Anda di halaman 1dari 4

Miskonsepsi dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1.

Air laut berwarna biru

Konsep yang benar: Air laut tidak memiliki warna. Warna air laut sama dengan warna air pada umumnya, yaitu bening atau tidak berwarna. Karena itu pernyataan air laut berwarna biru adalah salah. Penyebab: Pernyataan ini muncul dari pengamatan ketika pergi ke pantai dan memandang ke arah lautan akan nampak air laut berwarna biru. Air laut merefleksikan warna langit. Cahaya matahari yang mengenai langit dan akan direfleksikan ke mata manusia. Karena langit berwarna biru maka hal inilah yang menjadikan air laut nampak berwarna biru.

2. Jumlah air di dunia ini berkurang dari masa-kemasa Konsep yang benar: Mengatakan jumlah air di dunia berkurang dari masa-kemasa adalah sebuah kesalahan. Faktanya adalah jumlah air di dunia ini tetap. Sejalan dengan dengan fakta tersebut. jumlah total air yang ada di bumi saat ini relatif sama dengan saat bumi ini tercipta. Yang berubah ada bentuk dari air tersebut dalam siklus air yang berlangsung terus menerus. Jadi air yang dipakai mandi oleh Pangeran Diponegoro bisa jadi sama dengan air yang sedang anda pakai untuk minum. Tetapi dari semua air tersebut, hanya 3% saja yang merupakan air tawar dimana 97% lagi adalah air asin. dari 3% ini juga terbagi-bagi lagi dengan es, air tanah dan air permukaan. Jumlah air di dunia ini selalu tetap karena air mengalami siklus. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
1

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan poripori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Siswa yang berpikir kritis akan mengajukan pertanyaan jumlah air di dunia. Apabila dijawab oleh guru sesuai dengan jawaban jumlah air di dunia lama-kelamaan akan habis, berarti jawaban guru tersebut merupakan miskonsepsi. Penyebab: Interpterasi atau pemahaman guru yang kurang tepat terhadap konsep tersebut. 3. Di dalam mulut hanya terjadi pencernaan secara mekanik

Konsep yang betul: Pernyataan bahwa di dalam mulut hanya terjadi pencernaan secara mekanik adalah salah. Kenyataanya adalah di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik dilakukan oleh gigi dengan cara memotong, mengunyah atau menggigit makanan. Pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh air ludah. Air ludah ini

dihasilkan oleh kelenjar air ludah. Air ludah akan menguraikan zat tepung menjadi zat gula yang ada di dalam makanan. Penyebab: Pernyataan yang salah tersebut awalnya muncul pada buku-buku teks sekolah dasar. Hal tersebut kemudian dipakai guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA. Akibatnya adalah siswa mengalami miskonsepsi tentang pencernaan yang terjadi di dalam mulut Cara Memperbaiki Miskonsespsi Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki miskonsepsi. Adapun cara-cara tersebut adalah memperbanyak pengetahuan, mencoba kegiatan sebelum dilakukan di kelas, memilih metode dan media pembelajaran yang tepat, dan evaluasi diri. Penjelasan masingmasing cara tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memperbanyak pengetahuan Memperbanyak pengetahuan adalah upaya guru mengurangi ketertinggalannya atas faktafakta yang berkaitan dengan materi yang akan dilaksakan di kelas. Kegiatan memperbanyak pengetahuan dapat dilakukan dengan jalan mencari informasi di internet, membaca buku, atau bertanya kepada ahli. Banyak situs baik situs dalam bahasa Indonesia ataupun dalam bahasa Inggris yang menyediakan sumber pembelajaran IPA dan juga forum-forum yang mebahas tentang permasalahan-permasalahan mengajar di kelas. Kegiatan mencari informasi melalui buku bisa dilakukan dengan membaca di perpustakaan. Buku-buku di perpustakaan juga relatif lengkap. Selain itu buku di perputakaan juga bisa dipinjam. Apabila guru mengalami kesulitan dalam mengajar IPA, guru yang bersangkutan dapat bertanya kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah dosen, rekan guru, pengawas, atau narasumber, dan lain sebaginya. Dengan bertanya kepada ahli, diharapkan guru memperoleh pengetahuan baru sehingga dapat memperbaiki miskonsepsi yang sudah dilakukan.

2.

Mencoba kegiatan sebelum dilaksanakan di kelas Hal ini merupakan kegiatan wajib bagi guru terutama bagi guru yang akan mengajak

siswanya melakukan pengamatan atau percobaan. Dengan mencoba terlebih dahulu sebelum
3

dilaksanakan di dalam kelas, guru akan memiliki gambaran tentang bagaimana jalannya kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas nanti. Selain itu, guru juga memiliki kesiapan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa.

3.

Memilih metode dan media pembelajaran yang tepat Pemilihan metode dan media pembelajaran yang tepat adalah memilih metode dan media

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Pembelajaran IPA menitikberatkan kepada pembelajaran yang berproses, sehingga hendaknya metode pembelajaran yang dipilih adalah metode pembelajaran eksperimen, proyek, atau demonstrasi. Sedapat mungkin menghindari metode ceramah. Penggunaan metode ceramah yang berlebihan dikhawatirkan dapat menambah miskonsepsi siswa. Hal itu dikarenakan karakteristik siswa sekolah dasar adalah operasional konkret. Mereka akan dengan mudah memahai suatu informasi atau membentuk pengetahan dari apa yang mereka tangkap dengan panca indera mereka. Apabila mereka belajar dengan diberi ceramah saja, dikhawatirkan mereka akan kesulitan mengkonstruksi pengetahuan yang diberikan itu (lebih mengarah ke miskonsepsi). Pemilihan media pembelajaran yang tepat juga penting. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Karakteristik siswa sekolah dasar adalah operasional konkret. Untuk beberapa materi, media-media yang mengedepankan benda asli lebih dianjurkan daripada media-media gambar.

4.

Evaluasi diri Evaluasi diri yang dimaksud adalah keterbukaan menerima saran dan segera

memperbaiki diri apabila melakukan kesalahan. guru hendaknya bersedia menerima sran dan kritik dari siapapun. Daran dan kritik ini diharapkan dapat meningkatkan semangat guru untuk mengurangi miskonsepsi yang sudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai