Anda di halaman 1dari 47

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

KAPITA SELEKTA POLITIK

Dosen Pengampu : Drs. Halking , M.Si.

Disusun Oleh:

Amelia Hakim Lubis ( 3182111008 )

Nur Suhailiza ( 3181111031 )

Dewi ( 3181111013 )

Dian Ermayani Sigalingging ( 3183111037 )

Tika Fadhilah (3183311027 )

Sumiati ( 3181111003 )

Yufani ( 3183311020 )

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SubhanahuWaTa’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWaTa’ala, yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan Critical Book Review ( CBR ) Mata kuliah Kapita Selekta Politik

Penyusunan Critical Book Review ( CBR ) sudah kami lakukan semaksimal mungkin
dengan dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk
itu penulis pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu
kami dalam rangka menyelesaikan makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, penulis Mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu Bapak Drs. Halking , M.Si. kami sadar sepenuhnya bahwa dalam tugas Critical Book
Review ( CBR ), ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta
aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada penulis membuka seluas-luasnya pintu
bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan
Critical Book Review ( CBR )

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah berikutnya.

Medan, 30 September, 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU....................................................................................... 3

BAB III KEUNGGULAN BUKU......................................................................................29

BAB IV KELEMAHAN BUKU.........................................................................................31

BAB V HASIL ANALISIS ................................................................................................34

BABVI APLIKASI DALAM KAJIAN ILMU POLITIK DENGAN PENDEKATAN


KUALITATIF.....................................................................................................................38

BAB VII PENUTUP...........................................................................................................42

A. Kesimpulan........................................................................................................42
B. Saran .................................................................................................................42

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam menentukan sebuah buku, mahasiswa masih terkendala dengan kualitas bacaan yang
disajikan penulis buku didalamnya. Apalagi saat penyusunan sebuah tugas seperti makalah,
laporan miniriset maupun karya ilmiah sejenisnya yang membutuhkan buku sebagai referensi
terkadang sulit ditemukan sebuah buku dengan kualitas bacaan yang sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa. Sedangkan mahasiswa berburu dengan waktu. Untuk mencari Buku dengan kualitas
bacaan yang sesuai dengan kebutuhan bukanlah suatu hal yang mudah dan memerlukan waktu
yang cukup panjang. Mahasiswa harus membaca secara intensif dengan waktu yang tidak cukup
cepat karena mahasiswa diharap mendalami dan memakanai dan memahami isi buku secara
keseluruhan untuk mengetahui buku sesuai kebutuhannya. Dan tidak seperti itu saja, terkadang
karena ingin menyelesaikan tugas dengan cepat maka Mahasiswa mengambil jalan pintas dengan
melakukan asal catut buku atau copypaste dari internet dikarenakan tidak menemukan jurnal
yang sesuai. Oleh karena itu, melalui pembuatan CBR ini  kami mengambil 3 buku penelitian
Survei atau penelitian kualitatif dalam ketiga buku ini maka kami membandingkan ketiga buku
tersebut antara lain:

A. Identitas Buku
 Buku Pertama
Judul : Metode Penelitian Survei
Penulis : Morrisan
Penerbit : Prenadamedia Group
Tahun Terbit : 2018
ISBN :978- 602-8730-99-0
Jumlah Halaman:434 hlm
Edisi : Pertama

 Buku Kedua
Judul :Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
Penulis : Hardani, S.Pd., M.Si dkk
Penerbit : CV.Pustaka Ilmu Group
1
Tahun Terbit :2020
ISBN :978-623-7066-33-0
Jumlah Halaman:245
Edisi :Pertama

 Buku Ketiga
Judul : Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif
Penulis : Jonathan Sarwono
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit :2006
ISBN : 978-979-756—246-8
Jumlah Halaman: 286 hlm
Edisi : Pertama

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Metode Ilmiah
Penelitian ilmiah didefenisikan sebagai analisis empiris yang terorganisir, objektif
terkontrol, bersifat kualitatif atau kuantitatif dari satu atau lebih variebel. Metode ilmiah
memiliki lima karakteristik yaitu terbuka (dapat diakses siapa saja), objektif (jelas, tegas
dan mengikuti prosedur), empiris (dapat diketahui dan dapat diukur), sistematis
(konsistensi dari hasil penelitian), prediktif (memperkirakan secara tepat fenomen atau
peristiwa yang akan terjadi).

B. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkh dalam melakukn penelitian antara lain: (1) pemilihan topik
penelitian, (2) tinjauan teori, (3) hipotesis dan pertanyaan penelitian, (4) menentukan
metode penelitian, (5) pengumpulan data, (6) analisis dn intreptasi hasil, (7) presentasi
hsil penelitian, (8) replikasi penelitian.

C. Tujuan Penelitian
Secara umum terdapat tiga tujuan penelitian sosial yaitu : eksploratif ( untuk
mengeksplorasi suatu topik penelitian tertentu ), deskriptif (untuk menjelaskan situasi
atau peristiwa), dan ekspalanatif (menjelaskan sesuatu “atas pertanyaan mengapa”).

D. Hubungan Variebel
1. Syarat hubungan Sebab Akibat
Suatu hubungan masuk dalam kategori hubungan sebab akibat jika memenuhi tiga
syarat, yaitu : korelasi (hubungan yang sebenarnya), urutan waktu (hubungan sebab
akibat harus mengikuti urutan waktu yang benar), dan orisinalitas (hubungan sebab
akibat yang orisinal bukan tipuan).
2. Penelitian Model Nomotetis

3
Pada model penelitian ini, peneliti harus terlebih dahulu mengemukakan suatu
hipotesis yaitu dua variaabel yang diperkirakannya memiliki hubungan sebab akibat.
Tiga hal yang harus dipahami dalam pada penelitian hubungan sebab akibat adalah
kausalitas lengkap, kasus pengecualian, dan mayoritas kasus.
3. Faktor Sebab
Dalam suatu hubungan sebab akibat orang sosial memandangnya secara agak
berbeda dengan orang awam yang biasanya mengacu pada sesuatu yang betul-betul
menyebabkan sesuatu hal lainnya. Bagi ilmuwan sosial, standar yang agak berbeda
mengenai faktor sebab diungkpkan dalam dua istilah yaitu sebab yang perlu dan
sebab yang cukup.
E. Unit Analisis
Dalam riset sosial pada dasarnya tidak ada batasan mengenai unit analisis, yaitu
apa atau siapa yang dapat diteliti. Unit anlisis merupakan topik yang relevan bagi setiap
riset sosial walaupun implikasi yang paling nyata dapat dilihat pada penelitian kuantitatif.
Beberapa unit analisis yang umumnya digunakan dalam riset ilmu sosial yang terdiri atas
individu, kelompok, organisasi, interaksi sosial, dan artefak sosial. Terdapat dua jenis
kesalahan dalam hal menentukan unit analisis yang disebut kesalahan ekologis dan
kesalahan reduksi.

F. Konseptualisasi dan Pengukuran


Penelitian haruslah bersifat empiris yang berarti terukur atau dapat diukur. Segala
sesuatu di dunia ini dapat diukur melalui penelitian, walaupun yang hendak diteliti
memiliki bentuk abstrak seperti cinta, perasaan kasihan, agama, dan lainnya.
1. Konsep dan Konstruk
Konstruk adalah suatu konsep, sesuatu yang kita ciptakan. Suatu konstruk adalah
suatu konsep yang memiliki tiga karakteristik yang berbeda, yaitu: Pertama, konstruk
adalah suatu gagasan abstrak yang bisanya terbagi dalam beberapa dimensi yang diwakili
beberapa konsep tingkat rendah. Kedua, karena sifatnya yang abstrak, maka konstruk
tidak dapat diamati secara langsung. Ketiga, suatu konstruk biasanya dirancang untuk
tujuan riset khusus sehingga makna konstruk yang paling tepat tergantung dengan
konteks dimana konstruk bersangkutan berbeda.

4
Konsep adalah sebuah kata tau istilah yang diciptakan atau digunakan manusia
untuk menyatakan sebuah gagasan abstrak yang dibentuk dengan cara membuat
generalisasi dari bagian-bagian serta proses meringkaskan berbagai pengamatan yang
berhubungan. Pemahaman terhadap konsep merupakan hal penting dalam penelitian
karena pertama konsep berfungsi menyederhanakan proses penelitian dengan
menggaabungkan sejumlah karakteristik, objek, atau manusia ke dalam suatu kategori
umum. Kedua, konsep berfungsi menyederhanakan komunikasi diantara mereka yang
telah memiliki pengertian bersama terhadap sesuatu yang abtsrak, yang tidak dapat
dilihat.
2. Indikator dan Dimensi
Indikator adalah tanda yang menunjukkan ada atau tidaknya konsep yang tengah
kita pelajari. Konseptulisasi dapat pula ditujukan pada upaya identifikasi sejumlah
dimensi yang berbeda-beda dari suatu variabel yang mengarah pada suatu perbedaan.
3. Variabel dan Atribut
Setiap penelitian selalu melibatkan variabel dan atribut. Atribut atau nilai
didefenisikan sebagai kaarakteristik atau kualitas yang menjelaskan suatu objek, dalam
hal ini manusia. variabel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut. Hubungan
antara atribut dan variabel terletak pada penjelasannya dalam ilmu pengetahuan. Variabel
dan atribut merupakan fondasi bagi penelitian hubungan sebab akibat dalam penelitian
ilmu sosial.
4. Variabel Diskrit dan Kontinus
Suatu penelitian dpat menggunakan dua bentuk variabel yaitu variabel diskrit dan
variabel kontinus. Suatu variabel adalah kontinus jika data yang diperoleh beraasal dari
perhitungan sedangkan data variabeldiskrit berasal dari pengukuran. Perbedaan paling
mendasar diantara keduanya adalah bahwa variabel diskrit hanya menerima atau
mencakup nilai utuh, tidak nilai yang terletak diantara dua nilai utuh sedangkan variabel
kontinus menerima atau mencakup semua nilai dengan hampir tanpa batas. Suatu variabel
diskrit hanya mengenal suatu nilai yang utuh atau bulat yang tidak dpat dibagi ke dalam
bgin yang lebih kecil. Dan suatu varibel kontinus dapat menggunkan setiap nilai termsuk
pecahan dan dapat dibagi-bagi ke dalam sub bagian yang lebih kecil namun tetap
merupakan nilai yang bermakna.

5
5. Defenisi operasional
Ilmu pengetahuan dibangun melalui penelitian yang memiliki tiga elemen utama,
yaitu teori, operasional, dan observasi. Dalam penelitian peneliti harus membuat derfenisi
yang jelas yaitu batasan mengenai objek yang hendak ditelitinya. Dalam hal ini terdapat
dua jenis defenisi yaitu defenisi konstitutif dan defenisi operasional. Defenisi konstitutif
mendefenisikan kata dengan cara menggantinya dengan kata lain atau konsep lain. Adpun
defenisi operasional menjelaskan prosedur yang memungkinkan seseorang mengalami
atau mengukur suatu konsep. Suatu defenisi operasional menjelaskan dengan tepat
bagaimana suatu konsep dapat diukur dan bagaimana pekerjaan penelitian harus
dilakukan.
6. Pengukuran
Ide atau gagasan di balik pengukuran sebenarnya sederhana yaitu memberikan
nilai pada suatu objek, peristiwa, atau apa saja menurut aaturan tertentu. Suatu
pengukuran mengandung tiga konsep penting yaitu nilai, peruntukan, dan aturan. Nilai
merupakan suatu simbol seperti V, X, 10, 100. Suatu nilai memiliki makna kuantitatif
jelas. Peruntukan adalah penunjukan nilai atau angka kepada suatu objek atau peristiwa.
Aturan menjelaskan cara peruntukan suatu nilai atau angka. Aturan pengukuran
merupakan inti dari setiap sistem pengukuran.
Kebanyakan penelitian ilmu sosial biasanya mengukur indikator suatu atribut
tertentu yang dimiliki individu ataau objek dari pada mengukur individu atau objek itu
sendiri. Sistem pengukuran pada penelitian sosial selalu berupaya untuk memiliki sifat
isomorfik yaitu dapat menggambarkan realitas.
a. Indeks dan skala
Indeks dan skala merupakan instrument yang efisien untuk melakukan analisis
data. Indeks dan skala merupakan instrument reduksi data efisien karena
memungkinkan untuk merangkum beberapa indikatordalam satu skor angka
tunggal namun dengan tetap mempertahankan detail yang dimiiki setiap unit
indicator.
b. Pengertian indeks dan skala
Kedua tipe pengukuran ini memiliki beberapa kesamaan. Persamaannya yaitu:
(1) skala maupun indeks merupakan pengukuran variabel ordinal yang

6
dilakukan dengan cara menyusun unit analisis berdasarkan peringkatnya. (2)
skala dan indeks merupakan pengukuran variabel yang bersifat gabungan.
Kemudian perbedaan indeks dan skala ditentukan pada bagaimana kedunya
menghasilkan suatu skor atau nilai pengukuran. Dalam hal ini pengukuran
terhadap indeks dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diberikan
terhadap setiap atributyang mewakili suatu variabel. Sedangkan pengukuran
skala dilakukan dengan memberikan skor terhadap pola-pola jawaban yang
mana beberapa pernyataan menunjukkan derajat variabel yang lebih lemah
sedangkan beberapa pernyataan lainnya menunjukkan derajat yang lebih kuat.
Skala pada umumnya lebih unggul dibandingkan indeks karena skala
memperhitungkan derajat atau intensitas dari setiap pernyataan yang pada
akhirnya mempengaruhi pengukuran suatu variabel.
c. Skala pengukuran
Suatu skala mewaikili ukuran campuran dari suatu variabel. Skala umumnya
digunakan untuk mengukur variabel kompleks yang digunakan untuk
mengukur suatu indicator. Beberapa teknik pengukuran yaitu: skala peringkat
sederhana dan skala peringkat khusus.
7. Sistem Kuantifikasi
Upaya untuk mengubah objek atau peristiwa yang tengah diamati menjadi angk
disebut kuntifikasi. Kuantifikasi adalah mengukur data yang diperoleh dengan
menggunakan angka. Para ahli menggunkan empat cara atulevel dalam mengukur yaitu
pengukuran nominal, pengukuran ordinal, pengukuran interval, pengukuran rasio.
8. Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas adalah indicator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap sutu
hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki keandalan jika
konsisten memberikan jawaban yang sama. Suayu reliabilitas memiliki tiga komponen di
dalamnya yaitu stabilitas, konsistensi internal, dan ekuivalensi.
Validitas mengacu pada seberapa jauh sutu ukuran empiris cukup
menggambarkan arti sebenarnya dari konsep yang tengah diteliti. Trdapat empat tipe
utama pengukuran validitas dan masing-masing memiliki teknik yang berhubungan untuk

7
evaluasi metode pengukuran yaitu validitas muka, validitas prediktif, validitas konkuren,
validitas konstruk, dan validitas isi.

BAB 2 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dapat didefenisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau
fenomena. Saampel adalah bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi
yang bersifat representatif.

A. Kesalahan Sampling
Terdapat dua tipe kesalahan dalam setiap penelitian yaitu: (1) kesalahan sampling,
yaaitu kesalahan yang berhubungan dengan pemilihan sampel dari suatu populasi. (2)
keslahan non sampling, yaitu kesalahan yang berasal dari setiap aspek penelitian seperti
kesalahan pengukuran, kesalahan anaalisis data, pengaruh situasi penelitian, atau bahkan
yang berasal dari sumber yang tidak diketahui yang tidak dapat diindentifiksikan,
dikontrol, atau dihilangkan.

B. Metode Penarikan Sampel


Bagian paling penting dari setiap prosedur penarikan sampel adalah menghindari
bias, apapun jenisnya. Metode penarikan sampel atau disebut juga dengan prosedur
sampling pada umumnya terbagi atas dua bagian besar, yaitu :
(1) teknik sampel probabilitas, dilakukan dengan menggunakan paanduan
matematis berdasarkan kteori kemungkinan dimana peluang setiap
unit untuk terpilih sebagai sampel telah dapat diketahui. Teknik
penarikaan sampel probabilitas dilakukan dengan cara memilih atau
menarik sampel secara acak dari suatu daftar yang berisi seluruh
nama anggota populasi yang tengah diambil sampelnya.
(2) teknik smpel non probabilitas merupakan teknik penarikan sampel
yang tidak mengikuti panduan probabilitas matematis

Karakteristik yang paling membedakan kedua tipe sampel adalah bahwa sampling
probabilitas memungkinkan peneliti untuk menghitung jumlah kesalahan sampling pada

8
suatu penelitian sedaangkan sampling non probabilitas tidak.Terdapat empat yang perlu
dipertimbangkan dalam memutuskan apakah peneliti perlu menggunakan penarikan
sampel probabilitas atau non probabilitas yaitu tujuan penelitian, biaya versus nilai,
keterbatasan waktu, nilai kesalahan yang dapat diterima.

1. Sampel non Probabilitas

Jika teknik penarikan sampel probabilitas tidak memungkinkan untuk dilkukan


maka peneliti dapat menggunakan teknik sampel non probabilitas yang terdiri dari empat
tipe yaitu : sampel tersedia atau sampel kebetulan, sampel terpilih atau judgemental
sampling, sampel bola salju, dan sampel kuota.

a. Sampel tersedia, Sampel tersedia adalah kumpulan individu, elemen, atau


peristiwa yang sudah langsung tersedia dan dapat langsung gidunakan untuk
penelitian.
b. Sampel terpilih, mencakup responden, subjek atau elemen yang dipilih karena
karakteristik atau kualitas tertentu dan mengabaikan mereka yang tidak
memenuhi criteria yang ditentukan. Dengan demikian pada sampel trpilih ini
responden tidak dipilih secara acak.
c. Sampel kuota, individu atau responden dipilih untuk memenuhi suatu
presentase yang sudah diketahui atau sudah ditentukan sebelumnya.
d. Sampel bola salju, peneliti secara acak menghubungi
2. Sampel Probabilitas

Teknik penarikan sampel probabilitas lebih sering digunakan pada penelitian


survey berskala nasional. Terdapat beberapa teknik penarikan sampel probabilitas yaitu:
sampel acak sederhana, sampel acak sistematis, sampel stratifikasi, sampel klaster
multitahap, stratifikasi sampel kalster multitahap, PPS Sampling, bobot sampling.

BAB 3 UKURAN DAN KESALAHAN SAMPEL

A. Ukuran Sampel

9
Suatu ukuran sampel tertentu diperlukan untuk memenuhi persyartan pengujian
statistik. Ukuran sampel yang diperlukan untuk penelitian ditentukan oleh beberapa
faktor berikut: jenis penelitian, tujuan penelitian, tingkat kerumitan penelitian, tingkat
toleransi kesalahan, tenggat wakatu penyelesaian, hambatan biaya, dan penelitian
sebelumnya.

B. Distribusi Sampling
Teori probabilitas mampu membuat perkiraan melalui cara yang disebut dengan
konsep distribusi sampling. Satu sampel tunggal yang dipilih dari suatu populasi akan
memberikan sutu perkiraan terhadap parameter populasi. Beberaapa sampel lainnya akan
memberikaaan perkiraan yang sama atau sedikit berbeda. Teori probabilitas menjelaskan
mengenai distibusi perkiraaan yang akan dihasilkan melalui sejumlah besaar sampel.

C. Kesalahan Sampling
Setiap penelitian memiliki tiga jenis kesalahan, yaitu kesalahan sampling,
kesalahan pengukuran, dan kesalahan random. Menghitung kesalahan sampling
merupakan proses penentuan perbedaaan antara sampel dengan target populasi dengan
menggunakaan tingkat kepercayaan tertentu.

1. Tingkat Kepercayaan
Untuk lebih memahami mengenai kesalahan sampling terlebih dhulu harus
memahami dua konsep yng disebut dengan tingkat kepercayaan atau level kepercayaaan
dan interval kepercayaan. Setelh penelitian dilaksanakan peneliti perlu memperkirakan
ketepatan hasil penelitiannya dalam sebuah interval tertentu. Walaupun kita percaya (pda
level tertentu) bahwa nilai statistik sampel kita berada dalam jarak tertentu dari parameter
tetapi jarang mengetahui berapa parameternya. Untuk mengatsi masalah ini maka dapat
mengganti perkiraan sampel terhadap parameter dalam rumus dengan perkiraan terbaik.

2. Menghitung Kesalahan Sampling


Rumus untuk mencri kesalahan sampling sebagi berikut.

10
Presentase sampel dinyatakan sebagai p, ukuran sampel sebagai N.

BAB 4 PENELITIAN SURVEI

Penelitian survei sering kli digunakan dalam ilmu sosial untuk membantu melakukan
pengamatan terhdap suatu fenomena sosial. Pada penelitian survey, peneliti memilih sejumlah
responden sebagai sampel dn memberikan mereka kuesioner yang sudah baku.

A. Survei Deskriptif dan Analitis


Penelitian survei dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu survey deskriptif dan
survey analitis. Survey deskriptif berupaya menjelskan apa yang ada saat ini. Dan survey
analitis berupay menggambar dan menjelaskan mengapa suatu situasi ada.

B. Keunggulan dan Kelemahan


Keunggulan penelitian survei sebgi berikut:
1. Survey dapat digunakan untuk meneliti suatu masalah tu pertanyaan penelitin dalm
situasi yang sebenarnya.
2. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan survey relative tidak mahal dibndingkn
dengan jumlah informasi yng diperoleh.
3. Kuantitas dat dlam jumlah besar dapt diperoleh dengan relative mudah dari berbagai
kelompok masyarakat.
4. Survey tidk dibatasi oleh batasan geografis survey dapat dilakukan dimana saja.
5. Survey dapat menggunakan berbagai sumber data pendukung atau atau data sekunder
yang telah tersedia.

Beberapa kelemahan penelitian survey yaitu:

11
1. Kelemahan utama penelitian survey terletak pada variabel independen yang tidak
dapat dimanipulasi sebagaiman eksperimen laboratorium.
2. Pemilihn kata-kata ketika merumuskan pertnyan pd kuesioner dapat menimbulkn bis
penelitian.
3. Memungkinkn memperoleh responden yang tidak diinginkan
4. Menjadi lebih sulit untuk dilaksanakan karena tingkat respon dari responden yng
terus menurun

C. Memilih Bentuk Pertanyaan


1. Pertanyaan dan Pernyataan
Kuesioner lebih banyak berisi pernyataan daripada pertanyaan. Pernyatan
digunakan dalam kuesioner untuk menetukn seberapa jauh responden memiliki sikap
ataau perspektif dalam suatu isu tertentu. Dalam merancang kuesioner peneliti dapat
pula menggunakan pertanyaan dan pernyataan secara bersama-sama.
2. Pertanyaan Tertutup
Dalam Pertanyaan tertutup responden diminta memilih sutu jawaban dari suatu
daftar jawaban yang disediakan peneliti. Bentuk pertanyaan tertutup yang pling
sederhana adalah yang hanya menyediakan dua pilihan jawaban biasnya
“setuju/tidaksetuju” atau “ya/tidak”. Jawaban terhadap pertanyaan tertutup dapat pula
dilakukan dengan memberikan sejumlh pilihan jawaban yang disebut juga dengan
pertanyaan pilihan ganda. Penelitian sosial sering menggunakan pengukuran dengan
menggunkan skala rating atau skala peringkat yang dpat diatur secara horizontal atau
vertical. Bentuk pertanyaan tertutup lain dlah mengisi ruang kosong pada kalimat. hal
ini untuk mengetahui daya ingt responden terhadap suatu pesan.Peneliti dapat pula
merancang sutu kuesioner yang ditujukan kepada responden anak-anak. Kuesioner
untuk nak-nak biasanya menggunakan banyak gambar karen anak-anak biasanya
menyukai gambar dn juga karena anak-anak belum mengerti untuk memberikan
angka yang dapat mewaikili suatu nilai.
Kelemahan utama pertanyan tertutup terletak pada struktur jawaban yang
dirancang peeliti. Pertanyaan pada kuesioner dapat menimbulkan masalah jik tidak
tersedia pilihan jawaban yang diinginkan responden. Merumuskan pertanyaan

12
tertutup harus dipandu berdasarkan dua persyaratan. Pertama, pilihan yang tersedia
hrus mencakup seluruh kemungkinan jawaban yang diharapkan. Kedua, pilihan
jawaban yng tersedia harus bersifat eksklusif satu sama lain yang berarti responden
diberikan kebebasan untuk memilih lebih dari stu jawaban.
3. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang harus dijawab sendiri oleh responden.
Responden menjawab berbagai pertanyaan tersebut dengan menuliskan pendapatnya
pada bagian yang telah disediakan pada kuesioner. Pertanyaan terbuka memberikan
responden kebebasan dalam memberikan jawaban dan juga peluang untuk
memberikan jawaban yang mendalam. Pertanyaan terbuka memungkinkan
munculnya jawaban yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh peneliti ketika ia
menyusun kuesionernya yaitu jawaban yng menunjukkan kemungkinan hubungan
dengan jawaban lain atau variabel lain. Pertanyan terbuka sangat bermanfaat dalam
penelitian yang didahului dengan suatu penelitian uji coba. Kelemahan utama
menggunakan pertanyaan terbuk adalah waktu dan tenaga yang digunakan lebih
banyak untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
4. Panduan Membuat Pertanyaan
Kuesioner adalah dokumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh informasi yang dapat dianalisis. Terdapat empat aturan dasar
dalam merncang kuesioner yaitu:
1. Memahami tujuan penelitin sehingga hanya pertanyaan yang relevan saja
yang ditanyakan
2. Pertanyaan harus jelas dan tidak menimbulkan multiinterpretasi
3. Pertanyaan harus secara tepat menyampaikan apa yang diinginkan dari
responden
4. Jangan berasumsi responden akan mengerti sendiri pertanyaan yang diajukan.

Bebebrapa panduan umum dalam merumuskan dan menyusun pertanyaan


kuesioner yaitu:

a. Pertanyaan Harus Jelas. Peneliti sebaaiknya menghindari kata-kata yang sulit


atau khusus, singkatan, atau kata-kata yang memiliki maksud tertentu.

13
Gunakan kata-kata yang diketahui secara umum yang digunakan sehari-hari,
serta hindari jargon-jargon akademik atau istilah-istilah teknis.
b. Hindari Pertanyaan Ganda, yaitu mengjukaan dua pertanyaan tau lebih hnya
dalaam satu kalimat.
c. Hindari Pertanyaan Mengarahkan. Suatu pertanyaan yang bersifat
mengarahkan mengaandung maksud yang meminta responden (secra lngsung
atau tidak) untuk memilih jawaban tertentu, atau mengandung suatu gagasan
tersembunyi.
d. Cermat Dengan Pertanyaan Sensitif. Seringkali pertanyaan pada kuesioner
menuntut responden untuk memberikan data yang bersifat rahasia daan
personal. Untuk itu harus menyusun pertanyaan dengan hati-hati agar
responden tidak merasa tersinggung.
e. Pertanyaan Harus Realisitis. Peneliti harus realitas dlam merumuskan
pertanyaan yang sekiranya memang dapat dijawab responden.
f. Melindungi Kepentingan Responden. Peneliti harus berupaya merancang sutu
kuesioner tanpa perlu mencantumkan identitas responden.
g. Pertanyaan Harus Relevan. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner harus
relevan terhadap sebagian besar responden.
h. Pertanyaan Singkat. Dalam menyusun kuesioner pertanyaan yang panjng dan
rumit harus dihindari. Pertanyaan harus dirumuskn secara sederhanaagar
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
i. Pertanyaan Mengacu Tujuan Riset. Penting bgi peneliti untuk hanya
mencantumkan pertanyaaan yang berhubungan langsung dengan apa yang
tengah diteliti.
j. Hindari Kalimat Negatif. Adanya kalimat negatif pada kuesioner dapat
menimbulkan potensi terjadinya kesalahpahaman.
k. Hindari Kalimat Bias

D. Mendesain Kuesioner
Beberapa kelengkapan kuesioner mencakup :

14
1. Pendahuluan
Untuk meningkatkn tanggapan responden dalam menjawab pertanyan kuesioner
dalah mempersiapkan pengantar kuesioner yang mampu mendorong responden untuk
bersedia mengisi kuesioner. Bagian pendahuluan kuesioner berisi penjelasan mengeni
maksud dan tujuan dilakukan survey.
2. Format Kuesioner
Salah satu cara yang umum digunakan peneliti untuk mendapatkan data berupa
jawaban pada kuesioner adalah dengan memberikan tempat jawaban berupa kotak
kecil, bulataan, atau tanda kurung yng memungkinkan responden memberikan tanda
ceklis atau tanda silang pada bgian tersebut untuk menandai pilihan jawaban yang
diinginkan.
3. Pertanyaan Kontingensi
Rangkaian pertanyaan yang berurutan dan berhubungan disebut dengan pertanyan
kontingensi.
4. Urutan pertanyaan
Jawaban terhadap pertanyaan yang muncul lebih dahulu dpt mempengaruhi
jawaban terhadap pertanyaan yang muncul kemudian.
5. Instruksi
Menyediakan instruksi dengan jelas, bik kepada responden atu petugs wawancara
beserta dijelaskan cr mengisis kuesioner.
6. Uji Coba Kuesioner
Cara untuk mencegah kesalahaan adalah dengan melakukan uji coba terhadap
kuesioner kepda sejumlah kecil orang. Dalam melakukan uji coba peneliti harus
meminta responden untuk menjawab sendiri seluruh pertanyaan yang tersedia dan
menunggu responden menyatakan tidak mengerti.
7. Kuesioner Mandiri
Tingkat pengisian dan pengembalian kuesioner selaalu lebih tinggi jika petugas
peneliti menyampikn sendiri kuesioner ke tempat responden dan menjemputnya
kembali.

15
E. Pengumpulan Data
Lima metode dasar dalam mengumpulkan data survey adalah survey melalui surat,
survey telepon, wawncaara tatp muka, administrasi kelompok, dan internet.
1. Survey surat
Survey dengan menggunakan surat dilkukan dengan cara mengirimkan kuesioner
melalui pos yng dilengkapi dengan surat pengantar yang menjelaskan maksud
pengiriman survey dan alamat untuk pengiriman kembali. Tingkat pengembalian
sering rendah karena responden merasa kurang nyaman.
a. Mengawasi pengembalian. Peneliti harus memonitor untuk menghitung
berapa jumlah kuesioner yang sudah dikembalikan dan mencatat responden
yang sudah mnegembalikaan.
b. Kuesioner susulan. Surat usuln yang dikirim kepada responden berisi
kuesioner yang diserti dengan surat keterangan yang menjelaskan bahwa
peneliti telah mengiirm kuesioner pertama dan mengharapkan responden
segera mengirim jawaban.
c. Langkah-langkah survey surat yaitu: (1) Memilih sampel (2) menyuusn
kuesioner (3) menyertakan surat pengantar (4) kelengkapan kuesioner (5)
mengirimkan kuesioner (6) mengawasi tingkat pengembalian kuesioner (7)
mengirimkan surat susulan (8) tabulasi dan analisia data
2. Survei Wawancara
Wawancara dilkukan secara langsung dengan bertatp muka antara responden
dengan satu atau lebih dru stu pewawncara. Selain tatap muka wawancara jug dpat
dilakukaan melalui telepon. Survey wawancara biasanya memiliki tingkat tanggapan
yang lebih tinggi.
a. Panduan survey wawancara. Petunjuk untuk melaksankan wawancara yaitu :
penampilan dn tingkh laku, pewawancara harus memahami kuesioner,
transkrip rekaaman, dan permintaan penjelasan.
b. Latihan wawancara. Pelatihan kepada pewawancara dimuli dengan penjelasan
mksud dan tujuan penelitian. Kemduian diskusi mengenai pandun dan
prosedur wawancara.

16
c. Wawancara tatap muka. Terdapat du tipe dasar dalam wawancara tatap muka
yaitu tersturktur (pertanyaan telah disiapkan) dan tidak terstruktur (memiliki
kebebasan luas dalam bertanya).

d. Langkah-langkah. (1) memilih sampel (2)menyusun kuesioner (3)


mempersiapkan panduan wawancara (4)latihan petugs wawancara
(5)pengumpulan data (6) menghubungi kembli responden (7) tabulasi data.
3. Wawancara telepon
a. Langkah-langkah. (1) memilih sampel (2)menyusun kuesioner (3) mempersiapkan
instruksi manual (4)latihan petugs wawancara (5)pengumpulan data (6)
menghubungi kembli responden (7) verifikasi hasil.
b. Hambatan. (1) responden khwatir pewwancra mempunyai motif (2) responden
lebih mudah untuk menghindar (3) kehadiran mesin penjwb telepon.

BAB 5 STATISTIK UNTUK SURVEI

A. Statistik Deskriptif
Statistic deskriptif berfungsi mereduksi data agar lebih mudah diinterprestasikan. Dalam
hal ini peneliti menggunkan setidaknya dua metode aagar data yang diperoleh lebih
mudah dikelola yaitu:
1. Distiribusi data
Sebagai langkah awal agar data dapat lebih mudah dikelola maka data tersebut harus
diatur dalam suatu distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah suatu tabel nilai
yang disusun berdasarkan derajat kepentingannya dan frekuensi kejadiannya.
2. Distibusi tidak normal
Distibusi miring. Suatu distriibusi data yang menjauh dari pusatnya memiliki bentuk
miring atau tidak simetris . kemiringan tidak menjelskan dimana data beraada tetapi
menjelaskan seberapa jauh letak ekor dari puncak bukit grafik dimna sebagian besr
data berada.

17
3. Distribusi normal
Data yang dikumpulkan dapat membentuk kurva normal yang memiliki bentuk
simetris, terpusat, dan memuncak secra sempurna. Median, men dn modus berada
disatu titik pada distirbusi dengn kemiringan 0 karena distirbusi terpusat secara
sempurna.

B. Karakteristik Data
Terdapat dua karakteristik data statistic yaitu:
1. Kecenderungan Memusat
Data dengan kecenderungan memusat menejlskan apa yangs edng terjadi pada
beberapa kelompok sampel atau populasi secara rata-rata. Statistic dengn
kecenderungan memusat berfungsi menjawab pertanyaan cirikhs suatu data. Pada
distribusi dengan kecenderungan memusat terdapat tiga karakteristik yang harus
dikenali yaitu modus, median, dan mean.
2. Dispersi
Disperse digunakan untuk mengukur penyebaran data. Disperse sering juga
disebut dengan varian. Terdapat tiga pengukuran dispersi yaitu jrak, varin, dan
deviasi.

C. Skor-z
Dengan menghitung mean dan deviasi standar dari suatu distribusi, peneliti dapat
menghitung nilai atau skor standar atau disebut juga skor-z dari setiap distribusi data.
Skor standar memungkinkan peneliti untuk membandingkan berbgai skor atau
pengukuran yang diperoleh dengan menggunakanberbagai metode yang sama sekali
berbeda. Skor-z jug mudh dihitung dan mudah diinterpretsikan dan menjadi salah satu
instrument statistic yang paling luas digunakan. Skor-z memungkinkan menyjikn skor dta
sebagai unit dibawah kurva normal.Rumus untuk mencari skor-z yaitu

18
D. Kurva Normal
Kelengkapan paling penting yang dimiliki kurva normal adalah suau wilayah
tetap yang berada di bawah kurva yang terletk diantara mean dengan setiap titik atau nili
devisi standar.

E. Distribusi Sampel
Suatu distribusi sampel adalah distirbusi karakteristik yang diukur berdasarkan
individu atau unit analisis lainnya yang menjadi bagian suatu sampel. Pada pelaksanaan
riset sebenrnya suatu distirbusi smpling tidak dihasilkan dengan cara mengambil sebnyk
mungkin sebanyak mungkin sampel dan menghitung hasil dari masing-masing sampel.

BAB 6 UJI HIPOTESIS

A. Signifikansi Statistik
Signifikansi statistic tidak bertujuan untuk menunjukkan apakah suatu penelitian
itu penting atau tidak penting. Signifikansi statistic hanya mengacu pada kemungkinan
bahwa hubungan yang diteliti pada sampel dapat berasal atau disebabkan karena adany
kesalahan sampling.

B. Uji Signifikansi
Pada dasarnya tidak ada perbedaan dalam hal nilai suatu penelitian antara
penelitian dengan hasil yang signifikan secr sttistik dengan hsil penelitian yang secara
statistic tidk signifikan. Kedua hasil penelitian tersebut memiliki nilai yang sama penting.

C. Kesalahan (Error)
Terdapat dua jenis kesalahan yang sangat relevan dengan pengujian hipotesis
yang dinamakan dengan kesalahan Tipe I dan kesalahan Tipe II. Kesalahan Tipe I adalah
penolakan hipotesis nol yang sehrusnya diterima sedangkan kesalahan tipe II adalah
penerimanaan hipotesis nol yang seharusnya ditolak.

19
1. Mengimbangi Kesalahan
Peneliti harus mengevaluasi berbagai konsekuensi membuat kesalahan Tipe I dan tipe
II.
2. Analisis Kekuatan
Kekuatan menunjukkan kemungkinan uji statistic dri suatu hipotesis nol akan akan
menghasilkan kesimpulan bahwa fenomena yang tengah dipelajari benar-benar ada.
Kekuatan statistic merupakan fungsi dri tiga parameter : level probbilitas, ukuran
sampel, dan ukuran efek.

BAB 7 STATISTIK NONPARAMETRIK

A. Penerapan Statistik
Untuk mendapatkan hasil penenlitian yang valid dan dpat diandalkan maka setiap
pertanyaan dalam penelitian harus hrus dianalisis dengan menggunkn beberapa jenis
metode statistic. Jik tidak hsil penelitian akan berdasarkan pperasaan bukan fakta ilmiah.
Jadi, tanpa statistic hsil penelitian tidak dapat diuji dan diverifikasi. Terdapat empat
tujuan statistic yaitu :
a. Untuk membantu membuat ringkasan
b. Untuk memberitahu apa yang sedang terjadi
c. Untuk membantu mengeluarkan informasi dari data
d. Untuk membantu dalam komunikasi

20
B. Sejarah Statistik
Penggunaan ssampling dalam penelitian ilmiah tercatat telah mulai dilakukan
pada 1627 ketika Sir Frncis Bacon menjelaskan pengujian yang telah dilakukannya untuk
mengukur pertumbuhan benih gandum dengan berbgai jenis pupuk. Pada 1763 Arthur
Young memulai serangkaian eksperimen untuk menemukan metode bercocok tnam yang
paling menguntungkan. Dan banyak peneliti pada zaman dulu yang berusaha melakukan
penelitian.
Salah seorang peneliti yang terkenl pada abad ke 20 Wiilian S. Gosset pada 1908
berusha menghitung hasil eksperimennya. Gosset mempublikasikan hsil penelitiannya
mengenai sampel kecil yang dilakukannya ketika ia bekerja di pabrik pengolahan bir.
Statistik distibusi-t yang dikembngkn Gosset itu belum diterima secar luas. Dibutuhkan
waktu 15 thun untuk penelitian lain menunjukkan ketertarikan pada hsil gagasannya.
Statistic uji-t saat ini telah menjadi salah stu prosedur statistic yang paling banyak
digunakan pada seluruh bidang riset.
C. Derajat Kebebasan
Penting bagi kita untuk memhami suatu istilah statistic yang dikenal dengan
istilah derajt kebebasan. Konsep ini dilkukan dengan cara mengurangu satu angka
bisanya 1 atau 2 dari suatu sampel, suatu kelompok, bris, kolom, dan sebagainya. Derajat
kebebsan dpt didefenisikan sebagai suatu pngurangan ukuran smpel yang disengaa yang
telah ditentukan sebelumnya untuk mneghasilkan penyesuaian dat konservatif guna
mengimbangi kesalahan penelitian.

D. Parametrik dan Nonparametrik


Metode statistik biasanya dibagi kedalam dua kategori sttistik parametric dan
statistik nonparametric. Ada tiga perbedaan utama anatar keduanya yaitu:
a. Statistic non parametric hanya cocok digunakan untuk dat nominal daan ordinal.
Sedangkan statistic parametrik hanya cocok untuk data interval dan data rasio.
b. Hasil statistic nonparametric tidak dapat digeneralisasikan kepada selruh populasi.
Generalisasi hanya dimungkinkan dengan menggunakan statistic parametric.
c. Statistic non parametric tidak membuat asumsi mengenai data yang didistribusikan
secara normal sedangkan statistic parametrik membut asumsi tersebut.

