Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN INOVASI

PEMANFAATAN KOTORAN PUYUH MENJADI PUPUK ORGANIK


CAIR (POC)

MATA KULIAH INOVASI PENYULUHAN

1. Dr. SADLIKAH, S.Pt., MP


2. YUDI RUSTA, SST., M.Si

PENYUSUN :
KELOMPOK 2 :
1. ADELINA PRAMUDYA WARDHANI
2. DESNAWATI R.S MAUTAKAI
3. DOMINGGUS YOHANNES SERRAN
4. REVANZA BAGAS RADHITYA
5. ZULAISYAH

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG


KEMENTERIAN PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
Hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Inovasi
pemanfaatan kotoran puyuh menjadi POC. Tidak lupa penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
dan penulisan makalah ini.
Laporan tentang Inovasi pemanfaatan kotoran puyuh menjadi POC ini
sangat penting bagi Mahasiswa sebagai suatu usaha untuk mengembangkan
peternakan agar menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi sector pertanian. Penulis
menyadari laporan ini belum sempurna untuk itu penulis siap menerima kritik dan
saran demi perbaikan laporan ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, terutama bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang
Jurusan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan.

Malang, 17 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

1.1. Latar Belakang............................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 5

2.1. Kotoran Burung Puyuh .................................................................................. 5

2.2. Pupuk Organik ............................................................................................... 6

III. METODE PENELITIAN................................................................................... 8

3.1. Alat dan Bahan .............................................................................................. 8

3.1.1. Bahan .................................................................................................. 8

3.1.2. Alat ...................................................................................................... 8

3.2. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 10

4.1. Hasil ............................................................................................................. 10

4.2. Pembahasan .................................................................................................. 10

V. PENUTUP ......................................................................................................... 12

5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

LAMPIRAN ............................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pupuk organik adalah pupuk yang mengandung sebagian atau seluruh bahan
termasuk bahan organik dari tumbuhan atau hewan setelah lewat proses
rekayasa, baik padat maupun cair. Penggunaan pupuk organik atau dalam
bentuk padat atau cair, memberikan efek yang lebih baik daripada dengan
penggunaan pupuk anorganik.
Baru-baru ini, pupuk organik menjadi popular karena meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang efek berbahaya dari penggunaan pupuk kimia.
Pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan hasil panen, mengurangi
pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas tanah secara berkelanjutan.
Tidak hanya bermanfaat bagi tanaman, pupuk organik merupakan sumber
utama nitrogen bagi tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
dan lingkungan.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik
adalah limbah ternak. Limbah ternak merupakan limbah sisa dari kegiatan
komersial. Pembiakan merupakan salah satu jenis kegiatan ternak. Limbah ini
termasuk limbah padat serta limbah cair seperti feses, urine dan residu lainnya.
Isi limbah ternak yang mengandung nutrisi atau padatan berupa
mikroorganisme yang dihasilkan dari Kotoran hewan yang menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Polusi Bentuk dengan bau tidak sedap yang disebabkan oleh gas, khususnya
gas amoniak (NH3) dan gas hidrogen sulfida (H2S). Kedua gas ini pada
konsentrasi tertentu membuat ternak dan penggembala cemas akan
kenyamanan.
Burung puyuh merupakan salah komoditas unggas yang sedang
berkembang populer di Indonesia. Ini telah terbukti dengan banyak orang
berminat memelihara burung puyuh dan meningkatnya jumlah orang
mengkonsumsi produk-produk tersebut. Selain mengkonsumsi produknya,
sebagian masyarakat memanfaatkan kotorannya sebagai bahan untuk dibuat
pupuk organic cair yang mudah dan terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat inovasi dengan menyulap kotoran puyuh
menjadi POC?
2. Bagaimana manfaat POC bagi tanaman?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara memanfaatkan kotoran puyuh menjadi POC
2. Untuk mengetahui manfaat POC bagi tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kotoran Burung Puyuh
Pupuk organik sangat penting dalam pertanian pertanian. Pupuk
organik tidak hanya mengandung unsur hara esensial yang juga dibutuhkan
tanaman dapat memperbaiki sifat fisik tanah yang meliputi struktur, tekstur,
berat isi dan lain-lain. Selain bisa berproduksi secara mandiri, harga pupuk
organik lebih terjangkau dibandingkan dengan pupuk kimia seperti NPK
dan urea. Praktik pembuatan pupuk organik relatif mudah karena hanya
bergantung pada limbah ternak penambahan bahan lain seperti dolomit dan
EM4. Proses pembuatan pupuk organik fermentasi dari kotoran burung
puyuh dimulai dari mengambil kotoran burung puyuh di kandang.
Kegiatan produksi pupuk organik fermentasi dari kotoran ternak
burung puyuh memiliki kemampuan untuk mengurangi pencemaran limbah
ternak lingkungan dan pupuk organik yang dihasilkan dapat menyuburkan
lahan pertanian. Penggunaan pupuk anorganik juga dapat dikurangi untuk
menjaga kesuburan dan kelestarian lahan pertanian. Selain itu, Anda juga
bisa membuat pupuk organik sendiri menghilangkan kotoran burung puyuh
atau limbah ternak lainnya, serta dapat menghemat biaya dalam pembelian
pupuk.
Pemberian pupuk kandang untuk tanaman sawi putih berkisar antara
10 – 20 ton perhektar (Rahmat dan Gerard, 1995). Salah satu alternatif
pupuk kandang yang dapat digunakan adalah pupuk kandang kotoran
burung puyuh. Kotoran yang di buang begitu saja pada tempat-tempat
terbuka akan menyebabkan pencemaran lingkungan karena baunya lebih
menyengat dari pada kotoran ayam atau unggas lainnya, namun demikian
kotoran burung puyuh masih bisa dimanfaatkan untuk dibuat pupuk yang
sangat baik untuk tanaman sayuran dan tanaman hias dan juga bisa untuk
bahan makanan (konsentrat) bagi ternak (Listiyowati dan Roospitasari,
1992).
Kotoran burung puyuh mengandung zat organik esensial untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bahan organik merupakan
bagian dari terutama pupuk kandang. Bahan organic termasuk bangkai
tumbuhan dan hewan beberapa menderita cuaca buruk dan TPA.
Penimbunan bahan-bahan organik tanah mempengaruhi sifat-sifat tanah dan
akan terus mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
melalui bahan organik bertindak sebagai sumber unsur sumber nutrisi dan
energi bagi sebagian besar tubuh kehidupan duniawi. Sifat tanah
dipengaruhi oleh bahan organik masukan meliputi sifat fisik tanah, biologi
tanah dan kimia tanah

2.2 Pupuk Organik


Pupuk organik yang umumnya digunakan petani adalah pupuk
kandang. Pada jaman dahulu pupuk kandang dapat dikatakan sebagai satu-
satunya pupuk yang dipakai pada usaha tani dan merupakan pupuk utama
untuk mempertinggi keseburan tanah. Sejak pupuk buatan diproduksi secara
besar-besaran, petani tidak terikat lagi pada pemakaian pupuk kandang.
Pupuk kandang dapat diperoleh dari hasil sampingan usaha tani dan dapat
menghemat biaya pemupukan sehingga pupuk kandang akan mempunyai
arti penting bagi pertanian ( Rifai dan Sosrosoedirdjo, 1977).
Pupuk organik adalah pupuk yang mengandung sebagian atau seluruh
bahan termasuk bahan organik dari tumbuhan atau hewan setelah lewat
proses rekayasa, baik padat maupun cair. Penggunaan pupuk organik atau
dalam bentuk padat atau cair, memberikan efek yang lebih baik daripada
dengan penggunaan pupuk anorganik.
Baru-baru ini, pupuk organik menjadi popular karena meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang efek berbahaya dari penggunaan pupuk
kimia. Pupuk organik bermanfaat untuk meningkatkan hasil panen,
mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas tanah
secara berkelanjutan. Tidak hanya bermanfaat bagi tanaman, pupuk organik
merupakan sumber utama nitrogen bagi tanah, dan memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologi tanah dan lingkungan.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan pupuk organik
adalah limbah ternak. Limbah ternak merupakan limbah sisa dari kegiatan
komersial. Pembiakan merupakan salah satu jenis kegiatan ternak. Limbah
ini termasuk limbah padat serta limbah cair seperti feses, urine dan residu
lainnya. Isi limbah ternak yang mengandung nutrisi atau padatan berupa
mikroorganisme yang dihasilkan dari Kotoran hewan yang menyebabkan
pencemaran lingkungan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalm penelitian ini adalah :
a. Kotoran Puyuh
b. EM 4
c. Molases/ Tetes Tebu
d. Bibit Uji Coba(Sayur Sawi)
e. Limbah Sayuran
f. Air
3.1.2 Alat
Alat yang diguanakan dalam penelitian ini adalah :
a. Ember bertutup
b. Gambor pp
c. Botol bekas

