Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kesuburan tanah dan nutrisi tanaman
2027008
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB I
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................................... 1
BAB II
2.1 Defenisi dan Fungsi Bahan Organik Tanah............................................................... 2
2.2 Sumber Bahan Organik Tanah......................................................................................3
2.3 Komposisi Biokimia Bahan Organik Tanah.................................................................4
2.4 Pengaruh Bahan Organik Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman.............................5
BAB III
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 6
3.2 Saran .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Guru serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali,
didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempuraan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada guru
serta teman-teman sekalian, yang kadang kala hanya menturuti egois pribadi, untuk itu besar
harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah –mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui pentingnya
pengetahuan terhadap bahan organik tanah dan sebagai penyelasian tugas mata kuliah
kesuburan tanah dan nutrisi.
BAB II
iii
PEMBAHASAN
v
4. lemak, lilin dan tanin (5%).
Karbohidrat penyusun biomass kering tersebut, terdiri dari:
1. gula dan pati (1% -s/d- 5%),
2. hemiselulosa (10% -s/d- 30%), dan
3. selulosa (20% -s/d- 50%).
Berdasarkan kategori unsur hara penyusun biomass kering, terdiri dari:
1. Karbon (C = 44%),
2. Oksigen (O = 40%),
3. (H = 8%), dan
4. Mineral (8%).
Dekomposisi Bahan Organik
Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu:
1. reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu: reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon
yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon
dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas.
2. reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa
hara nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
3. pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus
tanah.
Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilkan, maka proses dekomposisi bahan
organik digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. proses mineralisasi, dan
2. proses humifikasi.
Proses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-
senyawa yang tidak resisten, seperti: selulosa, gula, dan protein. Proses akhir mineralisasi
dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman.
Proses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang
resisten, seperti: lignin, resin, minyak dan lemak. Proses akhir humifikasi dihasilkan
humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi.
vi
tanaman. Dekomposisi bahan organik lainnya secara sempurna menghasilkan
HUMUS, sifatnya mantap dan tahan terhadap dekomposisi lebih lanjut. Humus
menyusun 40 – 60% bahan organik tanah, peranannya penting untuk perbaikan sifat
fisik tanah.
Bahan humus digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
- Asam fulvat, yang mempunyai berat molekul ringan, berwarna terang, larut
didalam asam dan basa, paling mudah terombak oleh mikroba (15 – 50 tahun).
- Asam humat, yang mempunyai berat molekul sedang, larut didalam basa tetapi
tidak larut didalam asam, potensi degradasinya sedang (100 tahun atau lebih).
- Asam humin, yang mempunyai berat molekul tinggi, berwarna gelap, tidak larut
didalam asam maupun basa, paling tahan terhadap serangan mikroba.
Menurut Stevenson (1994), peranan asam fulvat dan asam humat didalam tanah :
Dapat memacu pertumbuhan tanaman secara langsung, karena dapat berfungsi
sebagai hormon tanaman alami (seperti : auksin dan giberilin), sehingga dapat
memperbaiki perkecambahan biji, pertumbuhan awal akar, penyerapan hara dan
sebagai sumber N, P dan S.
Mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan sifat – sifat kimia,
fisika dan biologi tanah.
Contohnya : asam fulvat dan asam humat bersifat koloidal dan menjadi sumber
kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
Tanah yang kaya bahan organik mampu mengikat dan menyimpan unsur –
unsur hara lebih baik dibandingkan koloid lain, dan membebaskannya untuk
pertumbuhan tanaman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah tersusun dari: (a) bahan padatan, (b) air, dan (c) udara. Bahan padatan
tersebut dapat berupa: (a) bahan mineral, dan (b) bahan organik. Bahan mineral terdiri
dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan
organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan
bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam
menentukan Kesuburan Tanah.
vii
Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks
yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil
humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga
mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
3.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah kami jelaskan dalam makalah mengenai
Penghambat enzim ini pasti ada kekurangan maupun kelebihannya. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pembaca
mengenai enzim khususnya pada tumbuhan. Adapun kritik maupun saran dapat
disampaikan ke penulis agar dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan,
materi, maupun tata bahasa yang disampaikan. Penulis mengharapkan pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah yang telah dibuat.
viii
DAFTAR PUSTAKA
Friyandito,SP,MM https://bestplanterindonesia.com/peranan-bahan-organik-dalam
kesuburan-tanah-dan-nutrisi tanaman/#:~:text=Secara%20garis%20besar%2C%20bahan
%20organik,(misal%3A%20buffer%20pH).
ix