Oleh :
RINI MAYA SARI SIREGAR
NIM. 3183331009
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat atas Rahmat dan Karunia Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitiandengan judul Analisis Penerapan Pembelajaran Daring
Geografi Kelas X di SMA N 6 Padangsidimpuan . Proposal Penelitian ini ditujukan untuk
memenuhi Tugas Seminar Geografi bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.Dalam proses penyelesaian
Proposal Penelitian ini, penulis banyak menemukan kendala, namun berkat bantuan
dan dukungan yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan, dan saran-saran dari
berbagai pihak, semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, S. KM. M.Kes. Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd , Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Ali Nurman,. M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Muhammad Arif M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik saya yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian Proposal Penelitian ini.
5. Ibu Tumiar Sidauruk, M.Si, Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Seminar Geografi
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Proposal Penelitian ini.
6. Bapak Dan Ibu Dosen Beserta Staff Pegawai Fakultas Ilmu Sosial Khususnya
Program Studi PendidikanGeografi.
7. Teristimewa untuk Orang Tua penulis yang tercinta, , yang selalu menjadi inspirasi
dan motivasi bagi penulis,yang tulus dan ikhlas memberikan dukungan moral dan
materi serta doa kepada penulis sehingga Proposal Penelitian ini dapat diselesaikan.
2
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan
penulis berharap semoga Proposal Penelitianini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 5
A. KAJIAN TEORI.............................................................................. 9
B. PENELITIAN RELEVAN............................................................... 14
C. KERANGKA BERPIKIR................................................................ 14
A. JENIS PENELITIAN....................................................................... 15
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN......................................... 15
C. POPULASI DAN SAMPEL............................................................ 15
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................... 16
E. TEKNIK ANALISIS DATA........................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
LAMPIRAN INSTRUMEN...................................................................... 21
4
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (COVID-19)
menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring.
Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan
pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung
seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja
harus terhubung dengan koneksi internet.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih
inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini
tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka dikelas
menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020).Beberapa penelitian sebelumnya
menyatakan hasil belajar pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap
muka(Nira Radita, dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain
menyebutkan bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajarantatap muka lebih baik
daripada yang menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013).
Secara teknis dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan
koneksi internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan
siswa(Simanihuruk, dkk, 2019).Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat
5
memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah
pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat beragam dan senantiasa
berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu guru dalam proses pembelajaran
di kelas tanpa disibukkan dengan k egiatan membuat media itu sendiri.Guru dapat
memanfaatkan aplikasi video pengajaran yang menampilkan wajah guru sehingga lebih
efektif dalam penyampaian informasi ke siswa daripada sekedar narasi informasi.
B.IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pelaksanaan pembelajaran daring geografi selama ini cenderung pasif dimana tidak
ada nya timbal balik Ketika proses belajar mengajar secara daring antara guru
dengan siswa .
2. Kurangnya minat siswa terhadap penerapan pembelajaran daring geografi
berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan atau materi tidak
dipahami sama sekali.
3. Pembelajaran daring geografi yang kurang menarik dan membosankan disebabkan
karena banyak nya kendala yang dihadapi oleh guru itu sendiri maupun
siswa.Seperti terkendala jaringan, lingkungan yang tidak kondusif , banyak siswa
yang meninggalkan ruang diskusi Ketika proses belajar mengajar sedang
berlangsung , materi yang sama sekali tidak dapat dipahami dan kehabisan kuota.
6
C.BATASAN MASALAH
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka permasalahan dapat
dirumuskan adalah:
3.Sejauh mana metode pembelajaran daring ini sudah direalisasikan dalam Proses
Pembelajaran ?
4. Sejauh mana antusias siswa/guru ketika metode daring ini direalisasikan pada proses
Pembelajaran ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengenalisa penerapan pembelajaran Daring Geografi siswa Kelas X IPS SMA Negeri 6
Padangsidimpuan
F.MANFAAT PENELITIAN
1.Bagi Sekolah
a.Memberikan masukan kepada lembaga pendidikan bahwa hasil belajar siswa perlu
dioptimal lagi selama pembelajaran secara daring.
7
2.Bagi Guru
b.Berkembangnya pembelajaran yang lebih inovatif dengan model pembelajaran daring yang
memanfaatkan berbagai media sebagai media pembelajaran.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan guru dalam proses
belajar mengajar sehinga dapat meningkatkan kesan pada pembelajaran dan meningkatkan
hasil belajar.
1.Memacu peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran.
4.Bagi Peneliti
b.Mengetahui kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan metode daring dalam
pembelajaran geografi
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui kendala-kendala
yang dihadapi siswa sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan sebagai bahan
referensi untuk menggunakan metode mengajar
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai kondisi pendidikan saat
era pandemi Covid-19 untuk dilanjutkan penelitian selanjutnya.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.KAJIAN TEORI
1.Pembelajaran
Pembelajaran juga dapat dikatakan sebagai suatu sistem, karena pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang memiliki tujuan yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada siswa.
Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian informasi pengetahuan melalui interaksi
dari guru kepada peserta didik, juga merupakan suatu proses memberikan bimbingan yang
terencana serta mengkondisikan atau merangsang peserta didik agar dapat belajar dengan
baik, dan kegiatan pembelajaran dapat ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi,
yaitu guru kepada peserta didik atau peserta didik kepada guru secara pedagogi. Selain itu
guru juga harus menyiapkan pembelajaran secara inovatif yang mampu merangsang siswa
untuk semangat dalam melaksanakankegiatan pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan interaksi yang dilakukan oleh
guru kepada siswa dengan tujuan agar siswa mempunyai pengetahuan. Pembelajaran juga
merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang didalamnya berisi pemberiaan materi
pembelajaran, informasi pengetahuan, kegiatan membimbing siswa, sertapemberian
9
rangsangan agar siswa dapat termotivasi sampai akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.Pembelajaran Daring
Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu kegiatan yang
dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet.Menurut Bilfaqih
&Qomarudin (2015, hlm. 1)“pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas
pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan
luas”.Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102)“pembelajaran daring adalah pembelajaran
yang menggunakan teknologi multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan
suara, email dan telepon konferensi, teks onlineanimasi, dan video streaming online”.
Sementara itu Rosenberg dalamAlimuddin, Tawany &Nadjib (2015, hlm. 338)menekankan
bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018, hlm. 27)“daring memberikan metode pembelajaran
yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait, menggabungkan kolaborasi
kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan
mahasiswa dan menggunakan simulasi dan permainan”.Sementara itu menurut Permendikbud
No. 109/2013pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara
jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan dan
kemajuan diberbagai sektor terutama pada bidang pendidikan. Peranan dari teknologi
informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan sangat penting dan mampu memberikan
kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring ini dapat
diselenggarakan dengan cara masif dan dengan peserta didik yang tidak terbatas. Selain itu
penggunaan pembelajaran daring dapat diakses kapanpun dan dimana pun sehingga tidak
adanya batasan waktu dalam penggunaan materi pembelajaran.
10
menggunakan media elektronikyangmampumemudahkan siswa untuk belajar kapanpun dan
dimanapun.
Tung dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) menyebutkan karakteristik
dalam pembelajaran daringantara lain:
1) Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen multimedia,
2) Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video conferencing, chats
rooms, atau discussion forums,
Selain itu Rusmadalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211) mengatakan
bahwa karaktersitik dalam pembelajarane-learningantara lain:
1) Interactivity (interaktivitas),
2) Independency (kemandirian),
3) Accessibility (aksesibilitas),
4) Enrichment(pengayaan).
Pembelajaran daring harus dilakukan sesuai dengan tata cara pembelajaran jarak jauh.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 109
tahun 2013 ciri-ciri dari pembelajaran daring adalah:
1)Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh
melalui penggunaan berbagai mendiakomunikasi.
11
2)Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik (e-learning), dimana memanfaatkan paket
informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang
dapat diakses oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.
3)Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi dikembangkan dan dikemas
dalam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta digunakan dalam
proses pembelajaran.
4)Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka, belajar, mandiri, belajar
tuntas, menggunakan teknlogi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan
lainnya, dan berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi.
5)Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya pembelajaran yang diselenggarakan
secara fleksibel dalam hal penyampaian, pemilihan dan program studi dan waktu
penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan tanpa batas usia, tahun ijazah, latar
belakang
Bilfaqih dan Qomarudin (2105, hlm. 4)menjelaskan beberapa manfaat dari pembelajaran
daring sebagai beikut :
Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulfdalam Mustofa, Chodzirin,
& Sayekti(2019, hlm. 154) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1)Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (enhance interactivity),
2)Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place
flexibility),
12
3)Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience),
a) Biaya, e-learning mampu mengurangi biaya pelatihan. Pendidikan dapat menghemat biaya
karena tidak perlu mengeluarkan dana untuk peralatan kelas seperti penyediaan papan tulis,
proyektor dan alat tulis.
e) Efektivitas pengajaran e-learning merupakan teknologi baru, oleh karena itu pelajar dapat
tertarik untuk mencobanya juga didesain dengan instructionaldesignmutahir membuat pelajar
lebih mengerti isi pelajaran.
a)Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri yang
mengakibatkan keterlambatan terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
b)Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis.
c)Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. d)Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
13
e)Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah
tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
B.PENELITIAN RELEVAN
1. Jurnal Basicedu “Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi
Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar”
2.Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “ Pembelajaran Daring ditengah wabah COVID 19”
C.KERANGKA BERPIKIR
Menurut Sakaran dalam Sugiyono (2018, hlm. 60)kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berpikir yaitu suatu intisari dari teori yang dikembangkan yang dapat mendasari
perumusan hipotesis. Teori yang dikembangkan akan memberikan jawaban terhadap
pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan
pembahasan teoritis.
14
sistem daring tidak seefektif ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Maka dari itu guru
harus menggunakan pembelajaran yang mampu menghasilkan suatu proses pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian guru di SMA N 6
Padangsidimpuan menggunakan beberapa aplikasi internet dalam sistem pembelajaran daring
seperti penggunaan google meet,zoom dan classroom . Dengan menggunakan beberapa
aplikasi online ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan mampu menciptakan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam penelitian ini dilakukanlah analisis penerapan pembelajaran daring geografi untuk
melihat apakah kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan apakah pembelajaran
nya sudah optimal, apakah guru dan siswa memahami pembelajaran dengan menggunakan
baik. Serta bagaimana upaya guru dalam menangani kelemahan dalam melaksanakan
pembelajaran secara daring.
Dengan menganalisa
pembelajaran daring geografi kita
Hasil yang diharapkan jadi mengetahui sejauh mana
siswa memahami materi dengan
baik serta dapat memperbaiki
segala kekurangan yang terjadi 15
selama proses pembelajaran
secara daring
BAB III
METODE PENELITIAN
A.JENIS PENELITIAN
Menurut Darmadi (2011, hlm.14) bahwa “Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek
dengan ciri yang sama, populasi dapat terdiri dari orang, benda, kejadian, waktu dan tempat
dengan sifat atau ciri yang sama."
Dalam penelitian ini populasi yang dipilih oleh peneliti adalah siswa kelas X IPS 1 DAN X
IPS 2 di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan .
16
Adapun sampel penelitian yaitu siswa kelas X IPS 1 DAN X IPS 2 di SMA Negeri 6
Padangsidimpuan dengan jumlah siswa Kelas IPS 1 berjumlah 41 siswa dan Kelas IPS 2
Berjumlah 35 Siswa
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Teknik pengumpulan data
harus dilakukan dengan benar supaya data yang didapatkan valid. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara , interview (wawancara) dan dokumentasi.
1.Wawancara
Wawancara dilakukan pada guru mata pelajaran Geografi. Sehingga menghasilkan beberapa
informasi serta data dari proses pembelajaran Daring Geografi.
2.Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan hasil peristiwa yang telah berlalu.Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini
dokumentasi yang digunakan adalah Materi Pembelajaran, rekap absensi siswa dan nilai
tugas siswa.
Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah
peneliti dalam memperoleh kesimpulan.Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah
teknik analisis data model miles dan huberman. Langkah-langkah analisis data model miles
dan Huberman sebagai berikut :
17
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat pengumpulan data dapat dilanjutkan dengan
reduksi data jika ada data yang tidak diperlukan, dilanjutkan dengan penyajian data dan
setelah itu dibuat kesimpulan dan verifikasi
1.Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi (membuat
ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus gugus, membuat partisi, membuat
memo). Reduksi data /transformasi ini berlanjut terus sesudah penelian lapangan, sampai
laporan akhir lengkap tersusun.
2.Penyajian Data
Setelah selesai tahap pereduksian data, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian data dalam penelitian kualitatif biasa dilakukandengan deskriptif secara singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart atau sejenisnya.
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
18
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila
kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan
19
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto dkk. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education, Psychology, and Counselling.
Volume 2 No. 1
Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).
Faisal, Sanafiah, (2001). Format-format Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. Volume 2 Nomor 1Halm 55-61.
Hasanah, dkk. 2020. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19.
Jurnal Pendidikan. Volume 1 No.1.
20
LAMPIRAN INSTRUMEN
21
22
23
24
ABSENSI KELAS
25
DAFTAR NILAI X IPS 1
26
DAFTAR NILAI X IPS 2
27