21
E. Chi-Square Goodness Of Fit (Chi-kuadrat)
Perhitungan dengan menggunakan chi kuadrat daapat diterpkn jika memiliki satu
kategori variabel dari satu populasi. Chi kuadrat digunakan untuk menentukan apakah
data sampel yang diperoleh konsisten dengan distirbusi yang diperkirakan. Uji ch kuadrat
merupakan suatu metode statistic nonparametric yang berarti data terdistibusi secaar
bebas. Prosedur perhitumgan chi kuadrat terdiri dari lima tahap yaitu merumuskn
hipotesis, merumuskan suatu rencana analisis, analisis sampel, uji statistic, dan interprets
hasil.

F. Tabel Kontingensi
Karen uji independensimenggunakan suatu tabel maka perhitungan dengan cara ini sering
pula disebut analisis tabel kontingensi atau tabulsi silang. Tabulasi silang merupakan
perluasan dari uji kecocokan chi kuadrat. Perbedaan utam terletak pada dua tu
lebihvariabel yang dpat diuji secara serentak.

BAB 8 STATISTIK PARAMETRIK

A. Uji-t
Uji-t digunakan untuk membandingkan men yng diamati dengan mean yang
dharpkan secara normal dari distribusi nilai rata-rata. Uji-t itu membandingkan nilai rata-
rata satu sama lain untuk menentukan adanya signifikansi statistic. Uji-t memiliki
tujuaan:
a. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan anatar dua kelompok saampel
terhadap suatu variabel yang sama.
b. Untuk menguji apakah nilai rata-rata sutu kelompok lebih besar atau lebih
kecil dari sutu stndar tertentu.
c. Untuk menguji apakah kelompok yng sama mmeiliki nilai rata-rata berbeda
terhadap variabel yng berbeda.
1. Uji-t Satu Sampel

22
2. Uji-t Sampel Independen
a. Uji-t tanpa sampel kontrol

b. Uji-t dengan sampel kontrol

3. Uji sampel dependen


Uji-t sampel dependen atau disebut juga uji-t untuk kelompok berhubungan, ini
digunakan dlam penelitin dimana subjek atau responden disampel dua kali.

4. Uji-t Tanpa Korelasi


Uji-t juga digunakan untuk menguji pakah suatu korelasi memiliki perbedaan secar
signifikan dari nol.

23
B. Penentuan Ukuran Efek
Metode ini memungkinkan peneliti untukl menggunakan nilai t hasil pengamatan dari uji
statistic dan menghitung sutu nilai yng dpat diinterpretasikan sebagai suatu korelasi.

BAB 9 ANALISIS VARIAN (ANOVA)

Anova pada dasarnya merupakan perluasan dari dari uji-t. Anova memiliki kelebihan dari
uji-t karena dapat digunakan untuk meneliti beberapa variabel inependen secara bersamaan yang
disebut faktor.

A. Anova Satu Cara


Prosedur anova satu cara dimulai dengan pemilihan dua atau lebih sampel yang
dipilih secara acak. Sampel dapat berasl dari populsi yang saama atau berbeda an setiap
sampel menerima perlakuan yang berbeda diikuti dengan beberapa jenis tes atau
pengukuran. Untuk memahami perhitungan atau kalkulasi dengan menggunakan prosedur
anova satu cara peneliti perlu menguji secara teliti prosedur yang dikenal sebagai
penjumlahan kepangkatan dimana nilai awal atau skor deviasi dipngkatkan dua dan
dijumlahkan guna menghilangkan nilai negatif.
1. Perbedaan Ukuran Sampel
2. Faktor Analisis Varian

24
B. Anova Dua Cara
Anova dua cara data dikumpulkan dan diorganisir dalam bentuk tabel
sebagaimana anova satu cara namun tabel dua memiliki baris dan kolom. Dimana setiap
baris dan kolom mewaikili satu independen variabel. Anova dua cara mampu menghemat
waktu dan tenaga karena penelitian untuk setiap varibel independen dilakukan secara
serentak.
1. Menghitung Anova Dua Cara
Anova dihitung untuk menentukan dimana perbedaan ukuran dependen dapat
ditemukan pada desain.
2. Menentukan Efek
Peneliti perlu memperkuat hasil pengujian signifikansi sttistik yang diperolehnya
dengan ukuran besar kecilnya efek yang dihasilkan.

BAB 10 STATISTIK KORELSI DAN REGERESI

Suatu korelasi dapat didefinisikan sebagai a measure of the koinsidens of variables yaitu
suatu ukuran kebetulan dari sejumlah variabel. Hal ini berarti beberapa variabel bertemu secara
kebetulan bertepatan atau bersamaan satu korelasi menunjukkan derajat sejumlah variabel yang
bertepatan atau kebetulan satu sama lain dengan menggunakan rumus yang menunjukkan jumlah
faktor kebetulan tersebut. hubungan di antara variabel dikatakan tidak ada disebut juga dengan
istilah hubungan zero relationship jika nilai suatu variabel menunjukkan perubahan sedangkan
variabel lainnya tidak menunjukkan perubahan nilai konstan sebaliknya jika perubahan nilai
salah satu variabel selalu disertai dengan perubahan nilai variabel lainnya yang mana perubahan

25
tersebut dapat diperkirakan maka hubungan semacam ini disebut hubungan sempurna hubungan
sempurna semacam ini diberi nilai tetap 100 atau 100%
Tujuan penelitian sosial adalah menemukan adanya hubungan sempurna antara variabel
hal ini berarti peneliti mendapatkan penjelasan sempurna dan perkiraan mengenai suatu
hubungan namun demikian hubungan yang sempurna dengan nilai kekuatan hubungan 100
tanggal jarang ditemukan dalam kenyataannya seringkali peneliti sosial menemukan hubungan
antara variabel yang lebih kuat dari nol namun masih jumlah masih jauh dari nilai level
sempurna dalam situasi seperti ini mengetahui informasi atau nilai salah adalah salah satu
variabel akan membantu kita memperkirakan variabel lainnya dengan kata lain mengetahui nilai
salah satu variabel walaupun tidak sempurna adalah lebih baik daripada tanpa data ataupun
informasi sama sekali beberapa kesalahan dalam membuat perkiraan tetap ada namun kesalahan
yang tidak banyak jika kita hanya mengamati dua variabel independen yang tidak memiliki
hubungan sama sekali.

A. Interpretasi Korelasi
Satu korelasi disebut memiliki hubungan positif atau langsung direct relationship
jika nilai suatu variabel meningkat maka nilai variabel lainnya juga ikut meningkat
sebaliknya jika nilai salah satu variabel menurun maka nilai variabelnya juga ikut
menurun. kebalikannya jika suatu hubungan terbalik invers relationship terjadi ketika
salah satu variabel meningkat sedangkan variabel lainnya menurun.

B. Grafik Korelasi
1. Skor Eksteme
Nilai-nilai ekstrim memberikan pengaruh signifikan terhadap keseluruhan data
normal lainnya.
2. Penyebran Tak Sama
Jika penyebaran yang tidak sama ini terjadi maka grafik menjelaskan kepada peneliti
bahwa korelasi yang diperoleh tidak berlaku untuk semua data. Masalah ini muncul
karena adanya kesulitan dalam distribusi salah satu variabel sebagai hasil
transformasi yang dilakukan terhadap data bersangkutan atau karena adanya

26
hubungan tidak langsung di antara variabel. Dalam hal ini penyusunan kesimpulan
harus dilakukan secara cermat dan menghindari terjadinya kesalahpahaman

C. Kekuatan Hubungan
Cosner 1965 menjelaskan suatu model dalam memberikan interpretasi terhadap
ukuran kekuatan. Hubungan model tersebut berfungsi memberikan interpretasi terhadap
nilai statistik tertentu dalam pengaruhan kesalahan proporsional atau disingkat PRE
(proportional Reduction in Error). PRE merupakan indicator yang menunjukkan seberapa
banyak kesalahan yang terdapat pad suatu data.
1. Pearson Product Moment Correlation
Salah satu prosedur statistik yang paling banyak digunakan untuk mengukur derajat
hubungan antara dua variabel dinamakan dengan pearson product-moment correlation
ppmc atau yang sering disimbolkan dengan huruf r. Korelasi yang dikembangkan ini
dapat digunakan untuk situasi dimana variabel independen (X) dan Variabel
dependen (Y) menggunakan pengukuran interval atau rasio. Nilai dari perhitungan ini
disebut kovarian dengan rumus:
2. Spearman Rank Order Correlation
Peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan data ordinal metode ini
biasanya tetap disingkat dengan r walaupun tanda lain juga dapat digunakan.
Rumusnya untuk menghitung SROC yaitu:

3. Koefisien PHI
Teknik teknik ini dinamakan koefisien merupakan salah satu hubungan berdasarkan
data yang dibuat pada tabel yang memiliki dua kolom dan dua baris. Rumusnya
adalah:

27
D. Regresi Linear Sederhana
Para ahli matematika telah berupaya membuat perhitungan matematika untuk
menghitung garis seperti ini salah satunya adalah ahli matematika Jerman menemukan
bahwa benda angkasa semacam asteroid tidak bergerak secara betul-betul lurus tetapi
pada kisaran garis lurus tersebut kemudian mengembangkan penghitungan matematika
yang dikenal dengan sebutan metode oleh kuat pada tahun 1794. Teknik ini mampu
menghasilkan suatu garis yang berfungsi sebagai deskripsi ringkas terbaik antara dua
variabel.

E. Regresi Banyak
Regresi banyak merupakan perluasan dari regresi linear linear regresi banyak
adalah salah satu teknik parametrik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara
dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel independen tunggal walaupun
dalam banyak hal baik pada dasarnya memperkirakan variabel independen dengan
menggunakan informasi yang berasal dari suatu analisis variabel independen.

28
BAB III

KEUNGGULAN BUKU

A. Keterkaitan Antar Bab


Buku UtamaMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di terbitkan oleh PT
Kencana. Dalam hal judul buku di tulis dengan sudah cukup jelas dan keterkaitan setiap
bab dengan judul cukup jelas. Dalam hal ini bisa kita lihat dari desain buku yang cukup
menarik perhatian dengan tulisan yang mampu membuat pembaca paham aka nisi buku
tersebut. Buku ini memiliki 10 bab yang dimana setiap bab memberikan penjelasan
dalam menggunakan metode Penelitian Survei. Sedangkan buku pembanding 1 yang
berjudul Metodologi Penelitian Kualitaitif dan Kuantitatif karya Hardani, S.Pd., M.Si,
Helmina Adriani, M.Si, Jumari Ustiawaty, S.Si., M.Si, dkk dimana dalam buku ini
memiliki 9 bab yang dimana dalam setiap bab memiliki keterkaitan yang bisa membuat si
pembaca dalam menggunakan metodologi penelitian kualitatif, buku ini memberikan
judul yang cukup membuat pembaca bisa paham aka nisi yang di jelaskan dalam buku
tersebut. Sedangkan buku Pembanding 2 yang berjudul Metode Kualitatif dan
Kuantitatif karya Jonathan Saswono. dalam buku ini memiliki keunggulan yang dimana
keterkaitan antara bab yang ada didalam buku ini saling berkaitan . setiap bab memiliki
keterkaitan yang bisa membuat pembaca paham aka nisi buku tersebut. Pada isi buku
yang terdiri dari 30 bab, dalam setiap bab memiliki keterkaitan buku yang membantu
pembaca dalam memahami isi buku. Setiap bab nya juga memiliki arahan atau pun
susunan yang terstruktur dalam bab.
B. Kemutakhiran Isi Buku
Buku UtamaMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di terbitkan oleh PT
Kencana. dalam hal kemutakhiran buku utama bisa di lihat dari bahasa yang digunakan
,dimana bahasa yang di gunakan cukup memudahkan pembaca dalam memahami isi
buku. Dalam buku utama juga memberikan penjelasan mengenai Metode Penelitian
Survei melalui ilmu politik dan juga permasalahan politik yang ada. Buku utama bisa
dilihat dari keseluruhan yang ada memuat hal-hal yang cukup jelas yanga da di dalam
buku utama. Sedangkan buku pembanding 1yang berjudul Metodologi Penelitian
Kualitaitif dan Kuantitatif karya Hardani, S.Pd., M.Si, Helmina Adriani, M.Si, Jumari

29
Ustiawaty, S.Si., M.Si, dkk yang di terbitkan pada tahun 2020. Melalu isi buku
pembanding yang di sajikan penulis memberikan penjelasan yang cuku jelas dimana
memberikan struktur aatupun susunan penggunakaan metodologi penelitian kualitatif.
Sedangkan pembanding 2 yang berjudul Metode Kualitatif dan Kuantitatif karya
Jonathan Saswono.dalam buku pembanding 2 ini memberikan pemehaman yang cukup
jelas dimana ada teori ataupun konsep yang di gunakan dalma menggunakan metode
kualitatif dalam sebuah karya
C. Keterkaitan Antar Isi Buku dengan Bidang Ilmu
Buku UtamaMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di terbitkan oleh PT
Kencana. buku utama ini sangatlah bagus dan bermanfaat bagi pembaca yang
membutuhkan bahan referensi dalam Metode Penelitian Survei dalam ilmu politik,
karena dalam buku ini banyak memberikan pemahaman yang sering di dapati dalam hal
penelitian kualititif melalui ilmu politik. Sedangkan buku pembanding 1yang berjudul
Metodologi Penelitian Kualitaitif dan Kuantitatif karya Hardani, S.Pd., M.Si, Helmina
Adriani, M.Si, Jumari Ustiawaty, S.Si., M.Si, dkk yang di terbitkan pada tahun 2020.
Buku pembanding 1 ini cukup memberikan substansi yang baik dimana dalam buku ini
memberikan pemahaman terhadap langkah-langkah yang di hadapi dalam penelitian
kualitatif, kemudia buku ini juga memberika solusi dalam hal-hal identifikasi dan
perumusan masalah yang sering terjadi di penelitian kualitatif. Sedangkan pembanding
2 yang berjudul Metode Kualitatif dan Kuantitatif karya Jonathan Saswono. dalam buku
pembanding 2 ini cuku juga membantu seperti buku pemanding 1 dimana buku ini
memberikan sebuah konsep dasar yang selalu di butuhkan dalam hal penelitian kualitatif ,
begitupun dengan dasar teori, starategi pengumpulan data,sample, dan penyusunan yang
memberikan kemudahan dalam hal memahami subtansi yang di butuhkan dalam hal
penelitian kualitatif.

30
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

A. Keterkaitan Antar Bab

Buku UtamaMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di terbitkan oleh PT


Kencana. meskipun buku ini sudahcukup baik dalam menjelaskan tahapan-tahapan
pelaksanaan penelitian kualitatif dalam ilmu politik dengan praktis dan teoritis, namun buku
ini pada bagian bab 1 mengenai dasar-dasar penelitian kuantitatif dan bab 6 mengenai
penelitian kuantitatif Penelitian Survei framing sangat singkat sekali dijelaskan. Meski pada
bab 6 terdapat contoh disertai gambar, namun kami rasa penulis mungkin harus lebih banyak
menguraikan bagian ini, terutama bagian bab 6. Karena materi cukup pentingdengan materi
yang lain untuk dikaji lebih mendalam lagi.Buku ini memiliki 6 bab yang dimana setiap bab
memberikan penjelasan dalam menggunakan metodologi kuantitatif.Sedangkan dengan buku
pembanding 1 dan pembanding 2 terdapat pengunaan bahasa yang terlalu padat dan sulit
dimengerti yang terdapat dibebearapa tema didalam isi buku.Sedangkan buku pembanding
1 yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitaitif dan Kuantitatif karya Hardani, S.Pd.,
M.Si, Helmina Adriani, M.Si, Jumari Ustiawaty, S.Si., M.Si, dkkdimana dalam buku ini
memiliki bab yang dimanaMerupakan salah satu buku yang menggabungkan beberapa
metode penelitian, ada sedikit perbedaaan antara bab yang terdapat dalam buku utama
dimana pada buku pembanding kedua tidak menjelaskan mengenai hal penting yang dibuat
dalam menciptakan desain penelitian ilmu politik yang mendasar kuantitatif, seperti pada
buku utama yang terdapat di bab 7, pada buku pembanding utama banyak menjelaskan
sejarah metode kualitatif mixmotede serta pengertian besarbesarnya saja padahal penulis
ingin melihat bagaimana teknik dan langkah yang diberikan dalam buku tersebut.
Sedangkanbuku Pembanding 2 yang berjudul. dalam buku ini memiliki kelemahan yang
dimana keterkaitan antara bab yang ada didalam buku ini saling berkaitan. dalam buku ini
memiliki kelemahan buku yang dimana keterkaitan antara bab yang ada didalam buku ini
saling berkaitan . setiap bab memiliki keterkaitan yang bisa membuat pembaca paham aka
nisi buku tersebut. Pada isi buku yang terdiri dari 8 bab. Bab pertama membaha mengenai
Pendahuluan yang dimana menjelaskan paradigma pendidikan. Bab kedua membahas
mengenaiParadigma Penelitian kuantitatif. Bab ketiga membahas mengenai konsep dasar

31
penelitian kuantitatif. Bab keempat membahas mengenai Dasar teori Penelitian Kualitatif,
dimana pada buku dan isi setiap bab memberikan penjelasan dalam penggunaan metodologi
penelitian kualitatif yang baik dan benar.

B. Kemutakhiran Isi Buku

Buku Utama yang berjudulMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di


terbitkan oleh PT Kencana. Dalam hal kemutakhiran buku utama bisa di lihat dari bahasa
yang digunakan ,dimana bahasa yang di gunakan cukup memudahkan pembaca dalam
memahami isi buku. Dalam buku utama juga memberikan penjelasan mengenai penelitian
kualitatif melalui ilmu politik dan juag permasalahan politik yang ada. Buku utama bisa
dilihat dari keseluruhan yang ada memuat hal-hal yang cukup jelas yanga da di dalam buku
utama. Meskipun buku ini memiliki kemutakhiran yang bisa digunakan oleh para pemabaca
dalam penulisan skripsi ataupun penelitian lainnya namun buku ini juga memiliki
kekurangan diamana pada buku ini kurang dalam memberikan contoh-coontoh kasus yang
berdar pada masa kini dengan menerapkan beberapa teknik dalam penelitian kualitatif,
Sedangkan buku pembanding 1 yang berjudulMetodologi Penelitian Kualitaitif dan
Kuantitatif karya Hardani, S.Pd., M.Si, Helmina Adriani, M.Si, Jumari Ustiawaty, S.Si.,
M.Si, dkk. Melalui isi buku pembanding yang di sajikan penulis memberikan penjelasan
yang cukup jelas dimana memberikan struktur aatupun susunan penggunakaan metodologi
penelitian kualitatifseharusnya penulis bisa memberikan kasus-kasus yang mutakhir pada
masa kini seperti pemilihan capres dan pilkada, sehingga buku tersebut teruji secara
factual.Sedangkan pembanding 2 yang berjudulMetode Kualitatif dan Kuantitatif karya
Jonathan Saswono. dalam buku pembanding 2 ini memberikan tentang kelemahan dan
pemehaman yang cukup jelas dimana ada teori ataupun konsep yang di gunakan dalma
menggunakan metode kuantitatif dalam sebuah karya seharusnya penulis bisa memberikan
kasus-kasus yang mutakhir pada masa kini seperti pemilihan pilkada, sehingga buku tersebut
teruji secara factual.

32
C. Keterkaitan Antar Isi Buku dengan Bidang Ilmu

Buku Utama yang berjudulMetode Penelitian Survei karya Morissan, yang di


terbitkan oleh PT Kencana.buku utama ini sangatlah bagus dan bermanfaat bagi pembaca
yang membutuhkan bahan referensi dalam penelitian kuantitatif dalam ilmu politik, karena
dalam buku ini banyak memberikan pemahaman yang sering di dapati dalam hal penelitian
kualititif melalui ilmu politikAlangkah lebih baik jika buku ini juga mencantumkan teknik
penelitian kuantitatif dikarenakan politik juga bisa dilakukan dengan peneltian kuantitatif.
Sedangkan buku pembanding 1 yang berjudulMetodologi Penelitian Kualitaitif dan
Kuantitatif karya Hardani, S.Pd., M.Si, Helmina Adriani, M.Si, Jumari Ustiawaty, S.Si.,
M.Si, dkk. Buku pembanding 1 ini cukup banyak kelemahan dari buku tersebut sehingga
memberikan substansi yang baik dimana dalam buku ini memberikan pemahaman terhadap
langkah-langkah yang di hadapi dalam penelitian kualitatif, kemudian buku ini juga
memberika solusi dalam hal-hal identifikasi dan perumusan masalah yang sering terjadi di
penelitian kualitatifhanya saja buku ini membahas dan mengkaj seluruh penelitian bukan
mengkaji khusus kepada bidang ilmu politik dan sangat berbeda dengan buku utama..
Sedangkan pembanding 2 yang berjudulMetode Kualitatif dan Kuantitatif karya Jonathan
Saswono. dalam buku pembanding 2 ini cukup juga membantu seperti buku pemanding 1
dimana buku ini memberikan sebuah konsep dasar yang selalu di butuhkan dalam hal
penelitian kuantitatif , begitupun dengan dasar teori, starategi pengumpulan data,sample, dan
penyusunan yang memberikan kemudahan pembaca dalam hal memahami subtansi yang di
butuhkan dalam hal penelitian kuantitatifDengan demikian berdasarkan ketiga buku ini,
walaupun memiliki kekurangan namun seperti yang dijelaskan pada aspek kelebihan dan
juga kekurangan dalam kelemahan buku ini.

33
BAB V

HASIL ANALISIS

Buku yang berjudul Metode Penelitian Survei merupakan karya dari Morissan, merupakan
buku utama yang akan dianalisis dalam tulisan ini. Kemudian dibandingkan dengan dua buku
pembanding yang bertema sama tentang penelitian kuantitatif yaitu pembanding satu berjudul
Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif yang merupakan karya dari Hardani dan buku
pembanding kedua Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif yang merupakan karya dari
Jonathan Sarwono.

Buku utama membahas tentang metode penelitian survei. Penelitian survei merupakan
metode yang paling sering digunakan di dunia penelitian untukmendapatkan data dan
jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan;
politik, ekonomi, pertanian, komunikasi dan lain-lain yang berkaitan dengan
kemasyarakatan (social). Buku ini dimaksudkan penulisnya untuk menjadi referensi yang
lengkap dan comprehensive bagimahasiswa, dosen dan peneliti dalam melakukan metode
penelitian survei secara baik dan benar.Buku ini dibagi menjadi 10 Bab yang disusun secara
runut namun tetap bisa “dinikmati” secara partial (tiap bab) untuk kepentingan rujukan cepat
secara mudah.

Mulai dari Bab Pendahuluan buku ini telah menghadirkan beberapa konsep dan
pengertian tentang Metode Ilmiah, lalu Bab 2 yang mengulas tentang Populasi dan Sampel,
Bab 3 mengulas Ukuran danKesalahan Sampel, lalu bagian tentang Penelitian Survei, Statistik
untuk Survei, Uji Hipotesis, Statistik Non Parametrik, Statistik Parametrik, Analisis Varian,
sampai Bab 10 Statistik Korelasidan Regresi. Susunan seperti itu menghasilkan ulasan dan
bahasan yang jelas. Segala hal mengenai Metode Ilmiah, Langkah-Langkah Penelitian, Tujuan
Penelitian, Hubungan Variabel, Unit Analisis, Konseptualisasi dan Pengukuran dibahas di Bab
1. Pada bab 2 dibahas mengenai Kesalahan Sampling dan Metode Penarikan Sampel. Pada bab
3 Pembahasan mengenai Ukuran Sampel, Distribusi Sampling dan Kesalahan Sampling. Bab 4
menguraikan Survei Deskriptif dan Analitis, Keunggulan dan Kelemahan
MetodePenelitian Survei, Menyusun dan Memilih Bentuk Pertanyaan (question), Mendesain
Kuesioner,dan Pengumpulan Data. Sedangkan di Bab 5 dijelaskan tentang Statistik Deskriptif,

34
Karakteristik Data, Skor – z, Kurva Normal, dan Distribusi Sampel. Pembahasan tentang Uji
Hipotesis kemudian di Bab 6. Di dalamnya dibahas tentang Signifikansi Statistik, Uji
Signifikansi dan Kesalahan (Error). Bab 7 tentang Statistik Non-Parametrik; sejarah
statistic, penerapan statistic, derajatkebebasan, parametrik dan non-parametrik, Chi-Square
Goodness of Fit, dan Tabel Kontingensi. Sedangkan Bab 8 tentang Statistik Parametrik
membahas Uji-t dan Penentuan Ukuran Efek. Pada bab 9 bahasan mengenai Analisis Varian
mengulas Anova Satu Cara dan Anova Dua Cara. Akhirnya di Bab 10 dibahas lengkap
tentang Statistik Korelasi dan Regresi yang meliputiInterpretasi Korelasi, Grafil
Korelasi, Kekuatan Hubungan, Regresi Linear Sederhana danRegresi banyak beserta
contoh-contoh soalnya.

Di dalam buku utama di halaman 166 disebutkan bahwasanya penelitian survei dibagi ke
dalam dua kategori yaitu survei deskriptif dan survey analitis. Yang mana suatu survei deskriptif
berupaya menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang ada saat ini
sedangkan survei analitis berupaya menggambarkan dan menjelaskan mengapa situasi tersebut
ada yang mana hasil survei memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan di antara variabel
dan menarik kesimpulan dari hubungan tersebut. Selanjutnya dijelaskan mengenai keunggulan
dan kelemahan metode survei yang mana, Kelebihannya yaitu sebagai berikut:

1. Survei dapat digunakan untuk meneliti suatu masalah atau pertanyaan penelitian dalam situasi
yang sebenarnya.

2. Dana yang dibutuhkan untuk melakukan survei relatif tidak mahal jika dibandingkan dengan
jumlah informasi yang diperoleh.

3. Data dalam jumlah besar dapat diperoleh dengan relatif muda dari berbagai kelompok
masyarakat.

4. Survei tidak dibatasi oleh batasan geografis yang mana survei dapat dilakukan di mana saja.

5. Survei dapat menggunakan berbagai sumber data pendukung atau data sekunder yang sudah
tersedia seperti arsip atau dokumen pemerintahan data sensus data kependudukan laporan rating
radio dan TV, dan daftar pemilih.

35
Sedangkan untuk kelemahannya yaitu penelitian survei terletak pada variabel independen
yang tidak dapat dimanipulasi sebagaimana eksperimen laboratorium, pemilihan kata-kata ketika
merumuskan Pertanyaan pada kuesioner dapat menimbulkan bias penelitian. Penelitian survei
memiliki kemungkinan memperoleh Respon yang tidak diinginkan titik keempat beberapa
penelitian survei menjadi lebih sulit dilaksanakan ketika tim respon dan responden yang terus
menurun.

Sedangkan pada buku kedua yang merupakan pembanding pertama pada halaman 54
menurut Fraenkal dan Wallen, Penelitian survai merupakan penelitian dengan mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya
menggambarkan berbagai aspek dari populasi. Ciri-ciri penelitian survai adalah:

1. Data survai dapat dikumpulkan dari seluruh populasi, dapat pula dari hanya sebagian saja dari
populasi.
2. Untuk suatu hal data yang sifatnya nyata.
3. Hasil survai dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena data yang
dikumpulkan dibatasi oleh waktu, dan saat data itu dikumpulkan.

4. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental.


5. Pada dasarnya survai adalah metode cross-sectional (Jhon W. Best, 1977). Sedangkan
Fraenkel dan Wallen (1990) menyatakan bahwa ada dua bentuk survai yang dapat dilakukan,
yaitu crosssectional surveys and longitudinal surveys.
6. Cenderung mengandalkan data kuantitatif
7. Mengandalkan teknik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan wawancara berstruktur.

Pada buku ketiga yang merupakan buku pembanding kedua pada halaman 17 disebutkan
bahwasanya penelitian survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk
mengkaji gejala suatu kelompok atau perilaku individu titik pada umumnya cerpen
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data titik survei menganut aturan pendekatan
kuantitatif yaitu semakin besar sampel, semakin menemukan populasi hasilnya.
Pada dasarnya ketiga buku tersebut membahas topik yang sama yaitu penelitian survei
namun hanya buku utama saja yang menekankan pada metode penelitian survei sesuai dengan
judul buku yang mana mengulas semuanya dari bagaimana langkah-langkah penelitiannya dan

36
lainnya. Walaupun demikian ketika buku petak membahas tentang penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif di mana Di Sebutkan perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif buku utama yang berjudul metode penelitian survei sangat cocok digunakan sebagai
titik acuan untuk melakukan sebuah penelitian yang bersifat kuantitatif bagaimanapun juga buku
ini merupakan buku yang sangat penting digunakan oleh peneliti baik Mahasiswa dosen dan
peneliti lainnya untuk mendalami metode penelitian survei titik sedangkan buku 1 dan buku
pembanding 2 pembahasan yang sangat luas terkait penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
Sedangkan untuk penelitian survei yang ada dalam buku tersebut hanya sedikit di bawah namun
tetap mencantumkan teori-teori terkait dengan penelitian survei. Ketiga buku ini cocok dijadikan
sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian Sesuai dengan perkembangan zaman dan
dalam disiplin ilmu pengetahuan buku yang sangat penting digunakan oleh peneliti baik
Mahasiswa dosen dan peneliti lainnya untuk mendalami metode penelitian survei titik sedangkan
buku-buku pembanding yang pertama dan kedua pembahasannya sangat luas terkait penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian survei yang ada dalam buku
tersebut hanya sedikit diulas namun tetap mencantumkan teori-teori terkait dengan penelitian
survei. Ketiga buku ini cocok dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian
sesuai dengan perkembangan zaman dan dalam disiplin ilmu pengetahuan.Dan juga sangat cocok
dijadikan sebagai bahan referensi dalam membuat laporan kualittif dan kuantitatif dalam
mendukung menuat laporan makalah

37
BAB VI

APLIKASI DALAM KAJIAN ILMU POLITIK DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF

A. Fenomena Politik

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat
merupakan proses politik bagi bangsa Indonesia menuju kehidupan politik yang lebih
demokratisdan bertanggungjawab. Begitu pula dengan Kota Malang, sebagai salah satu kota
pendidikan dan destinasi wisata ini juga sibuk mempersiapkan hajatan demokrasi.
Berdasarkan Keputusan KPU Kota Malang tentang Tahapan, Program dan Penyelenggaraan
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Malang 2013, bahwa pelaksanaan
Pemilukada Kota Malang 2013 dimulai 24 Oktober 2012 sampai 23 Juli 2013.
Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan sebagian negara di dunia
termasuk Indonesia. Melalui pemilihan umum memungkinkan semua pihak bisa
terakomodasi apa yang diinginkan dan dicita-citakan sehingga terwujud kehidupan yang
lebih baik dan menjadi salah satu indikator stabil dan dinamisnya demokrasi suatu bangsa.
Dalam konteks Indonesia, penyelenggaraan pemilihan umum secara periodik sudah
berlangsung sejak awal kemerdekaan bangsa ini, tetapi proses demokrasi lewat pemilihan
umum yang lebih terdahulu belum mampu menyamakan nilai-nilai demokrasi yang matang.
Hal itu disebabkan sistem politik yang otoriter. Harapan untuk menemukan format demokrasi
yang ideal mulai nampak sejak penyelenggaraan pemilihan umum 2004 lalu yang berjalan
cukup relatif lancar dan aman. Untuk bangsa yang baru lepas dari sistem otoriter,
penyelenggaraan pemilihan umum 2004 yang terdiri dari pemilihan umum legislatif dan
pemulihan umum presiden secara langsung yang berjalan tanpa tindak kekerasan merupakan
prestasi bersejarah bagi bangsa ini.
Dengan pemilihan umum tersebut rakyat Indonesia ingin turut secara aktif dan secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah karena partisipasi
politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan Negara demokrasi sekaligus
merupakan cirikas adanya modernisasi politik. Pemilihan kepala daerah merupakan salah
satu bentuk partisipasi politik masyaraka, sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat, karena
pada saat pemilihan kepala daerah itulah rakyat menjadi pihak yang paling menentukan
proses politik di wilayahnya dengan memberikan suara secara langsung.

38
Lokasi dalam penelitian ini adalah KPU Kota Malang. Peneliti memilih KPU Kota
Malang dikarenakan mampu memberikan data yang lengkap mulai dan proses hingga
pertanggungjawaban terhadap subjek yang diteliti. Perlu untuk di ketahui untuk KPU Kota
malang peneliti hanya mengumpulkan data sekunder sedangkan untuk data primer peneliti
langsung terjun kemasyarakat. Fokus penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan data
yang dikumpulkan,diolah dan dianalisis dalam penelitian ini atau hal-hal yang dijadikan
pusat perhatian dari penelitian ini. Adapun fokus dari penelitian yang berjudul : Perspektif
Partisipasi Politik Masyarakat Pada PemilihanKepala Daerah (PILKADA) Kota
Malang,adalah :
1. Partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala daerah Kota Malang.
2. Faktor pendorong partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala daerah Kota
Malang.
3. Perspektif partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala daerah Kota Malang
kedepannya[ CITATION Yus14 \l 1033 ].

B. Landasan Teori
Partisipasi politik seseorang dapat dilihat dengan jelas melalui aktivitas-aktivitas
politiknya, begitu juga masyarakat Kota Malang dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas yang
dilakukan bersama Dalam pelaksanaan Pemilihan kepala daerah Kota Malang tahun 2013
partisipasi politik masyarakat mencakup partisipasi politik Konvensional hal ini terlihat dari hasil
wawancara terkait kegiatan yang dilakukan masyarakat Kota Malang dan data statistik dari KPU
Kota Malang berupa:
a. Pemberian suara
Berkaitan dengan pemilihan kepala daerah tahun 2013 di Kota Malang, masyarakat kota
malang begitu antusias dalam memberikan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah Kota
Malang tahun 2013. Hal \ ini dilihat dari berita acara pemungutan suara dan perhitungan suara
612.565 pemili yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap 399.648 pemilih diantaranya datang ke
TPS untuk memberikan hak suaranya atau sekitar 65% penduduk kota malang menggunakan hak
pilihnya pada pemilihan kepala daerah kota malang tahun 2013.
b. Menjadi panitia dalam pemilu

39
Keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan pemilu tidak hanya terbatas pada
pemberian suara tetapi keterlibatan dalam kepanitiaan juga merupakan partisipasi politik yang
ditunjukan masyarakat kota malang Partisipasi masyarakat pada bagian ini Nampak pada
keterlibatan masyarakat pada pemiliha kepala daerah keterlibatan masyarakat terbagi dalam
beberapa bagian antara lain : menjadi paitia pemilu,dan menjadi saksi di TPS pada saat
perhitungan suara. sedangkan menjadi saksi di TPS dari hasil yang dikeluarkan oleh KPU Kota
Malang yakni 7200orang hal ini juga bagian dari pertisipasi politik masyarakat.
c. Kampanye
Kampanye adalah kegiatan organisasi peserta pemilu yang dilaksanakan untuk
mempengaruhi pemilih dalam rangka usaha memperoleh suara sebanyak-banyaknya dalam
pemilihan kepala daerah. Dalam kegiatan kampanye masyarakat di Kota Malang sudah
mengikuti kampanye sesuai dengan tujuan kampanye yang sebenarnya karena dalam kegiatan
tersebut tidak hanya mencari hiburan saja namun untuk mendukung calon kepala daerah
tertentu.kegiatan kampanye yang diikuti masyarakat Kota Malang pada umumnya dilakukan
diluar ruangan seperti konvoi, atau di lapangan terbuka.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini berupaya mendeskripsikan dan menganalisis mengenai


perspektif partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Kota
Malang. Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif (descriptive kualitative research). Menurut
(Sugiono,2009) metode deskriptif kualitatif adalah suatu metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel
yang telah terkumpul sebagaimana adanya dengan melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum.Sedangkan Metode deskriftif menurut (Nawawi,2007), dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan
keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini
data-data yang dibutuhkan peneliti diambil dari informasi orang ataupun pihak yang
berhubungan langsung dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang dan

40
berdasarkan dokumen-dokumen berupa data tertulis kemudian data-data tersebut, dianalisis
untuk kemudian disimpulkan berupa sebuah teori.

41
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilihat dari hasil analisis dari keseluruhan dari Ketiga buku tersebut sama-sama
memiliki aspek kelebihan dan kekurangan masing-masing tetapi sudah sangat layak di jadikan
sebagai bahan referensi khususnya yang memiliki penelitian kualitatif dan kuantitatif dan buku
ini juga di dukung adanya dilampirkan curriculum Vitae dan juga referensi dari berbagai surat
kabar dan juga jurnal- jurnal lainnya dimana di daftar Pustaka juga di susun dari sumber yg
semacam atau yg sejenis disusun dengan rapi dengan rapi.Dimana buku yang berjudul Metode
Penelitian Survei merupakan karya dari Morissan, merupakan buku utama yang akan dianalisis
dalam tulisan ini. Kemudian dibandingkan dengan dua buku pembanding yang bertema sama
tentang penelitian kuantitatif yaitu pembanding satu berjudul Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif yang merupakan karya dari Hardani dan buku pembanding kedua Metode Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif yang merupakan karya dari Jonathan Sarwono.

ketiga buku tersebut membahas topik yang sama yaitu penelitian survei namun hanya buku
utama saja yang menekankan pada metode penelitian survei sesuai dengan judul buku yang mana
mengulas semuanya dari bagaimana langkah-langkah penelitiannya dan lainnya. Walaupun
demikian ketika buku petak membahas tentang penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif di
mana Di Sebutkan perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif buku utama
yang berjudul metode penelitian survei sangat cocok digunakan sebagai titik acuan untuk
melakukan sebuah penelitian yang bersifat kuantitatif bagaimanapun juga buku ini merupakan
buku yang sangat penting digunakan oleh peneliti baik Mahasiswa dosen dan peneliti lainnya
untuk mendalami metode penelitian survei titik sedangkan buku 1 dan buku pembanding 2
pembahasan yang sangat luas terkait penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif Sedangkan
untuk penelitian survei yang ada dalam buku tersebut hanya sedikit di bawah namun tetap
mencantumkan teori-teori terkait dengan penelitian survei. Ketiga buku ini cocok dijadikan
sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian Sesuai dengan perkembangan zaman dan
dalam disiplin ilmu pengetahuan buku yang sangat penting digunakan oleh peneliti baik
Mahasiswa dosen dan peneliti lainnya untuk mendalami metode penelitian survei titik sedangkan

42
buku-buku pembanding yang pertama dan kedua pembahasannya sangat luas terkait penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian survei yang ada dalam buku
tersebut hanya sedikit diulas namun tetap mencantumkan teori-teori terkait dengan penelitian
survei. Ketiga buku ini cocok dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian
sesuai dengan perkembangan zaman dan dalam disiplin ilmu pengetahuan.

B. Saran

Terlihat pada isi Ketiga buku bahwasanya belum di lengkapi ringkasan atau kesimpulan
perbab seharusnya setiap perbab di berikan kesimpulan khusunya buku pembanding 1 agar
mudah di mengerti dari sekian materi yang ada, dan mudah untuk di cerna karena sudah di buat
poin-poin penting atau kesimpulan perbabnya dimana penjelasannya terlalu bertele-tele.

43
Daftar Referensi

Yustinus Usfinit, A. S. (2014). Perspektif Partisipasi Masyarakat Dalam Pemiihan Kepala


Daerah. JISIP : Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2442-6962.

Morrisan. (2018). Metode Penelitian Survei. Prenadamedia Group. Pertama, ISSN :978- 602-
8730-99-0.

Hardani, S.Pd., M.Si dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. CV Pustaka Ilmu
Group. Pertama. ISSN : 978-623-7066-33-0.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu. Pertama.
ISSN : 978-979-756-46-8. 268 Halaman.

44

Anda mungkin juga menyukai