Anda di halaman 1dari 18

Standar

Nasional
Pendidikan
Kelompok 4
1. Evi Oktaviana (3181131003)
2. Jesica Novita Sari Barus (3183331013)
3. Andini (3192131002)

Dosen Pengampu: Eni Yuniastuti, S.PD.,M.SC.


Dan DR. Restu, M.S.
Standar Kompetensi Kelulusan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021, Standar kompetensi lulusan dirumuskan
berdasarkan:

a. Tujuan Pendidikan Nasional


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah menerangkan bahwa Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi
(SI), standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
b. Tingkat perkembangan Peserta Didik; c. Kerangka kualifikasi nasional Indonesia;

Setiap peserta didik memiliki Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)


tahapan perkembangan yang berbeda- adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya
beda. Terdapat beberapa bagian dalam manusia Indonesia yang menyandingkan,
perkembangan pada diri peserta didik menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor
seperti perkembangan kognitif, pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman
pengetahuan awal, dan gaya belajar. kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja
yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor
pekerjaan.
Secara spesifik, fungsi Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) untuk masing-masing satuan pendidikan adalah
sebagai berikut.
1. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan
dasar bertujuan meletakkan dasar-dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan
menengah umum bertujuan meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan
menengah kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Secara spesifik, fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
untuk masing-masing satuan pendidikan adalah sebagai
berikut . 3. Standar kompetensi lulusan pada
satuan pendidikan menengah kejuruan
untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
1. Standar kompetensi lulusan pada serta ketrampilan untuk hidup mandiri
jenjang pendidikan dasar bertujuan dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
meletakkan dasar-dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut. 2. Standar kompetensi lulusan pada
satuan pendidikan menengah umum
bertujuan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
Tujuan standar kompetensi lulusan dari berbagai jenjang, Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 Ayat (1) sampai (3)
menyatakan:

1. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar


bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan


menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3. Standar kompetensi lulusan pada satuan menengah kejuruan


bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya.
Back

STANDAR  PENDIDIK
Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.
Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi
yang harus dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik merupakan
kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan
profesi lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai
dengan profesional akan menentukan tingkat keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

A. Kompetensi
Pedagogik
Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Guru (PK Guru):

Mengenal Karakteristik Peserta Menilai dan Mengevaluasi


Didik Pembelajaran

Menguasai Teori Belajar dan Melakukan Komunikasi dengan


Prinsip‐prinsip Pembelajaran Peserta Didik

Mengembangkan Potensi Peserta


Mampu Mengembangkan Kurikulum
Didik

Menciptakan Kegiatan
Pembelajaran yang
Mendidik
Back

B. Kompetensi kepribadian guru

Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun


2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan
bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan
kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4)
arif dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia;
(7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
(8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (9)
mengembangkan diri secara berkelanjutan.
C. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar
(Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3
butir d).
Kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru. Menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008,  guru sekurang-
kurangnya harus memiliki kompetensi untuk:
Bergaul secara efektif
dengan peserta didik,
berkomunikasi dengan baik sesama pendidik, tenaga
secara lisan, tulisan, dan kependidikan, orang
isyarat tua/wali peserta didik
menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi
bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar
menerapkan prinsip
dan memperhatikan aturan
persaudaraan sejati dan
yang berlaku dalam
semangat kebersamaan
masyarakat
Usaha Meningkatkan Kompetensi Sosial Guru

1. Mengembangkan kecerdasan
sosial

2. Mengikuti pelatihan berkaitan dengan


kompetensi sosial guru

3. Beradaptasi di tempat bertugas


Back

D. Kompetensi Profesional

Kompetensi Guru Profesional  Guru adalah salah satu unsur


penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru
tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan
sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini karena
guru adalah salah satu tumpuan bagi negara dalam hal
pendidikan. Dengan adanya guru yang profesional dan
berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang
berkualitas pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar
adalah kompetensi.
Pengertian Tenaga Kependidikan

Menurut UU No.20 tahun 2013 pasal 1, BAB 1 Peranan Tenaga kependidikan adalah
( Ketentuan umum), tenaga kependidikan adalah kedudukan dan jabatan di
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan Sekolah/Madrasah. Di Sekolah /Madrasah,
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan ada yang berperan sebagai Kepala
pendidikan . tenaga pendidik merupakan tenaga Sekolah/Madrasah, guru, siswa, dan
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan tenaga kependidikan termasuk Tenaga
administrasi , pengolaan, pengwasan, dan Administasi Sekolah/Madrasah. Semua
pelayanan teknis untuk menunjang proses peranan sama pentingnya dan saling
pendidikan pada satuan pendidikan . Yang mendukung untuk mencapai tujuan
termasuk ke dalam tenaga kependidikan Sekolah/Madrasah.
diantaranya kepala satuan pendidik, pendidi,
dantenaga kependidikan lainnya.
Adapun kualifikasi akademik guru sesuai Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 adalah sebagai
berikut :

1. Kualifikasi guru melalui


pendidikan formal 3. Kualifikasi akademik guru
2. Kualifikasi akademik guru SMP/MTs
SD/MI • Pendidikan minimal D-IV
1. Kualifikasi akademik guru • Pendidikan minimal D-IV (diploma empat) atau S1
PAUD/TK/RA (diploma empat) atau S1 (sarjana).
• Pendidikan minimum D- (sarjana). • Berasal dari jurusan pendidikan
IV (diploma empat) atau • Lulusan dari Pendidikan yang sesuai dengan mata
S1 (sarjana). Guru Sekolah Dasar (PGSD) pelajaran yang diampu, misal
• Lulusan dari Pendidikan atau Pendidikan Guru mengampu pelajaran Matematika
Anak Usia Dini atau Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). maka jurusannya harus
Psikologi. • Jurusan tempat menempuh Pendidikan Matematika.
• Jurusan tempat studi harus sudah • Jurusan tempat menempuh studi
menempuh studi sudah terakreditasi. harus sudah terakreditasi.
terakreditasi.
1. Kualifikasi guru melalui 6. Kualifikasi akademik guru
pendidikan formal SMK/MAK
• Pendidikan minimal D-IV
4. Kualifikasi akademik guru (diploma empat) atau S1
SMA/MA (sarjana).
• Pendidikan minimal D-IV • Berasal dari jurusan pendidikan
5. Kualifikasi akademik guru yang linear dengan mata
(diploma empat) atau S1 SDLB/SMPLB/SMALB
(sarjana). pelajaran yang diampu.
• Pendidikan minimal D-IV • Jurusan tempat menempuh studi
• Berasal dari jurusan
(diploma empat) atau S1 harus terakreditasi.
pendidikan yang linear (sarjana).
dengan mata pelajaran • Berasal dari jurusan
yang diampu. Pendidikan Luar Biasa atau
• Jurusan tempat
khusus atau pendidikan yang
menempuh studi harus sesuai dengan mata
terakreditasi. pelajaran yang diampu.
• Jurusan tempat menempuh
studi harus terakreditasi.
2. Kualifikasi akademik guru melalui
uji kelayakan dan kesetaraan  Standar Kepala Sekolah/Madrasah

Adapun kualifikasi umum kepala


sekolah adalah sebagai berikut.
Uji kelayakan dan kesetaraan ini
• Pendidikan minimal D-IV (diploma empat)
ditujukan untuk bidang khusus
atau S1 (sarjana) dari jurusan
yang memang belum diajarkan di
kependidikan maupun nonkependidikan.
Perguruan Tinggi. Oleh karena
• Jurusan tempat menempuh studi sudah
itu, bagi guru yang mengampu
terakreditasi.
bidang tersebut harus memiliki
• Berusia maksimal 56 tahun saat diangkat
keahlian khusus yang sesuai
menjadi kepala sekolah.
dan nantinya akan diuji oleh
• Pengalaman mengajar minimal 5 tahun
Perguruan Tinggi yang telah
berdasarkan jenjang sekolah masing-
diberi wewenang
masing, kecuali kepala sekolah TK/RA.
• Pangkat terendah III/c untuk PNS,
sedangkan untuk nonPNS pangkat
disesuaikan dengan kepangkatan
yayasan.
PERANAN DAN FUNGSI TENAGA
KEPENDIDIKAN
Fungsi tenaga pendidikan berdasarkan undang-undang no 14 tahun 2007, yaitu sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat. Dalam menjalannkan peran serta
fungsinya secara profesional tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi yang diisyaratkan
baik oleh peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyaakat antara lain :

• Pendidikan harus memiliki kualifikasi minimum dan


sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar,sehat jasmani, rohani,serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
• Pendidik untuk penddikan formal pada jenjang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai