Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Dasar-Dasar Ekologi Pertanian

(Pertanian Organik)

Disusun Oleh :

Muhammad Fikry

224210380

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

KELAS 1 E

FAKULTAS PERTANIAN (AGRIBISNIS )

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah, yang berjudul PERTANIAN

ORGANIK ini dalam kondisi baik dan tepat pada waktunya. Tujuan penyusunan makalah ini

bagi penulis adalah untuk mengetahui pengertian pertanian organik serta kaidah-kaidahnya.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan makalah ini berkat adanya bantuan

dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih, kepada : Ir Ernita,Mp Selaku pengasuh mata kuliah ekologi pertanian. Semoga

dukungan, motivasi, serta doa yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan kasih

dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu segala kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berkenan dan

bermanfaat bagi para pembaca.

Pekan Baru, Minggu 18 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1. Latar Belakang................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
3. Apa keuntungan dan kelebihan pertanian organic?........................................................5
BAB ll PEMBAHASAN............................................................................................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulaan..................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Latar BelakangMemasuki abad ke-21 banyak keluhan-keluhan masyarakat utamanya masyarakat
menengah ke atas tentang berbagai penyakit seperti stroke, penyempitan pembuluh darah,
pengapuran, dan lain lain, yang disebabkan pola makan. Banyak sekali bahan makanan yang diolah
dengan berbagai tambahan bahan kimia. Disamping itu budaya petani yang menggunakan pestisida
kimia dengan frekuensi dan dosis berlebih akan menghasilkan pangan yang meracuni tubuh
konsumen. Adanya logam-logam berat yang terkandung di dalam pestisida kimia akan masuk ke
dalam aliran darah. Bahkan makan sayur yang dulu selalu dianggap menyehatkan, kini juga harus
diwaspadai karena sayuran banyak disemprot pestisida kimia berlebih.Penggunaan pupuk dan obat-
obatan kimia dituduh sebagai pemicu kerusakan lingkungan pertanian dan kesehatan manusia. Dasar
pemikiran yang memotivasi seorang petani mempraktekkan pertanian organik. Praktek yang paling
ekstrim bahkan sangat meminimalkan intervensi manusia. Petani hanya bertugas sebagai penebar
benih dan pemetik hasil saja. Ada juga yang sangat longgar, masih mentoleransi penggunaan bahan-
bahan kimia sintetis tertentu apabila diperlukan.Secara substansi pertanian organik bukanlah barang
baru. Sebelum ditemukan pupuk dan obat-obatan kimia sintetis, bisa dikatakan semua kegiatan
produksi pertanian merupakan pertanian organik. Sir Albert Howard, seorang ahli botani asal Inggris,
yang mengagas pertanian organik secara lebih sistemastis. Bukunya yang terbit pada tahun 1940,
berjudul An Agricultural Testament, telah menginspirasi gerakan pertanian organik diberbagai
belahan bumi. Atas alasan itu, dia disebut-sebut sebagai bapak pertanian organik. Mengkonsumsi
pangan organik telah menjadi tren gaya hidup. Tak heran bila banyak pihak yang mulai tertarik
membuka pertanian organik. Beberapa tahapan penting harus dilalui agar bisa sukses bertani secara
organic akan terbahas di dalam makalah ini.

2. Rumusan Masalah
3. Apa keuntungan dan kelebihan pertanian organic?
4. Tujuan

4
BAB ll PEMBAHASAN

A. Mengetahui pengertian tanaman organic

Pengertian Pertanian OrganikPertanian organik merupakan sebuah bentuk solusi baru guna
menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan maraknya intervensi
barang-barang sintetis dalam dunia pertanian sekarang ini. Dapat disaksikan, mulai dari
pupuk, insektisida, perangsang tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang
disintesis dari senyawa-senyawa murni (Heriawan, 2009).Ada dua pemahaman tentang
pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian
sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk
mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai perlakuan
pascapanen tidak sedikiti pun melibatkan zat kimia, semua harus bahan hayati, alami.
Sedangkan pertanian organik dalam arti yang luas, adalah sistem produksi pertanian yang
mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia
sintetis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan).
Dengan tujuan untuk menyediakan produk produk pertanian (terutama bahan pangan) yang
aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga keseimbangan lingkungan
dengan menjaga siklus alaminya.Seymour (1997) dalam Salikin (2003) menjelaskan kriteria
sistem pertanian organik yang diberikan oleh IFOAM (International Federation Of
Agriculture Movement) setidaknya harus memenuhi enam kriteria standar. Kriteria tersebut
antara lain:

1) Lokalita, pertanian organik berupaya mendayagunakan potensi lokalita yang ada


sebagai suatu agroekosistem yang tertutup dengan memanfaatkan bahan baku dari
sekitanya.
2) Perbaikan tanah, pertanian organik berupaya menjaga, merawat, dan memperbaiki
kualitas kesuburan tanah melalui pemupukan organik, pergiliran tanaman, konservasi
lahan, dan sebagainya
3) Meredam polusi, pertanian organik dapat meredam polusi air dan udara dengan
menhindari pembuangan limbah dan pembakaran sisa-sisa tanaman secara
sembarangan serta menghindari penggunaan bahan sintetik yang dapat menjadi
sumber polusi

5
4) Kualitas produk, pertanian organik menghasilkan produk-produk pertanian berkualitas
yang memenuhi standar mutu gizi dan aman bagi lingkungan serta Kesehatan
5) Kualitas produk, pertanian organik menghasilkan produk-produk pertanian berkualitas
yang memenuhi standar mutu gizi dan aman bagi lingkungan serta Kesehatan
6) Kesempatan kerja, para petani organik memperoleh kepuasan danmampu menghargai
pekerja lainnya dengan upah yang layak.Ketahanan atau keberlanjutan dalam bidang
pertanian berkaitan dengan tingkat produktivitas pertanian. Produktivitas pertanian
tentunya dapat dipertahankan selama beberapa tahun di lokasi yangsama. Pertanian
berkelanjutan terkadang digunakan sebagai sinonim untuk pertanian organik (Loomis
dan Connor, 1992)

Tujuan jangka panjang yang akan dicapai melalui pengembangan pertanian organik adalah
sebagai berikut

1) Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman dalam bidang
pertanian.
2) Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat dalam
mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang kegiatan
budidaya pertanian berkelanjutan
3) Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu pestisida dan
pupuk, serta bahan kimia pertanian lainnya.
4) Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang berharga mahal
dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
5) Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi akibat
pengolahan tanah yang intensif.
6) Mengembangkan dan mendorong kembali munculnya teknologi pertanian organik
yang telah dimil iki petani secara turun temurun, dan merangsang kegiatan penelitian
pertanian organik oleh lembaga penelitian dan universitas.
7) Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan produk-
produk pertanian bebas pestisida, residu pupuk, dan bahan kimia pertanian lainnya.8)
Meningkatkan peluang pasar produk organik, baik domestik maupun global dengan

6
jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha yang bergerak dalam bidang
pertanian

1.Prinsip-Prinsip Pertanian Organik

Prinsip-Prinsip Pertanian OrganikPrinsip-prinsip pertanian organik merupakan dasar bagi


pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip-prinsip ini berisi tentang
sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan merupakan sebuah visi
untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara global. Pertanian merupakan salah
satu kegiatan paling mendasar bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari.
Nilai-nilai sejarah, budaya dan komunitas menyatu dalam pertanian.Prinsip-prinsip ini
diterapkan dalam pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia
memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan
menyalurkan pangan dan produk lainnya. Prinsip-prinsip tersebut menyangkut bagaimana
manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan
menentukan warisan untuk generasi mendatang.Setiap prinsip dinyatakan melalui suatu
pernyataan disertai dengan penjelasannya. Prinsip-prinsip ini harus digunakan secara
menyeluruh an dibuat sebagai prinsip-prinsip etis yang mengilhami tindakan.Pertanian
organik didasarkan pada:

a. Prinsip KesehatanPertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan


tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat
dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman
sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Kesehatan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari sistem kehidupan. Hal ini tidak saja sekedar bebas
dari penyakit, tetapi juga dengan memelihara kesejahteraan fisik, mental, sosial dan
ekologi. Ketahanan tubuh, keceriaan dan pembaharuan diri merupakan hal mendasar
untuk menuju sehat. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan,
distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan
ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di alam tanah hingga
manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan
makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan

7
kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk,
pestisida, obat-obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek
merugikan Kesehatan
b. Prinsip EkologiPertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi
kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi
kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi
kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur
ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu
lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang
subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut
membutuhkan lingkungan perairan.Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan
produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam.
Siklus-siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal.
Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala
lokal. Bahan-bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur
ulang dan dengan pengelolaan bahan-bahan dan energi secara efisien guna
memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam.Pertanian
organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian,
pembangunan habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang
menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk produk organik
harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum,
termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air
c. Prinsip KeadilanPertanian organik harus membangun hubungan yang mampu
menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.
Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan
pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya
dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat
dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk
memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani,
pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen.Pertanian organik harus
memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang
bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan

8
untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya
dengan kualitas yang baik.
d. Prinsip PerlindunganPertanian organik harus dikelola secara hati hati dan
bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang
dan mendatang serta lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem
yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal
maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan
produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
Karenanya, teknologi baru dan metode metode yang sudah ada perlu dikaji dan
ditinjau ulang. Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan pertanian
yang tidak utuh.Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung awab
merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan pemilihan teknologi
di pertanian organik. lmu pengetahuan diperlukan untuk menjamin bahwa pertanian
organik bersifat menyehatkan, aman dan ramah lingkungan. Tetapi pengetahuan
ilmiah saja tidaklah cukup. Seiring waktu, pengalaman praktis yang dipadukan
dengan kebijakan dan kearifan tradisional menjadi solusi tepat. Pertanian organik
harus mampu mencegah terjadinya resiko merugikan dengan menerapkan teknologi
tepat guna dan menolak teknologi yang tak dapat diramalkan akibatnya, seperti
rekayasa genetika (genetic engineering). segala keputusan harus mempertimbangkan
nilai-nilai dan kebutuhan dari semua aspek yang mungkin dapat terkena dampaknya,
melalui proses-proses yang transparan dan artisipatif.

9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulaan

Kesimpulan Sistem pertanian organik dengan segala aspeknya jelas memberikan keuntungan
banyak kepada pembangunan pertanian rakyat dan penjagaan lingkungan hidup, termasuk
konservasi sumber daya lahan, namun penerapannya tidak mudah dan akan banyak
menghadapi kendala.Semua sistem pertanian sebenarnya memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing, tidak ada yang sempurna. Tetapi dalam sistem pertanian organik
ini tanaman maupun tanah mendapatkan keuntungan yang sama, kesehatan tanah akan
terjamin dengan adanya bahan organik dalam tanah.

B. Saran

Hendaknya dikembangkan dengan mengupayakan orientasi ekonomi dengan tidak terlepas


dari hubungan yang selaras dengan alam agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
petani khususnya dan masyarakat indonesia umumnya.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)


memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S Al-A’raf : 56)

10
DAFTAR PUSTAKA

http://blogging.co.id/pertanian-organik pertanian-organik-pengertian-dan-tujuan

http://www.pusattesis.com/ pertanian-organik

/INFOTEKTAN BPTP KALIMANTAN SELATAN Nomor: 02/ZHH-FN/TP & Horti/2012.

Disarikan dari: Koswara Wijaya, Ir. Pestisida Nabati

//petaniwahid.blogspot.com /2008/08/ Pertanian Organik. Yogyakarta: GramediaSoetriono,

11

Anda mungkin juga menyukai