DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
KELAS BK REGULER D
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
JURUSAN PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN
BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................1
A. Latar Belakang................................................................1
B. Tujuan .............................................................................1
C. Manfaat ...........................................................................1
D. Identitas
…………………………………………………1
BAB IV PENUTUP...........................................................20
A. Kesimpulan...................................................................20
B. Saran..............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
A. TUJUAN PENULISAN
B. MANFAAT PENULISAN
C. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
1. Judul :
Modul
Pembelajaran
Kognitif
2. Penulis :
Sarbini
3. Kota Terbit :
Banjarmasin
4. Tahun Terbit :
2011
5. Tebal Buku :
171 + Cover
6. ISBN
: 979-26-8544-
8
Buku Pembanding
1. Judul
:
Perkembanga
n Peserta
Didik
2. Penulis
: Dra.
Rahmulyani,
M.Pd, Kons
3. Kota Terbit
: Medan
4. Tahun
Terbit : 2018
5. Tebal
Buku : 191
+ Cover
6. ISBN
: 978-602-
7938-39-7
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II
MORALITAS MENURUT
PERSPEKTIF TEORI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
MORAL
A. PANDANGAN PIAGET
B. PANDANGAN KOHLBERG
Kohlberg dalam penelitiannya
memberikan subjek penelitiannya dilemma dilemma moral
hipotesis,berupa pertimbangan moral
yang saling beradu mungkin terjadi, dan meminta mereka untuk
menunjukkan apa yang harus dilakukan
si tokoh dan mengapa harus. Kohlberg meminta subjeknya
untuk tidak hanya memutuskan, tetapi
juga membenarkan rangkaian tindakan, Kohlberg bisa
memperoleh ide yang lebih jelas
tentang penalaran dimana keputusan moral subjek didasarkan.
Bagi Kohlberg (1969;1976, dalam
Back 1989) dan pembuat teori perkembangan lainnya
( Damon 1977 dan Salman 1977, Beck
1989) telah berargumentasi bahwa perkembangan moralitas
Bergantung kepada kognitif dan
keterampilan keterampilan pemilihan pandangan pada cara
spesifik.
Setiap tahapan moralitas di asumsikan
menuntut pemerolehan kognitif tertentu dan tahap tahap
Pemilihan pandangan. Namun
membuat teori perkembangan kognitif juga percaya bahwa
Perkembangan moral tidak sepenuhnya
dikurangi sampai pada segi segi pertumbuhan
Kognitif lainnya.
Pemahaman moral diasumsikan
melibatkan beberapa pengorganisasian ulang kognitif
tambahan yang seluruhnya unik
terhadap domain moral. Sebagai akibatnya, Kohlberg dan
lainnya telah menghipotesiskan bahwa
tahap tahap pemilihan pandangan dari kognitif
adalah penting tapi bukan kondisi yang
mencukupi, juga berlalu terhadap perkembangan
moralitas. Jika Kohlberg benar bahwa
asumsi yang penting, tapi tidak mencakupi, juga
berlaku terhadap terhadap
perkembangan moral maka kematangan moral tidak hanya
sejajar
tetapi juga ketinggalan dari
pemerolehan tahap kognitif dan pemilihan pandangan yang
tetapi tidak pernah mendahuluinya.
BAB III
KONSEP PERKEMBANGAN
DAN PERTIMBANGAN
MORAL
B. PERTIMBANGAN MORAL
Pertimbangan merupakan
suatu urusan kompleks terutama kalau berhadapan dengan
adanya dilema moral. Untuk
melakukan pertimbangan moral diperlukan adanya
kemampuan menganalisi keadaan
keadaan yang berbeda berdasarkan kriteria prinsip maupun
standard yang diakui oleh umum, yang
konsisten bukan atas dasar situasi tertentu atau
pertimbangan tentatife semata sehingga
menimbulkan suatu kesimpulan tentang karakter
moralitas. Pertimbangan moral sangat
bergantung kepada perhatian, akan tetapi pertimbangan
moral juga tidak lepas dari tuntutan
tuntutan intelektual. Untuk melakukan pertimbangan
moral diperlukan pengetahuan moral
yang memadai tentang sesuatu.
BAB IV
TEORI PERTIMBANGAN
MORAL KOHLBERT
A. TAHAP PERTIMBANGAN
MORAL
2. Tingkat Konvensional
Pada tingkatan ini memenuhi
harapan harapan keluarga, kelompok atau bangsa
dianggap sebagai sesuatu yang
berharga pada dirinya sendiri, tidak peduli akibat akibat
yang langsung dan yang
kelihatan. Sikap ini bukan hanya mau menyesuaikan diri
dengan harapan harapan orang
tertentu atau ketertiban sosial, tetapi sikap ingin
loyal, sikap ingin menjaga,
menunjang dan memberi pembenaran pada ketertiban
itu dan sikap ingin
mengidentifikasikan diri dengan orang lain yang ada di
sekitarnya.
A. TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF UNTUK
PEMBELAJARAN MORAL
Moralitas individu
dapat dipengaruhi oleh pengetahuan moral, kuantitas dan
kualitas pengetahuan nilai
moral,serta tidak selalu menjamin kualitas
perilaku seseorang sehingga tidak
selalu berkolerasi akan tetapi dapat membantu
perkembangan moral. Karena
pengetahuan yang mampu mempengaruhi seseorang
dan pengetahuan merupakan awal
dari perubahan perilaku.
Berdasarkan teori
perkembangan kognitif, maka perkembangan tahap kognitif
Moral menurut Kohlberg terdiri
dari 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat
Prekonvensional
a. Tahap pertama
berorientasi
pada hukuman
dan kepatuhan
b. Tahap kedua
berorientasi
pada relativis
instrumental
2. Tingkatan
Konvensional
a. Tahap 3
berorientasi
tahap
konformitas
terhadap citra
stereotype
mayoritas
b. Tahap 4
berorientasi
pada
ketertiban
hokum
3. Tingkat
Postkonvensiona
l
a. Tahap 5
berorientasi
pada kontrak
sosial
legalistis
b. Tahap 6
berorientasi
pada asas etika
universal
Perkembangan moral
kognitif emikian di alami oleh seorang dalam setiap
pertimbangan moral yang
dilakukan terhadap sesuatu hal, termasuk masalah
moral dan sosial, tidak terlepas
dari pertimbangan moral yang menjadi landasan
orientasi penilaian moralnya.
Karena tahapan perkembangan moral merupakan
satu sistem yang terorganisir,
yang memperkuat sekaligus mengarahkan kepada
keputusan keputusan moral
tertentu.
B. KONSEP PERKEMBANGAN
KOGNITIF UNTUK
PEMBELAJARAN MORAL
Konsep dalam
pembelajaran moral ini disebut, kognitif karena mengakui
bahwa
Pendidikan moral didasarkan
pada stimulasi berpikir aktif terhadap isu isu dan
keputusan moral. Disebut sebagai
perkembangan karena memandang tujuan
pendidikan moral adalah sebagai
upaya mengembangkan penalaran dan pertimbangan
moral adalah melalui tingkatan
dan tahapn moral.
Bebrapa konsep
perkembangan kognitif yang dapat dijadikan acuan untuk
pembelajaran moral adalah
bahwa;
1 Moilaritas
Perkembangan molaritas
seseorang terletak pada kenyataannya