Disusun untuk Memenuhi Tugas Critical Journal Review Mata Kuliah Pendidikan
Nilai dan Moral pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nim : 3182111021
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sembahkan kepada Allah SWT, yang senantiasa memberkahi
rahmad dan karnia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Critical Jurnal Review (CJR) tepat pada waktunya, adapun tugas ini dikerjakan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Nilai dan Moral.
Penulis sudah berusaha menyusun CJR ini dengan sebaik-baiknya, tetapi manusia
tidak mungkin lepas dari segala kekurangan dan kekhilafan, pasti masih ada
kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Penulis sangat
mengharapkan berbagai kritikkan dan masukkan yang sifatnya membangun agar
CJR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, penulis berharap semoga CJR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca, serta CJR ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 15
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun alasan saya untuk mereview artikel jurnal ini, karena ini merupakan
pilihan tema yang telah di berikan oleh dosen pengampu mata kuliah, selain
itu saya tertarik untuk mengetahui bagaimana teori perkembangan moral dan
model pendidikan moral yang berpengaruh pada pendidikan nilai pada anak.
1
2
Dalam Critical Jurnal Review ini ada beberapa batasan, dimana memilih
batasan ejaan, isi, dan sistematika dilihat pada jurnal “Teori Perkembangan
Moral dan Model Pendidikan Moral”.
2
3
BAB II
A. Identitas Jurnal
1. Jurnal Utama
E-ISSN : 2502-2903
2. Jurnal Pembanding
3
4
E-ISSN : 2355-8539
B. Ringakasan Jurnal
1. Pendahuluan
2. Kajian Teori
Jean Piaget meneliti moral judgment pada anak, dan menulis buku
berjudul “The Moral Judgment of The Child“ pada tahun 1932. Penelitian
Piaget kemudian dikembangkan oleh Lawrence Kohlberg pada tahun
1970-an. Teori Kohlberg mengenai Moral Reasoning atau Cognitive
Model of Moral Development mendapatkan banyak perhatian dan
memberikan pengaruh pada penelitian-penelitian mengenai
perkembangan moral. Tetapi, tentu saja teori Kohlberg tidak lepas dari
kritik. Carol Gilligan, seorang feminis misalnya, menyampaikan kritik
pada artikelnya yang cukup berpengaruh di Harvard Educational Review
pada tahun 1997 dan buku best-sellernya In a Different Voice pada tahun
1982. Gilligan mengklaim bahwa moralitas perempuan secara kualitatif
berbeda dibanding moralitas laki-laki. Menurutnya, prinsip moral
reasoning perempuan adalah ethic of care, sedangkan laki-laki adalah
ethic of justice (Walker, 2006). Gilligan mengkritik bahwa Kohlberg
hanya membatasi diri pada pada prinsip keadilan (ethic of justice), dan
bersifat diskriminatif karena tidak mempertimbangkan perbedaan gender.
Kritik lain disampaikan oleh Eliot Turiel dengan social cognitive domain
theory. Dalam beberapa hal, antara Kohlberg (structural-development
theory) dan Turiel (social-cognitive domain perspectives) sebenarnya
memiliki beberapa kesamaan. Keduannya menyampaikan bahwa
perkembangan moral akan lebih baik dipahami dengan menganalisa
moral judgment. Emosi dianggap terpisah dan tidak memotivasi kekuatan
moral judgment, sedangkan perilaku dianggap hasil dari moral judgment.
Keduanya juga menganggap bahwa moralitas terbentuk bukan karena
interaksi individu dan lingkungannya. Kritik berikutnya muncul dari
kalangan cultural psychology, kritik terhadap klaim bahwa terdapat
prinsip-prinsip moral yang bersifat universal, seperti yang disampaikan
oleh Jean Piaget, Lawrence Kohlberg, Gilligan, ataupun Elliot Turiel.
Cultural psychology memegang premis bahwa proses kultural dan proses
5
6
3. Metodologi Penelitian
6
7
4. Pembahasan
Model integrative moral education dari Narvaez terdiri dari tiga ide
dasar. Pertama, bahwa pengembangan moral berarti pengembangan
moral expertise. Implikasinya adalah guru harus mengajarkan proses dan
keterampilan perilaku moral dan guru harus mengajarkan baik moral
virtue ataupun moral reasoning. Kedua, pendidikan moral bersifat
transfor-matif dan interaktif. Implikasinya, guru harus mensetting
struktur lingkungan dengan baik sehingga dapat meningkatkan moral
intuition dan guru harus merancang instruksi yang dapat mendorong
siswa menjadi lebih kompeten dalam ethical know-how. Ketiga,
karakteristik alamiah manusia besifat kooperatif dan aktualisasi diri.
Implikasinya, guru harus membantu menciptakan komunitas baik di
dalam maupun di luar sekolah dan guru harus meningkatkan kemampuan
regulasi diri siswa dan komunitas.
7
8
BAB III
PEMBAHASAN
Mengenai Topik ataupun judul dari Jurnal tersebut cukup relavan dan
menjelaskan materi yang disajikan menjadi isi berdasarkan judul ataupun
tema yang digunakan peneliti. Pada jurnal pertama, dapat dilihat bahwa
peneliti menekankan pada teori perkembangan moral dan model pendidikan
moral, dimana peneliti memfokuskan pada berbagai pandangan mengenai
teori-teori yang dikemukakan oleh ilmuan beberapa diantaranya Jean Piaget,
Lawrence Kohlberg, Gilligan, Elliot Turiel dan masih banyak lagi. Dimana
peneliti secara gamblang menjelaskan berbagai perbedaan pendapat, pro dan
kontra para ilmuan di dalam membantu perkembangan moral anak, hingga
sampai pada pembahasan Narvaez yang memberikan dua model pendidikan
moral bagi peserta didik yang hal tersebut tentu sejalan dengan pendidikan
nilai karakter pada peserta didik.
Sedangkan pada jurnal kedua, titik fokus peneliti pada perkembangan moral
pada anak yang lebih menekankan langkah dan tindakan yang harus di
lakukan orangtua maupun guru untuk dapat memahami tumbuh kembang
dan perkembangan anak berdasrkan usianya sehingga dapat menyesuaikan
model pendidikan bagaimana yang seharusnya diterapkan agar anak tidak
menghilangkan cara bertingkah laku, moral, adat-kebiasaan dan tatanan
beretika dalam bermasyarakat.
8
9
Pada jurnal utama, peneliti banyak mengambil kajian teori dari berbagai
ilmuan. Sehingga informasi, pro dan kontra sangat banyak kita dapatkan
dari jurnal utama. Walaupun peneliti tidak menulis cakupan teori pada point
yang berbeda. Dalam artian peneliti menyatukan bagian kajian teori di
dalam pembahasan dan kajian tersbut sangat luas, peneliti melihat
pandangan dari Jean Piaget, Lawrence Kohlberg, Gilligan, Elliot Turiel dan
pandangan dari Narvaez.
9
10
Sementara pada jurnal kedua, peneliti berfokus pada teori yang dicetuskan
oleh Jean Piaget yang secara lebih luas di kembangkan oleh Lawrence
Kohlberg dalam 3 tahapan dengan 6 metode pendekatan.
10
11
Pada jurnal pertama, adapun yang menjadi kesimpulan dan saran serta
implikasinya dimana peneliti menjabarkan sebanyak 12 poin yang mengacu
kepada stategi tenaga pendidik dalam hal ini guru, guna mewujudkan
pendidikan nilai karakter peserta didik. Selain itu juga peneliti menjelaskan
bahwa ada tiga model pendidikan moral yang dapat digunakan guru untuk
membantu perkembangan moral anak, diantaranya yaitu: Pertama, bahwa
pengembangan moral berarti pengembangan moral expertise. Implikasinya
adalah guru harus mengajarkan proses dan keterampilan perilaku moral dan
guru harus mengajarkan baik moral virtue atau-pun moral reasoning. Kedua,
pendidikan moral bersifat transfor-matif dan interaktif. Implikasinya, guru
harus mensetting struktur lingkungan dengan baik sehingga dapat
meningkatkan moral intuition dan guru harus merancang instruksi yang da-
pat mendorong siswa menjadi lebih kompeten dalam ethical know-how.
Ketiga, karakteristik alamiah manusia besifat kooperatif dan aktualisasi diri.
Implikasinya, guru harus membantu menciptakan komunitas baik di dalam
maupun di luar sekolah dan guru harus meningkatkan kemampuan regulasi
diri siswa dan komunitas.
11
12
G. Kritikan lain
12
13
13
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
16
DAFTAR PUSTAKA
16