3.2 Prosedur Penelitian


a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan
Pupuk Organik Cair (POC) kotoran Puyuh
b. Campurkan kotoran puyuh bersama dengan gula merah / gula pasir
secukupnya ke dalam tong plastik.
c. Kemudian masukkan secara perlahan limbah sayuran yang telah
dirajang ke dalam tong plastik.
d. Beri air bersih dan aduk semua bahan hingga tercampur rata. Takaran
air yang dipakai adalah sebanyak setengah dari bahan organik yang telah
dimasukkan terlebih dahulu.
e. Langkah selanjutnya, kita persiapkan EM 4.
f. Gula dan EM 4 tersebut harus dicampur atau dilarutkan dengan 5 L air
bersih terlebih dahulu.
g. Masukkan bahan tambahan yang telah terkarut ke dalam tong plastik
yang telah terisi bahan utama. Presentase ideal untuk mencampur bahan-
bahan ini adalah 70 % bahan cair, 30 % bahan padat.
h. Proses pembuatan pupuk cair dari kotoran puyuh telah memasuki tahap
akhir, setelah semua bahan tercampur dalam tong plastik, kini saatnya
menyimpan adonan pupuk setengah jadi tersebut. Tutup rapat tong
plastik, dan beri lubang untuk selang pada bagian samping atasnya.
i. Hubungkan selang dengan botol berisi air, tujuannya adalah untuk
menjaga suhu di dalam tong tetap stabil meskipun tanpa ada bantuan
oksigen dari luar.
j. Penyimpanan tersebut akan berlangsung selama kurang lebih 10 – 20
hari lamanya sebelum bisa dibuka. Tanda yang dapat kita pakai sebagai
patokan adalah apabila dari dalam tong telah tercium bau seperti tape,
maka itu artinya tong telah siap dibuka.
k. Proses selanjutnya adalah melakukan penyaringan adonan pupuk untuk
memisahkan bagian yang cair dengan bagian ampas, yang akan kita
gunakan nantinya adalah bagian cair.
l. Pupuk cair dari kotoran kambing sudah bisa diaplikasikan pada
tanaman, simpan pupuk tersebut ke dalam jirigen atau botol plastik.
Dapat langsung di siramkan ke media tanah, atau disemprotkan ke
bagian tanaman.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Komponen yang diamati Hasil
1 Perkembangan poc pada 10 hari POC belum menghasilkan bau
pertama fermentasi tetapi sudah
menghasilkan gas
2 Perkembangan pada 10 hari kedua POC sudah berbau fermentasi
tetapi baunya masih kurang
tajam
3 Perkembangan pada jangka waktu 1 POC sudah menghasilkan bau
bulan fermentasi tempe dan diap
digunakan untuk menyiram
sayuran

4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan kami dapatkan pembahasan sebagai
berikut :
Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cair organik
tidak merusak tanah dan tanaman meskipun digunakan sesering mungkin. Selain
itu, pupuk cair juga dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat kompos
(Lingga dan Marsono, 2003).
Kotoran burung puyuh merupakan salah satu jenis pupuk kandang. Pupuk
kandang kotoran burung puyuh ini termasuk pupuk panas, cepat terurai sehingga
langsung diserap oleh tanaman. Kotoran burung puyuh selain mudah diperoleh juga
merupakan salah satu jenis pupuk kandang yang cukup baik untuk dijadikan pupuk
bagi tanaman.
Kotoran burung puyuh merupakan salah satu contoh permasalahan yang ada
di bidang peternakan. Banyak kasus yang telah menunjukkan bahwa peternak
puyuh membuang kotoran burung puyuh tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu,
kotoran puyuh sangat sayang apabila dibuang tanpa dimanfaatkan. Kotoran burung
puyuh dapat diolah menjadi pupuk organik untuk menjadi pupuk melon, bawang
merah dan sebagai dijadikan POC.
Pupuk organik kotoran burung puyuh memiliki kandungan unsur hara yang
tinggi, mudah terurai, dan mudah diserap sehingga berfungsi merangsang
pertumbuhan tanaman. Kotoran burung puyuh merupakan salah satu jenis pupuk
kandang. Pupuk kandang kotoran burung puyuh ini termasuk pupuk panas, cepat
terurai sehingga langsung diserap oleh tanaman. Kotoran burung puyuh selain
mudah diperoleh juga merupakan salah satu jenis pupuk kandang yang cukup baik
untuk dijadikan pupuk, karena mengandung unsur-unsur hara makro (Ca, P, N, K,
dan CI) dan unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Mn, dan Mo) yang diperlukan oleh 3
tanaman.
Pupuk organik ramah terhadap lingkungan, mengandung bahan penting
yang dibutuh-kan untuk menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah di
samping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan pupuk
organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan
dan dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu
upaya konservasi tanah yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan POC dari kotoran puyuh diperlukan kotoran puyuh
dengan campuran magot juga beberapa cairan seperti Em4, Molases dan air sebanyak
10 liter. Pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan di lahan belakang Sekretariat
Asrama Polbangtan Malang ini diharapkan hasil pupuknya dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk utama pada tanaman sayuran milik kelompok praktikum kami.
Pengolahan pupuk dari bahan dasar kotoran puyuh dilakukan untuk mengurangi
banyaknya pencemaran udara akibat limbah kotoran puyuh yang berjumlah banyak
dan tidak dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, M. Y., Hidayat, R., Sofiyanti, M., & Pratama, R. W. (2022). Pembuatan
Pupuk Organik Fermentasi Berbahan Dasar Kotoran Burung Puyuh. Jurnal
Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 4(2), 69-74.
Cahyono, E. W., Hutabarat, J., & Herawati, V. E. (2015). Pengaruh pemberian
fermentasi kotoran burung puyuh yang berbeda dalam media kultur
terhadap kandungan nutrisi dan produksi biomassa cacing sutra (Tubifex
sp.). Journal of Aquaculture Management and Technology, 4(4), 127-135.
Maknun, L., Kismiati, S., & Mangisah, I. (2015). Performans produksi burung
puyuh (Coturnix coturnix japonica) dengan perlakuan tepung limbah
penetasan telur puyuh. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of
Animal Science), 25(3), 53-58.
Ralahalu, T. N., Labetubun, J., & Rajab, R. (2022). APLIKASI PEMBERIAN
PAKAN KOMERSIL AYAM PETELUR PAR L TERHADAP
KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI dan BERAT TELUR PUYUH
(Coturnix-coturnix japonica). Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman,
10(1), 17-22.
Hasani, I., Syakirin, M. B., & Mardiana, T. Y. (2017). PENGARUH PEMBERIAN PUPUK
KOTORAN AYAM DAN BURUNG PUYUH PADA MEDIA KULTUR DENGAN
DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Pena
Akuatika: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 15(1).

Syafitri, F., Afriani, D. T., & Manulang, H. M. (2022). KOMBINASI PUPUK KOTORAN
AYAM, BURUNG PUYUH DAN KULIT SINGKONG TERFERMENTASI PADA
MEDIA KULTUR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP
PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Jurnal Aquaculture Indonesia, 2(1), 39-
46.
LALU MUHAMAD ZULKIPLI, E. F. E. N. D. I. (2022). PERTAMBAHAN BOBOT DAN
PANJANG BADAN MAGGOT BSF YANG DIBUDIDAYA PADA MEDIA KOTORAN
AYAM PETELUR DAN KOTORAN BURUNG PUYUH (Doctoral dissertation,
Universitas Mataram).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai