Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERGANTUNGAN PETANI PADA BAHAN KIMIA

Dosen Pengampuh: Fatimah, SP.,M.Si

Disusun Oleh:

Faddal (A0122375)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan karunia, rahmat,
dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul“KETERGANTUNGAN PETANI TERHADAP BAHAN KIMIA” dapat
terselesaikan. makalah ini disusun sebagai tugas Dasar-dasar Agronomi, saya berusaha
menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, saya terima dengan senang hati
demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
para pembacanya, atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terimakasih.

Majene,...November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................

C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................

A. Pengertian Bahan Kimia .........................................................................................

B. Peran Bahan Kimia Pada Sektor Pertanian .............................................................

C. Dampak Penggunaan Bahan Kimia ........................................................................

D. Solusi Terhadap Permasalahan Tersebut ................................................................

BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan intensif bahan kimia seperti pestisida dan pupuk dapat meningkatkan hasil
pertanian, namun juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan
manusia, dan keberlanjutan pertanian. Oleh karena itu, perlu dianalisis sejauh mana petani
bergantung pada bahan kimia, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
ketergantungan tersebut guna mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan.

Penggunaan bahan kimia sintetis dalam pertanian sebagai salah satu pendukung dalam
budidaya tanaman dibutuhkan misalnya pupuk kimia untuk membantu menjaga kesuburan
tanah dan penggunaan pestisida untuk menekan serangan organisme pengganggu tanaman
sehingga para petani dapat menekan resiko kerusakan dan mempertahankan produktifitas
tanamannya.

Pupuk kimia merupakan paduan bahan kimia dibuat oleh pabrik yang memiliki fungsi
untuk menyuburkan tanah. Penggunaan pupuk kimia diyakini dapat memicu pertumbuhan
tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman (Sitepu, 2019). Para petani
akan mengupayakan agar tanaman yang mereka tanam dipupuk dengan pupuk kimia. Hal ini
dikarenakan di dalam pupuk kimia terkandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuhan
untuk tumbuh dengan baik, sehingga tanaman dapat tumbuh subur. Menurut (Suyamto, 2017)
penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan dengan dosis yang berlebih dapat mengganggu
ketersediaan unsur hara dalam tanah, mikroorganisme tanah akan terganggu, dekomposisi
bahan organik akan meningkat, kekeringan yang diakibatkan degradasi struktur tanah, dan
unsur hara mikro yang mengalami penipisan

Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk : memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak
tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian, memberantas rerumputan,
mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan, mengatur atau
merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk,
memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak,
memberantas atau mencegah hama-hama air, memberantas atau mencegah binatang-binatang
dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan,
dan/atau, memberantas atau mencegah binatangbinatang yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan Penggunaan pada tanaman, tanah
dan air (Permentan RI, 2014).
B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Bahan Kimia Pada Sektor Pertanian?


2. Apa Saja Contoh Bahan Kimia Pada Pertanian?
3. Bagaimana Dampak Penggunaan Bahan Kimia Bagi Sektor Pertanian?
4. Bagaimana Solusi Mengatasi Ketergantungan Petani Pada Bahan Kimia
Pertanian?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Bahan Kimia Pertanian


2. Untuk Mengetahui Contoh dari Bahan Kimia Yang Biasa Digunakan Oleh Petani
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Dampak Dari Penggunaan Bahan Kimia Untuk
Pertanian
4. Untuk Memberikan Solusi Mengatasi Ketergantungan Petani Pada Bahan Kimia
Penunjang Pertanian
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Kimia Pertanian

Bahan kimia pertanian adalah istilah generik untuk berbagai produk kimia yang
digunakan di pertanian. Dalam kebanyakan kasus, bahan kimia pertanian mengacu pada
kisaran luas pestisida, termasuk insektisida, herbisida, fungisida dan nematisida. Ini juga
termasuk pupuk sintetis, hormon dan zat kimia agen pertumbuhan lainnya, dan konsentrasi
penyimpanan bahan baku pupuk kandang. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, bahan kimia
pertanian dikenal dengan kata agrokimia diarikan sebagai suatu bahan kimia untuk pertanian,
misalnya insektisida.

Bahan kimia pertanian diperkenalkan untuk melindungi tanaman dari hama dan
meningkatkan hasil panen. Oleh karena adaptasi hama terhadap bahan kimia, semakin banyak
bahan kimia pertanian baru yang digunakan, sehingga menyebabkan efek samping di
lingkungan. Namun, bahan kimia pertanian tidak sepenuhnya tidak efisien. Menurut artikel
Agriculture, Pesticides, Food Security and Food Safety, yang ditulis oleh Fernando P.
Carvalho, pupuk kimia pada tahun 1960 bertanggung jawab atas dimulainya "Revolusi
Hijau", di mana menggunakannya secara bersamaan dengan irigasi intensif dan pupuk
mineral seperti nitrogen, fosfor, dan kalium telah meningkatkan produksi pangan.

Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa dapat berwujud padat, cair atau gas, dan
berdasarkan komponen penyusunnya berbentuk tunggal atau persenyawaan (campuran) yang
berasal dari alam maupun hasil proses produksi. Pemanfaatan bahan kimia yang berasal dari
sumber daya alam baik yag tidak dapat diperbaharui (non-renewable) maupun yang dapat
diperbaharui (renewable) perlu dioptimalkan untuk menghasilkan produk-produk yang
bernilai tambah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa sebagaimana dituangkan
dalam Pasal 33 UUD 1945.

B. Contoh Bahan Kimia Pada Pertanian

Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang di
pergunakan untuk memberantas dan mencegah hama-hama dan penyakir-penyakit yang
merusak tanaman, memberantas rerumputan, mengatur atau merangsang pertumbuhan
tanaman.

Herbisida adalah suatu zat kimia dan bahan lain yang digunakan untuk
memberantas/mengendalikan gulma. Drum bahan kimia adalah wadah yang mempunyai
volume 200 liter atau lebih besar dari suplier.

Pupuk adalah bahan kimia yang merupakan penyedia unsur hara bagi pertumbuhan
tanaman.
Bahan kimia pertanian adalah bahan kimia sintetik maupun non-sintetik
(ataubiosintetik) yang diterapkan dalam bidang pertanian. Contoh penggunaan utama bahan
kimia pertanian adalah pestisida dan pupuk. Berbagai bahan kimia pertanian cenderung
bersifattoksik dan penyimpanannya dalam jumlah besar memiliki risiko bagi kesehatan
manusia dan lingkungan. Di berbagai negara, pembelian bahan kimia pertanian
dalam jumlah besar membutuhkan persetujuan instansi terkait demi membatasi
kadar paparan bahan kimiaterhadap lingkungan dan manusia di daerah penerapannya .

Fungsi dan Pengaruh Unsur Hara

Tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur (ada yang menyebutkan zat)


agarpertumbuhan tanaman normal. Dari ke-16 unsur tersebut, 3 unsur, yaitu:
Carbon (C),Hidrogen (H), dan Oksigen(O) diperoleh dari udara, sedangkan 13 unsur lagi
disediakan olehtanah. Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya harus
tersedia 13 menu agarpertumbuhan tanaman normal.

Ke-13 unsur tersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium
(Ca),magnesium (Mg), sulfur atau belerang (S), klor (Cl), ferum atau besi (Fe), mangan
(Mn),kuprum atau pembaga (Cu), zink atau seng (Zn), boron (B) dan molibdenum
(Mo).Artikel ini, akan mengurai manfaat dan kegunaan unsur-unsur ini, untuk dapat
menghasilkantanaman sesuai harapan pelaku utama (petani). Unsur-unsur dan kegunaan
seperti:

 Nitrogen (N)

Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang


pertumbuhansecara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain
itu, nitrogen punberperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat
berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein,
lemak, dan berbagaipersenyawaan organik lainnya.

 Fosfor (P)
Unsur fosfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang
pertumbuhan akar,khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor
berfungsi sebagai bahanmentah untuk pembentukan sejumlah protein
tertentu; membantu asimilasi danpernapasan; serta mempercepat
pembungaan, pemasalan biji, dan buah.
 Kalium (K)
Fungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan
karbohidrat.Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun,
bunga, dan buahtidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah Kalium
pun merupakan sumberkekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan
penyakit.
 Kalsium (Ca)
Bagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang
pembentukan bulu-buluakar, mengeraskan batang tanaman, dan merangsang
pembentukan biji. Kalsium yangterdapat pada batang dan daun ini
berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau suasana yang tidak
menguntungkan pada tanah.
 Magnesium (Mg)
Agar tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat,
lemak, danminyak-minyak, magnesiumlah biangnya. Magnesium (Mg)
pun memegang peranan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman.
Dengan demikian, kandungan fosfat dalam tanama dapat dinaikkan dengan jalan
menambah unsur magnesium.
 Belerang/Sulfur (S)
Belerang (S) berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar. Sulfur ini
merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino.
Unsur ini pun membantu pertumbuhan anakan. Selain itu, sulfur
merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran
seperti cabai, kubis, dan lain-lain.
 Klor (Cl)
Memperbaiki dan meninggikan hasil kering tanaman seperti
tembakau, kapas,kentang, dan tamanam sayuran umumnya adalah peran dari
klor (Cl). Unsur ini punbanyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
 Besi (Fe)
Untuk pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun merupakan peran
dari besi(Fe). Kehadirannya tidak boleh dianggap enteng. Sekali tidak ada,
terutama pada tanahyang mengandung banyak kapur, tanaman akan langsung
merana.
 Mangan (Mn)
Peran mangan (Mn) tak jauh beda dengan unsur besi. Selain sebagai
komponen untuk memperlancar proses asimilasi, unsur ini pun merupakan
komponen penting dalamberbagai enzim.
 Tembaga (Cu)
Fungsi tembaga (Cu) ini pun baru sedikit diketahui. Kehadirannya dapat
mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam
berbagai enzim.
 Boron (B)
Boron (B) berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan
mengisap unsur kalsium. Selain itu, boron berperan dalam perkembangan bagian-
bagian tanaman untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun
berpengaruh terhadappembagian sel. Dan, yang paling nyata ialah perannya
dalam menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
 Molibdenum (Mo)
Sama halnya dengan tembaga, hingga kini diketahui masih sedikit
peranan molibdenum (Mo) bagi tanaman. Unsur ini sangat berguna bagi
tanaman jeruk dansayuran. Untuk tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu
mengikat nitrogen dariudara bebas. Ini disebabkan unsur ini merupakan
bagian dari komponen penyusunenzim-enzim pada bakteri nodula akar
tanaman pupuk hijau.
 Seng (Zn)
Seng (Zn) memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga
Zn dapat berfungsi membentuk hormon tumbuh.

Pada pertanian tradisional masyarakat menanam polong-polongan untuk


mengembalikan kesuburan tanah karena polong-polongan mengikat langsung nitrogen
dariudara dan nantinya diubah menjadi senyawa amonia bersama bakteri tanah. Pada
pertanian moderen hal ini tidak efektif, para ahli dan pakar kimia mencari pemecahan
masalah ini dan didapati yang namanya pupuk. Misal pada pemupukan N terhadap produksi
tanaman padi toleran rendaman. Tanaman padi akan tumbuh dan memiliki nilai produksi
yang maksimal apabila di beri pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N) dengan takaran
yang sesuai.Namun berbeda cerita apabila tanaman padi tersebut terendam banjir. Apabila
tanaman padi terendam banjir maka produksinya akan berkurang di akibatkan oleh
kekurangan oksigen karena difusi oksigen terhambat oleh air. Maka pemupukan yang
dilakukan tidak sama seperti kondisi normal. Oleh karena itu kita harus mengetahui seberapa
besar peranan pemupukan Nterhadap padi yang terendam banjir. Setelah dilakukan
beberapa percobaan maka dapat diketahui bahwa padi yang terendam banjir
tumbuh lebih lambat daripada yang tidak terendam banjir. Sedangkan pertumbuhan
tanaman yang terendam banjir akan lebih stabil apabila di beri pupuk urea briket sebesar
300 kg / hektar. Dimana urea adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Dengan kandungan nitrogen yang dominan sekitar 46
persen. Maka dari itu peranan unsur hara atau unsur kimia sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan dan produksi tanaman.

