Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
hidyah-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Book Review ini dengan tepat
waktu.
Laporan penulisan Critical Book Review ini sengaja penulis buat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Politik Lokal dan Otonomi yang diampu oleh
pihak yang telah mendukung dan membantu atas penyelesaian laporan ini, yaitu
kepada Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan mendukung secara materil.
Kepada Bapak Budi Ali Mukmin, S.IP., M.A. selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Politik Lokal dan Otonomi yang telah memberikan bimbingan serta
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
А. Latar Belakang 1
В. Tujuan Penulisan 2
C. Manfaat Penulisan 2
D. Identitas Buku 2
ВАB II РЕМВАНASAN 30
A. Analisis 30
В. Perbandingan 31
BAB IV PENUTUP 34
A. Kesimpulan 34
В. Saran 34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membuat suatu kebijakan untuk daerah. Yaitu daerah tingkat I dan daerah tingkat
sangat panjang mulai dari zaman kolonial yang memberi peluang untuk daerah
merealisasikan konsep otonomi daerah secara jujur. Menurut aspek yuridis formal,
sejak pertama kali muncul dalam UU No. 1 tahun 1945 sampai dengan UU No 5
tahun 1974, semangat otonomi daerah sudah kelihatan dan menjadi dasar hukum
pemerintahan masih jauh dari idealisme konsep otonomi daerah itu sendiri.
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republic yang terdiri dari
memiliki hak otonomi daerah sebagaimana diatur dalam UU No.32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah. Hak otonomi daerah bukan berarti untuk memecah
dengan melibatkan peran aktif masyarakat di daerah dapat dilakukan dengan cara
Dalam hal ini Banten adalah salah satu dari lima provinsi yang dibentuk
setelah diberlakukannya UU No 22 dan 25 tahun 1999. Secara historis banten pernah berstatus sebagai
daerah otonom, yakni pada periode kesultanan (tahun
B. Tujuan Penulisan
kesejahtearaan daerah
C. Manfaat Penulisan
penelitian.
2. Sebagai sumber informasi bagi instansi terkait dan sarana perbaikan dalam
indonesia.
4. Bagi penulis sebagai pengetahuan baru dan salah satu saluran dalam
D. Identitas Buku
2. Penulis
Van Klinken
3. Isbn
: 978-979-461-615-4
4. Penerbit
: Buku Obor
5. Tahun Terbit
6. Dimensi Buku
: 2007
:16x24 Cm
7. Tebal Buku
: Xvi+706 Halaman
2. Penulis
: Leo Agustino
3. Isbn
:978-602-289-029-4
4. Penerbit : Alfabet
BAB II
RINGKASAN BUKU
memutuskan untuk melakukan penelitian ini, dengan tema "bisnis dan politik di
Provinsi Banten". Dalam artikel ini, “Zal" inisial si penulis, menjelaskan pengaruh
Informasi jurnalistik yang diturunkan oleh Zal pada harian Kompas itu,
daya kekerasan".
Banten adalah salah satu dari lima provinsi baru yang dibentuk setelah
berstatus sebagai daerah otonom, yakni pada periode kesultanan (tahun 1552-
dihilangkan (tahun 1817). Sebagai gantinya, Banten telah diberi status sebagai
rezim Orde Baru, semangat untuk mendirikan Provinsi Banten tersebut muncul
kembali di permukaan awal tahun 1999. Inilah titik kulminasi dari perjalanan
Provinsi sendiri.
(POKJA), dan Badan Koordinasi (Bakor). Dalam tiga organisasi inilah para tokoh
bergabung menjadi satu. Secara formal, Banten berdiri sebagai provinsi, terpisah
dari Jawa Barat, adalah pada awal bulan Oktober tahun 2000, sejalan dengan
jawara dan ulama. Dalam pemahaman awam, antara antara ulama dan jawara
merupakan "dua dunia" yang saling bertolak belakang, ternyata di Banten dapat
Namun demikian bila ditelusuri lebih jauh tentang peran dari ulama dan
dan perbedaan yang cukup segnifikan antara keduanya sejalan dengan perubahan
Banten. Pada tahun 2000 misalnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Provinsi Banten terbagi antara 50,41% untuk sektor industri pengolahan, 17,36%
untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan 9,49% untuk sektor pertanian,
sebagai pengusaha kelas atas, mendukung dalam bidang konstruksi, bukan hal
yang baru, karena status ini telah melekat sejak tahun 1980-an Ketika Banten
belum berdiri sebagai provinsi, Tuan Besar lebih banyak berhubungan dengan
Tuan Besar sebagai tokoh jawara merupakan sisi lain dari identitas yang sulit
dipisahka dari dirinya. Ini karena, status sebagai tokoh jawara ini tidak hanya
diperolel berdasarkan garis keturunan, tetapi karena perannya sebagai pendiri dari
salał atu organisasi jawara terkemuka di Banten saatini. Lebih jauh dari itu, selain
dikena ebagai pengusaha-jawara, Tuan Besar juga mendukung salah satu politisi
Golkar Banten.
Studi Di Banten
yang akan menakhodai provinsi yang masih belia tersebut. Pada awal bulan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, yang diketuai oleh Hassan Alaydrus
Jakarta. Tugas utama dari tim ini adalah: mengatur jumlal "Tuan Besar (IB) bukan
nama sebenamys Ini merupakan sebutan yang saya penulisl gunakan untui
melindungi privasi yang diperlukan. Tuan mewakili sebutan lain dari 'Bapak
status, pengaruh, dan kekuasaan, yang ia miliki dianggap Tuan Besar merupakan
tokoh sentral dalam studi saya di Banten, maka pad diskusi selanjutnya, sebutan
Tuan Besar (IB) akan semakin sering digunakan. Tuan Besar (TB) studio
Provinsi Banten ini, ditctapkan melalu keputusan Menteri Dalam Negeri No. 162-
35 / 2001, tertanggal 2 Marct 2001. Ilasan Alaydrus yang ditunjuk sebagai ketua
Baru (DCSB);
Menuju dan
dan mengumumkan Dafta alon Tetap Baru (DCTB); dan yang terakhir disetujui
calon terpilih.
agenda kerja yang dilakukan (Agus Sutisna 2001: 48). Selanjutnya, dalam kurun
waktu lebih dari dua bulan setelah menjalankan tugasnya, kemudian pada bulan
Juli 2001, Timah berhasil menyelesaikan agenda yang terakhir, yaitu penelusuran
PRD alokatif ntuk TNI / Polri . Jumlah ini berarti, jumlah kursi yang
kursi santai lupa jatah eserta Pemilu 1999 berjumlah 67.1 "Lembaga DPRD
Provinsi Banten itu sendiri, untuk masa bakti 2001-2004 ipimpin oleh Dharmono
K. Lawi ( sebagai ketua), seorang politisi PDI erjuangan. Sementara itu, pada
(PPP). " Dari sisi peta kekuatan politik, secara keseluruhan, DPRI Banten
dilindungi oleh tiga partai politik besar, yaitu Partai Demokrasi ndonesia
Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembanguna PPP). Dari
67 kursi yang ada, 24 kursi diduduki oleh PDI-P, 12 kursi olch Parta Golkar, dan
12 kursi oleh PPP (Agus Sutisna 2001: 51-52). Peta kekuatan politik ni, secara
eksplisit menyetujui DPRD Provinsi Banten pasang surut oleh salah satu partai
Pruvinsi Banien ini, pada dasarnya Kronologis, dan dinamika dapat diihat dalam
Indonesia No. 6/2000, maka kcakup DPRD provin dan kabupaten / kota pada
daerah yang baru terdiri dari: (a) anggota DPRD povinsi indu yang dalam
pemilihan umum 1999 dicalonkan untuk mewakili daerah kabupaten / kota yang
berat di wilayah provinsi yang baru dibentuk, dan anggota DPRD kabupaten /
kota yang dalar pemilihan umum 19 dicalonkan dani wilayah kecamatan yang
pemilihan umum 1999. (c) anggota yan diangkat dari TNI / POLRI.
