Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHAN ORGANIK TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kesuburan tanah dan nutrisi tanaman

Dosen Pengampu : Lufita Nur Alfiah, SP., M.S

JENNY SURYA FITRI

2027008

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB I
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................................... 1
BAB II
2.1 Defenisi dan Fungsi Bahan Organik Tanah............................................................... 2
2.2 Sumber Bahan Organik Tanah......................................................................................3
2.3 Komposisi Biokimia Bahan Organik Tanah.................................................................4
2.4 Pengaruh Bahan Organik Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman.............................5
BAB III
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 6
3.2 Saran .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali,
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempuraan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru
serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya menturuti egois pribadi, untuk itu besar
harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.

Ujungbatu, Maret 2022

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahan organik di dalam tanah adalah hasil dekomposisi organisme hidup yang
tersusun dari campuran polisakarida, lignin, protein, dan bahan organik yang berasal dari
batuan dan mineral. Di dalam bahan organik selalu mengalami penguraian sebagai
aktivitas mikroba tanah. Proses ini menghasilkan unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman
serta senyawa lainnya yang keseluruhannya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Bahan organik ini biasanya berwarna coklat dan bersifat koloid yang dikenal dengan
humus. Humus terdiri dari bahan organik halus yang berasal dari hancuran bahan organik
kasar serta senyawa-senyawa baru yang dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut
melalui suatu kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Tanah yang mengandung banyak
humus atau mengandung banyak bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau
tanah-tanah topsoil.
Peranan bahan organik bagi tanah berkaitan dengan perubahan sifat-sifat tanah,
yaitu sifat fisik, biologis, dan kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk
granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.
Bahan organik sebagai pengatur kelembaban aerasi, pemantap struktur, sumber hara bagi
tanaman terutama N, P, S, dan B, meningkatkan kapasitas tukar kation, dan merupakan
sumber energi bagi aktivitas jasad mikro tanah. Disamping itu juga berperan sebagai
salah satu faktor penciri dalam klasifikasi tanah.
Metode penetapan bahan organik tanah dikelompokkan menjadi: 1) berdasarkan
kehilangan bobot karena pemanasan, 2) berdasarkan kadar unsur C, 3) berdasarkan
jumlah bahan organik yang mudah teroksidasi. Penetapan bahan organi dengan metode-
metode tersebut juga dapat dilakukan secara kualitatif dengan melihat perbedaan warna
tanah di lapang. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukanlah praktikum mengenai
bahan organik untuk mengetahui kandungan bahan organik suatu jenis tanah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian defenisi dan fungsi bahan organik tanak
2. Menjelaskan dari mana sumber bahan organik tanah
3. Menjelaskan apa saja biokimia yang terdapat di bahan organik tanah
4. Menjelaskan apa pengaruh bahan organik tanah terhadap tanaman

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui pentingnya
pengetahuan terhadap bahan organik tanah dan sebagai penyelasian tugas mata kuliah
kesuburan tanah dan nutrisi.
BAB II

iii
PEMBAHASAN

2.1. Defenisi dan Fungsi Bahan Organik Tanah


Bahan organik tanah adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus
hasil humifikasi maupun senyawa anorganik hasil mineralisasi, termasuk mikroba
heterotrofik dan ototrofik yang terlibat. Dalam pengelolaan bahan organik tanah
sumbernya dapat berasal dari pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang, pupuk
hijau, pupuk kompos, serta pupuk hayati (Hanafiah,2005).
Bahan organik tanah memiliki peranan penting dalam penilaian suatu tanah.
Bahan organik tanah berperan secara fisik, kimia, dan biologi.
a. Fungsi fisik
- Meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Hal ini dapat dikaitkan dengan
sifat polaritas air yang bermuatan negatif dan positif yang selanjutnya berkaitan
dengan partikel tanah dan bahan organik. Air tanah mempengaruhi
mikroorganisme tanah dan tanaman di atasnya. Kadar air optimal bagi tanaman
dan mikroorganisme adalah 0,5 bar/ atmosfer.
- Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini meningkatkan penyerapan
energi radiasi matahari yang kemudian mempengaruhi suhu tanah.
- Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya
- Menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat.
b. Fungsi Kimia
Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dari
kapasitas tukar kation (KTK) tanah berasal dari bahan organik. Bahan organik dapat
meningkatkan kapasitas tukar kation dua sampai tiga puluh kali lebih besar daripada
koloid mineral yang meliputi 30 sampai 90% dari tenaga jerap suatu tanah mineral.
Peningkatan KTK akibat penambahan bahan organik dikarenakan pelapukan bahan
organik akan menghasilkan humus (koloid organik) yang mempunyai permukaan
dapat menahan unsur hara dan air sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian bahan
organik dapat menyimpan pupuk dan air yang diberikan di dalam tanah. Peningkatan
KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara.
c. Fungsi Biologis
- meningkatkan populasi organisme tanah
- meningkatkan aktivitas organisme tanah
iv
- meningkatkan keragaman organisme tanah

2.2. Sumber Bahan Organik Tanah


Adapun sumber dari bahan organik tanah adalah:
a. Sumber primer diperoleh dari jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun,
bunga, dan buah. Jaringan ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke
lapisan bawah serta diinkorporasi dengan tanah.Sumber sekunder diperoleh dari
binatang. Dalam kegiatannya, binatang terlebih dahulu harus menggunakan bahan
organik tanaman, setelah itu barulah binatang menyumbang bahan organiknya. Kedua
sumber bahan organik tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tanah. Hal
ini dikarenakan perbedaan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut.
Jaringan binatang berbeda dengan jaringan tumbuhan, oleh sebab itu pada jaringan
binatang umumnya lebih cepat hancur dibandingkan dengan jaringan tumbuhan.
b. Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus
menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan
organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan
perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat
dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan
organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal
yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan
drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan
jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya
jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan
tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata
sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin
10-30% dan lemak 1-8%.
2.3. Komposisi Biokimia Bahan Organik Tanah
Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomass bahan organik
yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari: (1) air (75%) dan (2) biomass kering
(25%).
Komposisi biokimia bahan organik dari biomass kering tersebut, terdiri dari:
1. karbohidrat (60%),
2. lignin (25%),
3. protein (10%),

v
4. lemak, lilin dan tanin (5%).
Karbohidrat penyusun biomass kering tersebut, terdiri dari:
1. gula dan pati (1% -s/d- 5%),
2. hemiselulosa (10% -s/d- 30%), dan
3. selulosa (20% -s/d- 50%).
Berdasarkan kategori unsur hara penyusun biomass kering, terdiri dari:
1. Karbon (C = 44%),
2. Oksigen (O = 40%),
3. (H = 8%), dan
4. Mineral (8%).
Dekomposisi Bahan Organik
Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:
1. reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon
yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon
dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.
2. reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa
hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
3. pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus
tanah.
Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi bahan
organik digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. proses mineralisasi, dan
2. proses humifikasi.
Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-
senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi
dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.
Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang
resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan
humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.

2.4. Pengaruh Bahan Organik Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman


1. Pemasok dan Pendaur Hara
Ketika bahan organik didekomposisikan, salah satu hasil outputnya adalah
unsur hara terutama N, S, P, Ca, Mg, K. Proses pelepasan unsur hara ini disebut
mineralisasi, yaitu pelepasan unsur hara di bahan organik sehingga tersedia bagi

vi
tanaman. Dekomposisi bahan organik lainnya secara sempurna menghasilkan
HUMUS, sifatnya mantap dan tahan terhadap dekomposisi lebih lanjut. Humus
menyusun 40 – 60% bahan organik tanah, peranannya penting untuk perbaikan sifat
fisik tanah.
Bahan humus digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
- Asam fulvat, yang mempunyai berat molekul ringan, berwarna terang, larut
didalam asam dan basa, paling mudah terombak oleh mikroba (15 – 50 tahun).
- Asam humat, yang mempunyai berat molekul sedang, larut didalam basa tetapi
tidak larut didalam asam, potensi degradasinya sedang (100 tahun atau lebih).
- Asam humin, yang mempunyai berat molekul tinggi, berwarna gelap, tidak larut
didalam asam maupun basa, paling tahan terhadap serangan mikroba.
Menurut Stevenson (1994), peranan asam fulvat dan asam humat didalam tanah :
Dapat memacu pertumbuhan tanaman secara langsung, karena dapat berfungsi
sebagai hormon tanaman alami (seperti : auksin dan giberilin), sehingga dapat
memperbaiki perkecambahan biji, pertumbuhan awal akar, penyerapan hara dan
sebagai sumber N, P dan S.
Mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan sifat – sifat kimia,
fisika dan biologi tanah.
Contohnya : asam fulvat dan asam humat bersifat koloidal dan menjadi sumber
kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
Tanah yang kaya bahan organik mampu mengikat dan menyimpan unsur –
unsur hara lebih baik dibandingkan koloid lain, dan membebaskannya untuk
pertumbuhan tanaman.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanah tersusun dari: (a) bahan padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan padatan
tersebut dapat berupa: (a) bahan mineral, dan (b) bahan organik. Bahan mineral terdiri
dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan
organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan
bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam
menentukan Kesuburan Tanah.

vii
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks
yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil
humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga
mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
3.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah kami jelaskan dalam makalah mengenai
Penghambat enzim ini pasti ada kekurangan maupun kelebihannya. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pembaca
mengenai enzim khususnya pada tumbuhan. Adapun kritik maupun saran dapat
disampaikan ke penulis agar dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan,
materi, maupun tata bahasa yang disampaikan. Penulis mengharapkan pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah yang telah dibuat.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Ir.Abdul Madjid,MS http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/bahan-organik-


tanah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_organik_tanah#:~:text=Bahan%20organik%20tanah
%20(Inggris%3ASoil,yang%20sedang%20megalami%20proses%20dekomposisi.

Friyandito,SP,MM https://bestplanterindonesia.com/peranan-bahan-organik-dalam
kesuburan-tanah-dan-nutrisi tanaman/#:~:text=Secara%20garis%20besar%2C%20bahan
%20organik,(misal%3A%20buffer%20pH).

ix

Anda mungkin juga menyukai