Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REVIEW

METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu : Ibu Dra.Siti Wahida,M.Si

Astrid Sitompul,M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Rayani Hutagalung

Nim : 5203344014

Kelas/Stambuk : C/2020

PENDIDIKAN KESEJATERAAN KELUARGA

PENDIDDIKAN TATARIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmad dan karuni-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan critikal book review
mata kuliah metodologi penelitian ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu siti
Wahida Dan Ibu astrid sitompul sebagai dosen mata kuliah metodologi penelitian yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan critical book riview ini.

Dalam critical book riuew ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang saya
harap dapat menambah wawasan bagi kita yang membaca critical book riview ini. Saya
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki penulisan critical book riview
ini, supaya dalam kesempatan berikutnya saya dapat menulis critical book riview yang lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca,Terimakasih.

Medan , februari 2022

Penulis

( Rayani Hutagalung )
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1 Rarionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................................4

1.2 Tujuan Penulisan CBR...........................................................................................................4

1.3 Manfaat..................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................6

RINGKASAN ISI BUKU................................................................................................................6

2.1 Buku Utama...........................................................................................................................6

2.2 BUKU PEMBANDING.......................................................................................................11

BAB III..........................................................................................................................................19

PEMBAHASAN............................................................................................................................19

3.1 Kelebihan Buku...................................................................................................................19

3.2 Kekurangan Isi Buku...........................................................................................................20

BAB IV..........................................................................................................................................21

PENUTUP.....................................................................................................................................21

4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................21

4.2 Saran.....................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rarionalisasi Pentingnya CBR

Critical book review sangatlah penting. Karena bukan hanya sekedar laporan atau tulisan
tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasidan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa
yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi buku tersebut yang bisa mempengaruhi cara
berfikir dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebuh kritis
menaggapinya. Dengan kata lain dengan critikal book review akan menguji pikiran pengarang
atau penulis berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalamn yang dimiliki.

1.2. Tujuan Penulisan CBR


 Mahasisawa mampu mengembangkan budaya membaca
 Mahasiswa mampu berfikir sistematisdan kritis
 Mahasiswa mampu mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu buku yang akan
di review
 Mahasiswa berfikir logis
 Mahasiswa mampu menulis karya ilmiah
 Mahasiswa mampu menyampaikan, menggunkan dan mengaplikasikan ilmu meriview
untuk menjadi suatu sistem yang terdapat dalam pengembangan keilmuannya.

1.3 Manfaat
1. Memperoleh hasil dari tugas mata kuliah desain pembelajaran

2. Memperoleh wawasan serta pengetahuan dalam mengkritisi suatu buku.

3. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan yang
lain.

4. Melatih dan membiasakan kita untuk semakin mahir dalam mengkritisi suatu karya/buku.

1.4 identitas buku


1. Buku Utama

Judul Buku : Dasar metodologi penelitian


Pengarang : Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A
Penerbit : Literasi Media Publishing
Kota Terbit : yogjakarta
Tahun Terbit : 2008
ISBN : 978-602-1018-18
2. Buku pembanding

Judul Buku : Metodologi penelitian kuantitatif

Pengarang : Prof. Dr. H.M.Ma’ruf Abdullah, S.H., M.M., M.Si

Penerbit : Aswaja Pressindo

Kota Terbit : Surakarta

Tahun Terbit : : September 2015

ISBN : 979-8726-46-4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Buku Utama

 KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan alam yang
dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman
tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia
akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan menge nai apa yang dipertanyakan. Untuk
itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran),
yang secara garis besar dibedakan menjadi dua: secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan
secara modern (pendekatan ilmiah).

Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati
dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan dari
kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang
berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian
research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan.

Seorang peneliti harus memiliki sikap yang khas dan kuat dalam penguasan prosedur dan
prinsip-prinsip dalam penelitian. Sika-sikap yang harus dikembangkan seorang peneliti adalah
sebagai berikut.

1. Sika-Sikap Seorang Penelliti

Objektif, Seorag peneliti harus dapat memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta yang ada.
Untuk menghasilkan penelitian yang baik, seorang peneliti harus bekerja sesuai atas apa yang
ada di data yang diperoleh di lapangan dan tidak memasukkan pendapat pribadi yang dapat
mengurangi dari keabsahan hasil penelitiannya (tidak boleh subjektif).

Kompeten, Seorang peneliti yang baik memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian
dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu

Faktual, Seorang peneliti harus bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh, bukan berdasarkan
observasi, harapan, atau anggapan yang bersifat abstrak.

Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan
sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah
dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek,
permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih
tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah
mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan
pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan
ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-
langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan,
atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada
pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawababn terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum
sebagaimana hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya
ditemui pada penelitian terapan (applied research).

Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi. Penelitian dengan tugas mendiskripsi gejala
dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala yang terjadi disekitar kitaperlu mendapat
perhatian dan penanggulangan.gejala dan peristiwa yang terjadi itu ada yang besar dan ada pula
yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan untuk masa datang perlu mendapat
perhatian segera.

Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.
Penelitian dengan tugas menerangkan. Berbeda dengan penelitian yang menekankan
pengungkapan peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa jauh
lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari hubungan suatu dengan hubungan yang lain.

Menyusun teori, Penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena akan
menyangkut pembakua dalam berbagai instrumen, prosedur maupun populasi dan sampel.

ragam penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini bergantung pada tujuan, pendekatan, bidang
ilmu, tempat dan sebagainya. Berikut ini akan diuraikan mengenai ragam dan jenis penelitian
tersebut. Menurut Margono (2007) penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,
dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat
ilmu serta teknologi.

Unsur-unsur Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki
pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian
ilmiah ini adalah : konsep, proposisi, teori, variabel, hipothesis dan definisi operasional. Proses
teoritis dan proses empiris suatu penelitian, perumusan konsep, penyusunan proposisi dan teori,
identifikasi variabel dan perumusan hipothesis merupakan proses teoritis dalam suatu penelitian
ilmiah.
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum
lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di
artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.

Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif yaitu
terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang
bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan
induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji
hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan
kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah baik dalam bentuk angka. Penarikan
kesimpulan bersifat deduktif yaitu dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat
khusus.

KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN

 Permasalahan
Stonner (1998) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari
apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.
 Teori Ilmiah
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan
yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian terdiri dari
fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami
fenomena an memecahkan masalah yang dihadapinya. Masalah penelitian dapat timbul
karena adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia atau semata-mata karena
dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia.
kegunaan teori dalam penelitian yaitu:
1. Sebagai penyusun generalisasi atas fakta-fakta
2. Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
3. Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi
4. Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi
5. Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
6. Sebagai kerangka penalaran logis.
 Variabel
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu yang
relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Supaya proses penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil dengan baik maka
peneliti ditekankan untuk membuat rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan
penelitian, hal yang perlu untuk diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus
terjalin secara serasi dan tertib.
 Populasi dan Sampel
Dewasa ini sering kita dengar tentang kata populasi. Biasanya berkaitan dengan sensus
penduduk atau jumlah warga suatu negara. Populasi dan sampel sering kita kenal juga
dalam bidang biologi, yakni kumpulan individu yang menepati suatu tempat. Sedangkan
sampel diartikan sebagai contoh objek yang diteliti. Dan bagi para mahasiswa semester
akhir mungkin sudah tak asing lagi dengan kata populasi dan sampel. Karena populasi
dan sampel digunakan untuk membuat skripsi yang bersifat kuantitatif.

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

INSTRUMEN PENELITIAN
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga
tingkat validitas dan reliabilitasnya. Walaupun telah menggunakan instrumen yang valid
dan reliabel tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data yang
terkumpul hanya onggokkan sampah. Peneliti yang memiliki jawaban responden sesuai
keinginannya akan semakin tidak reliabel. Petugas pengumpulan data yang mudah
dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, akan semakin condong (bias) data yang
terkumpul.
Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan sulit. Dalam penelitian
sosial, bisa jadi petugas pengumpul data berjalan dari sekolah ke sekolah dan atau dari
rumah ke rumah mengadakan interviu atau membagi angket. Suatu saat terkadang sangat
mudah menemukan responden tetapi pada saat yang lain sangat sulit sehingga
menimbulkan keputus asaan. Karena itu terkadang pekerjaan pengumpul data seperti
sering diberikan kepada pembantu-pembantu peneliti yunior, sedangkan para senior
cukup membuat desain, menyusun instrumen, mengolah data, dan mengambil
kesimpulan. Seperti sudah dijelaskan, data yang diungkap dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan.

instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen


berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk
instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data, misal metode wawancara yang
instrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau kuesioner, instrumennya berupa
angket atau kuesioner.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely
yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan
berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil belajar dikatakan dapat
dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara
konsisten. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas. Menurut Azwar (2012),
reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur,
kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang.

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dalam konteks ini komponen desain dapat mencakup semua
struktur penelitian yang diawali sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil penelitian
(Buse, dkk, 2005). Sedang dalam arti sempit, desain penelitian merupakan penggambaran
secara jelas tentang hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data,
sehingga dengan desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan
mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antar variabel.

RANCANGAN ANALISIS DATA

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian
kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar sebuah
fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah :
mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai adalah
menyederhanakan data dalam bentuk yang 110 lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam
penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu
kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis
kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru.
Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka.

BUKU PEMBANDING

PROPOSAL DAN DESAIN PENELITIAN

Proposal penelitian dan desain penelitian secara umum tidak jauh berbeda. letak perbedaannya
hanya pada penggunaannya. Kata proposal semestinya digunakan untuk usulan penelitian yang
masih memerlukan persetujuan pembiayaan dari sponsor yang bersedia membiayai. Sedangkan
untuk usulan penelitian mandiri seperti: skripsi, tesis, dan disertasi di Perguruan Tinggi mestinya
langsung saja disebut usulan desain penelitian. Jadi perbedaannya memang tak begitu tajam,
hanya berifat gradual. Yang terjadi selama ini seperti ada salah kaprah, dimana keduanya itu baik
yang memerlukan dukungan biaya dari sponsor, maupun yang mandiri keduanya menggunakan
kata proposal.

Pengertian desain penelitian Selanjutnya berkenaan dengan pengertian desain, khususnya desain
penelitian kuantitatif untuk ilmu sosial yang banyak ragamnya perlu disesuaikan dengan model
penelitian dan masalah yang akan diteliti. Walaupun dalam ilmu-ilmu sosial itu beragam purpose
dan perspektif, tetapi secara garis besar suatu desain penelitian kuantitatif umumnya memuat
beberapa jawaban mengenai pertanyaan berikut ini.

a) Mengapa studi (penelitian) harus dilakukan

b) Apa yang diteliti dan data apa yang dibutuhkan

c) Dimana data yang dibutuhkan itu dapat diperoleh

d) Dimana dan yang mana populasi penlitian

e) Kapan dan sampai kapan penelitian itu dilakukan


f) Alat ukur apa yang akan digunakan

g) Teknik pengumpulan data apa yang dipakai

h) Rancangan dan alat analis data apa yang akan digunakan.

KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF

Tujuan penelitian komunikasi ini adalah untuk melakukan kajian secara ilmiah, dengan
melakukan analisis, sintesis, atau evaluasi dalam rangka mengetahui tentang apa,
mendiskripsikan tentang siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana mengukur sesuatu
sebagai jawaban atas hal-hal yang dipermasalahkan, baik oleh manajemen komunikasi (Humas)
maupun oleh parapekerja. Penelitian Pengembangan adalah penelitian yang ditujukan untuk
mengkaji atau mengembangkan temuan-temuan penelitian sebelumnya atau teori-teori penelitian
yang sudah ada, baik untuk keperluan ilmu pengethuan murni, maupun untuk keperluan ilmu
pengetahuan terapan. Misalnya pada penelitian terdahulu ada temuan, bahwa variabel politik
mempengaruhi variabel moneter (ekonomi), bentuk temuan itu misalnya “kegaduhan politik di
Senayan menyebabkan lesunya kegiatan penanaman modal dalam periode Oktober – Desember
2014. Penelitian verifikasi dalam penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk memverifikasi
(mengecek) kebenaran hasil suatu penelitian terdahulu apakah hasil penelitian itu benar atau
keliru. Misalnya ada penelitian yang lalu yang hasilnya menyimpulkan “ada hubungan antara
perilaku sadisme dimasyarakat, dengan penayangan berita ditelevisi yang menyajikan gambar-
gambar kekerasan”. Untuk mengecek kebenaran hasil penelitian ini seorang peneliti bisa
melakukan pengecekan melalui penelitian verifikasi.

MEMILIH DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

1. Memilih Masalah
Adakalanya mahasiswa atau calon peneliti mengeluh karena kesulitan dalam menemukan
masalah yang akan dijadikan objek penelitian. Berminggu-minggu dan bahkan berbulan-
bulan ada saja mahasiswa atau calon peneliti yang mengalami hal seperti itu.
Permasalahan suatu penelitian (research) yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat
diperoleh melalui sumber-sumber berikut ini:
a) Dari peneliti itu sendiri.
b) Dari suatu daftar proyek penelitian Perguruan Tinggi yang bisa dipilih oleh mahasiswa
atau peneliti yang berminat.
c) Dari orang lain, misalnya sponsor, konsultan penelitian, dan mentor yang dapat
membimbing calon peneliti yang berminat.

2. Judul penelitian

Menentukan judul merupakan pekerjaan kedua dalam penelitian setelah memilih masalah. Judul
merupakan hal penting dalam karya ilmiah, sebab tanpa judul karya ilmiah tidak dapat disebut
sebagai karya ilmiah. Judul harus diusahakan semenarik mungkin, untuk maksud tersebut judul
harus dirumuskan dengan ciri-ciri sebagai berikut.

a) Dirumuskan dari kata-kata kunci keseluruhan uraian.

b) Rumusan diusahakan dapat merangsang pembaca sehingga dapat membangkitkan perhatian


dan minat orang untuk membacanya.

c) Judul harus menggambarkan isi.

d) Judul harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.

3. Identifikasi masalah

Permasalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan istilah problema atau problematik,
secara garis besar permasalahan penelitian (problematik penelitian) ada tiga jenis:

a) Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Dari problema ini
terjadilah penelitian deskriptif termasuk didalamnya survey, penelitian historis, dan filosofis.

b) Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparasi).

c) Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih (problema korelasi).

Problema korelasi ini ada 2 macam, yaitu:

(i) Korelasi sejajar, misalnya korelasi antara kemampuan berbahasa Inggris dengan
kesetiaan ingatan.
(ii) Korelasi sebab-akibat, misalnya korelasi antara teriknya sinar matahari dengan
larisnya es mambo.

4.Merumuskan masalah

Pada dasarnya suatu penelitian itu adalah mengkaji masalah yang akan diteliti. Masalah tersebut
tersimpul didalam topik atau judul penelitian yang sudah dibuat. Untuk memudahkan
memecahkan masalah itu perlu lebih dahulu dibuat rumusannya secara operasional. Sebuah topik
atau judul penelitian dapat saja berisi beberapa masalah yang semuanya harus dirumuskan secara
operasional. Sebelum merumuskan masalah, ada beberapa petunjuk berikut ini.

a) Masalah harus fleksibel, artinya rumusan masalah tersebut harus dapat dijawab melalui
sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu.
b) Rumusan masalah harus jelas, artinya semua orang yang membaca memberikan persepsi
yang sama terhadap masalah tersebut.
c) Rumusan masalah harus signifikan, artinya jawaban masalah yang diberikan harus
memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan.
d) Rumusan masalah harus etis, artinya masalah tersebut tidak bertentangan dengan hal-hal
yang bersifat etika, moral, dan nilai-nilai keyakinan agama.

5. Tujuan Penelitian

Penelitian adalah pekerjaan besar dalam bidang keilmuan yang harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, sistematis, dan mempunyai tujuan yang jelas. Oleh karenanya maka
pelaksanaannya memerlukan konsentrasi yang penuh dari peneliti. Tujuan penelitian menurut
Supriyanto dan Djohan dapat dikelompokan atas dasar:

a) Pernyataan permasalahan (rumusan masalah) yang dikemukakan oleh peneliti.

b) Pemanfaatan hasil penelitian.

c) Sejauhmana analisis atau penyajian hasil di kemukakan.

Kemudian dalam praktik penulisan laporan penelitian, biasanya tujuan penelitian itu juga dibagi
lagi menjadi:
a) Tujuan umum

b) Tujuan khusus

6. Jenis penelitian

a) Penelitian Terapan (Applied Research)

Penelitian Terapan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi guna
memecahkan masalah secara praktis. Penelitian ini dilakukan sebagai respons terhadap suatu
fenomena yang terjadi dilapangan.Contoh: penelitian yang dilakukan untuk mengetahui alasan
banyaknya nasabah bank yang menutup rekeningnya disuatu Bank, setelah dilakukan penelitian
diketahui bahwa selama ini nasabah belum puas dengan pelayanan Bank tersebut. Berdasarkan
hasil analisis tersebut, tentunya idealnya ke depan Bank tersebut berusaha meningkatkan
pelayanan kepada nasabah

b) Penelitian Murni (Pure Research)

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi atau mengembangkan
sebuah teori. Penelitian ini dilakukan karena peneliti tertarik untuk mengevaluasi atau
mengembangkan temuan yang telah ada

c) Penelitian asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua
variabel atau lebih. Penelitian yang hanya bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel
disebut penelitian korelasional, sedangkan penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh antar
variabel disebut penelitian kausal.

DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF

Dalam menyusun desain penelitian kuantitatif, langkah pertama yang dilakukan adalah
menjelaskan apa yang melatarbelakangi masalah penelitian itu. Latar belakang masalah biasanya
berisi uraian tentang keadaan umum dan kondisi yang berkaitan dengan masalah, dan alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah itu harus didukung oleh fakta empiris,
sehingga menjadi jelas ada masalahnya dan perlu diteliti.
Latar belakang masalah dalam rancangan penelitian, sebenarnya hendak menjawab pertanyaan
mengapa masalah tersebut yang dipilih untuk diteliti atau menjadi pokok persoalan. Menjawab
pertanyaan mengapa ini, pada dasarnya menuntut suatu penjelasan yang logis dan historis
mengenai keberadaan masalah tersebut dalam masyarakat atau lingkungan sosial tertentu yang
akan menjadi setting penelitian. Dalam rangka ini maka uraian-uraian yang harus dikemukakan
adalah mengenai kondisi umum atau kecenderungan-kecenderungan umum dari permasalahan
yang sedang dibicarakan, dengan kata lain peneliti mencoba mendeskripsikan secara logis dan
meyakinkan ditingkat permukaan fakta-fakta awal yang diketahui, didengar, dilihat, atau dibaca.

Fungsi utama dari pembahasan latar belakang masalah ini selain memberikan keyakinan bahwa
masalah tersebut memang penting dan layak untuk diteliti, juga berfungsi untuk untuk
membedah fenomena yang mengandung masalah tersebut, agar peneliti dapat memilih metode
penelitian yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penggunaan teori baik
dalam pengungkapan latar belakang masalah maupun dalam bab kajian teori, pada umumnya
belum mampu membedah fenomena, akan tetapi masih pada taraf menjelaskan fenomena yang
didalamnya ada yang akan diteliti, pembedahan fenomena melalui teori sangat penting untuk
menentukan metode penelitian yang akan digunakan secara tepat.

Merumuskan masalah dan ruang lingkup penelitian

Setelah fenomena berhasil dibedah dan diidentifikasi komponenkomponen teori yang terkait,
langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah dan ruang lingkup penelitian yang hendak
dilakukan, sehingga peneliti tidak terseret kedalam lautan persoalan atau bidang-bidang telaah
yang begitu luas. Hal ini perlu secara sungguh-sungguh dilakukan, karena bila tidak atau kurang
mendapat perhatian, bisa saja seorang peneliti yang sedang bersemangat sekali, secara tidak
disadari justru berhadapan dengan serentetan kesukaran, karena batasan dan ruang lingkup
permasalahan penelitiannya belum dibatasi.

Merumuskan pertanyaan penelitian

Setelah masalah dipilih dengan menggunakan pertimbangan yang rasional, langkah selanjutnya
adalah merumuskan masalah yang dipilih tersebut dalam bentuk “pertanyaan penelitian”.
Rumusan masalah yang disimpulkan dalam pertanyaan penelitian ini memegang peran kunci
dalam proses penelitian, karena sederhana atau rumitnya pelaksanaan penelitian sangat
ditentukan oleh sederhana atau rumitnya rumusan masalah yang tersimpul dalam pertanyaan
penelitian. Oleh karena itu masalah yang dirumuskan itu disamping harus benar juga harus
memenuhi standar sebuah pertanyaan keilmuan, sehingga penting untuk dijawab melalui
penelitian. Pada dasarnya tidak ada standar baku untuk merumuskan masalah penelitian kedalam
bentuk pertanyaan penelitian,namun untuk memudahkan merumuskan dapat menggunakan
beberapa pedoman berikut ini.

Kriteria permasalahan penelitian

Kriteria permasalahan penelitian sangat berkaitan dengan karakteristik permasalahan penelitian.


Kuncoro (2003) dalam Muhammad (2008) menyebutkan karakteristik permasalahan penlitian itu
ditentukan oleh empat hal berikut ini:

a) Permasalahan penelitiaan harus dapat diselidiki melalui pengumpulan dan analisis data.

b) Permasalahan penelitian memiliki arti penting baik dari latar belakang teori maupun praktik.

c) Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan oleh penelitian itu.

d) Peneliti telah mempertimbangkan keadaan waktu, dana, dan berbagai kendala yang akan
timbul dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukannya.