Surat
Keputusan Menteri Daam Negen Na. 161/2001, tertanggal 24 -8- 2001, tentang
akhirnya, akan lebih banyak setiap proses proses pengambilan keputusan yang
akan diambil oleh lobi dan kompromi kepentingan. Agenda politik selanjutnya,
dan ini merupakan tugas pertama bagi DPRI rovinsi Banten, adalahme
pada tanggal 3 Desember 2001 dengan memilihnya pasangan Djok Munandar dan
Ratu Atut Chosiyah sebagai pemenang. Djoko Munandar adalah putra kelahiran
Solo, Jawa Tengah. Karier birokras crakhir sebclum terpilih sebagai Gubenur
Banten adalah Wakil Walikota Cilegan ada saat menyetujui diri sebagai calon
Pembangunan (PPP).
kelahiran Serang, putri kandung Kiyai Haji Tubagus Chasan Sochib (Ketua
Persatuan Pendekar Persilatan dan Seni Buday anten Indonesia; politisi senior di
Partai Golkar, dan juga sebagai Ketua KADIN anten) (Iwan Kusuma Hamdan et
al. 2004). Pencalonan Atut sebagai Waki Gubernur Banten dari Partai Golkar.
Dengan DPRD dan DPRD, serta telah terpili dan dilantiknya pasangan Gubernur
dan Wakil Gubernur Banten periode 2001 6 tersebut, maka lengkaplah yang telah
terpilih. Harapan yang sama, pada awalnya, juga telah menyertai saya saat akan
memulai enelitian di Banten pada bulan April 2004 (lebih kurang tiga tahun
setelah Banter erdiri sebagai provins). Namun, harapan tersebut mulai bergerak
ke Arah yang erlawanan kompilasi pada dua bulan pertama melakukan penelitian
Banten saat ini tidak berdaya, atau bahkan hampir lumpuh otal dalam
secara ekplisit tentang di Banten saat ini ada di semarang, dan tokol merinahan
swasta yang dipimpin olch Tuan Besar. "Dia adalah seora awara, juga sebagai
pengusaha di Banten.
memonopoli paling seluruh proyck pemerintal laerah, tetapi juga dapat membantu,
atau juga mendukung, pemerintah prov, gar dan penetapat rogram pembangunan.
keterlibatan informal dalam sektor ekonomi, seperti yang telah disarankan oleh
emerintah daerah.
promosi dan ergonomi pada strukrur birokrasi pemerintah daerah. Ayip Muchfi
la
dinunjuk unnu nenduduki posisi sebagai sekda tersebut, segera setelah Hakamudin
Jamal diangka ebagni Pejabat Sementara (Pis) Gubernur Banten. Namun, dalam
mendudul abatan Guberur dan Wakil Gubernur Banten, Ayip diberhentikan secara
Konon, lanjut BOB, pergantia sekda ini terkait dengan konflik pribadi
antara Ayip dan Tuan Besar yan berlanjut beberapa waktu scbelumnya Dua kasus
yang dikemukakan oleh HOS dan BOB di atas (kasus premanism proyek dan
kasus per penggantian Ayip), telahmenjadi titik awal bagi saya dalar perubahan
(orang akademisi dan aktivis ISM, wawancara 4Di antara narasumber yang diwawancarai adalah: pada
tanggal 15-2004); MUM (seorang anggota DPRD
Provinsi Banten, wawancara pada tanggal 30- 2004): INT (scorang pejabat tinggi
pola hubungan bisnis dan politik di Banten, pada umumnya. Setelah membaca
lebih lanjut tentang dua kasus tersebut, umum dapat dikataka itu, memang
merupakan bukti yang cukup kuat tentang adanya dominas kekuatan politik dan
sesuatu
yar banu.
