Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN

PEMUPUKAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7:
1. Revi Septaria (342020009)
2. Arda Septia W (342020010)
3. Ucha Juniarti (342020016)

DOSEN PENGAMPUH:

Susi Dewiyati, S. Si, M.Si.


Hendra, S.Pd., M.Si.
Etty Nurmala Fadillah, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunyaMakalah ini membahas tentang "Pengairan Tanaman". Dalam penyusunan makalah
ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah iniPenyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun pematerinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnyaAkhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian

Palembang, 12 Oktober 2023

Kelompok 7

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN. ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang. ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN. ....................................................................................................... 3
A. Apa saja jenis-jenis pupuk. ...................................................................................... 3
B. Bagaimana metode pemupukan............................................................................... 5
C. Bagaimana perhitungan kebutuhan pupuk. ............................................................. 6

BAB III PENUTUP. ............................................................................................................... 8

A. Kesimpulan. ................................................................................................................. 8
B. Saran. ........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................................................ 9

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemupukan merupakan hal atau cara memberikan zat yang bertujuan untuk
memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah. Berdasarkan bahan bakunya. pupuk
digolongkan menjadi duayaitu pupuk organik dan anorganikPupuk organik disebut pupuk
alam karena seluruh atau sebagian besar pupuk ini berasal dari alamKotoran hewansisa
(serasah) tanamanlimbah rumah tangga, dan batu-batuan merupakan bahan. dasar pupuk
organik. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk buatan (pupuk kimia) yaitu mampu
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta dapat mengurangi penggunaan bahan
kimia pada produk pertanian Sutedjo2008)Pupuk anorganik adalah pupuk non-alami yang
diproduksi oleh industri sehingga dikenal juga dengan nama pupuk kimia atau pupuk buatan
(Murbandono, 2003)Menurut Suwahyono (2011)pupuk anorganik tidak mampu memperbaiki
kualitas tanah, berbeda dengan pupuk organik yang bisa berfungsi sebagai penyubur dan
pembenah tanah.
Djojosuwito (2000) menyatakan teknologi pertanian modern cenderung semakin
kurang memanfaatkan keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan organikKecenderungan
pemakaian pupuk anorganik dinilai dapat mengakibatkan penurunan kualitas lahan dan
kerusakan lingkungan hidup serta meningkatkan pencemaran. Oleh sebab itupenggunaan
bahan-bahan organik diperlukan untuk menciptakan pertanian berwawasan lingkungan
(sistem pertanian organik)Dengan pemakaian bahan organik akan dapat mengurangi
ketergantungan bahan dari luarSelain itulingkungan hidup di pertanian organik lebih bersih
dan lebih sehat (Pracaya, 2003).
Kesuburan, pemupukan dan kesehatan tanah memiliki hubungan satu sama
lainKesuburan dan kesehatan tanah perlu didukung dengan pemupukanKesuburan dan
kesehatan tanah dapat berkurang kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan tanaman
apabila tidak dikelola dengan baik Tanah harus diberi asupan untuk menyediakan unsur hara,
memperbaiki struktur tanah, dan memelihara organisme di dalam tanah. Tanah dapat diberi
pupuk baik organik maupun anorganiksecara umum merupakan bahan yang dimasukkan ke
dalam tanah untuk memberikan unsur hara dan memperbaiki struktur tanahPemupukan
memiliki banyak metode sesuai dengan lahan dan tanaman yang ditanam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis pupuk?
2. Bagaimana metode pemupukan?
3. Bagaimana perhitungan kebutuhan pupuk?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk.
2. Untuk mengetahui bagaimana metode pemupukan.
3. Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan pupuk.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk
meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk yang ditambahkan ke dalam tanah bertujuan
untuk menambah atau mempertahankan kesuburan tanah. Pemupukan merupakan upaya
penambahan unsur hara esensial dari luarbaik dalam bentuk kimia dan organikTujuan
pemupukan yaitu mengoptimalkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, mengurangi
persaingan unsur hara dengan gulma dan resisten terhadap hama serta penyakit tanaman.
Pertumbuhan tanaman akan lebih optimal apabila kebutuhan unsur haranya makro (N, P,
KCa, Mg, S) dan mikro (Fe, Cu, Zn, B, Cl, Co, NaSi) terpenuhi.

Kebutuhan hara tanaman yang cukup akan meningkatkan Mengapa menjaga


kesuburan tanah dengan Pemupukan berimbang penting? hasil panen secara signifikan
Tanaman yang kekurangan unsur hara akan menunjukan gejala seperti daun menguningbunga
tidak munculpanen terhambat serta produksi menurunKesuburan tanah merupakan kondisi
dimana kandungan haratata air dan udara dalam tanah sudah cukup seimbang dan mampu
mendukung kebutuhan pertumbuhan tanamanTanah yang sehat ditandai dari warnanya yang
cenderung hitam kaya bahan organik)gemburpH netral dan terdapat mikroorganisme (bakteri,
dan makrofauna (cacing tanah)Menurut Balai Penelitian Tanah dan FAOinput pupuk kimia
berlebihan memicu degradasi tanah dari segi fungsikesuburan dan kesehatannya.

B. Jenis-Jenis Pupuk
1. Pupuk Organik
Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari bahan organic (alami) seperti
tumbuhan dan hewan. Contohnya, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau,
humus, dll.
a. Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan,
seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Pemberian pupuk kandang selain dapat
menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Ada
beberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi oleh pupuk kandang, yaitu

3
kemantapan agregat, bobot volume, total ruang pori, plastisitas dan daya pegang
air.

Gambar 1. Pupuk Kandang

b. Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara
menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme
hidupUntuk membuat pupuk kompos diperlukan bahan baku berupa material
organik dan organisme pengurainyaPupuk kompos mudah dibuat dan
teknologinya sederhanaSemua orang bisa mengerjakannya, baik untuk skala
pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan. Teknologi pengomposan
dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi dialam bebas
(Salfauqi et al., 2019).

Gambar 2. Pupuk Kompos

c. Humus
Menurut (cut Fajrina et al., 2019), Humus merupakan senyawa organik yang
sangat penting didalam tanah karena dapat membentuk kompleks dengan kation
logam, sehingga mengurangi toksisitas pada tanaman. Humus berasal dari
degradasi ataupun pelapupkan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang
membusuk yang akhirnya mengubah humus menjadi tanah. Ciri-ciri tanah yang
kaya akan humus antara lain, tanah berwarna gelap, kehitaman atau kecoklatan

4
serta terdapat bintik-bintik berwarna putihMempunyai tekstur semacam itu
karena terbentuk dari pelapukan tumbuhan dan menjadi sumber energi bagi
mikroorganisme tanah sehingga membuat tanah menjadi gelap.

Gambar 3. Pupuk Humus

2. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan
anorganikbiasanya mengandung unsur hara mineral/tertentuJenis pupuk ini juga
biasa disebut dengan pupuk kimia Contohnya, Urea (mengandung nitrogen)SP-36
(mengandung unsur pospor)NPK (mengandung Nitrogen, pospor dan kalium.
a. Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan pupuk kimia yang mengandung Nirogen (N) berkadar
tinggiUnsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanamanPupuk
urea berbentuk butir-bitir kristal berwarna putih. Bahan baku utama dalam
proses produksi urea adalah gas alam, air dan udara. Ketiga bahan baku tersebut
diolah untuk menghasilkan Nitrogen (N2), Hidrogen (H2) dan Karbondioksida
(CO2).

Gambar 4. Pupuk Urea

5
b. Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk yang memiliki kandungan tiga unsur hara makro,
yaitu Nitrogen (N)Fosfor (P) dan Kalium (K) serta merupakan pupuk buatan
yang berbentuk cair maupun padat berupa butiran kasar. Pupuk NPK merupakan
salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Gambar 5. Pupuk NPK

c. Pupuk TSP
Pupuk TSP merupakan salah satu pupuk dengan sumber hara fosfor pertama
yang memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara luas
dimasyarakat. Secara teknis dikenal sebagai calcium dihydrogenphospate dan
juga monocalcium phospate [Ca(H2PO4)2.H2O]

Gambar 7. Pupuk TSP

6
C. Metode Pemupukan
Berikut beberapa metode pemupukan yang bisa dilakukan:
1. Broadcasting
Broadcasting adalah metode pemupukan dangan cara menyebar pupuk secara
merata pada tanah. tanaman dengan akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis yang
tinggi atau takaran pemupukan yang banyak sangat cocok menggunakan metode
pemupukan ini. Broadcasting dilakukan apabila jarak tanam rapat dan teratur dalam
barisan, seperti tanaman padi. Akan tetapi, sebelum mengunakan metode ini, ada
beberapa pertimbangan untuk menggunkan cara ini, yaitu:
a. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat
b. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
c. Daya larut pupuk besar
d. Tanaman memiliki akar yang dangkal
e. Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
Cara ini biasanya diaplikasikan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan, dan
lainnya. Metode ini memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dari
broadcasting adalah pengaplikasiannya yang mudah, lebih hemat waktu juga tenaga.
Sementara itu, untuk kelemahannya, pemupukan dengan cara disebar memiliki
potensi penguapan atau votalisasi ammonium (NH4) menjadi gas ammonia (NH3),
memacu pertumbuhan gulma.

Gambar 8. Broadcasting
2. Ring Placement
Pada metode ini, pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan pada larikan
tanaman yang kemudian ditutup kembali oleh tanah. Tanaman tahunan umumnya
menggunakan metode pemupukan ini dengan cara menaburkan pupuk melingkari
tanaman dengan jarak lurus daun dan tutup kembali dengan tanah. Berbeda dengan
broadcasting yang dilakukan pada jarak tanaman rapat, ring placement justru
sebaliknya. Ring placement memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

7
Jarak tanam antar tanamaan yang dipupuk cukup jarang dan jarak antar barisan per
tanaman tidak rapat.
a. Kesuburan tanah rendah
b. Pupuk yang digunakan relatif sedikit
c. Tanaman dengan perkembangan akar sedikit
d. Untuk tanah tegalan atau darat
Pada metode ini, kesuburan tanah terbilang rendah jika jumlah pupuk sedikit
dan persebarannya tidak merata. Akan tetapi, pengaplikasian metode ini juga
memiliki keuntungan yaitu pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan
kehilangan hara pupuk dapat dikurangi.

Gambar 9. Ring Placement

3. Spot Placement
Pemupukan ini dilakukan dengan cara dibenamkan ke dalam lubang, yaitu
dengan membuat lubang kurang lebih 5 sampai 10 cm di samping tanaman.
Kemudian, pupuk dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup menggunakan tanah.
Salah satu tanaman yang cocok menggunakan spot placement adalah jagung, karena
jarak tanam pada tanaman tersebut cukup lebar. Spot placement memiliki keuntungan
dan kelemahan. Pupuk tidak mudah menguap dan pengaplikasiannya langsung ke
dalam tanah dekat dengan akar tanaman, menjadi kelebihan dari metode ini. Selain
itu, kelemahan spot placement adalah waktu yang diperlukan cukup lama, takaran
pupuk diatur dengan seragam tiap lubangnya.

Gambar 10. Spot Placement


8
D. Perhitungan kebutuhan pupuk
1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk untuk Luasan Tertentu
a. Konsep : Jumlah pupuk yang dibutuhkan per luasan tertentu (untuk petak
percobaan)

Contoh :
Sebidang sawah seluas 500 m2 akan dipupuk dengan dosis 120 kg N, 75 kg
P2O5 dan 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia yaitu urea (46% N), SP-36 (36%
P2O5 ), dan ZK (50% K2O). Berapa jumlah pupuk yang dibutuhkan?
Jawaban:

2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk untuk Massa/Berat Tertentu


a. Konsep : Jumlah pupuk yang dibutuhkan untuk bobot media tanam
tertentu (untuk percobaan di polibag)
b. Poin penting : mengetahui bobot tanah per hektar

c. Bobot isi tanah (bulk density) adalah perbandingan antara berat suatu
massa tanah dalam keadaan kering mutlak dengan volume. Tanah tersebut
dalam keadaan tidak terganggu (utuh).

9
1) Rumus

2) Rumus 2

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya untuk
meningkatkan produktivitas tanaman. Jenis-Jenis Pupuk, Pupuk Organik dan Pupuk
Anorganik. Dimana pupuk organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk kompos, humus,
pupuk hijau dan Pupuk Anorganik terdiri dari pupuk urea, pupuk NPK, pupuk TSP.
Berikut beberapa metode pemupukan yang bisa dilakukan:
1. Broadcasting adalah metode pemupukan dangan cara menyebar pupuk secara merata
pada tanah. tanaman dengan akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis yang tinggi
atau takaran pemupukan yang banyak sangat cocok menggunakan metode
pemupukan ini.
2. Ring Placement Pada metode ini, pemupukan dilakukan dengan cara ditaburkan pada
larikan tanaman yang kemudian ditutup kembali oleh tanah.
3. Spot Placement, Pemupukan ini dilakukan dengan cara dibenamkan ke dalam lubang,
yaitu dengan membuat lubang kurang lebih 5 sampai 10 cm di samping tanaman.
Kemudian, pupuk dimasukkan ke dalam lubang dan ditutup menggunakan tanah.

B. Saran
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar dalam
pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik dari sebelumnya, selain itu kami
mengharapkan aar para pembaca khususnya, ini menjadi tambahan ilmu atau informasi
pula.

11
DAFTAR PUSTAKA

Muksin. (n.d.). Modul Ppuk. MK Ilmu Tanah.


http://repository.unsoed.ac.id/3722/3/ABSTRAK-M%20Fariz%20A-A1L013116-
SKRIPSI%202019.pdf

Makmur, & Sainuddin, D. U. (2020, Mei). Pengaruh berbagai metode aplikasi pupuk
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (zea mays L.). Jurnal Ilmu
pertanian, Vo. 5, No 1.

12

Anda mungkin juga menyukai