C. Dampak Penggunaan Bahan Kimia Pada Pertanian


Alasan utama kenapa pupuk kimia dapat menimbulkan pencemaran pada tanah karena
dalam prakteknya, banyak kandungan yang terbuang. Penggunaan pupuk buatan
(anorganik)yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat-zat organik, merusak
keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai
penyakit tanaman.Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Akan tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada di tanah secara alami dengan
adanya siklus haratanah misalnya tanaman yang mati kemudian dimakan binatang
pengerat/herbivora,kotorannya atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme
seperti bakteri, cacing,jamur dan lainnya. Siklus inilah yang seharusnya dijaga, jika
menggunakan pupuk kimia terutama bila berlebihan maka akan memutuskan siklus hara
tanah tersebut terutama akan mematikan organisme tanah, jadinya akan hanya subur di masa
sekarang tetapi tidak subur dimasa mendatang.
Untuk itu sebenarnya perlu dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk organik bukan
pupuk kimia. Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh
molekul-molekul kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan
lagi. Akibatnya ketahanan tanah/daya dukung tanah dalam memproduksi menjadi
kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi secara
terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama akan suatu pestisida pertanian.
Masalah lainnya adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan
Nitrogen dengan ureatidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada urea hanya
sekitar 40-60% saja.Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan oleh penguapan,
pencucian (leaching) serta terbawa air hujan (run off).
Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan
populasi mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi
tanaman.Lapisan tanah yang saat ini ada sudah parah kondisi kerusakannya oleh karena
pemakaian pupuk kimia yang terus menerus dan berlangsung lama, sehingga mengakibatkan:
 Kondisi tanah menjadi keras
 Tanah semakin lapar dan haus pupuk
 Banyak residu pestisida dan insektisida yang tertinggal dalam tanah
 Mikroorganisme tanah semakin menipis
 Banyak Mikroorganisme yang merugikan berkembang biak dengan baik.
 Tanah semakin miskin unsur hara baik makro maupun mikro
 Tidak semua pupuk dapat diserap oleh tanaman
Klasifikasi Bahan Kimia Yang Berbahaya
Berdasarkan sifatnya, bahan kimia berbahaya dapat diklasifikasikan atas:
1. Bahan Kimia Pengoksidasi (Oxidizing Substances)
Bahan kimia pengoksidasi, yang juga dikenal sebagai
bahan kimia oksidatoradalah bahan kimia yang kaya akan oksigen.
Dalam penguraiannya atau reaksinyadengan senyawa lain, zat-zat ini
akan melepaskan oksigen yang dikandungnya. Huruf kode: O . Frase-R
untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9. contohnya:
natriumnitrit/nitrat,kalium klorat, kalium permanganate, kaporit,
asam sendawa,alkena,alkilbenzena dan sebagainya.
2. Bahan Kimia Yang Mudah Meledak (Explosive Substances)
Bahan kimia mudah meledak adalah bahan kimia yang
mempunyai sifat reaktifdan mudah meledak. Bahan kimia ini
tidak stabil dansangat peka terhadap pengaruh goncangan, tekanan,
atau pukulan. Bahan ini jugadapatmeledak walaupun tanpa dicampur
dengan bahan-bahan kimia lain.Huruf kode: E.Frase-R untuk
bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3.contohnya: kalium
klorat,Trinitrotaluen (TNT), natrium nitrat, gas bertekanan tinggi,
campuran belerang, karbondan kalium klorat.
3. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang apabila
masukkedalam tubuhdapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut
atau kronisdan bahkan kematian padakonsentrasi sangat rendah
jika masuk ke tubuhmelalui inhalasi, melalui mulut(ingestion),
atau kontak dengan kulit. Hurufkode: T. Frase-R untuk bahan beracun
:R23, R24 dan R25. contohnya: C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida
dan sebagainya.
4. Bahan Kimia Karsinogenik
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau
meningkatkantimbulnyakanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut dankontak dengan kulit.Frase-R untuk bahan
karsinogenik : R45 dan R40.Contoh : Vinil klorida,benzidin,nitroso
fenol, difenil, asbestos, o-toluidin,metiliodida, hidrazin klorida,
hidrazinbromide, akrilonitril, hidrazin sulfat, benzene, anilin,
dikloro benzidin, karbontetraklorida, 4-aminofenol, nitro
naftalena, 4-nitro difenil, nitrosoamin, 4-dimetilamino, klorometil
benzene,2-naftil amina, benzil klorida.
5. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Bahan kimia korosif adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahanmerusakkesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karenakarakteristik kimiabahan uji, seperti asam (pH <2)
dan basa (pH>11,5),Huruf kode: C. Frase-R untukbahan korosif :
R34 dan R35. Contoh bahandengan sifat tersebut misalnya
asammineral seperti HCl dan H2SO4maupun basa seperti larutan
NaOH (>2%).

D. Solusi Mengatasi Ketergantungan Petani Pada Bahan Kimia Penunjang Pertanian


Berikut adalah beberapa solusi yang dapat membantu mengurangi ketergantungan petani
pada bahan kimia:
1. Pendidikan dan Pelatihan:
 Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petani mengenai
praktik pertanian organik dan berkelanjutan.
 Menyediakan informasi mengenai alternatif bahan kimia yang
lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan.
2. Promosi Pertanian Organik:
 Mendorong dan memberikan insentif kepada petani untuk
beralih ke pertanian organik.
 Memberikan sertifikasi organik untuk meningkatkan daya tarik
dan nilai produk pertanian organik.
3. Rotasi Tanaman dan Tanaman Penutup Tanah:
 Menerapkan rotasi tanaman untuk mengurangi risiko hama dan
penyakit tanaman tanpa perlu bergantung pada pestisida.
 Menggunakan tanaman penutup tanah untuk meningkatkan
kesuburan tanah dan mengontrol gulma.
4. Penerapan Teknologi Pertanian Terbaru:
 Mendorong penggunaan teknologi pertanian yang inovatif,
seperti penggunaan sensor, pemantauan tanaman berbasis data,
dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas tanpa
perlu bergantung pada bahan kimia sintetis.
5. Diversifikasi Pertanian:
 Mendorong petani untuk diversifikasi pertanian dengan
menanam berbagai jenis tanaman.
 Menanam tanaman yang mempromosikan keanekaragaman
hayati dan dapat saling melengkapi.
6. Bergantung pada Metode Pengendalian Hama Alami:
 Mempromosikan penggunaan agen pengendalian hayati, seperti
predator alami dan parasitoid, untuk mengontrol hama
tanaman.
7. Pengembangan Pasar dan Edukasi Petani:
 Mengembangkan sistem pemantauan lingkungan untuk
mengidentifikasi dampak penggunaan bahan kimia dan
mendorong pertanian yang lebih berkelanjutan.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum ilmu kimia didefinisikan sebagai: ilmu yang mempelajari perubahan
zatdan energi yang menyertainya. Bahan kimia pertanian adalah bahan kimia sintetik
maupunnon-sintetik (atau biosintetik) yang diterapkan dalam bidang pertanian. Tanaman
memerlukanpaling sedikit 16 unsur (ada yang menyebutkan zat) agar pertumbuhan tanaman
normal. Darike-16 unsur tersebut, 3 unsur, yaitu: Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen(O).
Ke-13 unsurtersebut adalah nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), sulfuratau belerang (S), klor (Cl), ferum atau besi (Fe), mangan (Mn), kuprum atau
pembaga (Cu),zink atau seng (Zn), boron (B) dan molibdenum (Mo). Penggunaan pupuk
buatan (anorganik)yang terus-menerus akan mempercepat habisnya zat-zat organik, merusak
keseimbangan zat-zat makanan di dalam tanah, sehingga menimbulkan berbagai
penyakit tanaman.Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.Berdasarkan sifatnya, bahan kimia berbahaya dapat
diklasifikasikan atas : (1) Bahan KimiaPengoksidasi (Oxidizing Substances), (2) Bahan
Kimia yang Mudah Meledak (ExplosiveSubstances), (3) Bahan Kimia Beracun ( Toxic ),
(4) Bahan Kimia Karsinogenik, (5) BahanKimia Korosif ( Corrosive ). Pada dasarnya
penghitungan ppm ini bertujuan untukmenghitung kadar kandungan yang terlarut
dalam air, selain pada dosis pupuk tanaman,penghitungan konsentrasi juga digunakan
dalam pencemaran logam berat pada air. Satuankonsentrasi ppm (parts per million, "bagian
per sejuta") adalah satuan yang dipakai sebagaisatuan nirdimensi yang berasal dari pecahan
yang sangat kecil.

B. Saran

Penggunaan zat kimia harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dalam bidang
pertaniantentunya dengan tidak secara berlebihan sehingga malah menjadikannya sebagai
racun.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim:

https://m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2021/11/16/mengenal-bahan-kimia-di-
bidang-pertanian-lengkap-unsur-yang-dibutuhkan-tanaman

https://www.tobapulp.com/wp-content/uploads/2018/06/Penanganan-dan-
Penggunaan-Bahan-Kimia.pdf

Definisi & Contoh Penggunaan KIMIA PERTANIAN - Dictionary.com


https://g.co/kgs/ArwKLR

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-walisongo-
semarang/kimia-analitik/makalah-kimia-pertanian/39038067

Anda mungkin juga menyukai