1990-an.
melibatkan temuan sudinya di India pada tahun 1990 n Tanpa kontak dengan
bayangan negara tersebu telah banyak dilakukan. Henk Schulte Nordholt (2003),
masyarakat di Indonesia pada periode pasca Orde Baru, dan tidak secara eksplisit
menjelaskan cara kerja lari bayangan negara sendiri, namun ia telah menyodorkan
bayangan negara pada tingka pemerintahan daerah. Untuk lebih jelasnya, Schulte
informal, yang membantu untuk melemahkan perbedaan buatan antara 'negara', masyarakat, dan pasar
'. Desentralisasi di Indonesia tidak serta
merta
kolusi dan politika. Kekerasan yang dulunya milik rezim terpusat Orde Baru,
sekarang dibentuk dalam pola patrimonial yang ada di tingkat daerah. Secara
John Side (1999) menyebut bosisme, yang beroperasi di rezim thrim regional
yang ditandai oleh aliansi birokrat, bos partai, pengusaha, militer, dan penjahat.
yang lebih membahas tentang praktik ekonomi informal dan makan di India.
Kedua, terkait
dengan perilaku (formal) dari instirusi formal (publik aupun swasta) undi
kalkulasi kontribusi dari kegiatan informa onomi yang disebut kedua ini, antara
lain: kelonggaran pajak, perbaiki ebijakan publik, korupsi, kolusi, dan pemaksaan
swastanisasi aset negara ( Harris hite 2003: 4-6). Dari dua kegiatan ekonomi
informal di atas, terlihat dengan las ekonomi informal yang pertama merupakan
arena bagi si-ekonomi (petani dan pengusaha kecil). Sementara bentuk ekonomi
informal yang merupakan domain dari'si-besar (para pengusaha besar dan para
pemanfaatan, apa yang disebut dengan Struktur Akumulasi resmi (SSA). Ciri
khas dari pembahasan ini, antara lain terletak pada diartikulasinya struktur sosial
analisis persyaratan hanya pada empat dimensi dari struktur sosial elas, kasta,
gender, dan ruang. Secara singkat, berdasarkan hasil studi yang dilakukan clah,
informal berjalan dalam suasana kekeluargaan, berdasarkar putasi sering dengar danya uns (tantangan)
kekerasan. Lebih jauh, kompilasi membahas tentang rakuk
oleh biro negara resmi; misalnya, menerima rribute, patronage dan atau
clientelage
mereka bergantung pada pegawai negeri, politisi, dan pasukan sosial lain yang
kontrasepsi hitam atau korup, perantara, teknisi ixern, penjaga gerbang, ajudik
sengketa, orang kepercayaan, kontraktor dan konsultan Oleh karena itu negara
yang sebenarnya, termasuk bayangannya, lebih besar dari negara formal, dan
memiliki hak interet dalam pengabadian negara formal yang porak poranda dan
berpori. akhir tahun 1990-an di beberapa wilayah di India, terutama Bihar, hingga
kantor nate dan ke ruang pribadi rumah tangga para pejabat. Ini harus menjadi
gambar yang paling jelas dari batas-batas yang buram antara stae dan masyarakat.
Berikut ini adalah contoh yang paling jelas tentang batas yang kabur antara stae
dan masyarakat
Pertama, jelas tergambarkan bahw pasar formal dan negara hadir hadir,
tumbuh, dan berkembang sebagai dai erjadinya pelapukan fungsi dari insttusi
formal (negara), Keadaannya akan lebih banyak muncul jika dibandingkan dengan
perubahan ekonomi yang terjadi. Kedua, mengumpulkan keuntungan, ekonomi,
jangka pendek, manfaat politik dan ekonomi di luar bingka egulasi formal,
merupakan tujuan utama dari 'transaksi'melalui informal markei Pada saat diskusi,
dari pasar informal dan shadow stalecukupbervaiasi dan secara umum dapat
publik, dan melalui aliansi jaringan antarpribadi (individu ikatan), serta aliansi
dalam pasar informal dan negara bayangan adalah par enyelenggara negara (aktor
atate) dan aktor-aktor dalam masyarakat (aktor sosial) claku yang disebut terakhir
(2003) membahas tentang peran dari pengusaha dan elit nasyarakat lain yang
Dinamika politik local pada proses pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil
Gubernur Banten sangat menarik untuk disimak. Ini karena, pada fase inilah
berbagai eleman kekuatan social, ekonomi,dan politik yang ada terlihat lebih
berdiri tersebut.
Kecenderungan lain yang juga tidak kalah menarik untuk disimak pada
periode pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur adalah, mulai tidak
terlihatnya, atau bahkan nyaris hilangnya, peran dari beberapa tokoh masyarakat
banten yang pada periode sebelumnya tercatat sebagai actor utama dalam
sebagai actor di belakang layar, pada periode pemilihan pasangan gubernur dan
wakil gubernur muncul sebagai kekuatan dominan. Tuan besar tidak saja dapat
Secara teknis, sedikitnya ada lima tahap (putaran) yang dilakukan dalam
prosesi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Lima putaran yang
balon tahap II; Penetapan pasangan Gubernurdan Wakil Gubernur, dan terakhir
local sejak dimulainya pendaftaran ini hingga pada hari H. Pemilihan pasangan
gubernur dan wakil gubernur tentunya tidak terlalu sulit untuk di prediksi.
Berbagai kekuatan politik yang ada dan elemen-elemen masyarakat lainnya mulai
Diantara isu penting yang menarik untuk disimak disini adalah tidak
terlihatnya nama tuan besar dalam balon Gubernur Banten bukan berarti yang
provinsi tersebut. Tetapi ini justru merupakan bagian dari strategi untuk
dianjurkan oleh partai berlambang pohon beringin ini. Tetapi secara khusus, Tuan
Banten. Keinginan kuat dari Tuan besar ini, tidak mengherankan karna antara
Proyek
Memang harus diakui di sini bahwa untuk mengetahui secara persis berapa
nilai proyek yang dikelola langsung oleh tuan besar sulit untuk dilakukan. Ini
disebabkan oleh selain tuan besar sendiri memiliki sejumlah perusahaan yang
tidak secara langsung atas nama dirinya, juga oleh tuan besar sering kali
menggunakan perusahaan lain yang bukan miliknya sebagai bentuk dari strategi
sudah mulai bergulir di kalangan anggota DPRD Provinsi Banten sejak akhir
Februari 2003. Menurut keterangan dari beberapa orang anggota DPRD Provinsi
daerah Provinsi Banten tersebut, berawal dari adanya laporan resmi Badan
Bintang Keadilan (ABK), DPRD Provinsi banten. Praktik premanisme proyek ini
adalah salah satu bentuk praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang harus
semua pihak, barulah perbuatan kotor ini dapat dibersihkan secara tuntas.
Pada tanggal 27 Agustus 2003, misalnya, salah satu surat kabar terkemuka
pernyataan fraksi ABK tentang premanisme proyek tidak hanya akan memecah
belah, tetapi juga akan berdampak pada penghancuran kultur Banten yang agamis.
banten.
counter opinion atas praktik premanisme proyek, pada sisi lain sejumlah
dukungan terhadap fraksi ABK pun mulai mengalir. Polemik premanisme proyek
mulai menghangat, dan melebar ketika Tuan Besar dalam salah satu pernyataan di
banten tersebut, pada tempat terpisah ketua fraksi ABK dengan tegas mengatakan
kadin Banten”. Ini karena selain Fraksi ABK memiliki bukti - bukti yang cukup
kuat tentang adanya praktik premanisme proyek, juga karena Fraksi ABK telah
tangan fraksi ABK tampaknya sulit untuk terwujudkan. Sejumlah kendala teknis
dan politis telah menghambat kasus ini untuk diselesaikan melalui jalur hukum.
otonomi daerah pun mulai banyak menarik perhatian para analis. Pada satu sisi,
dan otonomi daerah itu sendiri. Namun, pada sisi lain, juga terdapt implikasi yang
dikalangan para analisis ketika menjastifikasi keterkaitan antara isu - isu yang
desentralisasi.
tentang perang yang pelaporannya terfokus pada dua pihak bersenjata yaitu TNI
dan pasukan pemebebasan Aceh, GAM, Otonomi khusus yang dimulai pada bulan
Juli 2001 memberikan anggaran yang lebih besar bagi pemerintah. Reformasi
belum memberikan banyak perubahan pada Aceh, militer datang dan pergi, tetapi
Jakarta, tetapi kepada pola pemerintahan lokal yang mengakar begitu dalam di
rakyat
dengan hubungan personal antara patron dan klien yang masih penting terutama
pragmatik
secara inheren bersifat nepotistis dan cenderung bersifat komunal, ini tidak berarti
instabilitas tak bisa dihindari dan menunjukkan bahwa politik seperti itu
antara elit patrimonial dan faksional elit. Yang kedua ketegangan antara klaim
partisipasi politis massal. Dengan kata lain, para elit patrimonial perlu
mengerahkan massa untuk meraih dukungan politik massa, tetapi mereka tidak
ingin ada hal-hal yang lepas dari kendali mereka. Transisi ketiga ketegangan
populasi yang ada terutama agraris yang terdiri dari birokrat, kontraktor dan para
profesional independen. Hanya kelompok yang terakhir itulah yang berdiri agak di
Orang Belanda memupus Kesultanan Aceh pada awal abad ke-20, mereka
zaman penjajahan dimiliki oleh kapitalis luar dengan dukungan pemerintah. Gas
ditemukan pada tahun 1970an menyumbangkan US 2-3 miliar per tahun sejak
tahun 1980an, dan sebagian besar orang Aceh tetap menjadi petani.
eksploitasi hutan dan hidrokarbon serta industri di pihak lain. Muncul kelas baru
pengusaha pemasok barang dan jasa diseput sebagai kontraktor sebagai mitra
pemerintah dan mitra pemodal besar. Sebagian besar sumber ekonomi disalurkan
ke Aceh melalui APBN dan APBD yang orang-orang ini berkepntingan dalam politik lokal, jumlah
kontraktor ini mencapai ribuan, para purnawirawan juga
Di tempat lain sejak tahun 1980an muncul advokasi bagi kaum miskin
keturunan, Beberapa sekolah kegamaan dibayar oleh negara dan hanya beberapa
yang bekerja untuk Depag dan MUI yang penghidupannya tergantung pada
pemerintah.
Pemilu 1999
menjadi kekuatan politik terbesar di Aceh sejak pemilu 1987. Sebelum itu, Golkar
setelah pemerintah mengakhiri operasi militer khusus pada bualn Agustus 1998,
Kabupaten Pidie dan Aceh Utara, dan hanya setengah memilih di Aceh Timur.
dari luar daerah-daerah itu. DPRD yang terbentuk pada 5 Oktober 1999
mempunyai 14 kursi PPP, sembilan PAN, delapan golkar, enam PDIP, dan 11
Setelah merbut kursi ketua DPRD dan sukses mendongkel gubernur dari
jabatannya, partai PPP yang dulu (agak) oposisional tentu saja merasa dirinya
berada dalam posisi yang kuat utnuk merebut kursi gubernur. Bahwa mereka
akhirnya dipecundangi oleh orang kuat Golkar dan mantan tentara T.Johan lebih
merek. Tentu saja uang memainkan peranna penting dalam pemilihan gubernur.
para anggota yang sikapnya kurang jelas. Abdyullah Puteh terpilih dalam dua
putaran pemilu pada sebuah sidang istemewa DPRD yang diselenggarakan pada 4
sedikit kurang dari 50 persen plus satu yang di jadikan syarat. Dua pasangan yang
lain masing-masing mmeperoleh 14 dan 9 suara, dengan 5 suara tidak sah dan satu
No.22/1999) menyatakan bahwa para calon gubernur dan wakil gubernur harus
mencalonkan diri bersama-sama dlam satu paket untuk memastikan agar mereka
bisa bekerja sama. Setiap pasangan yang memenuhi kriteria seleksi diizinkan
memilih dari antara pasangan-pasangan bakal calon ini siapa yang mereka ingin
diserahkan sebuah voting rahasia dalam DPRD untuk menentukan siapa pasangan
pemenangnya.