Tujuan penelitian

Salah satu substansi yang selalu dibahas dalam desain penelitian adalah tujuan penelitian.
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang penting sekali, yang harus dirumuskan dengan jelas dan
tegas dan dinyatakan secara eksplisit.Tujuan penelitian ini berjalin berkelindan dengan judul
penelitian, perumusan masalah, pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan, dalam praktik
penulisan laporan penelitian kelima subtansi ini ada dalam garis paralel, jadi lima substansi ini
saling merajut dan berkaitan secara logis.

Kegunaan hasil penelitian

Rumusan tentang kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian. Apabila
seorang peneliti telah selesai mengadakan penelitian dan memperoleh hasil, maka ia diharapkan
dapat menyumbangkan hasil penelitiannya itu kepada pihak-pihak terkait, khususnya kepada
bidang ilmu yang ditelitinya. Pembicaraan mengenai kegunaan hasil penelitian ini menjadi
penting ketika ada peneliti yang kebingunan (sulit merumuskan) apa sebenarnya hasil penelitian
yang diharapkan dan sejauhmana sumbangannya terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

KAJIAN PUSTAKa

Melakukan kajian pustaka berarti mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi


bahan kepustakaan.Melakukan kajian pustaka yang relevan dengan permasalahan penelitian
merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang peneliti. Kajian pustaka ini penting
karena akan memberikan jaminan bahwa penelusuran jawaban terhadap masalah penelitian yang
diajukan oleh seorang peneliti telah melalui alur logika yang koheren. Dengan cara ini dapat
dihindari adanya pekerjaan yang sia-sia dari peneliti, karena harus mereka-reka jawaban dengan
cara mencoba sambil jalan. Ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini bukan bukan berasal dari
halaman yang kosong, tetapi berasal dari penemuan dan penyempunaan yang terus menerus oleh
ilmuan sebelumnya. Melalui kajian pustaka ini peneliti paling tidak akan mengetahui sampai
sejauhmana tingkat perkembangan ilmu yang telah digunakan oleh para ahli dalam membahas
permasalahan yang sedang peneliti kaji, sehingga dapat terhindar dari duplikasi yang tidak perlu.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku


Dilihat Dari Cover

Buku utama

Dari segi cover buku ini bagus dan mempunyai keselarasan warna , selain itu cover buku ini
juga berkesinambungan dengan isi buku . warna dan deasinnya terlihat elegan .

Buku Pembanding

Dari segi cover buku ini terlalu polos dan hanya ada judul buku di bagian covernya saja sehingga
membuat buku nampak.

Dilihat Dari Aspek Tatabahasa

Buku Utama

Tata bahasa dalam buku utama mudah dipahami, penejalasannya ringkasan namun masih mudah
di telaah.

Buku pembanding

Buku ini sama hal nya dengan buku utama bahasanya mudah

Dilihat dari aspek isi buku

Buku utama
Isi dalam buku ini Sangat bersikenambungan dengan covernya. Menjelaskan secara dengan baik
mengenai dasar metodologi penelitian.

Buku Pembanding

Isi buku ini juga bagus dan Menjelaskan secara dengan baik mengenai menjelaskan tetang
metodologi kuantitatif.
setiap Sub/Bab
Buku Utama
Setiap bab pada buku ini tidak adalah latihan atau pun rangkumannya
Buku Pembanding
Setiap bab pada buku ini dilengkapi dengan kesimpulan dan latihan yang membantu pembaca
mengingat kembali yang sudah dipelajarin dan yang dibaca.

3.2 Kekurangan Isi Buku


Buku utama

Isi dari buku ini bagus , pembahasan yang ringkas dan muda dimengerti namun pada pembuatan
pembuatan sub per bab tidak ada diterapkan latihan atau pun rangkuman dalam sub bab buku
ini.

Buku Pembanding

Isi dari buku ini bagus , pembahasan jelas akan tetapi dalam penyusunan kaliamat pargagraf nya
kurang rapi.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bedasarkan pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical book merupakan
kegiatan untuk mengkritik buku untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam buku, baik
dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi, dan tampilan buku. Hal tersebut
dilakukan agar buku yang di kritik dapat di revisi agar menjadi buku yang lebih baik.

4.2 Saran
Saya Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber yang
dimiliki oleh penulis, maka penulis harus dapat menerima kritik dan saran yang membangun
untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A . 2008.Dasar metodologi
penelitian. Literasi Media.Publishing.yogjakarta..978-602-1018-18

Prof. Dr. H.M.Ma’ruf Abdullah, S.H., M.M., M.Si.AswajaPressindo. September


2015.Metodologi

penelitian kuantitatif .Surakarta.979-8726-46-4

Anda mungkin juga menyukai