Anda di halaman 1dari 11

MODUL GEOGRAFI TANAH

“SIFAT KIMIA TANAH”

Dosen Pengampuh : Dra. Elfayeti, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

MEYSANDRA MAUDY DENISA (3193131005)

ROSANTI SITUNGKIR (3193331014)

KELAS A/ SEMESTER 3

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sifat Kimia Tanah” dengan
tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah Geografi Tanah.Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan juga penulis tentang sifat kimia tanah tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Elfayeti, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Geografi Tanah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dibidang ini.Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya memohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Terima kasih.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
1.1 Komposisi Kimia........................................................................................................................1
1.2 Unsur hara Tanah......................................................................................................................1
1.3 Kandungan bahan organic........................................................................................................2
1.4 pH Tanah....................................................................................................................................3
1.5 Ion tanah dan Kompleks Koloid Tanah...................................................................................4
1.6 larutan tanah & reaksi tanah....................................................................................................5
1.7 Pertukaran dan kapasitas pertukaran kaiton.........................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

ii
1.1 Komposisi Kimia

Perilaku kimiawi tanah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan reaksi fisika kimia dan kimia
yang berlangsung antar penyusun tanah serta antara penyusun tanah dan batuan yang
ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk atau pembenahan tanah lainnya. Tanah
sebagaitubuh alami memiliki susunan kimia yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dari suatu waktu ke waktu lainnya. Unsur-unsur kimia tanah tersebut nantinya berperan sebagai
pemasok unsur hara bagi vegetasi.

Gambar 1.1 Proses yang membentuk karakteristik kimia tanah.

1.2 Unsur hara Tanah


Tanah selaku tubuh alam berkomposisi kimia berbeda-beda. Tanahtersusun atas berbagai
macam susunan dan komposisi unsur kimia dari satu satuan tanah dengan satuan tanah yang lain.
Perbedaansusunan dan komposisi unsur kimia juga terjadi anta rsatuan-satuan tanah pada satu
lokasi dengan lokasi yang lain. Tanah sebagai media produksi tanaman.menyediakan unsur-
unsur kimia yang diperlukanuntuk pertumbuhan tanaman. Macam unsur kimia yang ada dalam
tanah banyak ragamnya,namun hanya sebagian saja yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Unsur kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman disebut unsur hara.
Tanaman yang berhijau daun (chlorophyl)menggunakan tenaga matahari untuk
mengubahkarbondioksida (CO) dari udara dan dari dalam lengas tanah menjadi zat-zat gula

1
(glukosa). Proses yang berlangsung pada hijau daun terjadi secara fotosintesis. Unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah yang relative banyak disebut unsur hara makro, sedang unsur hara
yang dibutuh kan dalam jumlah yang relatif sedikit disebut unsur hara mikro.Tanaman mendapat
oksigen, karbon dan hydrogen dari air dan udara dan unsur hara lainnya dari tanah.Unsur hara
diambil tanaman dalam bentu ion-ion yang bermuatan positif dan dapat juga dalam bentuk anion
yang bermuatan negative.

1.3 Kandungan bahan organic


Bahan organic tersusuk atas sisa Bahan organik tersusun atas sisa-sisa (residues) tanaman
dari hewan di dalam tanah. Bahan organik dapat berupa sisa-sisa tanaman muda (crop), pupuk
hijau hasil pembakaran sisa tanaman, șisa akar, batang, dahan ranting tumbuh-tumbuhan yang
telah mati termasuk juga ekskrements (kotoran dan lendir-lendir) serangga, cacing dan binatang
besar. Bagian lain dari bahąn organik tanah yang penting adalah mikroorganismẹ baik yang
masih jidup maupun yang telah mati seperti bakteri, fungsi dan protozoa. Secara kimia, bahan
organik tanah tersusun atas karbohidrat, protein, lemak (fat), resin dan waxes. Berbagai senyawa
asam organik terdiri dari 75% air, sisanya terdiri dari carbon, oxygen, hydrogen, nitrogen dan
elemenelemen mineral.Dalam keadaan kering, bahan organik terdiri dari 90% carbon, oxygen,
hydrogen, elemen-elemen yang lain memainkan peranan penting dalam unsur hara tanaman.
Nitrogen, sulfur phosphor, natrium dan calsium adalah bagian atau kandungan yang penting dari
bahan organik.
Bahan organi dapat digunakan sebagai indicator kualitas dan kesehatan tanah karena
memengaruhi kpasitas menahan air, pembentukan agregat, berat volume, pH, kapasitas
penyangga (buffering), kapasitas tukat kaiton, infiltrasi aerasi, daur hara, mineralisasi, serapan
pestisida, serta keragaman dan aktivitas biota tanah. Factor yng memengaruhi kadar bahan
organic pada tanahh yaitu seperti kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah, dan drainase.
CO, dan H,0 adalah hasil yang dominan dari dekomposisi bahan organik, CO, akan lepas
ke atmosfer dan meningkatkan kadar karbon diudara.Nitrogen merupakan hasil penguraian dari
protein.Protein teruarai menjadi asam amino dan amonium oleh kegiatan enzyme.Mineralisasi
adalah proses pengubahan atau penguraian senyawa fosfor organik kompleks ke senyawa
inorganik (mineral) olehaktivitas mikrobia. Proses mineralisasi dipengaruhi oleh pH tanah.Jika
tanah dalam kondisi pH 5,5 - 7,5 proses mineralisasi berjalan cepat. "Humus" adalah tingkatan

2
stabil dalam pemecahan bahan organik, terdiri dari unsur-unsur sederhana, unsur-unsur resisten
(lignin), bahan amorf berwarna cokelat hingga cokelat tua, bahan koloidyang telah dimodifikasi
dari jaringan asal atau telah disintesis olehberbagai organisme. Humus adalah kolodial yang
bersifat amorf bukankristalin.
Secara umum dapat disimpulkan berbentuk bahan organik tanah terhadap sifat-sifat tanah
sepeerti berikut
1. efek pada warna tanah cokelat hingga kelam/hitam
2. pengaruh pada sifat-sifat fisik tanah yang meliputi agregasi partikel tanah,
kapasitas pengikat air, dan plastisitas, kohesi, reduksi (pengurangan volume)
3. kapasitas adsorpsi kation, 20 hingga 30 kali lebih besartinggidaripada koloid
mineral.
4. suplesi dan ketersediaan unsur hara yaitu meliputi lebih mudah mengganti kation-
kation yang ada. N, P dan S terikat dalam bentuk-bentuk organic. Ekstraksi
elemen-elemen dari mineral-mineral oleh asamhumus (acid humus)

Kadar bahan organik tanah diukur secara kualitatif di lapangan melalui warna dan
reaksinya dengan hidrogen peroksida (10%). Tanahdengan kandungan bahan organik tinggi akan
berwarna lebih kelam (value dan chroma biasanya < 3) dibandingkan dengan tanah yang
mempunyai kandungan organik rendah,

1.4 pH Tanah
Sifat keasaman, kebasaan atau alkalinitas tanah dinyatakan dengan nilai pH. pH
menunjukan jumlah konsentrasi ion hydrogen dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+
dalam tanah, maka tanah semakin asam. pH tanah dapat menurun drastic karena banyak
menjerat AL dan H. selai itu pH tanah juga dapat meningkat dengan drastic yaitu apabila
menjerat sejumlah ion, seperti Na, K, Ca, dan Mg. Jika larutan tanah terlalu masam (pH < 4),
tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada
tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat
yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut. Tanah terlalu masam dapat
disebabkan karena penggunaan pestisida berlebihan sehingga tidak terlarutkan oleh lengas
tanah. Pengaruh pH dalam pertumbuhan tanaman paling ideal berkisar pada kondisi pH

3
netral (table 1.4). Factor yang memengaruhi pH yaitu iklim, kandungan bahan organic,
respirasi akar, dan perilaku manusia. Iklim, semakin tinggi intensitas hujan makan tanah akan
memiliki pH yang rendah karena sejumlah unsur logam alkali mengalami pencucian.
Kemudian kandungan bahan organic, semakin tinggi kandungan bahan organic, tanah
semakin asam.

Tabel 1.4 Pengelompokan pH Tanah

1.5 Ion tanah dan Kompleks Koloid Tanah

Sebuah atom netral yang kehilangan elektron dianggap memiliki muatan positif, dikenal
sebagai kation. Sementara sebuah atom yang memperoleh kelebihan sebuah elektron dianggap
memiliki muatan negatif, dianggap sebagai anion. Anion dan kation di dalam tanah berbentuk
koloid. Koloid adalah sistem berfase dua yang tersusun atas partikel berukuran sangat halus
(dispers) dan terlarut (terdispersi). Koloid tanah berperan aktif dalam pertukaran serta jerapan
kation dan anion. Koloid sering disejajarkan dengan darah di dalam tubuh mahluk hidup yang
mengangkut segala unsur untuk diedarkan keseluruh bagian tanah, sementara tekstur dan bahan
organik yang belum melapuk dianggap sebagai kerangka. Koloid tanah merupakan gudang unsur
hara dan pusat reaksi kimia fisika tanah. Kompleks koloid tanah terdiri dari koloid lempung dan
koloid humus.Kompleks koloid tanah bertindak sebagai gudang unsur hara tanaman, atau
merupakan pusat aktivitas reaksi fisika kimia tanah. Tanah dengan kandungan koloid yang
rendah akan mempunyai cadangan unsur hara yang rendah. Dalam hal ini koloid lempung
bersifat labil dan stabil dibandingkan dengan koloid humus yang mudah terdekomposisii oleh
aktivitas jazad renik tanah.Koloid adalah suatu system berfase dua tersusun atas partikel
berukuran sangat halus (fase dipers) dan berlarut (terdispersikan ).
Sifat sifat proses dan gejla fisika kimia tanah terpusat pada koloid tanah .
Unsure penyebab dan pemebentuk sifat proses fisika kimia tanah adalah :
 Koloid tanah, karea bersifat memiiki muatan listrik rangkap

4
 Ion ion terjerap pda koloid tanah (kompleks jerapan) dan
 Ion ion dalam larutan tanah
Ketiga nya menyebabkan pertukaran ion dan reaksi atau pH tanah.
Koloid tanah (baik lempung maupun humus ) mempunyai muatan listrik . koloid tanah
cenderung bermuatan listrik (-) sehingga permukaan koloid menyerap (adsorpsi ) kation dalam
jumlah relative lebih besar di banding kan anion. Koloid tanah tidak dalam kondisi kering karena
mengadsorpsi molekul molekul air yang membentuk lapisan lapisan yang melingkupi nya dalam
suasana yang di namakan “larutan tanah “.

1.6 larutan tanah & reaksi tanah


1. larutan tanah
Larutan tanah ( soil solution) adalah lengas tanah yang di bahas dari segi ilmu kimia
tanah.Bermacam macam ion,asam basa, garam, alcohol, tepung dan senyawa senyawa kimia tak
larut lain nnya ,serta gas gas terdapat dalam lengas tanah , membentuk “larutan tanah” larutan
tanah bersifat setimbang dinamik (dynamic equilibrium). Larutan tanah dapat hilang atau kurang
karena terlindi atau terpelokasi, terasimilasi, terevapotranspirasi dan teratus kan. Proses proses
hilang nya larutan tanah pada suatu horizon karena terlindi , terasimilasi, dan terevapotranspirasi
dalah terjadi secara alami . proses mengacu pada campur tangan budaya manusia
2. Reaksi Tanah
Reaksi tanah (soil reaction ) di artikan sebagai keasaman dan kebasaan tanah yang di
nyatkan dengan pH. Reaksi larutan tanah atau di singkat reaksi tanah di tentukan oleh kadar H+¿
dan OH.Derajat keasaman aktuali aktif, sedangkan derajat keasamaan tanah yang terdapat dalam
koloid tanah di sebut derajat kesamaan potensial.

1.7 Pertukaran dan kapasitas pertukaran kaiton


1. Pertukaran kation
Kecendrungan ion hydrogen untuk mendesak ion lain digunakan untuk menggabarkan
proses pertukaran kation .pertukaan kation ialah salah satu reaksi yang paling umum dan paling
penting dari reaksi tanah. Sebagai contoh pada tanah tanah mineral di daerah beriklim ropik

5
lembab terjadi suasana : ketersediaan air dan suhu tanah dalam kondisi optimum , kalsium di
absorpsi dalam jumlah yang relative besar dalam kompleks koloid, terbentuk asam karbonat dan
asam lain sebgai sebagai hasil dekomposisi organic akan cenderung mengganti tempat kalsium
dari kompleks koloid.
2. Kemampuan Pertukaran kaiton
Kemampuan pertukaran kation (KPK ) ialah kemampuan (kapasitas) partikel partikel
koloid tanah dapat menukar katon kation bebas dalam larutan tanah. KPK menunjukkan ukuran
kemampuan tanah dalam menjerap dan dan mempertukarkan sejumlah kation. Makin tinggi
KPK, makin banyak kation yang dapat ditariknya. KPK juga memiliki peran dalam penyerapan
unsur hara dari tanah ke tanaman. Koloid tanah yang bermuatan negatif (anion) akan dijerap dan
dipertukarkan dengan larutan dari rambut akar vegetasi yang bermuatan kation H+. Kondisi
inilah merupakan hubungan antara tanah yang memasok unsur hara bagi tanaman berlangsung.
KPK di nyatakan dengan istilah ekuivalen (setara ) atau lebih khusus miliekuivalen 100
gr.Ekuivalen di tentukan sebagai satu milligram hydrogen atau jumlah tiap ion yang akan
menggantikan nya.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanahter susun atas berbagai macam susunan dan komposisi unsur kimiadari satu satuan
tanah dengan satuan tanah yang lain. Perbedaan susunan dan komposisi unsur kimia juga terjadi
antar satuan-satuantanah pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Macam unsur kimia yang ada
dalam tanah banyak ragamnya,namun hanya sebagian saja yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman. Bahan organic tersusuk atas sisa Bahan organik tersusun atas sisa-sisa (residues)
tanaman dari hewan di dalam tanah. Bahan organik dapat berupa sisa-sisa tanaman muda (crop),
pupuk hijau hasil pembakaran sisa tanaman, șisa akar, batang, dahan ranting tumbuh-tumbuhan
yang telah mati termasuk juga ekskrements (kotoran dan lendir-lendir) serangga, cacing dan
binatang besar. Kompleks koloid tanah terdiri dari koloid lempung dan koloid humus.Kompleks
koloid tanah bertindak sebagai gudang unsur hara tanaman, atau merupakan pusat aktivitas
reaksi fisika kimia tanah. Tanah dengan kandungan koloid yang rendah akan mempunyai
cadangan unsur hara yang rendah. Larutan tanah ( soil solution) adalah lengas tanah yang di
bahas dari segi ilmu kimia tanah. Reaksi tanah (soil reaction ) di artikan sebagai keasaman dan
kebasaan tanah yang di nyatkan dengan pH. Pertukaan kation ialah salah satu reaksi yang paling
umum dan paling penting dari reaksi tanah. Kemampuan pertukaran kation (KPK ) ialah
kemampuan (kapasitas) partikel partikel koloid tanah dapat menukar katon kation bebas dalam
larutan tanah .

3.2 Saran

Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak ketidaksempurnaan ataupun


kekurangan yang harus penulis perbaiki , oleh karena itu penulis berharap pembaca memberikan
kritik maupun saran yang dapat membangun dan sebagai bahan evaluasi untuk kedepan nya

7
DAFTAR PUSTAKA

Junun Sartohadi, Suratman, Jamulya, Nur Indah Sari Dewi. (2016). Pengantar Geografi Tanah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purnomo, N. H. (n.d.). Geografi Tanah. Surabaya: geo.fish.unesa.

Sulistyowati, E. S. (2018). Ensiklopedia Geografi: Tanah. Klaten: Penerbit Cempaka Putih.

Anda mungkin juga menyukai