Oleh Kelompok 4 :
Kevin Aditya 230110160006
Dita Pratiwi 230110160022
Susiana Sihombing 230110160063
Ahmad Nursaputra 230110160064
M Emir Shidqi 230110160076
Syakirah Imtinan 230110160086
Yusi Fauziah 230110160114
Widy Lestari 230110160128
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
Bab Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................... iv
I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................. 2
II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 3
2.1 Konsep Dasar Teori Adaptasi............................................. 3
2.2 Tahapan Adaptasi............................................................... 3
2.2.1 Adaptasi Fisiologi............................................................... 5
2.2.2 Adaptasi Morfologi............................................................. 5
2.3 Adaptasi Ikan Laut dan Ikan Tawar.................................... 6
2.3.1 Adaptasi Ikan Terhadap Salinitas....................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14
iii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
1. Perbedaan Adaptasi Ikan Air Tawar dan Air Laut................... 5
2. Interaksi Genotip dan Lingkungan............................................ 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses adaptasi pada ikan yang baik dan
benar
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang memengaruhi proses adaptasi pada
ik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Ikan air laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah
dibandingkan kadar garam di lingkungannya. Ikan tersebut beradaptasi dengan
cara selalu minum dan mengeluarkan urine sangat sedikit. Hal itu bertujuan untuk
menjaga jumlah cairan yang berada di sel - sel tubuhnya. Garam yang masuk
bersama air akan dikeluarkan secara aktif melalui insang. Tekanan osmosis sel -
sel tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingkan tekanan osmosis air di
lingkungannya, karena kadar garam sel tubuh ikan air tawar lebih tinggi daripada
kadar garam air lingkungannya. Menurut hukum osmosis, larutan akan berpindah
dari yang bertekanan osmosis rendah ke larutan yang bertekanan osmosis tinggi.
Dengan demikian banyak air yang masuk ke tubuh ikan melalui sel - sel tubuh
ikan. Untuk menjaga agar cairan tubuhnya tetap seimbang, ikan tersebut
beradaptasi dengan cara sedikit minum dan mengeluarkan banyak urine.
Tekanan osmosis di dalam sel - sel tubuh ikan air tawar jauh lebih rendah
dibanding tekanan osmosis lingkungan air laut. Akibatnya, apabila ikan air tawar
dimasukkan ke air laut, bentuk adaptasi awalnya adalah minum air sebanyak -
banyaknya agar cairan di dalam sel - sel tubuh yang keluar secara osmosis ke
lingkungan dapat teratasi. Namun hal ini akan sulit terus dilakukan karena apabila
tekanan osmosis cairan di dalam sel - sel tubuh terlalu rendah sel - sel tubuh akan
mengerut sehingga ikan air tawar tersebut mati.
BAB III
STUDI KASUS (REVIEW JURNAL)
3.1 Jurnal 1
Judul : Phenotypic Platisity Kunci Sukses Adaptasi Ikan Migrasi: Studi
Kasus Ikan Sidat (Anguilla sp)
Penulis : Melta Rini Fahmi
Tahun : 2010
Jurnal : Prosiding Forum Inovasi teknologi Akuakultur, 9-17
3.1.1 Review
Migrasi atau danau dalam dunia perikanan lebih dikenal juga dengan
istilah ruaya merupakan pergerakan suatu spesies pada stadia tertentu dalam
jumlah banyak ke suatu wilayah untuk bereproduksi, menemukan makanan serta
tempat yang memiliki iklim tepat untuk sintasannya. Proses fisiologi yang
berperan penting dalam kesuksesan migrasi adalah mekanisme osmoregulasi dan
metabolisme. Proses migrasi pada ikan merupa respons fisiologis terhadap input
internal maupun eksternal yang diterima. Input yang diterima oleh ikan akan
menghasilkan tanggapan atau perubahan pada perilaku dan morfologi. Perubahan
lingkungan selama proses migrasi meliputi perubahan perilaku dan morfologi.
Phenotypic plasticity adalah kemampuan suatu genotip untuk menghasilkan lebih
dari satu karakter morfologi, fisiologi, dan tingkah laku dalam merespons
perubahan lingkungan. Sehingga respons suatu gen terhadap perubahan
lingkungan bisa menggambarkab polymorphism gen tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi migrasi adalah faktor internal yang meliputi genetic atau insting,
makanan dan homing atau reporduksi, sedangkan faktor eksternal yaitu lunar,
temperature, salinitas dan arus. Migrasi terbagi menjadi migrasi vertical dan
horizontal. Migrasi horizontal lebih dikenal dengan diadromus yaitu pergerakan
ikan dari air tawar menuju air payau.
8
9
3.2 Jurnal 2
Judul : Eksplorasi dan Aklimatisai Benih dalam Upaya Domestikasi Ikan
Mikih (Cetraeus sp)
Penulis : Jojo Subagja, Sidi Asih, Vitas Atmadi Prakoso
Jurnal : Prosiding Seminar Nasional Ikan Ke 8, 201-210
3.2.1 Review
pengembangan ikan mikih dari hasil domestikasi sangat besar dan memungkinkan
untuk ke arah budi daya.
3.3 Jurnal 3
Judul : Pengaruh Substrat Dasar yang Berbeda pada Sistem Resirkulasi
terhadap Fisiologis teripang Lokal (Phyllophorus sp) selama Masa
Adaptasi
Tahun : 2014
Penulis : Tegar Putra Purnayudha, Sri Subekti dan Endang Dewi Masithah
Jurnal : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 6 (2) : 179-185
3.3.1 Review
Masalah yang dihadapi dalam produksi teripang lokal (Phyllophorus sp.)
seiring dengan peningkatan permintaan ekspor yaitu dikhawatirkan adanya
kelangkaan stok dari alam. Kelangkaan stok akan terjadi apabila permintaan yang
tinggi tidak diimbangi dengan usaha dalam melestarikan komoditas tersebut.
Selama ini belum ada upaya untuk mengantisipasi kelangkaan stok teripang lokal
di alam. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kelangkaan stok teripang local
(Phyllophorus sp.) yaitu dengan melakukan kegiatan pemeliharaan pada media
pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan dapat dimulai dengan pengadaptasian
teripang lokal pada media pemeliharaan buatan. Sistem resirkulasi berpeluang
untuk menjadi alternatif model budidaya, yang merupakan media pemeliharaan
dengan memanfaatkan sistem purifikasi buatan. Sistem ini memiliki keuntungan
dalam hal pemanfaatan air secara berulang serta, dapat dimanipulasi untuk kondisi
kualitas air yang dibutuhka. Model pemeliharaan yang sesuai dengan teripang
lokal yaitu model yang memiliki kemiripan dengan habitat aslinya. Perubahan
fisiologis menjadi indikator mampu tidaknya suatu organisme bertahan hidup
pada lingkungannya. Sistem budidaya resirkulasi merupakan lingkungan buatan,
sehingga perubahan fisiologis pada masa adaptasi merupakan faktor penting
dalam proses pemeliharaan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan
perubahan fisiologis teripang lokal (Phyllophorus sp.) selama masa adaptasi pada
11
3.4 Jurnal 4
Judul : Domestikasi Ikan Juaro (Pangassius polyuranodon) dalam
Karamba Jaring Aung (KJA) dengan Ikan Pendamping yang
Berbeda.
Tahun : 2018
Penulis : Arjuna A.P Situmeang, Usman M Tang, dan Rusliadi
3.4.1 Review
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2017 yang
bertempat di Balai Benih Ikan Sei Tibun, Kampar. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui ikan pendamping yang tepat dalam mempercepat proses
adaptasi ikan Juaro (Pangassius polyuranodon) di dalam lingkungan terkontrol
sebagai ikan budidaya. Ikan Juaro yang digunakan berukuran 6-10 cmsebanyak 10
ekor/keramba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima
4.1 Kesimpulan
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya untuk bertahan hidup. Adaptasi organisme merupakan kunci kritis
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Keberhasilan dalam beradaptasi
menentukan keberhasilan dalam meneruskan kelangsungan hidupnya dalam
rangka menyesuaikan diri dengan lingkungannya
4.2 Saran
Adaptasi merupakan tahap awal yang paling penting untuk melakukan
studi budidaya ikan lebih lanjut, oleh karena itu mahasiswa harus paham dan terus
mensosialisasikan bagaimana cara melakukan adaptasi yang cocok pada ikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Subagja, J., S, Asih dan V. A, Prakoso. Pengaruh Substrat Dasar yang Berbeda
pada Sistem Resirkulasi terhadap Fisiologis teripang Lokal (Phyllophorus
sp) selama Masa Adaptasi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 6 (2) :
179-185.
15