BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Oleh:
Rizqina Aurya Wulandari 231710101026
Moch. Fahmi Ridho Yanuar 231710201081
Hairul Umam Afnani 231710201097
Anisah Dwi Putri Sabilah 231710301011
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yaitu negara yang maju akar
pertaniannya, karena pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat
Indonesia dan negara ini menghasilkan berbagai macam tanaman pertanian,untuk itu
negara ini disebut sebagai negara agraris. Selama ini Sebagian besar produksi pertanian
yang dikembangkan di Indonesia adalah pertanian modern yang ditandai dengan
metode pertanian yang berbasis kimia, seperti menggunakan pupuk kimia, pestisida
kimia, maupun bibit unggul hasil rekayasa genetika yang berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan. Banyak ahli lingkungan yang menyadari seiring berjalannya waktu,
penggunaan bahan kimia dalam pertanian dapat memberikan dampak negatif berupa
penurunan produktivitas tanah, dan kerusakan keseimbangan ekosistem akibat
penggunaan bahan kimia, yaitu pemberian pupuk dan pestisida secara belebih.
Adapun manfaat dari kegiatan pelatihan budidaya tanaman pangan organik ini
berharap dapat mengembangkan teori – teori pemberdayaan masyarakat, terutama
dalam mengembangkan kapasitas petani dengan menerapkan pertanian organik.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.
Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip
ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini
menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan
dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus;
sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan
ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai
dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus-siklus ini bersifat universal
tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan
dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya
dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan-
bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan
melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan
ekologis melalui pola sistem pertanian, membangun habitat, pemeliharaan keragaman
genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau
mengkonsumsi produk-produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan
bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman
hayati, udara dan air.
3.2 Peserta
Pelatihan ini akan diikuti oleh kelompok masyarakat khususnya para petani
ingin mengikuti acara pelatihan yang telah diselenggarakan panitia.
3.3 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk acara ini Sebagian sudah ada fasilitasnya. Dari
pihak panitia telah menyediakan konsumsi dan P3K dan barang yang belum tersedia.
Pelatihan ini akan dilaksanakan bersama mitra yang bekerja sama dengan saya
dilokasi Kecamatan Gerih, Ngawi untuk melakukan pelatihan membuat program
pengabdian masyarakat untuk memanfaatkan pupuk bernilai ekonomis.
3.4 Pendampingan Mitra
Metode ini akan dilakukan membuat atau mengolah pupuk yang baik.
Diharapkan dengan adanya meetode kegiatan ini masyarakat Kecamatan Gerih, Ngawi
dapat mau melakukan kegiatan membuat pupuk tersebut.
3.6 Konsultasi
Kegiatan ini akan memberikan bantuan dalam upaya mengatasi masalah yang
terjadi di Kecamatan Gerih, Ngawi untuk pengolahan pupuk menjadi baik dan benar
yang dapat bernilai ekonomis.
NO BAHAN ALAT
2 Em4 Ember
Kegiatan pembuatan pupuk dari sisa kotoran sapi ini,di lakukan di salah satu
lapangan setempat, di mulai dari persiapan bahan dan alat sampai pembuatan pupuk
organik , hasil praktikum pembuatan pupuk organik ini akan di simpan selama 7-8 hari
dalam keadaan kedap udara,dalam proses ini mahasiswa akan terus memonitor proses
pembuatan, selanjutnya pupuk organik sudah bisa di berikan dan di gunakan oleh
masyarakat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
2. memepersiapkan materi
pelatihan, panduan pembuatan
pupuk organic, dan materi
pendukung lainnya
2. pembukaan
a. Ketua Pelaksana
NIM: 231710201081
NO.Telp/HP:081358303954
b. Anggota Pelaksana
NIM: 231710201097
NO.Telp/HP: 081359734825
NO.Telp/HP: 0859193656604
NIM: 231710301011
NO.Telp/HP: 082332101291
c. Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
NO. Kegiatan Volume Harga Total (RP)
Satuan (RP)
A Tahap pelaksanaan
Em4 1 botol RP 35.000 RP 35.000
Sampah organic 5 kg RP - RP -
Air cucian beras 3 kg RP 45.000 RP 45.000
Jumlah
Peralatan tetap
Drum
Ember
Cangkul
Mangkuk stanlis
Jumlah
B Pelaporan
Proposal
Jilid
Flash disk
Jumlah
C Dokumentasi
Print foto
Jumlah
D Tranportasi
Distribusi pupuk
Jumlah
Total biaya (jumlah A-E) RP
DAFTAR PUSTAKA