Disusun oleh :
Kelas/Kelompok :
Perikanan B / Kelompok 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Limbah Pertanian (Pupuk)” ini.
Penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu membuat makalah ini. Penulis menyadari
sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi isi, penulisan dan lain-lain untuk itu kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapakan guna
penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dan memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat.Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab Halaman
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................2
1.3 Manfaat .....................................................................................2
II PEMBAHASAN
2.1 Pupuk.........................................................................................3
2.2 Kategori Pupuk .........................................................................4
2.3 Bahaya Limbah Pertanian Terhadap Perairan ........................11
2.4 Studi Kasus 1...........................................................................12
2.5 Studi Kasus 2...........................................................................13
III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................15
3.2 Saran........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak adalah nilai
nutrisi dan kecernaan yang rendah (protein rendah dengan kandungan serat yang
tinggi) (Murni et al., 2008).
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara yang
tepat untuk melakukan pengelolaan pada pemanfaatan limbah pertanian terhadap
perairan.
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui cara yang tepat untuk melakukan pengelolaan
limbah pertanian sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pupuk
Pupuk merupakan bahan alami atau buatan yang ditambahkan ke tanah
dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan menambah satu atau lebih hara
esensial. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik (Maryam dkk., 2008). Lingga dan Marsono (2011) menjelaskan bahwa
pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan meramu bahan –
bahan kimia dan memiliki kandungan hara yang tinggi.
Pupuk anorganik memiliki beberapa keuntungan yaitu pemberiannya dapat
terukur dengan tepat, kebutuhan hara tanaman dapat terpenuhi dengan
perbandingan yang tepat, dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Sedangkan
kelemahan dari pupuk anorganik yaitu hanya memiliki unsur hara makro,
pemakaian yang berlebihan dapat merusak tanah bila tidak diimbangi dengan
pupuk kandang atau kompos, dan pemberian yang berlebihan dapat membuat
tanaman mati (Lingga dan Marsono 2011).
Suwahyono (2011) menjelaskan bahwa pupuk organik merupakan pupuk
yang sebagian atau seluruhnya berasal dari bahan organik seperti tumbuhan atau
kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair
yang digunakan untuk menyediakan kebutuhan hara tanaman dan dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Yuliarti (2009) menyatakan
bahwa pupuk organik mampu menggemburkan lapisan permukaan tanah,
meningkatkan populasi jasat renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air,
serta meningkatkan kesuburan tanah.
Berdasarkan bahan pembuatannya, pupuk organik memiliki beberapa jenis
yaitu pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan pupuk organik lainnya. Pupuk
kandang terbuat dari kotoran hewan yang bercambur dengan urin dan sisa
makanan yang ada di kandang. Pupuk hijau adalah pupuk yang dibuat dari
tanaman yang masih muda yang dibenamkan ke dalam tanah. Kompos merupakan
hasil akhir proses fermentasi tumpukan sampah, serasah tanaman, maupun
bangkai binatang.
3
4
Sedangkan pupuk organik lainnya dapat berupa nightsoil, pupuk unggas, dan
pupuk bungkil (Yuliarti 2009).
1. Pupuk organik adalah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan
bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano,
pupuk hijau dan pupuk batuan.
2. Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP,
urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk jenis ini dibuat oleh pabrik dengan
mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
1. Pupuk Urea
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 45-47 %
Rumus Kimia : CO(NH2)2
Indek Garam (IG) : 75,40
Warna : Putih
Bentuk : Tepung kasar
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
2. Pupuk ZA
Kandungan hara utama : N (Nitrogen)
Kadar hara : 21%, 25 %
Rumus Kimia : (NH4)2SO4
Indek Garam (IG) : 68,96
Warna : Biru muda
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
7
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
Kandungan hara utama : N,P,K (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 10-10-10 % atau 15-15-15 %
Rumus Kimia : NH4H2PO4KCl
Indek Garam (IG) : 47
Warna : Kuning kemerahan
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Sedang
Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 36 % atau 18 %
Rumus Kimia : NH4NO3PO4KCl
8
Kandungan hara utama : P (Pospor)
Kadar hara : 48 %
Rumus Kimia : Ca(H2PO4)2
Indek Garam (IG) : 10,08
Warna : Abu-abu tua
Bentuk : Butiran
Struktur : Agak keras
Higroskopisitas : Rendah
Kelarutan : Rendah
6. Pupuk KCl
9
Kandungan hara utama : K (Kalium)
Kadar hara : 50%, 55%
Rumus Kimia : KCl
Indek Garam (IG) : 116,16
Warna : Merah bening
Bentuk : Butiran kristal
Struktur : keras
Higroskopisitas : Sedang
Kelarutan : Sedang
7. Pupuk Gandasil B
Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) :–
Warna : Merah muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
10
Kelarutan : Tinggi
8. Pupuk Gandasil D
Kandungan hara utama : NPK (Nitrogen, Pospor, Kalium)
Kadar hara : 18-20 %
Rumus Kimia : Komplek
Indek Garam (IG) :–
Warna : Biru muda
Bentuk : Tepung halus
Struktur : Remah
Higroskopisitas : Tinggi
Kelarutan : Tinggi
Iklan
biasanya hal itu akan berlangsung dalam waktu yang lama. Waktu degradasi oleh
mikroorganisme berselang antara beberapa minggu sampai dengan beberapa
tahun. Bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi
sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya
akan tertutup lapisan minyak.
Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau
yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran
permukaan, terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah.
Penumpahan yang tidak disengaja atau membuang bahan-bahan kimia yang
berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air.
Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan keberadaan dan
tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi dari
kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.
Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian
telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut
eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisinya menggunakan lebih
banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
ladang/perkebunan dan penggunaan lahan yang tidak lestari maka air sungai
menerima masukan bahan-bahan kikisan hara dan tanah berupa lumpur serta
mengalir dan mengendapkannya di suatu titik dalam perjalanannnya sebagai
bahan sedimentasi. Menurut KP3K-DKP (2009), pembukaan lahan sebagai bagian
dari kegiatan pertanian telah meningkatkan limbah pertanian yang masuk ke
perairan pesisir dan laut melalui aliran sungai.
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pupuk merupakan bahan alami atau buatan yang ditambahkan ke tanah
dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan menambah satu atau lebih hara
esensial. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik.
Penanganan limbah didasari pada asas manfaat yaitu agar tidak
menjadikan masalah lingkungan, penyakit serta memanfaatkan limbah dijadikan
sebagai bahan baku industri. Limbah pertanian seperti jerami padi, sekam, jerami
jagung, limbah sayuran, gulma yang ada dilahan, sampai saat ini belum
dimanfaatkan sebagai bahan kompos, akan tetapi dibuang ke luar lahan atau di
bakar. Hal ini dilakukan petani karena mereka menganggap limbah pertanian
adalah sampah yang jika dibiarkan berada di lahan akan menjadi sarang hama
seperti tikus.
3.2 Saran
Untuk membangun perairan yang bebas dari limbah, terutama limbah dari
pertanian sebaiknya proses pemanfaatan limbah pertaian perlu dilakukan serta
penggunaan pupuk anorganik dikurangi atau diganti menggunakan pupuk organik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17