Pada waktu seleksi bakal calon di tutup pada bulan sepetember 1999, ada
enam pasangan calon gubernur yang dipertaruhkan, atau lima nama-nama serius
DPRD. Kelima orang itu adalah birokrat atau manmtan birokrat, yang telah
merek adalah:
1. Ir. Abdullah Puteh (1948) dari Aceh Timur, aktivis Golkar 2. Drs. A. Malik Raden (1945) dari Aceh
Besar, kepala Kanwil Departemen
pendidikan
Hanya dua dari lima nama dia atas yang aktif dalam partai politik. Tetapi
Karena terlalu kecil untuk mengincar kursi gubernur , partai ini berharap setidak-
tidaknya bias meraih kursi wakil gubernur, dan mula-mula menyiapkan empat
Kemudian muncul ketidak sepakatan mengenai calon gubernur mana yang harus
mereka pilih untuk digandeng. Beberapa anggota lebih menyukai Abdullah Puteh
yang didukung PAN itu memecah belah suara PAN persis sebagaimana suara PPP
juga terpecah-belah
berbasis kabupaten yang sama. Malik Raden, misalnya , mestinya sudah bias
merangkul teman dengan jalan memberikan fasilitas-fasilitas pada para kontraktor
berbagai organisasi Islam pada tahun 1970-an. Tetapi suara PPP yang terpecah-
belah, dan kehadiran dua calon lain dari Aceh besar, memperlemahkan
antara lain sebagai ketua persatuan sepak bola provinsi , tetapi basis dukungannya
di Pidie , kabupaten yang hanya mempunyai enam anggota DPRD , terlalu kecil
suara bagi kelima pasang bakal calon yang dipimpin oleh nama-nama di atas
untuk menyeleksi tiga pasangan terkuat. Yang tersisa adalah Abdullah Puteh
Mereka menikmati dukungan lintas partai terbesar. Lima dari keenam faksi
mendapatkan empat dan tiga suara. Struktur pemerintahan yang dihadapi oleh
gubernur, serta memberikan control lebih besar atas uang pada daerah-daerah.
Konflik di Aceh juga membuahkan dua undang-undang khusus untuk Aceh (UU
kabupaten membuat daerah-daerah itu lebih efektif dan demokratis atau tidak.
Seorang bupati yang memgang kendali lebih besar atas uang bias menjadi raja
militer. Syarif Hidayat telah menunjukkan bagaimana di Riau , Banten, dan Nusa
demokratis dalam pemilu-pemilu utama di Medan dan Jakarta pada tahun 2000
Orde Baru.
sekarang semua kantor iyu, kecuali dua, dibubarkan dan diganti dengan dinas-
untuk bebean gaji ekstra melalui suatu block grant tahunan sebesar sekitar 300
milyar atau dana alokasi umum. Sementara tugas-tugas khusus seperti pendidikan
dan kesehatan didanai melalui grant lain (dana alokasi khusus). Yang penting
adalah penerimaan minyak dan gas yang meningkat secara luar biasa di bawah
UUNI 25/1999.
perjalanan darat antara Aceh dan dunia luar. Orde baru telah membuat Aceh
menjadi tidak lebih dari pedalaman bagi medan di sumatera utara. Rute
alternative paling mudah ke Medan adalah kapal Pelni yang jaln 3 kali seminggu
daan penerbangan garuda sekali sehari dengan booking 737-300 kursi pesawat
dari Medan selalu sulit diperoleh setelah Medan penerbangan banyak. Karena
bukan dengan membuka rute udara Medan bagi sesuatu perusahaan penerbangan
Ny. Chairunnisa Said nama itu di ambil dari gunung seulawah, yang menjulang di
langit ibukotaprovinsi, banda aceh, diapit di tiap-tiap sisi oleh Aceh Besar dan
Pidie, dua tempat kelahiran budaya Aceh itu juga nama pesawat Dakota yang
masih di anggap cikal bakal Garuda Indonesia Airways. Tujuh bulan kemudian
pada 28 januari 2002, perusahaan ini secara resmi berubah nama menjadi PT
Seulawah NAD Air, karena alas an-alasan yang tidak jelas, tetapi yang jelas
menyewa sebuah Boeing 737-300 dari stansmile group Bhd, yang bermarkas
mengeluarkan sertifikat operasi gubernur puteh merasa sudah tiba saatnya untuk
Seulawah NAD Air adalah sebuah perusahaan swasta. Dua dari anggota
komisarisnya adalah pejabat tinggiprovinsi, tetapi KTP yang dikutip dalam akta
perdana dari bandara Blang Bintang, Banda Aceh dan dadakan upacara
spektakuler pada 25 september 2002 dan diramaikan oleh 300 penar dan untuk
mulai dua hari kemudian, dua kali sehari ke Medan dan dua kali per minggu ke
Jakarta dan harga tiket pun diberi sedikit harga di bawah garuda sehinga
banda Aceh. Agam Patra seorang kontraktor dan teman dekat Gubernur Puteh,
tak lama kemudian di tunjuk sebagai agen tunggal penjualan tiket seulawah NAD
di ibu kota provinsi. Ini adalah awal mula kesulitan dan Sam Walean, yang sudah
terlanjur berjanji pada perusahaan lain untuk menunjuk merekan sebagai agen
tunggal dan janjji itu tidak lagi bias dipenuhi. Ketergesa-gesaan dan kolusi tidak
oleh perusahaan swasta yang di pimpin oleh Sam Walean. Pada 31 oktober 2002,
belum satu bulan setelah operasi di mulai, gubernur Puteh memberi surat kepada
Sam Wilean yang berisi perintah untuk menransfer uang penjualan tiket ke
rekening pribadinya serta Usman Budiman akan tetapi Sam tidak merespon surat
komisarisnya di Jakarta yang memanggil para peserta hanya melalui pia telpon
dan akhirnya pertemuan itu menjadi rapat umum yang memutuskan menghentikan
Sam WIleam sebagai direktur utama dan di gantikan dengan mantan direktur
Garuda, M. Supomo, yang kenal baik dengan gubernur Puteh yang tak lama
tersebut sebagai pegawai sawasta dan bukan sebagai pegawai negeri dan ia juga
menuduh Abdullah PUteh dan Usman Budiman secara tidak sah memerintah uang
membuat mereka takut. Mereka menyebar retorika dengan keras dan mulai melobi
mereka menungkapkan bahwa dari semua peemgang saham itu baru Aceh yang
pengacara mereka dan secara pribadi mereka meminta Sam Wileam menarik
tuduhan. Dan karena sudah mendapatkan angina Sam wileam meminta berdamai
pada ketika di bawa Sam Wilean pengeluaran gaji meleldak dari Rp 150 juta
penjualaaan tiket medan sebesar Rp 200 juta. Perusahaan itu juga melamai
persaingan sengit di rute medan Jakarta. Pada awal maret 2003 outstanding
payments kepada transmile group Bhd untuk sewa pesawat terbang dan pada
bahwa ia sama sekali tidak tahu menau. Seulawah NAD Air sekarang jelas terlalu
di bebani hutang untuk bias beroperasi lagi ia juga masih berhutang kepada Sam
Wilean karena manarik kembali pengaduan kepada Abdullah Puteh dan kawan-
kawan. Selain itu adalah mustahil jika mengalihkan hutang sebnyak itu ke
provinsi sebagaimana biasa dilakukan pada masa lau. Para anggota DPRD dan
lawan-lawan Abdullah Puteh sudah kehilangan kesabaran untuk menghadapi
perusahaan itu PT Seulawah NAD Air bangkrut. Salah satu cara yang masih tetap
terbuka adalah membebankan hutang itu pada sesuatu proyek khusus atau darurat
mestinya ini udah dilakukan mengingat pemegang kuncinya adalah Thantwi Ishak
Marlinda Purnomo (1964), istri kedua Abdullah Puteh, merasa dia tidak
berbuat sesuatu bagi rakyat Aceh. Ia merasa kedudukan- kedudukan formal yang
ia pegang, sebagai ketua PKK dan Dewan Kerajinan daerah, tidak memberikan
penderitaan masyarakat tentu saja mereka menyambut baik ide-ide baru itu, dan