Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS IDENTIFIKASI POTENSI SEKOLAH

Dosen Pengampu : Dr. Eko Supraptono, M. Pd.

Disusun oleh :

Prita Dewi Wiyono 5402420052

Aliviya Kamila Umma Masyithoh 5402420055

Mutiara Ningtias Zein 5402420069

Wa Ode Yeyeng Senlistian Arysty 5402420072

Putri Rahmawati 5402420075

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
TUGAS 01

Studi Kasus:

Sekolah X mempunyai jumlah guru dengan kualifikasi S2 linier 5 orang, S3 linier 1 orang, D3 sebanyak 3 orang.
Terdapat beberapa guru berusia 58 tahun yang kinerjanya rendah. Hasil rata rata ujian siswa selama tiga tahun
terakhir menurun. Jumlah rombel 18 kelas dengan jumlah siswa 582 siswa.

Sebenarnya banyak siswa yang berpotensi, namun tiga tahun terakhir tidak pernah menjuarai lomba tingkat
Kabupaten, baik bidang akademik maupun non akademik. Status sosial orang tua siswa adalah ekonomi menengah
ke atas namun jarang terlibat dalam kegiatan sekolah.
POTENSI HASIL
NO. KOMPONEN PENGEMBANGAN
SEKOLAH IDENTIFIKASI
Pendidik Kualifikasi D3 = 3 orang Sebagai pendidik (guru) untuk dapat disebut professional harus
S2 = 5 orang memenuhi kualifikasi akademik (berpendidikan tinggi program
S3 = 1 orang sarjana atau program diploma empat) dan empat kompetensi,
yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Kompetensi ini diperoleh melalui pendidikan profesi (pasal 10),
Antara lain :
- Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pendidik untuk
memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan
pembelajaran, merancang dan melaksanakan evaluasi, dan
mengembangkan peserta didik.
1.
- Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
- Kompetensi sosial adalah kemampuan untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua wali peserta didik
dan masyarakat sekitar. Kompetensi professional adalah
kemampuan atau penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam.
Usia Beberapa 58 tahun Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam
kehidupan suatu bangsa. Hal ini tidak lain karena posisi
pendidikan yang sangat penting dalam konteks kehidupan
bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses
pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan
oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya
di masyarakat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk terus
mengembangkan profesi pendidik (guru) menjadi suatu syarat
mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas
pendidik akan mendorong pada peningkatan kualitas
pendidikan baik proses maupun hasilnya. dengan adanya :
1.Kemampuan profesional (professional capacity), yaitu
kemampuan intelegensi, sikap, nilai, dan keterampilan serta
prestasi dalam pekerjaannya. Secara sederhana, guru harus
menguasai materi yang diajarkan.
2. Kompetensi upaya profesional (professional effort), yaitu
kompetensi untuk membelajarkan siswanya. 3. Profesional
dalam pengelolaan waktu (time devotion).
4. Imbalan profesional (professional rent) yang dapat
menyejahterakan diri dan keluarganya.
Kinerja Rendah Untuk pengembangan kinerja guru harus selalu berusaha untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memahami tuntutan
standar profesi yang ada, b. Mencapai kualifikasi dan
kompetensi yang dipersyaratkan, c. Membangun hubungan
kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi
profesi, d. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang
mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada konstituen,
Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreatifitas dalam
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir agar
senantiasa tidak ketinggalan dalam kemampuannya mengelola
pembelajaran.
Peserta Didik Jumlah 582 siswa Dalam studi kasus yang telah diberikan lembaga pendidikan
sangat membutuhkan manajemen peserta didik karena siswa
2.
merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi
ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan
pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan
penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yangberkaitan
dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai
dengan keluar dari suatu sekolah. Manajemen peserta didik
tidak semata pencatatan data peserta didik kan tetapi meliputi
aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya
pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah.
Potensi Akademik dan Non Dalam kasus yang ada, diketahui selama tiga tahu terakhir tidak
Akademik pernah menjuarai perlombaan baik akademik maupun non-
akademik. Sebagai upaya pengembangannya, pada peserta
diidk perlu ditanamkan jiwa kewirausahaannya melalui
pembinaan dan pembiasaan dalam kegiatannya di sekolah.
Dengan memberikan wadah bagi peserta didik seperti
ekstrakulikuler, diharapkan peserta didik dapat meningkatkan
potensi dan meraih prestasi.
Orang Status Sosial Menengah ke atas Orang tua/wali siswa memegang peran penting dalam
tua/Wali siswa Ekonomi kelancaran dan kelangsungan proses pendidikan di sekolah,
melalui komite sekolah yang merupakan lembaga mandiri
dengan beranggotakan orangtua/wali peserta didik, komunitas
sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan,
sungguh diperlukan oleh sekolah. Dengan lingkup sosial yang
3.
kompleks proses perjalanan menuju kompetensi menjadi lebih
mudah, karena banyaknya koneksi memudahkan sekolah dalam
mencari informasi terkait perlombaan. Orang tua berperan
utama dalam mendukung semangat sportifitas siswa dalam
mengikuti lomba. Karena status sosialnya yang menengah
keatas, seyogyanya orang tua mampu memfaislitasi media
berlatih siswa secara mandiri, dengan seringnya berlatih secara
mandiri dan terus menerus, siswa/anak akan merasa lebih
matang dan yakin dalam perlombaan.
Partisipasi Jarang terlibat Orang tua sebagai suporter/pendukung terdepan bagi anak.
Untuk itu orang tua supaya terus mendorong semagat berlatih
anaknya untuk terus berlatih sampai maksimal. Ing Ngarso
Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso,
artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu
membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri
Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan
semangat kerja dari belakang. Orang tua harus menerapkan
semboyan tersebut kepada anaknya, agar anak merasa
termotivasi dan semangat.

Anda mungkin juga menyukai