
d. analisis,
e. sintesis, dan
f. evaluasi.
Sedangkan revisi Taksonomi Bloom adalah: mengingat, memahami,
mengaplikasikan, mengevaluasi, berkreasi. Hasil belajar adalah kemampuan
atau perubahan perilaku seseorang yang diperoleh setelah mengikuti proses
belajar.

BAB 5
PENILAIAN SIKAP

Kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, satuan, ramah linkungan, gotong-royong, kerja
sama, cinta damai, responsive dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas bebagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pada umunya ada tiga sumber kesalahan dalam penskoran penilaian sikap,
sebagai berikut:

1. Masalah dalam instrument


2. Masalah procedural
3. Masalah bias pada pemberi skor

Metode dan teknik penilaian sikap

1. Observasi perilaku
2. Penilaian teman sejawat
3. Jurnal

Pengembangan instrument penilaian sikap yang dikelompokkan menjadi 3


tahapan, antara lain : tahap perencanaan, tahap menilai instrument penilaian sikap,
dan tahap pelaksanaan penilaian.

7
BAB 6
PENILAIAN PENGETAHUAN

Beberapa jenis instrument tes yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
soal tes pilihan ganda, soal tes benar-salah, soal tas menjodohkan, soal tes isian
singkat atau melengkapi, dan soal tes uraian. Instrument penilaian pengetahuan yang
terdiri atas: tes tertulis, tes lisan, dan penilaian diri dalam penguasaan – penguasaan.
Adapun menguji soal benuk pilihan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Memilih soal yang valid berdasarkan jawaban peserta tes
2. Analisis kualiatas descriptor
3. Analisis kesukaran dan daya pembeda soal

Pada tingkat internasional, ada beberapa tes yang digunakan untuk menguur
kemampuan peserta didik , misalnya yang diselenggarakan oleh programme for
International Student Assesment (PISA), Trend in International Mathematics and
Science Study (TIMSS), dan Progress inInternational Reading Literacy Study
(PIRLS). Tes ini mencakup kemampuan dalam membaca, matematika dan IPA yang
ditujukan untuk peserta didik di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Capaian pserta didik Indonesia pada umumnya tidak memuaskan untuk semua tes
tersebut. Secara rata-rata, peserta didik di Negara kita hanya mencapai level dua dari
enam level yang ada pada tes PISA dan TIMSS.
Khusus untuk matematika, ada beberapa kemampuan yang diuji, yakni:
formulasi, penerapan, dan interpretasi.

BAB 7
PENILAIAN KETERAMPILAN

Penilaian keterampilan pada umumnya memiliki dua karakteristik dasar, yaitu:


1) Peserta tes diminta untuk menunjukkan atau mendemontrasikan
kemampuannya dalam membuat sebuah produk atau terlibat dalam suatu
aktivitas, dan
2) Produk dari hasil praktik yang juga perlu dinilai.

Kesalahan umum yang sering terjadi pada penilaian keterampilan adalah sebagai
berikut.
1. Kesalahan pada pedoman penilaian dan penskoran.
2. Kesalahan dalam prosedur penilaian.
3. Kesalahan akibat faktor subjektivitas penilai.

8
Metode dan teknik penilaian keterampilan
1. Tes praktik
Pengukuran kerja praktik diperlukan lembar observasi.
2. Penilaian proyek
Penilain proyek dapat difokuskan pada penilaian proses atau penilaian produk.
Penilaian proses terkait dengan langkah kerja dan aspek personal, sedangkan
penilaian produk terkait dengan hasil pekerjaan.
Pada penilaian proyek, minimal ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan,
yakni sebagai berikut.
a. Kemampuan peserta didik dalam memilih topic,
b. Relevansi dan kesesuaian proyek dengan mata pelajaran,
c. Keaslian proyek yang dibuat.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada


kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu.

BAB 8
ANALISIS DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

1. Analisis hasil penilaian sikap dan prilaku


Pemberian nilai berdasarkan skor bergantung pada system penskoran yang
diikuti, yakni dalam rentang skala 0 sampai 4, atau dalam rentang skala 0 sampai 10.
Pada KTSP 2006 digunakan skala 0 sampai 10, sedangkan dalam Kurikulum 2013
digunakan skala 0 sampai 100.

2. Analisis penilaian penguasaan pengetahuan dan keterampilan


Penskoran untuk aspek penguasaan pengetahuan dan keterampilan serupa
dengan penskoran untuk aspek sikap dan perilaku.

Laporan hasil belajar menngunakan penilaian autentik seharusnya


memungkinkan orang mengetahui kompetensi peserta didik secara jelas, terkait
dengan apa yang dapat dilakukan. Oleh sebab itu, laporan hasil belajar seharunya
mencantumkan deskripsi kualitatif sehingga orang yang membaca laporan dapat
mengetahui kompetensi peserta didik secara jelas.

9
BAB 9
PENUTUP

Penerapan penilaian autentik dimasudkam agar guru dapat mengetahui


kompetensi peserta didik secara akurat. Tanpa mengetahui metode, teknik, dan
instrument dalam menetapkan kompetensi peserta didik. Perlu dipahami bahwa
metode dan teknik penilaian sangat bergantung pada karakteristik kompetensi yang
dinilai. Jadi, guru harus memahami dan menerapkan penilaian autentik dalam
implementasi kurikulum berbasis kompetensi, yakni Kurikulum 2006 dan Kurikuum
2013.
Khusus untuk portofolio, seharusnya guru dan peserta didik menentukan hal-
hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio agar dapat memberikan
umpan balik utnuk perbaikan pembelajaran. Hal-hal yang perlu di perhatikan sebagai
berikut.
1) Masing-masing peserta didik seharusnya memiliki porofolio sendiri yang
di dalamnya memuat produk belajar peserta didik untuk setiap pelajaran
atau setiap kompetensi.
2) Guru dan peserta didik harus menentukan hasil kerja apa yang perlu
dikumpulkan atau disimpan sebagai portofolio.
3) Guru perlu memberikan arahan pada peserta didik untuk membaca catatan
guru berisi komentar, masukan, dan tidak lanjut yang harus dilakukan
pseerta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerjanya.
4) Peserta didik harus memiliki kesadaran sendiri untuk melakukan tindak
lanjut berdasarkan catatan guru.
5) Guru memberi tanggal pada catatan, dan peserta didik memberikan
tanggal ketika melakukan perbaikan hasil kerja, sehingga perkembangan
kemajuan belajarnya dapat terlihat.

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kelebihan dan kekurangan Buku Utama

Kelebihan :
Buku ini membahas tentang penilaian autentik yang seharusnya
digunakan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian yang
dibahas mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian
keterampilan. Jenis penilaian autentik yang dibahas secara mendalam adalah:
penilaian diri, penilaiai sikap menggunakan lembar observasi, penilaian praktik,
penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Beberapa contoh instrumen penilaian
diberikan untuk mempermudah guru dalam mengembangkan instrumen penilaian
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Pembahasan tentang analisis
soal pilihan berganda juga dipaparkan untuk membantu mahasiswa dalam melakukan
penelitian, dan juga bagi guru dalam meningkatkan kemampuan membuat soal
pilihan ganda yang berkualitas. Buku ini juga membahas tentang beberapa taksonomi
yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk memberikan dasar dalam
penyusunan kisi-kisi dan instrumen penilaian yang relevan untuk domain afektif,
kognitif, dan psikomotor. Kajian ini dapat digunakan untuk penilaian dalam
implementasi KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis
kompetensi.
Pada buku penilaianautentik secara spesifik dan langsung ke poin-poin apa
saja yang akan dijelaskan. Bahasa yang digunakan juga lebih mudah di pahami
sehingga enak gitu untuk dibaca. Diberikan contoh-contoh mengenai setiap penilaian
atau bentuk tes yang dilakukan.
Kekurangan :
Ada bahasa baku yang digunakan di dalam buku. Seharusnya juga buku ini
dilengkapi dengan rangkuman di setiap materi sehingga pembaca tau inti dari isi buku
per babnya yang sudah di baca.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah Saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan materi
yang ada di dalam buku ini, Saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya buku ini
merupakan buku yang sangat bagus, baik dari segi materi dan pembahasannya. Tetapi
tetap saja ada kekurangnya bagi setiap orang yang membaca buku ini. Bagi saya
dapat menjadi sumber belajar mengenai penilaian autentik itu sendiri ketika
melakukan penilaian autentik kepada peserta didik nantinya.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan setelah Saya membaca dan memahami
serta mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat di dalam kedua
buku ini yaitu, sebaiknya kedua buku ini lebih mendapat penyempurnaan dari segi
panduan pembahasan materi dan konsep dasar materinya agar baik pembaca maupun
yang lain dapat lebih mudah dalam memahami materi penilaian autentik ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sani, R.A., 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai