Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN

Skor Nilai :

“Psikologi Pendidikan dan Psikologi Pendidikan dalam Perspektif


Baru “

Disusun Oleh :

Nama : Erika Uly Artho Tampubolon (3202331003)

Irfan Yeyasa Situmorang

Khairunisa (3202431016)

Dosen Pengampu : Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat TUHAN YME, atas semua rahmat

nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan, Sehingga kami dapat menyelesaikan

Tugas CRITICAL BOOK REPORT ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana

tepat pada waktunya. Dan kami beri judul “ Psikologi Pendidikan dan Psikologi

Pendidikan dalam Perspektif Baru. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang

bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan

dalam pembuatan makalah ini. Semoga TUHAN YME senantiasa menyertai segala

usaha yang kita lakukan. Amin.

Rantauprapat, 28 Februari 2020

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................1
1.2 Tujuan CBR.................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat CBR..................................................................................................................1
1.4 Identitas Buku Yang Di Review............................................................................1
BAB II................................................................................................................................................. 3
RINGKASAN ISI BUKU.................................................................................................................3
2.1 Ringkasan Buku Utama............................................................................................3
2.2 Ringkasan Buku Pembanding.............................................................................11
BAB III............................................................................................................................................. 23
PEMBAHASAN............................................................................................................................. 23
3.1 Pembahasan Isi Buku.............................................................................................23
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku.....................................................................24
BAB IV............................................................................................................................................. 27
PENUTUP....................................................................................................................................... 27
4.1 Kesimpulan................................................................................................................. 27
4.2 Saran.............................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji
kemampuan dalam meringkas dan menganalisis serta menyelesaikan
masalah dalam dua buah buku dan membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah buku yang dianalisis.
Seringkali kita bingung dalam memilih buku untuk sebagai bahan
acuan dalam belajar yang mudah dipahami. Terkadang kita hanya memilih
satu buku saja tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Oleh karena itu
penulis mereview buku Psikologi Pendidikan ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku mengenai Psikologi Pendidikan.

1.2Tujuan CBR
Alasan dibuatnya Critical Book Review ini adalah untuk :
1. Penyelesaian tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2. Menambah wawasan tentang Psikologi pendidikan.
3. Meningkatkan keterampilan dalam mereview CBR.
4. Menguatkan Argumen isi Buku mengenai Psikologi Pendidikan

1.3Manfaat CBR
Adapun manfaat dengan membuat CBR adalah:
1. Untuk menambah wawasan serta melatih keterampilan mahasiswa
dalam mengkritisi isi buku.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku, serta
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan buku tersebut

1.4Identitas Buku Yang Di Review


1. Buku Utama
a. Judul : Psikologi Pendidikan
b. Edisi : 3

1
c. pengarang : Prof. Dr. Sofyan S. Willis
d. penerbit : Alvabeta
e. kota terbit : Bandung
f. tahun terbit : 2018
g. isbn : 978-602-9328-71-4

2. Buku Pembanding
a. Judul Buku : Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru
b. Edisi : 1
c. Pengarang : Purwa Almaja Prawira
d. Penerbit : Ar-Ruzz Media
e. Kota Terbit : Jogyakarta
f. Tahun Terbit : 2016
g. ISBN : 978-979-25-4903-4

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1Ringkasan Buku Utama


Bab 1 Pendahuluan
1. Pemahaman tentang psikologi pendidikan
a.hakikat belajar pada anak
Hidup manusia penuh dengan intersksi dengan lingkungannya.
Setiap individu mengembangkan perilaku sebagai hasil belajarnya dan
penyesuaian diri yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat. Belajar mulai sejak anak lahir dan mungkin
dalam masa prenatal (masa sebelum lahir kedunia).Belajar itu terus-
menerus (continuous). Artinya, tiada hari bagi anak kecuali belajar,
termasuk berkhayal tentang sesuatu, berarti dia mempelajari suatu rencana
hidup, ciptaanya tujuan hidupnya, dan pemikiran tentang lingkungannya
dan sebagainya.
Belajar yang sebenarnya mulai pada periode lima tahun pertama,
hingga tiap periode perkembangan sampai dewasa. Bukan berarti pada
masa dewasa terhenti untuk belajar. Bahkan belajar itu terus menerus
hingga manusia masuk ke liang kubur. Bahkan islam mengajarkan
“tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang kubur”.
b.Pengertian Pendidikan
Pendidikan sering disebut sebagai proses dan hasil. Walaupun
demikian, pengertian pendidikan (education) adalah melayani manusia
dalam hubungannya dengan manusia lain secara terus menerus dalam
kehidupannya dengan manusia lain secara terus menerus dalam
kehidupannya yang efektif ( crow and crow, 1948: 3). Sedangkan
pendidikan secara umum adalah proses pendewasaan individu melalui
pengalaman hidup. Di dalam proses ini individu melakukan berbagai
aktivitas yang dinamakan pengalaman atau belajar yang membentuk
berbagai hal mulai dari berfikir,bergerak, merasa, berbicara, bahkan
bermimpi sekalipun.

3
Melakukan pendidikan manusia distimulasi untuk berpikir,
menghargai, dan berbuat.Untuk berfikir, dan berbuat serta menghargai
yang berkualitas, maka manusia dituntut untuk mendapatkan pendidikan
yang tinggi.Makin tinggi pendidikan makin baik aktivitasnya. Dengan kata
lain, semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi tingkat kreativitasnya,
sebaliknya semakin rendah pendidikan, semakin rendah tingkat
kreativitasnya.
c.pengertian bimbingan dan konseling
bimbingan dan konseling belum begitu pesat perkembangannya
walaupun sejak tahun 60-an sudah didatangkan dari amerika serikat. Hal
itu disebabkan beberapa hal, antara lain: 1. Luasnya wilayah indonesia
sehingga perkembangannya tidak merata, 2. Kurangnya tenaga ahli yang
dapat menyebarkan ilmu itu ke seluruh indonesia, 3. Kurangnya minat para
pejabat sekolah tentang ilmu ini.
d.pengertian psikologi
psikologi dapat diartikan secara umum sebagai ilmu yang
mencari penjelasan dan keterangan tentang pengalaman dan perilaku
organisme terutama manusia. melalui psikologi, struktur dari binatang dan
manusia dipelajari, diorganisasi, dan ditafsirkan. Psikologi sangat erat
dengan manusia yang berhubungan dengan berpikir, berperasaan, dan
perbuatan sebagai hasil dari faktor bawaan dan yang dipelajari dari
lingkungan atau sebagai reaksi terhadap lingkungan itu yang dinamakan
penyesuaian diri.
Bab 2 Pengertian Psikologi Pendidikan
Pengertian psikologi pendidikan (educational psychology)
secara luas dapat diterangkan sebagai ilmu psikologi yang
menjelaskan dan menerangkan pengamalan belajar dari individu-
individu sebagaimana kemajuannya kedalam kemajuan pendidikan
yang dialaminya dari sejak lahir hingga umur tua.
Psikologi pendidikan merupakan ilmu yang rekative masih
muda, yang menggambarkan pentingnya bidang psikologi bagi dunia

4
pendidikan dan mata mata pelajaran (subject matter) cepat dapat
mengembangkan materi dari subjek matter itu.

Perkembangan Anak
1. Perkembangan dilandasi nilai-nilai
Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi
anak atau peserta didik ke arah pencapaian kedewasaan.
a. Nilai-nilai rohaniah : menyangkut nilai keagamaan, rasa cinta
terhadap bangsa dan tanah air dan cinta sesama manusia.
b. Pertumbuhan jasmaniah : mengarah pada kesehatan badan.
c. Perkembangan intelektual : berhubungan dengan kecerdasan
atau kepintaran.
d. Nilai-nilai sosial
e. Nilai adat istiadat di masyarakat : nilai-nilai ini untuk
melindungi dan menjaga suatu suku agar tidak punah di telan
masa.
f. Perkembangan emosional
2. Sejarah psikologi Perkembangan
Dari undang-undang mengenai pendidikan nasional dapat
diuraikan berbagai hal, tentang manusia indonesia seutuhnya.
a. Beriman dan bertaqwa dan berbudi pekerti luhur
b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan
c. Kesehatan jasmani dan rohani
d. Kepribadian mantap dan mandiri
e. Bertanggung jawab kepada masyarakat dan kebangsaan
3. Potensi anak
Anak dipandang oleh islam memiliki potensi yang sering
disebut fitrah yang sifatnya suci. Fitrah ini harus dikembangkan
sebaik-baiknya di keluarga, sekolah madrasah, dan masyarakat.

5
4. Pendidikan Anak
Upaya yang amat penting dalam pendidikan anak adalah
pada masa kanak-kanak yang berkisar 2-5 tahun. Beberapa alasan
dikemukakan oleh para pakar adalah :
1. Masa ini merupakan dasar bagi perkembangan potensi
intelektual,emosional,sosial,dan moral regilius.
2. Sosialisasi amat bermakna pada masa ini,
3. Berbagai pengaruh lingkungan sangat mudah mempengaruhi
anak pada masa ini.
5. pendidikan islam
Islam telah lama mengembangkan teori pendidikan anak
berdasarkan pandangan:
1. Kehidupan anak adalah suatu tahapan dalam perkembangan
manusia. maka untuk mengenali anak haruslah memperhatikan
tahapan-tahapan perkembangan sebelumnya, maupun tahapan
kehidupannya kelak yang menempuh jalan lurus dan harus
menuju ridho allah.
2. Menurut pandangan islam, anak adalah amanah yang di titipkan
kepadan orang tuanya. Pandangan ini menyiratkan ada
keterkaitan eksistensi anak dengan khaliknya.
6. Tujuan Mempelajari psikologi perkembangan
1. untuk mengetahui seluk beluk perilaku anak dalam
berinteraksi dengan temannya, dan dengan orang lain
terutama dengan keluarganya.
2. memudahkan penggunaan metode pendidikan terhadap
anak.
3. memudahkan perilaku anak dan remaja yang sedang
dalam proses perkembangan, perlu dikuasai berbagai
metode psikologi pendidikan.
7. Pendidikan anak dan remaja
Mengenai pendidikan remaja, diistilahkan oleh Havighurst
(1961) sebagai tugas perkembangan individu.Pada setiap periode

6
perkembanagn terdapat sejumlahh tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan.
1. Memperoleh sejumlah norma-norma dan nilai-nilai
2. Belajar memiliki peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
masing-masing.
3. Menerima kenyataan jasmaniah serta dapat menggunakannya
secara efektif dan merasa puas terhadap keadaan tersebut.
4. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orang tau dan
orang dewasa lainnya.
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang
sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
7. Memperoleh informasi tentang perkawinan dan mempersiapkannya
8. Mengembangkakn kecakapan intelektual dan konsep-konep
tentang kehidupan bermasyarakat.
9. Memiliki konsep-konsep tentang tingkah laku sosial yang perlu
untuk kehidupan bermasyarakat.

Bab 3 Potensi-Potensi Belajar


1. Intelegensi
Perkembangan Intelektual , mengenai ini banyak faktor yang
menentukannya.
a. Faktor nutrisi
b. Stimulasi : pemberian pendidikan yang baik kepada anak oleh
oranng tua.
c. Sarana : alat-alat yang dapat mendukung pendidikan anak.
Adapun materi belajar untuk meningkatkan intelegensi adalah
sebagai berikut :
a. Audio : memperbesar dan memperjelas pendengaran sehingga lebih
jelas.
b. Visual :memperjelas penglihatan misalnya dengan film.

7
c. Rasa : cara untuk meningkatkan ingatan kita terhadap suatu unsur,
benda, dan lain-lain
d. Cium : untuk menambah ingatan
2. Emosi dan perkembangannya
Perkembangan emosi:
a. Tangisan pertama baby lahir dapat diartikan : - untuk memberi tahu
kepada dunia sekitarnya bahwa bayi sudah ada di dunia, berarti tugas baru
orang tua sudah menunggu. – tangisan pertama bayi dapat diartikan bahwa
dia akan mengalami kesulitan hidup yang terbentang di hadapannya.
b. Masa bayi adalah masa sulit bagi bayi itu, karena dia mengalami
ketaksesuaian antara egonya dengan dunia luar.
c. Masa kanak-kanak inilah masa perkembangan emosi yang pesat dan
bervariasi.
d. Masa anak/remaja, pada masa ini sudah ada pemahaman anak terhadap
dunia luar sehingga egoisme sudah berkurang dibanding pada masa bayi
dan anak-anak.
e. Masa dewasa, pada masa ini emosi sudah stabil.

3. Belajar Emosi Anak dan fase-fase perkembangannya


Emosi adalah bagian penting dari hidup manusia untuk menyatakn
perasaan, seperti rasa sedih, rasa gembira, dan rasa cemas dan
sebagainya.
Berikut ini adalah cara anak belajar emosi:
a. Trial dan eror : coba-coba dan mungkin salah
b. Imitasi : meniru perbuatan orang dewasa
c. Asosiasi atau kondisioning : cara belajar dengan menghubungkan sesuatu
dengan yang lain.
d. Cara belajar emosi dengan latihan atau training.

8
Bab 4 Belajar anak

1. Proses belajar mengajar


Jika terjadi proses belajar belajar di kelas maka guru harus
memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a. Kondisi murid yang terdiri dari psikologi,fisik,emosional,sosial
ekonomi, dan budaya.
b. Kemampuan guru yang terdiri dari pendidikan guru, kecerdasan
guru, menguasai metodik dan ditakdik, banyak memiliki
pengetahuan umum dari hasil bacaannya, dan menguasai dengan
luas mata pelajaran yang diajarkan.
2. Proses belajar dan mengajar (PBM) yang dikendalikan guru
Pada saat guru mengajar, tentu ada interaksi antara murid dengan
guru.Dalam interaksi ini guru berusaha mengubah perilaku muridnya.
Adapun perilaku-perilaku yang akan di ubah itu terdiri dari:
1. Perilaku kognitif ( perilaku yang berhubungan dengan kepintaran
otak)
2. Perilaku afektif ( peilaku berhubungan dengan emosi dan
perasaan)
3. Perilaku motorik (perilaku yang berhubungan denagn gerak
anggota tubuh)
4. Perilaku konatif (kemauan)

Bab 5. Penyesuaian sosial


1. Arti Penyesuaian sosial
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan
manusia indonesia seutuhnya. Aspek terpenting manusia indonesia
seutuhnya di samping aspek lain, adalah kepribadian yang
mantap,mandiri,dan bertanggung jawab. Implikasi pengembangan
aspek ini setuju kepada penyesuaian sosial yang positif, yaitu dapat
mengembangkan diri dan lingkungannya.
2. Penyesuaian Sosial Siswa di sekolah

9
Sekolah adalah tempat siswa mengembangkan intelektual dan
kemampuan berfikir, agar menjadi penerus dalam penguasaan ilmu dan
teknologi.
3. Masalah penyesuaian diri
Penyesuaian diri ialah kemampuan untuk hidup dan bergaul
secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap
dirinya dan terhadap lingkungan.
a. Penyesuaian diri terhadap diri sendiri
b. Penyesuaian diri dalam keluarga
c. Penyesuaian diri di sekolah
d. Penyesuaian diri dalam masyarakat

Bab. 6 Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia


1. Keimanan kepada Allah
Keimanan kepada allah adalah pokok pangkal dari segala persoalan
hidup umat islam. Sebab kira-kira 90% di indonesia ini adalah umat
islam. Tetapi ironisnya banyak di antara mereka yang tidak shalat sebagai
ciri utama umat islam.
2. Kejujuran
Kejujuran adalah kata kunci bagi terlaksananya negara sehingga
mencapai kesejahteraan rakyat.Sampai saat ini sejak kita merdeka belum
pernah rakyat merasakan sejahtera hidupnya, terutama selalu dalam
tekanan ekonomi.
3. Kedisiplinan
Kedisplinan menyangkut giatnya usaha dan memenuhi target serta
waktu yang tepat. Berarti disiplin dalam bekerja dan disiplin waktu.
4. Inovatif
Sifat inovatif perlu dimiliki oleh seorang yang ingin membangun
negara ini.Sifat inovatif juga harus ada di bidang pendidikan. Terutama
guru dalam mengajar jangan hanya mengandalkan apa saja yang ada,
tetapi selalu memperbaharui gaya mengajarnya, memperbaharui alat-alat
peraga pendidikan, sehingga tidak membosankan para siswanya.

10
5. Kreativitas
Sifat kreatif membantu manusia terlepas dari kesulitan. Karena dia
bisa menciptakan sesuatu yang dinilai oleh masyarakat mengembangkan
sesuatu, seperti membuat jalan tembus yang dekat ke kota dari
kampungnya.

2.2Ringkasan Buku Pembanding


Bab 1: Sejarah Dan Perkembangan Psikologi Pendidikan
a. Pendahuluan
Proses pendidikan sesungguhnya telah berlangsung sejak
bayi manusia dilahirkan ke dunia. Sesederhana apa pun bentuk
pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya
pastilah telah menjadi transfer nilai-nilai pendidikan pada anak
tersebut.
b. Psikologi Cabang Ilmu Filsafat
Psikologi berasal dari bahasa yunani psyche yang berarti
jiwa dan logos yang berarti ilmu. Dari kedua kata tersebut,
psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa, psikologi termasuk
dalam cabang ilmu filsafat, yang di pelajari dalam psikologi
adalah hakikat jiwa manusia. Orang yang paling berperan
dalam perkembangan psikologi adalah demokritus. Ia
merupakan filsuf pertama didunia yang memerhatikan
pentingnya pengaruh keluarga terhadap pembentukan
kepribadian anak. Ahli lain selain demokritus adalah plato yang
telah mengembangkan sistem pendidikan dan hubungan dengan
prinsip-prinsip psikologisnya, aristoteles yang percaya pada
teori daya jiwa dan mementingkan proses intelektual, thomas
aquino, J.J Rousseau dengan semboyan “ back to nature”, John
Locke dengan teori tabularasa-nya, dll. Pada tahun 1879,
Wilhelm M. Wundt mendirikan laboratorium psikologi
eksperimen yang pertama didunia, di Leipzig, Jerman. 14 Hasil

11
penelitiannya ditulis dalam beberapa karyanya, diantaranya
berjudul Psysiologische psychologie.
c. Sejarah dan Perkembangan Psikologi Pendidikan
Menurut Chauhan (1979), psikologi pendidikan adalah
suatu proses pendidikan yang mencoba membangun tingkah
laku manusia semenjak berusia muda hingga tercapai tujuan
akhir dari tujuan nasional.
Rintisan kerja dalam psikologi pendidikan dilakukan oleh
Hebart dan Frobel, pada awal abad ke-20 psikologi
berkembang dengan munculnya eksperimen-eksperimen
belajar. Dengan demikian, psikologi pendidikan itu telah
berusia panjang. Namun, kehadiran psikologi pendidikan ini
dalam kancah sunia pendidikan dirasakan belum sebanding
dengan umur sebenarnya.

Bab 2 : Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Sebagai Ilmu


Pengetahuan
a. Pendahuluan
Pada hakikatnya guru adalah pembimbing atau pemimpin siswa
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya
dengan proses pembelajaran. Oleh karena itu, kehadiran dan
penguasaan psikologi pendidikan amat diperlukan agar
pembelajaran pada siswa disekolah dapat berhasil dengan baik.
b. Psikologi sebagai Proses Studi Profesional
Kedudukan ilmu psikologi pendidikan terdapat dalam kurikulum
pendidikan sehingga bagi guru atau calon guru harus mempelajari
ilmu psikologi pendidikan yang merupakan syarat kompetensi
guru. 15.
c. Defenisi Psikologi Pendidikan
Menurut Crow and crow, Psikologi pendidikan adalah penerapan
prinsipprinsip ilmiah tentang reaksi tingkah laku manusia yang
mempengaruhi proses pembelajaran.

12
d. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan, menurut Fudyartanto
(2002) ada 5 cakupan :
 Tinjauan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
anak
 Dasar dan potensi anak didik
 Proses dan teori belajar
 Evaluasi potensi dan hasil belajar
 Membina kesehatan mental dan fisik siswa
e. Psikologi Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan
Psikologi pendidikan dikelompokkan ke dalam tinjauan ilmu
pengetahuan karena telah memenuhi segala apa yang di
persyaratkan sebagai ilmu pengetahuan.
f. Metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan
Sebagai ilmu pengetahuan lazim dalam psikologi pendidikan
sering kali dilakukan penelitian-penelitian ilmiah, yang dilakukan
dengan metode-metode ilmiah, yaitu : metode angket, metode
klinis, metode kasus, metode eksperimen, metode tes, teknik
bimbingan dan konseling, dll.

Bab 3 : Prinsip Sistem Psikologi Dan Sumbangsihnya Dalam


Pendidikan.
a. Sistem Psikologi Daya
Menurut Plato, pada dasarnya jiwa manusia mempunyai
tiga kelompok kemampuan atau daya, yaitu daya berfikir,
daya perasaan. Prinsip dari psikologi 16 daya adalah
adanya daya-daya dalam jiwa manusia. Sedangkan menurut
Aristoteles, psikologi daya pada prinsipnya melibatkan
adanya pengalaman. Kemudian aristoteles merumuskan
hukum asosiasi ingatan, yaitu asosiasi sama saat,
persamaan, perlawanan, perturutan, dan logis.

13
b. Sistem Psikologi Strukturalisme
E.B Tichener (1867-1927) mengemukakan tujuan
psikologi strukturalisme adalah mempelajari mental rill,
bukan konsep perasaan. Prinsip psikologi strukturalisme
pada dasarnya adalah adanya anggapan bahwa jiwa (Mind)
menusia terdiri atas gabungan unsur-unsur jiwa.
c. Sistem Psikologi Fungsionalisme
Sistem ini pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat
oleh William James (1842- 1910) yang berhasil
menerbitkan karyanya yang berjudul The Principles of
Psychology. Pendukung psikologi fungsionalisme
berpendapat bahwa kesadaran mental tidak pasif atau hanya
sebagai penerima saja, tetapi bersifat aktif dalam setiap
situasi.
d. Sistem Psikologi Behaviorisme
Psikologi behaviorisme adalah psikologi tingkah laku dan
menekankan pada tingkah laku, menurut Watson
lingkungan sangatlah penting dibanding dengan faktor-
faktor keturunan dalam menentukan tingkah laku.
e. Sistem Psikologi Analisis
Menurut Freud, untuk mempelajari kehidupan jiwa tidak
cukup hanya mempelajari bagian jiwa yang sadar dan
tingkah laku yang tampak, harus diteliti sampai kebagian
yang tidak sadar, sebab banyak sekali keinginan yang
ditekankan dalam lapisan tidak sadar dan secara terus
menerus memengaruhi tingkah laku manusia.
f. Sistem Psikologi Gesalt
Dalam teori gesalt, adanya kemampuan memproses
informasi merupakan penanda harkat kemanusiaan yang
tertinggi.

14
Bab 4 : Prinsip Dasar Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan pada manusia berhubungan dengan adanya
perubahanperubahan yang terjadi pada aspek biologis, meliputi
anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan dan perkembangan mulai dari
bayi hingga dewasa berjalan selaras. Untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak secara normal diperlukan gizi yang baik dan
cukup.
b. Hereditas
1. Prinsip-prinsip Hereditas :
 Prinsip reproduksi, hereditas yang diturunkan kepada
anak oleh orang tuanya menurut prinsip ini adalah
berbeda satu dengan yang lain. Antara orang tua
dengan keturunannya memiliki ciri yang berbeda-
beda.
 Prinsip konformitas, berdasarkan prinsip ini setiap
jenis atau golongan akan menghasilkan jenisnya
sendiri bukan jenis yang lainnya.
 Prinsip variasi, prinsip ini memberikan landasan
berfikir bahwa selsel benih berisi banyak determinan
yang mempunyai mekanisme percampuran sehingga
menghasilkan perbedaan-perbedaan individual.
2. Mekanisme Hereditas
Mekanisme hereditas merupakan cara-cara pewarisan sifat
orang tua kepada anaknya. 18

c. Hukum Perkembangan Manusia


Hukum-hukum perkembangan manusia yang telah ada
dalam pembahasan psikologi pendidikan, yaitu : hukum tempo
perkembangan, hukum irama perkembangan, hukum atau masa
peka dalam perkembangan, hukum atau teori rekapitulasi

15
perkembangan, hukum teori masa mendatang, hukum teori
eksplorasi.
d. Manfaat Bermain untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Manfaat bermain bagi anak yaitu sebagai pendidikan dan
sebagai alat perawatan.

Bab 5 : Kecerdasan
a. Pengertian Kecerdasan
1. Konsep Kecerdasan Menurut Vernon (1935)
 Kecerdasan ditinjau secara biologis
Ditinjau dari ilmu biologis, kecerdasan
diartikan sebagai kemampuan dasar
manusia yang secara relative diperlukan
untuk penyesuaian diri pada alam sekitar
yang baru. Meskipun, pada kenyataannya
di dunia ini terdapat banyak orang yang
mempunyai kecerdasan yang tinggi tidak
mampu menyesuaikan dirinya pada alam
sekitar dengan baik.
 Kecerdasan ditinjau secara psikologis
Tinjauan psikologis mengenai kecerdasan
merujuk adanya pengaruh-pengaruh rekatif
keturunan dan lingkungan sekitar terhadap
perkembangan kecerdasan individu.
 Kecerdasan ditinjau secara operasional
Secara operasional kecerdasan
didefinisikan dalam pelaksanaan atau
dalam aplikasinya secara operasional
dengan menggunakan istilah-istilah yang
pasti. Definisi kecerdasan secara
operasional memakai pernyataan-
pernyataan dari kondisi-kondisi yang 19

16
diobservasi sehingga pernyataan
kalimatnya berisi terma yang benar dan
salah.
b. Tipe Kecerdasan Manusi
Edward Lee Thorndike (1874-1949) , psikologi
Amerika Serikat, mengklasifikasikan kecerdasan
menjadi tiga tiper yaitu :
 Kecerdasan Riil.
 Kecerdasan abstrak.
 Kecerdasan social.
c. Perkembangan Kecerdasan Dewasa Ini
Pada kenyataannya penelitian kecerdasan pada
individu tidak berhenti sampai di situ. Hingga dewasa
ini, para ahli psikologi terus berupaya melakukan
penelitian-penelitian untuk dapat mengungkapkan
kecerdasan manusia secara lebih lengkap dan sempurna
mengingat arti penting masalah kecerdasan dalam
mengembangkan sumber daya manusia di muka bumi.
Howard Gardner (1993) mengemukakan bahwa
kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur, yaitu :
1. Kecerdasan matematika-logika.
2. Kecerdasan bahasa.
3. Kecerdasan musical.
4. Kecerdasan visual spasi
5. Kecerdasan kinestetik
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
8. Kecerdasan naturalis.
d. Kecerdasan Emosi
Emosi adalah perasaan tertentu yang bergejolak dan
dialami seseorang seta berpengaruh pada kehidupan
manusia. Istilah kecerdasan emosi berakar dari konsep

17
social intelligence, yaitu suatu kemampuan memahami
dan mengatur untuk bertindak secara bijak dalam
hubungan antarmanusia (Thorndike, 1920).
Salover dan Mayer dalam Aisah Indiati (2006)
komponen dasar kecerdasan emosi, emosi diri sendiri,
mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali
emosi orang lain (empati), membina hubungan dengan
orang lain.
e. Kecerdasan Spiritual
Menurut Danar Zohar dan Ian Marshal (2000).
Kecerdasan spiritual adalah menumbuhkan fungsi
manusiawi seseorang sehingga membuat mereka
menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, spontan, dapat
menghadapi perjuangan hidup, menghadapi kecemasan
dan kekhawatiran, dapat menjembatani antara diri
sendiri dan orang lain, seta menjadi lebih cerdas secara
spiritual dan beragama.
f. Atribut Kecerdasan Manusia
G.Stoddar mengemukakan atribut kecerdasan
manusia sebagai berikut :
1. Tingkat kesukaran
2. Tingkat Kompleksitas
3. Tingkat Keabstrakan.
4. Tingkat ekonomis.
5. Tingkat penyesuaian dengan tujuan
6. Tingkat social
7. Tingkat keoriginalan.

Bab 6 : Teori Kecerdasan


Dewasa ini setidaknya telah dikenal empat teori kecerdasan, yaitu:

18
1. Teori Daya
Teori daya menganggap bahwa jiwa terdiri atas daya-daya
yang terpisah. Teori belajar juga mengenal adanya teori daya.
Padahal, belajar oleh ahli psikologi diklasifikasikan ke dalam
kecerdasan seseorang, maka teori daya juga dipandang sebagai
teori kecerdasan. Berdasarkan hasil eksperimen psikologi,
didalam otak manusia, yang disebut daya itu tidak terpisah satu
dengan yang lain. Dengan demikian, terdapat konsep teori daya
yang tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta. Oleh karena
itum teiru daya sekarang ini mulai ditinggalkan orang.
2. Teori Dwi
Faktor Teori dwi factor kali pertama dicetuskan oleh
Charles Spearman, psikologi dari Inggris dan Penulis buku The
Abilities of Man. Ia meneliti abilitas manusia berupa
kemampuan-kemampuan manusia dengan bermacam-macam
tes kemampuan. Ia menganalisi hasil tes dengan melihat
korelasi skornya menggunakan teknik analisis factor. Dari hasil
tentik anallisi factor, Spearman mengusulkan kemampuan
intelektual mempunyai dua factor, yaitu kemampuan-
kemampuan umum yang disebut dengan factor G dan
kemampuan-kemampuan khusus yang disebut factor S.
3. Teori Multifaktor
Menurut teori multifactor, kecerdasan umum itu tidak ada,
yang ada adalah kecerdasan khusus. Hubungan-hubungan
khusus yang dibentuk oleh S dan R tersebut
selanjutnyamembentuk sistem hubungan yang disebut
neurologis. Semakin banyak kemampuan manusia membentuk
hubungan S dan R, hal itu akan menentukan orang semakin
cerdas. Dengan begitu, seseorang dengan ubungan S dan R
yang kecil ia akan memiliki kecerdasan yang kurang.

19
4. Teori Kelompok Faktor
Menurut teori kelompok factor, kecerdasan seseorang tidak
hanya sitentukan oleh satu factor G, tetapi juga oleh beberapa
factor G. setiap factor G mendasari beberapa factor S sehingga
terdapat kelompokkelompok factor, yaitu satu factor G dengan
sejumlah factor S. Tiap-tiap kelompok factor merupakan satu
kelompok kemampuan mental primer. Dengan demikian,
kecerdasan manusia terdiri dari sejumlah factor mental primer
dan setiap factor primer memiliki kesatuan psikologi dan
fungsional sendiri yang mendasati sekelompok operasi mental.
Tiap-tiap factor mental primer relative bebas dari factor mental
primer lainnya.

Bab 7 : Struktur Dan Hierarki Intelek


a. Pendahuluan
Kecerdasan individu tidak tersusun dari hanya satu factor saja,
tetapi banyak factor. Dengan kata lain, kecerdasan individu
mempunyai struktur tertentu yang akan diterangkan pada pembahasan
sub-bab. Struktur intelek itu sendiri terdiri dari beberapa hal dan
operasinya diklasifikasikan sesuai dengan kemampuan masing-
masing.
b. Sturuktur Intelek Individu
Guilford mengajukan tiga dimensi intelek sebagai ganti model
intelek yang ada sebelumnya. Ketiga dimensi intelek yang diajukan
oleh Guilford tersebut adalah:
1. Operasi Intelek, Menurut J.P Guilford, operasi intelek adalah
sesuatu hal yang dikerjakan oleh individu dalam kaitannya
dengan kemampuankemampuan individu mengerjakan sesuatu
pekerjaan atau tugas-tugas.
2. Isi Intelek, Isi intelek menunjukkan hakikat materi atau
informasi sebagai sesuatu hal yang telah dikerjakan oleh
operasi intelek. Menurut Guilford, dimensi isi digolongkan

20
mejadi empat macam, yaitu figural, simbul, semantic, dan
perilaku yang masing-masing golongan tersebut.
3. Hasil Intelek, Dimensi produk atau hasil intelek merupakan
segala sesuatu yang dapat diproduksi oleh suatu operasi dengan
isi intelek tertentu. Guilford membuat klasifikasi dari produk
aktivitas intelek yang terdiri dari unit, kelas, relasi atau
hubungan transformasi, dan implikasi.
c. Hierarki Intelek Individu
P.E Vernon dalam penelitiannya, ia mengajukan bagan hierarki
kecerdasan yang terdiri dari beberapa factor kecerdasan, yaitu
kelancaran asosiasi, tata bahasa, perbendaharaan kata, penghitunhan,
pengukuran konsep dan rumus, pengetahuan geometri, visualisasi
dalam tiga dimensi, informasi mekanika, informasi elektris,
kelistrikan, dan penilaian stress, tekanan jiwa.

Bab 8 : Teori Teori Motivasi Belajar


a. Pengertian Motivasi
Motivasi memiliki akar kata dari bahhasa latin movere, yang
berarti gerak atau dorongan atau bergerak. Dengan begitu,
memberikan motivasi bisa diartikan dengan memberikan daya dorong
sehingga sesuatu yang motivasi tersebut dapat bergerak. Untuk
memberikan pemahaman yang jelas mengenai motivasi.

b. Fungsi Motivasi Bagi Individu Dalam Belajar :


1. Motif bersifat meengarahkan dan mengatur tingkah laku individu.
2. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku individu
3. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku individu

c. Klasifikasi Motif Pada Individu


1. Motif organis, yaitu motof-motif yang berhubungan dengan
kebutuhan biologis individu, seperti motif untuk memakan dll.

21
2. Motif objektif, mencakup motif lain yang bukan sekedar
memenuhi kebutuhan biologis,melainkan juga kebutuhan di
atasnya.

d. Konsep Motif Dan Perkembangannya


Perkembaangan konsep keinginan bebas yang dikemukakan oleh
plato tersebut ditolak oleh para penganut filsafat kontemporer yang
selanjutnya memunculkan konsep hedonisme etik. Paham hedonisme
etik mengatakan bahwa perbuatan manusia disebabkan mencari
kesengan dan menghindari kesusahan yang dinilai secara etis adalah
baik dan manusiawi. Itulah sebab konsep ini kemudian dinamakan
hedonisme etik.

e. Teori – teori motivasi


Dalam psikologi dikenal ada beberapa teori motivasi, mulai dari
teori motivasi fisikologis, teori aktualisasi diri dari maslow, teori dari
murrary, teori motivasi hasil dll.

22
BAB III

PEMBAHASAN

3.1Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab 1 tentang Pendahuluan
Pada bab 1, baik buku utama maupun buku pembanding memiliki
kesamaan pendapat yaitu menurut buku utama, psikologi pendidikan
dapat membantu pendidik untuk menjadi Profesional yang efektif
dalam menjalankan pembelajaran. Begitu juga menurut buku
pembanding, dikatakan bahwa guru adalah pembimbing atau
pemimpin siswa dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian siswanya. Oleh karena itu, kehadiran psikologi pendidikan
amat diperlukan agar pembelajaran guru terhadap siswa dapat berhasil
dengan maksimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari
psikologi pendidikan akan menjadikan seorang tenaga pendidik lebih
profesional dalam menyampaikan pembelajarannya.
b. Pembahasan Bab 2 tentang Psikologi Pendidikan
Pada bab 2 buku utama, defenisi psikologi pendidikan
Pengertian psikologi pendidikan (educational psychology) secara
luas dapat diterangkan sebagai ilmu psikologi yang menjelaskan dan
menerangkan pengamalan belajar dari individu-individu
sebagaimana kemajuannya kedalam kemajuan pendidikan yang
dialaminya dari sejak lahir hingga umur tua. Sedangkan menurut
buku pembanding yang dikemukakan oleh Crown and grow,
psikologi pendidikan adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah
tentang reaksi tingkah laku manusia yang mempengaruhi proses
pembelajaran. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
psikologi pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari tentang
proses kognitif dan perilaku.
c. Pembahasan Bab 3 tentang Belajar
Pada bab 3 buku utama, konsep belajar adalah mendapatkan
sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan tingkah laku.

23
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu sangat dangkal akan tetapi
setelah belajar akan menjadi lebih dalam. Belajar dilakukan dengan
sengaja atau tidak sengaja dengan guru atau tanpa guru, dengan
bantuan orang lain, atau tanpa bantuan siapapun. Disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
untuk mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, IPTEK, dan Keterampilan.

Kesimpulan pembahasan isi buku


Menurut kami topik yang dibahas dalam buku ini cukup menarik
dan penting untuk dibaca. Buku ini sangat bermanfaat bagi pendidik,
tenaga kependidikan maupun mahasiswa calon guru. Buku ini dapat
meningkatkan pemahaman si pembaca tentang bagaimana psikologi
pendidikan anak didiknya nanti.
Buku ini juga dapat mendorong keingintahuan para pembaca untuk
lebih memahami lagi tentang psikologi pendidikan dan mencari sebab
kenapa psikologi pendidikan itu harus dipelajari. Materi yang disajikan
juga aktual yaitu sesuai dengan keadaan pendidikan yang ada sekarang.

3.2Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan Kelemahan
Buku
Utama  Dilihat dari aspek  Tidak terdapat gambar
tampilan buku, buku sebagai pendukung agar
yang kami review adalah
lebih menarik minat
ber judul “Psikologi
Pendidikan yang pembaca dan lebih
dikarang oleh Prof. Dr. mudah dipahami.
Sofyan S. Willis “ Dari
tampilan buku ini
hanyalah sebuah
gambaran simple akan
tetapi cukup untuk
menarik perhatian.
 Dari aspek penulisan dan

24
penggunaan font yang
baik dan jelas untuk
dibaca.
 Isi materi cukup lengkap
mengenai psikologi
pendidikan
Pembanding  Dilihat dari aspek  Tidak adanya
tampilan buku, buku rangkuman singkat
yang kami review adalah serta catatan pada
ber judul “Psikologi setiap bab maupun
Pendidikan dalam keseluruhan bab yang
Perspektif Baru yang jelaskan.
dikarang oleh Purwa  Tidak adanya
Almaja Prawira” dari rangkaian soal ataupun
tampilan buku ini uji kompetensi diakhir
lumayan menarik bab untuk menguji
perhatian pembaca. seberapa banyak
 Tata letak pada buku pengetahuan pembaca
utama baik, dikatakan dalam memahami
baik karena susunan materi.
materi dengan submateri
menggambarkan
keterkaitan.
 Penggunaan font dalam
buku ini sudah sesuai
dengan ukuran buku ini
serta bahasa yang
dingunakan juga mudah
untuk dipahami.
 Susunan penulisan
materi sangat teratur dan
saling berkaitan, meteri
yang di paparkan sangat
jelas dengan banyak
mencantumkan teori dari
pendapat-pendapat para
ahli.
 Kajian pada materi buku
ini juga sangat lengkap
dan sistematik meskipun
cakupannya luas atau

25
dapat dikatakan lebih
terfokus pada psikologi
pendidikan.

26
BAB IV

PENUTUP

4.1Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah penulis bandingkan penulis dapat
menyimpulkan bahwa buku pertama yaitu Psikologi Pendidikan karya
Prof. Dr. Sofyan S. Willis. kajian teori dalam buku ini sangat
difokuskan kepada psikologi pendidikan, bagaimana seorang guru
mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipahami oleh guru guna
memahami pikologi seorang siswa. Buku ini mudah dipahami bagi
mereka calon pendidik untuk mengetahui dan memahami bagaimana
psikologi dan teori belajar yang dapat diterapkan kepada siswa. Dan
buku kedua yang penulis pakai sebagai pembanding yaitu buku
Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru karya Purwa Almaja
Prawira kajian teorinya nya lebih terfokus pada psikologi peserta
didik dengan cakupan materi yang cukup luas tetapi diterangkan
secara mendetail sehingga tidak membingungkan pembaca.
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi
seseorang yang ingin mempelajari perkembangan psikologi, meskipun
kedua buku ini memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan
yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah
mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang
sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua buku
yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.

4.2Saran
Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik digunakan sebagai
panduan memahami materi psikologi pendidikan. Tetapi seiring
dengan perkembangan zaman yang selalu berubah maka alangkah
baiknya jika kedua buku ini diperbaharui seperti buku pembanding

27
agar memberikan rangkuman dan uji kompetensi untuk menguji
pengetahuan pembaca terhadap materi yang ada di buku pembanding.

28
DAFTAR PUSTAKA

Willis , Sofyan S. 2018. Psikologi Pendidikan. Bandun : Alvabeta.

Prawira, Purwa Almaja. 2016. Psikologi Pendidikan dalam


Perspektif Baru. Jogyakarta : Ar-Ruzz media.

29

Anda mungkin juga menyukai