Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Nama Mahasiswa : Ryan pasbon Pasaribu


Nim : 3183331026
Dosen Pengampu : Drs. Mbine Pinem, M.Sc.

Mata Kuliah : Geografi Asia Tenggara

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, karena dengan Ridho-Nyalah saya
bisa menyelesaikan CJR ini. Dalam penyusunan, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tidak lain berkat bantuan,
dorongan, bimbingan orang tua dan rekan mahasiswa. Serta dosen pengampu yang telah
memberikan tugas, petunjuk kepada saya sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas
ini.

            Saya menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan
yang saya miliki. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi pihak yang membutuhkan. Khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Medan, April 2020

Penulis

Ryan pasbon Pasaribu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 RASIONALISASI CJR.....................................................................................................1

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR............................................................................................1

1.3 MANFAAT CJR...............................................................................................................1

1.4 IDENTITAS JURNAL.....................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

RINGKASAN JURNAL.................................................................................................................3

2.1. PENDAHULUAN............................................................................................................3

2.2 METODE PENELITIAN..................................................................................................5

2.3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................................6

BAB III............................................................................................................................................9

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL...........................................................................9

3.1 KELEBIHAN....................................................................................................................9

3.2 KEKURANGAN..............................................................................................................9

BAB IV..........................................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................................10

4.1 SIMPULAN....................................................................................................................10

4.2. SARAN...........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI CJR


Review jurnal atau hasil dari penelitian termasuk salah satu bentuk penugasan yang
penting dalam kurikulum KKNI yang berlaku di Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed.
Tujuan dari review jurnal atau hasil dari penelitian sendiri adalah untuk mempermudah dalam
membahas inti hasil penelitian ataupun jurnal yang telah ada.

Review jurnal ataupun review hasil penelitian merupakan salah satu strategi untuk ias
mempermudah memahami inti dari jurnal ataupun dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Oleh sebab itu, setiap mahasiswa khususnya jurusan Pendidikan Antropologi harus memiliki
kompetensi untuk membaca serta menganalisis agar jurnal ataupun hasil penelitian yang dibahas
dapat dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


1.Untuk memenuhi salah satu bentuk penugasan KKNI, Critical Journal Review.

2.Menambah kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari jurnal.

3.Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis jurnal.

4.Menguatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis jurnal.

1.3 MANFAAT CJR


1.Terpenuhinya salah satu bentuk penugasa KKNI, Critical Journal Review.

2.Bertambahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari suatu jurnal.

3.Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menganalisis jurnal.


1.4 IDENTITAS JURNAL

1.4.1 Identitas Jurnal Utama

Judul : DINAMIKA PERADABAN DI ASIA TENGGARA

Penulis : Agus Aris Munandar

ISSN :-

Vol/No :-

Jurnal : Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya, Universitas Indonesia

1.4.2 Identitas Jurnal Pembanding

Judul Jurnal : Kebijakan Jepang di Kawasan Asia Tenggara melalui

Penandatanganan “Joint Declaration on AJCEP” Di Era


Kepemimpinan Junichiro Koizumi

Penulis : Nafira Fitri, Sukma Sushanti, S.S., M.Si., Putu Titah Kawitri
Resen, S.IP., M.A.
Tahun Terbit :

Volume :

Halaman :

Jurnal : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Uni
versitas Udayana
BAB II

RINGKASAN JURNAL UTAMA

2.1. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1950-an, Jepang merupakan negara pertama yang maju perekonomiannya di
Asia, Dan memberikan efek berkesinambungan yang positif terhadap negara-Negara lain di Asia
Timur (Yue, 2004). Kemajuan yang dicapai ini juga merupakan hasil dari industrialisasi yang
ditunjang oleh peran pemerintah melalui kebijakan-Kebijakan ekonomi, salah satunya yaitu
proteksi pasar dalam negerinya dengan memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri dan
membatasi penerimaa impor dari negara lain. memang masih ada ketidaksetujuan dari beberapa
negara termasuk Jepang mengenai batas-batas dan sifat pengecualian yang berlaku terhadap
perdagangan bebas (Sutton, 2007). Meski demikian, Jepang tetap dapat menguasai pasar Asia,
utamanya Asia Tenggara,karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara sangat tergantung
dengan teknologi yang dihasilkan oleh Jepang.Belum lagi dengan banyaknya Foreigrect
Investment (FDI) yang dialirkan Jepang ke kawasan ini, menjadikan Jepang memiliki posisi
yang kuat dibidang perdagangan di kawasan Asia Tenggara (Purbantina, 2013).

2.2 METODE PENELITIAN


Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel kelompok secara
acak (cluster random sampling). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu (quasi research method) desain faktorial 3 x 2. Melalui desain ini akan
dibandingkan Kawasan Asia Tenggara pada masa protosejarah sebenarnya merupakan wilayah
yang dinamis dalam perkembangan kebudayaannya. Wilayah tersebut merupakan terminal
migrasi bangsa yang datang dari arah Asia kontinental. Dalam upaya menempati wilayah yang
baru saja dihuni, manusia migran dari daratan Asia mengembangkan kebudayaannya yang akan
menjadi dasar perkembangan kebudayaan Asia Tenggara hingga kini. Setelah beberapa ratus
abad bermukim di daratan Asia Tenggara, orang-orang yang kemudian mengembangkan
kebudayaan Austronesia tersebut, sebagian ada yang melanjutkan migrasinya ke wilayah
kepulauan, menyebar ke arah kepulauan Nusantara dan juga Filipina, bahkan terus berlanjut ke
arah pulau-pulau di Samudera Pasifik. Menurut Robert von Heine Geldern, migrasi ke arah
wilayah kepulauan terjadi dalam dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama berlangsung dalam kurun
waktu antara 2500--1500 SM 2. Tahap kedua berlangsung dalam kurun waktu yang lebih muda
antara 1500— 500 SM (Von Heine Geldern 1932 and 1936; Soejono 1984: 206--208).

2.3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Selanjutnya adalah perihal peradaban yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Asia


Tenggara yang sebenarnya adalah sub-bangsa Austronesia. Telah dikemukakan  bahwa
kebudayaan keturunan orang-orang Austronesia di negara-negara Asia Tenggara  berkembang
sesuai dengan jalan sejarah dan juga pengaruh asing yang mendatanginya. Peradaban oleh para
ahli kurang lebih didefinisikan sebagai bagian dari kebudayaan yang baik, maju, dan indah.
Termasuk ke dalam peradaban adalah keberaksaraan, masyarakat yang kompleks, kemajuan
teknologi, dan pembangunan pemukiman. Bangsa-bangsa Asia Tenggara telah memiliki benih
dari perkembangan  peradabannya. Datangnya pengaruh kebudayaan India, Cina, dan Islam,
sejatinya  bagaikan air penyiram benih yang siap disemaikan. Benih itulah yang mengakar jauh
sejak masa prasaejarah lalu memasuki era protosejarah dan akhirnya menembus zaman sejarah.
Akar yang sama itu dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara, akar tersebut  berupa segala
pencapaian yang telah berhasil diraih oleh bangsa Austronesia sebelum  pengaruh luar
memperkaya kebudayaan mereka. Akar itu adalah segala kepandaian yang dimiliki bangsa
Austronesia dalam masa prasejarah sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu. Kemudian
masuklah berbagai aspek kebudayaan dari India (terbanyak) dan Cina. Sumbangan terpenting
dari kebudayaan India sebenarnya adalah  pengenalan terhadap aksara. Maka aksara Pallava lah
yang dipilih oleh nenek moyang orang Indonesia, Thailand, Khmer, dan Myanmar untuk
menuliskan pengalaman- pengalaman mereka dalam prasasti. Berkat adanya aksara juga
pengetahuan dan  perjalanan hidup nenek moyang bangsa-bangsa Asia tenggara itu
didokumentasikan dalam suatu historiografi Asia Tenggara yang disebut berbeda-beda pada tiap
bangsa. Di Indonesia sendiri ada yang menyebutnya dengan
 Babad, Hikayat, Tambo, Salasilah,  Bo, Sajarah,
dan lain-lain. Dengan dikenalnya tulisan Pallava Asia Tenggara memasuki Zaman sejarahnya,
sekitar abad ke-4 M, sebelumnya masih dalam zaman transisi antara  prasejarah dan sejarah yang
disebut proto-sejarah. Dengan demikian akar peradaban  bangsa-bangsa Asia Tenggara yang
kelak bergabung dalam
 Association of Southeast  Asia Nation (ASEAN)
 adalah “Peradaban Austronesia minus aksara”.
V. Epilog 
 Negara-negara Asia Tenggara dalam dinamika kebudayaan Austronesia sebenarnya terletak di
pusat ethno-genesisnya. Di tengah wilayah Austronesia yang membentang dari barat adalah
Madagaskar hingga Pulau Paskah di timur, dan mulai dari Taiwan-mikronesia di utara sampai
wilayah Selandia Baru di selatan, itulah wilayah jelajah nenek moyang Austronesia. 136 Dalam
suatu kebudayaan pasti terdapat konsep-konsep inti sehingga menjadi kebudayaan tersebut tetap
bertahan dan mempunyai jati dirinya, walaupun harus menembus ruang geografi dan zaman-
zaman berbeda. Setelah memperhatikan  perkembangan kebudayaan di Asia Tenggara, maka
terdapat beberapa central concept yang dapat dikembangkan bersama oleh negara-negara Asia
Tenggara sebagai  peradaban milik bersama, yaitu:
1.Kebudayaan leluhur bersama Austronesia: jejak kebudayaan ini ada di setiap negara Asia
Tenggara hingga sekarang, walaupun tersaput oleh anasir kebudayaan  baru yang datang
kemudian. Contoh: terekam dalam bahasa, arsitektur rumah tradisional, tata kota, falsafah
pemerintahan, religi etnik, kesenian, ornamen, adat sopan satun, dan lain-lain.
2. Kemampuan peradaban Asia Tenggara untuk berinteraksi dan berdialog dengan  budaya luar
yang datang, kemudian unsur budaya luar itu menjadi luluh dan dianggap sebagai milik sendiri
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

3.1 KELEBIHAN

Dalam tugas CJR ini ditugaskan mengkritik dua jurnal dari yang saya analisis ada beberapa
kelebihan-kelebihan dari kedua jurnal tersebut antaralain. Di jurnal pertama yang berjudul
DINAMIKA PERADABAN DI ASIA TENGGARA membahas dan menganalisa tentang hasil
Selanjutnya adalah perihal peradaban yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara
yang sebenarnya adalah sub-bangsa Austronesia. Telah dikemukakan  bahwa kebudayaan
keturunan orang-orang Austronesia di negara-negara Asia Tenggara  berkembang sesuai dengan
jalan sejarah dan juga pengaruh asing yang mendatanginya. Peradaban oleh para ahli kurang
lebih didefinisikan sebagai bagian dari kebudayaan yang baik, maju, dan indah. Termasuk ke
dalam peradaban adalah keberaksaraan, masyarakat yang kompleks, kemajuan teknologi, dan
pembangunan pemukiman. Bangsa-bangsa Asia Tenggara telah memiliki benih dari
perkembangan  peradabannya. Datangnya pengaruh kebudayaan India, Cina, dan Islam, sejatinya
bagaikan air penyiram benih yang siap disemaikan. Benih itulah yang mengakar jauh sejak masa
prasaejarah lalu memasuki era protosejarah dan akhirnya menembus zaman sejarah. Akar yang
sama itu dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara, akar tersebut  berupa segala pencapaian
yang telah berhasil diraih oleh bangsa Austronesia sebelum  pengaruh luar memperkaya
kebudayaan mereka. Akar itu adalah segala kepandaian yang dimiliki bangsa Austronesia dalam
masa prasejarah sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu. Kemudian masuklah berbagai
aspek kebudayaan dari India (terbanyak) dan Cina. Sumbangan terpenting dari kebudayaan India
sebenarnya adalah  pengenalan terhadap aksara. Maka aksara Pallava lah yang dipilih oleh nenek
moyang orang Indonesia, Thailand, Khmer, dan Myanmar untuk menuliskan
pengalaman- pengalaman mereka dalam prasasti. Berkat adanya aksara juga pengetahuan dan
perjalanan hidup nenek moyang bangsa-bangsa Asia tenggara itu didokumentasikan dalam suatu
historiografi Asia Tenggara yang disebut berbeda-beda pada tiap bangsa. Di Indonesia sendiri
ada yang menyebutnya dengan Babad, Hikayat, Tambo, Salasilah,  Bo, Sajarah, dan lain-lain.
Dengan dikenalnya tulisan Pallava Asia Tenggara memasuki Zaman sejarahnya, sekitar abad ke-
4 M, sebelumnya masih dalam zaman transisi antara  prasejarah dan sejarah yang disebut proto-
sejarah. Dengan demikian akar peradaban  bangsa-bangsa Asia Tenggara yang kelak bergabung
dalam Association of Southeast  Asia Nation (ASEAN) adalah “Peradaban Austronesia minus
aksara”.

Sedangkan dalam jurnal pembanding yang berjudul PENERAPAN METODE


PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI
SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN yang isinya mengenai Sejak
tahun 1950-an, Jepang merupakan negara pertama yang maju perekonomiannya di Asia, Dan
memberikan efek berkesinambungan yang positif terhadap negara-Negara lain di Asia Timur
(Yue, 2004). Kemajuan yang dicapai ini juga merupakan hasil dari industrialisasi yang ditunjang
oleh peran pemerintah melalui kebijakan-Kebijakan ekonomi, salah satunya yaitu proteksi pasar
dalam negerinya dengan memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri dan membatasi
penerimaa impor dari negara lain. memang masih ada ketidaksetujuan dari beberapa negara
termasuk Jepang mengenai batas-batas dan sifat pengecualian yang berlaku terhadap
perdagangan bebas (Sutton, 2007). Meski demikian, Jepang tetap dapat menguasai pasar Asia,
utamanya Asia Tenggara,karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara sangat tergantung
dengan teknologi yang dihasilkan oleh Jepang.Belum lagi dengan banyaknya Foreigrect
Investment (FDI) yang dialirkan Jepang ke kawasan ini, menjadikan Jepang memiliki posisi
yang kuat dibidang perdagangan di kawasan Asia Tenggara (Purbantina, 2013).

3.2 KEKURANGAN
Kekurangan dari kedua jurnal ini hamper sama yang dimana jurnal ini tidak mempunyai
identitas lengkap dan pembahasannya sudah sesuai cdengan tujuan peneliti tetapi kurang
,enjelaskan secara detail istilah-istilah yang dipakai di dalam isi jurnal tersebut, contohnya saja di
dalam jurnal pembading ada istilah Tindakan kolektif, inward looking, bonding social capital dan
masih banyak lagi. Ini tentu membuat para pemula susah untuk memahaminya.
BAB IV

PENUTUP

4.1 SIMPULAN
Pada jurnal pertama Hasil ini menarik untuk dilihat karena seperti yang telah dibahas
sebelumnya bahwa Jepang dengan keras menolak perjanjian perdagangan bebas yang dianggap
melanggar system perdagangan GATT/WTO namun setelah adanya krisis Asia di tahun 1997
dan pergantian Perdana Menteri menjadi Junichiro Koizumi di tahun 2001, arah kebijakan
ekonomi dan luar negeri Jepang berubah dengan membuat perjanjian ekonomi dengan ASEAN
Sebagai organisasi regional pertama yang membuat kesepakatan perdagangan multilateral
dengan Jepang.Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa Jepang pasca krisis Asia dan di
bawah kepemimpinan Junichiro Koizumi telah membuat perubahan kebijakan ekonomi dan luar
negeri pada bidang perdagangan internasional khususnya dengan ASEAN dan dari latar belakang
permasalahan yang ada dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana proses pembuatan kebijakan
luar negeri Jepang terkait perdagangan dengan ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas
melalui ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership di era kepemimpinan Junichiro
Koizumi?

Sedangkan jurnal kedua dapat disimpulkan bahwa yang isinya mengenai Sejak tahun
1950-an, Jepang merupakan negara pertama yang maju perekonomiannya di Asia, Dan
memberikan efek berkesinambungan yang positif terhadap negara-Negara lain di Asia Timur
(Yue, 2004). Kemajuan yang dicapai ini juga merupakan hasil dari industrialisasi yang ditunjang
oleh peran pemerintah melalui kebijakan-Kebijakan ekonomi, salah satunya yaitu proteksi pasar
dalam negerinya dengan memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri dan membatasi
penerimaa impor dari negara lain. memang masih ada ketidaksetujuan dari beberapa negara
termasuk Jepang mengenai batas-batas dan sifat pengecualian yang berlaku terhadap
perdagangan bebas (Sutton, 2007). Meski demikian, Jepang tetap dapat menguasai pasar Asia,
utamanya Asia Tenggara,karena negara-negara di kawasan Asia Tenggara sangat tergantung
dengan teknologi yang dihasilkan oleh Jepang.Belum lagi dengan banyaknya Foreigrect
Investment (FDI) yang dialirkan Jepang ke kawasan ini, menjadikan Jepang memiliki posisi
yang kuat dibidang perdagangan di kawasan Asia Tenggara (Purbantina, 2013).

4.2. SARAN
Saya berharap Critical Journal Review ini dapat bermanfaat bagi Pemabaca maupun
penulis, dan diharapkan jurnal ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya dan bisa sabagai
bahan bacaan bagi mahasiswa. Dan diharapkan kepada mahasiswa setelah membaca cjr ini
diharapkan mahasiswa dapat lebih suka membaca jurnal-jurnal dan bisa lebih kritis lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.unud.ac.id/index.php/hi/article/view/10100/7480

https://www.academia.edu/33190444/DINAMIKA_PERADABAN_DI_ASIA_TENGGARA

Anda mungkin juga menyukai