Anda di halaman 1dari 19

Tugas Teknologi Pangan

Manfaat Bahan Limbah Hasil Pertanian Yang Dapat Digunakan Untuk Memproduksi
Bahan lain

DI SUSUN OLEH

NI KOMANG A. SENIARI

P00313019019

D-IV GIZI TINGKAT 2 A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN D IV GIZI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Teknologi Pangan dengan judul “Manfaat
Bahan Limbah Hasil Pertanian Yang Dapat Digunakan Untuk Memproduksi Bahan lain”.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Suriana Koro, SP, M. Kes, selaku dosen
mata kuliah Teknologi Pangan yang telah memberikan kuliah dan pengarahan demi terselesaikan
tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Teknologi Pangan.

Kendari, 05 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ...ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN / ISI
A. Potensi dan prospek limbah pertanian di Indonesia…………………………………..3
B. Pemanfaatan Limbah pertanian untuk meproduksi bahan lainya…………………….4
C. Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik…………………………7
D. Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak…………………………..9
E. Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi sumber energi alternatif ……………...11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................................13
B. Saran…………………………………………………………………………………........14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian
biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan
tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Usaha
tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang
dilakukan dalam budidaya. Disamping menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya, kegiatan pertanian juga menghasilkan
produk sampingan yang berupa limbah pertanian.

Limbah pertanian yang semakin banyak lambat tahun akan menimbulkan masalah besar
bagi lingkungan disekitarnya. Pemanfaatan limbah pertanian selama ini kurang maksimal hanya
digunakan sebagai campuran pakan ternak dan bahan bakar sehingga menjadi sumber
pencemaran lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut perlu upaya-upaya untuk memanfaatkan limbah pertanian tersebut
diantaranya untuk pupuk organik, sebagai nutrisi untuk pakan lokal serta sebagai sumber energi
bahan bakar alternatif yang terbarukan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas sebagai mana yang telah penulis jelaskan maka dapat
ditarik beberapa masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Bagaimana Potensi dan prospek limbah pertanian di Indonesia?
2. Bagaimana Pemanfaatan Limbah pertanian untuk memproduksi bahan lainya ?
3. Bagaimana Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik ?
4. Bagaimana Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak ?
5. Bagaimana Cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi sumber energi alternatif ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui potensi dan prospek limbah pertanian di indonesia.


2. Mengetahui Pemanfaatan Limbah pertanian untuk memproduksi bahan lainya
3. Mengetahui cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik.
4. Mengetahui cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak.
5. Mengetahui cara pemanfaatan limbah pertanian menjadi sumber energi alternatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Limbah Pertanian

Limbah pertanian adalah material-material biologi yang dapat terkumpul sebelum atau
sementara hasil utamanya diambil untuk keperluan konsumtif, sehingga barang sisaan ini
biasanya hanya dikumpulkan sebagai sampah serta ditangani dengan cara di bakar. Limbah
pertanian juga merupakan sisa dari proses produksi pertanian. Limbah pertanian juga berupa
kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-kacangan, dan ranting tumbuhan.
Secara umum limbah hasil pertanian dan perkebunan cukup tersedia di berbagai daerah
Indonesia, namun potensi limbah tersebut untuk digunakan sebagai pakan ternak belum
dikembangkan secara optimal. Siregar dan Thalib (1992) melaporkan bahwa pemanfaatan
limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak baru mencapai 39% dari potensi yang
tersedia saat ini, sehingga sebagian besar dari limbah tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik,
dan bahkan dibuang, dibakar atau digunakan untuk keperluan non-peternakan. Potensi
ketersediaan beberapa limbah pertanian dan perkebunan yang dapat digunakan sebagai pakan
ternak, pupuk organik dan energi alternatif.
Produksi limbah pertanian diperoleh dari hasilperhitungan luas areal panen padi, jagung,
kedelai,kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar (BPS, 2001) dikali dengan produksi bahan kering (BK)
ton/ hajerami/ pucuk limbah pertanian. Untuk produksi limbah pertanian berdasarkan total
digestible nutrient (TDN) dan protein kasar (PK) diperoleh dari produksi BK dikali dengan
kandungan TDN dan PK masing-masing limbah pertanian. Angka konversi produksi BK(ton/ha),
kandungan TDN dan PK masing-masing limbah pertanian menurut DITJEN PETERNAKAN
dan FAKULTAS PETERNAKAN UGM (1982).
Potensi dan prospek pemanfaatan limbah pertanian sangat besar. hal ini dikarenakan
pemanfaatan limbah pertanian yang kurang maksimal. Limbah pertanian dapat digunakan
sebagai pakan ternak, pupuk organik dan energi alternatif.

3
B. Pemanfaatan Limbah pertanian untuk memproduksi bahan lainya

1. Pembuatan briket arang tongkol jagung

Bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak dapat memanfaatkan energi
terbarukan seperti biomassa. Biomassa adalah salah satu energi alternatif yang berpotensi sangat
besar di Indonesia. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah
pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut
merupakan sumber energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar.
Limbah pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan
bakar alternatif yang disebut briket. Hasil kebun yang banyak menghasilkan sampah dan belum
termanfaatkan yaitu jagung (Erikson, 2011).

Biomassa adalah salah satu energi alternatif yang berpotensi sangat besar di Indonesia.
Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang
termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber energi
alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relative besar. Limbah pertanian
tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan sebagai bahan bakar alternatif
yang disebut briket. Hasil kebun yang banyak menghasilkan sampah dan belum termanfaatkan
yaitu jagung dan kelapa. (Wilasita dan Purwaningsih, 2009)

2. Jerami Padi dimanafaatkan Sebagai Sumber Energi Biotenol

Pengertian jerami padi adalah salah satu limbah pertanian yang paling banyak
ketersediaannya di Indonesia. Hal ini dikarenakan padi merupakan bahan makanan pokok yang
menduduki peringkat pertama sehingga banyak masyarakat menanam tanaman padi untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya. Meskipun telah menjadi limbah pertanian jerami padi memiliki
banyak manfaat diantaranya sebagai bahan bakar, pakan ternak, alas atau lantai kandang,
pengemas bahan pertanian seerti telur, sebgai mulsa alami, bahan bangunan dan kerajinan
tangan.

4
Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, telah banyak penelitian yang
meneliti kandungan selulosa pada padi yang dapat digunakan sebagai sumber energi bioetanol.
Jerami padi juga dapat digunakan sebagai campuran pakan ternak ruminansia karena kandungan
serat pada jerami dapat dijadikan sebagai sumber pangan.

3. Onggok

Onggok merupakan jenis limbah pertanian berupa sisa gilingan tapioka yang berasal dari ubi
kayu atau singkong. Pada umumnya ada dua jenis onggok yang sudah banyak diketahui yaitu
onggok kering dan onggok basah. Onggok merupakan limbah dari sisa giling di pabrik tapioka
yang mempunyai bau menyengat. Onggok seperti ini disebut onggok basah sedangkan onggok
kering adalah onggok basah yang dijemur dibawah paparan sinar matahari sehingga onggok
tersebut menjadi kering. Selain itu dapat juga menggunakan oven pemanas untuk mengeringkan
onggok dengan hasil pengeringan yang lebih baik dari pada menggunakan sinar matahari yang
tergantung dengan cuaca.

Onggok basah dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan alternatif untuk pakan ternak.
Sedangkan onggok kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku saus, bahan baku obat
nyamuk, bahan baku lem kertas, campuran pada kecap dan lainnya.

4. Ampas kedelai atau tahu

Jenis limbah pertanian lainnya adalah ampas tahu. Ampas tahu merupakan buangan yang
diperoleh selama proses produksi tahu. Ampas tahu diperoleh dari kedelai yang direbus
kemudian didiamkan dan digiling lalu disaring dan diambil sarinya untuk dijadikan tahu.
Sementara hasil saringan yang mengendap menjadi tahu, lalu kedelai giling yang sudah disaring
tersebut menjadi ampas atau dikenal dengan ampas tahu. Ampas tahu mempunyai karakter
smapa seperti tahu denganw arna yang lebih putih dan lembut. Meskipun ampas tahu merupakan
limbah dari proses produksi tahu, nilai gizi pada ampas tahu ternyata cukup tinggi yang
membuatnya sering diolah menjadi beberapa jenis makanan dengan rasa yang enak.

5
Ampas tahu sebagai jenis limbah pertanian yang masih dapat dimanfaatkan banyak
digunakan sebagai campuran pakan ternak, diolah menjadi tempe, dapat digunakan
sebagai pupuk organik, sebagai bahan baku produksi nata de soya dan dapat menjadi
olahan kerupuk.

5. Pelepah Sawit

Pelepah dalam kelapa sawit adalah limbah yang berasal dari perkebunan kelapa sawit.
Tekstur pelepah kelapa sawit termasuk kasar karena elemennya berukuran relatif besar. Pelepah
sawit sebagai limbah perkebunan masih dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk
organik bagi tanaman.

6. Cangkang Biji Karet

Cangkang biji karet adalh limbah pada pengolahan biji karet. Semakin canggihnya teknologi,
biji karet telah banyak dimanfaatkan oleh manusia sehingga meninggalkan cangkang bijinya
sebagai hasil samping pengolahan biji karet. Cangkang karet dengan teksturnya yang keras
ternyata dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan baku briket sebagai sumber energi, asap
cair dan bahan pembuatan papan partikel.

7. Kulit Kayu

Kayu merupakan salah satu produk pertanian yang banyak dibutuhkan sebagai bahan
bangunan dan kebutuhan lainnya. Dalam pengolahan kayu terkadang meninggalkan limbah
berupa kulit kayu. Kulit kayu sebagai limbah dari proses pengolahan kayu dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi serta dapat didaur ulang menjadi furniture yang cukup baik.

8. Sekam Padi

Sekam merupakan bagian luar dari bulir padi yang mempunyai teksur kering, kasar dan
bersisik. Sekam berfungsi sebagai pelindung bagian dalam biji padi yang dimanfaatkan sebagai
bahan pangan. Sekam padi merupakan hasil sampingan yang diperoleh selama proses
penggilingan padi menjadi beras. Sekam merupakan limbah kulit padi bagian paling luar yang
kasar dan tajam sehingga tidak dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti halnya dedak.

6
Sekam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menggemburkan tanah, selain
itu sekam padi juga dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif yaitu beriket arang
sekam dan dapat juga menjadi silika gel dengan cara membakarnya menjadi abu.

9. Ampas Tebu

Ampas merupakan hasil sampingan dari proses produksi dari kegiatan pertanian. Sama
halnya dengan ampas tebu yang merupakan hasil sampingan dari produksi gula tebu atau gula
pasir. Tebu yang digiling akan menghasilkan air nira sebagai bahan baku pembuatan gula dan
ampas tebu. Ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan bahan pakan ternak
selain itu ampas tebu juga dapat digunakan sebagai bahan bakar sebagai sumber energi
maupun sebagai bahan pembuatan kertas dan hardboard.

10. Kulit Jeruk dan Pisang

Kulit jeruk dan pisang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pektin.

C. Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisatumbuhan maupun kotoran hewan,
dapat berupa pupuk hijau, pupukkandang, kompos cair maupun padat. Pupuk anorganik adalah
pupuk yangterbuat dari bahan kimia, seperti urea, ZA, TSP, SP36 dan KCl (Indriani 2000).Pupuk
organik bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan mikrorendah sehingga perlu diberikan
dalam jumlah banyak. Meskipun kandungann haranya rendah, penggunaan pupuk organik
semakin meningkat seiring denganmaraknya pertanian organik. Jerami dan pupuk kandang
merupakan sumber pupuk organik yang biasa dimanfaatkan petani, diantaranya yaitu:

7
 Sebagai bahan organik, jerami kering yang dihasilkan dari panen padi sawah. Penyusutan
jerami segar menjadi kompos mencapai 50% (Balittanah 2008). Jerami tanaman pangan
sebagian dimanfaatkan petani untuk pakan ternakdan sebagian lainnya dikembalikan ke
tanah sebagai pupuk organik. Sebanyak 50% jerami dimanfaatkan petani sebagai pupuk.
Dapat diasumsikan kalau penyusutan jerami menjadi pupuk kompos 50% makadiperoleh
kompos sebesar 20.465 ton dari limbah tanaman pangan.
 Untuk tanaman jagung, diperoleh hasil samping panen berupa batang, daun, dan tongkol
kering sebesar 8-10 t/ha (Subandi dan Zubachtirodin 2004; Sariubanget al. 2000, Yasin
2009, dan Yasa dan Adijaya 2004).
 Tanaman kacang tanah menghasilkan biomas sebesar 4 t/ha (Sumarno 1986).
 Tanaman kedelai dankacang hijau masing-masing menghasilkan 2 t/ha (Puslitbangtan
2007).
 Pupuk organik merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi bahan organik akibat
interaksi mikroorganisme yang bekerja didalamnya. Pupuk organik dapat berasal dari sisa
tanaman, kotoran hewan, air kencing hewan atau limbah organik lainnya baik berbentuk
padat maupun cair. Sebagai hasil dekomposisi sisa-sisa makhluk hidup pupuk organik
tergolong pupuk yang lengkap, mengandung unsure hara makro dan mikro yang
dibutuhkan tanaman. Limbah pertanian yang tidak terpakai didekomposisi atau
dikomposkan oleh mikroorganisme dan selanjutnya dibiarkan sampai membusuk.
 Kompos atau pupuk organik yang dihasilkan dalam kegiatan ini dimanfaatkan untuk
tanaman pertanian seperti tanaman cabe tanaman hortikultura yang juga diusahakan
dalam kegiatan usaha taninya.

8
D. Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Pakan Ternak

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting, dalam semua usaha peternakan, baik ternak
ruminansia maupun ternak unggas. Besarnya pengaruh pakan terhadap produksi menyebabkan
biaya yang dikeluarkan untuk pakanpun tidak bisa dianggap ringan. Sekitar 60 – 80 % dari
keseluruhan biaya produksi ditentukan oleh faktor biaya pakan (Djanah, 1985).
Pakan dalam melakukan usaha budidaya ternak, merupakan salah satu sarana produksi
yang amat penting dan sangat strategis, karena kecukupan dan mutunya yang secara langsung
berkorelasi dengan performan ternak. Keterbatasan pakan dapat menyebabkan daya tamping
ternak pada suatu daerah menurun atau dapat menyebabkan gangguan produksi dan reproduksi.
Hal ini dapat diatasi bila potensi pertanian/industri maupun limbahnya dapat dioptimalkan
penggunaannya sebagai bahan pakan ternak. Penggunaan bahan pakan alternative sebaiknya
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain bahan pakan tersebut tersedia dalam satu tempat
dalam jumlah yang banyak, sehingga untuk memperolehnya tidak membutuhkanbiaya yang
besar.
Limbah adalah sisa atau hasil ikutan dari produk utama limbah. Limbah pertanian adalah
bagian tanaman pertanian di atas tanah atau bagian pucuk, batang yang tersisa setelah dipanen
atau diambil hasil utamanya dan merupakan pakan alternatif yang digunakan sebagai pakan
ternak. Berbagai hasil ikutan pertanian dapat dijadikan sebagai sumber bahan pakan baru baik
untuk ternak ruminansia maupun ternak unggas. Sumber limbah pertanian diperoleh
darikomoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaruhi oleh polatanam dan luas areal
panen dari tanaman pangan di suatu wilayah. Jenis limbah pertanian sebagai sumber pakan
antara lain, yaitu :

9
1. Tanaman Padi

Padi (beras) merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Pemanfaatan padi
sebagai pakan ternak terutama ternak unggas sangat bersaing dengan kebutuhan manusia.Akan
tetapi limbah dari tanaman padi sangat berpotensi untuk dijadikan pakan ternak . Limbah
tersebut berupa jerami, dedak, dan bekatul.
a. Jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Penggunaan jerami padi
sebagai pakan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai makanan
ternak pada musim kemarau. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia
perlu diefektifkan, yaitudengan dilakukan dengan cara penambahan suplemen atau bahan
tambahan lain agar kelengkapan nilai nutrisinya dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak
secara lengkap sekaligus meningkatkan daya cerna pakan (Rahadi. S, 2008).
b. Dedak dan bekatul sebagai limbah dari penggilingan padi, dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak unggas dan ternak ruminansia. Karena Tingginya kandungan serat kasar
tersebut merupakan penyebab terbatasnya penggunaan dedak dalam ransum ternak, terutama
ternak unggas.

2. Tanaman Jagung

Setelah produk utamanya dipanen hasil ikutan tanaman jagung dapat dijadikan sebagai
pakan ternak ruminansia, yaitu berupa jerami, klobot dan tongkol jagung baik sebelum atau
sesudah melalui proses pengolahan. Upaya untuk meningkatkan nilai gizi limbah pertanian
dengan menggunakan teknologi pakan telah diterapkan di masyarakat seperti perlakuan fisik,
kimiawi serta biologis. Ditingkat peternak penerapan teknologi peningkatan kualitas limbah
pertanian memiliki hambatan dengan berbagai alasan, seperti jumlah limbah yang dapat
dikumpulkan oleh peternak relatif sedikit karena kurangnya fasilitas untuk penyimpanan dan
terjadinya penambahan beban biaya dan tenaga kerja bagi peternak dengan melakukan teknologi
tersebut (Djajanegara, 1999), sehingga dibutuhkan teknologi pakan yang sederhana, murah
danmudah diadopsi oleh peternak.
10
Limbah-limbah pertanian tersebut rata-rata memiliki kandungan serat kasar yang tinggi,
namun ketersediaannya cukup melimpah dialam sehingga perlu adanya pemanfaatan yang lebih
lanjut dengan sentuhan teknologi yang dapat mengubah bahan baku tersebut menjadi pakan
bergizi dan sumber energi bagi ternak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan
terutama ternak ruminansia.

E. Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Sumber Energi Alternatif

Bahan bakar alternatif merupakan bahan bakar yang dapat digunakan sebagai energy
alternatif dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam menjalankan roda
kehidupannya. Berbagai aktivitas masyarakat sebagian besar ditopang dari pemanfaatan minyak
bumi sebagai sumber energi utama. Mulai dari rumah tangga sampai industri, semuanya
bergantung pada ketersediaan dari bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Berbagai
peralatan yang digerakkan oleh mesin diesel memerlukan solar sebagai bahan bakar, sebagian
besar kendaraan roda dua atau roda empat memerlukan bensin sebagai bahan bakar, untuk
memasak keperluan dapur sebagian masyarakat memerlukan minyak tanah dan gas sebagai
bahan bakar. Jadi dapat dikatakan bahwa hampir segala sisi kehidupan masyarakat menggunakan
bahan bakar yang bersumber daribahan bakar fosil (minyak bumi). Petrolium danbahan bakar
fosil lainnya telah menjadi sumbe energi utama sepanjang hidup manusia. Melalui sumber energi
tersebut industri di dunia ini berkembang dan menopang segala sisi kehidupan (Mohanty dan
Abdullahi, 2016).
Limbah sisa hasil usaha pertanian dapat diolah menjadi berbagai bahan bakar alternatif
pengganti atau pensubstitusi bahan bakar minyak dan batubara. Bahan-bahan limbah pertanian
seperti kulit nenas, kulit pisang, molase atau ampas tebu yang mengandung karbohidrat seperti
glukosa, selulosa, dan lignoselulosa dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
Limbah ampas kelapa yang masihmengandung minyak sekitar 12,2 – 15,9% dapat dimanfaatkan
untuk bahan baku pembuatan biodiesel (Markopala, 2007). Selanjutnya tempurung kelapa, selain
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan arang juga dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan biobriket yang nilai ekonominya akan lebih tinggi dibandingkan arang itu sendiri.
11
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengubahlimbah pertanian menjadi bahan bakar
alternatif seperti bioetanol, biodiesel, biogas, dan biobriket.
Penggunaan bahan-bahan terbarukan sebagai bahan baku pembuatan etanol menjadi lebih
ekonomis karena murah dan mudah tersedia dalam jumlah besar dari limbah pertanian
(Hemalatha et al.,2015). Sebagian besar limbah hasil pengolahanbahan-bahan pertanian berupa
bahan-bahan yang mengandung selulosa dan lignoselulosa. Biomassa lignoselulosa merupakan
sumber terbarukan untuk bahan bakar kendaraan di masayang akan datang (Wi et al., 2015).
Limbah ampas kelapa merupakan salah satu bahan sisa pengolahan daging buah kelapa
yang telah diambil santan atau minyaknya. Ampas kelapa masih mengandung minyak sekitar
12,2 – 15,9% (Markopala, 2007). Hal tersebut memungkinkan ampas kelapa untuk dapat diolah
menjadi biodiesel sebagai salah satu sumber bahan bakar alternatif. Proses pengolahan ampas
kelapa menjadi biodiesel telah dilakukan sesuai dengan prosedur proses produksi biodiesel yaitu
melalui metode transesterifikasi. Proses ini menggunakan katalisbasa yang dilarutkan dalam
alkohol sebagai larutan natrium metoksida atau kalium metoksida.
Bahan limbah pertanian lain yang dapatdigunakan sebagai sumber bahan baku untuk
produksi energi alternatif adalah sampah-sampah pasar yang terdiri dari kulit buahan-buahan
seperti kulit nenas (Hemalatha et al.,2015) dan kulit pisang, atau sayuran dan buah –buahan yang
mengalami pembusukan. Bahan-bahan tersebut dapat diproses menjadi biogas dimana produk
samping dari pegolahan biogas dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Selain sampah pasar, ampas kelapa, danampas tebu, tempurung kelapa juga merupakan
bahan baku potensial yang dapat dikonversi menjadi salah satu sumber energi alternatif dalam
bentuk biobriket. Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan bakar dalam bentuk arang
tempurung kelapa telah lama digunakan, namun apabila arang tersebut dapat dikemas dalam
bentuk biobriket maka secara ekonomi akan memberikan nilai lebih. Nilai jualnya dapat
melebihi nilai jual dari pada arang itu sendiri. Hasil pembuatan arang briket yang pada proses
selanjutnya akan dapat diolah menjadi arangaktif. Jadi arang briket merupakan bahan baku untuk
industri arang aktif.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organik adalah jerami difermentasi atau
dekomposisi bahan organik akibat interaksi mikroorganisme, sehiungga menjadi kompos
atau pupuk organik.
2. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak adalah jerami dan jagung dan belum
mengetahui dan menerapkan teknologi pengolahan sebagaipakan ternak serta pembuatan
silase (berkadar air tinggi hasil fermentasi yang diberikan kepada hewan ternak ruminansia
atau dijadikan biofuel melalui digesti anaerobik).
3. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber energi alternatif adalahkonversi limbah
pertanian menjadi bioetanol, biodiesel, biogas dan biobriket.
4. Potensi dan Prospek limbah pertanian cukup tinggi untuk dimanfaatkan menjadi pakan
ternak, pupuk organik dan energi alternatif.
5. Pemanfaatan limabah pertanian menjadi bahan lainya yaitu :
 jerami padi dimanfaatkan sebagai sumber energi biotenol
 tongkol jagung dimanfaatkan sebagai briket arang
 onggok ( limbah sisa gilingan tapioka atau singkong) dimanfaatkan sebagi bahan
pembuatan saus, bahan baku lem kertas,dan bahan baku obat nyamuk.
 Ampas tebu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kerats dan hardboard.
 Sekam padi dapat dijadikan sebagai briket arang dan juga pupuk organik
 Cangkang biji karet dimanfaatkan sebagai sumber energy, asap cair, dan bahan
pembuatan partikel.
 Kulit kayu sebagai limbah dari proses pengolahan kayu dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi serta dapat didaur ulang menjadi furniture yang cukup baik.

13
B. Saran
Perlu adanya peningkatan dan sosialisasi tentang pemanfaatan limbah pertanian untuk
pakan ternak, pupuk organik dan energi alternatif maupun untuk memproduksi bahan lainya
kepada para petani.

14
DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian Tanah. 2008. Pupuk organik untuk tingkatkan produksi pertanian. Balittanah.
Bogor. Soil-fertility@indo.net.id.

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN dan FAKULTASPETERNAKAN UGM. 1982.


Laporan Survei Inventarisasi Limbah Pertanian. Direktorat JenderalPeternakan dan
Fakultas Peternakan UGM, Jakarta.

Haris Lukum, Ishak Isa, Mangara Sihaloho.2014. PEMANFAATAN ARANG BRIKET


LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF. Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo.

ejurnal.ung.ac.id/index.php/ST/article/download/1145/931

Indriani, Y. H, 2000. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya.Jakarta p. 5-7.

Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Teknologi Pakan Ternak di Kabupaten Bangka Barat.
2014. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bangka Barat
dengan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Materi Pertanian. 11 April 2019 https://dosenpertanian.com/jenis-limbah-pertanian/

Machmud, Senen. 2011. Kajian Ekonomi Industri Briket Arang Tempurung Kelapa. Jurnal
Ekonomi, Bisnis &Entrepreneurship. 5 (1) : 45-51.

Markopala, P. 2007. Studi EfektivitasTransesterifikasi In Situ Pada AmpasKelapa (Cocos


nucifera) UntukProduksi Biodiesel. [Tesis]. Bandung:Institut Teknologi Bandung.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2007. Kedelai: teknikproduksi dan
pengembangan. Bogor. 523 hal.

15
Rahadi S. 2008. PembuatanAmoniasi Urea JeramiPadi.Sulawesia Selatan.

Sariubang, M., D. Pasambe., S.N. Tambing., S. Bahar, dan A. Nurhayu, 2000.Alternatif


pengembangan ternak ruminansia melalui pendekatanintegrasi dengan peternakan terpadu.
Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan
PengembanganPeternakan. Bogor. p. 473-477.

Subandi dan Zubachtirodin, 2004. Prospek pertanaman jagung dalam produksibiomas hijauan
pakan. Prosiding Seminar Nasional. PemberdayaanPetani Miskin di Lahan Marginal
Melaui Teknologi Tepat Guna. BPTPNTB.

Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru. Bandung. 79p.

Yasa dan Adijaya, 2004. Daya dukung limbah jagung dan kacang tanah untukpakan sapi di lahan
marginal. Prosiding Seminar Nasional Pemasyarakatan Inovasi Teknologi dalam Upaya
Mempercepat Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan di Lahan Marginal. Pusat
AnalisisSosial-Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

16

Anda mungkin juga menyukai