Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIDKAN
GEOGRAFI

Nama Mahasiswa: Meysandra Maudy Denisa

NIM : 3193131005

Program Studi: Pendidikan Geografi

Kelas: A 2019

Dosen Pengampu: Dwi Septi Wulan. S,Pd., M,Pd.,


Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical
book review ini. Critical book review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah Psikologi Pendikan, semoga critical book review ini dapat menambah
wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.
 Dalam penulisan critical jurnal review ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:

1.      Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan

2.      Kepada dosen pengampu,


Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.

                                                                                                  Medan,  Maret 2020

Penyusun
Meysandra Maudy Denisa
3193131005

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I ...................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................................................4
1.3 Manfaat..................................................................................................................................4
1.4 Identitas Buku........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
BUKU UTAMA................................................................................................................................6
BUKU PEMBANDING....................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................14
BAB IV...............................................................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................................15
B. Saran.......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

ii
BAB I 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam keseharian, terkadang kita sulit memilih atau menemukan referensi buku tentang. Kita
sulit menemukan buku yang sesuai dan memuaskan menurut kriteria kita perseorangan.
Sedangkan kita memerlukan buku untuk mengetahui dan menambah ilmu pengetahuan.

Buku adalah salah satu sumber ilmu yang berisikan beragam isi dan topik bahasan yang
dirangkai dalam bentuk tulisan/ketikan. Sebagai ilmu, tentu bahasan dari buku akan berbeda-beda
sesuaihasil penelitian dari para penulis buku. Sehingga semakin banyak kita membaca maka
semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dapat kita dapatkan.

Oleh karena itu, dibuatnya Critical Book Review ini untuk mempermudah para pembaca dalam
memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor pendukung yang melatarbelakangi penulis
mereview buku ini adalah agar terciptanya pola pikir yang kritis serta dapat menilai kelebihan dan
kekurangan dari sebuah buku.

Akan tetapi penulis dari sebuah buku juga pasti memiliki kekurangan dan kelebihan yang
berbeda-beda pula dalam penulisannya seperti buku yang akan dibahas oleh penulis dalam
Critical Book review ini.

1.2 Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan analisis penyusun dalam membaca suatu buku
2. Mengetahui berbagai jenis bahasan tentang topik yang dipermasalahkan dalam Critical Book
Review ini
3. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku
4. Dapat menegtahui buku mana yang terbaik
5. Untukmengulas isi buku

1.3 Manfaat
1 Untuk memberikan pengetahuan mengenai Psikologi pendidikan
2 Lebih memahami bagaimana ilmu psikologi itu sendiri
3 Dapat menetahui pembahsan yang terdapat dalam Ilmu psikologi itu sendiri
4 Selain itu juga mendapatkan ilmu yang lebih dalam lagi melalui sumber-sumber yang dibaca.

3
1.4 Identitas Buku
1. Identitas Buku Pertama / Utama

Judul : Psikologi Pendidikan

Pengarang : Prof. Dr. Sri Milfayetty, S.Psi., MS. Kons

Penerbit : Pps Unimed

Cetakan Ke : Cet. 7

Tahun Terbit : 2018

Bahasa : Indonesia

ISBN : 978-602-8207-18-8

1. Identitas buku pembanding II

Judul : Psikologi Pendidikan

Pengarang : Drs. M. Dalyono

Penerbit : Rineka Cipta

Cetakan : Ke 8

ISBN : 978-979-518-706-6

4
BAB II

PEMBAHASAN SECARA UMUM


BUKU UTAMA

1. BAB II: Psikologi Pendidikan


Mendidik perlu diletakkan pada landasan filosofi pendidikan yang ben kuat dan bermakna
besar. Keberhasilan pendidikan ditandai dengan kualitas manusia terdidik yaitu tidak hanya
mengetahui yang benar tetapi juga bertindak mulia Semua orang harus bertanggungjawab
membuat lintasan menuju masa depan dirinya sendiri dan secara kolektif bersama orang lain
untuk masa depan bangsa dan seluruh ummat manusia.
Belajar adalah inti pendidikan. Seorang pendidik dianggap efektif dalan mentidik jika
menguasai materi pelajaran, menggunakan strategi pembelajaran yang efektif, punya keahlian
dalam bidang perencanaan dan penentuan tujuan manajemen kelas, motivasi, komunikasi,
bekerja dengan kelompok etnis dan kulturall yang berbeda dan teknologi, memiliki motivasi dan
komitmen kerja. Meningkatkun diri dengan menggunakcan riset yang dilakukan sendiri ataupun
yeng dilakukan orang lain
Psikologi pendidikan sebagai cabang psikologi yang memfokuskan diri pada pemahaman
proses belajar mengajar di dalam lingkungan pendidikan akan membantu pendidik dalam
melaksanakan tugas mendidik, terutama dalam pemanfaatan riset-riset yang dapat digunakan
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Demikian juga halnya, mendidik adalah sains dan seni sehingga pemahaman tentang
psikologi pendidikan akan membantu pendidikan secars luwes dalam menghadapi beribu
persoalan yang terjadi di dalam kelas. Pengkajian psikologi pendidikan akan membantu guru
menjadi pendidik yang dapat membantu peserta didiknya menemukan kebenaran dan sekaligus
mampu bertindak mulia
2. BAB III: Belajar
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru. Dapat berupa pemikiran dan pengetahuan
baru, perasaan yang lebih terkemas, sikap yang lebih baik kecakapan yang lebih baik serta
tumbuhnya kesadaran untuk bertanggungjawab Belajar tidak sama dengan kematangan. Akan
tetapi kematangan distimulasi oleh faktor belajar dan sebaliknya belajar tidak efektif jika
diberikan tak sesuai dengan kematangan yang diperlukan untuk mempelajari sesuatu.

5
Penyelenggaraan pendidikan mengacu kepada tahapan dan proses perkembangan Domain
perkembangan tersebut antara lain adalah perkembangan fisik motorik, kognitif, psikososial,
sosioemosional dan moral Semua tahapan porkembangan ini berpengaruh terhadap kesiapan
belajar peserta didik Oleh karena itu pendhidik perlu memahami bagaimana keadaan
perkembangan peserta didik secara umum dan secara spesifik pada tiap domain perkembangan
Pemabaman ini memungkinkan pendidik untuk membantu peserta didik mendapatkan informasi
sesuai dengan yang diperlukannya dan membantu peserta melewati dan mencapai tahapan
perkembangan yang seharusnya dimasuki peserta didik sesuai dengan tingkat usianya
3. BAB IV: Karakteristik Belajar
Setiap orang memiliki karakteristik yang khas dalam belajar. Kekhasan tersebut dapat dilihat
dari berbagai dimensi. Satu di antaranya adalah inteligen Seseorang yang memiliki inteligensi
yang tinggi akan tampil dalam kemampuan menangkap informasi dan menyelesaikan masalah
secara cepat dan tepat. Berbeda dengan yang inteligensinya di bawah rata-rata akan mengalami
kesulitan menangkap informasi yang rumit dan kompleks. Kecerdasan atau kecakapan seseorang
dalam belajar dipengaruhi juga kualitas multiple inteligences yang dimilikinya. Dapat saja
seseorang menonjol dalam kecerdasan bahasa, seni rupa interpersonal, musik, sains, kinestetik,
logika matematika dan intrapersonal. Selain kecerdasan gaya belajar dan gaya berpikir juga
mempengaruhi cara individu dalam belajar. Gaya belajar meliputi kecenderungan seseorang
dalam memasukkan informasi. Gaya tersebut antara lain visual, auditorial dan kinestik. Mengacu
kepada elemen yang mempengaruhi gaya belajar ini ada individu memiliki cara belajar mandiri
dan tergantung

4. BAB V: Pendekatan dan Teknik Belajar


Belajar diartikan proses mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan baru, sikap/kemauan
yang baru, kebiasaan baru dan ketulusan dalam membantu siswa dalam proses belajar
memberikan manfaat dari diri dan lingkungan. Pendekatan perilaku mendefinisikan bahwa
belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap di dalam diri seseorang sebagai hasil
adanya hubungan antara stimulus dan respon yang diberkuat oleh reward atau reinforcement.
Sedangkan pendekatan kognitif menckankan bahwa belajar merupakan proses aktif individu
untuk memaknai informasi yang diterimanya. Sebagai implikasi dari pendekatan belajar behavior
dan kognitif maka dalam belajar dapat digunakan teknik-teknik mempersiapkan diri dalam
belajar maupun dalam mendukung proses belajar.

5. BAB VI: Model Pembelajaran


Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergainbar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran dapat dikelompokkan model interaksi
sosial, model pengolahan informasi, modelpersonal humanistik dan model modifikasi tingkah

6
laku Pembelajaran yang diimplementasikan pada kuriulum tingkat satuan pendidikan adalah
model pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pengajaran berbasis masalah dan strategi-
strategi pembelajaran. Semua model ini didasarkan pada teori-teori belajar dan pembelajaran.

6. BAB VII: Motivasi Belajar

Studi motivasi difokuskan pada proses yang memberi energi, arah dan empertahankan
perilaku, Pendekatan behavior menekankan pemberian motivasi Socara eksternal berdasarkan
imbalan dan bukuman. Dalam perspektif humanistik menekankan pada pertumbuhan personal
sehingga motivasi bersumber secara internal. Pendekatan kognitif memfokuskan perhatian pada
mendapatkan sesuatu, atribusi dan keyakinan seseorang untuk mengendalikan lingkungan secara
efektif untuk dapat mencapai tujuan mereka. Guru perlu memperhatikan adanya pengaruh self
determination, pencapain tujuan, ekspektansi x nilai di dalam meotivasi siswa. Guru perlu
memotivasi siswa untuk membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Penting untuk
diperhatikan agar pemberian reinforcement tidak membuat Siswa tergantung, akan tetapi justru
menumbuhkan motivasi internal di dalam diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik.

7. BAB VIII: Disain Pembelajaran


Disain pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan dalam menentukan rencana
pembelajaran dalam: menentukan tujuan instruksional, merencanakan aktivitas dan menentukan
prioritas dan menentukan waktu, mulai dari perencanaan harian hingga perencanaan tahunan.
Perencanaan pembelajaran berorientasi pada guru dapat dilakukan dengan orientasi tugas baru,
advance organizeer, menjelaskan, mendemonstrasikan, bertanya dan diskuşi. Sedangkan
pendekatan berorientasi pada pelajar fokus pada pelajar sebagai individe yang belajar, antara lain
dilakukan dengan problem base learning, discovery learning esential question, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran. Di dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran perhu
diperhatikan manajemen kelas. Yaitu, aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan siswa
di dalam belajar. Dua hal yang menjadi perhatian dalam manajemen kelas, yaitu pengelolaan fisik
kelas seperti mobiler dan alat-aiat pembelajaran dan yang kedua adalah pengelolaan interaksi di
dalam kelas. Inti mengendalikan seluruh aktivitas kelas agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
8. BAB IX: Penilaian
Evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan informasi dalam rangka penentuan nilai
kepada sesuatu atau objek termasuk program pendidikan berdasarkan suatu kriteria tertentu. Di
samping evaluasi dikenal juga asesmen yang sering disebut juga sebagai penilaian. Asesmen
merupakan proses pengumpulan informasi yang memungkinkan guru dapat mendeskripsi
perkembangan atau hasil belajar yang dicapai siswa/anak secara menyeluruh dengan
menggunakan berbagai cara Tes merupakan instrumen yang digunakan dalam melakukan evaluasi

7
atau asesmen. Tes sebagai seperangkat pertanyaan atau tugas yang memiliki kriteria benar atau
salah. Pengukuran juga digunakan dalam rangka pengumpulan data untuk melakukan evaluasi
Pengukuran menupakan instrumen pengumpulan data atau asesmen. kuantitatif atau sesuatu atau
objek Pengamata merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan panca indera.
Pengamatan dapat dilakukan, dengan menggunakan specimen records, time sampling, atau even
sampling

BUKU PEMBANDING

BAB I: PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU JIWA PENDIDIKAN

1. Pengertian ilmu jiwa pendidikan

Ilmu jiwa pendidikan yang lebih dikenal dengan psikologi pendidikan terdiri dari 2kata, yaitu
psikologi dan pendidikan. Psikologi berasal dari 2 kata bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling
berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “roh”, kedua. Psikologi adalah
ilmu pengetahuan mengenai “kehidupan mental”, ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “tingkah laku” organisme. Maka terdapat bermacam-macam psikologi seperti antara lain:

 Psikologi perkembangan
 Psikologi pemuda
 Psikologi kedokteran
 Psikologi kriminal
 Psikologi pendidikan
 Psik o teknik
 Karakterologi
 Psikologi sosial
 Psikologi gestalt, dan sebagainya.

Menurut Drs. Sumadi Suryabrata: Ilmu jiwa pendidikan adalah pengetahuan ilmu jiwa mengenai
anak didik didalam situasi pendidikan. Adapun metode yang digunakan dalam ilmu jiwa pendidikan
ialah, introspeksi, observasi, eksperimen, tes, angket, proyeksi, case study, metode klinis.

2. Ruang lingkup ilmu jiwa pendidikan.

Intinya persoalan psikologis dalam psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi
guru, terletak pada siswa. Pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus diperuntukkan

8
bagi siswa. Karena itu, runag lingkup pokok bahasan psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, juga berbagai aspek psikologis para siswa khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses belajar dan mengajar

BAB II: PERANAN ILMU JIWA PENDIDIKAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Psikologi dalam pendidikan

Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka perubahan-perubahan


pesat terjadi pula dalam bidang pendidikan. Kurikulum sering dikenal revisis dan pengembangan,
tujuan pendidikan sering mengalami perubahan perumusan, metode belajar mengajar sudah sering
mengalami perubahan, pengembangan, dan sumber serta fasilitas belajar sering mengalami
penambahan. Bahkan abad teknologi telah melanda dunia pendidikan. Berbagai peralatan teknologi
elektronik serta komputer mulai banyak dipergunakan didalam proses belajar mengajar disekolah-
sekolah.

Dalam psikologi, kepatuhan yang datang dari dari luar merupakan isyarat adanya konflik
antara otoriterianisme dan demokrasi. Dalam pendidikan, memang perlu tetapi kepatuhan itu sendiri
hendaknya tidak sepihak. Kepatuhan itu sendiri hendaknya tidk sepihak kepatuha seharusnya terjadi
secara timbal-balik diantara semua pihak yang terlibat didalam pendidikan, baik itu antara didik,
pendidik, kurikulum, maupun fasilitas pendidikan. Disinilah letak pentingnya psikologi dalam
pendidikan.

Inti persoalan psikologis dalam proses pendidikan adalah terletak pada anak didik, sebab
pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan bagi anak didik. Agar pelayanan itu mengubah tingkah
laku anak didik ke arah yang lebih berkembang pribadi yang optimal, maka pelayanan itu hendaknya
sesuai dengan sifat dan hakikatnya anak didik. Hal ini merupakan inti pembahasan dari psikologis
pendidikan.

BAB III: TEORI-TEORI PSIKOLOGI BELAJAR

1. Teori-teori belajar psikologi behavioristik

Teori belajar psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog behavioristik." Mereka ini
sering disebut “contemporary behaviorists” atau juga disebut “S-R psychologists”. Mereka
berpendapat, bahwa tingkah laku manusia ialah dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan
(reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.

9
2. Teori-teori belajar psikologi kognitif

Dalam teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh
“reward” dan “reinforcement”. Mereka ini adalah para ahli jiwa aliran kognitifis. Menurut pendapat
mereka, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau
memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung
dalam situasi itu dan memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah. Jadi kaum kognitif
berpandangan, bahwa tingkah laku seseorang lebih tergantung kepada insight terhadap hubungan-
hubungan yang ada didalam suatu situasi. Keseluruhan adalah lebih dari pada bagian-bagiannya.
Mereka memberi tekanan pada organisasi pengamatan atas stimulasi didalam lingkungan serta pada
faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan.

3. Teori-teori belajar dari psikologi Humanistis.

Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimna tiap-tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh maksdu-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalamn-
pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik aliran humanistis penyusunan dan penyajian
materi pelajaran harus seuai dengan perasaan dan perhatian siswa.

Tujuan utama para pendidik ialah membantu si siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan
membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. (Hamachek, 1977, p.
148)

BAB IV: PERUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitaif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadibanyak, dari sempit menjadi
luas, dan sebagainya.

2. Hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan

Adapun hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan ialah

 Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif.


 Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur.

10
 Tempo pertumbuha adalah tidak sama
 Taraf perkembangan berbagai aspekpertumbuhan adalah berbeda-beda
 Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi didalam dan
diluar badan.
 Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik.
 Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan.
3. Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan

Adapun aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ialah

 Anak sebagai keseluruhan


 Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
 Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
 Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.
4. Perkembangan

Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif, melainkan
kulitatif. Perkembangan ini tidak ditekankan pada segi materi melainkan pada segi fungsional. Dari
uraian perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.

5. Hukum-hukum perkembangan

Adapun hukum yang terdapat dalam perkembangan ialah sebagai berikut

 Perkembangan ialah kualitatif


 Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar.
 Usia ikut mempengaruhi perkembangan
 Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-beda
 Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap species perkembangan individu mengikuti
pola umum yang sama
 Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan
 Perkembangann yang lambat dapat dipercepat
 Perkembangan meliputi proses individu dan integrasi

11
6. Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia

Tahap-tahap perkembangan yang terdapat dalam pribadi manusia ialah sebagai berikut:

 Tahap-tahap perkembangan fisiologis


 Tahap-tahap perkembangan psikologis
 Tahap-tahap perkembangan secara pedagogis

BAB V: PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN

1. Pembawaan

Setiap individu yang lahir kedunia dengan sesuatu hereditas tertebtu. Ini berrati, bahwa karakteristik
individu diperoleh melalui pewarisan/pemindahan dari cairan-cairan “germinal” dari pihak
orangtuanya. Disamping itu, individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya, baik
lingkungan fisis, psikologis, maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang
kompleks merupakan hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan
mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya mengetahui hakikatnya dan peranan
dari masing-masing. Warisan atau keturunan memiliki peranan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ia lahir kedunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari ibu
bapaknyaa ataupun nenek kakeknya. Warisan (keturunan, ataupun pembawaan)tersebut yang
terpenting antara lain: bentuk tubuh, raut muka, warna kulit. Inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak
dan penyakit.

2. Lingkungan

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah
keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak
bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dan iklimnya, flora dan faunanya. Macam
macam lingkungan menurut sertain sebagai berikut

 Lingkungan alam/luar
 Lingkungan dalam
 Lingkungan social/masyarakat

12
BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan dan Kekurangan Buku:

1. Kelebihan buku utama, pembanding

Kelebihan yang terdapat dalam buku utama, pembanding ialah penjelasan yang terdapat dalam buku
utama pembanding sangatlah jelas, dalam riiti kanan kiri buku juga pas, kata kata yang digunakan
tidak berlebihan yang membuat para pembaca jadi lebih mudah mengerti. Cover yang terdapat di

13
buku utama, pmbanding juga cukup menarik hari paraa pembaca. Pengertian menlalui para ahli juga
banyak memudahlan para pembaca menetapkan definisi setalah membaca buku tersebut.

2. Kekurangan buku utama, pembanding

Kekuarangan yang terdapat dalam buku tersebut ialah kurangnya contoh disetiap bab yang dibahas,
terlalu banyaknya teori dari pada contoh yang menyulitkan para pembaca guna menambah
penambahan melalui yang dilihat dan juga dibaca. Selain itu juga dalam setiap buku kurangnya soal
dalam menambah wawasan atau mengasah kemampuan siswa/siswi/ mahasiswa/mahasiswi.

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Di dalam kedua buku ini mengenai kekurangan dalam penulisan dan pembahasan yaitu dalam
penulisan buku masih ada penulisan EYD yang kurang tepat sehingga pembaca merasa kurang puas
dalam buku ini, selanjutnya dalam pembahasan buku evaluasi ini masih ada katayang kurang
berkenan dalam pembahasan sehingga pembaca merasakan beberapa materi yang masih kurang
pahami.

14
Kelebihan dalam kedua buku ini yaitu dalam pembahasan mampu membuat pembaca merasa
paham dari BAB yang telah dipaparkan selain itu dalam bahasa buku ini sangat sederhana sehingga
membuat pembaca merasa paham dalam isi buku evaluasi pembelajaran dan bahasa buku ini tidak
baku sekali dalam pemaparan isi buku sehingga pembaca tidak merasa kesulitan dalam membaca.

B. Saran
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana guna
mencapai pemahaman yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, D. M. (2017). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta .

Prof. Dr. Sri Milfayetty, S. M. (2018). Psikologi Pendidikan. Medan : Pps Unimed .

15
16

Anda mungkin juga menyukai