Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI MELALUI PELATIHAN


BUDIDAYA TANAMAN PANGAN ORGANIK

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:
Rizqina Aurya Wulandari 231710101026
Moch. Fahmi Ridho Yanuar 231710201081
Hairul Umam Afnani 231710201097
Anisah Dwi Putri Sabilah 231710301011

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS JEMBER
2023
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 2


4.1 Latar Belakang ............................................................................................... 3
4.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
4.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
4.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................ 4
4.5 Manfaat Kegiatan ........................................................................................... 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5
2.1 Pertanian Organik ................................................................................................ 5
2.2 Prinsip Pertanian Organik ................................................................................... 5
2.3 Pentingnya Pengembangan Pertanian Organik ................................................... 6
2.4 Dukungan Pemerintah Terhadap Pertanian Organik ........................................... 7
2.5 Konsep Pertanian Organik................................................................................... 8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .......................................................................... 9
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................................. 9
3.2 Peserta ................................................................................................................. 9
3.3 Peralatan .............................................................................................................. 9
3.4 Metode Pelatihan ................................................................................................. 9
3.4 Pendampingan Mitra ......................................................................................... 10
3.5 Metode Demplot ................................................................................................ 10
3.6 Konsultasi .......................................................................................................... 10
3.7 Rekayasa sosial .................................................................................................. 10
3.8 Alat dan Bahan .................................................................................................. 11
3.9 Pembuatan pupuk organik ................................................................................. 11
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................... 12
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 12
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 12
DAFTAR ISI ............................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1. PENDAHULUAN

4.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yaitu negara yang maju akar
pertaniannya, karena pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat
Indonesia dan negara ini menghasilkan berbagai macam tanaman pertanian,untuk itu
negara ini disebut sebagai negara agraris. Selama ini Sebagian besar produksi pertanian
yang dikembangkan di Indonesia adalah pertanian modern yang ditandai dengan
metode pertanian yang berbasis kimia, seperti menggunakan pupuk kimia, pestisida
kimia, maupun bibit unggul hasil rekayasa genetika yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan. Banyak ahli lingkungan yang menyadari seiring berjalannya waktu,
penggunaan bahan kimia dalam pertanian dapat memberikan dampak negatif berupa
penurunan produktivitas tanah, dan kerusakan keseimbangan ekosistem akibat
penggunaan bahan kimia, yaitu pemberian pupuk dan pestisida secara belebih.

Sistem pertanian yang dikenal sebagai pertanian organic mempromosikan


kesehatan tanaman dan tanah melalui pengelolaan tanah, dan tanaman yang diperlukan
dengan menggunakan bahan organik yang ramah lingkungan, dan hanya bahan alami
tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, kecuali untuk bahan-bahan yang
diperkenankan sehingga dapat menghasilkan produk yang sehat, bergizi dan juga aman
dikonsumsi. Pertanian organik dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan usaha tani
yang mengelola sumber daya alam secara bijaksana, holistik dan terpadu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan memanfaatkan bahan-bahan organik secara
alami sebagai input dalam pertanian, juga menjadi salah satu terobosan yang dilakukan
untuk mewujudkan produk pertanian yang sehat dengan tetap menjaga lingkungan
serta menjadikan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan prinsip atau
hubungan timbal balik.

4.2 Rumusan Masalah

Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentunya para


petani mengenai dampak negatif menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang
berlebihan di lingkungan.
4.3 Tujuan

Adapun tujuan dari diadakannya pelatihan budidaya tanaman pangan organik


ini antara lain :

1. Meningkatkan produktivitas pertanian


2. Meningkatkan kesehatan masyarakat
3. Melestarikan lingkungan

4.4 Luaran yang Diharapkan

` Dari penelitian ini, luaran yang diharapkan adalah setelah memberikan


pengertian tentang perbedaan pupuk organik dan pupuk kimia, para petani dapat
mengganti penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang kurang baik untuk hasil
pertanian. Karena pada pengolahan pangan, kita harus mengonsumsi pangan dari bahan
yang berkualitas baik, sehat. Dengan penggunaan pupuk organik tentunya ramah untuk
lingkungan. Untuk meningkatkan standar hasil pertanian yang berkualitas dengan
memberikan arahan kepada para petani untuk menggunakan tanam menggunakan
metode penggunaan pupuk organik.

4.5 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari kegiatan pelatihan budidaya tanaman pangan organik ini
berharap dapat mengembangkan teori – teori pemberdayaan masyarakat, terutama
dalam mengembangkan kapasitas petani dengan menerapkan pertanian organik.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian Organik

Pertanian organik dibanyak tempat dikenal dengan istilah yang berbeda-beda.


Ada yang menyebut sebagai pertanian lestari, pertanian ramah lingkungan,sistem
pertanian berkelanjutan dan pertanian organik itu sendiri. Penggunaan istilah pertanian
organik / “Organik Farming “pertama kali oleh Northbourne pada Tahun 1940 dalam
bukunya yang berjudul “Look to the Land”. Northbourne menggunakan istilah tersebut
tidak hanya berhubungan dengan penggunaan bahan organik untuk kesuburan lahan,
tetapi juga kepada konsep merancang dan mengelola sistem pertanian sebagai suatu
sistem utuh atau organik, mengintegrasikan lahan, tanaman panenan, binatang dan
masyarakat. (Scofield,1986, dalam Lotter, DW, 2003)

2.2 Prinsip Pertanian Organik

Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah,


tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip
ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan
dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang
dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas dari penyakit,
tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan ekologi.
Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar untuk
menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan
konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan
organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia.
2.3 Prinsip Ekologi

Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip
ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini
menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan
dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus;
sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan
ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai
dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal
tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan
dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya
dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-
bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan
melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan
ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman
genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau
mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan
bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman
hayati, udara dan air.

2.3 Pentingnya Pengembangan Pertanian Organik

Usaha pertanian yang dikerjakan belum secara signifikan mensejahterakan


petani sehingga minat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian terus turun dari
waktu ke waktu. Revolusi hijau tidak ramah lingkungan dan sosial karena
dikembangkan dalam sistem kapitalisme. Pertanian organik dinilai sebagai sistem
pertanian yang mampu menyediakan ketersediaan pangan cara berkelanjutan karena
ramah lingkungan. Dalam menjalankan pertanian organik, petani dituntut untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Para petani sudah kehilangan beberapa
kearifan lokal sebagai ilmu pengetahuan yang penting karena sudah sekian lama
dikondisikan melakukan pertanian konvensional. Sumber daya lokal berupa material
yang tersedia melimpah sebagai bahan pupuk organik tidak lagi dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Para petani tidak lagi membenihkan sendiri bibit padi yang akan
mereka tanam. Pertanian organik sesuai dengan jiwa petani yang pada dasarnya
mempunyai kecintaan dan perhatian yang tinggi terhadap lingkungan. Dengan
demikian sudah saatnya dikembangkan strategi pertanian yang baru. Strategi pertanian
yang mampu memberikan perlindungan kepada lingkungan dan kehidupan masa depan
manusia. Pertanian organik dinilai sebagai strategi pertanian yang mampu menjawab
tantangan di atas. Strategi pertanian yang mampu menyediakan ketersediaan pangan
secara berkelanjutan karena ramah lingkungan dan berkeadilan sosial. Demikian pula
halnya dengan para pelaku dunia usaha pertanian untuk dapat melakukan kegiatan
pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selanjutnya produk pertanian
organik pantas dihargai lebih tinggi bukan karena para petani sudah menghasilkan
bahan pangan melainkan lebih sebagai penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
para petani yang telah menjaga kelestarian lingkungan.

2.4 Dukungan Pemerintah Terhadap Pertanian Organik

Untuk memajukan pertanian organik, diperlukan perencanaan dan


implementasi yang baik secara bersamaan. Sinergisme aktivitas dan pelaku usaha dapat
mempercepat pencapaian tujuan dari “Go Organik 2010” yaitu `Indonesia sebagai
salah satu produsen pangan organik utama dunia`. Sejak program itu dicanangkan
hingga 2008, dan tinggal dua tahun lagi, belum tampak upaya yang nyata dari
Departemen pertanian. Departemen pertanian seyogyanya mengeluarkan aturan untuk
pemakaian pupuk kompos dalam pertanian secara bertahap tiap tahunnya, sehingga,
“Go Organik” yang dicanangkan dapat terlaksana pada 2010 mendatang. Musyawarah
perencanaan pembangunan pertanian merumuskan bahwa kegiatan pembangunan
pertanian periode 2005-2009 dilaksanakan melalui tiga program, yaitu (1) Program
peningkatan ketahanan pangan, (2) Program pengembangan agribisnis, dan (3)
Program peningkatan kesejahteraan petani. Tiga program tersebut dijabarkan dalam 28
kegiatan utama yang salah satunya Pengembangan Pertanian Organik dan Lingkungan
Hidup.

2.5 Konsep Pertanian Organik

Dalam Konsep pertanian organik di Indonesia maka sebagai Landasan hukum


adalah Permentan No.64/2013 dan SNI 6729:2016 dari Badan Standardisasi Nasional.
SNI sistem pangan organik disusun dengan mengadopsi seluruh materi dalam dokumen
standar CAC/GL 32/1999, Guidelines for the production, processing, labeling and
marketing of organically produced foods dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi
Indonesia.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan di Balai Desa Gerih. Kecamatan Gerih,


Kabupaten Ngawi. Pelaksanaan ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai setelah
pendanaan program PKMM cair.

3.2 Peserta

Pelatihan ini akan diikuti oleh kelompok masyarakat khususnya para petani
ingin mengikuti acara pelatihan yang telah diselenggarakan panitia.

3.3 Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk acara ini Sebagian sudah ada fasilitasnya. Dari
pihak panitia telah menyediakan konsumsi dan P3K dan barang yang belum tersedia.

3.4 Metode Pelatihan

Pelatihan ini akan dilaksanakan bersama mitra yang bekerja sama dengan saya
dilokasi Kecamatan Gerih, Ngawi untuk melakukan pelatihan membuat program
pengabdian masyarakat untuk memanfaatkan pupuk bernilai ekonomis.
3.4 Pendampingan Mitra

Pendampingan Mitra Metode kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan


Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah sebagai berikut :

1. pelaksanaan ini akan di damping untuk belajar membuat pupuk organic

2. yaitu dengan mengadakan diskusi kepada mitra dan memberikan metode


kegiatan ini

3.5 Metode Demplot

Metode ini akan dilakukan membuat atau mengolah pupuk yang baik.
Diharapkan dengan adanya meetode kegiatan ini masyarakat Kecamatan Gerih, Ngawi
dapat mau melakukan kegiatan membuat pupuk tersebut.

3.6 Konsultasi

Kegiatan ini akan memberikan bantuan dalam upaya mengatasi masalah yang
terjadi di Kecamatan Gerih, Ngawi untuk pengolahan pupuk menjadi baik dan benar
yang dapat bernilai ekonomis.

3.7 Rekayasa sosial

Ada beberapa bagian rekayasa sosial yaitu sebagai berikut :


1. Untuk menyelesaikan tugas pembuatan pupuk menjadi baik agar bernilai
ekonomis, cara ini paling membantu masyarakat untuk mengatasi hal
tersebut.

2. Dengan menciptakan hasil pupuk yang di olah melalui masyarakat bisa


mendapatkan hasil tambahan dari pembuatan 9 pupuk tersebut.

3.8 Alat dan Bahan

Untuk kegiatan praktek maka mahasiswa akan menyediakan peralatan pendukung


seperti :

NO BAHAN ALAT

1 Kotoran sapi yang sudah Drum


dikeringkan

2 Em4 Ember

3 Air cucian beras Cangkul

4 air Mangkuk stanlis

3.9 Pembuatan pupuk organik

Kegiatan pembuatan pupuk dari sisa kotoran sapi ini,di lakukan di salah satu
lapangan setempat, di mulai dari persiapan bahan dan alat sampai pembuatan pupuk
organik , hasil praktikum pembuatan pupuk organik ini akan di simpan selama 7-8 hari
dalam keadaan kedap udara,dalam proses ini mahasiswa akan terus memonitor proses
pembuatan, selanjutnya pupuk organik sudah bisa di berikan dan di gunakan oleh
masyarakat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

a) Biaya Persiapan dan Perencanaan:Kegiatan Survey dan Identifikasi


Kebutuhan (Rp. 500.000)Materi Pelatihan dan Informasi (Rp.
300.000)Pengadaan Bahan-bahan Pembuatan Pupuk Organik (Rp.
200.000)Total Biaya Persiapan dan Perencanaan: Rp. 1.000.000
b) Pelaksanaan Pelatihan:Honor Instruktur atau Pembicara (Rp.
500.000)Pembuatan Pupuk Organik (bahan baku, alat, dan peralatan) (Rp.
400.000)Konsumsi Peserta (Makanan ringan dan air minum) (Rp.
300.000)Transportasi ke Lokasi Pelatihan (Rp. 200.000)Total Biaya
Pelaksanaan Pelatihan: Rp. 1.400.000
c) Dukungan Peserta Pelatihan:Beasiswa Peserta (Jika memungkinkan) (Rp.
500.000)Total Biaya Dukungan Peserta Pelatihan: Rp. 500.000
d) Evaluasi dan Pemantauan:Pengukuran Hasil dan Evaluasi Program (Rp.
200.000)Total Biaya Evaluasi dan Pemantauan: Rp. 200.000
e) Administrasi dan Pengelolaan Program:Biaya Administrasi (Pengadaan
formulir, buku catatan, dll.) (Rp. 200.000)Total Biaya Administrasi dan
Pengelolaan Program: Rp. 200.000
f) Cadangan dan Kontinjensi: (10% dari total anggaran) (Rp. 340.000)Total
Anggaran Keseluruhan: Rp. 3.640.000

4.2 Jadwal Kegiatan

NO Penanggung Jawab Minggu/Tanggal Jenis Kegiatan

1. Rizqina Aurya W. Minggu ke-1 1. perencanaan dan persiapan


2. pertemuan dengan tim dan
pembagian tugas dan
perencanaan program

3. Survey dan identifikasi


kebutuhan petani di lokasi yang
akan dilayani.

2. Anisah Dwi Putri S. Minggu ke-2 1. Persiapan materi dan bahan

2. memepersiapkan materi
pelatihan, panduan pembuatan
pupuk organic, dan materi
pendukung lainnya

3. Hairul Umam Minggu ke-3 1. Melaksanakan pelatihan

2. pembukaan

3. pelatihan praktek produksi


pupuk organic

4. Evaluasi dan perbaikan


sementara

5. Sesi penutup dan pemberian


sertifikat

4. Moch. Ridho Minggu ke-4 1. Tindak lanjut dan Evaluasi

2. Mengawasi dan mendukung


petani di lading

3. Evaluasi program dan


pengumpulan umpan balik dari
peserta
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

a. Ketua Pelaksana

Nama: Moch. Fahmi Ridho Yanuar


Jenis Kelamin: Laki - Laki
Program Studi: Teknik Pertanian

NIM: 231710201081

Tempat dan Tanggal Lahir: Banyuwangi, 12 Januari 2005

Alamat email: edo.redminote8@gmail.com

NO.Telp/HP:081358303954

b. Anggota Pelaksana

1. Nama: Hairul Umam Afnani

Jenis Kelamin: Laki - Laki

Program Studi: Teknik Pertanian

NIM: 231710201097

Tempat dan Tanggal Lahir: Situbondo, 07 Maret 2005

Alamat email: khairulumam3822@gmail.com

NO.Telp/HP: 081359734825

2. Nama: Rizqina Aurya Wulandari

Jenis Kelamin: Perempuan

Program Studi: Teknologi Hasil Pertanian


NIM: 231710101026

Tempat dan Tanggal Lahir: Bogor, 24 Februari 2005

Alamat email: rizqinaaurya61@gmail.com

NO.Telp/HP: 0859193656604

3. Nama: Anisah Dwi Putri Sabilah

Jenis Kelamin: Perempuan

Program Studi: Teknologi Industri Pertanian

NIM: 231710301011

Tempat dan Tanggal Lahir: Gresik, 8 Januari 2005

Alamat email: anisahputri567@gmail.com

NO.Telp/HP: 082332101291

c. Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
NO. Kegiatan Volume Harga Total (RP)
Satuan (RP)

A Tahap pelaksanaan
Em4 1 botol RP 35.000 RP 35.000
Sampah organic 5 kg RP - RP -
Air cucian beras 3 kg RP 45.000 RP 45.000
Jumlah
Peralatan tetap
Drum

Ember
Cangkul
Mangkuk stanlis
Jumlah
B Pelaporan
Proposal
Jilid
Flash disk
Jumlah
C Dokumentasi
Print foto
Jumlah
D Tranportasi
Distribusi pupuk
Jumlah
Total biaya (jumlah A-E) RP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai