Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PELATIHAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADA

PETANI DI DUSUN BAGIK LONJER DESA RENSING KECAMATAN


SAKRA BARAT KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Nama : Lady Khadma


NIM : C1G018082
Prodi : Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN
UNIERSITAS MATARAM
2021

i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan Pelatihan......................................................................................................3
1.4 Manfaat Pelatihan....................................................................................................3
BAB II. RENCANA KEGIATAN.........................................................................................4
2.1 Peserta Pelatihan......................................................................................................4
2.2 Narasumber Pelatihan..............................................................................................4
2.3 Materi dan Metode Pelatihan...................................................................................4
2.3.1 Materi...............................................................................................................4
2.3.2 Metode Pelatihan..............................................................................................6
2.4 Lokasi Pelatihan......................................................................................................6
2.5 Logistik Kebutuhan Pelatihan.................................................................................6
2.6 Jadwal Pelatihan......................................................................................................6
2.7 Rencan Anggaran Biaya Pelatihan..........................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
LAMPIRAN...........................................................................................................................9

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal kegiatan pelatihan...............................................................................7

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau
nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Dalam
kegiatan pertanian, para petani tidak dapat lepas dari kebutuhan akan pupuk. Pupuk yang
selama ini biasa digunakan oleh petani adalah pupuk kimia buatan pabrik, seperti urea,
TSP, dan lain-lain, yang harganya cukup mahal terutama setelah pemerintah mencabut
subsidi terhadap harga pupuk. Terkadang terjadi juga kelangkaan pupuk akibat
keterlambatan pasokan dari distributor.

Selain mahal, pupuk kimia juga berdampak negatif bagi lingkungan. Pemakaian yang
tidak bijaksana dan overdosis dapat mengakibatkan tanah menjadi bantat dan terjadinya
proses eutrofikasi di lingkungan perairan. Proses eutrofikasi (pengkayaan zat hara di
perairan) akan menyebabkan peledakan populasi gulma air dan pendangkalan sungai atau
sistem perairan lainnya (Tandjung, 2003).

Dewasa ini dalam kegiatan pertanian berkembang wacana kembali ke alam (back to
nature), dengan memanfaatkan sumber daya hayati (bahan-bahan alam) untuk kebutuhan
pupuk dan pestisida (pengendali hama) yang di kenal dengan sistem pertanian organik
yang ramah lingkunga. Pupuk yang digunakan dalam pertanian ini adalah pupuk organik
yang tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Sekarang ini kita bisa menemukan berbagai
macam pupuk organik yang di jual di pasaran dengan harga yang bervariasi, dari yang
murah sampai dengan yang mahal untuk ukuran petani . Pupuk organik tersebut dibuat dari
bahan-bahan alami, seperti kotoran binatang, urin binatang, atau daun-daunan yang
sebenarnya banyak terdapat di lingkungan petani itu sendiri. Oleh karena itu, sebenarnya
petani dapat membuat sendiri pupuk organik dari bahan-bahan alami (sumberdaya hayati)
dari lingkungan sekitarnya, sehingga dapat menghemat biaya produksi, dan akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan petani.

Setiap wilayah mempunyai sumberdaya hayati yang berpotensi untuk dimanfaatkan


bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Sumberdaya alam hayati merupakan
bagian atau unsur dari lingkungan hidup, yang meliputi keanekaragaman atau kekayaan
hayati (tumbuhan dan binatang) yang terdapat di suatu wilayah (Tandjung, 2003).

1
Salah satunya adalah wilayah Dusun Bagik Lonjer Desa Rensing Kecamatan Sakra
Barat Kabupaten Lombok Timur yang memeiliki sumber daya hayati yang berpotensi
untuk di manfaatkan, salah satu pemanfaatan yang dapat di lakukan adalah dengan
membuat pupuk organik. Di wilayah ini mayoritas masyarakatnya sebagai petani. Banyak
sumberdaya hayati yang terdapat di lingkungan sekitar yang dapat dibuat sebagai pupuk
organik. Andoko (2008) menjelaskan tentang pembuatan pupuk organik cair kaya Nitrogen
dari air kelapa, daun wedusan, dan bintil akar kacang tanah, sedangkan pupuk organik cair
kaya unsur P dapat dibuat dari batang pohon pisang dan nira atau tetes. Selain itu, pupuk
organik cair yang kaya unsur K juga dapat dibuat dari bahan-bahan yang banyak terdapat
di lingkungan sekitar petani, yaitu sabut kelapa. Pupuk organik cair ini dapat digunakan
untuk tanaman padi maupun tanaman palawija dan sayuran.

Dari uraian di atas, jelas bahwa sebenarnya banyak terdapat bahanbahan hayati
(sumberdaya hayati) di lingkungan sekitar petani yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
dasar pembuatan pupuk organik cair. Oleh karena itu, para petani perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan tentang pupuk organik dan cara-cara pembuatannya, serta
sumberdaya hayati apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatannya.

Dari hasil pengamatan yang di lakukan terhadap para petani di Dusun Bagik Lonjer, di
ketahui para petani di lokasi tersebut masih banyak yang menggunakan pupuk kimia dalam
melakukan kegiatan pemupukan. Kadang petani di lokasi ini gagal panen karena
keterbatsan dana unutk membeli pupuk kimia sehingga tanamannya tidak tumbuh dengan
baik. Agar tanaman petani dapat tumbuh dengan baik maka di perlukan pupuk yang sehat
dan murah yang bisa di produksi sendiri oleh para petani setempat, salah satu solusinya
adalah dengan membuat pupuk organik dengan memanfaatkan sumber daya hayati di
sekitar. Oleh karena itu, para petani di Dusun Bagik Lonjer , Desa Rening, Kecamatan
Sakra Baart, tersebut perlu diberi pengetahuan dan keterampilan tentang seluk-beluk pupuk
organik dan cara-cara pembuatannya dari sumberdaya hayati yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar petani itu sendiri. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut,
maka kendala-kendala di atas dapat teratasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Sekitar 90 % petani di Dusun Bagik Lonjer kurang memiliki kesadaran akan


pentingnya kelestarian lingkungan

2
2. 85% petani di Dusun Bagik Lonjer tidak faham apa itu pupuk organik yang ramah
lingkungan
3. 80% petani di Dusun Bagik Lonjer tidak tertarik untuk membuat pupuk organik
yang ramah lingkungan
4. 100% petani di Dusun Bagik Lonjer tidak memiliki keterampilan dalam membuat
pupuk organik yang ramah lingkungan

1.3 Tujuan Pelatihan

1. Sekitar 50% petani di Dusun Bagik Lonjer memiliki kesadaran akan pentingnya
kelestarian lingkungan
2. 45% petani di Dusun Bagik Lonjer faham apa itu pupuk organik yang ramah
lingkungan
3. 40% petani di Dusun Bagik Lonjer tertarik untuk membuat pupuk organik yang
ramah lingkungan
4. 50% petani di Dusun Bagik Lonjer memiliki keterampilan dalam membuat pupuk
organik yang ramah lingkungan

1.4 Manfaat Pelatihan

1.

3
BAB II. RENCANA KEGIATAN

2.1 Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan ini adalah petani di Dusun Bagik Lonjer, Desa Rening,
Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur sebanyak 30 orang.

2.2 Narasumber Pelatihan

Pemateri atau narasumber terdiri dari dua orang yang telah memiliki keahlian
dalam bidangnya :

Nama : Zainuddin

Memiliki kandang kambing denga jumlah kambing kurang lebih 70 ekor,


biasanya membuat pupuk organik dengan air urin kambing

Nama : Syamsuddin, S.Pd

Memiliki ketrampilan dalam membuat pupuk organik dari segala macam


bahan yang ada di lingkungan sekitar.

2.3 Materi dan Metode Pelatihan

No Materi Metode
1. Pentingnya melestarikan lingkungan Persentasi

2. Pengertian pupuk organik dan Persentasi


manaatnya
3. Sumber daya mana yang berpotensi Persentasi sekaligus memperlihatkan
sebagai bahan pembuatan pupuk sumber daya yang memiliki potensi
organik yang ada di lingkungan sekitar tersebut

4. Cara membuat pupuk organik Praktik

2.3 Lokasi dan Tempat Pelatihan


Pelatihan ini bertempat di halaman rumah Kadus Dusun Bagik Lonjer, Desa
Rensing, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur.

2.4 Logistik Kebutuhan Pelatihan

Agar pelatihan ini berjalan drngan baik, maka di sediakan fasilitas sebagai berikut :
1. Sarana

4
 Laptop
 LCD
 Micropon
 Kamera digital
 Alat tulis
 Snack
 Meja
 Kursi
2. Prasarana
 Halaman depan rumah Kadus Dusun Bagik Lonjer

2.5 Jadwal dan Rundown Acara


No Waktu Acara Pelaksana
1. 09:00 Pembukaan pelatihan Lady Khadma
2.

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. 2008. Budidaya Padi Secara Organik. Jakarta: Penebar Swadaya

Anonim. 1990. UURI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Suberdaya Alam

Hayati dan Ekosistemnya

Australia Goverment Department of Industry Tourism and Resources. 2007.

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Translated by Global Village

Translation Pty. Ltd.

Soerjani, M., Rofiq Ahmad, dan Rozy Munir. 1987. Lingkungan: Sumberdaya

Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: Penerbit UI

5
Press.

Tandjung, S.D., 2003. Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Laboratorium Ekologi,

Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada

LAMPIRAN

6
7

Anda mungkin juga menyukai